Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS MASUKAN-KELUARAN

(ANALISIS INPUT-OUTPUT)
Analisis I-O merupakan salah satu penerapan matriks dlm bidang ekonomi. Diperkenalkan
pertama kali tahun 1936 oleh WASSILY W. LEONTIEF dari Harvard University.
Analisis I-O ini merupakan model matematis untuk menelaah struktur perekonomian
yg saling terkait antar sektor atau kegiatan ekonomi. Masing 2 sektor menggunakan output
sektor lain sbg input utk output yg akan dihasilkan. Sedangkan output yg dihasilkan juga sbg
input sector lain, menjadi input sector itu sendiri dan sebagai barang konsumsi bagi
pemakai/pengguna akhir.

MATRIKS TRANSAKSI
Langkah awal dalam analisis I-O yakni menyusun tabel yang berisi keterangan-
keterangan tentang distribusi dari output suatu sektor ke dalam sektor-sektor lainnya sebagai
input, dan ke pemakai akhir sebagai barang konsumsi yg disebut Matriks Transaksi.

Contoh Matriks Transaksi:

Matriks Transaksi Perekonomian Negara X*

Output Permintaan
Input Pertanian Industri Jasa Akhir Total Output
Pertanian 20 35 5 40 100
Industri 15 80 60 135 290
Jasa 10 50 55 120 235
Nilai Tambah 55 125 115 70 365
Total Output 100 290 235 365 990
*) Data Hipotesis.
Pembacaan tabel Ke samping : Seluruh output sekt pertanian senilai 100, output digunakan :
 untuk input sektor pertanian itu sendiri senilai 20,
 untuk input sektor industri senilai 35,
 untuk input sektor jasa senilai 5.
 Sisanya senilai 40 dikonsumsi oleh pemakai akhir (sebagai barang konsumsi).
Pembacaan tabel ke samping, berlaku juga utk seluruh output sekt lainnya (indust & jasa).

Pembacaan tabel Ke bawah : Seluruh output sektor pertanian senilai 100, input berasal :
 dari output sektor pertanian itu sendiri senilai 20,
 dari output sektor industri senilai 15,
 dari output sektor jasa senilai 10.
 Sisanya senilai 55 merupakan nilai tambah (Value Added) dari sektor pertanian tsb
yang sering disebut input primer (primary input).
Pembacaan tabel ke bawah, berlaku juga utk seluruh output sektor lainnya (indust & jasa).

1
Tabel Transaksi dapat juga dituliskan dalam bentuk Notasi Matriks sbb :

Matriks Transaksi

Output Distribusi Konsumsi Permintaan Output Total


Input Akhir
X11 X12 …………….….. X1m U1 X1

X21 X22 …………….….. X2m U2 X2


Distribusi
. . . .
. . . .
Produksi
. . . .
Xm1 Xm2 ……………..….Xmm Um Xm
Nilai Tambah Y1 Y2 ……………..…. Ym Um+1 Xm+1
Total Output X1 X2 ……………..…. Xm Xm+1 x

Dari tabel :
Xij : output sektor i utk input sektor j,
Ui : permintaan akhir output sektor i,
Yj : nilai tambah sector j,
Xj : output total sector j.

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa :


Total input sektor i :
m
Xi =  Xij + Ui dimana : i = 1, 2, ….. m+1
j=i

Total output sektor j :


m
Xj =  Xij + Yj dimana : j = 1, 2, ….. m+1
i=1

MATRIKS TEKNOLOGI

Matriks teknologi adalah suatu matriks dlm analisis I-O yg unsur-unsurnya berupa koefisien
teknologi.

Xij
Koefisien teknologi : aij = --------
Xj

2
Misal Matriks Teknologi diberi notasi A

Matriks teknologi dapat dituliskan sbb :

Sektor
Sektor 1 2 …….. m
1 a11 a12 …….. a1m
2 a21 a22 …….. a2m
. . . .
. . . .
m a m1 am2 …….. am m
Nilai tambah (1- ∑ai1) (1- ∑ai2) …….. (1- ∑aim)
----------- ----------- ------------
1,00 1,00 1,00
Matriks Teknologi dibentuk hanya oleh sektor-sektor utama.

Koefisien teknologi utk unsur-unsur permintaan akhir berupa vector-kolom, begitu juga utk
unsur-unsur output total juga berupa vector-kolom.

