Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN PEMASARAN

BRAND EQUITY TERHADAP


USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

KELOMPOK 2

Disusun oleh:

1. Emil Ramadhani - 2110526012


2. Yuni Dwi Rahayu – 2110526027
3. Relfi Deva – 2110526034
4. Muhammad Fachrul Basari - 2110526051

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INTAKE


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan suatu aktivitas usaha
atau kegiatan ekonomi yang menjadi penggerak pembangunan Indonesia seperti
industri manufaktur, agribisnis, agraris, dan juga sumber daya manusia. UMKM
memegang peranan penting dalam memajukan perekonomian negara. Selain itu, juga
sebagai jalan alternatif untuk membuka lapangan kerja baru guna mengurangi tingkat
pengangguran di Indonesia, serta berperan juga dalam mendorong laju pertumbuhan
ekonomi negara agar tetap stabil.
Dalam mengembangkan suatu usaha, para pelaku UMKM memiliki berbagai
permasalahan dalam pengelolaannya. Permasalahan yang dihadapi oleh pelaku UKM
dan UMKM terdiri dari permasalahan internal dan juga permasalahan eksternal.
Masalah internal yang dihadapi biasanya terjadi karena rendahnya tingkat
produktivitas yang disebabkan oleh kualitas SDM yang dimiliki dalam mengatur
manajemen organisasinya, kemampuan dalam penguasaan teknologi, kemampuan
dalam memasarkan produk yang dimiliki, serta keterbatasan modal untuk
mengembangkan usaha tersebut. Lemahnya kewirausahaan dari para pelaku UMKM
serta terbatasnya kreatifitas juga dapat mempengaruhi berkembangnya usaha yang
sedang ditekuni. Sedangkan permasalahan eksternal diantaranya yaitu besarnya biaya
transaksi akibat iklim usaha yang kurang mendukung, kelangkaan bahan baku,
perolehan legalitas formal yang hingga saat ini masih merupakan persoalan mendasar
bagi UMKM.
Pengembangan UMKM perlu mendapatkan perhatian yang serius dari
masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi
lainnya. Agar permasalahan usaha kecil dan menengah bisa ditempatkan didalam
kerangka utuh bagi terwujudnya suatu pembaruan ekonomi yang mendasar, maka
diperlukan suatu strategi komprehensif yang memayunginya. Secara keseluruhan,
terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pengembangan
terhadap unit usaha UMKM, antara lain kondisi kerja, promosi usaha baru, akses
informasi, akses pembiayaan, aksespasar, peningkatan kualitas produk dan sumber
daya serta ketersediaan layanan pengembangan usaha. Dengan cara ini, diharapkan
bisa ditemukan dan dikenali sumber-sumber permasalahan yang sebenarnya dan dapat
ditemukan solusi yang tepat untuk menangani permasalahan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana brand positioning dari produk Badi Gelato and Coffee?
2. Bagaimana strategi Badi Gelato and Coffee dalam mengkomunikasikan produk?
3. Bagaimana strategi Badi Gelato and Coffee dalam memperkenalkan produk?

1.3 Tujuan Makalah


1. Untuk mengetahui bagaimana brand positioning dari produk Badi Gelato and
Coffee.
2. Untuk mengetahui strategi dari Badi Gelato and Coffee dalam
mengkomunikasikan produk mereka.
3. Untuk mengetahui strategi dari Badi Gelato and Coffee dalam memperkenalkan
produk mereka.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Brand Equity

Brand merupakan nama, identitas, simbol, design ataupun gabungan dari


keduanya yang digunakan sebagai identitas dari suatu produk agar para konsumen
dapat dengan mudah mengenali produk tersebut. selain itu, brand dapat digunakan
sebagai pembeda antara produk satu dengan produk dari kompetitor.
Brand Equity merupakan adalah nilai tambah yang diberikan kepada suatu
produk dan layanan, yang mungkin tercermin dalam cara konsumen, berpikir,
merasakan, dan bertindak dengan menghormati merek. Jadi, Brand Equity adalah
serangkaian aset serta nilai kewajiban merek yang erat kaitannya dengan suatu nama,
brand atau merek, serta simbol yang mampu mengubah ataupun mengurangi nilai
yang mampu diberikan oleh suatu produk barang atau jasa pada perusahaan dan atau
pelanggan dari perusahaan.
Dengan brand equity yang positif, perusahaan dapat membuat produk
terkait dengan menyertakan nama brand tersebut untuk menghasilkan lebih banyak
keuntungan.

