Anda di halaman 1dari 4

Laporan Praktikum Biologi

Pengamatan Morfologi Lumut Daun

Kelompok :

1) Irvan Fajar Achmadi (16)


2) Silfah Kusdar (27)

SMA Negeri 13 Jakarta

2013
I. Tujuan
Mengidentifikasi morfologi lumut daun

II. Alat/bahan
Alat :
 Lup (Kaca Pembesar)

Bahan :

 Lumut Daun

III. Cara kerja


1. Siapkan tumbuhan lumut daun
2. Amati morfologi umum (koloni)
3. Ambil 1 individu tumbuhan lumut daun kemudian amati dengan
lup setiap bagian secara detail
4. Gambar
5. Bandingkan dengan refrensi

IV. A. Data Pengamatan B. Data Referensi

Koloni

Bagian
Lumut
Individu

V. Analisis data
Lumut mengalami perubahan generasi antara gametofit dan sporofit.
Gametofit adalah generasi yang menghasilkan sel gamet. Gametofit pada
lumut daun memiliki bagian kecil menyerupai akar yang disebut rizoid,
batang dan daun. Sporofit adalah generasi yang menghasilkan spora. Pada
lumut daun, sporofit tumbuh dari gametofit betina. Sporofit mengandung
klorofil, jadi dapat berfotosintesis. Sporofit (2n) terdiri dari kapsul dan
seta. Seta menempel pada gametofit untuk menyerap air dan mineral.
Bagian dalam kapsul membentuk sporangium yang menghasilkan spora
(n). Pada sporofit muda kapsul dilindungi oleh kaliptra. Kaliptra akan
terbuka ketika spora dalam kapsul matang. Ujung dari kapsul yang matang
akan dilindungi oleh lapisan yang disebut operculum. Operkulum akan
terpisah ketika disekeliling jaringan (annulus) menyembur. Ketika
operkulum terbuka, spora tidak akan menyebar begitu saja karena tertahan
oleh gigi peristom dibawah operkulum. Spora akan menyebar oleh angin.
Spora yang jatuh ditempat yang lembab akan membentuk kecambah yang
disebut protonema. Protonema akan tumbuh menjadi gametofit.

VI. Kesimpulan
Morfologi tumbuhan lumut daun adalah :
 Memiliki habitat di daerah yang lembap.
 Akar pada tumbuhan lumut masih berupa rhizoid, selain itu
tumbuhan ini belum memiliki berkas pembuluh angkut xylem dan
floem, sehingga untuk mengangkut zat hara dan hasil
fotosintesisnya menggunakan sel-sel parenkim yang ada.
 Tumbuhan lumut memiliki klorofil atau zat hijau daun sehingga
cara hidupnya autotrof.
 Tumbuhan lumut dalam hidupnya dapat bereproduksi secara
aseksual dengan pembentukan spora haploid dan reproduksi
seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina.
 Dalam siklus hidupnya atau metagenesis tumbuhan lumut, akan
didapati fase gametofit, yaitu tumbuhan lumut sendiri yang
lebih dominan dari fase sporofit, yaitu sporogonium.
 Memiliki tangkai yang disebut seta
 Memiliki kapsul yang memiliki pelindung berupa kaliptra ketika
muda dan operkulum ketika matang.
 Didalam kapsul terdapat sporangium atau kotak spora dan gigi
peristom yang berfungsi menahan spora yang berada dibawah
operkulum.

VII. Referensi
 http://id.wikipedia.org/wiki/Lumut_daun
 http://images.google.com/search?
hl=id&site=&tbm=isch&source=hp&biw=1366&bih=664&q=lum
ut+daun&oq=lumut+daun&gs_l=img.3..0l2j0i24l8.2858.4812.0.50
45.10.10.0.0.0.0.245.1357.3j3j3.9.0...0.0...1ac.1.2.img.PvMM7ekV
k_8#hl=id&tbo=d&tbm=isch&q=struktur+lumut+daun&revid=461
684750&sa=X&ei=rIoXUe-
lG4XxrQe0joGYDA&ved=0CEoQ1QIoAA&bav=on.2,or.r_gc.r_p
w.r_qf.&bvm=bv.42080656,d.bmk&fp=ce28dca30cdd1edf&biw=1
366&bih=664
 http://blog.uad.ac.id/elaaritia/files/2011/12/lumut-giliran1.jpg

Anda mungkin juga menyukai