PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1
elektrokimia dibagi menjadi dua golongan, yaitu elemen primer dan elemen
sekunder. Contoh elemen primer yaitu : elemen volta, elemen Leclance,
elemen kering, elemen alkalin, dan elemen raksa, sedangkan contoh elemen
sekunder adalah akumulator.
Sumber lain arus searah yaitu generator arus searah. Generator merupakan
alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik ditandai dengan
terjadinya peristiwa induksi. Dengan mengubah bentuk cincin terminalnya, maka
generator arus searah dapat menghasilkan gaya gerak listrik induksi ke satu arah
dan cincin ini disebut cincin belah atau komutator. Di dalam makalah ini di
pelajari tentang pembangkitan arus searah seperti prinsip dan karakteristik dari
generator searah, penyaluran daya arus searah, dan kerugian dan
rendemen/efisiensi dari arus searah.
1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui tentang Arus Searah.
2. Untuk mengetahui tentang prinsip dan karakteristik generator searah.
3. Untuk menambah wawasan tentang penyaluran daya arus searah.
4. Untuk mengetahui tentang kerugian dan rendemen/efisiensi arus searah?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pembangkitan
dϕ
e induksi = : hukum induksi
dt
3
menunjukkan arah dari perputaran, maka jari-jari yang direntangkan menunjukkan
arah GGL.
ω
ϕ=B. . x .r 2 t
2π
B . r2
ϕ= . ωt
2
dϕ
e ind =
dt
B . r2
e ind = .ω
2
Dimana :
e ind yang dihasilkan mempunyai nilai terbatas
r : jari-jari keping
B : Kuat magnet
ω : Kecepatan sudut
4
= maksimum
=
=0
dimana
Pada saat :
GGL max
GGL nol
GGL min
GGL yang terjadi merupakan fungsi sinus (arus bolak-balik), untuk itu
perlu di ubah dengan menggunakan komutator.
5
1. Magnet permanen
2. Magnet listrik (elektromagnet)
Magnet listrik mempunyai dua tipe yaitu :
- Berpenguatan bebas
- Berpenguatan sendiri
I a=I l=I s
E=U . I a . R a
E=c . n . ∅
6
A.5.2. Mesin Arus Searah Shunt :
Bila kumparan penguat di paralelkan dengan kumparan jangkar
I a=I l+ I f
U
If =
Rf
E=U . I a . R a
E=c . n . ∅
U =I f . R f
E=U + I a . Ra + I s . R s
I a=I f + I L
E=c . n . ∅
7
Kompon Pendek
Kompon Panjang
Karena adanya kumparan pada jangkar, maka akan timbul medan jangkar.
Medan jangkar( ϕ a ¿ yang timbul ini akan menimbulkan bunga api pada sikat.
Reaksi yang ditimbulkan ini disebut reaksi jangkar .
Sin α = ϕ a / ϕ t
8
Syarat-syarat untuk mengurangi reaksi jangkar :
1. Dengan memasang kutub bantu (comutating pole) sehingga arus yang
melalui jangkar dilewatkan dahulu melalui kutub bantu.
2. Dengan menggeserkan letak sikat, untuk generator sesuai dengan arah
perputarannya, dan untuk motor berlawanan dengan arah putarannya.
3. Dengan memasang kumparan kompensasi pada kutub-kutubnya.
Sikat dibuat dari bahan yang lebih lunak dari lamel ( supaya sikat yang bisa rusak)
yaitu :
- Carbon
- Carbon – Grafit
- Grafit
- Carbon – Grafit – Cu (tembaga)
C. Komutasi
Untuk menyearahkan GGL dari bentuk sinusoida menjadi bentuk searah maka
dilakukan proses komutasi. Komutasi dilakukan pada saat harga e = 0 atau pada
saat sikat berada pada garis netral.
