Anda di halaman 1dari 8

MK: TEORI PELUANG; SKS : 3

JAM KULIAH 1819: RABU, 07.30 – 10.20 2017A/ROOSMALLEN 1;


SENIN, 09.30 – 12.10 2017B/ROOSMALLEN 2
DOSEN: SEBASTIANUS FEDI, M.Pd
PETA MATERI:
BAB 1: PELUANG
1.1. Ruang sampel P1 1.5. Metode menghitung titik sampel P2
1.2. Kejadian P1 1.6. Peluang P3
1.3. Hasil kali ruang sampel P1 1.7. Latihan
1.4. Ruang sampel tak terbatas P1

BAB 2: PELUANG BERSYARAT DAN KEJADIAN SALING BEBAS


2.1. Peluang bersyarat P4 2.3. Hukum jumlah peluang dan aturan
2.2. Aturan perkalian (kaitan dengan Peluang Bayes P5
bersyarat) P4 2.4. Kejadian saling bebas P5
2.5. Latihan

BAB 3: VARIABEL ACAK DISKRIT


1 contoh per topik
3.1. Pengertian Variabel Acak p6 3.4. Distribusi Binomial P7
3.2. Distribusi Peluang variabel Acak Diskrit 3.5. Distribusi Geomtri P7
p6 3.6. Latihan
3.3. Distribusi Bernoulli/Percobaan Bernoulli
p6

BAB 4: VARIABEL ACAK KONTINU


4.1. Fungsi Kepadatan Peluang (Probability density functions) P9
4.2. Distribusi Seragam (The uniform distribution) P9
4.3. Distribusi eksponensial (The exponential distribution) P9
4.4. Distribusi Pareto (The Pareto distribution) 10
4.5. Distribusi Normal (The normal distribution) 11
4.6. Menentukan Kuartil sembarang fungsi distribusi 11
4.7. Latihan
BAB 5: NILAI HARAPAN DAN VARIANS (Expectation and variance)
5.1. Nilai harapan (expected values) P12
5.2. Nilai harapan pada distribusi diskrit atau kontinu P12
5.3. Nilai harapan dan variabel berbentuk fungsi (the change-of-variable formula)
5.4. Varians (variance) P12
5.5. Latihan
BAB 6: TRANSFORMASI VARIABEL RANDOM (Computations with random variables)
6.1. Transformasi Variabel Acak Diskrit P13
6.2. Transformasi Variabel Acak Random P13
6.3. Pertidaksamaan Jensen 14
6.4. Nilai Ekstrim 14
6.5. Latihan

Buku Sumber:
Dajan, Anto. (1996). Pengantar Metode Statistika. Jakarta: LP3ES
E. J. Dudewicz dan S. N. Mishra. (1988). Modern mathematical statistics. Canada: John Wiley &
Sons.Inc.
Fedi, Sebastianus dan Makur, Alberta P. (2018). Statistika Elementer. Ruteng: Penerbit STKIP
Santu Paulus.
F.M. Dekking, C. Kraaikamp, H.P. Lopuhaa, L.E. Meester. (2005). A Modern Introduction to
Probability and Statistics. London: Springer-Verlag Limited.
Ott , R. Lyman, dkk. (2001). An Introduction to Statistical Methods and Data Analysis. Fifth
Edition. New York: Duxbury (divition of Thomson Learning, Inc.)
PEMBELAJARAN

BAB 1

BAB 2

2.1. Kejadian saling bebas


Dua kejadian saling bebas : tidak saling mempengaruhi
Definisi 1

(i) Misalkan dua kejadian A dan B. Jika peluang terjadi


kejadian pertama tidak mempengaruhi peluang kejadian
lainnya, maka kedua kejadian dikatakan saling bebas.
Ditulis:
P ( B| A )=P(B) atau P ( A|B )=P( A)
(ii) Dua kejadian A dan B saling bebas jika dan hanya jika
P ( A ∩ B )=P ( A ) . P(B)
dan

Untuk kasus seperti ini, dibahas lanjutan contoh berikut:


Kerjaan mahasiswa (berkelompok):

1. Tentukan (buat semi konkrit) eksperimen yang menunjukkan kejadian


saling bebas, mengikuti definisi (i)
Jelaskan bagaimana perhitungan peluangnya
2. Tentukan (buat semi konkrit) eksperimen yang menunjukkan kejadian
saling bebas, mengikuti definisi (ii)
Jelaskan bagaimana perhitungan peluangnya
3. Gunakan definisi (i) dan (ii) untuk menggeneralisasi kepada hal-hal
umum. Buat contohnya.

