Oleh :
I. IDENTITAS
Pukul pengkajian: 08.30 WITA
A. Anak
Nama : An NP”
Anak yang ke : Tiga
Tanggal lahir/umur : 02 Juni 2016 (usia 3 tahun 3 bulan 14 hari)
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Hindu
Diagnosa Medis : Anafilaksis Bifasik + Anuria ec Dehidrasi Ringan Sedang
B. Orang tua
Ayah
Nama : Tn “KS” (Kandung)
Umur : 49 Tahun
Pekerjaan : Kepala Desa
Pendidikan : SMA
Agama : Hindu
Alamat : Banjar Kaja Kangin Tegak Klungkung
Ibu
Nama : Ny ‘KM’ (kandung)
Umur : 37 Tahun
Pekerjaan :IRT
Pendidikan :SMA
Agama : Hindu
Alamat : Banjar Kaja Kangin Tegak Klungkung
II. GENOGRAM
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: Menikah
: Keturunan
: Tinggal serumah
Keterangan:
Keluarga pasien mengatakan kakek dari ayah pasien memiliki penyakit stroke dan
nenek dari ibu sudah meninggal karena sakit paru. Keluarga pasien yang lain tidak
ada yang menderita penyakit stroke, hipertensi, asma dan pneumonia, serta tidak
ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, HIV dan hepatitis. Kakak
perempuan pasien tidak memiliki penyakit yang sama seperti pasien. Pasien
tinggal satu rumah dengan ayah, ibu, kakak perempuan dan kakek serta nenek dari
ayahnya. Pasien tinggal dirumah yang bersih serta ruah pasien memiliki ventilasi
yang cukup dan pencahayaan yang cukup.
Riwayat Penyakit
1. Riwayat Penyakit Sekarang :
Keluhan Utama saat MRS: Tidak kencing dari kemarin.
Riwayat Keluhan:
Orangtua pasien mengatakan pasien tidak bisa kencing sejak kemarin
malam tanggal 13 September 2019 pukul 22.50 WITA, pada tanggal 14
September 2019 pukul 04.30 WITA pasien gatal-gatal dan timbul bentol
kemerahan di seluruh tubuh, mata dan juga alat kelamin pasien bengkak,
disertai demam setelah sorenya bermain dari taman di halaman rumah
pasien. Saat di rumah pasien di berikan kompres air hangat dan bedak
salicyl. Pada tanggal 14 September 2019 pukul 18.00 WITA, orangtua
pasien memeriksakan anaknya ke Dokter karena tidak juga bisa kencing
dan setelah diperiksa oleh Dokter pasien langsung dirujuk ke IGD RSUD
Klungkung dengan Anuria + Dehidrasi + Urtikaria. Pasien diantar oleh
orangtuanya samapai di IGD RSUD Klungkung pukul 18.25 WITA. Di
IGD RSUD Klungkung pasien dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital,
Nadi: 160 x/m, Respirasi: 48 x/m, SaO2: 95%, 36,6oC, BB: 15 Kg, di IGD
pasien mendapatkan pengobatan adapun terapi yang di dapat yaitu:
- Loading RL 350 cc dalam 3 jam dan evaluasi kencing
- Oksigen nasal kanul 1-2 lpm
- Maintenance dengan DS ¼ NS 20 tpm
- Difenhidramin 2x 15 mg (IV)
- Methylprednisolone 2 x 15 mg (IV)
- Ranitidine 3 x 15 mg (IV)
- Evaluasi banlance cairan
- Cek DL
Setelah mendapat terapi, pukul 20.45 pasien kencing (produksi urine
150 cc) dan pukul 21.51 dilakukan evaluasi ulang tanda-tanda vital pasien
Nadi, 110 x/m, R: 32 x/m, Suhu: 36,6oC, kemudian loading di stop ( cairan
yang masuk sudah 350 cc) dan diganti menggunakan infus DS ¼ NS 20
tpm.
Setelah itu pada tanggal 15 September 2019 pukul 11.00 WITA pasien
dipindahkan ke Ruang Durian RSUD Klungkung. Saat di ruangan Durian
tanggal 15 September pukul 13. 40 WITA pasien mendapat obat injeksi
epinephrine 2 mg (Intramuskular) dan tanggal 16 September 2019 pukul
06.00 WITA pasien mendapat injeksi epinephrine 0,2 mg (IM). Selama
mendapatkan perawatan di rumah sakit orang tua pasien mengatakan gatal
muncul hilang timbul, bentol dan kemerahan sudah berkurang, tidak ada
demam serta kencing sudah lancar.
Keluhan saat pengkajian:
Keluarga pasien mengatakan pasien mengeluh sesak napas disertai batuk
dan dahaknya sulit dikeluarkan (sputum warna putih), serta masih gatal
hilang timbul dan bintik kemerahan pada bagian punggung.
