Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN LAPORAN ILMIAH – SAINS & TEKNOLOGI 2 (2021/2022)

LAPORAN ILMIAH
Oleh: Merry Angela Christy Mahin

Pertanyaan Investigasi Hipotesis Kesimpulan


[Pertanyaan yang berasal dari [Dugaan sementara Anda [Hasil pengujian terhadap dugaan
fenomena yang diamati di terhadap fenomena yang yang diberikan terhadap fenomena
lingkungan sekitar tempat diamati, bisa dalam bentuk yang diamati]
tinggal] inovasi]

Isilah poin-poin di bawah ini untuk membantu Anda dalam membuat laporan ilmiah dalam bentuk
poster infografis mengenai fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar Anda! Kalian bisa
menambahkan poin-poin sendiri atau mengganti bullets yang diberikan sesuai dengan konteks masing-
masing.

Observasi (Fenomena apa yang Anda amati di lingkungan tempat tinggalmu, bisa diambil dari topik
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan, Materi & Perubahannya, Energi, serta Bumi & Alam Semesta)

 Selama kurang lebih 2 tahun yang lalu saya dan keluarga saya pindah ke sebuah perumahan yang cukup
jauh dari perkotaan, dari pusat kota menuju kecamatan ini dapat ditempuh selama 20-30 menit
menggunakan mobil. Dengan kata lain, kacamatan Sabangau di Kota Palangka Raya, Provinsi
Kalimantan Tengah ini masih jauh dari kata ramai, belum banyak penduduk yang tinggal di daerah ini.
Hal ini juga berpengaruh terhadap minimnya toko yang menjual kebutuhan anak sekolah. Untuk mencari
alat tulis dan sebagainya saya harus pergi ke toko yang notabene lokasinya di pusat kota. Hingga pada
minggu lalu, adik saya yang SMP diberikan tugas oleh gurunya untuk melukis menggunakan cat air.
Sayangnya saat itu persediaan cat air kami dirumah sudah habis, terlebih karena kami berada di daerah
perbatasan dari luar kota menuju kota, jadi dalam 2 minggu ini daerah kami ditutup untuk pengendalian
mobilitas PPKM Darurat, sehingga saya pun tidak bisa keluar ke pusat kota untuk membeli cat air.
Setelah mencari berbagai cara, saya pun mendapatkan ide untuk membuat cat air sendiri dengan
menggunakan bahan-bahan makanan yang ada di dapur, meliputi: soda kue, cuka, gula cair, tepung
maizena, dan zat pewarna makanan. Dalam hal ini eksperimen saya diambil dari topik materi dan
perubahannya.

Pertanyaan Investigasi (Pertanyaan apa saja yang muncul di pikiran Anda terkait fenomena yang Anda
amati? Adakah yang dapat Anda lakukan dalam konteks mengelola bumi ciptaan Allah?)
PANDUAN LAPORAN ILMIAH – SAINS & TEKNOLOGI 2 (2021/2022)
1. Bahan makanan/dapur apa saja yang cocok di gunakan untuk membuat cat warna?
2. Apa yang akan terjadi jika bahan makanan/dapur cuka (basa) dicampur dengan soda kue (asam)?
3. Pada tahap terakhir apakah perlu adanya proses pengendapan?

Hipotesis (Dugaan sementara mengenai sesuatu yang akan diinvestigasi terkait fenomena yang diamati)

 Jika saya membuat adonan dari bahan makanan (Soda kue, cuka, gula cair, dan tepung maizena) dalam
pembuatan cat maka cat air akan memiliki tekstur cat yang kental/terlihat padat dan mengeluarkan
warna yang cenderung pekat.

 Jika saya menggunakan tepung maizena dalam pembuatan cat maka cat air buatan ini akan memiliki
tekstur warna yang mudah di aplikasikan pada media kertas.

Merencanakan Penelitian (Apa saja alat & bahan yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis? Bagaimana
langkah-langkahnya? Faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan menjadi variabel? Kapan waktu
penelitian/ pengujiannya?)

 Alat dan bahan:


