KATA PENGANTAR
(Sebuah catatan editor)
PRAKATA
DAFTAR ISI
1. Kehebatanmu Ibu
2. Pergimu Tiada Kembali
3. Doa untuk Ibu
4. Guruku
5. Sendiri
6. Kepalsuan
7. Indahnya Alam
8. Kegelisahan Hati
9. Apa Adanya
10. Lentera
11. Kerinduan
12. Kehilangan
13. Sang Malam
14. Menunggumu Kembali
15. Jangan Menyerah
16. Kehidupan
17. R.A Kartini
18. Rindu Ramadhan
19. KuasaMu Ya Allah
20. Untuk Guruku Terkasih
BIOGRAFI PENGARANG
1. PAHLAWANKU
2. MAKHLUK SUCI
3. SENJA
4. KUPU-KUPUMU
5. INDONESIAKU
6. IKHLAS
7. MIMPI BURUK
8. RAGU
9. TERBELENGGU BIMBANG
10. BERSYUKUR
11. TAHUN BARU
12. SENYUMANMU
13. PENCARI ILMU
14. MELATI
15. CORONA
16. ANAKKU
17. SHALAT
18. DOA CALON IMAMKU
19. NEGERI SAMPAH
20. SEKOLAHKU
BIOGRAFI PENGARANG
PUISI KARYA MUSTAMADAH KAMALI:
1. LAMUNAN
2. MISTERI SUBUH
3. KANGEN
4. KIBAS BAYANG MASA LALU
5. HUSNUL KHATIMAH
6. IKHLAS
7. CERITA INI HARI
8. SAATNYA
9. FONDASI
10. LEGENDA
11. RINDUKU
12. MUTIARA HATI
13. MENUNGGUMU
14. PUTRI KECILKU
15. KAU
16. PERGILAH
17. JAGOAN BUNDA
18. DIUJUNG KABUT
19. SELAMAT JALAN GURU KAMI
20. BELENGGU DUNIA
BIOGRAFI PENGARANG
TUHAN
Karya: Slamet Dri Hartati
Ya Allah Ya Tuhanku
Engkaulah Yang Maha Esa
Engkaulah Yang Maha Pemurah
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Aku selalu bersyukur atas kuasa-Mu
Kalam Illahi
Hikmah nan mulia
Menyimpan banyak sekali pahala serta keutamaan
Bagi umat yang mau belajar dan membacanya
Kitab yang memberikan syafaat pada hari kiamat dan melindungi dari azab Allah
Cahaya qolbu menyelamatkan umatMu dari kegelapan
Dan menunjukkan ke jalan yang lurus
Wahai kawanku
Setiap hari kudengar kalam Illahi
Yang memberikan ketenangan hati
Juga menyejukkan sanubari bagi pembaca dan yang mendengarkannya
hingga menambah iman dan takwa kepada Yang Kuasa
Sahabatku
Engkau selalu di dekatku
Engkau datang tak memandang harta
Engkau datang tak memandang tahta
Harap puisi ini diganti karena sangat mirip dengan puisi J.E tatengkeng Di Pantai Waktu
Petang
Gemericik ombak kecil memecah
Kerlap-kerlip Sri Syamsu mengerling
Tenang menyenang terang cuaca
Hijau kebiruan barisan gunung dan bukit
Indah ku memandang
PENYESALAN
Karya: Slamet Dri Hartati
Mohon puisi ini diganti karena sangat mirip dengan puisi A. Hasymi
Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku telah pergi
Datanglah petang melayang
Batang usiaku sudah tinggi
Di kala itu
Aku masih menuntut ilmu di bangku SMA
Di situ aku mempunyai pengalaman baru
Di kota Yogyakarta tercinta
Di gedung Purnabudaya
Aku dengan bangganya
Dengan penuh percaya diri
Untuk menari di atas panggung sendratari