2. Riwayat kesehatan Anak (khusus untuk anak usia 0-5 tahun)
a. Prenatal care :
1) Keluhan selama hamil yang dirasakan oleh ibu : Ibu mengatakan
tidak ada keluhan saat hamil
2) Imunisasi TT : Ya
b. Natal :
1) Jenis persalinan : Normal (spontan)
2) Penolong persalinan : Dokter
3) Komplikasi yang dialami oleh ibu pada saat melahirnya dan setelah
melahirkan: Tidak ada
c. Post Natal :
1) Kondisi bayi : Ibu mengatakan bayi segera menangis, APGAR: -
2) BB lahir : 3.000 PBL 52 cm LK: orang tua pasien lupa lupa
/LD: orang tua pasien lupa
3. Riwayat Penyakit Keluarga :
Keluarga pasien mengatakan dalam keluarganya ada yang memiliki
riwayat penyakit stroke yaitu kakek pasien, namun tidak ada yang
menderita penyakit degeneratif lainnya seperti diabetes melitus, asma dan
juga penyakit menular seperti TBC dan HIV.
III. Riwayat Immunisasi (imunisasi lengkap)
Imunisasi Umur Tgl Reaksi Tempat Imunisasi
diberikan
HB 0 0 - Rumah Sakit
BCG 0 - Rumah Sakit
Pentavalen 1 2 Bulan Panas Puskesmas
Pentavalen 2 3 Bulan Panas Puskesmas
Pentavalen 3 4 Bulan Panas Puskesmas
Polio 1 1 Bulan - Puskesmas
Polio 2 2 Bulan - Puskesmas
Polio 3 3 Bulan - Puskesmas
Campak 9 Bulan - Puskesmas
Hib ulangan 18 Bulan - Puskesmas
Campak ulangan 24 Bulan - Puskesmas
5. Mulut:
a. Inspeksi : mukosa bibir lembab, tidak terdapat karang gigi, tidak terdapat
perdarahan pada gusi
b. Palpasi : tidak terdapat edema dan nyeri tekan
6. Leher:
a. Inspeksi : tidak ada lesi, tidak ada bendungan vena jugularis, tidak terdapat
bentol kemerahan pada bagian leher.
b. Palpasi : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri tekan
7. Thoraks, pernafasan:
a. Inspeksi : tidak ada lesi, bentuk dada simetris
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c. Perkusi : irama nafas regular suara sonor
d. Auskultasi : terdengart suara napas tambahan (ronchi +/+)
8. Jantung : (bunyi, pembesaran)
a. Auskultasi : S1, S2 tunggal, irama jantung reguler, tidak ada suara murmur
9. Abdomen :
a. Inspeksi : tidak ada lesi dan jejas, tidak terdapat edema, tidak terdapat
bentol dan kemerahan
b. Auskultasi : terdengar bising usus 8 x/menit
c. Palpasi : nyeri tekan tidak ada
d. Perkusi : suara abdomen tympani
10. Punggung
a. Inspeksi : terdapat bintik-bintik merah dan iritasi karena digaruk pada
bagian punggung
b. Palpasi : nyeri tekan tidak ada
11. Ekstremitas :
a. Atas
1) Inspeksi : tidak ada lesi, tidak ada edema, terpasang infus DS ¼ NS di
tangan kanan.
2) Palpasi : nyeri tekan tidak ada, CRT< 2 detik, dan akral hangat
b. Bawah
1) Inspeksi : tidak ada lesi, tidak ada edema
2) Palpasi : nyeri tekan tidak ada, CRT< 2 detik, dan akral hangat
12. Genetalia :
a. Inspeksi : tidak ada lesi, tidak terdapat edema
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
13. Anus :
a. Inspeksi : tidak terdapat lesi, tidak terdapat edema
b. Palpasi : nyeri tekan tidak ada
14. Neurologi :
Tanda-tanda perangsangan selaput otak (tidak terdapat refleks kaku kuduk, tidak
terdapat refleks kernig sign, tidak terdapat refleks babinzinki.
