Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PERSIAPAN PERSALINAN”

Disusun dalam Rangka Memenuhi Tugas Stase III


Asuhan Kebidanan Holistik Fisiologis Pada Kehamilan

Dosen Pembimbing:
Triatmi Andri Yanuarini, M.Keb

Disusun Oleh:

Pendidikan Profesi Bidan – Kelas B / Kelompok 1

Qothrun Nadaa Hibatullah P17312215054


Oktaviana Dewi Lolita P17312215055
Brigita Rensi Paramita P17312215056
Winahyu Asriningtias P17312215057
Mellyana Ismawati P17312215058
Niken Firda Zulmi Trirahma Salsabila P17312215059
Alif Ajeng Miftahul Jannati P17312215060
Ayu Kharisma Alfiana P17312215061
Nisa Shabrinafi Amalia P17312215062
Nila Melyani Prapita Sari P17312215087
Tunik Mindarwati Ningsih P17312215088
Milda Fitri Astuti P17312215089

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Persiapan Persalinan

Sub Pokok Bahasan : 1. Persiapan fisik

2. Persiapan psikologis

3. Persiapan finansial

4. Persiapan kultural

Hari/Tanggal :

Pukul :

Waktu : 90 menit

Tempat : PMB

Sasaran : Ibu hamil Trimester III

A. LATAR BELAKANG
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal dalam kehidupan
(Sumarah, dkk, 2008). Proses persalinan bisa jadi momok yang menakutkan bagi ibu hamil,
sehingga jangan sampai proses tersebut diperburuk oleh kurangnya pemahaman mengenai
tanda awal persalinan. Mengetahui tanda-tanda awal persalinan merupakan modal penting
yang perlu dimiliki oleh setiap ibu hamil. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi adanya
komplikasi yang beresiko pada saat persalinan nanti, sehingga akan tercipta persalinan
normal, aman bagi ibu dan bayinya (Abdilla, 2011). Pengertian atau pemahaman bahwa
kehamilan dan persalinan adalah nyawa taruhannya atau toh nyawa (bahasa Jawa)
menunjukkan masyarakat sadar kalau setiap persalinan menghadapi resiko atau bahaya yang
dapat mengakibatkan kematian pada ibu dan bayi yang baru lahir (Prawirohardjo, 2009).
Pelayanan antenatal merupakan pilar kedua di dalam safe mothermood yang
merupakan sarana agar ibu hamil lebih siap menghadapi persalinan. Persiapan persalinan
hendaknya disiapkan sedini mungkin terutama di fokuskan pada trimester III karena pada
minggu-minggu terakhir kehamilan, waktu akan begitu sedikit bahkan kadang-kadang tidak
dapat dipastikan kapan persalinan akan terjadi, namun masih banyak ketidaksiapan ibu
hamil dalam menghadapi persalinan yang akan menjadi salah satu faktor penyebab tingginya
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Persiapan persalinan yang
harus di siapkan oleh ibu hamil TM III yaitu biaya dan penentuan tempat serta penolong
persalinan, anggota keluarga yang dijadikan sebagai pengambilan keputusan jika terjadi
sesuatu anggota keluarga yang membutuhkan rujukan, baju ibu dan bayi beserta
perlengkapannya, surat-surat fasilitas kesehatan (Kemenkes RI. 2015).

B. TUJUAN UMUM

Ibu hamil dapat mengetahui tentang persiapan persalinan

C. TUJUAN KHUSUS

1. Setelah mengikuti penyuluhan, sasaran dapat mengetahui persiapan fisik


2. Setelah mengikuti penyuluhan, sasaran dapat mengetahui persiapan psikologis
3. Setelah mengikuti penyuluhan, sasaran dapat mengetahui persiapan finansial
4. Setelah mengikuti penyuluhan, sasaran dapat mengetahui persiapan kultural

D. MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN


Persiapan persalinan
E. METODE
1. Pretest posttest
2. Ceramah
3. Diskusi
4. Tanya jawab

