Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi


mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada
peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot
debu.

Motor listrik yang umum digunakan di dunia Industri adalah motor


listrik asinkron, dengan dua standar global yakni IEC dan NEMA.
Motor asinkron IEC berbasis metrik (milimeter), sedangkan motor listrik NEMA
berbasis imperial (inch), dalam aplikasi ada satuan daya dalam horsepower (hp)
maupun kiloWatt (kW).

Motor arus searah adalah jenis motor listrik yang mengubah energi listrik arus


searah menjadi energi mekanis. Bentuk energi yang dihasilkan berupa putaran.
Prinsip kerja motor aru searah berdasarkan pada interaksi antara dua fluks
magnetik yang disebut dengan kumparan medan dan kumparan jangkar.
Kumparan medan menghasilkan fluks magnet dengan arah dari kutub utara ke
kutub selatan, sedangkan kumparan jangkar menghasilkan fluks magnetik yang
melingkar. Pemakaian motor arus searah diterapkan pada berbagai pengaturan
kerja yang memerlukan kecepatan dan beban kerja yang beragam dan berubah-
ubah. Dalam transportasi rel, motor arus searah disebut sebagai motor traksi arus
searah dan digunakan sebagai penggerak lokomotif atau kereta. Di dalam makalah
ini akan dijelaskan atau membahas mengenai motor arus searah, prinsip dari
motor arus searah, pengaturan perputaran / kecepatan dari motor arus searah,
menjalankan Motor / Starting / Mengasut, proses mengubah arah perputaran pada
motor arus searah, dan pengereman pada motor arus searah.

1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan motor arus searah?
2. Bagaimana prinsip motor arus searah?
3. Apa saja macam-macam motor arus searah?
4. Bagaimana pengaturan perputaran/kecepatan pada motor arus searah?
5. Bagaimana mengubah arah perputaran pada motor arus searah?
6. Bagaimana proses mengerem pada motor arus searah?

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai motor arus searah seperti.
pengaturan perputaran, mengubah arah perputaran, dan proses mengerem.
2. Mengetahui bagaimana prinsip motor arus searah.
3. Mengetahui macam-macam motor arus searah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Motor Arus Searah

Motor arus searah adalah mesin listrik yang mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik melalui kopling elektromagnetik.

Prinsip dari motor arus searah adalah Jika sebuah kumparan yang berada
dalam medan magnet di aliri arus listrik maka pada tiap sisi dari kumparan
tersebut akan timbul suatu gaya yang dinamakan gaya lorentz.

Arah dari gaya yang ditimbulkan ditentukan dengan aturan tangan kiri yaitu :
- Bila arah gaya menusuk telapak tangan, jari-jari yang direntangkan
menunjukkan arus gaya yang timbul.
- Garis gaya yang terjadi pada sekeliling kumparan jangkar akan
menimbulkan kopel/momen.
- Bila kopel/momen resultan yang terjadi lebih besar dari kopel lawan (yang
karena kopel adanya gesekan-gesekan pada bantalan dan berat beban
motor tersebut) maka motor akan bergerak.

3
Jika motor berputar, maka kumparan-kumparan di dalam jangkar (sama
seperti generator) akan terjadi GGL (gaya gerak listrik), tetapi arah dari GGL
yang timbul ini berlawanan arah dengan arus yang masuk ke dalam motor, maka
GGL yang terjadi dinamai GGL lawan (“back emf”).
Untuk dapat menyalurkan arus melalui GGL lawan ini maka dibutuhkan
daya listrik dan daya listrik inilah yang diubah oleh motor listrik menjadi daya
mekanik.

