Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN AN “ ED” DENGAN

DEMAM TYPOID DI RUANG PEDIATRIC


SILOAM HOSPITAL TANGGAL
26-29 OKTOBER 2019

Nama Mahasiswa : Ni Putu Amelia Rosalita Dewi


Tempat Praktek : Ruang Pediatric
Tanggal Pengkajian : 26-29 Oktober 2019

A. PENGKAJIAN
I. Identitas Diri Klien
Nama : An. ED
Tanggal Masuk RS : Sabtu, 26 Oktober 2019, pukul 16.40 wita
Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 8 Juni 2017
Umur : 2 Tahun 4 bulan
Agama : Kristen
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Belum Menikah
Pendidikan : Belum sekolah
Suku : Sunda
Pekerjaan : Belum Bekerja
Lama Bekerja : -
Alamat : Perum Taman Graha Blok C No. 8 Jimbaran

KELUHAN UTAMA :
Pasien dikeluhkan mengalami demam sejak kemarin
RIWAYAT PENYAKIT :
Ibu pasien mengatakan pasien mengalami demam sejak kemarin. Demam yang dialami
pasien tidak menurun. Ibu pasien mengatakan anaknya juga mengalami penurunan nafsu
makan. Lalu ibu pasien membawa pasien ke Siloam Hospital dan masuk melalui OPD.
Setelah diperiksa didapatkan hasil vital sign TD: 100/60 mmHg, nadi: 127 x/mnt, RR: 25
x/mnt, Suhu 38,40C. Pasien disarankan untuk dirawat inap. Pasien dirawat inap di ruang
pediatry. dan dilakukan pemeriksaan laboratorium dan pemasangan infus. Ibu pasien
mengatakan pasien tidak dikeluhkan mengalami batuk, pilek, mual dan diare.

1. Keluarga terdekat yang dapat dihubungi (orang tua, wali, suami, istri, dan lain-lain)
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Perum Taman Graha Blok C No. 8 Jimbaran
Pendidikan : SMA
2. Alergi : Pasien tidak memiliki alergi terhadap obat-obatan dan makanan
Tipe : tidak ada
Reaksi : tidak ada
Tindakan : tidak ada
3. Kebiasaan : merokok/kopi/obat/alkohol/lain-lain
Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok, minum kopi dan obat-obatan
lain sebelumnya.

4. Obat-obatan : Tidak ada


Lamanya :-
Sendiri :-
Orang lain :-

5. Pola nutrisi :
Frekuensi/porsi makan : Ibu pasien mengatakan dalam sehari anaknya makan 3 kali sehari
dan setelah MRS anaknya mengalami penurunan nafsu makan dan hanya menghabiskan
beberapa sendok makanan yang diberikan. Dalam sehari pasien minum ± 400 cc air putih .
Berat Badan : 14 kg Tinggi Badan : 92 cm
Status Gizi : kurang (BB Ideal 18,5 – 25)
IMT = BB = 14 = 16,47 kg/m (berat badan kurang)
TB(m)2 0,92x0,92

Jenis makanan : Jenis makanan yang disediakan oleh pihak RS yaitu makanan diet
rendah lemak rendah serat
Makanan yang disukai : Sosis
Makanan pantangan : Ibu pasien mengatakan anaknya tidak mempunyai pantangan
makanan
Nafsu makan : [ ] baik
[ ] sedang, alasan : mual/muntah/sariawan/dll
[ √ ] kurang, alasan : mual/muntah/sariawan/dll
Perubahan BB 3 bulan terakhir :
[ ] bertambah ........................... kg
[ ] tetap
[ √ ] berkurang ½ kg
6. Kebutuhan eliminasi
a. Buang air besar
Frekuensi : 1 kali Waktu: pagi/siang/sore/malam
Warna : Coklat Konsistensi : bubur
Penggunaan Pencahar: Tidak ada
b. Buang air kecil
Frekuensi : ± 2x Warna : Kuning jernih
Bau : Bau khas urine

7. Pola Tidur dan Istirahat


Waktu tidur (jam) : Ibu pasien mengatakan anaknya tidak mempunyai
kesulitan dalam tidur, anaknya tidur malam mulai pukul
21.00 WITA – 05.00 WITA. Ibu pasien mengatakan
anaknya kadang-kadang tidur pada siang hari.
Lama tidur/hari : Ibu pasien mengatakan pada malam hari pasien tidur 8
jam dan pasien kadang tidur siang selama 30 menit.
Kebiasaan pengantar tidur : Ibu pasien mengatakan anaknya mudah tidur setelah
minum susu
Kebiasaan saat tidur : Ibu pasien mengatakan kebiasaan tidur anaknya yaitu
dikeloni oleh ibunya
Kesulitan dalam hal tidur : [ - ] menjelang tidur
[ - ] sering/mudah terbangun
[ - ] merasa tidak puas setelah bangun tidur

