Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SIKLUS KEHIDUPAN MANUSIA,KELUARGA DAN MASYARAKAT

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah : Peng.Sosiologi


Dosen Pengampu : Dr.Syamsuddin Ab, M.Pd
Semester 2

Disusun Oleh:
1.Muh.Asyraf Rezkyawan_50800120092
2.Muhammad Farhan Ash Shiddiq_50800120094
3.Arjun_50800120087

MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas


rahmatNya kami dapat merampungkan makalah ini untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pengantar Sosiologi. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
dalam mengantarkan mahasiswa-mahasiswi dalam memahami “ Siklus
kehidupan Manusia,Keluarga dan Masyarakat ” yang merupakan salah satu
indikator/tema dari mata kuliah Peng.Sosiologi.Ucapan terima kasih kami
sampaikan kepada Bapak Dr.Syamsuddin Ab, M.Pd.Selaku Dosen pengampu
mata kuliah Peng.Sosiologi yang telah mebimbing kami dalam mempelajari
mata kuliah Peng.Sosiologi, dan rekan-rekan yang selalu mengingatkan tugas-
tugas ini dan memberikan ide-ide yang positif untuk kami.Kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dalam siklus kehidupan manusia pasti mengalami proses perkembangan
baik dari segi fisik maupun psikologinya. Ini dapat dilihat dari semasa bayi
sampai dewasa, dalam proses perkembangan dengan adanya perubahan-
perubahan yang meliputi fisik, intelektual, sosial, bahasa, emosi, perasaan,
sikap, kepribadian dan kreatifitasnya, yang pada dasarnya membuat kombinasi
atau hubungan baru yang kemudian membentuk spesialisasi fisik dan
psikologisnya yang berbeda antara manusia yang satu dengan yang lainnya.
Perubahan yang jelas ketika anak perempuan mulai memasuki pubertas
pertama-tama adalah haid, bagian dada, bagian panggul dan paha semakin
membesar dan di ikuti makin melebarnya bagian tubuh disekitar panggul
sebagai jalan keluar lahirnya bayi,setelah itu tumbuh rambut di bagian tertentu
tubuhnya ,pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan
otot,kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi sehingga mengalami
menstruasi, perkembangan yang terjadi pada remaja laki-laki meliputi
tumbuhnya rambut,kulit menjadi kasar, otot bertambah besar dan kuat,suara
membesar.

B.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Siklus kehidupan manusia
2. Apa yang dimaksud Siklus kehidupa keluarga
3. Tahap-tahapan dan Model Siklus hidup keluarga
4. Apa yang dimaksud Siklus kehidupan masyarakat
5. Bagaimanakah tingkat kualitas hidup yang sudah memasuki masa lanjut usia
BAB II
PEMBAHASAN
A.SIKLUS KEHIDUPAN MANUSIA
Siklus Kehidupan Manusia adalah siklus dimana kita akan mengalami masa
tertentu hingga ajal kita selesai sesuai kontrak dengan sang maha kuasa. Usia
yang kita lalui sejak dalam kandungan, jadi bayi, terus baduta, batita, balita,
hingga masa pertumbuhan anak sampai lulus wajar dikdas. Usia 7-18 tahun.

Saat memasuki usia pubertas kita juga mengalaminya, baik itu tanda pubertas
pria maupun perempuan. Semuanya ini diberikan tanda oleh Gusti Allah SWT,
bahwa di masa itu kita diberikan sesuatu tanda yang luar biasa.

Seorang perempuan yang sedang menstruasi dan menjadi remaja putri,


dengan pertumbuhan fisik dan perkembangan terus meningkat dan ada
perubahan fisiknya.

Emosi juga labil sehingga jati diri dan tingkat kepercayaan untuk memilah dan
memilih sisi yang positip dan negatif sebanding, tergantung komitmen dan
keluarganya untuk mengawasinya termasuk lingkungan sekitarnya.

Masa berikutnya seorang perempuan untuk berpasangan, yaitu tahap ini


menjadi catin atau calon pengantin, disinilah muncul keluarga yang diikat
dengan ikatan pernikahan yang sah menurut syariat.

Perempuan yang ditakdirkan untuk hamil dan setia merawat janin


kandungannya hingga 9 bulan, saat itu asupan gizi baik bagi ibunya atau
janinnya, termasuk mendapatkan kasih sayang dari suaminya.
Saat melahirkan bisa di layanan kesehatan, atau kadang ada juga di rumah
tidak keburu ke yankes lalu brojoli. Semua ini pasti ada tantangan dan
hambatan. Ibunya terus merawat anaknya bersama suaminya, anaknya
tumbuh sehat dan ceria.

