Perencanaan Proyek Pemetaan Fotogrametrik Edit
Perencanaan Proyek Pemetaan Fotogrametrik Edit
Pemetaan Fotogrametri
April 2011
Perencanaan
Perencanaan dilihat sebagai suatu alat atau cara untuk mencapai
tujuan :
Persiapan
Pengukuran Pemotretan
Kontrol Udara
Triangulasi Interpretas
Udara i foto
Restitusi Restitusi
Foto Tunggal Foto Stereo
Rektifikasi Orthofoto
Plotting
Planimetri
Penyusunan Pengecekan
Mosaik Plotting Kontur
Lapangan
Kartografi
Persiapan
Rektifikasi Orthofoto
Plotting
Planimetri
Model absolut
Penyempurnaan
Peta garis
Komponen Proyek/ Proses :
Suatu struktur proyek terdiri dari sejumlah
komponen proyek/ proses. Setiap
komponen merupakan suatu proses yang
dapat dilakukan dengan menggunakan
beberapa alternatif cara, peralatan, dan
personil pelaksana yang berbeda.
Faktor Pengaruh :
- faktor lapangan,
- faktor perusahaan dan
- faktor ketiga yang dinamakan state of the art
Faktor pengaruh lapangan :
yakni faktor-faktor yang terkait secara langsung maupun
tidak yang datang dari lapangan.
Diagram Proses
Pemetaan
Fotogrametris Pengukuran Titik Pemotretan
Kontrol Tanah Udara
Triangulasi
Udara
Interpretasi
Foto
Restitusi
Digitasi Planimetrik
Digitasi Kontur
Penyempurnaan
Lapangan
Kartografi
Pet a Gar i s
Hal-hal yang harus diperhitungkan dalam suatu
misi pemotretan
1.jenis kamera,
2.jenis film/ jenis filter
3.tinggi terbang,
4.jenis pesawat,
5.persentase pertampalan ke muka dan ke samping, dlsb.
a) tinggi terbang :
Hr = Sf x f
dimana : Hr = tinggi terbang terhadap tinggi tanah rata-rata
Sf = bilangan skala foto
f = panjang fokus kamera
B (km)
dt = = …… detik
V (km/jam)
Contoh :
skala foto = 1 : 10.000, WA, (23 cm x 23 cm)
overlap = 60 %
kecepatan pesawat = 200 km/jam = 200 km / 3600 det = 0.055 km/det
solusi :
Basis udara (B) = (100-ol)% X lf X bsf) = 40% X 23 cm X 10.000 = 0.92 km
Interval waktu pemotretan (dt) = 0.92 km/ (0.055 km/det) = 16.56 det.
d) Menghitung jumlah foto/ model
Untuk hitungan biaya dan kebutuhan material pemotretan suatu daerah, diperlukan
perkiraan jumlah foto/ model. Perkiraan jumlah foto/ model dapat dilakukan dengan
dua cara. Cara (1) dengan menghitung jumlah foto per strip (nf) dan jumlah strip per
blok (ns) dan cara (2) berdasarkan hitungan luas neat model, atau berdasarkan
metoda blok model
Cara (1) :
p
Jumlah foto per strip (nf) = +2+2 (2 =safety factor)
(100-ol)% X pf X bsf
l
Jumlah strip (ns) = +1 (1 =safety factor)
(100-sl)% X lf X bsf
dimana : p = panjang daerah
l = lebar daerah
ol = overlap
sl = sidelap
pf = panjang sisi bingkai foto
lf = lebar sisi bingkai foto , untuk foto metrik pf = lf = G = 23 cm
bsf = bilangan skala foto
Total foto yang diperlukan = nf X ns
Cara ini hanya dapat digunakan untuk bentuk daerah yang mempunyai bentuk persegi empat atau
kombinasi bentuk persegi empat.
Cara (2) Perkiraan jumlah model yang diperlukan berdasarkan luas neat model.
Luas area
Jumlah model = + 10%
luas neat model
stereoscopic
neat model
Premark
Premark adalah suatu tanda lapangan yang dipasang pada
titik di tanah sehingga dapat terlihat pada foto udara.
koreksi/ rektifikasi
digitasi
menggunakan titik kontrol.
peta hasil
digitasi
(belum dikoreksi)
titik kontrol (x,y)
rektifikasi
(perspektif)
peta manuskrip
kartografi
peta garis
planimetrik
foto udara
(berbasis film)
digitasi
peta manuskrip
kartografi
peta garis
planimetrik
Komponen Biaya
Dalam Perencanaan Pekerjaan Pemetaan
Fotogrametrik
1. Batasi area yang akan difoto/ dipetakan pada peta kerja (topografi),
lihat Gambar E1
2. Buat pola blok model berdasarkan ukuran model (b x 2b) pada
skala peta kerja pada kertas transparan atau kalkir, lihat Gambar
E2,
3. Overlaykan pola blok model diatas area pemotretan yang telah
dibatasi pada peta kerja,
4. Batasi model-model yang masuk pada blok efektif,
5. Buat rencana jalur-jalur terbang (R1, R2,…..Rn) sesuai dengan
panduan blok model,
6. Tempatkan titik-titik kontrol planimetrik dan tinggi sesuai dengan
aturan AT (pada contoh ini untuk jarak antar titik kontrol planimetrik
pada perimeter dan rangkaian titik kontrol tinggi masing-masing 4
basis), dan
7. Hitung panjang total jalur, jumlah model efektif, jumlah titik kontrol
(panjang jalur pengukuran yang diperlukan)
Area pemotretan/ pemetaan pada peta topografi
Pola blok model pada skala peta kerja
Focal length 45 mm
Forward overlap 60 %
Panj Lebar
Panj/ lebar cakupan perframe (meter) 492 656 820 984 1148 1312
Total waktu yang diperlukan (hari) 1 instrumen 516 290 186 129 95
3 instrumen 172 97 62 43 32
4 instrumen 129 73 46 32 24
5 instrumen 103 58 37 26 19
6 instrumen 86 48 31 22 16
CONTOH JADWAL PEMBUATAN PETA GARIS BERKONTUR SECARA FOTOGRAMETRIS
Minggu ke
No Item Pekerjaan Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan
2 Mobilisasi
3 BM + Premark
4 Pengukuran GCP
5 Pemotretan
6 Aerial Triangulasi
7 Stereo Plotting
8 Penyempurnaan Lapangan
9 Kartografi
10 Reproduksi
9204300
a
9204200
rman
Jalan Suhe
A
DESA JATI
9204100
B
d c
737.00
9204000
734.50
732.50
735.00
735.
0
737.5
736.00
00
738.
736.50
0
DESA
733.5
JAYARAGA
asi
D C
klam
9203900
Pro
n
Jala
akan “disisipkan” dari
0
735.5
foto udara
Jalan Merdeka
0
1.5
73
4 .00
73
9203800
0
5.0 732.50
73
A, B, C, D titik-titik 731.0
0
DESA
732.00
HAURPANGGUNG
733.00
00
737.
0
736.0
50
730.
9203700
0
0.0
73
peta)
9203600
a, b, c, d titik-titik sekutu
pada foto (koordinat
9203500
820100 820200 820300 820400 820500 820600 820700 820800
PETA SITUASI
PETA TEMATIK
foto)
dan Digital Terrain Model (DTM) diukur 736.00
dengan GPS. Garis kontur diturunkan se- Sawah/Ladang Tanggal Pemrosesan Mei 2003
cara digital dari digital terrain model. Taman/Lapangan Metoda Pemrosesan Data Fotogrametri
Rumus Transformasi
untuk penyisipan detail
Hitungan :
Terima kasih