2.1.1 Jenis-jenis Brand Terms dan contohnya


1.Brand line

Product line adalah sekelompok produk terkait yang dipasarkan dan dijual
dengan merek tertentu, yang ditawarkan oleh perusahaan tertentu.Berikut ini contoh :
Nike adalah perusahaan multinasional yang menjual product line sepatu olahraga,
pakaian olahraga, dan peralatan olahraga. Ketiga kategori ini selanjutnya dibagi
menjadi beberapa lini sub-produk berdasarkan olahraga dan penggunaan.

2.Brand mix

Brand campuran Apa itu Campuran Merek?


Bauran Merek, juga disebut sebagai bermacam-macam merek, adalah
kelompok semua lini merek oleh penjual yang disediakan untuk pembeli. Sebagai
contoh: Unilever menawarkan merek Surf Excel di India yang awalnya hadir di
segmen deterjen. Line Extensions diperkenalkan secara bertahap ekstensi baris
dengan produk seperti Surf Excel Easy Wash, Surf Excel Quick Wash, Surf Excel
Matic Top Load dll. Ekstensi Kategori lebih lanjut diperkenalkan seperti Surf Excel
Bar dalam kategori deterjen bar, Surf Excel deterjen cair dalam kategori deterjen cair .
Berbagai macam produk di bawah merek Surf Excel akan menjadi lini merek. Namun
semua lini merek yang ditawarkan Unilever seperti produk Dove, Surf Excel, Sunsilk,
Rin, Axe, Lakme, dll. akan merupakan bauran merek Unilever di India.

3.Brand extension

Brand extension adalah strategi bisnis yang digunakan brand yang telah mapan
untuk mengembangkan produk baru yang berbeda dari produk utamanya. Istilah ini
juga dikenal sebagai brand stretching. Contoh : Apple adalah Produk-produk yang
dikembangkan oleh Apple adalah contoh sukses dari strategi brand extension.
Dimulai dengan komputer Mac yang populer, perusahaan telah memanfaatkan brand
tersebut untuk menjual berbagai produk dalam kategori baru, mulai dari iPod, iPad,
hingga iPhone. Saat ini, Apple menjadi salah satu brand ternama dan populer di
bidang teknologi dengan produk-produknya

4.Sub Brand

Sub Branding merupakan konsep yang sudah lazim digunakan di Indonesia.


SubBranding adalah ketika brand perusahaan dimasukkan ke dalam package /
advertising suatuproduk walaupun produk itu memiliki brand lain. Misalnya
Pepsodent yang ikut menyertakan nama Unilever.Contoh : xiomi dan Oppo

5.Parent Brand

Merek induk (parent brand) mengacu pada merek yang sudah ada yang
melahirkan perluasan merek atau sub-merek. Contohnya adalah Coca-Cola (induk)
dan sub-merek Coca-Cola Zero Sugar dan Diet Coke.

6.Family Brand
Family brand adalah Family branding sendiri sebenarnya merupakan
marketing strategi dimana sebuah perusahaan menggunakan brand yang sama untuk
semua atau sebagian besar produk mereka.contoh: Contoh famili branding yakni
seperti merek gery yang merupakan grup dari garudafood yang mengeluarkan banyak
produk berbeda dengan merek utama gery seperti gery saluut, gery soes, gery toya
toya, dan lain sebagainya.