Umunya pada saat komutasi sering terjadi bunga api yang dapat merusak
borstelnya karena ada arus hubung singkat. Bunga api timbul karena adanya
9
Perubahan arah daripada arus yang menimbulkan tegangan : induksi sendiri
pada sikat / pada lilitan kolektor.
e L =−L . di /dt
Sebab-sebab timbulnya bunga api :
- Mekanis :
a. Bentuk kolektor sudah tidak bulat lagi
b. Lamel-lamel menonjol keluar / tidak rata
c. Mika lamel sudah habis maka penyekat menonjol keluar
- Elektris :
a. Arus yang mengalir dalam jangkar terlalu besar
b. Perputaran terlalu cepat
c. Terjadi kesalahan dalam meletakkan sikat
d. Adanya kesalahan dalam medan penguat maupun dalam lilitan jangkar.
Untuk memperbaikinya ada beberapa cara yaitu :
1. Menempatkan kutub bantu sejajar dengan bidang kumparan yang hendak
di komutasi.
2. Memperbesar tahanan dari rangkaian yang dihubungkan yaitu dengan
menggunakan sikat dari bahan yang mempunyai tahanan cukup tinggi.
D. Karakteristik
Karakteristik adalah suatu gambar grafik yang menyatakan hubungan
antara dua harga besaran listrik yang menentukan sifat-sifat dari sebuah mesin
listrik.
Dengan mengetahui sifat-sifat dari setiap mesin listrik, maka
penggunaannya dapat disesuaikan sehingga mesin listrik dapat bekerja secara
efisien.
10
D.1. Generator Berpenguatan Bebas
Nama-nama jepitan :
- Jangkar : B-b
- Kutub bantu : C-c
- Kutub utama : E-e
Huruf besar : positif ( + )
Huruf kecil : negatif ( - )
11
E = GGL
Generator : U = E - I a . Ra
I a=0
U = E = tegangan Jepit
Pada generator U < E.
Untuk harga n yang tetap E sebanding Φ
Φ sebanding dengan arus penguat
Maka karakteristik yang didapat adalah E sebagai fungsi dari I m (arus penguat).
E=E( I m ) sama bentuknya dengan grafik B = B (H)
Lengkungan ke atas dan lengkungan ke bawah tidak akan berimpit. Ini disebabkan
karena gejala hysterisis.
U = U (I m¿ ; n ; I a
12
Karena adanya arus yang mengalir melalui kumparan jangkar, maka karakteristik
akan dipengaruhi oleh :
1. I a menyebabkan medan jangkar yang kemudian menyebabkan reaksi
jangkar .
2. I amenyebabkan kerugian tegangan pada jangkar.
Harga daripada U (tegangan jepit) akan lebih kecil daripada harga E. Hal ini
disebabkan karena adanya reaksi jangkar dan rugi tegangan di jangkar. Makin
besar arus jangkar, maka makin besar kerugian tegangan tersebut. Untuk
mendapatkan karakteristik luar, dapat diturunkan dari karakteristik beban nol.
13
Disebut pengatur karena bagaimana cara mengubah harga dari arus penguat
luar
Pada berbagai beban supaya tegangan jepit selalu konstan. Apabila diketahui
harga I a bertambah besar, maka harga U akan menurun. Hal ini dihindari dengan
menaikkan harga I m. Karakteristik pengatur ini dapat diturunkan dari karakteristik
beban nol atau karakteristik luar.
T – s : tahanan pengatur
q : kawat hubung singkat
f – F : tahanan penguat shunt
14
E=U + I a . Ra
E=c . n . ϕ
I a=I l+ I f
I f =U / Rf
E = E( I m) n, I = 0
Perlu dibedakan antara arus beban I latau I dan arus jangkar I a. Bila harga I = 0
maka I a= I m cukup kecil sehingga dapat dianggap generator tak berbeban.
