Anda di halaman 1dari 15

TEOREMA BAYES

PERTEMUAN 6
PENGANTAR
TEOREMA BAYES DIKEMUKAKAN OLEH SEORANG PENDETA PRESBYTERIAN INGGRIS PADA TAHUN 1763 YANG
BERNAMA THOMAS BAYES . TEOREMA BAYES INI KEMUDIAN DISEPURNAKAN OLEH LAPLACE. TEOREMA BAYES
DIGUNAKAN UNTUK MENGHITUNG PROBABILITAS TERJADINYA SUATU PEISTIWA BERDASARKAN PENGARUH
YANG DIDAPAT DARI HASIL OBSERVASI.

TEOREMA INI MENERANGKAN HUBUNGAN ANTARA PROBABILITAS TERJADINYA PERISTIWA A DENGAN SYARAT
PERISTIWA B TELAH TERJADI DAN PROBABILITAS TERJADINYA PERISTIWA B DENGAN SYARAT PERISTIWA A
TELAH TERJADI. TEOREMA INI DIDASARKAN PADA PRINSIP BAHWA TAMBAHAN INFORMASI DAPAT
MEMPERBAIKI PROBABILITAS.
TEOREMA BAYES
Teorema bayes untuk kejadian bersyarat dengan n kejadian adalah
sebagai berikut:

TEOREMA BAYES YANG HANYA DIBATASI OLEH DUA BUAH KEJADIAN DAPAT DIPERLUAS UNTUK KEJADIAN N
BUAH.
P( Bn  A)
P( Bn | A) = dengan ketentuan bahwa P(A)  0 ....(1)
P( A)
P( A  Bn )
P( A | Bn ) = dengan ketentuan bahwa P(Bn )  0...(2)
P( Bn )
• TEOREMA BAYES YANG LEBIH LENGKAP DAPAT DINYATAKAN DENGAN MENYAMAKAN PEMBILANG PADA KEDUA
PERSAMAAN (1) DAN (2)

P(BNA)=P(ABN), SEHINGGA DIPEROLEH HUBUNGAN ANTARA PROBABILITAS KEJADIAN BERSYARAT


ANTARA A DENGAN HIMPUNAN B SECARA BOLAK-BALIK BERIKUT:
P( A | Bn ) P( Bn )
P( Bn | A) =
P( A)
• BERDASARKAN HUBUNGAN PROBABILITAS A DGN PROBABILITAS KEJADIAN BERSYARAT SEBAGAI BERIKUT :
N
SEHINGGA PERSAMAAN KOMPLEK :
P( A) =  P( A | Bn ) P( Bn )
n
P ( A | Bn ) P ( Bn )
P( Bn | A) =
P( A | B1 ) P( B1 ) + P( A | B2 ) P( B2 ) + ... + P( A | B N ) P( B N )
CONTOH 1
• DISEBUAH SEKOLAH TERDAPAT 60% PELAJAR LAKI-LAKI DAN 40% PELAJAR
PEREMPUAN. PELAJAR PEREMPUAN MENGENAKAN CELANA ATAU ROK, DALAM
ANGKA YANG SAMA SEDANGKAN PELAJAR LAKI-LAKI SEMUANYA MENGENAKAN
CELANA. SEORANG PENGAMAT MELIHAT SEORANG PELAJAR SECARA ACAK DARI
JAUH, MEREKA SEMUA DAPAT MELIHAT BAHWA PELAJAR INI MENGENAKAN
CELANA. BERAPA PELUANG BAHWA PELAJAR INI ADALAH SEORANG ANAK
PEREMPUAN ?
PENYELESAIAN
1. P(A), atau peluang bahwa pelajar adalah seorang anak perempuan dengan
mengabaikan informasi lain. Karena pengamat melihat seorang pelajar secara
acak, maksudnya adalah bahwa semua pelajar mempunyai peluang yang sama
untuk diamati dan peluangnya adalah 0,4
2. P(A’), atau peluang bahwa pelajar adalah seorang anak laki-laki dengan
mengabaikan informasi lain. A’ adalah peristiwa yang komplementer untuk A.
Peluangnya adalah 0,6.
3. P(B|A), atau peluang pelajar yang mengenakan celana dengan syarat pelajar
itu adalah seorang anak perempuan. Peluangnya adalah 0,5.
4. P(B|A’), atau peluang pelajar yang mengenakan celana dengan syarat pelajar
itu adalah seorang anak laki-laki. Peluangnya adalah 1.
5. P(B), atau peluang pelajar yang mengenakan celana dengan mengabaikan
informasi lain.
CONT....