8. Kebutuhan gerak dan aktivitas


a. Kegiatan dalam pekerjaan : Pasien belum bekerja
b. Olah raga :Ibu pasien mengatakan anaknya jarang melakukan
olah raga dirumah
c. Kegiatan di waktu luang : Pasien mengatakan jika dirumah memiliki waktu
luang pasien biasanya menghabiskan waktu
dirumah bersama keluarga dan kadang bermain
bersama teman-temannya.
d. Kesulitan/keluhan dalam hal ini :
[ - ] pergerakan tubuh [ - ] bersolek [ V ] mandi, berhajat
[ - ] mudah merasa kelelahan [ - ] mengenakan pakaian
[ - ] sesak nafas setelah mengadakan aktivitas

Fungsi 0 1 2 3 Skor
Mengontrol BAB Inkontinen/tidak Kadang inkontinen Kontinen 2
teratur (1x seminggu) teratur
Mengontrol BAK Inkontinen/pakai Kadang inkontinen Mandiri 2
kateter dan tidak (max 1 x 24 jam)
terkontrol
Membersihkan diri Butuh Mandiri 0
pertolongan
orang lain
Penggunaan toilet Tergantung Perlu pertolongan Mandiri 0
pertolongan pada beberapa
orang lain aktivitas
Makan Tidak mampu Perlu seseorang Mandiri 1
menolong memotong
makanan
Berpindah tempat Tidak mampu Perlu bantuan untuk Bantuan 1 Mandiri 2
dari tidur ke duduk bisa duduk (2 orang) orang
Mobilisasi/berjalan Tidak mampu Dengan kursi roda Bantuan 1 Mandiri 3
orang
Berpakaian Tergantung Sebagian dibantu Mandiri 0
orang lain
Naik turun/tangga Tidak mampu Butuh pertolongan Mandiri 0
Mandi Tergantung Mandiri 0
orang lain
Keterangan :
Mandiri = 20
Ketergantungan ringan = 12-19
Ketergantungan sedang = 9-11
Ketergantungan berat = 5-8
Ketergantungan total = 0-4

9. Pola Kerja : Pasien belum bekerja.

II. Riwayat Keluarga


Genogram :

55 th 53 64 th 60
th th
A&W
A&W A&W A&W

30th
Tr
28t
A&W h
A&W

17 3th
Tr
23 th
Ath& W A&W Demam
typoid

Keterangan :

: Laki-laki : Menikah

: Perempuan : Garis Keturunan

: Pasien : Tinggal dalam satu rumah

A&W : Alive and well (hidup dan sehat)


III. Riwayat Lingkungan
Kebersihan Lingkungan :
Keluarga pasien mengatakan kebersihan lingkungan sekitar rumah cukup baik.

IV. Aspek Psikososial


1. Pola pikir dan persepsi
a. Alat bantu yang digunakan :
Tidak ada alat bantu yang digunakan anak
[ - ] kaca mata [ - ] alat bantu pendengaran
b. Kesulitan yang dialami :
[ - ] sering pusing
[ - ] menurunnya sensitifitas terhadap panas dingin
[ - ] membaca/menulis
2. Persepsi diri
a. Hal yang dipikirkan saat ini :
Tentang proses penyembuhan penyakit yang dialami pasien
b. Harapan setelah menjalani perawatan :
Ibu pasien mengatakan ingin anaknya cepat sembuh
c. Perubahan yang dirasakan setelah sakit :
Ibu pasien mengatakan setelah sakit pasien sering rewel.
4. Suasana hati :
Pasien mengatakan dia merasa tenang karena ditemani oleh orang tuanya
5. Hubungan/komunikasi :
Hubungan dan komunikasi pasien dengan orang tua dan orang sekitarnya baik dan pasien
kooperatif terhadap pemeriksaan yang diberikan.
a. Bicara
[ - ] jelas bahasa utama : Indonesia
[ - ] relevan bahasa daerah : -
[ √ ] mampu mengekspresikan
[ √ ] mampu mengerti orang lain