U1
U2
Vektor-kolom permint akhir (U) : .
.
Um

X1
X2
Vektor-kolom Output total (X) : .
.
Xm

Um1 = (I – A)mm.Xm1 dimana : U = vector kolom permintaan akhir


X = vector kolom output total
-1 I = Matriks satuan
Xm1 = (I – A)mm.Um1 A = matriks teknologi

Atau bisa dirumuskan sbb :

Output Total : X = ( I - A ) -1 . U

3
Contoh : Untuk kasus perekonomian Negara X (pada matriks transaksi di atas), hitunglah
output total masing-masing sektor dan nilai tambahnya jika ditargetkan permintaan akhir
terhadap sektor pertanian 100, sektor industri 300 dan sektor jasa 200.
Diketahui :

Matriks Transaksi Perekonomian Negara X*
Output Permintaan
Input Pertanian Industri Jasa Akhir Total Output
Pertanian 20 35 5 40 100
Industri 15 80 60 135 290
Jasa 10 50 55 120 235
Nilai Tambah 55 125 115 70 365
Total Output 100 290 235 365 990

 permintaan akhir thdp sektor pertanian 100, sektor industri 300 dan sektor jasa 200.

100
U= 300
200

Ditanyakan :

a. Output total masing-masing sector


b. Nilai tambah masing-masing sector
c. Bentuklah matriks transaksi yg baru

Jawab:
Matriks teknologi semula :

P I J

P 20/100 35/290 5/235


I 15/100 80/290 60/235
J 10/100 50/290 55/235
Nilai tambah 55/100 125/290 115/235
Jumlah 1 1 1

0,20 0,12 0,02


A = 0,15 0,28 0,26
0,10 0,17 0,23
Nilai tambah 0,55 0,43 0,49
Jumlah 1,00 1,00 1,00
Berdasarkan rumus : X = ( I - A )-1 . U ( I - A ) -1 mrpk matriks balikan (Invers Matrix).

4
1 0 0 0,20 0,12 0,02
(I - A) = 0 1 0 - 0,15 0,28 0,26
0 0 1 0,10 0,17 0,23

0,80 - 0,12 - 0,02


(I - A) = -0,15 0,72 - 0,26
-0,10 - 0,17 0,77

Suatu matriks, ada Invers matrixnya jika Determinannya tidak sama dgn nol :│I - A │≠ 0

Untuk mencari Invers matrix (I – A),


Ingat langkah-langkah mencari invers matrix!
 Menghitung determinan

0,80 - 0,12 - 0,02


I - A = - 0,15 0,72 - 0,26
- 0,10 - 0,17 0,77

I - A│ = { [(0,80) (0,72) (0,77)] + [(- 0,12) (-0,26) (-0,10)] + [(-0,02) (-0,17) (-0,15)]}
- { [(-0,10) (0,72) (-0,02)] - [(-0,17) (-0,26) (0,80)] - [(0,77) (-0,12) (-0,15)] }
= 0,44352–0,00312–0,00051-0,00144-0,03536-0,01386 =0,44352 -0,05429=0,38923
Karena │I - A │ ≠ 0, maka matriks ( I - A ) ada matriks balikannya.
 Mencari Minor
0,72 - 0,26
M11 = = [(0,72) (0,77)] - [(-0,17) (-0,26)] = 0,5544-0,0442=0,5102
- 0,17 0,77
- 0,15 - 0,26
M12 = = [(-0,15) (0,77)] - [(-0,10) (-0,26)] = -0,1155-0,026 = -0,1415
- 0,10 0,77
- 0,15 0,72
M13 = =[(- 0,15) (-0,17)] - [(- 0,10) (0,72)] = 0,0255+0,072=0,0975
- 0,10 - 0,17
- 0,12 - 0,02
M21 = = [(-0,12) (0,77)] – [(-0,17) (-0,02)] = -0,0958
- 0,17 0,77
0,80 - 0,02
M22 = = [(0,80) (0,77)] – [(-0,10) (-0,02)] = 0,6140
- 0,10 0,77
0,80 - 0,12
M23 = = [(0,80) (-0,17)] – [(-0,10) (-0,12)] = -0,1480
- 0,10 - 0,17