o 3 sdm soda kue
o Cuka 1 sdm
o 1 sdt gula cair
o 1 sdm tepung jagung/maizena
o Mangkuk
o Sendok
o Pewarna makanan (Hijau pandan, Kuning muda, Biru, Merah arbfi)
o Popsicle stick
o Cetakan es batu yang sudah tidak dipakai
o Plastik wrap
 Langkah-langkah:
1. Masukkan 3 sdm soda kue ke dalam mangkuk. Tuang 1 sdm cuka dengan sangat perlahan dan
tunggu campurannya berhenti mengeluarkan suara ‘mendesis’. Aduk secara merata selama satu
menit tanpa berhenti hingga reaksi kimia tersebut perlahan mereda.
2. Tambahkan 1 sdt gula cair dan 1 sdm tepung maizena ke dalam mangkuk. Aduk semua bahan
menjadi satu, dibutuhkan waktu sekitar 1–2 menit hingga adonan sudah tercampur dengan baik.
3. Lalu, tuang campuran tersebut dengan hati-hati ke dalam baki cetakan es batu.
4. Sekarang, bagian yang menyenangkan yaitu memberi warna! Kita bisa memberi warna yang
berbeda setiap kotak dalam cetakan es batu ini. Taruh beberapa tetes pewarna makanan yang
diinginkan di ujung stik es krim dan aduk dalam setiap kotak cetakan tersebut. Kita bisa
mencampur pewarna makanan sehingga menciptakan warna yang berbeda setiap baki.
PANDUAN LAPORAN ILMIAH – SAINS & TEKNOLOGI 2 (2021/2022)
5. Tutup cetakan es batu yang sudah di isi adonan serta diwarnai tersebut dengan menggunakan
plastik wrap. Tempatkan cetakan cat di tempat yang aman selama kurang lebih 1-2 hari hingga
kering dan terlihat padat.
6. Setelah cat mengering, cat air siap digunakan untuk membuat mahakarya!

 Faktor-faktor yang perlu diperhatikan menjadi variabel:

o Perbandingan antara soda kue dan cuka yaitu cukup 3:1


o Pewarna makanan memiliki warna yang cukup pekat, sehingga ketika kita meneteskan pewarna
pastikan tetesannya sesuai dengan warna yang kita inginkan. Terutama ketika ingin menciptakan
warna sekunder, perkirakan perbandingan yang tepat dalam mencampurkan berbagai warna
primer di dalam satu baki cetakan sehingga dapat menghasilkan warna yang diinginkan.
 Waktu penelitian atau pengujian :

o Jumat, 15 Oktober 2021 – Mencari dan menyediakan bahan


o Sabtu, 16 Oktober 2021 – Eksperimen
o Senin, 18 Oktober 2021 – Hasil eksperimen
Proses Eksperimen
Hari ke- Proses Eksperimen Hasil Foto
0 Saat masih jadi adonan, Adonan masih berbentuk
dan belum di beri warna seperti pasir bergumpal.

1 Saat diberi warna dan Ada air yang tergenang di


ditutup menggunakan permukaan setiap baki
plastik wrap. cetakan es batu.
PANDUAN LAPORAN ILMIAH – SAINS & TEKNOLOGI 2 (2021/2022)

2 Saat cat di diamkan di Air mengering dan cat


tempat yang aman. terlihat padat/kental.

Hasil Pengamatan (Apa hasil yang Anda peroleh dari penelitian/ pengujian yang dilakukan?)
 Hasil eksperimen cat air yang berbahan dasar dari makanan ini menghasilkan cat air dengan enam warna,
yaitu: hijau, kuning, biru, merah, orange, dan ungu. Tekstur cat air yang dihasilkan dari cat berbahan
makanan ini kental/terlihat padat dan tanpa gumpalan, meskipun tidak sepadat cat yang biasa dijual di toko
alat tulis, namun ketika diaplikasikan pada media kertas, tekstur cat air dari bahan makanan ini lebih halus
jika dibandingkan dengan cat air dari pabrik, sehingga lebih mudah di gunakan. Kecerahan warna yang
dihasilkan dari cat berbahan makanan ini cerah dan bersih, untuk warna merah, kuning, dan biru dapat
dikatakan hampir sama dengan kecerahan warna-warna yang dihasilkan oleh cat air dari pabrik. Namun,
warna ungu dan kuning yang dihasilkan dari cat berbahan dasar makanan ini cenderung tidak terlalu cerah
dan terkesan pudar. Kemudian kepekatan warna yang dihasilkan dari cat berbahan dasar makanan ini
cenderung lumayan pekat, jika dibandingkan dengan cat dari pabrik, tentu kepekatannya terasa lebih baik
cat air dari pabrik. Kemudian ketajaman warna yang dihasilkan oleh cat berbahan dasar makanan ini cukup
baik jika dibandingkan dengan cat air dari pabrik, namun warna-warna tertentu seperti kuning dan ungu saja
yang tidak menghasilkan ketajaman yang cukup baik. Selanjutnya cat berbahan dasar makanan memiliki
daya serap yang cukup baik pada media kertas meskipun membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
meresap dibandingkan dengan cat air dari pabrik. Lalu daya tahan cat air yang berbahan dasar makan
cenderung baik dalam jangka waktu dua hari, warna yang sudah di aplikasikan pada media kertas sama
sekali tidak memudar hanya saja permukaan cat yang memiliki tekstur sedikit bertepung setelah di diamkan
selama dua hari. Hal ini membuat hasil akhir dari cat dari bahan makanan terkesan lebih matte jika
dibandingkan dengan cat air dari pabrik yang terkesan transparan.
PANDUAN LAPORAN ILMIAH – SAINS & TEKNOLOGI 2 (2021/2022)
 Dalam Kejadian 1:26, Berfirmanlah Allah “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa
Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas
seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Sebagai orang percaya, kita memiliki
Tuhan sebagai sumber kreativitas yang tidak terbatas. Dia telah menaruh benih daya cipta dalam hidup kita.
Hal yang perlu kita lakukan adalah mau terus belajar dan mengembangkan diri terhadap hal-hal yang baru.
Seperti fenomena yang saya alami, yang sebelumnya merupakan hal yang sulit bagi saya dan adik saya.
Dimana kami berpikir tidak ada jalan keluar lagi, adik saya tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan tepat
waktu. Namun karena kami mau membuka diri kami untuk hal-hal baru dan dengan rendah hati berpikir
untuk tiada henti-hentinya belajar. Puji Tuhan itu merubah menjadi sebuah kesempatan yang membawa
kami bertemu dengan sebuah kreativitas yang tidak terpikir sebelumnya.

