SENAM HAMIL
Dosen Pembimbing :
Ari Kusmiwiyati, SST., M.Keb
Disusun Oleh :
1. Luk Luil Ma’nun (P17312195028)
2. Cindy Virdiana Aisyah (P17312195029)
SENAM HAMIL
Nama Kelompok :
1. Luk Luil Ma’nun (P17312195028)
2. Cindy Virdiana Aisyah (P17312195029)
Menyetujui:
A. LATAR BELAKANG
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih
diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak,
terutama pada kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu ibu
hamil,bersalin dan bayi pada masa perinatal. Hal ini ditandai dengan
tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Penggunaan Buku KIA diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta gizi sehingga salah satu tujuan
pembangunan kesehatan nasional yaitu penurunan AKI dan AKB dapat
tercapai. Penyebarluasan penggunaan Buku KIA dilakukan melalui
Puskesmas, Rumah Sakit, kegiatan Posyandu dan lain-lain dengan tujuan
agar terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan dari para petugas
Kesehatan serta adanya peningkatan kualitas pelayanan. Selain itu Buku
KIA dapat pula dipakai sebagai alat pemantau kesehatan Ibu dan Anak, serta
pendidikan dan penyuluhan kesehatan bagi masyarakat khususnya ibu-ibu.
Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang
kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu
mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas,
perawatan bayi baru lahir,mitos,penyakit menular dan akte kelahiran
(Depkes, 2009:1). Dan pada setiap materi kelas ibu hamil yang akan
disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil tetapi
tetap mengutamakan materi pokok (Depkes, 2009:7).
Tingginya angka kematian ibu (AKI) adalah indikator kritis status
kesehatan para perempuan, kematian seorang ibu dalam keluarga memiliki
dampak hebat,tidak hanya dalam hal kehilangan suatu kehidupan namun
juga karena efeknya pada kesehatan dan usia hidup anggota keluarga yang
ditinggalkan. World Health Organization (WHO) tahun 2007
memperkirakan sekitar 75-85% dari seluruh wanita hamil akan berkembang
menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya serta mengancam
jiwanya. Departemen kesehatan menyebutkan angka kematian ibu di
Indonesia tahun 2012 mencapai 359/100.000 kelahiran hidup. Penyebab
langsung kematian ibu sebesar 90% terjadi pada saat persalinan dan segera
setelah persalinan, Penyebab langsung kematian ibu yaitu perdarahan
sebesar 28%, eklamsia sebesar 24%, dan infeksi sebesar 11%, sedangkan
penyebab tidak langsung kematian ibu adalah Kurang Energi Kronik (KEK)
pada saat kehamilan sebesar 37%, dan anemia pada saat kehamilan sebesar
40% (Puspitasari, 2012:1054-1060). Untuk menurunkan AKI diperlukan
upaya-upaya yang terkait dengan kehamilan,kelahiran dan nifas, upaya
untuk mempercepat penurunan AKI telah dimulai sejak akhir tahun 1980-an
melalui program Safe Motherhood yang mendapat perhatian besar dan
dukungan dalam berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri, pada akhir
tahun 1990-an secara konseptual telah diperkenalkan lagi upaya untuk
menajamkan strategi dan intervensi dalam menurunkan AKI melalui
Making Pregnancy Safer (MPS), yang dicanangkan oleh pemerintah pada
tahun 2000. Untuk mempercepat pencapaian program MDG’s diperlukan
upaya percepatan penurunan AKI dengan diharapkan kesadaran terhadap
pentingnya kesehatan selama kehamilan menjadi meningkat, program yang
diselenggarakan oleh Kementrian Kesehatan untuk mendukung langkah
tersebut adalah kelas ibu hamil (Puspitasari, 2012:1054- 1060).
Latihan senam hamil yang dilakukan secara teratur baik ditempat
latihan maupun di rumah dalam waktu senggang dapat menuntun ibu hamil
ke arah persalinan yang fisiologis selama tidak ada keadaan patologis yang
menyertai kehamilan. Senam hamil bukan hanya sekedar senam seperti
olahraga biasa yang membuat tubuh menjadi segar dan bugar, namun senam
hamil terbukti dapat membantu dalam perubahan metabolisme tubuh selama
kehamilan dan sangat membantu dalam proses persalinan (Syafrudin, 2011).
Dengan senam hamil serta latihan untuk mengkoordinasikan semua
kekuatan saat persalinan diharapkan secara normal, tidak terlalu takut, akan
mengurangi rasa sakit dan mempunyai kepercayaan diri yang tetap mantap.