5
0,72 - 0,26
M31 = = [(0,72) (0,77)] – [- 0,17) (- 0,26)] = 0,0456
- 0,17 0,77
0,80 - 0,02
M32 = = [(0,80) (-0,26)] – [(-0,15) (-0,02)] = -0,2110
- 0,15 - 0,26
0,80 - 0,12
M33 = = [(0,80) (0,72)] – [(-0,15) (-0,12)] = 0,5580
- 0,15 0,72

 Mencari kofaktor

Aij = (-1)i+j │M ij│

A11 = (-1)1+1 │M11│ = 1. 0,5102 = 0,5102 atau A11 = M11


A12 = (-1)1+2 │M12│ = -1. -0,1415 = 0,1415 A12 = -M12
A13 = (-1)1+3 │M13│ = 1. 0,0975 = 0,0975 A11 = M11
A21 = (-1)2+1 │M21│ = -1. -0,0958 = 0,0958 A12 = -M12
A22 = (-1)2+2 │M22│ = 1. 0,6140 = 0,6140 A11 = M11
A23 = (-1)2+3 │M23│ = -1. -0,1480 = 0,1480 A12 = -M12
A31 = (-1)3+1 │M31│ = 1. 0,0456 = 0,0456 A11 = M11
A32 = (-1)3+2 │M32│ = -1. -0,2110 = 0,2110 A12 = -M12
A33 = (-1)3+3 │M33│ = 1. 0,5580 = 0,5580 A11 = M11

 Mencari Matriks kofaktor

A11 A12 A13 0,5102 0,1415 0,0975


Matriks Kofaktor (I - A)= A21 A22 A23 = 0,0958 0,6140 0,1480
A31 A32 A33 0,0456 0,2110 0,5580

 Mencari Adjoint matrix

Adj. ( I – A ) = ( I – A )’ atau ubahan matriks kofaktor ( I – A) : (baris mjd kolom & kolom mjd baris)

0,5102 0,0958 0,0456


Adj. ( I - A ) = 0,1415 0,6140 0,2110
0,0975 0,1480 0,5580

 Mencari Invers Matrix

Adj. ( I – A )
( I - A ) -1 = -----------------
│I - A │

6
0,5102 0,0958 0,0456
0,1415 0,6140 0,2110
0,0975 0,1480 0,5580
( I - A ) -1 = ------------------------------------------
0,38923

1,3108 0,2461 0,1171


( I - A ) -1 = 0,3635 1,5775 0,5421
0,2505 0,3802 1,4336

Dengan demikian Total Output bisa dihitung sbb :

X = ( I - A ) -1 . U

X1 1,3108 0,2461 0,1171 100


X2 = 0,3635 1,5775 0,5421 300
X3 0,2505 0,3802 1,4336 200

X1 (1,3108)(100) + (0,2461)(300) + (0,1171)(200) 228,33


X2 = (0,3635)(100) + (1,5775)(300) + (0,5421)(200) = 618,02
X3 (0,2505)(100) + (0,3802)(300) + (1,4336)(200) 425,83

Jadi Total output masing-masing sektor menjadi:


 Pertanian = 228,33
 Industri = 618,02
 Jasa = 425,83

Nilai Tambah masing-masing sektor :


 Pertanian = {1 – ( 0,20+ 0,15 + 0,10)} . (228,33) = 0,55 . 228,33 = 125,58
 Industri = {1 – (0,12 + 0,28 + 0,17 )} . (618,02) = 0,43 . 618,02 = 265,06
 Jasa = {1 – (0,02 + 0,26 + 0,23 )} . (425,83) = 0,49 . 425,83 = 208,66

Dari hasil perhitungan di atas, maka matriks transaksi baru adalah:

Output Permintaan
Input Pertanian Industri Jasa Akhir Total Output
Pertanian 45,67 74,16 8,51 100 228,33
Industri 34,25 173,05 110,72 300 618,02
Jasa 22,83 105,75 97,94 200 425,83
Nilai Tambah 125,58 265,06 208,66
Total Output 228,33 618,02 425,83

7
Dari tabel tersebut terdapat 4 kotak yang kosong, jika salah satu kotak diketahui unsurnya,
maka semua unsur kotak kosong akan dapat dihitung dan akan terisi.
Kesimpulan
a. Output total masing-masing sector adalah sector pert 228,33, sector industry 618,02
dan sector jasa 425,83.
b. Nilai tambah masinh-masing sector adalah sector pert 125,58, sector industry 265,06
dan sector jasa 208,66.