Tercapainya tegangan pada generator shunt karena adanya magnet tinggal
(reumanent magnetism) yang akan menimbulkan GGL, sering pula disebut built
up voltage. Harga GGL akan terus naik sampai suatu harga yang tertentu. Harga
tersebut ditentukan oleh tahanan magnet ( Rm ¿ yang dapat dari rumus :
Rm = E / I m E = U + I a . Ra
Grafik dari pada Rm akan merupakan garis lurus yang melalui titik O dan garis ini
disebut garis tahanan.
15
D.2.1.2 Karakteristik Luar :
U = U ( I a ¿ n, Rm
Bila I asemakin besar, maka U menurun. Dan bila diteruskan penambahan
beban, maka pada suatu saat tegangan akan menurun dengan cepat dan akhirnya
menjadi nol. Bila hal tersebut terjadi maka beban disebut telah mencapai titik
kritis.
16
E=U + I a .( R s + Ra )
E=c . n . ϕ
I a=I s=I l
Shunt Panjang
Shunt pendek
17
D.2.3.1. Karakteristik Luar
18
sebesar OR diperlukan arus penguat OA. Untuk menghilangkan reaksi jangkar,
maka arus penguat diperbesar sebesar AB. Dengan adanya lilitan seri, maka arus
penguat diperkecil misalnya PS. Kerugian tegangan PQ titik Q adalah titik
pada karakteristik beban.
Tujuannya adalah :
1. Untuk memperbesar kekuatan sumber daya kalau pembebanan bertambah
besar. Misal : generator 100 kVA dipakai untuk melayani beban 150 kVA.
Maka generator 100 kVA yang lain dipasang paralel dengan generator
pertama.
2. Jika suatu mesin dihentikan karena adanya kerusakan, maka harus ada
penggantinya supaya aliran tidak terputus, untuk itu diperlukan kerja
paralel.
Yang penting adalah diperhatikan unsur kerja paralel adalah bagian dari
karakteristik luar dari mesin generator tersebut.
19
1. Generator arus searah bekerja paralel dengan jala-jala yang sangat kuat.
2. Generator arus searah bekerja paralel dengan generator arus searah yang
lain.
3. Generator arus searah bekerja paralel dengan baterai.
E.1. Generator Arus Searah dengan Jala- Jala yang Sangat Kuat
Jala-jala yang sangat kuat, karakteristik luarnya akan berupa suatu garis lurus
yang sejajar dengan sumber arus. Generator yang cocok untuk kerja paralel
dengan jala-jala adalah :
Generator tipe seri dan generator tipe kompon kurang sesuai. Untuk generator
kompon masih dapat dilaksanakan untuk kerja paralel asalkan komponen seri
tidak sesuai.
E.2. Generator Arus Searah Dengan Generator Arus Searah yang Lain
Generator dengan penguatan bebas sangat sesuai bila bekerja paralel dengan
generator penguatan bebas lain. Generator seri yang bekerja paralel dengan
generator seri lainnya dapat dilaksanakan asal hubungannya sebagai berikut :
20
Bila suatu perputaran dari generator (G 2) menurun, maka arus Perata tidak
mengurangi tegangan tetapi justru memperbesar penguatannya. Sehingga
tegangan jepit dari G 2 tidak sampai menurun terlalu besar.
Di pihak lain, arus Perata akan mengurangi penguatan dari G1 dan akan
mengakibatkan tegangan G1 akan menurun sehingga tegangan di antara kedua
generator tersebut tidak banyak berbeda atau hampir sama sehingga dapat bekerja
paralel dengan baik.
E =c.n.Φ
Φ=E/(c.n)
Bila suatu saat perputaran generator kedua menurun, maka arus Perata yang
terjadi akan mengalir melalui hubungan Perata yaitu melalui jangkar dari
generator pertama dan Kembali kepada jala-jala. Dengan demikian arus Perata
tersebut tidak mengurangi sumber dari penguatan, sehingga tegangan dari G 2 tidak
jadi berkurang.