Generator :
E>U
E = U + I a . Ra
U = E - I a . Ra

Motor :
U>E
U = E + I a . Ra
E = U - I a . Ra
E=c.n.ϕ
U−I a . R a
n=
c.ϕ
U = E + I a . Ra
U . I a = E . I a + I a2 . R a
U . I a = daya yang diambil oleh jala-jala dari motor
E . I a = daya listrik yang diubah menjadi daya mekanik
I a2 . Ra = kerugian -kerugian daya

Kopel / Momen :
M = c’ . I a . ϕ  M = f( I a)
Akan dibuktikan bahwa M . ω = E . I a
M.ω = c’ . I a . ϕ

M.ω = c’ . I a . ϕ . n .
60
c’ . I a . ϕ = c
M.ω = c . n . ϕ . I a

4
= E . Ia
A.1. Macam-macam Motor Arus Searah :
Macam-macam motor arus searah yaitu :
- Motor arus searah berpenguatan bebas
- Motor arus searah berpenguatan sendiri :
o Tipe seri
o Tipe shunt
o Tipe kompon

A.1.1. Motor Shunt

I = Ia + If
I = arus yang diambil dari jala-jala
I f = arus penguat
I a = arus jangkar
R f =R p = tahanan penguat
Ra =¿ tahanan jangkar

I f =U / R f
U tetap  I f tetap  ϕ tetap
M = c’ . I a . ϕ
M = c . Ia
U−I a . R a
n =
c.ϕ
 nilai Ra kecil di bandingkan
dengan R f
Bila beban naik maka I a naik  I a R a naik, I a naik akan menyebabkan
reaksi jangkar naik dan memperlemah Φ.
Perputaran motor shunt hampir konstan untuk berbagai beban bila U
konstan. Karena itu motor shunt dipakai untuk :
- Menggerakkan pompa-pompa

5
- Lift / elevator
- Menggerakkan pengubah-pengubah energi pada arus searah.

A.1.2. Motor Seri


Pada motor seri :

I = If = Ia
Φ sebagai fungsi dari I f dan juga
sebagai fungsi dari I a

M = M = c’ . I a . Φ

Φ I f Ia

M = c’ . I a2

M I a  bentuk parabola

U = E + I a ( Ra + R fs ¿
E=c.n.Φ
U tetap, I a misalkan naik  E turun
E turun, Φ naik maka n turun

Bila U tetap, I a turun maka E naik mendekati harga U


E=c.n.Φ
E naik, Φ turun, maka n naik
Bila beban
bertambah besar, maka harga I a akan naik, dan GGL akan turun dan perputaran
turun dengan cepat. Sebaliknya bila beban berkurang, maka harga I a akan
bertambah kecil, I makin lemah dan harga GGL bertambah besar mendekati harga
tegangan jepit. Berarti perputaran motor menjadi sangat besar. Bila hal ini terjadi,
maka keadaan tersebut “motor dalam keadaan lari”, tidak dapat dikendalikan lagi
kecepatannya. Mengingat hal ini maka motor seri tidak diperbolehkan untuk
menggunakan sabuk / belt sebagai alat penguhubng / coupling. Tetapi kita harus

6
menggunakan roda gigi untuk menghindari timbulnya gaya sentrifugal yang besar
yang dapat menyebabkan sabuk menjadi putus.
Jadi pada motor seri perputaran sangat tergantung pada besarnya beban,
yaitu bila bebannya besar maka putarannya turun. Sedangkan bila beban kecil,
putarannya naik. Dengan adanya sifat ini motor seri sangat sesuai digunakan
untuk alat pengangkut, kereta listrik dan juga pada traksi (transportasi listrik).

A.1.3. Motor Kompon

Sifat-sifat motor kompon mencakup sifat motor seri dan motor shunt
sehingga sifat-sifat motor seri mudah lari tanpa beban dapat dibatasi karena ada
kumparan shunt tetap diam.

Penggunaan motor kompon tergantung dari jenis motor kompon tersebut.


Kalau sebagai dasarnya ialah motor seri dengan penguat shunt maka
penggunaannya lebih ke arah motor seri. Sebaliknya bila dasar dari motor kompon
adalah motor shunt dengan tambahan penguat seri, maka penggunaanya lebih ke
arah motor shunt.