7. Line extension

Line Extension (Perluasan Lini) Perusahaan membuat produk baru dengan


menggunakan merek lama yang terdapat pada merek induk. Meskipun target pasar
produk yang baru tersebut berbeda, tetapi kategori produknya sudah dilayani oleh
merek induk (atau merek lama). Contohnya Coca-Cola, mengeluarkan line extension
Diet Coke untuk menyasar segmen yang lebih health conscious.

8.Category extension

Category Extension (Perluasan Kategori) Perusahaan tetap menggunakan


merek induk yang lama untuk memasuki kategori produk yang sama sekali berbeda
dari yang dilayani oleh merek induk sekarang. Contoh : misalnya pakaian golf Nike,
sepatu Oakley, kamera digital Sony dan pakaian Evian.

9. Branded variants

Varian merek adalah lini merek tertentu yang dipasok secara unik ke pengecer
atau saluran distribusi yang berbeda.

10.lincensed product

Lisensi adalah pemberian izin untuk memproduksi suatu produk/jasa tertentu,


dimana produk/jasa tersebut sebelumnya sudah dipatenkan oleh yang menciptakannya
pertama kali.

Contohnya : Microsoft Windows,OSX Tiger, Adobe Photoshop dan lain-lain.

11. Brand dilution

Brand Dilution adalah pelemahan, kemunduran atau kehancuran sebuah merek


karena penggunaan atau eksploitasi berlebih dari nama atau citra merek tersebut. maaf
jika Bahasa penyampaian yang saya pakai se pemahaman saya dan tanpa
sumber.Brand Dilution adalah sebuah momok bagi brand/ merek ternama ketika salah
dalam melakukan langkah. Contoh: produk NOKIA yang kalah saing dengan produk
hp android.

12. Brand portofolio

Portofolio merek (brand portofolio) adalah kumpulan semua merek dan lini
merek yang ditawarkan perusahaan tertentu untuk dijual dalam satu kategori atau
segmen pasar tertentu (Kotler & Keller, 2009:285). Contohnya :Misalnya, portofolio
merek The Coca Cola Company mencakup merek-merek seperti Sprite, Fanta, dan
Powerade selain minuman andalannya.

2.1.2 Peranan dari Brand

Brand memiliki peranan yang sangat penting bagi suatu produk, dengan
begitu perusahaan tidak semata-mata memberikan brand tanpa melihat arti
penting dari brand itu sendiri. Terdapat beberapa peranan dari Brand, yaitu:

a. Sebagai identitas produk


Guna memudahkan konsumen dalam menemukan produk haruslah
produk tersebut mempunyai identitas tersendiri.
b. Menyederhanakan penanganan produk
Dengan adanya brand membuat perusahaan dengan mudah
menangani produk tersebut sesuai dengan identitas masing-masing
produk yang dimiliki oleh perusahaan.
c. Organize Accounting
d. Offer legal protection

2.2 Brand Promise

Brand promisei merupakan identitas dasar yang diberikan oleh perusahaan


berdasarkan visi mengenai produk tersebut dimana dan bagaimana seharusnya produk
tersebut dalam memenuhi konsumen.

2.3 Keputusan UMKM Dalam Mengembangkan Strategi Branding


Brand Dynamics Pyramid

STRONG RELATIONSHIP

WEAK RELATIONSHIP

a. Presence
Ciri-ciri:
1. Konsumen level ini mulai bertumbuh secara emosional terhadap suatu
brand, namun baru pada level awal saja.
2. Konsumen masih perlu untuk menemukan kebutuhannya akan suatu
produk untuk masuk kedalam emosional yang lebih dalam sehingga
konsumen level ini bisa masuk ke level 2 relevance.
3. Pada level ini konsumen baru menenali Badi Gelato and Coffe

b. Relevance
Ciri-ciri :