b. Tempat tinggal
[ ] sendiri
[ √ ] bersama orang tua

c. Kehidupan keluarga
 adat istiadat yang dianut : Adat Sunda
 pembuatan keputusan dalam keluarga : Dalam pembuatan keputusan
dalam keluarga yaitu orang tua pasien karena pasien masih anak-anak
 pola komunikasi : Baik
 keuangan : [ √ ] memadai [ - ] kurang
d. Kesulitan dalam keluarga
[ - ] hubungan dengan orang tua
[ - ] hubungan dengan sanak keluarga
[ - ] hubungan dengan suami/istri
Tidak ada kesulitan dalam hubungan dengan orang tua dan sanak keluarga pasien
5. Pola Reproduksi dan Kesehatan
Pasien memiliki alat reproduksi lengkap dan berfungsi dengan baik
6. Pertahanan koping
a. Pengambilan keputusan
[ ] sendiri [ v] dibantu orang tua pasien karena pasien masih anak-anak
b. Yang dilakukan jika sedang stress :
[ ] pemecahan masalah [ ] cari pertolongan
[ ] makan [ ] makan obat
[ ] tidur
[ v ] lain-lain (misalnya menangis, bermain, menonton tv)

7. Sistem nilai – kepercayaan


a. Siapa atau apa yang menjadi sumber kekuatan :
Pasien mengatakan saat sakit ingin selalu ditemani orang tua pasien
b. Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda :
[ v ] ya [ ] tidak
c. Kegiatan Agama atau Kepercayaan yang dilakukan (macam dan frekuensi)
Sebutkan : Keluarga mengatakan agama yang dianut adalah agama Kristen. Ibu
pasien mengatakan sudah mengajari pasien cara bersembahyang
d. Kegiatan Agama atau Kepercayaan yang ingin dilakukan selama di rumah sakit
Sebutkan : Setelah MRS ibu pasien mengatakan pasien hanya dapat berdoa diatas
tempat tidur.

V. Pengkajian Fisik
A. Vital Sign
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Suhu : 38,40C
Nadi : 127 x/menit
Pernafasan : 25 x/menit
SaO2 : 95%
Pain score : 0/0
B. Kesadaran :Compos Mentis GCS : 15
Eye :4
Motorik : 5
Verbal :6
C. Keadaan umum :
 Sakit/ nyeri :-
Pasien tidak mengalami nyeri
 Status Gizi
Berat Badan : 14 kg Tinggi Badan : 92 cm
Status Gizi : berat badan ideal (BB Ideal 18,5 – 25)
IMT = BB = 14 = 16,47 kg/m (termasuk pada berat badan kurang)
TB(m)2 0,92 x 0,92

 Sikap : 1. tenang 2. gelisah 3. menahan nyeri


 Personal hygiene : 1. bersih 2. kotor 3. lain-lain…….
 Orientasi waktu/ tempat/ orang : 1. baik 2. terganggu……

D. Pemeriksaan Fisik Head To Toe


1. Kepala
 Bentuk : 1. mesochepale 2. mikrochepale
3. hidrochepale 4. lain- lain
 Lesi/ luka : 1. hematom 2. perdarahan 3. luka sobek
4. lain-lain
(Tidak ada hematom, perdarahan, luka apada kepala)
2. Rambut
 Warna : hitam merata
 Kelainan : rontok/ dll (Tidak ada kelainan di rambut)
3. Mata
 Penglihatan : 1. normal 2. kaca mata/ lensa 3. lain-lain…….
 Sklera : 1. ikterik 2. tidak ikterik
 Konjungtiva : 1. anemis 2. tidak anemis
 Pupil : 1. isokor 2.anisokor 3. midriasis 4. katarak
 Kelainan : kebutaan kanak/kiri (Tidak ada)
 Data tambahan (tidak ada)
4. Hidung
 Penghidu : 1. normal 2. Gangguan : tidak ada napas
cuping hidung
 Sekret/ darah/ polip : ada
 Tarikan caping hidung: 1. ya 2. tidak
5. Telinga
 Pendengaran : 1. normal 2. kerusakan 3. tuli kanan/kiri
4. tinnitus 5. alat bantu dengar 6. lainnya
 Skret/ cairan/ darah : 1. ada/tidak 2. Bau (-) 3. Warna (-)
6. Mulut Dan Gigi
 Bibir : 1. lembab 2. kering 3. cianosis 4. pecah-pacah
 Mulut dan tenggorokan: 1. normal 2. lesi 3. Stomatitis
 Lidah : tertutup selaput putih kotor
 Gigi : 1. penuh/normal 2. ompong 3. lain-lain………..
7. Leher
 Pembesaran tyroid : 1. ya 2. tidak
 Lesi : 1. tidak 2. ya, di sebelah (-)
 Nadi karotis : 1. teraba 2. tidak
 Pembesaran limfoid : 1. ya 2. tidak
8. Thorax
 Jantung : 1. nadi 127 x/ menit, 2. kekuatan: kuat/ lemah
3. irama : teratur/ tidak 4. lain-lain (-)
 Paru : 1. frekwensi nafas : teratur/ tidak
2. kwalitas : normal/ dalam/ dangkal

