Anda di halaman 1dari 20

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SENAM HAMIL

Disusun untuk Memenuhi Target Praktik Kebidanan Asuhan Kebidanan Fisiologis


Holistik Pada Kehamilan

Dosen Pembimbing :
Ari Kusmiwiyati, SST., M.Keb

Disusun Oleh :
1. Luk Luil Ma’nun (P17312195028)
2. Cindy Virdiana Aisyah (P17312195029)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN MALANG
PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN
2019
LEMBAR PENGESAHAN

SENAM HAMIL

Disusun untuk Memenuhi Target Praktik Kebidanan Asuhan Kebidanan Fisiologis


Holistik Pada Kehamilan

Nama Kelompok :
1. Luk Luil Ma’nun (P17312195028)
2. Cindy Virdiana Aisyah (P17312195029)

Malang, Desember 2019

Menyetujui:

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

Ari Kusmiwiyati, SST., M.Keb Suhartiningtyas, SST., M., M.kes


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Identitas Satuan Acara Penyuluhan (SAP)


1. Bidang Studi : Asuhan Kebidanan Kehamilan
2. Pokok Bahasan : Senam Hamil
3. Sub Pokok Bahasan :
a. Pengertian Senam Hamil
b. Syarat Senam Hamil
c. Tujuan Senam Hamil
d. Kontraindikasi Senam Hamil
e. Manfaat Senam Hamil
f. Langkah-langkah Senam Hamil
4. Target : Ibu Hamil di wilayah Poncokusumo
5. Hari / Tanggal : Rabu, 4 Desember 2019
6. Jam :
7. Waktu : 60 menit
8. Tempat : PMB Suhartiningtyas Poncokusumo