1. Konsumen pada level ini memiliki emosional yang lebih kuat terhadap
suatu brand dibandingkan level presence. Konsumen level ini sedang
berjalan ke arah tingkatan emosional yang lebih tinggi lagi.
2. Konsumen memiliki pandangan yang positif terhadap suatu brand.
3. Konsumen memiliki pandangan bahwa produk yang dikonsumsi dapat
memenuhi kebutuhannya, baik dari segi harga, jenis, kualitas, maupun
penampilan produk yang memadai.
4. Yang artinya pada kindisi ini konsumen sudah menemukan merk yang
sesuai baik dari segi harga,kualitas yang sesuai dengan selera konsumen
c. Performance
Ciri-ciri:

1. Di sini, pelanggan mulai membandingkan merek Anda dengan merek lain,


untuk melihat apakah itu memenuhi kebutuhan mereka dan nilai yang
mereka cari. Mereka juga mulai mengasosiasikan merek Anda dengan
identitas tertentu dan mulai mengenalinya lebih sering.
2. Saat ini, produk atau layanan Anda ada dalam "daftar pendek" merek yang
dapat dipilih pelanggan.
3. Berarti dalam level ini Badi Gelato and Coffe sudah menjadi list pilihan
unutk dibeli oleh konsumen namun masih membandingkan dengan merk
lain.

d. Advantage
Ciri –ciri :

1. Konsumen yang sampai pada level ini percaya bahwa brand yang dipilih
memiliki kualitas yang bagus .
2. Konsumen ini benar-benar menyukai produk suatu brand yang didasarkan
pada sesuatu yang rasional dan emosional
3. .Konsumen ini bisa dibilang memuaskan bagi suatu perusahaan yang
sedang menanamkan brand yang kuat dibenak konsumen .
4. Brand yang ada sudah menjadi salah satu favorit pilihan konsumen, dan
konsumen benar-benar menyukai brand tersebut. Rating penjualan dari
brand ini juga sudah tinggi.
5. Di level ini Badi Gelato and Coffe sudah disukai oleh sebagian besar
konsumen yang telah ditempatkan pada pemasaran yg diarahkan. Salah
buktinya yaitu pelanggan yg memuji produk bahwa produk yg memili
varian memiliki selai yang banyak,dan rasa yg lembut

e. Bonding

Ciri-ciri:

1. Level ini merupakan level puncak dari piramida loyalitas. Konsumen yang
sampai pada level ini adalah konsumen yang membeli suatu produk dari
brand 3 sampai 4 kali lebih banyak dari konsumen level 4, advantage.
Atau 8 kali lebih banyak dari level 2, presence. Bahkan jika masuk pada
kategori heavy atau high-value category buyers, konsumen akan
menghabiskan uang 50% lebih banyak daripada rata-rata konsumen
bonding dan 10 sampai 15 kali lebih banyak melakukan proses pembelian
suatu produk.
2. Konsumen ini benar-benar setulus hati percaya terhadap suatu brand dan
merasa brand ini unik dan berbeda dibanding brand lainnya.
3. Konsumen ini benar-benar cinta terhadap suatu brand, memiliki emosional
yang sangat kuat sampai turut merasa memiliki brand tersebut.
4. Brand yang ada adalah brand yang diinginkan dan dicari konsumen
dimana dan kapanpun. Konsumen tidak lagi memperhitungkan harga, dan
akan tetap membeli produk tersebut (menjadi identitas diri)
5. Brand tersebut merupakan yang terpenting bagi konsumen, dan
konsumen mempunyai kebanggaan terhadap brand tersebut. Konsumen ini
bahkan merekomendasikan produk ini pada keluarga, rekan bisnis, teman-
teman maupun orang lain sebagai bentuk rasa percaya diri konsumen
terhadap brand tertentu.