3. suara nafas : vesikuler/ ronchi-/-/ wheezing-/-

4. batuk : ya/ tidak


5. sumbatan jalan nafas: tidak ada
 Retraksi dada : 1. ada 2. tidak ada
9. Abdomen
 Peristaltik usus : 1. Ada 10 x/menit 2. tidak ada
3. hiperperistaltik 4. lain-lain…
 Kembung : 1. ya 2. tidak
 Nyeri tekan : 1. tidak 2. ya di kuadran 2 ./bagian
lambung
 Ascites : 1. ada 2. tidak ada
10. Genetalia
 Pimosis : 1. ya 2. tidak
 Alat Bantu : 1. ya 2. tidak
 Kelainan : 1. tidak 2. ya, berupa………….
11. Kulit
 Turgor : 1. elastis 2. kering 3. lain-lain
 Laserasi : 1. luka 2. memar 3.lain-lain
(Tidak ada luka dan memar pada kulit)
 Warna kulit : 1. normal (putih/sawo matang/ hitam)
2. pucat 3. cianosis 4. ikterik

5. teraba hangat
12. Ekstrimitas 5555 5555
 Kekuatan otot : 5555 5555
 ROM : 1. penuh 2. terbatas
 Hemiplegi/parese : 1. tidak 2. ya, kanan/kiri
 Akral : 1. hangat 2. dingin
 Capillary refill time : 1. < 3 detik 2. > 3 detik
 Edema : 1. tidak ada 2. ada di daerah………….
 Lain-lain :-
VI. Data Penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium tanggal 26 Oktober 2019

Pemeriksaan Result Unit Reference Range Flag


HEMATOLOGY
CBC
Erythocyte Count 4.42 10^6/uL 4.00 – 5.30
Haemoglobine 11.3 g/dL 12.0 – 16.0 L
Hematocrit 35.2 % 35 – 45.0
Index Eritrosit
- MCV 79.6 fL 75.0-91.0
- MCH 25.6 pg 25.0-33.0
- MCHC 32.1 g/L 31.0-37.0
RDW 41.5 fL 37-54
RDW-CV 14.1 % 11.0-16.0
Leucocyte Count 12.40 10^3/uL 5.0 – 11.0 H
Differential Leucocyte -
Count
- Eosinophil 0.2 % 0-4
- Basophil 0.1 % 0–1
- Segmented 71.1 % 32 – 52 H
Neutrophil
- Lymphocyte 16.2 % 30 – 60 L
- Monocyte 12.4 % 2 –8 H
- Eosinofil Count 0.02 10^3/uL 0.00-0.40
- Basofil Count 0.01 10^3/uL 0.00-0.10
- Neutrofil Count 8.82 10^3/uL 1.50-7.00 H
- Limfosit Count 2.01 10^3/uL 1.00-3.70
- Monosit Count 1.54 10^3/uL 0.00-0.70 H
Platelet Count 322 10^3/uL 150 - 400

2. Pemeriksaan Serologi
Pemeriksaan Result
Dengue Antigen NS1 Negative
Salmonela Typhi 1 gM Positive : 4

VI. Terpai saat ini


1. IVFD D51/2 NS 1200ml/24 jam
2. Starxon 500mg / IV
3. Farmadol 140mg/IV
4. Lacto B sachet / PO
5. Interzinc Syrup 3ml/PO
B. ANALISA DATA

DATA FOCUS ANALISIS MASALAH


DS : Bakteri Salmonela Thypii Hipertermia
Ibu pasien mengatakan anaknya
Masuk saluran cerna melalui
demam sejak kemarin. Demam
makanan dan minuman
anaknya tidak turun
Peradangan pada saluran
cerna
DO :
- Suhu : 38.4 0C
Merangsang pelepasan zat
- Nadi : 127 x/mnt pirogen oleh leukosit
- RR: 24 x/mnt
Zat pirogen beredar dalam
- Kulit terasa hangat
darah

Hipotalamus

Merespon dengan
meningkatkan suhu tubuh

Demam typoid atau typus


abdominalis

Peningkatan suhu tubuh

Hipertermia

DS : Bakteri Salmonela Thypii Defisit Nutrisi


Ibu pasien mengatakan anaknya
Masuk saluran cerna melalui
mengalami penurunan nafsu
makanan dan minuman
makan
Sebagian masuk lambung
DO : Peningkatan produksi asam
lambung
- Berat Badan pasien 14 kg
- Tinggi Badan : 92 cm Mual, muntah
Penurunan nafsu makan
- IMT : 16,47 kg/m (termasuk
pada berat badan kurang) Berat badan menurun
- Bising usus 10x/mnt
Defisit nutrisi
- Membrane mukosa pucat
- Hasil lab serologi : Salmonela
Typhi 1 gM : positive 4