Proses kerja Paralelnya sama dengan proses pengisian elemen. Kerugian yang
tetap (tidak bergantung beban) adalah kerugian besi dan kerugian mekanik.
PENYALURAN
21
PEMBANGKITAN PENGGUNAAN
Pada umumnya penyaluran daya atau tegangan listrik menggunakan kawat
penghantar atau kawat transmisi. Bahan yang dipergunakan pada umumnya
tembaga dan alumunium. Karena menggunakan kawat penghantar yang
mempunyai harga R maka akan timbul kerugian-kerugian berupa :
- Kerugian Tegangan : U = I . Rk Rk =¿ R kawat
- Kerugian Daya : P = I 2 . Rk
R kawat menentukan besar kecilnya kerugian tersebut.
R = ρ . l/ A
1
sebesar 2 %
2
- Untuk motor-motor dengan karakteristik shunt maksimum 5%
- Untuk motor-motor dengan karakteristik seri maksimum 10%
Makin jauh penyaluran makin besar kerugian, makin besar luas penampang
kawat kerugian kecil.
Jika diketahui jarak pembangkit ke pemakai, maka faktor “l” harus dikalikan
dua. Ini hanya berlaku untuk saluran satu phasa yang menggunakan satu kawat
kirim dan satu kawat balik.
l
ΔU =I . Rk ΔU =I . ρ
A
22
U g=U p + ΔU
Pg =P p + Δ P
Di mana :
Ug = tegangan generator
Up = tegangan beban
ΔU = rugi tegangan kawat
Pg = daya generator
Pp = daya beban
ΔP = rugi daya kawat
I . Rk
% ΔU= × 100 %
U
I 2 . Rk % Δ U=% ∆ P
= ×100 %
U.I
ΔP
= × 100 %
P
= %Δ P
P. R P.l .ρ
% ΔU = 2
× 100 % = ×100 %
U A .U 2
Tiap kali suatu macam usaha diubah menjadi usaha lain, selalu dialami
kerugian. Misalnya:
1. Mengubah usaha mekanik yang diberikan oleh motor diesel, diubah
di dalam dinamo (generator) menjadi energi listrik,
2. Mengubah usaha listrik menjadi panas.
3. Mengubah usaha listrik menjadi usaha kimiawi , dalam pengisian
baterai akumulator oleh generator arus searah.
Dalam pelaksanaan pengubahan ini semua mengalami kerugian. Dalam
pengubahan yang pertama di atas terjadi kerugian pada bantalan. Di sini
23
sebagian dari tenaga yang masuk, karena gesekan diubah menjadi panas. Dan di
dalam lilitan, sebagian dari tenaga listriknya berubah menjadi panas.
Dalam pengubahan kedua, terjadi kerugian karena sebagian dari
panasnya hilang memancar tak berguna. Dalam pengubahan ketiga, terjadi
kerugian karena sebagian dari tenaga listriknya berubah menjadi panas.
Perbandingan antara daya yang diberikan oleh pesawat yang dapat berguna
dan yang dimasukkan ke dalam pesawat itu disebut : daya guna atau efisiensi
(rendemen).
Kerugian besi :
a. Hysteresis
b. Arus putar
24
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil yaitu :
1. Arus searah adalah arus listrik yang nilainya tidak berubah.
2. Untuk pembangkitan arus searah ada dua tipe yaitu Generator searah dan
Elemen-elemen elektrokimia.
3. Generator arus searah terbagi menjadi 2 yaitu generator berpenguatan
bebas dan generator berpenguatan sendiri.
4. Setiap jenis generator memiliki karakteristiknya masing-masing.
5. Pada penyaluran arus searah diketahui bahwa makin jauh penyaluran
makin besar kerugian, makin besar luas penampang kawat maka kerugian
kecil.
6. Efisiensi / Rendemen adalah perbandingan antara daya yang diberikan
oleh pesawat yang dapat berguna dan yang dimasukkan ke dalam
pesawat.
25
26