“Bonding" ini adalah final level dari pyramid of affinity. Tingkat tertinggi dan
tujuan dari perusahaan untuk mendapat konsumen jenis ini dan menjaga hubungan
yang baik dengan konsumen. Ini adalah level dimana keloyalitasan yang sejati
terbentuk untuk pemilihan strategi branding, Badi Gelato and Coffe baru mencapai
advantage karena kepercayaan yang di berikan konsumen kepada produk menjadi
produk dapat bertahan dalam waktu yg lama. Walaupun produk yang dimilikinya
mempunyai kualitas yang tidak kalah baik dengan brand kompetitor lainnya,
performa bisnis tersebut dapat dikatakan masih belum maksimal karena permasalahan
yang berupa belum adanya identitas bisnis atau brand. Karena bisnis UMKM ini
masih menggunakan merek dan logo ala kadarnya tanpa Serta belum memiliki ciri
khas dan design packaging yang menarik. walaupun konsumen tetap mengalami
peningkatan namun perlu adanya inovasi utk tampilan logo,sehingga roti golden tulip
diingat oleh semua orang.

2.4 Brand Elements


Terdapat beberapa elemen yang memenuhi dalam penentuan brand suatu produk,
yaitu:

1. Nama Brand
Penentuan nama brand sesuai dengan karakteristik dari produk tersebut
2. Logo
Pembuatan logo yang didesaign khusus sebagai identitas produk
3. Slogan
Pembuatan slogan yang mudah dan dapat diingat oleh konsumen terhadap
produk
4. Karakter
Penentuan brand sesuai dengan karekter dari produk
5. Simbol
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Profil

Badi Gelato and Coffee merupakan salah satu


UMKM yang berada di kota Bukittinggi tepatnya
beralamat di Jl. H. Agus Salim No. 16, Kayu Kubu, Kec.
Guguk Panjang Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
UMKM ini berdiri pada tahun 2018 yang berjalan
dibidang kuliner yaitu “Gelato”.
Gelato merupakan sejenis ice cream yang
berasal dari negara itali. Nama gelato berasal dari
bahasa Italia yang artinya "beku". Gelato terbuat dari
bahan utama seperti susu, krim, dan gula. Kemudian
diberi tambahan variasi rasa mulai dari buah-buahan, kacang, dan bahan perasa
lainnya. Gelato merupakan salah satu jenis es krim yang memiliki kandungan berbeda
dari es krim pada umumnya, dimana kandungan yang ada dalam gelato ini rendah
kalori sehingga tetap aman dikonsumsi untuk orang yang sedang melakukan program
diet namun tetap ingin makan ice cream.

3.2 VISI Perusahaan


Menjadi usaha pertama sebagai penyedia Gelato (Ice Cream) Italia di Pulau Sumatera
khususnya di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.

3.3 MISI Perusahaan


1. Memperkenalkan Ice Cream Gelato yang berasal dari Italia kepada masyarakat
Sumatera Barat khususnya Kota bukittinggi dan sekitarnya
2. Menyajikan kopi yang berkualitas dengan cita rasa yang berbeda dan kuat
3. Membangun Badi Gelato and Coffee mejadi UMKM yang lebih maju
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Brand Positioning Produk

4.1.1 Brand Positioning

Di dalam hal pemasaran produk, ada yang namanya strategi marketing, salah
satunya brand positioning. Yakni, cara membuat perusahaan diingat baik oleh
konsumen atau mendapatkan tempat khusus dari konsumen. Dengan kata lain
menciptakan kesan unik bagi pelanggan. Pihak management perusahaan harus
bisa dalam melakukan pendekatan brand dengan pelanggan secara baik dan
cerdas. Kunci penerapan strategi ini adalah, perusahaan harus mengetahui
keunikan brandnya sendiri. Dan memiliki pembeda dari pesaing lainnya.

Dalam proses menjalankan


positioning harus diimbangi dengan
komunikasi yang baik, hal tersebut dapat
berpengaruh juga terhadap citra yang
ingin ditanamkan perusahaan kepada
konsumen sasaran. Positioning adalah
penempatan sebuah merk atau suatu cara
perusahaan dalam membangun citra atau
identitas produk pada konsumen. Analisis
ini dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana persepsi konsumen terhadap
kesadaran merek, persepsi kualitas,
asosiasi merek, loyalitas merek pada UMKM Badi Gelato and Coffee

4.1.2 Alasan Produk tersebut diciptakan

Nama badi merupakan gabungan dari nama “basari dan diajeng”.