Jawaban

1. (Untuk definisi (i))


Dalam satu kotak ada 4 kel merah dan 6 kel kuning. Dilakukan
pengambilan satu per satu kelereng, di mana setiap kelreng yang diambil
dikembalikan ke dalam kotak. Tentukan peluang terambil kelereng
merah pada pengambilan kedua jika pengambilan pertama adalah
kereng kuning.
2. (Untuk definisi ii)
Kelas VIIIA dan VIIIB hendak memilih pengurus kelas secara serempak:
ketua, sekretaris dan bendahar. Keadaan kelas sbb:

Tentukan peluang bahwa terpilih


a. ketua kelas wanita di kelas A dan wanita juga di kela B.
b. ketua kelas laki-laki di kelas A dan wanita di kelas B

3. (Untuk definisi ii)


Ada dua kotak, kotak A berisi 4 kelereng merah 3 kelereng hijau; kotak B
berisi 3 kelereng merah dan 6 kereng hijau. Dilakukan pengambilan dua
kelereng sekaligus dari masing-masing kotak. Tentukan peluang
terambil dua kelereng merah dari kotak A dan dari kotak B masing-
masing satu kelereng merah dan kelereng hijau
4. Dalam satu kotak ada 30 kelereng merah, 50 kelereng hijau, dan 20
kelereng kuning. Jika secara acak diambil 10 kelereng dengan
pengembalian, tentukan peluang bahwa semua kelereng yang terambil
berwarna kuning.

Jawab:
Ini kejadian saling bebas karena kelereng dikembalikan, sehingga
pengambilan berikutnya tidak dipengaruhi oleh pengambilan terdahulu
P ( K 1 ∩ K 2 ∩ K 3 ∩… ∩ K 10 )=P ( K 1 ) . P ( K 2|K 1) . P ( K 3|(K 1 ∩ K 2 ) ) ….
¿ P ( K 1 ) . P(K 2 ) . P( K 3 )… P ( K 10)
20 20 20 20
¿ × × ×…×
100 100 100 100
¿ 0,000000102

Contoh 1.17:

Dua dadu dilantunkan dua kali. Berapa peluang mendapat jumlah 7


dan 11 dalam dua kali lantunan?
Jawab:
Ini adalah kejadian saling bebas. Apa pun hasil lantunan pertama, tidak
akan mempengaruhi lantunan kedua.
Misalkan
A1 : kejadian jumlah 7 muncul pada lantunan pertama,
A2 : kejadian jumlah 7 muncul dalam lantunan kedua,
B1 : kejadian jumlah 11 muncul pada lantunan pertama,
B2 : kejadian jumlah 11 muncul dalam lantunan kedua.
Dalam kasus ini, yang dicari adalah peluang gabungan kejadian A1 ∩B 2
dan B1 ∩ A 2 yang saling bebas.
Jadi,
P [ ( A1 ∩B 2 ) ∪ ( B1 ∩ A 2 ) ]=P ( A 1 ∩ B2 ) + P( B1 ∩ A 2)
¿ P ( A 1 ) . P ( B 2 ) + P ( B 1) . P ( A 2 )
1 1 1 1 1
(
¿ ×
6 18 )(
+ × =
18 6 54 )
Latihan 1.6:

1. Dalam satu kotak ada 40 kelereng merah, 50 kelereng hijau, dan 45


kelereng kuning. Jika secara acak diambil 4 kelereng dengan
pengembalian, tentukan peluang bahwa semua kelereng yang terambil
berwarna hijau.
2. Tiga dadu dilantunkan dua kali. Berapa peluang jumlah mata dadu 9 dan
12 dalam dua kali lantunan?
3. Permainan kartu bridge.
a. Bagaimana desain permainan agar merupakan kejadian saling bebas.
Jelaskan disertasi contoh perhitungan peluang.
b. Bagaimana desain permainan agar merupakan kejadian tidak saling
bebas.
Jelaskan, disertai contoh perhitungan peluang
Pembelajaran:
Bab 1: dijelaskan (tuntas 1 pertemuan)

