Anda di halaman 1dari 4

Tiada yang dapat menunjukan

Siapa dirimu…
Kecuali sunyi…
Akhir dari semua perjalananmu,
Yang diliputi gemerlap suka cita,
Adalah sunyi…
Lalu kau terbangun,
Dari tidur panjangmu,
Menemui sunyi…
Ketika segalanya telah berakhir,
Kau dan aku akan kembali,
Menjadi sunyi…

Cinta membawamu terbang,


Menjulang tinggi…
Meninggalkan daun dan ranting,
Berserakan di tanah…
Hanya benih benih rindu,
Yang engkau bawa,
Kini kau persembahkan kepada awan,
Yang tlah sekian lama,
Menantimu tuk kembali bersatu…

Jangan kau ikuti aku,


Menyusuri tiap lorong dan jalan berliku,
Mempersiapkan bekal,
Sebelum siang menutup pintu…
Dan biarkan aku pergi,
Merambah kesunyian di ujung malam,
Bercengkrama bersama bulan dan bintang,
Sebelum pagi membuka pintu…

Ingatkah engkau apa yang pernah bulan katakan?...


Semenjak itu engkau dibiarkan pergi,
Mengarungi samudera,
Menyisir jejak jejak langkah,
Dari kekasih yang tlah lama pergi,
Menyisakan rahasia rahasia,
Sebagai petunjuk jalan,
Bagi sebuah pertemuan,
Di sepanjang tepian telaga…

BUKAN SIAPA SIAPA


Aku dahulu menyangka bahwa,
Aku sebatang pohon kuat dan tegap…
ketika datang segerombolan angin menyapu,
daun dan rantingku satu persatu jatuh berguguran,
hingga akhirnya aku tercerabut dari akarku, roboh tak berdaya…
Dahulu aku menyangka bahwa,
Aku sebongkah batu besar yang keras dan kokoh…
ketika datang air mengalir dengan lembut,
ragaku makin lama makin terkikis kurus keriput,
hingga akhirnya aku tercerai berai menjadi butiran pasir tak berbentuk…
Sudah lama aku menyangka bahwa,
Aku seberkas pelangi elok dan rupawan,
Ketika gerimis berlalu dan mentari mulai bersinar,
warna cantikku makin lama makin buram,
hingga akhirnya wajahku lenyap tenggelam tak berbekas…
Sekarang aku tak akan lagi menyangka apa apa tentang diriku,
Karena aku bukanlah siapa siapa…

Mengatasi perseteruan abadi antara takdir dan freewill inti permasalahannya hanya pada
keinginan atau harapan dari anda itu sendiri yang pada akhirnya mengerucut membentuk tujuan
hidup…
Bentuk dan corak tujuan hidup anda sendiri itu tergantung dari seberapa dekat anda mengenal
Tuhan…
Besar kecilnya kedekatan anda dengan Tuhan itulah yang disebut dengan takdir, yang mana
Tuhan menyediakan kapasitas yang berbeda beda pada setiap manusia untuk bagaimana
mereka bisa mendekatkan diri kepada Tuhan…

Ke Maha Adilan Tuhan sangat nyata ketika Dia meletakan dasar kepada tiap manusia tentang
pengakuan akan Tuhannya…bisa kita sebut Godspot, Ikrar manusia dengan Tuhannya dalam
kandungan, atau hasrat atau kebutuhan alami bahwa manusia itu ber-Tuhan…

Hingga sampai pada akhir kesimpulan; mengapa Tuhan memberikan kapasitas yang berbeda
beda pada tiap manusia untuk mengenal dan mendekatkan diri pada Tuhannya….?
Bukankah itu ironis…???
BUKAN MILIKKU
Aku pilih yang ini, karena aku yakin ini yang benar…
Seiring waktu,
ternyata bukan ini yang benar, tetapi itu yang benar…
Lama berselang,
aku terkejut, ternyata bukan itu yang benar,
tetapi di sanalah yang benar…
Beberapa waktu kemudian,
terdengar kabar bahwa bukan di sana yang benar,
ternyata justru di sinilah yang benar…
Di sepanjang waktu,
kebenaranku selalu berubah ubah…
Di setiap tempat,
Kebenaranku selalu tidak sama…
Hingga suatu waktu,
Aku tidak lagi mencari kebenaran,
Karena kebenaran bukan lagi milikku…

ANTARA ENGKAU DAN AKU


Tidaklah penting apa yang ada di sekelilingmu…
Segemerlap dan seheboh apapun,
Secantik dan seindah apapun,
Sekuat dan sehebat apapun,
Sejahat dan sesadis apapun,
Selemah dan sefakir apapun,
Sesakit dan sederita apapun,
Itu semua hanyalah fatamorgana…
Sebagai latar yang mengiring rentang hidupmu…
Tidaklah nyata walau nampak begitu nyata…
Tidak ada yang lain, kecuali antara kamu dan Tuhanmu…
Dan Tuhan tidaklah peduli tentang apa yang ada di luar dirimu,
namun sangat peduli tentang apa yang ada di dalam dirimu…
Karena dalam dirimulah kebaikan atau keburukan bisa datang,
Hingga kelak Tuhan memanggil dan menemui bersamamu…

DIAM
Tebaran merah dilemparkan matahari
Dia bercengkrama di ujung langit
Bayangan terpaku di tanah
Jiwaku tenggelam di dasar rumput
Aku ingin melihatmu dalam gelap
Yang mulai datang…
Aku ingin menyelamimu
Dalam risau yang sering datang
Aku ingin diam bersamamu
Dalam rangkulan malam…

Anda mungkin juga menyukai