Catatan :
Untuk menghitung masing-masing unsur dlm matriks transaksi yaitu dengan mengalikan
masing-masing unsur matriks teknologi dengan total output masing-masing sektor.

Misal : X11 = 0,20 x 228,33 = 45,67


.
.
.

X33 = 0,23 x 425,83 = 97,94

--------------xxx-----------------

8
SOAL LATIHAN ANALISIS INPUT-OUTPUT :
1. Hubungan input-output antar sector dalam perekonomian suatu Negara seperti dalam
table berikut ;

Output Permintaan
Input Sektor X Sektor Y Sektor Z Akhir Total Output
Sektor X 11 19 1 10 41
Sektor Y 5 89 40 106 240
Sektor Z 5 37 37 106 185
Nilai Tambah 20 95 107 21 243
Total Output 41 240 185 243 659

a. Hitunglah masing-masing koefisien masukannya


b. Jika permintaan akhir terhadap sektor X, Sektor Y, Sektor Z masing-masing adalah
25, 201, 45, berapa total output yang baru bagi masing-masing sector tersebut.
c. Hitunglah nilai tambah yang baru bagi masing-masing sector.
d. Susunlah matriks transaksi yang baru.

2. Dengan data yang sama pada soal nomer 1, hitunglah keluaran total dan nilai tambah per
sector bila permintaan akhir masing-masing sector berubah menjadi 30 untuk Sektor X,
150 untuk Sektor Y dan 125 untuk Sektor Z.

9
Jawab:

KETERKAITAN KE DEPAN ATAU KE HILIR (FORWARD LINKAGE) DAN KETERKAITAN


KE BELAKANG ATAU KE HULU (BACKWARD LINKAGE)

Dengan memperhatikan matriks ( I – A ) -1 dapat dihitung angka keterkaitan ke


belakang (hulu) ataupun angka keterkaitan ke depan (hilir) dari suatu jenis sektor yang
ada di dalam tabel input-output. Keterkaitan ke belakang (hulu) atau backward linkage
( BL ) adalah hubungan antara suatu sektor tertentu dengan sektor yang menyediakan
input-nya. Keterkaitan ke belakang ini menggambarkan tingkat penyerapan sektor tertentu
terhadap output dari sektor-sektor lain. Sebaliknya keterkaitan ke depan (hilir) atau fordward
linkage (FL) adalah hubungan antara persediaan output sektor tertentu yang dibeli dan
digunakan oleh sektor-sektor lain sebagai input antara. Keterkaitan ke depan ini
menggambarkan tingkat penyerapan sektor lain terhadap output dari suatu sektor tertentu.
Menurut rumus Rasmussen bahwa backward linkage dan forward linkage dapat
dihitung sebagai berikut:
Dari matriks invers ( I – A ) atau ( I - A ) -1 , maka rumus untuk menghitung angka Backward
Linkage adalah:

BL = [n kali jumlah angka matriks per kolom ] / [ jumlah seluruh angka dalam matriks invers
(I–A) ]

Rumus angka Forward Linkage adalah:

FL = [ n kali jumlah angka matriks per baris ] / [ jumlah seluruh angka dalam matriks invers
(I–A) ]

n = banyaknya sektor yang ada dari data input-output.

Berdasarkan angka keterkaitan ini dapat dipilih jenis sektor industri dalam
perekonomian suatu Negara dengan kriteria sebagai berikut:

Jenis Sektor Industri Angka Keterkaitan


BL FL
Industri Antara 1 1
Industri Hulu 1 >1
Industri Hilir 1 1
Industri Konsumsi 1 1

Contoh soal lain:


Diketahui matriks input-output antar 3 sektor seperti berikut ini:

0,70 - 0,20 - 0,10

10
- 0,10 0,70 - 0,20
- 0,20 0,00 0,85

Jika diketahui bahwa nilai tambah setiap sektor yakni sektor I sebesar 14000, sektor II
sebesar 12000 dan sektor III sebesar 16500 ( dalam satuan milyar rupiah ), maka
ditanyakan:
a. Hitunglah matriks teknologi dan permintaan akhir setiap sektor ?
b. Hitunglah BL dan FL dari setiap sektor ?