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH (SDKI)


1. Hipertermia berhubungan dengan peradangan pada saluran cerna ditandai dengan ibu
pasien mengatakan anaknya demam sejak kemarin, demam anaknya tidak turun, suhu :
38.4 0C, nadi : 127 x/mnt, RR: 24 x/mnt, kulit terasa hangat

2. Defisit Nutrisi berhubungan dengan penurunan nafsu makan ditandai dengan ibu pasien
mengatakan anaknya mengalami penurunan nafsu makan, berat Badan pasien 14 kg,
tinggi badan : 92 cm, IMT : 16,47 kg/m (termasuk pada berat badan kurang) , bising
usus 10x/mnt, membrane mukosa pucat, hasil lab serologi : Salmonela Typhi 1 gM :
positive 4
C. PERENCANAAN (SLKI dan SIKI)

RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan dan
NO
Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan (SIKI)
(SLKI)
1. Hipertermia Setelah diberikan asuhan Regulasi Temperatur
keperawatan selama 3x24jam Observasi
diharapkan termoregulasi  Monitor suhu tubuh anak sampai
membaik dengan kriteria stabil (36,5C – 37,5C)
hasil:  Monitor suhu tubuh anak tiap
 Tidak mengeluh demam dua jam, jika perlu
 Kulit merah menurun  Monitor tekanan darah, frekuensi
 Pucat menurun pernapasan dan nadi
 Takikardi menurun  Monitor warna dan suhu kulit
 Takipnea menurun Terapeutik
 Suhu tubuh dalam batas  Tingkatkan asupan cairan dan
normal (36,5-37,50C) nutrisi yang adekuat
 Suhu kulit membaik  Sesuaikan suhu lingkungan
dengan kebutuhan pasien
Edukasi
 Jelaskan cara pencegahan
hipertemia
 Anjurkan kompres hangat
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian antipiretik

2. Defisit Nutrisi Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nutrisi


keperawatan selama 3x24 jam, Observasi :
maka status nutrisi membaik 1. Identif
dengan kriteria hasil : ikasi status nutrisi
1. Ungkapan keinginan untuk 2. Identif
meningkat nutrisi meningkat ikasi alergi dan intolersi makanan
2. Pengetahuan tentang pilihan 3. Identif
makanan/minuman yang ikasi kebutuhan kalori dan jenis
sehat meningkat nutrient
3. Pengetahuan tentang standar 4. Monit
asupan nutrisi yang tepat or asupan makanan
meningkat 5. Monit
4. Perasaan cepat kenyang or berat badan
menurun 6. Monit
5. Berat badan membaik or hasil pemeriksaan lab
6. Nafsu makan membaik
7. Bising usus membaik Terapiutik :
8. Index massa tubuh membaik 1.
9. Membran mukosa membaik 2.
10. Frekuensi makan membaik diet
3.
dan suhu yang sesuai
4.
untuk mencegah konstipasi
Edukasi :
1. Anjurkan posisi duduk, jika perlu
2. Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi :
1. Kolaborasi dengan ahli gizi
D. IMPLEMENTASI KEPERAATAN
Hari/
NO.
NO Tanggal IMPLEMENTASI RESPON PARAF
DX
Jam
1 Sabtu, 26 1,2 1. Mengobservasi keluhan pasien DS :
Oktober - Ibu pasien mengatakan anaknya
2019 2. Mengkaji Tanda-tanda vital mengalami demam sejak kemarin,
Pukul pasien demam tidak turun dan anaknya
17.00 wita mengalami penurunan nafsu makan
3. Mengkaji Makan minum pasien - Ibu pasien mengatakan pasien hanya
mau makan 3-5 sendok dan minum
4. Mengkaji BAB dan BAK dari pagi sampai sekarang ±300cc
pasien susu. Pasien tidak mengalami mual
dan muntah
5. Mengkaji Riwayat minum obat
- Ibu pasien mengatakan pasien
sebelumnya
sudah BAB di rumah 1 kali dengan
konsistensi bubur coklat, dan sudak
6. Mengkaji alergi terhadap obat-
BAK
obatan atau makanan
- Ibu pasien mengatakan pasien tidak
memiliki alergi terhadap obat
ataupun makanan