Guru oh guru
Engkaulah penyampai mutiara ilmu
Cahaya dalam kegelapan
Kau ajarkan untaian kebajikan
Kau bimbing langkah-langkah kami
menuju cita-cita yang mulia
Guru oh guru
Kau bagai kuntum-kuntum teratai
Ada seraya, tunjang, padina
Engkaulah bunga penghias nan indah di pandang mata
Di kolam kehidupan
Menghadirkan nuansa tentram dan damai
Dengan kemilau warna memancarkan sinar
Wahai anakkku
Zulfa Rizqi Pratiwi
Engkau memberikan kenangan di masa kecilmu
Tubuhmu yang putih dan lucu wajahmu yang cantik jelita
Nan indah dipandang mata
Hujan
Engkau selalu datang tidak mengenal waktu
Kehadiranmu selalu dinantikan banyak orang
Engkau menjadikan sumber kehidupan untuk makhluk ciptaan Tuhan
Kehadiranmu menyuburkan tanah dan tumbuh-tumbuhan
Hujan
Perlahan kulihat sang lorong langit
Suaramu menghujam ke seluruh arah
Di bulan Desember engkau selalu setia
Datang untuk menepati janji suci kepada kami
Ibu
Engkau selalu menyayangiku
Selalu mengasuh dan membimbing aku sampai kini
Engkau yang selalu menimang dan membelai rambutku
Dengan sepenuh hati
Kadang anakmu tidak menyadari pengorbananmu
Di kala sakit engkau selalu merawatku
Ibu
Badanmu tak sekuat dulu
Matamu yang sendu
Kulitmu yang mulai kusut dan keriput
Namun selalu tegar menghadapi cobaan dan tantangan
Pernak-pernik sajak
Ia memberontak dan bilang tidak
Alunan lagu dan puisi sebagai ungkapan hati
Di tempatnya perjalanan ini
Hari esok yang kita jelang lebih bermakna dari hari ini
Yang segera akan kita lalui
Jangan lagi terpancang di masa lalu
Jangan ratapi mendung kelabu
Pandang penuh gairah langit nan cerah
Slamet Dri Hartati, perempuan, lahir di Kulon Progo 14 Oktober 1965.Putri ketiga dari
enam bersaudara, pasangan dari Bapak Suradi, BA dengan Ibu Sumarni. Menyelesaikan
pendidikan SD Negeri Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo (1980), SMP Negeri Sentolo
Samigaluh, Kulon Progo (1983), SMK Negeri Yogyakarta (1986), Diploma 3, Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan IKIP PGRI Yogyakarta (1991). Kemudian sambil
wiyata bhakti di SMP Negeri 1 Kandangan, tahun 1996 melanjutkan pendidikan sarjana
(S1) di Universitas Muhammadiyah Magelang, jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan, lulus tahun 1998.
Menjadi guru wiyata bhakti dari tahun 1995-2004. Tahun 2005 menjadi guru bantu
ditempatkan di sekolah yang sama. Kemudian tahun 2006 di terima menjadi guru tetap
(PNS) ditempatkan di SMP Negeri 3 Kandangan dari bulan Oktober 2007 sampai
sekarang.
Punya hobi jalan-jalan, dan rekreasi. Antologi puisi ini merupakan karya yang pertama.