Jawab :

a. Matriks teknologi = I - ( I – A ) :

1 0 0 0,70 - 0,20 - 0,10


= 0 1 0 - - 0,10 0,70 - 0,20
0 0 1 - 0,20 0,00 0,85

0,30 0,20 0,10


= 0,10 0,30 0,20
0,20 0,00 0,15

Total koefisien input adalah 0,60 0,50 0,45

Koefisien nilai tambah setiap sektor didapatkan dari:


1 - ( jumlah angka koesien matriks teknologi setiap sektor ), sehingga :
Sektor I = 1- (0,30 + 0,10 + 0,20) = 0,40 dan jika X I adalah total output sektor I, maka :
0,40 XI = 14000  XI = 14000 / 0,40 = 35000

Sektor II = 1 - ( 0,20 + 0,30 + 0,00 ) = 0,50 dan jika X II adalah total output sektor II,
maka :
0,50n XII = 12000  XII = 12000 / 0,50 = 24000

Sektor III = 1 - ( 0,10 + 0,20 + n 0,15 ) = 0,55 dan jika X III adalah total output sektor III,
maka :
0,55 XIII = 16500  XIII = 165000 / 0,55 = 30000

Permintaan akhir setiap sektor, maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus: ( I – A )
. X yakni:

0,70 - 0,20 - 0,10 35000 16700

11
= - 0,10 0,70 - 0,20 . 24000 = 3300
- 0,20 0,00 0,85 30000 18500

Jadi permintaan akhir sektor I, II, dan III adalah masing-masing sebesar 16700, 3300, dan
18500 milyar rupiah.

b. Untuk menghitung backward dan forward linkage, terlebih dahulu harus dihitung invers
matriks ( I – A ). Caranya, pertama kali yang dihitung determinan matriks ( I – A ) dan
hasilnya sebagai berikut:

det. ( I – A ) = [ { (0,70) (0,70) (0,85) } + { (- 0,10) (0,00) (- 0,10) } +


( -0,20) (-0,20) (-0,20) } ] - [ { (-0,20) (0,70) (-0,10) }
+ { (0,00) (-0,20) (0,70) } + { (-0,10) (-0,20) (0,85) } ]
= 0,3775
Kemudian menghitung adjoint matriks ( I – A ) cara menghitung matriks kofaktor seperti
berikut ini:

 Mencari Minor

0,72 - 0,26
M11 = = [(0,72) (0,77)] - [(-0,17) (-0,26)] = 0,5544-0,0442=0,5102
- 0,17 0,77
- 0,15 - 0,26
M12 = = [(-0,15) (0,77)] - [(-0,10) (-0,26)] = -0,1155-0,026 = -0,1415
- 0,10 0,77

- 0,15 0,72
M13 = =[(- 0,15) (-0,17)] - [(- 0,10) (0,72)] = 0,0255+0,072=0,0975
- 0,10 - 0,17
- 0,12 - 0,02
M21 = = [(-0,12) (0,77)] – [(-0,17) (-0,02)] = -0,0958
- 0,17 0,77
0,80 - 0,02
M22 = = [(0,80) (0,77)] – [(-0,10) (-0,02)] = 0,6140
- 0,10 0,77
0,80 - 0,12
M23 = = [(0,80) (-0,17)] – [(-0,10) (-0,12)] = -0,1480
- 0,10 - 0,17
0,72 - 0,26
M31 = = [(0,72) (0,77)] – [- 0,17) (- 0,26)] = 0,0456
- 0,17 0,77
0,80 - 0,02
M32 = = [(0,80) (-0,26)] – [(-0,15) (-0,02)] = -0,2110
- 0,15 - 0,26

12
0,80 - 0,12
M33 = = [(0,80) (0,72)] – [(-0,15) (-0,12)] = 0,5580
- 0,15 0,72

 Mencari kofaktor

Aij = (-1)i+j │M ij│

A11 = (-1)1+1 │M11│ = 1. 0,5102 = 0,5102 atau A11 = M11


A12 = (-1)1+2 │M12│ = -1. - 0,1415 = 0,1415 A12 = -M12
A13 = (-1)1+3 │M13│ = 1. 0,0975 = 0,0975 A11 = M11
A21 = (-1)2+1 │M21│ = -1. -0,0958 = 0,0958 A12 = -M12
A22 = (-1)2+2 │M22│ = 1. 0,6140 = 0,6140 A11 = M11
A23 = (-1)2+3 │M23│ = -1. -0,1480 = 0,1480 A12 = -M12
A31 = (-1)3+1 │M31│ = 1. 0,0456 = 0,0456 A11 = M11
A32 = (-1)3+2 │M32│ = -1. -0,2110 = 0,2110 A12 = -M12
A33 = (-1)3+3 │M33│ = 1. 0,5580 = 0,5580 A11 = M11