Basari dan diajeng ini merupakan pendiri badi gelato and coffee.
4.1.2 Ekuitas Merk

Manfaat merek bagi konsumen adalah merek dapat mempermudah


pembelian dan merek dapat memperteguh keyakinan konsumen. Sedangkan,
ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan
dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi
nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau
para pelanggan perusahaan.

1. Kesadaran Merk
Terkait dengan seberapa jauh konsumen dapat mengenal dan
mengingat suatu merek.
2. Persepsi Kualitas
merupakan persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau
keunggulan suatu produk atau jasa layanan yang sama dengan maksud
yang diharapkannya
3. Asosiasi Merk
merupakan persepsi yang bertahan lama yang dibentuk melalui
pengalaman dan sifatnya relatif konsisten.
4. Loyalitas merek
dapat didasarkan pada kebiasaan sederhana yang tidak ada motivasi
untuk merubah pilihan.

Badi Gelato and Coffee merupakan salah satu UMKM yang melakukan
branding untuk mengetahui dan menganalisis posisi produk pada pasar. Badi Gelato
and Coffee ini merupakan UMKM yang bergerak dibidang kuliner dengan
menjajakan ice cream gelato kepada para customernya. Dengan keunggulan produk
yang mereka jual, yaitu manfaat dari ice cream gelato terhadap kesehatan karena
kandungan yang dimiliki sangat baik bagi siapapun yang mengonsumsi ice cream
gelato ini. Dengan harga yang sebanding terhadap manfaat yang diberikan, membuat
ice cream gelato yang dijual oleh Badi Gelato and Coffee sangat diminati ole para
customer baik yang berasal dari daerah tersebbut araupun dari luar daerah yang
sengaja datang untuk menikmati ice cream gelato. Positioning atau poisisi produk
pada UMKM Badi Gelato and Coffee ini berada pada tahap pertumbuhan atau growth,
karena UMKM ini baru berdiri pada tahun 2018.

Dalam daur hidup produk tahapan pertumbuhan merupakan tahapan


perusahaan dengan adanya penerimaan konsumen mengenai produknya kepada pasar.
Dapat dilihat bahwa adanya peningkatan penjualan pada produk, volume pasar yang
sudah berkembang, Pada tahap ini kurva penjualan dan kurva laba telah meningkat.
Produk yang sudah dikenal pasar memancing pesaing untuk masuk ke pasar sehingga
persaingan semakin ketat. Umkm Badi Gelato and Coffee yang ingin bertahan perlu
memperkuat pasar dan mendorong terjadinya loyalitas merk.

Berikut persepsi konsumen terhadap kesadaran merek, persepsi kualitas,


asosiasi merek, loyalitas merek pada UMKM Pabrik Roti Golden Tulip diantaranya :

1) Kesadaran merek
Kesadaran merek adalah kesanggupan konsumen mampu mengenali atau
mengingat kembali produk dari Badi Gelato and Coffe.
2) Persepsi kualitas
Persepsi kualitas adalah persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau
keunggulan ice cream gelato dari Badi Gelato and Coffee yang berkaitan dengan
apa yang diharapkan oleh pelanggan.
Indikator dari persepsi kualitas adalah: customer yang membeli ice cream gelato
dikarenakan manfaat yang diberikan dengan berbagai kandungan baik bagi
kesehatan.
3) Asosiasi merek
Asosiasi merek adalah pemikiran yang diharapkan oleh Badi Gelato and Coffee
agar menjadi prioritas dan pilihan pertama konsumen saat ingin mengkonsumsi
ice cream gelato dan menyingkirkan merek yang lain.
Indikator dari asosiasi merek adalah: customer akan mengingat ice cream gelato
yang enak dari Badi Gelato and Coffee.
4) Loyalitas merek
Loyalitas merek adalah suatu ukuran keterkaitan pelanggan terhadap Badi Gelato
and Coffee.
Indikator dari loyalitas merek adalah: Konsumen telah melakukan pembelian
berulang pada produk yang dijual oleh Badi Gelato and Coffee.