Pembahasan (Mengapa hasil pengamatan Anda seperti itu? Konsep sains apa yang dapat dijelaskan
dibalik apa yang Anda lakukan? Apa yang menjadi perhatian? Adakah kendala?
 Dalam topik Materi dan Perubahannya, seorang ahli mengatakan bahwa reaksi kimia merupakan
serangkaian proses yang melambangkan adanya perubahan pereaksi menjadi hasil reaksi [CITATION Syu99 \l
1033 ]. Dengan kata lain, reaksi kimia suatu zat atau lebih dapat diubah menjadi zat baru. Pada eksperimen
ini menimbulkan jenis reaksi asam-basa (Penetralan), yaitu senyawa yang bersifat asam yang dicampurkan
dengan senyawa basa sehingga menghasilkan senyawa yang netral. Sesuai dengan percobaan ini asam cuka
(CH3COOH) direaksikan dengan soda kue (NaHCO3) menghasilkan gas CO2, berarti telah terjadi reaksi
kimia yang mengakibatkan terbentuknya gas dengan cara perubahan kimia, karena menghasilkan zat baru.
Hal ini dibuktikan dengan pengamatan ketika dicampurkan antara asam cuka dan soda kue terjadinya buih.
Adanya reaksi kimia dalam pembuatan cat air membantu cat yang dihasilkan menjadi lebih halus saat
diaplikasikan pada media kertas.

 Adanya proses pengendapan pada tahap terakhir, setelah selesai mencampurkan zat pewarna makanan
terhadap adonan utama, cetakan es batu yang berisi cat air ditutup rapat menggunakan plastik wrap
kemudian simpan selama kurang lebih 1-2 hari untuk proses pengendapan. Kenapa perlu adanya proses
pengendapan? karena kandungan air yang ada pada cat akan terpisah sehingga membuat tekstur cat menjadi
lebih kental, dan setelah hari kedua melalui proses pengendapan tersebut membuat sisa air yang sebelumnya
masih tergenang di permukaan akan mengering dan terlihat padat, sehingga cat siap digunakan.

Kesimpulan (Apa kesimpulan Anda? Apakah hipotesis Anda terbukti benar? Adakah saran untuk
pengembangan penelitian lain agar kita bisa lebih mengelola bumi ciptaan Allah?)
 Berdasarkan hasil eksperimen, dapat disimpulkan bahan makanan meliputi: soda kue, cuka, gula cair,
tepung maizena, dan zat pewarna makanan dapat dimanfaatkan sebagai media alternatif dalam pembuatan
cat air. Reaksi netralisasi dari soda kue (basa) dan cuka (asam) membantu proses adonan cat air, setelah
keduanya dicampur, PH nya menjadi netral. Proses pengendapan juga membantu dalam membuat cat air
memiliki bentuk dan kandungan yang baik. Melalui tahapan eksperimen proses pembuatan cat air dari
PANDUAN LAPORAN ILMIAH – SAINS & TEKNOLOGI 2 (2021/2022)
bahan makanan ini juga menunjukkan bahwa cat air yang dihasilkan memiliki kualitas yang cukup baik. Hal
ini dapat disimpulkan sebagai: Tekstur cat air yang dihasilkan kental/terlihat padat dan tidak bergumpal,
serta warna yang dihasilkan cerah dan bersih. Adapun tampilan visual yang diterapkan pada media kertas
menunjukkan bahwa intensitas warna cat air dari bahan makanan dapat dikatakan mirip dengan cat air yang
biasa dijual. Warna-warna yang dihasilkan dari cat air berbahan makanan ini menghasilkan tampilan warna
yang lebih lembut dengan hasil akhir memiliki yang matte. Dari hal ini terbukti semua hipotesis saya benar.
Tuhan telah meletakkan benih kreativitas di dalam diri setiap manusia termasuk saya, karena itu melalui
eksperimen ini saya memberanikan diri untuk mengembangkan benih tersebut agar dapat berbuah dan
memuliakan Kristus dari proses dan hasil eksperimen ini.

Referensi:

Syukri, S. (1999). Kimia Dasar 2. Bandung: ITB.

Anda mungkin juga menyukai