Pemeran
1. Kepala Ruangan (KARU) : Putri T
2. Ketua Tim Pagi : Atik
3. CI/Pembimbing Mhs di RS : Cindytia
4. Bidan Pelaksana Shift Pagi : Donna
5. Mahasiswa 1 : Desira
6. Mahasiswa 2 : Nurul
Memulai Apel
Karu : Assalamualaikum wr.wb, selamat pagi. Salam sejahtera
bagi kita semua. Marilah kita ucapkan puji dan syukur
kehadirat Allah SWT, karena rahmat serta karunianya kita
dapat berkumpul disini dalam keadaan sehat walafiat.
Alhamdulillah pagi hari ini kita bisa melaksanakan apel
pagi seperti biasanya dan tidak terasa sudah memasuki
pertengahan bulan ya bu. Semoga dibulan yang baru ini
kita selalu diberi kesehatan, semangat baru dan bekerja
semakin kompak. Bagaimana hari ini sehat semua?
Semua : Alhamdulillah sehat bu
Karu : Alhamdulillah. Baiklah sebelum memulai kegiatan hari
ini seperti biasa kita membaca Visi Misi terlebih dahulu.
Kepada yang bertugas dipersilahkan.
Ketua Tim : Terimakasih Bu. Saya akan menbacakan Visi Misi RS
Daerah Balung diikuti oleh semua petugas
Katim mempersilahkan bidan pelaksana yang dias pagi untuk melakukan validasi
langsung kepada pasien.
KATIM : kepada bidan donna silahkan untuk mengecek pasien.
Bidan Pagi : dari dokumen, papan nama pada box bayi dan gelang identitas
bayi ini bener dengan bayi Ny.A bu. Keadaan bayi secara umum
baik dan tidak ada masalah, ini menunggu visite dr.X jam 08.00
setelah itu bayi diperbolehkan pulang serta sekalian menunggu
dokumen yang belum lengkap dari orang tua bayi.
KATIM Pagi : Baik kita lanjutkan untuk pasien selanjutnya di box nomor 2 ya.
Bidan Pagi : untuk data rekam medis dan papan nama pada bayi ini bener
dengan bayi Ny. D. untuk pasien ini keadaan nya cukup dan TTV
normal. Tinggal menunggu visite dr.X.
KATIM pagi : peralatannya sudah disiapkan mba donna?
Bidan pagi : sudah bu.
KATIM pagi : oke mba kita lanjutkan untuk pasien pada incubator no 3 ya.
Bidan pagi : untuk bayi pada incubator no 3 sudah sesuai dengan papan nama
di box dan data rekam medis yaitu Bayi Ny. K. untuk pasien ini
sudah diberi injeksi cefotaxime dan TTV normal. Untuk
penatalaksanaan selanjutnya menunggu advice dr.X pagi ini.
KATIM pagi : baik mba donna. Selanjutnya untuk pasien pada box 4.
Bidan pagi : untuk pasien pada box 4 atas nama bayi Ny. R sudah sesuai
dengan rekam medis pasien. Untuk bayi ini sudah dikonsulkan
dengan dr.X lewat telpon dan akan dilakukan visite pagi ini.
Demikian katim dan bidan pelaksana pagi melakukan validasinya. Selanjutnya
mereka masuk ke nurse station lagi untuk merencanakan kegiatan selanjutnya.
KATIM mendatangi kantor kepala ruangan untuk konsultasi masalah pasien kelas satu.
KATIM : Terima kasih bu, saya menghadap ibu ingin mengkonsultasikan masalah bayi
Ny.D dan meminta saran ibu.
KATIM : Ya bu, bayi Ny.D Usia 7 hari dengan diagnose icterus, lahir pada tanggal 7
agustus 2020 pukul 15.25 WIB di PMB masuk di ruang perinatal kemarin malam. Berat
badan lahir 2750 gr dengan jenis kelamin perempuan. Hasil pemeriksaan keadaan umum
cukup S: 37,2 C RR: 44X/mnt, HR: 132X/mnt, bayi menangis kuat, reflek hisap kurang
kuat, turgor kulit menurun, icterus derajat 2 (sampai bagian pusar) , gerak kurang aktif,
pemeriksaan yang lain tidak ada masalah hasil bilirubin tanggal 14 agustus 2020 pukul
06.00 WIB 11,0 mg/dl. Dengan ini saya meminta ijin kepada Ibu untuk mengadakan
ronde keperawatan.