DO :
Pasien tampak lemas
Mukosa bibir kering
Kulit terasa hangat
BB : 14kg
TB: 92 cm
IMT : 16,47 (berat badan kurang dari
normal)
Nadi : 127x/menit
RR : 24x/menit, Suhu : 38,40C. SaO2 :
95%.
18.10 ita - Mengidentifikasi status DS: Ibu pasien mengatakan anaknya
nutrisi mengalami penurunan nafsu makan

- Memfasilitasi menentukan DO: pasien tampak tidak mau makan


Pasien mendapat diet rendah lemak
pedoman diet
rendah serat
-
Hasil pemeriksaan lab :
- Mengidentifikasi kebutuhan
Haemoglobin 11,3 (L)
kalori dan jenis nutrient
Leukosit 12,40 (H)
- Memonitor asupan makanan Platelete 322 (normal)
- Monitor hasil pemeriksaan Neutrophil 8.82 (H)
lab Hasil serologi : salmonella typhii :
- KOlaborasi dengan ahli gizi positive 4
dalam menentukan diet

19.00 wita 1 Monitor warna dan suhu kulit DS: -


DO: suhu 38,30C, warna kulit
kemerahan
Pukul 1,2 Memberikan terapi injeksi: DS: Ibu pasien mengatakan anaknya
20.00 wita - Starxon 500mg / IV tidak memiliki riwayat alergi terhadap

- Farmadol 140mg/IV obat yag diberikan


DO: obat masuk, alergi (-), muntah (-)
- Lacto B sachet / PO
- Interzinc Syrup 3ml/PO
Pukul 1 Memonitor vital sign pasien DS: ibu pasien mengatakan demam
21.00 wita anaknya sudah menurun
DO:
Suhu : 37,1 0C
Nadi : 124x/mnt
RR : 24 x/mnt
Pukul 1 Memonitor vital sign pasien DS: ibu pasien mengatakan demam
05.00 wita anaknya sudah menurun
DO:
Suhu : 37,3 0C
Nadi : 110x/mnt
RR : 24 x/mnt
07.30 wita 2 Mengelap pasien, menyarankan DS: ibu pasien mengatakan bersedia
oral hygene, memonitor BAB anaknya untuk dilap
dan BAK pasien DO: pasien sudah dilap
BAB : -
BAK : 166,6 cc
Minggu 2 - Menyajikan makanan secara DS : -
27 menarik dan suhu yang sesuai DO : pasien mendapat diet tinggi
Oktober - Memberikan makanan tinggi serat rendah lemak
2019
serat untuk mencegah
Pukul
konstipasi
08.00
wita
Pukul 1,2 Memberikan terapi injeksi: DS: Ibu pasien mengatakan anaknya
09.00 wita - Starxon 500mg / IV tidak memiliki riwayat alergi terhadap

- Farmadol 140mg/IV obat yag diberikan


DO: obat masuk, alergi (-), muntah (-)
- Lacto B sachet / PO
- Interzinc Syrup 3ml/PO
11.00 wita 1 Memonitor vital sign pasien, DS: ibu pasien mengatakan demam
asupan nutrisi pasien, BAB dan anaknya sudah menurun, anaknya
BAK mau makan sedikit 5-6 sendok
DO:
Suhu : 37,1 0C
Nadi : 102x/mnt
RR : 26 x/mnt
BAB : (+) bubur coklat
BAK : 134 cc
12.00 wita 1 Sesuaikan suhu lingkungan DS: -
dengan kebutuhan pasien DO : Suhu kamar 230C

14.00 wita Menjelaskan cara pencegahan DS: Ibu pasien mengatakan akan
hipertemia mengompres anaknya jika demam
Menganjurkan kompres hangat DO : ibu pasien mendengarkan
jika suhu >38oC penjelasan perawat
16.00 wita 1 Memonitor vital sign pasien DS: -
DO:
Suhu : 37,8 0C
Nadi : 124x/mnt
RR : 24 x/mnt
16.30 wita 1 Menganjurkan ibu pasien untuk DS: ibu pasien bersedia memberikan
memberikan kompres hangat kompres hangat
pada pasien di dahi dan ketiak DO: pasien tampak diberikan
kompres hangat
17.00 wita 2 Membantu mengelap pasien dan DS: ibu pasien bersedia anaknya dilap
memonitor BAB dan BAK DO: pasien sudah dilap
BAB : - , BAK : 120cc
18.00wita 2 Memberikan diet DS: -
Menganjurkan posisi duduk saat DO : pasien tampak disuapi makan
memberi makan
20.00 wita 1,2 Memberikan terapi injeksi: DS: Ibu pasien mengatakan anaknya
- Farmadol 140mg/IV tidak memiliki alergi terhadap obat