M11 - M12 M13


= - M21 M22 - M23

M31 M32 M33

0,5950 0,1250 0,1400


= 0,1700 0,5750 0,0400
0,1100 0,1500 0,4700

Dengan demikian adjoint matriks ( I – A ) yang merupakan matriks kofaktor yang ditranspose
dapat ditunjukkan berikut ini:

0,5950 0,1700 0,1100


= 0,1250 0,5750 0,1500
0,1400 0,0400 0,4700

Invers dari matriks ( I – A ) adalah 1 / det. ( I – A ) Sehingga adjoint matriks ( I – A ) adalah :

13
1,5762 0,4503 0,2914
( I – A )-1 = 0,3311 1,5232 0,3974
0,3709 9,1060 1,2450

( Perhatikan angka dalam matrks ini bahwa semua positif dan angka diagonal selalu > 1 )

Berdasarkan invers dari matriks Leaontief ( I – A ) didapatkan :

1,5762 0,4503 0,2914 2,3179


0,3311 1,5232 0,3974 2,2517
0,3709 0,1060 1,2450 1,7219

2,2781 2,0795 1,9338 6,2914

Jadi Backward Linkage dapat dihitung yakni:

Sektor I = ( = 3 X 2,2781/6,2914 ) = 1,0863


Sekor II = ( = 3 X 2.0795/6,2914 ) = 0,9916
Sektor III = ( = 3 X 1,9338/6,2914 ) = 0,9221

Forward Linkage :
Sektor I = ( = 3 X 2,3179/6,1914 ) = 1,1231
Sektor II = ( = 3 X 2,2517/6,2914 ) = 1,0737
Sektor III = ( = 3 X 1,7219/6,2914 ) = 0,8211

Berdasarkan angka perhitungan tersebut dapat diartikan bahwa:


Sektor I termasuk industri antara, Sektor II termasuk industri hulu, dan Sektor III termasuk
industri konsumsi.

c. Permintaan akhir dan total output yang baru :


Sektor I, II, dan III masing-masing:

14
Sektor I : naik 10 % dari 16700 menjadi 18370
Sektor II : naik 30 % dari 3300 menjadi 4290
Sektor III : naik 10 % dari 18500 menjadi 20350

Jadi total output setiap sektor dapat dihitung dengan cara mengalikan invers matriks ( I – A )
dengan permintaan akhir :

1,5762 0,4503 0,2914 18370


0,3311 1,5232 0,3974 4290
0,3790 0,1060 1,2450 20350

36817 Total output sektor I


20704 Total output sektor II
32604 Total output sektor III

=================================

Matriks Transaksi Perekonomian Negara X

Output
Pertanian Industri Jasa Permintaan otal Output
Input Akhir
Pertanian 40 70 10 80 200
Industri 30 160 120 270 580
Jasa 20 100 110 240 470
Nilai Tambah 110 250 230 140 730
Total Output 200 580 470 730 1980
Sumber: Data Hipotesis.

Tabel tersebut dapat didiskripsikan ke samping yakni, bahwa seluruh output sektor
pertanian senilai 200, digunakan untuk keperluan sektor pertanian itu sendiri senilai 40
sebagai inputnya; senilai 70 untuk input sektor industri, senilai 10 untuk input sektor jasa,
sedangkan sisanya senilai 80 dikonsumsi oleh pemakai / pengguna akhir sebagai barang

15
konsumsi. Diskripsi tabel ke samping ini berlaku juga untuk seluruh output sektor industri dan
begitun pula output sektor jasa.
Sedangkan diskripsi tabel di baca ke bawah menunjukkan bahwa seluruh output
sektor pertanian senilai 200 ternyata berasal dari sektor pertanian itu sendiri senilai 40
sebagai input-nya, senilai 30 berupa input berasal dari sektor industri, senilai 20 berupa
input yang berasal dari sektor jasa; sedangkan sisanya senilai 110 berupa nilai tambah dari
sektor pertanian atau kerapkali dinamakan sebagai input primer.

16

Anda mungkin juga menyukai