A. LATAR BELAKANG
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih
diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak,
terutama pada kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu ibu
hamil,bersalin dan bayi pada masa perinatal. Hal ini ditandai dengan
tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Penggunaan Buku KIA diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta gizi sehingga salah satu tujuan
pembangunan kesehatan nasional yaitu penurunan AKI dan AKB dapat
tercapai. Penyebarluasan penggunaan Buku KIA dilakukan melalui
Puskesmas, Rumah Sakit, kegiatan Posyandu dan lain-lain dengan tujuan
agar terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan dari para petugas
Kesehatan serta adanya peningkatan kualitas pelayanan. Selain itu Buku
KIA dapat pula dipakai sebagai alat pemantau kesehatan Ibu dan Anak, serta
pendidikan dan penyuluhan kesehatan bagi masyarakat khususnya ibu-ibu.
Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang
kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu
mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas,
perawatan bayi baru lahir,mitos,penyakit menular dan akte kelahiran
(Depkes, 2009:1). Dan pada setiap materi kelas ibu hamil yang akan
disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil tetapi
tetap mengutamakan materi pokok (Depkes, 2009:7).
Tingginya angka kematian ibu (AKI) adalah indikator kritis status
kesehatan para perempuan, kematian seorang ibu dalam keluarga memiliki
dampak hebat,tidak hanya dalam hal kehilangan suatu kehidupan namun
juga karena efeknya pada kesehatan dan usia hidup anggota keluarga yang
ditinggalkan. World Health Organization (WHO) tahun 2007
memperkirakan sekitar 75-85% dari seluruh wanita hamil akan berkembang
menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya serta mengancam
jiwanya. Departemen kesehatan menyebutkan angka kematian ibu di
Indonesia tahun 2012 mencapai 359/100.000 kelahiran hidup. Penyebab
langsung kematian ibu sebesar 90% terjadi pada saat persalinan dan segera
setelah persalinan, Penyebab langsung kematian ibu yaitu perdarahan
sebesar 28%, eklamsia sebesar 24%, dan infeksi sebesar 11%, sedangkan
penyebab tidak langsung kematian ibu adalah Kurang Energi Kronik (KEK)
pada saat kehamilan sebesar 37%, dan anemia pada saat kehamilan sebesar
40% (Puspitasari, 2012:1054-1060). Untuk menurunkan AKI diperlukan
upaya-upaya yang terkait dengan kehamilan,kelahiran dan nifas, upaya
untuk mempercepat penurunan AKI telah dimulai sejak akhir tahun 1980-an
melalui program Safe Motherhood yang mendapat perhatian besar dan
dukungan dalam berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri, pada akhir
tahun 1990-an secara konseptual telah diperkenalkan lagi upaya untuk
menajamkan strategi dan intervensi dalam menurunkan AKI melalui
Making Pregnancy Safer (MPS), yang dicanangkan oleh pemerintah pada
tahun 2000. Untuk mempercepat pencapaian program MDG’s diperlukan
upaya percepatan penurunan AKI dengan diharapkan kesadaran terhadap
pentingnya kesehatan selama kehamilan menjadi meningkat, program yang
diselenggarakan oleh Kementrian Kesehatan untuk mendukung langkah
tersebut adalah kelas ibu hamil (Puspitasari, 2012:1054- 1060).
Latihan senam hamil yang dilakukan secara teratur baik ditempat
latihan maupun di rumah dalam waktu senggang dapat menuntun ibu hamil
ke arah persalinan yang fisiologis selama tidak ada keadaan patologis yang
menyertai kehamilan. Senam hamil bukan hanya sekedar senam seperti
olahraga biasa yang membuat tubuh menjadi segar dan bugar, namun senam
hamil terbukti dapat membantu dalam perubahan metabolisme tubuh selama
kehamilan dan sangat membantu dalam proses persalinan (Syafrudin, 2011).
Dengan senam hamil serta latihan untuk mengkoordinasikan semua
kekuatan saat persalinan diharapkan secara normal, tidak terlalu takut, akan
mengurangi rasa sakit dan mempunyai kepercayaan diri yang tetap mantap.
Melalui senam hamil diperoleh keadaan prima dengan melatih dan
mempertahankan kekuatan otot dinding perut, otot dasar panggul serta
jaringan penyangganya untuk berfungsi saat bersalin berlangsung. Senam
juga meningkatkan kemampuan mengkoordinasikan kekuatan kontraksi otot
rahim sehingga tercapai hasil optimal menuju jalan lahir, dan meningkatkan
kesegaran rohani dan jasmani ibu hamil (Bandiyah, 2009:68).
Sesungguhnya senam hamil bukanlah suatu hal yang aneh dan luar
biasa karena wanitawanita di negara maju sangat menyukai senam dan
latihan fisik, baik saat hamil maupun diluar kehamilan, untuk menjaga
kondisi fisik dan mentalnya. Di Indonesia hal ini baru disadari oleh
sekelompok masyarakat kota–kota besar yang modern dan maju demikian
pula halnya, dengan latihan senam hamil (Mochtar, 2010:56).
Pada dasarnya pelaksanaan kelas ibu hamil dan senam hamil
merupakan bentuk intervensi yang dilakukan petugas kesehatan dengan
buku KIA yang menjadi referensi utamanya, kelas ibu hamil dan senam
hamil dilaksanakan dengan menggunakan prinsip pendekatan belajar orang
dewasa (BOD), metode yang digunakan pendekatan belajar orang dewasa
adalah ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan praktik, curah pendapat,
penugasan, stimulasi diharapkan mampu mengoptimalisasi peningkatan
pengetahuan dan keterampilan ibu hamil mengenai kehamilan dan
perawatan bayi baru lahir (Depkes, 2009 :12). Ibu beserta suami dan
anggota keluarga yang lain harus sudah merencanakan persalinan yang
aman oleh tenaga kesehatan (Depkes, 2009:25).

B. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM ( TIU )


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 60 menit, diharapkan
ibu hamil dapat mengetahui pentingnya senam hamil bagi kesehatan ibu dan
janinnya serta ibu mampu melaksanakan senam hamil dirumah.

C. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan ibu mampu :
1. Menjelaskan pengertian senam hamil dengan benar
2. Menyebutkan Syarat melakukan senam hamil
3. Menyebutkan tujuan dilakukannya senam hamil
4. Menyebutkan kontraindikasi senam hamil
5. Menyebutkan manfaat dari senam hamil
6. Mempraktekkan langkah-langkah dari senam hamil

D. MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN


1. Pengertian Senam Hamil
2. Syarat Senam Hamil
3. Tujuan Senam Hamil
4. Kontraindikasi Senam Hamil
5. Manfaat Senam Hamil
6. Langkah-langkah Senam Hamil

E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
F. MEDIA
1. Leaflet
2. Matras
3. Bantal

G. MATERI
Terlampir

H. PROSES PELAKSANAAN
Kegiatan/Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Pembukaan Mengucap salam Menjawab salam
8 menit
Memperkenalkan diri Memperhatikan dengan
seksama.