KARU : Lalu apakah kamu sudah menyiapkan tim ronde dan siapakah yang akan kamu
ajak untuk menjadi tim ronde keperawatan serta kapan pelaksanaannya?
KATIM : Sudah bu, rencananya hari ini akan dilakukan ronde keperawatan kemudian
saya mengajak bidan dona dan bidan cindytia serta mengundang adik-adik mahasiswa
untuk belajar Bersama.
KARU : Baiklah kalau memang sudah siap silahkan kamu lanjutkan dan persiapkan yang
perlu di persiapkan.
KATIM mendatangi box bayi Ny.D untuk mengecek keadaan bayi sekaligus menjelaskan
pada orang tua bayi Ny.D mengenai akan dilakukannya ronde keperawatan pada kasus
bayinya.
KATIM : begini pak bu, seperti yang kita tahu bahwa kondisi anak bapak dan ibu
mengalami icterus atau biasa disebut penyakit kuning ini dikarenakan kadar bilirubin
dalam tubuhnya tinggi. Kemarin sudah kami lakukan advice dokter untuk fototerapi dan
pagi tadi hasil lab bayi bapak ibu masih menunjukkan hasil yang tinggi. Kami bidan di
ruang perinatal ini akan mendiskusikan solusi untuk menyelesaikan masalah bayi bapak
ibu. Kegiatan ini disebut ronde keperawatan, jadi ronde keperawatan itu nanti akan ada
beberapa bidan yang akan diajak masuk ke kamar bapak ibu untuk mendiskusikan secara
langsung kepada keluarga tentang tindakan apa saja yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah Ny. U. Apa keluarga dan pasien bersedia dilakukan ronde
keperawatan?
keluarga: Iya sus. Saya bersedia Supaya ibu ,masalah anak kami bias segera diatasi saya.
KATIM : Baiklah bapak ibu. Saya permisi dulu. Akan saya persiapkan tim ronde
keperawatannya.
Karu : Assalamualaikum wr. wb., baiklah mari kita mulai diskusi pembahasan kasus bayi
Ny.D
KATIM : Jadi, permasalahan bayi Ny.D adalah diagnose icterus neonatorum, Usia 19 hari
dengan lahir pada tanggal 25 Juli 2020 pukul 15.25 WIB di PMB masuk di ruang perinatal
tanggal 9 agustus 2020 pukul 15.00 WIB. Berat badan lahir 2200 gr dengan jenis kelamin
perempuan. Hasil pemeriksaan keadaan umum cukup S: 37,2 C RR: 44X/mnt, HR:
132X/mnt, bayi menangis kuat, reflek hisap kuat, turgor kulit cukup baik , gerak aktif,
pemeriksaan yang lain tidak ada masalah hasil bilirubin tanggal 13 agustus 2020 pukul
06.00 WIB 9,1 mg/dl. Bayi Ny.D masih dalam monitoring untuk dievaluasi selama 24 jam.
Saya sudah mendapat persetujuan dari pasien dan keluarga untuk dilakukan ronde
keperawatan.
Karu : Baiklah, permasalahan bayi Ny. D sudah dijelaskan oleh KATIM. Bagaimana
menurut bidan cindytia, bidan donna dan adik-adik profesi tentang penyakit bayi Ny.D?
Bidan cindytia : tanda-tanda ikterus patologis seperti kulit bayi dan sklera tampak kuning
dan pucat, konsentrasi urine pekat, insomnia (susah tidur), letargi (keadaan kesadaran
yang menurun, seperti tidur lelap), hypotrie (berkurangnya tonus otot) reflek hisap
kurang, moro lemah, irritabel, tremor, konvulsi suara tangisan tinggi sedangkan pada
kasus bayi Ny. D diperoleh karakteristik pewarnaan kuning melewati daerah muka.dan
sklera tampak kuning, feses tampak kuning, dan reflek hisap kurang.