Melalui senam hamil diperoleh keadaan prima dengan melatih dan
mempertahankan kekuatan otot dinding perut, otot dasar panggul serta
jaringan penyangganya untuk berfungsi saat bersalin berlangsung. Senam
juga meningkatkan kemampuan mengkoordinasikan kekuatan kontraksi otot
rahim sehingga tercapai hasil optimal menuju jalan lahir, dan meningkatkan
kesegaran rohani dan jasmani ibu hamil (Bandiyah, 2009:68).
Sesungguhnya senam hamil bukanlah suatu hal yang aneh dan luar
biasa karena wanitawanita di negara maju sangat menyukai senam dan
latihan fisik, baik saat hamil maupun diluar kehamilan, untuk menjaga
kondisi fisik dan mentalnya. Di Indonesia hal ini baru disadari oleh
sekelompok masyarakat kota–kota besar yang modern dan maju demikian
pula halnya, dengan latihan senam hamil (Mochtar, 2010:56).
Pada dasarnya pelaksanaan kelas ibu hamil dan senam hamil
merupakan bentuk intervensi yang dilakukan petugas kesehatan dengan
buku KIA yang menjadi referensi utamanya, kelas ibu hamil dan senam
hamil dilaksanakan dengan menggunakan prinsip pendekatan belajar orang
dewasa (BOD), metode yang digunakan pendekatan belajar orang dewasa
adalah ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan praktik, curah pendapat,
penugasan, stimulasi diharapkan mampu mengoptimalisasi peningkatan
pengetahuan dan keterampilan ibu hamil mengenai kehamilan dan
perawatan bayi baru lahir (Depkes, 2009 :12). Ibu beserta suami dan
anggota keluarga yang lain harus sudah merencanakan persalinan yang
aman oleh tenaga kesehatan (Depkes, 2009:25).
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
F. MEDIA
1. Leaflet
2. Matras
3. Bantal
G. MATERI
Terlampir
H. PROSES PELAKSANAAN
Kegiatan/Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Pembukaan Mengucap salam Menjawab salam
8 menit
Memperkenalkan diri Memperhatikan dengan
seksama.
Partisipan Partisipan
1. Pengertian
Jenis olah tubuh yang paling sesuai untuk ibu hamil adalah senam hamil.
Gerakan enam hamil sesuai dengan banyaknya perubahan fisik seperti pada organ
genetal, perut yang tambah besar dsb. Dengan melakukan senam hamil secara
teratur dan intesif, ibu hamil dapat menjaga kesehatan tubuh dan janin yang
dikandung secara optimal.
Senam hamil merupakan latihan fisik yang berupa tindakan relaksasi yang
berguna bagi ibu hamil agar dapat mempersiapkan tubuhnya bagi persalinan serta
belajar bernafas dan istirahat pada waktu yang tepat selama persalinan untuk
membantu mempersiapkan ibu hamil mencapai ketenangan fisik maupun mental
agar proses persalinan dapat berlangsung dengan cepat, tenang, aman dan spontan.
2. Syarat
a. Persetujuan dokter
Meminta persetujuan dokter sebelum mengikuti kelas senam hamil atau
melakukan senam sendiri. Karena jika dalam kehamilan mengalami
kelainan, seperti adanya plasenta previa, tidak dianjurkan untuk senam
hamil.
b. Senam dengan instruktur
Mengikuti kelas senam hamil yang disediakan di rumah sakit dengan
instruktur yang bersertifikat senam hamil jika ibu hamil belum tahu
gerakan-gerakannya. Hal ini sangat berguna pada ibu hamil ingin
melakukan senam sendiri di rumah.
c. Cukup berlatih
Lakukan senam sedikitnya sekali seminggu, dan jangan terlalu memaksakan
diri. Lakukan pemanasan sebelum memulai latihan dan pendinginan setelah
selesai bersenam. Jika ibu hamil merasa sudah letih, segera hentikan senam
hamil, dan berdiri secara perlahan-lahan. Hentikan senam dan segera
konsultasikan kepada instruktur atau dokter jika terjadi tanda-tanda aneh
pada kehamilan anda.
d. Pakaian senam
Kenakan pakaian yang sesuai, jangan terlalu ketat dan jangan terlalu longgar
sehingga dapat memudahkan ibu hamil untuk melakukan gerakan senam
hamil, dan jangan lupa untuk menggunakan matras atau alas yang empuk.
e. Makanan
Konsumsi makanan yang cukup kalori untuk tenaga tambahan yang
dibutuhkan selama kehamilan dan untuk keperluan senam.
