02 Dasar Fotogrametri - En.id
02 Dasar Fotogrametri - En.id
com
06/09/2020
Daftar Isi
Program Studi T
Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan
Institut Teknologi Sumatera
Konsep Dasar Fotogrametri • Proyeksi ortografis titik-titik
medan ke bidang peta.
e dcba
foto
skala
Fotogrametri A' B' C' D' e'Bidang
Pusat Proyeksi Proyeksi
A peta mewakili cara lain
Perspektif/Sentral untuk memproyeksikan fitur
medan 3-D ke dalam bidang 2-
D.
peta foto
Proyeksi
Proyeksi
sentral
ortogonal
Bangunan di (A) memiliki satu representasi yang benar secara planimetris pada peta
atau proyeksi ortografis skala tertentu, sedangkan sudut yang sama memiliki
banyak representasi, tergantung pada ketinggian yang dipertimbangkan, ketika
digambarkan dalam proyeksi perspektif, seperti dalam (B) dan (C).
Program Studi Teknik
Jurusan Teknologi In
Institut Teknologi Su 6
Konsep Dasar Fotogrametri
Foto udara
ruang berdimensi lebih tinggi (3-D dalam objek)
menjadi ruang berdimensi lebih rendah (2-D
dalam foto).
Titikpusat proyeksi
l
ra
nt
A
B D
Titik C dan D dengan ketinggian yang berbeda
peta E F G
H
sebagai satu titik pada peta (c=d) dan
Diproyeksikan secara ortogonal
dua titik pada foto (c' dan d') / garis (c'd') pada foto.
A bc = d e F G H Bobby 2006
• Fotogrametri. proses
fotografi yang dijelaskan di
atas.
• Ini mengubah atau
gambaran gambar 2D yang
datarA kembali
Pro 3 Dkamu A G nketa.
Saya
G ram tudi
S dun
Te ibukamu
knik Geografis ka tiA
Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan
Institut Teknologi Sumatera
Fotometrix.com
Konsep Dasar Fotogrametri
3-D 2-D 2-D 3-D
Korespondensi satu-satu Korespondensi satu-ke-tak terbatas
A1
A2
A3
A (XA, kamuA, ZA) a (xA, kamuA) a (xA, kamuA) A1, A2, A3, …..
P
J
Institut Teknologi Sumatera
Konsep Dasar Fotogrametri
σkedalaman = (d b) ×rencana
Institut Teknologi Sumatera
https://www.adamtech.com.au/
Geometri Pencitraan Kamera Bingkai
Untuk tujuan geometri dan pemodelan matematika, lensa kamera diwakili oleh satu
titik, yang disebut pusat perspektif, meskipun rakitan lensa terdiri dari banyak elemen
optik.
NS sumbu optik lensa kamera paling sering vertikaldalam fotografi udara. Oleh
karena
T Saya
Pr og
itu,
aku ram RAkeGAR ati
esensi
S Q kamu
S tu diAmedan difoto dengan format persegi dari foto udara.
eka ek T ni eo M
Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan
Institut Teknologi Sumatera
Tumpang Tindih dan Tumpang Tindih Tiga Kali Lipat (1)
Kedua, itu memungkinkan semua kecuali bagian tengah dari setiap foto-
grafik untuk dibuang dalam konstruksi mosaik.
Program
Jurusa
lembaga
Pemrosesan Fotogrametri
Pemotretan Sertifikat Survei titik
Udara Kalibrasi kontrol tanah
kamera
Koord. titik
Foto Udara
Kontrol Tanah
Triangulasi
Udara
Mengacu pada :
Interpretasi - Proyek Perencanaan
foto - Kontrol Kualitas (QC)
Georeferensi - Jaminan Kualitas (QA)
foto
Data Ekstraksi
spasial
Program Studi Te
Jurusan Teknolog Produk
Institut Teknologi
Fotogrametri
Triangulasi udara
Triangulasi Udara M nyak titik
fotogrametri
Titik Dasi
Program Studi Teknik Geomatika
Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan SESUDAH
Institut Teknologi Sumatera
(Produk Fotogrametri)
Contoh Proyek Fotogrametri
PETA GARIS 2D/3D
fotogram-
Pemrosesan trik
Proses
FOTO PETA
Pengolahan
Fotogrametri
MOSAIK TAK
TERKONTROL
Orientasi
Pemindaian, •Pedalaman Merencanakan/
Menjembatani tanah
titik kontrol Fotogrametri
Pengolahan
(Pengolahan
Orientasi Fotogrametri
(Gambar Georeferensi) Pencitraan untuk Mendapatkan
P G
MMe tr ic P R
tudi
PrHHaiHaiRTAHaiMGSra Te kn ik G eo M
HaiADtikamukCAT
Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewi
Institut Teknologi Sumatera
Pemrosesan Fotogrametri
• Sistem pemrosesan fotogrametri:
memproses satu gambar sekaligus (monoskopik), dan
memproses dua atau lebih gambar secara bersamaan, biasanya memungkinkan untuk
tampilan stereo.()
• stasiun kerja fotogrametri, beroperasi pada gambar digital dan karena itu
dapat memproses banyak gambar.
Proses
dua gambar
(stereoskopis)
Proses
banyak
(Aerotriangulasi)
gambar-gambar
Vertikal
Anggukan Bergulir
Kemiringan (memiringkan) sumbu kamera akan menyebabkan bentuk perbedaan antara obyek di
lapangan dengan citra obyek tersebut pada foto (pergeseran karena memiringkan).
Contoh: format foto yang bujur sangkar, maka daerah liputan-nya (cakupan) di
lapangan akan berupa trapesium.
• Gabungan anggukan dan bergulir akan menyebabkan daerah liputan-nya menjadi segiempat
sembarang.
