Q = f(L, K)
Fungsi produksi yang biasa dipakai pada analisis ekonomi adalah fungsi produksi Cobb-
Douglas yang ditulis sebagai
Q=A
Dimana A konstan dan 0 < < 1, 0 < < 1, L > 0, K > 0. Sebagai contoh, fungsi produksi
Cobb-Douglas secara spesifik bisa ditulis
Q = 50L0.4K0.6
Tabel 7.4 Tabel fungsi marginal untuk Q = Q = A :0< < 1, 0 < <1
QKK = =
QKK < 0
=A ( -1) Dengan tenaga kerja yang
Novita Rizki Y – 170311611620 – Offering B
Derivatif parsial untuk fungsi produksi Cobb-Douglas dirangkum dalam Tabel 7.4.
Derivatif pertama adalah fungsi marginal, disebut sebagai produk marginal. Derivatif kedua
(laju perubahan derivatif pertama) menunjukkan apakah marjinal produk (MPL, MPK)
meningkat atau menurun.
Dalam bab 6.5, hukum pengembalian yang berkurang untuk tenaga kerja telah
diuraikan. Hukum berkurangnya pengembalian modal mencerminkan perubahan output yang
dihasilkan dari perubahan modal untuk menjaga tenaga kerja konstan.
Fungsi produksi Cobb-Douglas menunjukkan pengembalian yang berkurang untuk
setiap faktor. Ini dibuktikan oleh turunan negatif kedua:
Hukum pengembalian tenaga kerja yang menurun: QLL < 0
Hukum pengembalian modal yang menurun: QKK < 0
Ingat: Derivatif kedua negatif juga menunjukkan bahwa kurva adalah cekung ke asal
Contoh Soal
Tentukan derivative pertama dan kedua untuk fungsi produksi, Q = 10L0.5K0.5 . Gunakan
turunan parsial kedua untuk menentukan fungsi marginal (produk marginal) menaik atau
menurun.
Solusi
Pada bagian 6, APL (produk rata-rata tenaga kerja) didefinisikan sebagai jumlah
keluaran dibagi jumlah pekerja. Demikian pula, APK (produk rata-rata modal) didefinisikan
sebagai jumlah keluaran dibagi jumlah modal. Hubungan antara APL dan MPL dan antara
APK dan MPK diringkas dalam tabel 7.5 dibawah untuk fungsi produksi Cobb-Douglas, Q =
A K3
Kondisi Produksi
Biasanya, seorang produsen akan menginginkan produktivitas yang meningkat
seiring dengan jumlah setiap input yang meningkat, ditunjukkan oleh fungsi marginal positif.
Namun, tingkat kenaikan biasanya melambat ketika jumlah input menjadi semakin besar,
ditunjukkan oleh derivative negatif kedua. Prakteknya, suatu perusahaan menghasilkan
output pada rentang produksi tertentu berfungsi sebagaimana diuraikan oleh kondisi produksi
berikut.
Sebuah fungsi produksi Q = f(L , K) digambar dalam grafik dua dimensi yang
dikenal dengan istilah isoquant, K = f(L). Untuk membuat plot isoquant dalam grafik dua
dimensi, kuantitas sudah pasti berada pada nilai konstan, dan kemuadian K diekspresikan
Novita Rizki Y – 170311611620 – Offering B
dalam bentuk L. Sebuah isoquant memberikan kombinasi antara L dan K untuk Q (produksi)
yang mempunyai nilai tetap yang sama.
Gradien dK/dL dapat diturunkan secara langsung dari persamaan isoquant. Gradien
ini dinamakan tingkat marginal dari substitusi teknis (MRTS).
Pada sembarang titik (L = L0, K = K0) pada isoquant, nilai gradien adalah ukuran
dari modal yang menurun untuk setiap unit tenaga kerja yang meningkat, yaitu banyak modal
yang akan diganti (disubstitusikan) ketika tenaga kerja menurun satu tingkat, disaat masih
mempertahankan keluaran yang sama, Q.
adalah cara yang singkat untuk menentukan nilai gradien pada (L0, K0)
Ingat : Produk Marginal ( MPL, MPK, dan MRTS = dK/dL) jangan dicampuradukkan.