Pre-Test Mengerjakan soal Pre-Test

Memberitahukan Topik dan tujuan Memperhatikan dan


instruksional khusus mendengarkan

Pelaksanaan Meminta beberapa peserta untuk Peserta menjawab


40 menit menjelaskan pengertian dari senam pengertian senam hamil
hamil

Menyimpulkan jawaban peserta Mendengarkan dan


penyuluhan memperhatikan

Menjelaskan tentang syarat dari Mendengarkan dan


senam hamil. memperhatikan

Menjelaskan tentang tujuan Mendengarkan dan


melakukan senam hamil memperhatikan

Memberi kesempatan kepada peserta Mengajukan pertanyaan


untuk bertanya hal-hal yang belum terkait materi yang kurang
dipahami terkait materi yang dipahami
disampaikan

Menjawab pertanyaan peserta Menyimak dengan baik

Menjelaskan tentang kontraindikasi Mendengarkan dan


senam hamil memperhatikan

Menjelaskan tentang manfaat senam Mendengarkan dan


hamil memperhatikan

Mendemonstrasikan langkah-langkah Megikuti langkah-langkah


senam hamil senam hamil

Memberi kesempatan kepada peserta Mengajukan pertanyaan


untuk bertanya hal-hal yang belum terkait materi yang kurang
dipahami terkait materi yang dipahami
disampaikan

Menjawab pertanyaan peserta Mendengarkan dan


menyimak

Penutup Membuat rangkuman beserta peserta Membuat rangkuman


12 menit
Post test Menjawab pertanyaan

Melaksanakan evaluasi pembelajaran Menjawab evaluasi yang


secara umum diberikan

Menutup pertemuan dengan ucapan Membalas salam


terima kasih dan apresiasi kepada
peserta
I. SETTING TEMPAT
PMB Suhartiningtyas
DENAH TEMPAT
Partisipan Partisipan

Partisipan Partisipan

Partisipan Partisipan Partisipan Partisipan

J. REFERENSI / DAFTAR PUSTAKA


Dwi Erni. dkk. 2015. Panduan Praktikum Asuhan Kehamilan. Malang :
Poltekkes Kemenkes Malang
Depkes RI. 2009. Panduan Kelas Ibu Hamil. Jakarta : Departemen
Kesehatan RI
Mochtar, R. 2010. Pendidikan Kebidanan. Yogyakarta : Pustaka Belajar
Sayfrudin. 2011. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Bandiyah, S. 2009. Kehamilan, persalinan dan gangguan kehamilan.
Yogyakarta : Numed
Lampiran 1

MATERI SENAM HAMIL

1. Pengertian
Jenis olah tubuh yang paling sesuai untuk ibu hamil adalah senam hamil.
Gerakan enam hamil sesuai dengan banyaknya perubahan fisik seperti pada organ
genetal, perut yang tambah besar dsb. Dengan melakukan senam hamil secara
teratur dan intesif, ibu hamil dapat menjaga kesehatan tubuh dan janin yang
dikandung secara optimal.
Senam hamil merupakan latihan fisik yang berupa tindakan relaksasi yang
berguna bagi ibu hamil agar dapat mempersiapkan tubuhnya bagi persalinan serta
belajar bernafas dan istirahat pada waktu yang tepat selama persalinan untuk
membantu mempersiapkan ibu hamil mencapai ketenangan fisik maupun mental
agar proses persalinan dapat berlangsung dengan cepat, tenang, aman dan spontan.