Ibu dan Bapaknya di saat tertentu juga hamil lagi dan punya anak lagi,
begitulah iramanya. Namun saat sudah menopause, istri sudah tidak bisa hamil
lagi, kita masuk tahap lansia, rambut beruban dan ciri ragam lainnya. Hingga
akhirnya kita harus menjadi orang yang memiliki cucu dan putu, menjadi
keluarga bani.

B.SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA


Siklus Hidup Keluarga (Family Life Cycle) adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan perubahan-perubahan dalam jumlah anggota, komposisi dan
fungsi keluarga sepanjang hidupnya. Siklus hidup keluarga juga merupakan
gambaran rangkaian yang akan diprediksi atau diprediksi yang sebagian besar
keluarga.
Siklus hidup keluarga terdiri dari variabel yang dibuat secara sistematis
menggabungkan variabel demografik yaitu status pernikahan, ukuran keluarga,
umur anggota keluarga, dan status pekerjaan kepala keluarga.

C.TAHAP-TAHAPAN DAN MODEL SIKLUS HIDUP KELUARGA


• TAHAPAN-TAHAPAN SIKLUS HIDUP KELUARGA
Dalam ilmu kependudukan biasanya dikenal dengan 6 tahap siklus hidup
keluarga, yaitu:
1) Tahap Tanpa Anak
Lahir dari perkawinan kelahiran anak pertama.
2) Tahap Melahirkan (Tahap Berkembang)
Kelahiran anak sulung hingga anak bungsu.
3) Tahap Menengah
Mulai dari kelahiran anak bungsu, hingga anak sulung meninggalkan rumah
atau menikah
4) Tahap Meninggalkan Rumah
Asal dari anak sulung meninggalkan rumah sampai anak bungsu meninggalkan
rumah (perkawinan semoga meninggalkan rumah).
5) Tahap Purna Orang Tua
Dari saat anak bungsu meninggalkan rumah, hingga salah satu meninggal
dunia.
6) Tahap Menjanda / Menduda
Kematian dari saat meninggalnya suami atau istri, pasangannya meninggal
dunia.
Siklus hidup keluarga dalam ilmu kependudukan dipandang penting, karena
lima alasan pokok sebagai berikut:
1) Menunjukan interaksi antara anggota keluarga. Peristiwa-peristiwa seperti
kelahiran, kematian, dan perubahan umur atau status anak, tidak hanya
mempengaruhi individu-individu yang bersangkutan, tetapi juga anggota
keluarga yang lain.
2) Memperjelas pengaruh yang berpengaruh kontinu dari peristiwa-peristiwa
yang terjadi pada tahap-tahap awal siklus terhadap kehidupan keluarga sampai
akhir siklus tersebut.
3) Menghilangkan konsepsi yang salah tentang keluarga, misalnya pandangan
bahwa keluarga hanya melewati satu atau dua tahap tertentu saja.
4) Merupakan ringkasan ringkasan yang penting tentang pengaruh gabungan
faktor-faktor fertilitas, mortalitas, nupsialitas dengan faktor-faktor ekonomi
dan kebudayaan.
5) Dapat menjelaskan bermacam-macam variasi kegiatan sosial demografi dan
sosial ekonomi.
Menurut Tetangga (1985) tahapan, tugas dan masalah yang penting dalam
setiap tahapan kehidupan keluarga adalah sebagai berikut:
1) Tahap Perkawinan
2) Tahap Melahirkan Anak
3) Tahap Membesarkan Anak-Anak Memasuki Sekolah Dasar
4) Tahap Membesarkan Anak-Anak Usia Remaja
5) Tahap Keluarga Mulai Melepaskan Anak-Anak
6) Tahap Tahun-tahun Pertengahan
7) Tahap Usia Tua
• MODEL SIKLUS HIDUP KELUARGA
Tahap-tahap siklus hidup keluarga digambarkan dalam 2 model, yaitu:
1) Model Siklus Hidup Keluarga Tradisional
Siklus hidup keluarga model tradisional yaitu pergerakan tahap yang sebagian
besar keluarga lewati, dimulai dari belum menikah (bujangan), menikah,
pertumbuhan keluarga, penyusutan keluarga, dan diakhiri dengan putusnya
unit dasar. Tahapan dari FLC model tradisional adalah:
- Tahap I: Bachelor
Pemuda / i single dewasa yang hidup berpisah dengan orang tua.
- Tahap II: Honeymooners
Pasangan muda yang baru menikah.
- Tahap III: Menjadi Orang Tua
Pasangan yang sudah menikah setidaknya ada satu anak yang tinggal hidup
bersama.
- Tahap IV: Postparenthood
Sebuah pasangan menikah yang sudah tua dimana tidak ada anak yang tinggal
hidup bersama.
- Tahap V: Pembubaran
Salah satu pasangan sudah meninggal.
2) Model Siklus Hidup Keluarga Non Tradisional
Sebuah. Rumah Tangga Keluarga
1. Pasangan tanpa anak: pasangan yang memilih untuk tidak memiliki anak
karena oleh pasangan tersebut lebih memilih pada pekerjaan.
2. Yang menikah diumur diatas 30 tahun - menikah terlalu lama karena karir
dimana pasangan memutuskan memiliki sedikit anak atau justru malah tidak
memiliki anak.
3. Pasangan yang memiliki anak usia yang terlalu dewasa (diatas 30 tahun).
4. Single Parent I: single parent yang terjadi karena perceraian.
5. Single Parent II: pria dan wanita muda yang mempunyai satu atau lebih anak
diluar pernikahan.
6. Single Parent III: seseorang yang mengatur satu atau lebih anak.
7. Keluarga Besar: seseorang yang kembali tinggal dengan orang tuanya untuk
menghindari biaya yang dikeluarkan sendiri sambil menjalankan karirnya.
Misalnya anak, atau cucu yang cerai kemudian kembali ke rumah orang orang
tuanya.
b. Rumah Tangga Non-Keluarga
1. Pasangan tidak menikah
2. Perceraian tanpa anak
3. Single Person: orang yang memisahkan pernikahan atau bahkan
memutuskan untk tidak menikah
4. Janda atau duda