- Lacto B sachet / PO yang diberikan


DO: obat masuk, muntah (-)
- Interzinc Syrup 3ml/PO
21.00 wita 1 Memonitor vital sign, asupan DS : ibu pasien mengtakan anaknya
nutrisi, BAB, dan BAK mau makan 5-8 sendok
DO : suhu :37,1 0C, Nadi : 134x/mnt
RR: 24 x/mnt
BAB : -, BAK : 96cc
05.00 wita 1 Memonitor vital sign DS : -
DO : suhu :36.8 0C, Nadi : 126x/mnt
RR: 24 x/mnt
07.30 wita 2 Mengelap pasien, menyarankan DS: ibu pasien mengatakan bersedia
oral hygene, memonitor BAB anaknya untuk dilap
dan BAK pasien DO: pasien sudah dilap
BAB : -
BAK : 124,6 cc
Senin 28 2 - Menyajikan makanan secara DS : -
Oktober menarik dan suhu yang sesuai DO : pasien mendapat diet tinggi
2019 - Memberikan makanan tinggi serat rendah lemak
Pukul serat untuk mencegah
08.00
konstipasi
wita
Pukul 1,2 Memberikan terapi injeksi: DS: Ibu pasien mengatakan anaknya
09.00 wita - Starxon 500mg / IV tidak memiliki riwayat alergi terhadap

- Farmadol 140mg/IV obat yag diberikan


DO: obat masuk, alergi (-), muntah (-)
- Lacto B sachet / PO
- Interzinc Syrup 3ml/PO
11.00 wita 1 Memonitor vital sign pasien, DS: ibu pasien mengatakan demam
asupan nutrisi pasien, BAB dan anaknya sudah menurun, anaknya
BAK mau makan sedikit 8-9 sendok
DO:
Suhu : 37,3 0C
Nadi : 110x/mnt
RR : 26 x/mnt
BAB : (+) bubur coklat
BAK : 145,3 cc
12.00 wita 1 Sesuaikan suhu lingkungan DS: -
dengan kebutuhan pasien DO : Suhu kamar 230C

14.00 wita Menjelaskan cara pencegahan DS: Ibu pasien mengatakan akan
hipertemia mengompres anaknya jika demam

Menganjurkan kompres hangat DO : ibu pasien mendengarkan


penjelasan perawat
jika suhu >38oC
16.00 wita 1 Memonitor vital sign pasien DS: -
DO:
Suhu : 37,9 0C
Nadi : 124x/mnt
RR : 24 x/mnt
16.30 wita 1 Menganjurkan ibu pasien untuk DS: ibu pasien bersedia memberikan
memberikan kompres hangat kompres hangat
pada pasien di dahi dan ketiak DO: pasien tampak diberikan
kompres hangat
17.00 wita 2 Membantu mengelap pasien dan DS: ibu pasien bersedia anaknya dilap
memonitor BAB dan BAK DO: pasien sudah dilap
BAB : - , BAK : 86,8cc
18.00wita 2 Memberikan diet DS: -
Menganjurkan posisi duduk saat DO : pasien tampak disuapi makan
memberi makan
20.00 wita 1,2 Memberikan terapi injeksi: DS: Ibu pasien mengatakan anaknya
- Farmadol 140mg/IV tidak memiliki alergi terhadap obat

- Lacto B sachet / PO yang diberikan


DO: obat masuk, muntah (-)
- Interzinc Syrup 3ml/PO
21.00 wita 1 Memonitor vital sign, asupan DS : ibu pasien mengtakan anaknya
nutrisi, BAB, dan BAK mau makan 4-5 sendok
DO : suhu :37,1 0C, Nadi : 134x/mnt
RR: 24 x/mnt
BAB : -, BAK : 112cc
05.00 wita 1 Memonitor vital sign DS : -
DO : suhu :36.8 0C, Nadi : 126x/mnt
RR: 24 x/mnt
07.30 wita 2 Mengelap pasien, menyarankan DS: ibu pasien mengatakan bersedia
oral hygene, memonitor BAB anaknya untuk dilap
dan BAK pasien DO: pasien sudah dilap
BAB : -
BAK : 166,6 cc
Selasa 2 - Menyajikan makanan secara DS : -
29 menarik dan suhu yang sesuai DO : pasien mendapat diet tinggi
Oktober - Memberikan makanan tinggi serat rendah lemak
2019
serat untuk mencegah
pukul
konstipasi
08.00
wita
Pukul 1,2 Memberikan terapi injeksi: DS: Ibu pasien mengatakan anaknya
09.00 wita - Starxon 500mg / IV tidak memiliki riwayat alergi terhadap