Karu : baik bu cindytia. Terima kasih atas penjelasannya. Mungkin dari bu dona atau adik
profesi bisa menambahkan?
Mahasiswa Desira: Dari data obyektif yang mendukung untuk diagnosis pasien dengan
ikterus patologis pada teori yaitu tampak ikterus yang disertai berat lahir kurang dari
2000 gram, masa gestasi kurang dari 36 minggu, warna kuning pada tubuh, dan sklera
tampak kuning, feses gelap,sedangkan pada bayi Ny.D didapatkan ikterus yang disertai
berat badan lahir 2200 gram, masa gestasi 34-36 minggu, warna kuning pada tubuh
bagian atas yaitu muka hingga leher, dan sklera tampak kuning, masuk dalam Kramer III.
feses berwarna kuning. Identifikasi diagnosa potensial pada teori yaitu munculnya
potensial karena ikterus yaitu dehidarasi, perubahan warna kulit karena peninggkatan
kadar bilirubin. Sedangkan pada kasus bayi Ny.D dimunculkan diagnosa potensial berupa
peningkatan kadar hiperbilirubin segingga timbul pewarnaan kuning pada tubuh bagian
atas yaitu muka hingga leher dan pemenuhan nutrisi pada bayi masih kurang kemudian
dari data subjektif pada teori kejadian ikterus bisa karena riwayat kehamilan misalnya
terjadi hemolisis akibat inkompatibilitas ABO, isoimunisasi rhesus, atau ibu dengan
diabetes,dari riwayat persalinan misalnya seperti kelainan bawaan, bayi dengan asfiksia,
asidosis, terjadi kern ikterus sedangkan pada kasus By Ny W didapatkan riwayat
kehamilan ibu baik, ibu tidak memiliki riwayat penyakit menular dan menurun,serta
pada riwayat persalinan Bayi lahir pada tanggal 25 Juli 2020, UK 34-36 minggu, di RS,
ditolong oleh bidan, secara spontan, bayi lahir tungggal, keadaan bayi baru lahir
menangis spontan, tonus otot kurang kuat, warna kulit bayi kemerahan,dan tidak ada
komplikasi pada persalinan. Pada langkah ini juga dimunculkan antisipasi masalah bila
mungkin dilakukan pencegahan. Pada tahap antisipasi masalah pada kasus ikterus
patologis pada bayi Ny.D berupa kolaborasi dengan Dr. Spesialis anak dan juga proses
rehidrasi atau pemenuhan kebutuhan cairan untuk mencegah terjadinya komplikasi
lebih lanjut.
Bidan dona: baik saya tambahkan Pelaksanaan tindakan ini pada prinsipnya telah sesuai
dengan rencana yang telah dibuat akan tetapi tidak semua rencana dapat dilakukan.
Pada diagnosa kekurangan volume cairan tindakan pengelolaan pemberian terapi cairan
sesuai program, tindakan monitoring intake dan output tidak dilakukan sendiri oleh
penulis melainkan berkerjasama dengan tim kesehatan lain yaitu dengan perawat kamar
bayi secara langsung (lisan) maupun tertulis melalui catatan perawatan, karena
keterbatasan waktu penulis untuk dapat bersama dengan pasien. Pada diagnosa
gangguan integritas kulit tindakan untuk monitoring bilirubin direct dan indirect
(pemeriksaan laboratorium lainnya) dilaksanakan dengan kerjasama dengan tim
kesehatan lain dalam hal ini dari petugas dengan dokter, pemberian terapi penulis
bekerjasama dengan perawat dan dr. di kamar bayi.pemberian fototerapi dilakuakan
selama 3X6 jam, bayi didalam incubator, Diusahakan bagian tubuh bayi yang terkena
sinar dapat seluas mungkin dengan membuka pakaian bayi.Kedua mata dan kemaluan
harus ditutup dengan penutup yang dapat memantulkan cahaya agar tidak
membahayakan retina mata dan sel reproduksi bayi.Bayi diletakkan 8 inci di bawah sinar
lampu. Jarak ini dianggap jarak yang terbaik untuk mendapatkan energi yang
optimal.Posisi bayi sebaiknya diubah-ubah setiap 18 jam agar bagian tubuh bayi yang
terkena cahaya dapat menyeluruh.Suhu bayi diukur secara berkala setiap 4jam.