BAB 1: KEJADIAN, RUANG SAMPEL,


DAN PELUANG
1.8. Ruang sampel
1.9. Kejadian
1.10. Hasil kali ruang sampel
1.11. Ruang sampel tak terbatas
1.12. Metode menghitung titik sampel
1.13. Peluang
Latihan

BAB 2: PELUANG BERSYARAT DAN


KEJADIAN SALING BEBAS
2.1. Peluang bersyarat
Kejadian bersyarat memenuhi salah satu atau semua keriteria:
Kejadian terdahulu, mempengaruhi kejadian berikutnya.
Suatu kejadian mempengaruhi/dipengaruhi kejadian lain
Ada batasan khusus untuk ruang sampel
Peluang suatu kejadian besryarat disebut peluang bersyarat.
Definisi:
Peluang bersyarat suatu kejadian A jika diberikan kejadian B ditulis:
P ( A|B )=…
Perhatikan kasus:
1. Dari setumpuk kartu bridge, diambil satu kartu secara acak. Tentukan peluang bahwa
kartu yang terambil adalah As Heart .
2. Misalkan: L=¿ kejadian lahir di bulan panjang. R=¿ kejadian lahir di bulan
mengandung huruf r . Tentukan peluang seseorang lahir di bulan panjang tetapi
mengandung r .
3. Berikut ini data jumlah penduduk berdasarkan ijazah tertinggi di suatu kecamatan:
JK Diploma Sarjana
Laki-laki 400 480
Wanita 520 460
Total 920 940
Jika dipilih satu orang secara acak, tentukan peluang bahwa ia
a. Merupakan laki-laki berijazah diploma
b. Merupakan wanita berijazah sarjana
c. Merupakan wanita berijazah diploma

Kesimpulan rumus:
P ( A|B )=…

2.2. Aturan perkalian (kaitan dengan peluang bersyarat)


Perhatikan ilustrasi:
Misalkan dua orang A dan B. Si A hendak membangun rumah.
Besaran kerjasama antara A dan B adalah seberapa besar nilai sumbangan B
terhadap A , dan sebaliknya. Jika B tidak menyumbang di A , maka nila kerjasama
A dan B nol. Hasil ‘kali silangnya’ = nol

Jika kejadian A tidak tidak saling berpengaruh dengan kejadian B , maka keduanya
saling bebas. Nilai peluang keduanya tidak saling mempengaruhi, meskipun
keduanya terjadi dalam ruang sampel yang sama. Sehingga
P ( A|B )=P( A) dan P ( A ∩ B )=P(0)
Jika sorotan adalah kejadian A , maka tidak ada sumbangsih B terhadap A,
sedmikian rupa hingga:
P ( A ∩ B )=P ( A|B ) . P ( B ) =¿
dan
P ( B| A )=P( B)
Jika kejadian A saling berpengaruh dengan kejadian B , maka keduanya saling
terikat. Nilai peluang keduanya akan saling mempengaruhi. Peluang kejadian A
bisa mempberbesar atau memperkecil peluang kejadian B.
Uji pikiran:
Sekelas siswa ( S) ada 40 orang. Dibutuhkan utusan untuk lomba
IPA. Sekolah menetapkan kriteria diutamakan yang jago IPA dan
Matematika sekaligus. Jika tidak, asalkan memenuhi
Jago matematika atau
Jago IPA
Hasil tes (seleksi) awal mendapatkan data seperti pada diagram di
samping. Jika dipilih satu siswa secara acak, dalam bentuk rumus:
a. Tentukan peluang siswa tsb tidak jago matematika dan IPA
b. Siswa tsb jago matematika tapi tidak jago IPA
c. Siswa tsb Jago IPA tapi tidak jago matematika
d. Siswa tersebut jago Matematika dan IPA sekaligus
Dalam satu kaleng ada 4 kelereng merah, 5 kelereng hijau, dan 6 kelereng kuning.
a. Jika diambil dua kelereng secara beruntun, tentukan peluang bahwa kelereng kedua
berbeda warnanya dengan kelereng pertama!

b. Jika diambil tiga kelereng secara beruntun, tentukan peluang bahwa kelereng kedua
berbeda warnanya dengan kelereng pertama!

Bagaimana kesimpulan anda?


P ( A ∩ B )=P ( A ) . P(B)

2.3. Hukum jumlah peluang dan aturan Bayes

2.4. Kejadian saling bebas


Latihan

BAB 3

Anda mungkin juga menyukai