15. Antropometri (ukuran pertumbuhan)
a. BB =: 15 Kg
b. TB =: 97 cm
c. Lingkar kepala =: 48 cm
X. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 14 September 2019
Nama Test Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hematologi rutin
Hemoglobin H 15.5 g/dL 10.8-14.2
Leukosit 9.79 ribu/ µL 3.5-10
Hitung jenis leukosit
Neutrofil 66 % 39.3-73.7
Limfosit 20.7 % 18.0-48.3
Monosit 10.7 % 4.4-12.7
Eosinofil L 0.06 % 0.600-7.30
Basofil 1.13 % 0.00-1.70
Eritrosit 4.6 Juta/uL 3.5-5.5
Hematrokit 36.0 % 35-55
Index Eritrosit
MCV L 78.8 fL 81.1-96
MCH L 24.8 pg 27.0-31.2
MCHC 31.5 % 31.5-35.0
RDW-CV 12.50 % 11.5-14.5
Trombosit 367 ribu/ µL 145-450
MPV L 6.44 fL 6.90-10.6
KIMIA KLINIK
Glukosa Rapid Sewaktu 164 mg/dL 80-200
DO :
Lepasnya mediator kimia
- Pasien tampak (Histamin, serotonin, bradykinin)
menggunakan otot
bantu pernafasan Peningkatan mucus pada jalan napas
- Batuk tidak efektif
Akumulasi secret
- Sputum (+) warna
putih
Obstruksi jalan napas
- RR = 42 x/menit
- Terdengar suara nafas
Gangguan ventilasi
tambahan rhonci +/+
urtikaria
Pukul 10.10 1,2 Mengajarkan pasien dan DS: Keluarga pasien mengatakan
WITA keluarga pasien cara batuk mengerti dengan apa yang dijelaskan oleh
efektif dan fisioterapi dada perawat dan akan mengajarkan kembali
(clapping) pada punggung anaknya untuk batuk efektif serta akan
pasien melakukan clapping pada punggung
pasien saat dahaknya susah untuk
dikeluarkan
DO:
Keluarga pasien tampak memperhatikan
penjelasan perawat
Pukul 14.00 1,2 Memberikan obat DS:
WITA Difenhidramin 15 mg Orangtua pasien menytujui tindakan yang
(IV) akan diberikan
Methylprednisolon 15 DO:
mg (IV) Obat sudah masuk, tidak ada reaksi alergi,
Ranitidine 15 mg (IV) pasien tampak menangis
Pukul 14.05 1, 2 Melaukan kolaborasi DS : Keluarga pasien menyetujui tindakan
WITA pemberian Nebulizer yang akan diberikan
ventolin 1,5 mg + NaCl DO : pasien tampak kooperatif saat
0,9% 4 cc dilakukan nebulizer dan tampak tenang
Pukul 15.00 1 Mengukur vital sign dan DS : keluarga mengatakan pasien masih
wita saturasi oksigen batuk dan sesak
DO : suhu : 36,7oC, SpO2: 95%
RR : 28 x/menit, Nadi : 94x/menit
Pukul 18.00 2 Memberikan penjelaskan DS: Keluarga pasien mengatakan
WITA mengenai fungsi obat mengerti dengan apa yang dijelaskan oleh
hidrokortison adalah obat
perawat
untuk mengataksi iritasi
pada kulit akibat reaksi DO:
alergi adapun efek Keluarga pasien tampak memperhatikan
samping obat
penjelasan perawat
hidrokortison yaitu rasa
gatal, panas pada kulit
kulit mengalami
kekeringan.
Pukul 19.30 2 Mengingatkan keluarga DS: Keluarga pasien mengatakan
pasien agar mengoleskan
WITA mengerti dengan apa yang dijelaskan oleh
salep Hidrokortison pada
area punggung yang iritasi perawat dan akan melakukannya setelah
dan bitnik kemerahan
anaknya dilap.
setelah mandi. Dan
mengingatkan agar DO:
mencuci tangan sebelum
Keluarga pasien tampak memperhatikan
memberikan salep,
bersihkan kulit dan penjelasan perawat, reaksi alergi tidak
hilangkan obat
ada, rasa panas pada kulit tidak ada, kulit
sebelumnya, lalu oleskan
pada kulit yang iritasi atau juga tidak kering.
mengalami iritasi atau
sensitive
Puku 20.00 1 Menganjurkan keluarga DS: Keluarga mengatakan akan
WITA pasien agar memberikan memberikan air hangat kepada pasien
air hangat utnuk diminum DO: Keluarga pasien nampak
kepada pasien dan mendengarkan penjelasan pasien dan
menjelaskan tujuan kooperatif
diberikan air hangat untuk
melonggarkan jalan napas,
mengeluarkan dahak serta
memberikan edukasi agar
pasien bisa minum air
putih 1,5 liter per hari
Puku 20.30 1 Mengidentifikasi DS:
WITA kemampuan batuk pasien Keluarga pasien mengatakan batuk pasien
sudah berkurang dahak sudah bisa keluar.
DO:
Tampak pasien tenang dan sudah tidak
batuk lagi.