Pengawasan nutisi/ASI setiap 3 jam sekali.
karu : Pada evaluasi tindakan yang dapat langsung diketahui atau beberapa saat setelah
dilakukan perawatan, evaluasi hasil yaitu evaluasi yang didapat selama 5 hari
dilakukannya tindakan setelah tujuan rencana tindakan tercapai yaitu berupa perbaikan
pemberian nutrisi dengan memberikan nutrisi sesuai dengan kebutuhan, perbaikan
gangguan pemberian cairan dengan mengajarkan ibu untuk menyusui bayinya serta
gangguan integritas pada kulit dengan cara pemberian terapi sinar yang sudah dilakukan
dan diperoleh kondisi bayi yang membaik dan tidak terjadi komplikasi yang tidak
diinginkan. Ya saya kira cukup dek saya kira sudah sangat jelas pembahasan kasus kita
ini. Terima kasih untuk adik-adik mahasiswa profesi, bidan dona dan bidan cindytia.
Katim: baik, Sekarang saya akan menjelaskan tentang prosedur ronde keperawatan yang
ikut ke box bayi Ny.D untuk mendiskusikan tindakan yang akan dilakukan kepada bayi Ny
D Agar masalah dapat teratasi. Mari kita langsung saja ke box bayi Ny.D.
Tim ronde keperawatan mendatangi pasien untuk mendiskusikan tindakan yang akan
dilakukan untuk mengatasi permasalahan pasien. Telah hadir orangtua bayi Ny.D berdiri
di dekat box bayinya
Katim : Permisi.. Kami adalah tim ronde keperawatan bu. Seperti yang sudah kita
sepakati tadi, sekarang kami akan memulai ronde keperawatannya ya pak bu.
Katim : Baiklah,silakan kepada para perawat apakah ada usulan tindakan yang akan kita
lakukan kepada bayi Ny. D? P
Bidan Cindytia: hasil pemeriksaan hari ini tanggal 13 agustus 2020 keadaan umum bayi
semakin membaik, turgor kulitnya membaik, bergerak aktif dan hasil bilirubin tanggal 13
agustus 2020 pukul 06.00 WIB adalah 9,1 mg/dl. Artinya sudah mengalami penurunan
dari hasil lab sebelumnya.
Bidan dona: hari ini foto terapi telah dimatikan. Kami masih terus melakukan evaluasi
keadaan umumnya. Dan hari ini ibu bayi boleh memberikan ASI secara langsung setiap 3
jam sekali akan kami panggil untuk memberikan ASI
katim : alhamdulillah bayi bapak ibu sudah semakin membaik ya. Semoga dalam
penilaian evaluasi kondisi bayi bapak ibu tidak menunjukkan gejala yang buruk
karu: Bagaimana bapak ibu apakah ada yang ditanyakan atas permasalahan bayi bapak
ibu yang sedang di hadapi ini?
keluarga: tidak ada bu, kami sangat senang mendengarkan kabar baik ini. Semoga anak
kami segera diperbolehkan pulang
katim: baiklah jika sudah jelas, ronde keperawatan saya tutup. Terimakasih atas
partisipasinya. Untuk ibu dipersilahkan menggendong bayinya untuk diberikan ASI
secara langsung. Adik mahasiswa tolong untuk tetap jaga disini ya bila sewaktu-waktu
ibu butuh bantuan bisa sama adik mahasiswa ya. Saya permisi dulu
mahasiswa desira: mari silahkan bu saya bantu keluarkan bayinya dari incubator, ibu
silahkan duduk disini.