F. MEDIA
1. Buku saku
2. Kuisioner pre-test dan post-test

G. PROSES PELAKSANAAN

No
Kegiatan/Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
.
1. Pembukaan: 1. Memberi salam dan 1. Menjawab
memperkenalkan diri salam.
2. Menjelaskan isi acara dan 2. Mendengarkan
tujuan penyuluhan 3. Memperhatikan
3. Menyebutkan materi yang
akan disampaikan
2. Pretest Memberikan lembaran untuk Mengerjakaan soal
pretes pretest sesuai
pengetahuan
sasaran
3. Pelaksanaan: 1. Pembagian media buku saku Menyimak dan
2. Menyampaikan materi tentang memperhatikan
a. Persiapan fisik materi yang
b. Persiapan psikologis disampaikan.

c. Persiapan finansial
d. Persiapan kultural
e. Persiapan persalinan dalam
buku KIA, meliputi:
- Persiapan melahirkan
- Tanda awal persalinan
- Proses persalinan
- Tanda bahaya persalinan

4. Diskusi dan Tanya Jawab Memberikan kesempatan kepada Bertanya yang


peserta untuk bertanya belum dipahami
5. Posttest Memberikan lembaran pada Mengerjakaan soal
sasaran untuk posttest posttest setelah
medengarkan materi
6. Penutup Menyimpulkan materi yang Memperhatikan
Evaluasi dan teriminasi telah diberikan

Terminasi: Foto Bersama, mengucapkan Menjawab salam.