D.SIKLUS KEHIDUPAN MASYARAKAT


Setiap bangsa di berbagai belahan dunia ini pastinya memiliki tradisi leluhur
yang bertahan dan berkembang dari generasi ke generasi. Tradisi tersebut
kemudian menjadi sebuah identitas diri yang mencerminkan nilai-nilai budaya
yang unik dan berkarakter. Menurut Clyde dan Kluckhohn dalam Pelly (1994),
nilai budaya merupakan sebuah konsep beruang lingkup luas yang hidup dalam
alam pikiran sebagian besar warga suatu masyarakat, mengenai apa yang
paling berharga dalam hidup. Nilai budaya itu akhirnya tumbuh menjadi suatu
kepercayaan masyarakat yang dijadikan sebagai aturan paling mendasar dalam
menjalani siklus kehidupan. Hal ini dapat dilihat secara nyata dalam siklus
kehidupan masyarakat Sunda  di wilayah pesisir Jawa Barat. Fokus kepercayaan
di sini adalah bentuk-bentuk tradisi yang masih dilakukan secara turun
temurun dalam fase kehidupan manusia, seperti fase kelahiran, pernikahan
dan kematian. Maka dari itu penelitian ini akan fokus mengkaji kepercayaan
yang berkaitan dengan siklus kehidupan pada masyarakat Pameungpeuk,
Kabupaten Garut, Jawa Barat. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan
metode kualitatif deskriptif. Dalam mengumpulkan data digunakan metode
lapangan karena peneliti terjun langsung ke masyarakat, melakukan
wawancara langsung pada nara sumber dan melakukan metode survey melalui
penyebaran data kuesioner.