A.2. Karakteristik Motor Arus Searah


Untuk motor arus searah berpenguatan bebas, sifat-sifatnya sama dengan
motor shunt, sehingga karakteristiknya sama seperti motor shunt.

7
B. Pengaturan Perputaran / Kecepatan
Dengan melihat bahwa tegangan jepit dari motor adalah :

U = E + I a . Ra
 E = U - I a . Ra
c . n . Φ = U - I a . Ra
U−I a . R a
n=
n.Φ
n = f (U, Ra , I a, Φ)

Maka empat buah variabel yang dapat


digunakan untuk mengatur perputaran yaitu U, Ra , I a, dan Φ.

I a merupakan arus beban karena harga arus penguat kecil dibandingkan harga
arus jangkar, sehingga I a merupakan ukuran bagi beban. Semakin besar beban,
harga I a akan bertambah besar.

B.1. Pengaturan Dengan Mengubah I a


I a merupakan parameter besarnya beban, makin besar beban maka I a akan
naik, tapi pada masa keadaan beban, I a besarnya seakan-akan tetap, hal ini
disebabkan karena untuk memutar suatu beban dibutuhkan sebuah kopel.
M = c’. I a . Φ
Untuk suatu harga M dengan Φ tetap, akan dihasilkan harga I a yang tetap
sehingga I a tidak dapat kita gunakan sebagai parameter dalam pengaturan
perputaran.

B.2. Pengaturan Dengan Mengubah Φ


Pengaturan dengan mengubah harga Φ berarti medan diperlemah. Pada
saat kita menjalankan / menstart motor medan harus penuh, agar didapatkan

8
momen start yang dapat melawan momen lawan. Cara pengaturan dengan
mengubah Φ yaitu dengan mengubah tahanan yang diserikan dengan medan
penguat, cara ini digunakan untuk motor shunt, dihubungkan seri juga dengan
kumparan jangkar, sehingga bukan merupakan pengaturan medan tetapi termasuk
pengaturan perputaran dengan pengaturan tahanan jangkar ( Ra ¿.
Karena adanya akibat-akibat yang kurang menguntungkan, maka
pengaturan medan hanya diperbolehkan sekitar 15% dari perputaran nominalnya.
Untuk itu digunakan cara-cara sebagai berikut :
- Memasang tahanan variabel yang diparalelkan dengan kumparan seri
- Membagi-bagi kumparan seri dalam beberapa bagian dan bagian-bagian
ini dalam sistem perlemahan medan dinon-aktifkan. Cara ini jarang
dipergunakan karena apabila hubungan pada terminal tidak baik, maka
kumparan seri seakan-akan terputus. Akibatnya tidak ada medan, tidak ada
arus, tidak ada momen dan motor berhenti.
- Menghubungsingkatkan sebagian dari kumparan seri.

B.3. Pengaturan dengan mengubah U


Pengaturan putaran dengan mengubah tegangan jepit ini dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu :
- Kerja kontinu
- Kerja diskontinu

B.3.1. Kontinu Dengan Sistem Ward-Leonard


Generator dan motor tipe penguatan bebas

9
B.3.2. Kerja Diskontinu
Untuk pengaturan yang diskontinu (misal : 1000, 750, 250) jarang
digunakan hanya dapat digunakan apabila punya beberapa buah motor sehingga
motor-motor tersebut dapat dipasang dalam hubungan seri atau paralel.

C. Menjalankan Motor / Starting / Mengasut

U = E + I a . Ra  I a . Ra = U - E
E=c.n.Φ  c . n . Φ = U - I a . Ra
I a = (U-E)/ Ra = (U - c . n . Φ) / Ra

Pada saat hendak


menjalankan motor, kecepatannya adalah 0, jadi n = 0 sehingga I a=U /R a karena
n = 0, maka E = 0.
Jadi I a start besar sekali, I a start dapat diperkecil dengan tahanan start. Guna
tahanan start untuk menghindari agar pada waktu start, arus start tidak terlalu
besar, sehingga motor tidak terbakar.