terima kasih dan salam penutup
Materi

Menurut Kemenkes RI dalam Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu (2013) menyebutkan
bahwa yang termasuk persiapan persalinan adalah pertanyaan-pertanyaan seputar siapa yang
akan menolong persalinan, dimana akan melahirkan, siapa yang akan membantu dan menemani
dalam persalinan, kemungkinan kesiapan donor darah bila timbul permasalahan, metode
transportasi bila diperlukan rujukan, dan dukungan biaya.(Kemenkes RI, 2013)
Secara garis besar dapat diketahui bahwa terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan
oleh ibu hamil dan suami menjelang waktu persalinan, yakni :
1) Persiapan Fisik
Kesiapan fisik ibu menjelang persalinan merupakan persiapan yang
dilakukan oleh ibu hamil khususnya di trimester III berkaitan dengan masalah
kondisi kesehatan ibu. Pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam
mempersiapkan fisik menjelang persalinan terdiri dari gizi, senam hamil dan gaya
hidup sehat. Pendidikan kesehatan ini dilaksanakan dengan metdose pembelajaran
orang dewasa sehingga akan meningkatkan pengetahuan dan juga perubahan
adaptasi kehamilan. keteraturan dalam melakukan pemeriksaan sangat pening
dilakukan untuk mendeteksi adanya penyulit yang mungkin akan terjadi saat
persalinan. Perawatan payudara serta teknik menyusui juga harus dipahami oleh
ibu menjelang persalinan. (Nurhidayati and Madakusuma, 2021)
Kesehatan ibu selama kehamilan sampai menjelang persalinan tidak hanya
dipengaruhi nutrisi yang dikonsumsi ibu selama kehamilan, tetapi juga
ketenangan pikiran dan tubuh yang sehat serta siap lahir dan batin untuk
memudahkan proses kehamilan dan persalinan. Proses kehamilan yang nyaman
tanpa keluhan fisik dan proses persalinan yang lancar dan mudah dapat didukung
dengan memperhatikan 3 aspek utama dalam kehamilan yaitu keseimbangan
(rahim, otot dan panggul), gravitasi dan gerakan. Latihan fisik bagi ibu hamil
seperti salah satunya adalah prenatal gentle yoga dapat membantu dalam
mempersiapkan fisik dan psikologis menghadapi persalinan. Ibu pada usia
kehamilan trimester III sebaiknya diberikan pelatihan prenatal care yoga secara
berkelanjutan dan bisa diberikan dalam kelas ibu hamil di Puskesmas maupun di
Posyandu (Gustina, 2020). Aktifitas fisik pada ibu hamil yang dianjurkan dalam
buku KIA 2020 adalah
- Ibu hamil yang sehat dapat melakukan aktivitas fisik sehari-hari dengan
memperhatikan kondisi ibu dan keamanan janin yang dikandungnya
- Suami membantu istrinya yang sedang hamil untuk melakukan pekerjaan
sehari-hari.
- Aktivitas fisik dilakukan 30 menit dengan intensitas ringan sampai sedang
dan menghindari gerakan-gerakan yang membahayakan seperti mengangkat
benda-benda berat, Jongkok lebih dani 90 derajat. Mengejan
- Mengikuti senam lbu hamil sesuai anjuran petugas kesehatan
Jenis latihan fisik yang diperbolehkan menurut usia kehamilan:
- Trimester 1 (0-12 minggu)
pemanasan / + stretching, aerobic, kegel exercise, pendinginan/+ stretching
- Trimester ll (13-28 minggu).
pemanasan/ i+ stretching, aerobic. kegel evercise, senam hamil, pendinginani
+ stretching
- Trimester I11 (29-40 minggu).
pemanasan/ + stretching, kegel exercise, senam hamnil. pendinginan /+
stretching
Manfaat fisik dan latihan fisik bagi ibu hamil:
- Cegah stress
- Pertahankan posisi tubuh
- Cegah nyeri pinggang
- Perlancar persalinan
- Bantu tumbuh ari-ari
- Perbaiki postur tubuh
- Hamil lebih rilex
- Cegah sembelit
- Berat badan bayi lahir normal
(KIA, 2020)
2) Persiapan Psikologis
Setiap orang pasti pernah mengalami kekhawatiran atas peristiwa di masa
depan yang belum terjadi. Begitu juga ibu hamil yang seringkali mencemaskan
prediksi-prediksi menakutkan yang belum tentu didasarkan pada hal atau fakta
sebenarnya. Dalam keseharian, gejala kecemasan fisik dan emosional biasanya
berupa peningkatan detak jantung, konsentrasi, sikap mudah tersinggung terhadap
orang lain, baik keluarga, teman, maupun rekan kerja. Kecemasan dan stres
sebenarnya wajar, normal jika memang masih pada tahap yang wajar. Dalam hal
ini, pendidikan atau pengetahuan sangat mempengaruhi tingkat kecemasan
seseorang. Biasanya semakin tinggi pendidikan atau pengetahuan yang dimiliki
oleh seseorang, maka tingkat emosionalnya akan lebih terkontrol. Hal ini
disebabkan karena semakin tinggi pengetahuan yang didapatkan, maka seseorang
itu dapat lebih memaknai sesuatu dan tidak terlalu cemas. (Manurung, 2020)
3) Persiapan Finansial
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Shammakh (2018), sebagian
besar ibu hamil di trimester III memiliki pemahaman yang baik tentang persiapan
finansial karena ibu hamil sudah menyiapkan tabungan ibu bersalin pada saat ibu
mulai merencanakan kehamilannya. Kondisi ekonomi memiliki keterkaitan yang
kuat dengan kemampuan ibu untuk menyiapkan biaya persalinan. Persiapan
finansial yang dapat dilakukan diantaranya adalah membuat tubulin atau tabungan
bersalin. Hal ini perlu dilakukan karena persalinan memerlukan biaya yang tidak
sedikit.(Shammakh, 2018)
4) Persiapan Kultural
Pengetahuan tentang persiapan persalinan seperti persiapan fisik, psikologis,
finansial dan kultural perlu dipersiapkan sejak dini saat kehamilan. Ibu hamil
yang memiliki pengetahuan lebih tentang persiapan persalinan maka
kemungkinan besar ibu akan berfikir untuk menentukan sikap dan berperilaku
untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk persalinan sehingga
saat tiba persalinan nanti ibu hamil akan lebih fokus dan tenang menghadapi
persalinannya. Pengetahuan yang kurang mengenai adat istiadat atau mitos yang
kurang baik bagi persalinan dapat memberi dampak negatif dan tak jarang dapat