E.BAGAIMANAKAH TINGKAT KUALITAS HIDUP YANG SUDAH MEMASUKI MASA


LANJUT USIA
Latihan keseimbangan meningkatkan kualitas hidup lansia. Hal ini sejalan
dengan Hewitt,Refshauge, Goodall, Henwood, dan Clemson (2014)
menyebutkan bahwa latihan keseimbangan yang dilakukan terhadap 300 lansia
selama enam bulan di Australia menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan
terhadap kualitas hidup lansia di panti. Kualitas hidup yang menurun akibat
penuaan dapat ditingkatkan dengan latihan ini. Santos, Dantas, dan Moreira
(2011) mengatakan bahwa latihan yang salah satunya berisi latihan
keseimbangan yang dilakukan oleh 323 lansia perempuan (rerata 69 tahun)
dapat meningkatkan kualitas hidup sebesar 9,19% (p= 0,001).Penelitian yang
dilakukan oleh McAuley, et al. (2012) menunjukkan bahwa latihan
keseimbangan yang dikombinasikan dengan fleksibilitas dan toning atau
FlexToBa™ dapat meningkatkanperformafungsional,keterbatasan fungsi tubuh,
kualitas hidup. Taracki, Yeldan, Huseyinsinoglu, Zenginler, dan Eraksoy (2013)
meneliti 110 lansia (yang dianalisis hanya 99 lansia akibat dropout) dengan
sklerosis multipel. Latihan dilakukan selama 12 minggu yang dipandu oleh
fisioterapis. Hasil analisis menunjukkan bahwa latihan keseimbangan dapat
meningkatkan kualitas hidup lansia (p= 0,006). Selanjutnya penelitian yang
dilakukan oleh Sun, Aodeng, Tanimoto, Watanabe, dan Han (2015)
menyebutkan bahwa untuk meningkatkan kualitas hidup pada lansia di
komunitas maka sangat penting dilakukan dengan menjaga kesehatan.
Menurut peneliti hal ini dapat dilakukan melalui latihan keseimbangan dan
gaya hidup sehat.Park, Han, dan Kang (2014) mengatakan bahwa program
latihan pada lansia efektif meningkatkan kualitas hidup, harga diri dan
menurunkan gejala depresi. Lai, Leung, Kwong, dan Lee (2015) melakukan
penelitian di Hongkong, hasilnya menunjukkan bahwa nyeri merupakan salah
satu faktor yang dapat menurunkan kualitas hidup lansia di nursing home
resident. Tavares, Dias, Santos, Hass,dan Miranzi (2013) mengatakan bahwa
penurunan kualitas hidup disebabkan oleh keterbatasan fungsi tubuh,penyakit,
pendidikan, rendahnya pendapatan dan kurang berhubungan dengan orang
lain.Penelitian yang dilakukan oleh Tse, Tang, Wandan Vong (2014) di Hong
Kong menunjukkan pengaruh latihan kekuatan otot, streching dan
keseimbangan terhadap nyeri dan kesejahteraan psikososial atau kualitas
hidup (kebahagiaan, kesendirian, kepuasan hidup, dan depresi). Rerata usia
responden adalah 85,44 tahun. Kelompok perlakuan terdiri dari 225 lansia
sedangkan kelompok kontrol terdiri dari 171 lansia. Setelah delapan minggu
latihan oleh fisioterapis dan perawat menunjukkan hasil yang signifikan pada
kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol di mana nyeri
menurun (p< 0,05). Sedangkan kesejahteraan psikososial/ kualitas hidup
meningkat secara signifikan (p< 0,05). Latihan keseimbangan dapat
mengkompensasi penurunan fungsi sistem muskuloskeletal. Secara fisiologis,
latihan keseimbangan dapat meningkatkan rangeof motion, kekuatan otot,
total kalsium tubuh, memperbaiki koordinasi tubuh, mencegah kehilangan
massa otot dan memperbaiki fungsi tubuh (Miller, 2012). Hal ini akan
meningkatkan kualitas hidup karena lansia merasa lebih sehat untuk
beraktivitas.

BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Pada umumnya kehidupan manusia selalu berjalan seiring dengan waktu
yang terus berputar.Dalam menjalani kehidupannya,manusia mengalami suatu
proses yang sangat panjang.Dimulai dari masa bayi hingga menginjak masa
dewasa.Namun kehidupan manusia tidaklah ,artinya dalam setiap jenjang
kehidupan manusia akan mengalami perubahan-perubahan yang terjadi
lambat tetapi pasti baik dari segi fisik maupun psikisnya.Antara pria dan
wanita,mengalami siklus kesehatan yang berbeda,siklus kesehatan wanita
dirasa lebih rumit dari pada siklus kesehatan pria.Hal ini salah satunya
dikarenakan pria dan wanita mempunyai organ reproduksi yang berbeda.Oleh
karena itu siklus kesehatan antar pria dan wanita tidaklah sama
B.SARAN
Setelah membaca makalah ini,semoga pembaca dapat mengetahui/mengerti
tentang siklus kehidupan manusia,keluarga dan masyarakat dengan benar.

C.DAFTRA PUSTAKA
[1]sutarmo-univet.blogspot.com
nonaninda.blogspot.com
[2] Prof. Dr. Soekirman. (2006). Hidup Sehat Gizi Seimbang Dalam Siklus
Kehidupan Manusia. PT Primamedia Pustaka. Jakarta
[3] Notoatmodjo,S, 1993. Metode Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta.
Jakarta
[4] Notoatmodjo,S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
[5] McAuley, E., Wójcicki, T.R., White, S.M.,
Mailey, E.L., Szabo, A.N., Gothe, N., . . . &
Estabrooks, P. (2012). Physical activity,
function, and quality of life: Design and
methods of the FlexToBa™ trial.
Contemporary Clinical Trials, 33 (1), 228–
236. doi: 10.1016/j.cct.2011.10.002.
[6] Park, S.H., Han, K.S., & Kang, C.B. (2014).
Effects of exercise programs on depressive
symptoms, quality of life, and self-esteem in
older people: A systematic review of
randomized controlled trials. Applied Nursing
Research, 27 (4), 219–226. doi: 10.1016/j.
apnr.2014.01.004.

Anda mungkin juga menyukai