Program Studi Teknik Geomatika
Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan
Institut Teknologi Sumatera
Efek Kemiringan dan Perpindahan Karena Kemiringan
• L : titik eksposur
• (titik pemotretan)
• Ln : garis vertikal
• (arah gaya berat)
(Foto Vertikal) • lihat : sumbu optis kamera
• o : titik utama
• (poin utama)
• n : foto titik nadir
• T : sudut miring (sudut oln)
• nG : titik nadir tanah
Pro • nD : titik nadir datum
Juri
Ins
(Foto Miring)
Skala dan cakupan
30
Skala Titik pada Foto Udara
Definisi : nisbah jarak antara
(Titik Pusat Proyeksi)-(Titik
Citra) dengan (Titik Pusat
Proyeksi)-(Titik Obyek).
La
• Skala di titik a : sa = La la SA
LA
• Skala di titik b : sb = Lb/LB Lb
SB
• Dst. LB
Skala di setiap titik di foto tidak sama, jadi skala foto tidak seragam
(foto bukan peta)
Program Studi Teknik
Jurusan Teknologi In
Institut Teknologi Su 31
Skala Foto Vertikal di atas Medan Datar
Skala foto:
jarak gambar ab
SF
jarak objek AB
F
H H
F
Skala poin: SSaya
H HSaya
F
SFrata-rata
H Hrata-rata
jalan
persimpangan
Contoh :
Untuk foto miring atau miring, Sebuah foto miring diambil yang mencakup
gambar persimpangan jalan. Lebar jalan di
skala bervariasi dengan arah.
tanah keduanya sama, tetapi pada gambarA
Jadi, pada foto yang dimiringkan, tidak hanya variabel ≠ B.
skala dari titik ke titik, tetapi juga variabel pada a
titik tunggal, tergantung pada arah.
Program
Jurusa
lembaga
Liputan Tanah (Cakupan) (1)
T
Pro grNSHStudekamuItu-
ek x
AniSayakSGeTHaiHMe
ati nkA terletak tegak lurus terhadap sumbu x pada bidang bayangan, sehingga membentuk tangan kanan
ekRn
JurusaCnHaiTHai DSayaGnsaya sayaAnfTraestrSuktur dan Kewilayahan
sistem.
halo
Pada dasarnya, ini adalah sistem koordinat • Kamera digital (5-15 Mm ukuran piksel),
47
Definisi Perpindahan Bantuan
Perpindahan relief (RD) adalah
pergeseran atau perpindahan
posisi fotografis im yang
disebabkan oleh relief objek
yaitu, ketinggiannya di atas atau di bawah
datum yang dipilih.
Periksa keuntungan (s) dan Ke arah luar atau ke dalam secara radial terhadap : pusat iso (SAYA) adalah titik potong
kerugian (s) dari bayangan (s) • Principal Point, untuk foto vertikal, atau antara garis bagi sudut miring ke
pada gambar! • Isocenter, untuk foto miring. dengan bidang citra.
48
Geometri Perpindahan Relief
Permukaan Tanah di Atas Datum Tinggi
Untuk menggunakan persamaan di atas untuk penentuan tinggi, perlu bahwa gambar bagian
atas dan bawah dari objek vertikal menjadi bisa dilihatpada foto, sehingga DR bisa
diukur.
(Objek jauh)
paralaks stereoskopik, x-
paralaks, atau paralaks adalah
perubahan posisi gambar dari satu
foto ke foto berikutnya yang
disebabkan oleh gerakan pesawat.
Paralaks objek tertentu:
p = xkiri - xBaik
= xaku - xR
Sumbu garis terbang untuk Pengukuran
Paralaks Stereoskopik
Mengamati keserupaan
antara segitiga (L1 , L2 , A)
dan (L1 , al , ar'):
B P Bf
; atauH H
H H F P
Paralaks dan kedekatan
berbanding terbalik.
Titik A adalah lebih tinggi dari titik B, paralaks titik sebuah pA adalah lebih besar
dari paralaks titik B pB.
Perbedaan Paralaks & Perbedaan Tinggi
Jarak B dapat ditentukan pada foto dengan
transfer stereo titik utama dari satu foto ke foto
(H H)DP lainnya.
DH
B Jarak B kemudian dapat diukur antara
di mana : titik utama dan (ditransfer) titik utama
konjugasi.
• Dh = h2 - H1
Nilai dari (H-h) dapat diperkirakan dari sumber independen,
• Dp = p2 - P1
misalnya dengan memilih ketinggian terbang nominal (H-h) di
• B : dasar foto. atas wilayah yang diminati.
Karena kami membuat banyak asumsi dalam derivasi ini, termasuk foto vertikal,
ketinggian stasiun eksposur yang sama, dll., perhitungan tersebut hanya akan
digunakan untuk perkiraan atau untuk tujuan perencanaan.
Perbedaan Paralaks & Perbedaan Tinggi
Contoh
Rumus Paralaks:
Dh = [((HH- H)HD)PD]/PB
DH
B
di mana :
Dh = hB - HA
Dp = pB - PA = 4 mm
• PA = 40 – (-30) = 70 mm
• PB = 42 – (-32) = 74 mm • Jika ketinggian terbang di atas dasar bangunan adalah 500 m,
maka (H – h) = 500 m.
b = 85 mm
• NS tinggi bangunan :
(titik utama yang ditransfer Dh = 500 mx 4 mm/85 mm = 23,5 m
memungkinkan pengukuran
alas foto, B)
Program Studi Teknik Geomatika
Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan
Institut Teknologi Sumatera
Perbedaan Tinggi dari Perpindahan Relief vs
Perbedaan Paralaks