2. Syarat
a. Persetujuan dokter
Meminta persetujuan dokter sebelum mengikuti kelas senam hamil atau
melakukan senam sendiri. Karena jika dalam kehamilan mengalami
kelainan, seperti adanya plasenta previa, tidak dianjurkan untuk senam
hamil.
b. Senam dengan instruktur
Mengikuti kelas senam hamil yang disediakan di rumah sakit dengan
instruktur yang bersertifikat senam hamil jika ibu hamil belum tahu
gerakan-gerakannya. Hal ini sangat berguna pada ibu hamil ingin
melakukan senam sendiri di rumah.
c. Cukup berlatih
Lakukan senam sedikitnya sekali seminggu, dan jangan terlalu memaksakan
diri. Lakukan pemanasan sebelum memulai latihan dan pendinginan setelah
selesai bersenam. Jika ibu hamil merasa sudah letih, segera hentikan senam
hamil, dan berdiri secara perlahan-lahan. Hentikan senam dan segera
konsultasikan kepada instruktur atau dokter jika terjadi tanda-tanda aneh
pada kehamilan anda.
d. Pakaian senam
Kenakan pakaian yang sesuai, jangan terlalu ketat dan jangan terlalu longgar
sehingga dapat memudahkan ibu hamil untuk melakukan gerakan senam
hamil, dan jangan lupa untuk menggunakan matras atau alas yang empuk.
e. Makanan
Konsumsi makanan yang cukup kalori untuk tenaga tambahan yang
dibutuhkan selama kehamilan dan untuk keperluan senam.

3. Tujuan
Tujuan Umum
a. Melalui senam hamil yang teratur dapat menjaga kondisi otot-otot dan
persendian yang berperan dalam mekanisme persalianan.
b. Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri
dan penolong dalam menghadapi persalinan.
c. Membimbing ibu menuju suatu persalinan yang fisiologis.
Tujuan Khusus
a. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot otot dinding perut, otot
otot dasar panggul, ligemaen dan jaringan serta fasia yang berperan dalam
mekanisme persalinan.
b. Melenturkan persendian- persendian yang berhubungan dengan proses
persalinan.
c. Membentuk sikap tubuh yang prima sehingga dapat membantu mengatasi
keluhan keluhan , letak janin dan mengurangi sesak nafas.
d. Menguasai teknik teknik pernafasan dalam persalinan.
e. Dapat mengatur diri dari ketenangan

4. Kontraindikasi
Ada beberapa kontraindikasi senam hamil yang harus diperhatikan, antara lain:
a. Kontraindikasi absolute atau mutlak
Bila seorang wanita hamil menpunyai penyakit jantung, penyakit paru,
kehamilan kembar, riwayat perdarahan pervaginam pada trimester II dan III,
kelainan letak plasenta, seperti plasenta previa, preeklamsia maupun
hipertensi
b. Kontraindikasi relative
Bila seorang ibu hamil menderita anemia berat, irama jantung tidak teratur,
riwayat DM, obesitas, terlalu kurus, penyakit dengan riwayat operasi tulang
ortopedia, dan perokok berat.
c. Segera menghentikan senam hamil
Bila terjadi gejala perdarahan, sesak saat senam, sakit kepala, nyeri dada,
nyeri otot, gejala kelahiran premature, penurunan gerakan bayi intrauterin.

5. Manfaat
a. Menguasai teknik pernapasan
Latihan pernapasan sangat bermanfaat untuk mendapatkan oksigen,
sedangkan teknik pernapasan dilatih agar ibu siap menghadapi persalinan
b. Memperkuat elastisitas otot.
Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut,
sehingga dapat mencegah atau mengatasi keluhan nyeri di bokong, di perut
bagian bawah dan keluhan wasir.
c. Mengurangi keluhan
Melatih sikap tubuh selama hamil sehingga mengurangi keluhan yang
timbul akibat perubahan bentuk tubuh.
d. Melatih relaksasi
Proses relaksasi akan smpurna dengan melakukan latihan kontraksi dan
relaksasi yang diperlukan untuk mengatasi ketegangan atau rasa sakit saat
proses persalinan.
e. Menghindari kesulitan
Senam ini membantu persalinan sehingga ibu dapat melahirkan tanpa
kesulitan, serta menjaga ibu dan bayi sehat setelah melahirkan.
6. Langkah-langkah
a. Senam untuk kaki
Senam untuk kaki dilakukan sebagai berikut :
1) Duduk dengan kaki diluruskan ke depan dengan tubuh bersandar tegak
lurus (rileks)
2) Tarik jari-jari ke arah tubuh secara perlahan-lahan lalu lipat ke depan
3) Lakukan sebanyak 10 kali, perhitungan sesuai dengan gerakan
(gambar 1)
4) Tarik kedua telapak kaki ke arah tubuh secara perlahan-lahan dan
dorong ke depan. Lakukan sebanyak 10 kali, perhitungan sesuai
dengan gerakan (gambar 2)