Gradien isoquant dapat dinyatakan pada aturan produk marginal tenaga kerja dan
modal dengan cara diferensial total.
dQ = )dL + )dK
0= )dL + )dK
-( )dK = )dL
-QK dK = QL dL
=-
Sebagai derivative parsial, QL dan QK adalah produk marginal tenaga kerja dan
produk marginal modal, yang biasanya ditulis MPL dan MPK, dK/dL dapat dituliskan sebagai
=-
Contoh Soal
Suatu fungsi produksi diberikan pada persamaan Q = 10L0.5K0.5
a) Gambarkan grafik isoquant untuk Q = 50 dan Q = 70
b) Tentukan produk marginal tenaga kerja dan produk marginal modal
c) Tentukan gradien isoquant, dK/dL. Untuk Q = 50. Hitung MRTS ketika L = 1 dan
tentukan interpretasi verbalnya.
Solusi
a) Substitusikan Q = 50 pada persamaan fungsi produksi dan selesaikan K = f(L)
50 = 10L0.5K0.5
5 = L0.5K0.5
= K0.5
=K
c) Untuk menentukan dK/dL atau MRTS, tuliskan diferensial total sebagai berikut.
dQ = )dL + )dK
Novita Rizki Y – 170311611620 – Offering B
MRTS : = = = = =
7.2.2
Kembali ke skala
Jika input (L , K) pada fungsi produksi Cobb-Douglas diganti dengan proporsi yang
sama, dapat dengan mudah kita tentukan perubahan yang proporsional pada keluaran, Q.
Untuk sembarang konstan, λ, jika L diganti dengan λL dan K diganti dengan λK, maka
perubahan pada Q dapat ditentukan dari persamaan fungsi produksi.
Q=A
Q2 = A
=A
Ketika r = (
Perubahan tambahan
Jika tenaga kerja dan modal sedikit berubah secara bersamaan, maka jumlah
perubahan pada keluaran dapat ditentukan dengan rumus ‘sedikit perubahan’. Dengan Q =
f(L,K), maka dapat diubah menjadi
Novita Rizki Y – 170311611620 – Offering B
ΔQ = ( )ΔL + ( )ΔK
7.2.3
Fungsi Utilitas
Fungsi utilitas mendeskripsikan utilitas sebagai fungsi dari produk konsumsi dan
dapat dinyatakan sebagai berikut
U = f(x,y)
Fungsi utilitas yang biasa digunakan dalam analisis ekonomi adalah fungsi utilitas
Cobb-Douglas yang dapat dinyatakan sebagai berikut
U=A
Dimana A konstan dan 0 < < 1, 0 < < 1, x > 0, y > 0, x dan y adalah kuantitas dari
produk konsumsi X dan Y. Sebagai contoh, fungsi utilitas Cobb-Douglas secara spesifik
dapat dinyatakan sebagai berikut.
U = 10x0.3y0.5
Utilitas marginal
Gambar grafik utilitas serupa dengan fungsi produksi. Fungsi utilitas U = f(x,y) dapat
digambarkan pada grafik dua dimensi yang disebut kurva indifference, y = f(x). untuk
membuat plot pada kurva indifference, utilitas pasti bernilai konstan, maka y dinyatakan
dalam aturan x. Suatu kurva indifference memberikan semua kombinasi x dan y untuk utilitas
U dan mempunyai nilai yang sama.
Suatu isoquant adalah kombinasi input L dan K yang digunakan ketika keluaran
berada pada tingakatan yang tetap.
Gradien kurva indifference disebut tingkat marginal substitusi (MRS), dan dapat
dinyatakan dalam aturan utilitas marginal dari produk X dan Y. Pernyataan ini berasal dari
diferensial total.
( ) ( )
0=( ) ( )
( ) =( )
-Uy dy = Ux dx
= Ux