Pukul 22.00 1,2 Memberikan obat DS:
WITA Difenhidramin 15 mg Orangtua pasien menytujui tindakan yang
(IV) akan diberikan
Methylprednisolon 15 DO:
mg (IV) Obat sudah masuk, tidak ada reaksi alergi,
Ranitidine 15 mg (IV) pasien tampak menangis
Pukul 22.05 1 Melaukan kolaborasi DS : Keluarga pasien menyetujui tindakan
WITA pemberian Nebulizer yang akan diberikan
ventolin 1,5 mg + NaCl DO : pasien tampak kooperatif saat
0,9% 4 cc dilakukan nebulizer dan tampak tenang
3 18 September 1,2 Mengukur tanda-tanda DS:
2019 vital pasien serta saturasi Orang tua pasien menyetujui tindakan
Pukul 05.30 oksigen pasien yang akan diberikan
WITA DO :
Suhu 36,4oC, RR: 24 x/menit, Nadi:
97x/menit, SpO2 : 97 x/m
Pukul 07.30 2 Mengingatkan keluarga DS: Keluarga pasien mengatakan
pasien agar mengoleskan
WITA mengerti dengan apa yang dijelaskan oleh
salep Hidrokortison pada
area punggung yang iritasi perawat dan akan melakukannya setelah
dan bitnik kemerahan
anaknya dilap.
setelah mandi. Dan
mengingatkan agar DO:
mencuci tangan sebelum
Keluarga pasien tampak memperhatikan
memberikan salep,
bersihkan kulit dan penjelasan perawat, reaksi alergi tidak
hilangkan obat
ada, rasa panas pada kulit tidak ada, kulit
sebelumnya, lalu oleskan
pada kulit yang iritasi atau juga tidak kering.
mengalami iritasi atau
sensitive
Pukul 08.00 1 Mengidentifikasi, pola DS:
WITA napas, memonitoring Keluarga pasien mengatakan pasien sesak
bunyi napas tambahan sudah berkurang, ibu pasien mengatakan
batuk berkurang.
DO:
Produksi sputum menurun, ronchi tidak
ada, pola naas membaik (vesikuler)
RR 24x/mnt.
Pukul 08.40 1 Mengkaji keluhan pasien DS:
WITA dan dan mengukur tanda-tanda Orangtua pasien mengatakan pasien
2 vital pasien serta saturasi sesak dan batuk berdahak sudah
oksigen pasien berkurang, serta gatal di bagian
punggung sudah berkurang, pasien
makan lahap 1 porsi habis pasien minum
air dalam 1 hari sudah 1,5 liter, BAK
pasien lancer sudah 2 kali dari pukul
06.00 WITA, BAB sudah 1 kali.
DO :
Pasien tampak sudah tidak batuk, dan
tidak menggunakan otot bantu
pernapasan, tampak bitnik kemerahan
serta iritasi karena digaruk pada
punggung pasien membaik bitnik
kemerahan pada punggug juga sudah
berkurang
Suhu 36,4oC, RR: 22 x/menit, Nadi:
97x/menit, SpO2 : 98%, pasien sudah
tidak memakasi oksigen
Pukul 09.00 1,2 Membuka infus pasien DS:
WITA Keluarga pasien menyetujui tindakan
yang akan diberikan
DO:
Infus sudah di lepas, pasien menangis
Pukul 10.30 1,2 Memberikan edukasi DS:
WITA pasien mengenai obat Keluarga pasien mengatakan mengerti
pulang yaitu dengan enjelasan perawat
Cetirizine 2 x cth I DO:
(sirup) (Peroral) (@12 Keluarga pasien memperhatikan
jam) penjelasan perawat dan ekspresi pasien
Dexametasone 3 x 15 tampak senang akan pulang
mg (Peroral) (@8 jam)
Ranitidine 3x 15 mg
(Peroral) (@8 jam)
Obat diminum setelah
makan
Hidrokortison salep 2
x sehari setelah mandi
dan tanggal control pasien
yaitu tanggal 25
September 2019
XV. EVALUASI
DIAGNOSIS
NO TANGGAL EVALUASI (SOAP) NAMA/
KEPERAWATAN
TTD
1 18 September Bersihan jalan napas S:
2019 tidak efektif Orangtua pasien mengatakan sesak pasien
Pukul sudah berkurang dan batuk berkurang.
11 30 WITA O: Produksi sputum menurun, ronchi tidak
ada, pola naas membaik (vesikuler), Suhu
36,4oC, RR: 22 x/menit, Nadi: 97x/menit,
SpO2 : 98%, oksigen sudah dilepas dan
pasien sudah boleh pulang
A: Bersihan jalan napas tidak efektif teratasi,
tujuan tercapai
P:
- Pertahankan kondisi pasien
- KIE orangtua pasien untuk mengatur
posisi tidur pasien jika sesak (semi
fowller)
- Berikan edukasi kepada orangtua untuk
memberikan obat rutin dirumah yaitu:
- meminum obat yang diberikan yaitu:
Cetirizine 2 x cth I (sirup) (Peroral)
Dexametasone 3 x 15 mg (Peroral)
Ranitidine 3x 15 mg (Peroral)
- Anjurkan orangtua pasien untuk kontrol
pasien tanggal 25 September 2019
...................................................
NIP.