Gambar 1

Gambar 2

b. Senam duduk bersila


Senam ibu hamil dapat dilakukan dengan cara duduk bersila sebagai berikut
:
1) Duduk kedua tangan diatas lutut
2) Letakkan kedua telapak tangan di atas lutut
3) Tekan lutut ke bawah dengan perlahan-lahan (gambar 3)
4) Lakukanlah sebanyak 10 kali, lakukan senam duduk bersila ini selama
10 menit sebanyak 3 kali sehari.

Gambar 3

c. Cara tidur yang nyaman


Berbaringlah miring pada sebelah sisi dengan lutut di tekuk (gambar 4)

Gambar 4

d. Senam untuk pinggang (posisi terlentang)


1) Tidurlah terlentang dan tekuklah lutut jangan terlalu lebar, arah
telapak tangan ke bawah dan berada di samping badan
2) Angkatlah pinggang secara perlahan (gambar 5)
3) Lakukanlah sebanyak 10 kali
Gambar 5

e. Senam untuk pinggang (posisi merangkak)


1) Badan dalam posisi merangkak
2) Sambil menarik napas angkat perut berikut punggung ke atas dengan
wajah menghadap ke bawah membentuk lingkaran
3) Sambil perlahan-lahan mengangkat wajah hembuskan napas, turunkan
punggung kembali dengan perlahan (gambar 6)
4) Lakukanlah sebanyak 10 kali

Gambar 6

f. Senam dengan satu lutut


1) Tidurlah terlentang, tekuk lutut kanan
2) Lutut kanan digerakkan perlahan kearah kanan lalu kembalikan
(gambar 7)
3) Lakukanlah sebanyak 10 kali
4) Lakukanlah hal yang sama untuk lutut kiri
Gambar 7

g. Senam dengan kedua lutut


1) Tidurlah terlentang, kedua lutut ditekuk dan kedua lutut saling
menempel
2) Kedua tumit dirapatkan, kaki kiri dan kanan saling menempel
3) Kedua lutut digerakkan perlahan-lahan ke arah kiri dan kanan (gambar
8)
4) Lakukanlah sebanyak 8 kali

Gambar 8

h. Latihan untuk saat persalinan


Latihan untuk saat persalinan dibagi menjadi sebagai berikut:
1) Cara pernapasan saat persalinan
a) Cari posisi yang nyaman, misalnya duduk bersandar antara duduk
dan berbaring serta kaki direngangkan, posisi merangkak, duduk
di kursi (gambar 9)
b) Tarik napas dari hidung dan keluarkan melalui mulut
c) Usahakan tetap rileks

Gambar 9

2) Cara mengejan
a) Cari posisi yang nyaman atau posisi ibu antara duduk dan
berbaring serta kaki direnggangkan
b) Perlahan-lahan tarik napas sebanyak 3 kali dan pada hitungan ke
4 tarik napas kemudian tahan napas, sesuai arahan pembantu
persalinan (gambar 10)
c) Mengejan ke arah pantat
Gambar 10

3) Cara pernapasan pada saat melahirkan


a) Letakkanlah kedua tangan diatas dada
b) Bukalah mulut lebar-lebar bernapaslah pendek sambil
mengatakan hah-hah (gambar 11)

Gambar 11
i. Senam untuk memperlancar ASI
1) Lipat lengan ke depan dan telapak tangan di genggam dan berada di
depan dada, gerakkan siku ke atas dan ke bawah
2) Lipat lengan ke atas hingga ujung jari tengah menyentuh bahu, dalam
posisi dilipat lengan diputar dari belakang ke depan, sehingga siku-
siku bersentuhan dan mengangkat payudara lalu bernapaslah dengan
lega (gambar 12)

Gambar12
POLTEKKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROFESI BIDAN

Anda mungkin juga menyukai