I a start = U / ( Ra + R start ¿

Untuk menjalankan motor, M harus cukup

M start > M lawan


M start =M lawan + M a M a = momen awal mempercepat perputaran
M = c’ . I a . Φ
M start =¿ c’ . I a start . Φ start
Bila perputaran sudah nominal, R startdihilangkan atau dihubungsingkatkan

besar.
D. Mengubah Arah Perputaran
Daya Momen : M = c’ . I a . Φ
Bila I a danΦ diubah, arah perputaran akan tetap, maka untuk mengubah
arah putaran, dapat dilakukan dengan mengubah satu komponen ini.

10
E. Mengerem
Pada dasarnya pengereman pada Motor DC perlu dilakukan, sebab apabila
terjadi gangguan dalam proses produksi sedangkan motornya tetap berjalan
dikhawatirkan dapat merusak motor tersebut dan alat-alat lainnya. Terlebih lagi
bila terjadi kecelakaan yang melibatkan operator motor, maka motor harus secepat
mungkin dihentikan sebelum operator terluka lebih parah. Pengereman dapat
dilakukan secara mekanik atau secara elektromagnetik. Pengereman secara
mekanik biasanya dilakukan bila motor digunakan pada suatu alat tertentu dan
pengereman dan dilakukan lewat alat tersebut. Untuk pengereman secara
elektromagnetik dapat dilakukan langsung pada sistem motor tersebut.
Pengaturan rem secara elektris. Pada saat motor berputar, maka timbul GGL
lawan, melawan tegangan dari jala-jala. Bila sedang berputar lalu kita lepaskan
dari jala-jala maka motor tersebut akan berfungsi sebagai generator.
Bila dipasang tahanan pada kedua jepitannya, maka GGL lawan akan
membangkitkan arus, dan arus ini menyebabkan gaya yang melawan gaya
perputaran motor. Akibatnya motor akan direm.

Cara lain :
- Daya rem dapat dikembalikan lagi ke jala-jala (untuk itu dibutuhkan
tegangan lebih tinggi dari jala-jala). Pengembalian daya rem ke jala-jala
digunakan pada traksi-traksi listrik (bis, trem, kereta api listrik 
eksplorasi listrik tidak ada). Cara ini disebut pengereman regeneratif.
Jika :
1. Daya dalam Watt = N m /detik  Momen = N m
2. Daya = m kg / det  Momen = kg m

HP x 76 x 60
M= kg m dengan 1 HP=76 kg m/det
2π .n
PK x 75 x 60
M= kg m dengan 1 PK = 75 kgm / det
2π .n
HP x 3300
M= lb ft dengan 1 HP = 550 lb ft / sec
2 π .n
11
1 HP = 746 Watt
1 PK = 736 Watt
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil yaitu :

1. Motor arus searah adalah mesin listrik yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik melalui kopling elektromagnetik.
2. Prinsip dari motor arus searah adalah Jika sebuah kumparan yang berada
dalam medan magnet di aliri arus listrik maka pada tiap sisi dari kumparan
tersebut akan timbul suatu gaya yang dinamakan gaya lorentz.

12
3. Motor arus searah di bagi menjadi 2 macam yaitu motor arus searah
berpenguatan bebas dan motor arus searah berpenguatan sendiri. Pada
motor arus searah berpenguatan sendiri terbagi lagi menjadi tiga tipe yaitu
tipe seri, shunt, dan kompon.
4. Terdapat empat buah variabel yang dapat digunakan untuk mengatur
perputaran yaitu U, Ra , I a, dan Φ.
5. Pengereman pada Motor DC perlu dilakukan, sebab apabila terjadi
gangguan dalam proses produksi sedangkan motornya tetap berjalan
dikhawatirkan dapat merusak motor tersebut dan alat-alat lainnya.

13

Anda mungkin juga menyukai