3. Tujuan
Tujuan Umum
a. Melalui senam hamil yang teratur dapat menjaga kondisi otot-otot dan
persendian yang berperan dalam mekanisme persalianan.
b. Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri
dan penolong dalam menghadapi persalinan.
c. Membimbing ibu menuju suatu persalinan yang fisiologis.
Tujuan Khusus
a. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot otot dinding perut, otot
otot dasar panggul, ligemaen dan jaringan serta fasia yang berperan dalam
mekanisme persalinan.
b. Melenturkan persendian- persendian yang berhubungan dengan proses
persalinan.
c. Membentuk sikap tubuh yang prima sehingga dapat membantu mengatasi
keluhan keluhan , letak janin dan mengurangi sesak nafas.
d. Menguasai teknik teknik pernafasan dalam persalinan.
e. Dapat mengatur diri dari ketenangan
4. Kontraindikasi
Ada beberapa kontraindikasi senam hamil yang harus diperhatikan, antara lain:
a. Kontraindikasi absolute atau mutlak
Bila seorang wanita hamil menpunyai penyakit jantung, penyakit paru,
kehamilan kembar, riwayat perdarahan pervaginam pada trimester II dan III,
kelainan letak plasenta, seperti plasenta previa, preeklamsia maupun
hipertensi
b. Kontraindikasi relative
Bila seorang ibu hamil menderita anemia berat, irama jantung tidak teratur,
riwayat DM, obesitas, terlalu kurus, penyakit dengan riwayat operasi tulang
ortopedia, dan perokok berat.
c. Segera menghentikan senam hamil
Bila terjadi gejala perdarahan, sesak saat senam, sakit kepala, nyeri dada,
nyeri otot, gejala kelahiran premature, penurunan gerakan bayi intrauterin.
5. Manfaat
a. Menguasai teknik pernapasan
Latihan pernapasan sangat bermanfaat untuk mendapatkan oksigen,
sedangkan teknik pernapasan dilatih agar ibu siap menghadapi persalinan
b. Memperkuat elastisitas otot.
Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut,
sehingga dapat mencegah atau mengatasi keluhan nyeri di bokong, di perut
bagian bawah dan keluhan wasir.
c. Mengurangi keluhan
Melatih sikap tubuh selama hamil sehingga mengurangi keluhan yang
timbul akibat perubahan bentuk tubuh.
d. Melatih relaksasi
Proses relaksasi akan smpurna dengan melakukan latihan kontraksi dan
relaksasi yang diperlukan untuk mengatasi ketegangan atau rasa sakit saat
proses persalinan.
e. Menghindari kesulitan
Senam ini membantu persalinan sehingga ibu dapat melahirkan tanpa
kesulitan, serta menjaga ibu dan bayi sehat setelah melahirkan.
6. Langkah-langkah
a. Senam untuk kaki
Senam untuk kaki dilakukan sebagai berikut :
1) Duduk dengan kaki diluruskan ke depan dengan tubuh bersandar tegak
lurus (rileks)
2) Tarik jari-jari ke arah tubuh secara perlahan-lahan lalu lipat ke depan
3) Lakukan sebanyak 10 kali, perhitungan sesuai dengan gerakan
(gambar 1)
4) Tarik kedua telapak kaki ke arah tubuh secara perlahan-lahan dan
dorong ke depan. Lakukan sebanyak 10 kali, perhitungan sesuai
dengan gerakan (gambar 2)
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 6
Gambar 8
Gambar 9
2) Cara mengejan
a) Cari posisi yang nyaman atau posisi ibu antara duduk dan
berbaring serta kaki direnggangkan
b) Perlahan-lahan tarik napas sebanyak 3 kali dan pada hitungan ke
4 tarik napas kemudian tahan napas, sesuai arahan pembantu
persalinan (gambar 10)
c) Mengejan ke arah pantat
Gambar 10
Gambar 11
i. Senam untuk memperlancar ASI
1) Lipat lengan ke depan dan telapak tangan di genggam dan berada di
depan dada, gerakkan siku ke atas dan ke bawah
2) Lipat lengan ke atas hingga ujung jari tengah menyentuh bahu, dalam
posisi dilipat lengan diputar dari belakang ke depan, sehingga siku-
siku bersentuhan dan mengangkat payudara lalu bernapaslah dengan
lega (gambar 12)
Gambar12
POLTEKKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROFESI BIDAN