membahayakan ibu dan janin.(Arthyka Palifiana, Khadijah and Zakiyah, 2020)
Mitos mengenai kehamilan yang biasa terjadi adalah:
1. Tidak boleh duduk di tengah pintu
Jika pantangan ini dilanggar akan mendapatkan halangan saat melahirkan. Duduk
di tengah pintu akan membuat proses kelahiran menjadi susah serta menyakitkan.
2. Tidak boleh membunuh binatang
Pantangan ini berlaku juga untuk sang suami, supaya kelak bayi yang lahir tanpa
cacat tubuh dan juga mental
3. Tidak boleh membatin orang
Kebiasaan ini dipercaya akan membuat bayi yang dikandung mengalami hal
serupa dengan apa yang dilakukan oleh ibunya. Hal ini dipercaya jika sifat buruk
orang yang dibenci akan menurun pada bayi yang sedang dikandungnya
4. Tidak boleh keluar malam
Pantangan ini diyakini demi mencegah perhatian makhluk gaib. Jika ini dilanggar,
ibu hamil bisa kehilangan janin dalam kandungannya karena telah diambil oleh
makhluk gaib tersebut
5. Tidak boleh merendam cucian terlalu lama
Hal ini dipercaya bisa membuat kaki ibu hamil bengkak dan terasa berat. Dahulu,
orang mencuci dengan menjongkok. Jika dilakukan terlalu lama, hal itu bisa
menyebabkan bengkak pada kaki
6. Tidak boleh menggaruk perut yang gatal
Kebiasaan ini dipercaya bisa membuat kulit bayi di dalam kandungan menjadi
lebam. Sebab, ibu hamil kerap kali mengalami rasa gatal pada perutnya
7. Tidak boleh menyangga piring selagi makan
Ini dimaksudkan agar kelak bayi yang dikandung tersebut tidak terbiasa seperti
apa yang dilakukan oleh ibunya.Sebab kebiasaan ibu saat mengandung sangat
mempengaruhi psikologi bayi itu sendiri
8. Tidak boleh makan buah
Buah yang dimaksud seperti nanas dan durian karena bersifat panas. Pantangan ini
dilakukan demi mencegah keguguran pada ibu hamil. Selain itu, ini dipercaya
juga dapat menyebabkan keputihan
9. Tidak boleh makan daging
Ibu hamil tidak dianjurkan untuk memakan daging yang bersifat panas seperti
daging kuda dan rusa. Sebab jika makan daging hewan tersebut akan
mengakibatkan pendarahan. Ibu hamil yang terlalu banyak makan daging
berpotensi menimbulkan tensi darahnya naik dan juga membahayakan
perkembangan janin
10. Tidak boleh makan ikan gabus
Hal ini dikhawatirkan dapat membuat bayi sewaktu di kandungan hilang. Ikan
gabus merupakan jenis ikan air tawar yang secara simbolik merupakan ikan yang
biasa memakan jenisnya sendiri.
Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Shammakh (2018), sebagian besar
ibu hamil trimester III memiliki pemahaman yang kurang baik berkaitan dengan
persiapan kultural. Hal ini terjadi karena masih banyak ibu hamil yang
mempercayai mitos-mitos tentang adat istiadat di masyarakat. Dengan demikian
pemberian edukasi bagi ibu hamil khususnya yang ada pada trimester III sangat
penting dilaksanakan. (Shammakh, 2018)
Informasi tentang kehamilan, persiapan persalinan, perawatan masa nifas, perawatan bayi
baru lahir, kebutuhan dan pemenuhan gizi serta pelayanan kesehatan bisa diterima melalui kelas
ibu hamil dan ibu harus mengikuti kelas ibu hamil ini dengan minimal satu kali diikuti oleh
suami. Informasi mengenai persiapan persalinan juga terdapat dalam buku kesehatan ibu dan
anak (KIA) meliputi:
1) Persiapan Melahirkan (Bersalin)
- Tanyakan kepada bidan dan dokter tentang tanggal perkiraan persalinan.
- Suami atau keluarga mendampingi ibu saat periksa kehamilan.
- Persiapkan tabungan atau dana cadangan untuk biaya persalinan dan biaya
lainnya.
- Siapkan Kartu Jaminan Kesehatan Nasional.
- Untuk memperoleh martu JKN, daftarkan diri anda ke kantor BPJS kesehatan
setempat, atau tanyakan ke petugas puskesmas.
- Rencanakan melahirkan ditolong oleh dokter atau bidan di fasilitas kesehatan.
- Siapkan KTP, Kartu Keluarga, dan keperluan lain untuk ibu dan bayi yang akan
dilahirkan
- Siapkan lebih dari 1 orang yang memiliki golongan darah yang sama dan bersedia
menjadi pendonor jika diperlukan.
- Suami, keluarga dan masyarakat menyiapkan kendaraan jika sewaktu-waktu
diperlukan.
- Pastikan ibu hamil dan keluarga menyepakati amanat persalinan dalam stiker P4K
dan sudah ditempelkan di depan rumah ibu hamil.
- Rencanakan ikut Keluarga Berencana (KB) selelah bersalin. Tanyakan ke petugas
kesehatan tentang cara berKB.
2) Tanda Awal Persalinan
- Perut mulas-mulas yang teratur, timbulnya semakin sering dan semakin lama.
- Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir atau keluar cairan ketuban dari
jalan lahir.
Jika muncul salah sati dari tanda diatas segera bawa ibu hamil ke fasilitas kesehatan.
3). Proses Melahirkan
- Tanda-tanda akan bersalin didahului dengan mulas teratur, semakin lama semakin
kuat
- Kehamilan pertama, biasanya bayi baru lahir setelah 12 jam sejak mulas-mulas.
Kehamilan
- kedua dan berikutnya
- biasanya bayi lahir lebih cepat dibandingkan anak pertama
- Ibu berhak memilih didampingi atau tidak, dan berhak memilih siapa
pendampingnya.
- lbu berhak memilih posisi
- persalinan yang dinginkan, diskusikan dengan petugas
- posisi yang aman
- Jika terasa ingin buang air besar segera beritahu petugas.
- Untul mengurangi rasa sakit ketika bersalin: tarik nafas melalut hidung dan
keluarkan lewat mulut.
- Segera setelah bayi lahir, dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan cara
kontak
- kulit ke kulit antara bayi dan ibunya segera dalam waktu 1 jam setelah kelahiran
dan berlangsung selama 1 jam.
4). Tanda Bahaya Persalinan
- Perdarahan lewat jalan lahir
- Ibu mengalami kejang
- Air ketuban berwana hijau dan berbautali pusar atau tangan bayi keluar dari jalan
lahir
- Ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat
- Ibu tidak kuat mengejan
Jika muncul salah satu tanda bahaya berikut, ibu harus melahirkan di rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA

Arthyka Palifiana, D., Khadijah, S. and Zakiyah, Z. (2020) ‘EDUKASI TELEHEALTH PADA
IBU HAMIL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG
PERSIAPAN PERSALINAN’. Available at:
https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/25890 (Accessed: 26 October 2021).

Gustina, G. (2020) ‘Pengaruh Prenatal Care Yoga Terhadap Kesiapan Fisik Dan Psikologis Ibu
Menghadapi Persalinan di Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi’, Jurnal Akademika
Baiturrahim Jambi, 9(1), pp. 31–36. doi:10.36565/jab.v9i1.212.

Kemenkes RI (2013) Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Manurung, T. (2020) ‘PENGARUH RELAKSASI HYPNOBIRTHING TERHADAP TINGKAT


KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI
PERSIAPAN PERSALINAN DI KLINIK NAULI DAN KLINIK CLARA PANJAITAN
MEDAN TAHUN 2017’. Available at: http://poltekkes.aplikasi-
akademik.com/xmlui/handle/123456789/1879 (Accessed: 26 October 2021).

Nurhidayati, U. and Madakusuma, D. (2021) ‘Pengaruh Sugesti Guided Imagery Terhadap


Kesiapan Fisik Ibu Menjelang Persalinan’, Kendedes Midwifery Journal, 1(1), pp. 41–49.

Shammakh, A.A. (2018) ‘PENGETAHUAN PERSIAPAN PERSALINAN IBU


PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III Dl WILAYAH KERJA PUSKESMAS
GUNUNGSARI TAHUN 2016’, JURNAL SANGKAREANG MATARAM, 4(2), pp. 7–10.

Kementerian Kesehatan RI (2020) 'BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK', Jakarta:


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

https://www.haibunda.com/kehamilan/20210205162122-49-190382/10-pantangan-ibu-hamil-
dalam-kepercayaan-adat-jawa

Anda mungkin juga menyukai