4.2 Strategi Dalam Mengkomunikasikan Produk

Promosi merupakan bentuk komunikasi pemasaran dalam memasarkan


produk yang dijual guna meningkatkan penjualan. Dimana komunikasi pemasaran
merupakan aktivitas dalam memberikan informasi terkait produk yang dijual yang
dilakukan oleh para pengusaha atau pelaku usaha dagang dengan membujuk para
customer untuk membeli produk mereka. Promosi dan produk tidak bisa dipisahkan
karena keduanya saling menunjang untuk keberhasilan suatu pemasaran. Dalam hal
ini harus ada keseimbangan antara produk yang baik yang sesuai dengan selera
konsumen dan teknik promosi yang tepat dan efektif.

1. Advertising atau iklan


yaitu berita mengenai produk barang dan jasa atau dapat juga disebut
sebagai penyajian dan promosi tentang ide, barang atau jasa yang dilakukan
sponsor tertentu. Dalam kegiatan ini Badi Gelato and Coffee memanfaatkan
sosial media dalam mengiklankan UMKM dan juga produk yang mereka
jual. Dengan memasang berbagai informasi terkait produk dan juga UMKM
di Instagram pribadi.

2. Personal selling
yaitu penyajian melalui percakapan satu atau dua orang penjual dengan
tujuan melakukan penjualan. Personal selling ini bisa terjadi di toko
maupun di tempat perusahaan yang dikunjungi oleh agen-agen penjual.

3. Promosi penjualan atau sales promotion


yakni memberikan dorongan kepada pembeli yang hanya akan membeli
suatu produk dengan imbalan akan memperoleh hadiah atau bonus tertentu.
Dalam kegiatan ini Badi Gelato and Coffee sering melakukan kegiatan
promosi dengan memberikan potongan harga / discount kepada para
pelanggannya diwaktu-waktu tertentu.

4. Publikasi
bertujuan untuk memberikan citra yang baik dari masyarakat kepada
perusahaan. Melalui publikasi ini bisa dibentuk pandangan yang baik dan
membuang berita-berita negative terhadap perusahaan. Dalam kegiatan ini
Badi Gelato and Coffee melakukan publikasi melalui sosial media
instagram.

4.3 Strategi UMKM Dalam Memperkenalkan Produk / Brand Knowladge

a. Merek produk yang unik


Dengan penentuan merk produk yang kreative dapat mencerminkan keunikan
yang dijual oleh produk itu sendiri. Selain pemberian merk yang unik dapat
mempermudah customer dalam mengingat produk yang telah mereka beli.
Sehingga akan menciptakan kesan tersendiri terhadap produk tersebut. Pemberian
nama dan konsep dari Badi Gelato and Coofee ini mudah untuk diingat karena
memiliki nama yang simple sehingga mudah untuk diingat dan diketahui oleh para
calon customernya.
b. Penyebaran Brosur dan Iklan di media sosial
Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, sekarang dalam
pemasaran bukanlah hal lumrah dengan kata media sosial. Dimana kata tersebut
sangatlah membantu pemilik usaha atau UMKM dalam menawarkan produknya
kepada khalayak ramai. Banyak hal menguntungkan yang dapat kita terima di
media sosial, seperti :
- Biaya promosi yang relative murah, pemanfaatan teknologi yang baik dan
semaksimal mungkin membuat biaya yang dikeluarkan relative lebih
sedikit.
- Memperluas pasar, dengan menggunakan iklan diberbagai media
menjadikan produk usaha dapat dikenal lebih luas karena cakupan media
sosial yang kita tau tidak hanya hanya di dalam daerah saja
- Lebih interaktif, Ini dapat membuat kita lebih sering bekomunikasi dengan
pelanggan lewat promosi yang kita lakukan pada akun resmi produk,
komentar, pesan, review serta postingan media social.
- Melihat aktivitas konsumen, Kita dapat mencari tau aktivitas dari para
pelanggan dengan melihat postingan yang kita upload atau tidak sehingga
dapat mereview strategi selanjutnya yang harus dilakukan pada produk.
- Meningkatkan penjualan, Apabila konsumen telah mencoba dan merasa
puas pada produk maka hal yang dilakukan mencoba kembali.