Kehebatanmu Ibu
Engkaulah pahlawanku
Menjagaku tanpa letih hingga kau terlelap
Lindungi aku tanpa henti siang ataupun malam
Bersamamu hatiku merasa damai
Memelukmu dengan sinar kasihmu
Tiada makhluk semulia hatimu
Takkan tergantikan oleh waktu
Kaulah muara kasih terindahku
Sisi kesejukan
Ada di pojok bukit
Berdesir hawa sanubari
Yang telah kita rasakan
Sang Dewi Amor
Kibaskan, bentangkan kata
Di bait itu aku bercanda
Di sela kata kita bercerita
Kadang laku kita
Membuat semua jera
Tuk rasakan angin kepalsuan
Yang kita manjakan
Wahai malam
Kala pucuk pucuk sepi
Bergelayut di antara ranting basah
Pemuja rembulan
Bersenandung
Tentang hasrat yang mulai rapuh
Manjadi tetesan embun kesetiaan
Terjaga hingga tiada lagi
Desah sang bayu
Merayu daun jalang
Yang tak lagi henti
Menyentuh jiwa yang kerontang
Hening
Wahai sunyinya sang malam
Teruslah melangkah
Berjuang menggapai harapan
Tidak perduli akan cercaan
Terus bergerak tiada keraguan
Terjatuh
Tergores luka
Bangkit dan terus melangkah
Mencoba arungi kehidupan
Tiada keraguan dan putus asa
Perbanyak pikiran
Perluas wawasan
Bangkit dan terus melangkah
Agar kelak sampai di tempat tujuan
Karya: SriUtami
Mendung tercipta
Bukan semata untuk menghadirkan kegelapan di langit
Tapi mengabarkan hujan akan segera datang dengan kesejukannya
Seperti di balik persoalan di hiasi dengan kesulitan
Tapi yakinlah dalam hati pasti ada sebuah kekuatan
Dan kita mampu untuk melaluinya
Rencana Allah yang indah terkadang berbalut kesedihan
Berbiaskan air mata
Tapi dengan kesabaran dan tawakal
Kebahagiaan itu pasti datang atas keridhoanNya
Oh Guruku
Dendrorium
Mengembalikan ketenangan
Dendrobium
Membuahkan kepuasan
Melahirkan pemimpin
Ketika senyum
Menggores ingatan
Terimakasih untukmu
Ibu
Engkau selalu ada di hatiku bukan hanya kasih sayangmu yang kurindu
Tidak menghalanginya
Di sepertiga malam
Dengan keterbatasanku
Sungguh Mulia
Engkaulah Tuhanku
Maha Mendengar
Maha Mengerti
Subhanallah
PUTRI SULUNGKU
Ibu menggendongmu
Putriku
Maafkanlah ibumu
Yang menganggapmu
Ibu lupa
Gapailah impianmu
Ibu akan senantiasa berdoa untukmu
Putriku
Imam di hidupku
Kusambut kugenggam
Kurengkuh
Kusulam kepercayaan
Menjadikan kesempurnaan
Kebencian
Kesombongan
Kecongkakan
Untuk menyadarkanmu
Untuk mengingatkan
Tetap tegar
Tetap kuat
Kujemput asaku
Sejumput doaku
Kusembunyikan sedihku
Ketika kudekap
Titisanmu
Aamiin
Tangan kekar
Menghadap Ilahi
(harap tambahkan beberapa larik kalimat karena puisi ini terkesan belum selesai)
Ayahku tersayang
YUNI PRAMESTUTI lahir di Temanggung Jawa Tengah Tanggal 30 Juni i 1977 adalah guru
SMP Negeri 3 Kandangan mengampu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Alumnus SD Negeri badran 2 tahun 1992, SMP Negeri Kranggan Tahun 1995, SMA PGRI
Temanggung Tahun 1998, S1 IKIP PGRI SEMARANG FPMIPA Jurusan Biologi Tahun 2000.
Mulai bekerja dari tahun 2000 sampai sekarang. Sekedar sharing bisa hubungi
087745473795
DOAKU
Sepi
Sunyi
Hanya titipan
Berkumpul bersama
Nanti
Sons shine
Mataharinya bunda
Gejolak jiwa muda ini tiada bermakna tanpa restu dan doa tulusmu
Tak sekalipun terucap suara keras tuk tegur silap kata dan sikap
Sungguh
Yaa Allah
Anugerahkan padanya umur panjang, kesehatan dan kebahagiaan
Aamiin.
Istana kemahligaian
Menuju impian
Singgasana keabadian
Pahitnya
Manisnya
Keindahan hakiki
Gelap
Sunyi
Sepi
Tuhanku
Kucium sajadah
Yaa Robb
Penguasa hati
Semoga terwujud
Di surga abadi
Menatap
Merasakan
Satu kata
Satu harap
Bergema menjadi
Bilur-bilur suara
Mengalun
Mengalir
Tak terasa
Menyatu denganmu
Terbentuk indah
Aku suka
Menggapai asa
Selamanya
Matahari menatapku
Sesekali tersenyum
Hangat terasa
Damai menerpa
Syahdu tatapan
Wahai matahariku
Ke mana sinarmu
Ke mana kehangatanmu
Ke mana perginya?
