Jadi cukup tepat jika sub judul ini adalah “pelestarian”. Karena makna lestari lebih condong pada
awet, “pengawetan”. Dalam satu wawancara dengan Hari Rusli (Almarhum) seniman Bandung.
Menurut beliau, Sulit bagi kita untuk memaksa anak muda untuk terus mencintai kesenian-
kesenian tradisional, karena zamannya memang sudah berubah. Yang kita bisa hanyalah
memasukkan jenis-jenis karya kesenian yang kita miliki ke dalam museum, beserta dengan
perangkat-perangkat untuk mempelajarinya. Sehingga suatu saat nanti ketika adalah orang yang
mau belajar, jelas tempat di mana orang harus belajar, dan karya-karya tersebut tidak punah.
Seperti seni pertunjukan wayang misalnya. Sekarang ini seni pertunjukan wayang selalu sepi
penonton seperti dulu ketika jamannya. Namun dengan adanya museum wayang, serta jurusan
pewayangan di universitas-universitas kesenian. Masih banyak generasi muda yang mau belajar
seni pewayangan, sehingga wayang masih dapat terus lestari.
Selain dengan menyimpan dan mengawetkannya di tempat yang tepat seperti museum dan
sekolah. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan revitalisasi kebudayaan tradisional
sehingga kesenian tradisional dapat beradaptasi dengan perkembangan jaman dan kembali
menjadi tren. Salah satu yang berhasil direvitalisasi adalah batik. Bahkan batik Indonesia telah
diakui sebagai warisan budaya dunia.
Batik juga merupakan simbol lahirnya pergerakan kemerdekaan Indonesia. Lahirnya organisasi
Serikat Islam (SI) di dahului oleh kelahiran Serikat Dagang Islam (SDI) yang merupakan
perkumpulan para pedagang batik. Masuknya pakaian ala barat perlahan menenggelamkan batik
sebagai pakaian nasional Indonesia.
Para perancang busana modern Indonesia, memasukkan batik sebagai bahan dasar rancangannya
hingga batik seperti lahir kembali dalam wujudnya yang lebih modern. Pemerintah
mencanangkan hari batik nasional. Pakaian batik dijadikan salah satu pakaian dinas harian, tidak
hanya di instansi pemerintah, juga di perusahaan swasta dan sekolah. Untuk menghadiri acara
pernikahan, wisuda, dll. Bahkan batik juga dapat menjadi pakaian sehari-hari.
Pasar batik kembali menggeliat. Pengrajin batik terus bertambah, tidak hanya di pasar tradisional
batik juga masuk pada pasar modern. Batik kembali menjadi peluang pasar yang seksi untuk
memperoleh keuntungan.
Masih lebih banyak lagi produk kebudayaan Indonesia yang bisa kembali menjadi tren, sehingga
kembali dapat dinikmati masyarakat. Ini perlu digali lebih dalam. Dalam hal butuh strategi
kebudayaan yang efektif, agar produk kebudayaan lokal kita yang hampir punah kembali tampil
sebagai sesuatu yang baru dan inovatif.
Devisa dari sektor pariwisata pada 2016 sebesar US$ 13,568 miliar berada di posisi kedua setelah
CPO US$ 15,965 miliar. Pada 2015, devisa dari sektor pariwisata sebesar US$ 12,225 miliar atau
berada di posisi keempat di bawah Migas US$ 18,574 miliar, CPO US$ 16,427 miliar, dan batu
bara US$ 14,717 miliar.
Pariwisata bagi Indonesia adalah sesuatu yang sangat potensial. Potensial untuk lebih banyak lagi
mendatangkan keuntungan utamanya untuk menambah pendapatan negara (GNP). Potensi
tempat-tempat kunjungan wisata Indonesia sangat banyak. Kalau dulu kita hanya kenal Bali dan
Yogyakarta, sekarang banyak orang datang ke Papua untuk menikmat Raja Ampat, datang ke
Labuan Bajo untuk melihat komodo, datang ke Lombok. Dll.
Indonesia ada negara yang kaya akan tradisi, bahkan pendukung tradisi itu sangat banyak dan
sangat kuat mempertahankannya. Kebanyakan dari karya-karya kesenian kita adalah kesenian
tradisi yang tidak lepas dari unsur penyembahan pada yang kuasa. Bali terkenal sebagai tempat
wisata dunia, selain karena alamnya yang indah, juga karena tradisi-tradisinya yang unik.
Secara statistik kunjungan wisatawan manca negara Indonesia masih kalah dengan negara
tetangga seperti Thailand, atau Singapura. Tapi harus diyakini potensi pariwisata Indonesia jauh
lebih besar dari kedua negara tersebut. Luas wilayah Indonesia, panjang garis pantai, pulau-pulau
yang ribuan jumlahnya, keanekaragaman suku dan tradisi, semuanya adalah potensi bagi
pengembangan pariwisata di Indonesia.
Hubungan antara kebudayaan dan pariwisata sangat lah erat dan kuat. Tetap terjaga dan lestarinya
kebudayaan kita dengan mempertahankan kedinamisannya adalah modal kuat untuk mendapatkan
pendapatan negara yang lebih besar dari sektor pariwisata.
Ekonomi Kreatif
Ekonomi kreatif adalah suatu konsep perekonomian di era ekonomi baru yang mengintensifkan
informasi dan kreativitas dengan mengedepankan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia
sebagai faktor produksi yang paling utama.
1. Terdapat beberapa unsur utama seperti kreativitas, keahlian, dan talenta yang memiliki
nilai jual melalui penawaran kreasi intelektual.
2. Produk yang dihasilkan (barang dan jasa) memiliki siklus hidup singkat, margin tinggi,
beraneka ragam, persaingan tinggi, dan dapat ditiru.
3. Terdiri atas penyediaan produk kreatif langsung pada pelanggan dan pendukung
penciptaan nilai kreatif pada sektor lain yang secara tidak langsung berhubungan dengan
pelanggan.
4. Dibutuhkan kerja sama yang baik antara berbagai pihak yang berperan dalam industri
kreatif, seperti kaum intelektual, dunia usaha, dan pemerintah.
5. Creative economy berbasis pada ide atau gagasan.
6. Pengembangan industri kreatif tidak terbatas dan dapat diterapkan pada berbagai bidang
usaha.
7. Konsep creative economy yang dibangun bersifat relatif.
Yang termasuk dalam ekonomi kreatif antara lain:
1. Periklanan
2. Arsitektur
3. Pasar barang seni
4. Kerajinan (handicraft)
5. Kuliner
6. Desain
7. Fashion
8. Film, video, dan fotografi
9. Musik
10. Seni pertunjukan
11. Penerbitan dan percetakan
12. Layanan komputer dan piranti lunak
13. Radio dan televisi
14. Riset dan pengembangan
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan budaya nasional sebagai berikut:
a. Mengajarkan kebudayaan Indonesia kepada generasi penerus
b. Mengadakan pertunjukan atau pameran kebudayaan agar eksistensi kebudayaan tetap
terjaga
c. Memperkenalkan kebudayaan Indonesia pada khalayak umum
d.Menjaga kawasan cagar budaya agar tetap lestari dan terjaga
e. Menanamkan rasa cinta terhadap budaya nasional kepada seluruh penduduk Indonesia
f. Mendaftarkan kebudayaan Indonesia ke UNESCO