Seperti yang diharapkan bahwa hasilnya kurang dari 40% tetapi lebih dari setengahnya
yaitu 25%.
CONTOH 2
Tiga orang dosen dicalonkan menjadi Rektor sebuah perguruan tinggi, yaitu Ahmad, Budi, dan Catur.
Peluang Ahmad terpilih adalah 0.3, Budi 0.5, dan Catur 0.2. Bila Ahmad terpilih maka peluang SPP naik
adalah 0.8, dan bila Budi yang terpilih peluang SPP naik adalah 0.1, dan bila Catur yang terpilih maka
peluang SPP naik adalah 0.4. Bila setelah pemilihan diketahui bahwa SPP telah naik (siapa yang terpilih
tidak diketahui informasinya), berapakah peluang bahwa Catur yang terpilih?
Penyelesaian
CONTOH 3
Seorang ahli geologi dari suatu perusahaan minyak, akan memutuskan melakukan pengeboran
minyak di suatu lokasi tertentu. Diketahui sebelumnya, probabilitas untuk memperoleh minyak,
katakan usaha berhasil adalah H sebesar 0,20 dan akan gagal adalah G, tidak memperoleh minyak
sebesar 0,80. Sebelum keputusan dibuat, akan dicari tambahan informasi dengan melakukan suatu
eksperimen yang disebut pencatatan seismografis (seismographic recording). Hasil eksperimen
berupa diketemukan tiga kejadian yang sangat menentukan berhasil tidaknya pengeboran, yaitu :
Kejadian R1, tidak terdapat struktur geologis, Kejadian R2, strutur geologis terbuka dan Kejadian R3,
struktur geologis tertutup.
Berdasarkan pengalaman masa lampau, probabilitas dari ketiga kejadian ini untuk dapat memperoleh
minyak yaitu berhasil H, masing-masing sebesar 0,30 ; 0,36 dan 0,34. Sebaliknya untuk tidak
memperoleh minyak yaitu gagal G, masing-masing sebesar 0,68 ; 0,28 dan 0,04. Informasi ini, sebagai
hasil eksperimen, merupakan informasi tambahan yang berguna untuk memperbaiki probabilitas
prior. Jika H = kejadian memperoleh minyak, dan G = kejadian tidak memperoleh minyak,
CONT...
Maka hitunglah :
1. P(R1), atau probabilitas bahwa tidak terdapat strutur geologis.
2. P(R2), atau probabilitas bahwa struktur geologis terbuka.
3. P(R3), atau probabilitas bahwa strutur geologis tertutup.
4. P(H|R1), atau probabilitas bahwa diperoleh minyak dengan syarat tidak terdapat struktur
geologis.
5. P(H|R2), atau probabilitas bahwa diperoleh minyak dengan syarat struktur geologis terbuka.
6. P(H|R3), atau probabilitas bahwa diperoleh minyak dengan syarat struktur geologis tertutup
PENYELESAIAN
Jika keadaan tersebut digambarkan dalam pohon kemungkinan maka diperoleh sebagai berikut :
1. Probabilitas bahwa tidak terdapat strutur geologis adalah : G) = 0,04 Gambar 2.1 Diagram
Kemungkinan Pengeboran Minyak P(R1) = P(H)P(R1|H) + P(G)P(R1|G) = (0,20)(0,30) +
(0,80)(0,68) = 0,060 + 0,544 = 0,604
2. Probabilitas bahwa struktur geologis terbuka adalah : P(R2) = P(H)P(R2|H) + P(G)P(R2|G) =
(0,20)(0,36) + (0,80)(0,28) = 0,072 + 0,224 = 0,296
3. Probabilitas bahwa struktur geologis tertutup adalah : P(R3) = P(H)P(R3|H) + P(G)P(R3|G)
= (0,20)(0,34) + (0,80)(0,04) = 0,068 + 0,032 = 0,100
4. Probabilitas bahwa diperoleh minyak dengan syarat tidak terdapat struktur geologis adalah :
5. Probabilitas bahwa diperoleh minyak dengan 6. Probabilitas bahwa diperoleh minyak dengan
syarat struktur geologis terbuka adalah : syarat struktur geologis tertutup adalah :

Anda mungkin juga menyukai