c. Word of Mouth marketing (Mulut ke mulut)


Dalam strategi ini memanfaatkan loyalitas pelanggan dalam memperkenalkan
produk dari Badi Gelato and Coffee kepada orang-orang yang berada disekitar
mereka. Sehingga informasi yang diberikan memalui cara mulut ke mulut dapat
dimanfaatkan sebagai wadah promosi gratis oleh UMKM BadI Gelato and Coffee
ini. Dengan citra perusahaan yang baik yang telah dibangun oleh Badi Gelato and
Coffee sejak pertama mereka mendirikan kegiatan usaha hingga sekarang ini,
sehingga menciptkan banyak pelanggan atau customer yang terus menerus
bergantian untuk datang menikmati ice cream gelato yang mereka jual.
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Brand merupakan nama, identitas, simbol, design ataupun gabungan dari
keduanya yang digunakan sebagai identitas dari suatu produk agar para konsumen
dapat dengan mudah mengenali produk tersebut. selain itu, brand dapat digunakan
sebagai pembeda antara produk satu dengan produk dari kompetitor.
Brand Equity adalah serangkaian aset serta nilai kewajiban merek yang erat
kaitannya dengan suatu nama, brand atau merek, serta simbol yang mampu mengubah
ataupun mengurangi nilai yang mampu diberikan oleh suatu produk barang atau jasa
pada perusahaan dan atau pelanggan dari perusahaan.
Dalam branding terms ada terdapat 12 jenis branding terms, yaitu Brand line,
Brand Mix, Brand Extension, Sub Brand, Parent Brand, Family Brand, Line
extension, Category Extension, Branded Variants, Linencesed Product, Brand
Nama badi merupakan gabungan dari nama “basari dan diajeng”. Basari dan
diajeng ini merupakan pendiri badi gelato and coffee.
Dengan brand yang diciptakan oleh Badi Gelato and Coffee diharapkan dapat
memberikan dampak positif bagi kegiatan usaha yang dilakukan. Serta dapat
menumbuhkan rasa loyalitas pelanggan terhadap produk yang dijual, sehingga akan
menciptakan brand image yang baik dan dapat meningkatkan produktivitas
perusahaan. Terdapat beberapa strategi yang dijalankan oleh Badi Gelato and Coffe
dalam memperkenalkan produk mereka kepada para customer, yaitu:
1. Penetapan merk
Pemberian nama dan konsep dari Badi Gelato and Coofee ini mudah untuk
diingat karena memiliki nama yang simple sehingga mudah untuk diingat
dan diketahui oleh para calon customernya.
2. Penyebaran Brosur dan Iklan di media sosial
Dengan memberikan informasi terkait produk dan juga penjualan di sosial
media instagram khususnya.
3. Word of Mouth marketing (Mulut ke mulut)
Dalam strategi ini memanfaatkan loyalitas pelanggan dalam
memperkenalkan produk dari Badi Gelato and Coffee kepada orang-orang
yang berada disekitar mereka. Sehingga informasi yang diberikan memalui
cara mulut ke mulut dapat dimanfaatkan sebagai wadah promosi gratis oleh
UMKM BadI Gelato and Coffee ini. Dengan citra perusahaan yang baik
yang telah dibangun oleh Badi Gelato and Coffee sejak pertama mereka
mendirikan kegiatan usaha hingga sekarang ini.

Anda mungkin juga menyukai