- Farmadol 140mg/IV obat yag diberikan


DO: obat masuk, alergi (-), muntah (-)
- Lacto B sachet / PO
- Interzinc Syrup 3ml/PO
11.00 wita 1 Memonitor vital sign pasien, DS: ibu pasien mengatakan demam
asupan nutrisi pasien, BAB dan anaknya sudah menurun, anaknya
BAK mau makan sedikit 5-6 sendok
DO:
Suhu : 36.8 0C
Nadi : 102x/mnt
RR : 26 x/mnt
BAB : (+) bubur coklat
BAK : 125,4cc
12.00 wita 1 Sesuaikan suhu lingkungan DS: -
dengan kebutuhan pasien DO : Suhu kamar 230C

14.00 wita Menjelaskan cara pencegahan DS: Ibu pasien mengatakan akan
hipertemia mengompres anaknya jika demam

Menganjurkan kompres hangat DO : ibu pasien mendengarkan


penjelasan perawat
jika suhu >38oC
16.00 wita 1 Memonitor vital sign pasien DS: Ibu pasien mengatakan demam
anaknya sudah menurun
DO:
Suhu : 36.7 0C
Nadi : 128x/mnt
RR : 24 x/mnt
17.00 wita 2 Membantu mengelap pasien dan DS: ibu pasien bersedia anaknya dilap
memonitor BAB dan BAK DO: pasien sudah dilap
BAB : - , BAK : 120cc

E. EVALUASI KEPERAWATAN

NO TGL/JAM CATATAN PERKEMBANGAN PARAF


1 Selasa 29 S : Ibu pasien mengatakan demam anaknya sudah menurun
Oktober 2019 O :
wita Suhu : 36.7 0C
Pukul 17.00 Nadi : 128x/mnt
RR : 24 x/mnt
Kulit tidak kemerahan
Kulit tidak hangat
A:
Hipertermia teratasi
P:
- Pertahankan kondisi
2. Selasa 29 S :
Oktober 2019 Ibu pasien mengatakan anaknya sudah mau makan, nafsu
wita makan anaknya meningkat
Pukul 17.00 O : keadan umum pasien baik
Mukosa bibir tidak kering
Pasien tampak mau makan
BB : 14 kg, TB 92 cm, IMT 16,47

A : Defisit Nutrisi teratasi sebagian


P : Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi yang adekuat

PENILAIAN RISIKO JATUH PADA PASIEN ANAK DENGAN SKALA HUMPITY


DUMPTY
Skoring saat
PARAMETER KRITERIA SKOR pengkajian tanggal
26 Oktober 2019
Dibawah 3 tahun 4 4
3-7 tahun 3
Umur
7-13 tahun 2
>13 tahun 1
Laki-laki 2
Jenis kelamin
Perempuan 1 2
Diagnosa Kelainan psikis/lain 4
Perubahan dalam oksigenasi (masalah 3 1
saluran nafas, dehidrasi, anemia,
anoreksia, sinkop/sakit kepala, dll)
Kelainan psikis/perilaku 2
Diagnosa lain 1
Tidak sadar terhadap keterbatasan 3 1
Gangguan
Lupa keterbatasan 2
kognitif
Mengetahui kemampuan diri 1
Riwayat jatuh dari tempat tidur saat 4 2
bayi-anak
Faktor Pasien menggunakan alat bantu atau box 3
lingkungan atau mebel
Pasien berada di tempat tidur 2
Di luar ruang rawat 1
Respon Dalam 24 jam 3 0
terhadap Dalam 48 jam riwayat jatuh 2
operasi/obat >48 jam 1
penenang/efek
anestesi
Bermacam-macam obat yang digunakan: 3 1
obat sedatif (kecuali pasien ICU yang
menggunakan sedasi dan peralisis),
Penggunaan
hipnotik, barbiturat, fenotiazin,
obat
antidepresan, laksans/diuretika, narkotik
Salah satu dari pengobatan diatas 2
Pengobatan lain 1
TOTAL SKOR 11
Keterangan :
Tingkat Risiko :
Skor 7-11 : Risiko rendah untuk jatuh
Skor >12 : Risiko tinggi untuk jatuh
Skor minimal : 7, Skor maksimal : 23
Badung, Oktober 2019

Pembimbing Praktik / CI Mahasiswa

(……...............................................) Ni Putu Amelia Rosalita dewi


NIP. NIM. P07120319017

Pembimbing Akademik / CT

……………………………………..
NIP.

Anda mungkin juga menyukai