Di nisan abadi
Sejalan hati
Seirama kata
Senada rasa
Seiring asa
Tunggu kami
Di surga firdausNya
Semburat cahayamu
Mengoyakku
Menunggu cintamu
Yakinkan pilihan
Hanya padamu
Cintaku untukmu
Di Jannah Nya
MAKHLUK SUCI
Adalah Ibuku
Adalah Ibuku
Adalah ibuku
Dia datang sekejap membawa bijak akan rasa, kuasa, angkara dan cinta
Hebat
INDONESIAKU
Hatikupun berkata
RAGU
Mencoba bertahan
Dalamnya bimbang
Terjebak di persimpangan
Waktu berselang
BERSYUKUR
Terkadang lupa
Terkadang lupa
TAHUN BARU
Semangat beranjak
Apapun dipijak
Demi dirimu
Menyehatkan pikiranku
MELATI
Oh melati
Oh corona
Menghancurkan segalanya
Oh corona
Pengangguran di mana-mana
Oh corona
Melewati samudra
Mencari mangsa
Tua muda terkena
Oh corona
Segeralah sirna
Mengalihkan duniaku
Segala tentangmu
Menelusuri dunia
SHALAT
Sempurnakan shalat
Segerakan shalat
Ya Robbi
kuserahkan padaMu
Ya Robbi
Ciptakan untukku
Ya Robbi
Wajah-wajah berkerut
Bersemayam kemelut
SEKOLAHKU
Rindu terasa
Karena corona
Kami terlupa
Tak ke mana-mana
Bermain di halaman
Karya : Mustamadah K.
Mhn diganti puisi ini karena ada kemiripan dengan lirik lagu Iwan fals Azan Shubuh
Karya : Mustamadah K.
Mhn diganti puisi ini karena ada kemiripan dengan lirik lagu Iwan fals Azan Shubuh
Perempuan Satu
Dihapusnya gincu
Karya : Mustamadah K.
Segenap sepi,
segenap kangen,
Karya : Mustamadah K
Kadang ku berkhayal
Namun
sejenak,
inilah dunia
Karya : Mustamadah K.
Senyummu mempesona
Karya : Mustamadah K.
Tuhan.....
Karya : Mustamadah K.
kembali ke asal
Karya : Mustamadah K.
Periiih… sedih….
Aku di sini..
Tetap di tepi…
Hatiku bersumpah
FONDASI
Karya : Mustamadah K.
Dia tentram,
tertimbun .....
tapi kuat.
Tuhan .....
seperti pondasi
yang tertimbun
Asalkan.....
LEGENDA
Karya : Mustamadah K.
Motor LEGENDAku
Karya : Mustamadah K.
menatap jauh
terpaku
tak berdaya
Kelambu kabut
kubertanya
Karya : Mustamadah K.
lirih
Iya nak
Karya : Mustamadah K
pohon-pohon berkurang
bebatuan redam
angin luluh
hewan terbius
Disini, menunggu
Karya : Mustamadah K.
Ceria tawamu
Binar matamu
Lincah kakimu
Putri kecilku
Karya : Mustamadah K
Kaulah segalanya
Batinmu untukku
Datang menggoda
Agungnya Engkau
Pagi
Menangislah
Karya : Mustamadah K.
Anakku
tataplah dunia
Karya : Mustamadah K.
Kabut turun
Pelan, ringan
kubayangkan
di depan kuberdiri
Karya : Mustamadah K.
Temaram malam
terdengar sayup
lirih tangis
Di ujung jalan
senyum dunia
guru kami
Karya : Mustamadah K.
begitu perkasa
menghimpit, mengekang
Tuhan