Anda di halaman 1dari 133

PERANAN PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN

PEDAGANG DI LIHAT DARI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM


(Studi Kasus Pasar Ujung Gading)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Guna Untuk Mencapai Gelar SE
Pada Jurusan Ekonomi Islam

Oleh:

MARDALENI
NIM : 3214. 002

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN)
BUKITTINGGI
2018/1439 H

ii
PERSEMBAHAN

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih kagi maha


penyayang. yang telah mencibtakan manusia dari segumpal darah, dan
Allah yang mha amulia yang mengajarkan manuasia dengan pena,

yang mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya (QS: Al-A’alaq )

Maka nikmat tuhan yang manakah yang kamu dustakan? (QS: Ar-
Rahman ayat 13)

Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman


diantaramu dan orang-orang yang memberilmu beberapa derajat (QS: Al-
Mujadillah ayat 11)

Ya allah sujud syukur qu, kusembahkan kepadamu ya Allah yang


maha agung,maha tinggi, maha mengetahui, maha Adil dan maha
penyayang.

Atas kekuasaanmu engkau telah jadikan akumanusia yang senantiasa


berfikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani kehisupan ini.

Ya Allah rasa syukur q persembahkan kepadamu Ya Rob Engkau telah


memberikan kedua orang tua yang sangat berharga kepada qu ya Allah
yaitu Ibu dan ayah,

Ibu.....

Ada orang yang lahir kedunia ini bukan sebagai apa-apa

Dan hidup bukan sebagai apa-apa pula

Tapi..... ada orang lain yang seperti dirimu ibu....

Yang datang kedunia dengan membawa cinta, kasih sayang

dan kebahagiaan yang melimpah

mudah-mudahan dengan kesabaranmu ibu..

dalam mengahadapi kehidupan ini. Allah SWT memasukkan engkau


kedalam surga Firdaus.,,,Aammiinn

Ayah.....
Aku mengagumi kegigihanmu dalam mencari nafkah

Aku mengagumi kesabaranmu terhadapku

Aku tahu, aku merupakan cobaan berat bagimu

Tapi.... aku berharap bahwa aku dapat memberi lebih banyak kepadamu..

Karena kau layak menerima jauh lebih banyak dari apa yang ku peroleh
saat ini...

Semoga ayah dengan ibu dimasukkan kedalam surga firdaus, amin…

Ayah ibu tercinta

Sungguh kegigihan ayah ibu dan kesabaran ayah ibu, hingga kami bisa
sekolah hingga kuliah. Dan semoga kelak kami menjadi orang sukses dan
itu semua akan kami berikan kepadamu Ibu dan ayah,,,,

Dalam setiap langkahku aku berusaha mewujudkan harapan-


harapan yang kalian impikan dariku selama ini, meski belum semua itu
kuraih’ Insyaallah atas dukungan doa dan restu semua mimpi itu akan
terjawb di masa penuh kehangatan nantik. Untuk itu qu persembahkan
ungkapan terimakasih kepada:

Kakak dan adikku....kakakku Melza Anita S.Pd, dan adik-adikku Aprul


Lubis, Ulfa Aini dan Radia Najwa. Kakak dan adik-adik ku yang Selalu
menjadi orang yang terbaik dalam hidup qu terimakasih atas semua doa
dan dukungan kalian semua kepada qu selama ini, kakak dan adik-adik
qu qu bangga bisa hadir bersama kalian semua,,(Keluarga semoga kita
selalu bersama sampai di surga Firdausnya Allah),,,Aammiinn

kakak dan adik-adikku kita harus syukuri apa yang Allah berikan
kepada kita selama ini. Allah berikan orang Tua seperti Ibu dan Ayah
kita yang kuat, yang selalu mendoakan kita dan orang tua yang memiliki
Kegigihan dalam mencari nafkah untuk kita semua,,

Serta kesabaran mereka terhadap kita itu semua Merupakan bentuk


tanggung jawab, cinta dan kasih sayangnya terhadap kita..oleh karna itu
kak ,adik-adik ku janganlah kita menyia-nyiakan harapan yang telah
mereka sandangkan ke pundak kita,,,,

Ayah dan Ibu Tercinta....

Usiamu semakin tua, rambut pun mulai memutih

Matamu bersinar bagaikan permata

Ayah.... ibu.... anak-anakmu kini t’lah dewasa,, Kami semua sayang ayah
dan Ibu,,
Terima kasih qu ucapkan kepada Hanafi yang telah mengerti
q,memberikan dukungan kepadaku dalam menghadapi rintangan sejak
qu semeter 5 sampai penyelesaian Skripsi ini, semoga kita tetap bersama,,

Dan terimakasih Untuk Kakak –kakak kos kak Ayni,kak nina,kak


tika,kak Eny, untuk teman-teman kos Rahmi,wina,ifit,sri, suci dan teman-
teman kos yang lama,,hehehe,, yaitu: mutia,nindi dan Untuk Emi yaitu
seorang teman yang paling mengerti tentang qu,,

Dan untuk adik-adik kos As ceria yaitu wayang yang selalu mengaku
yang cantik diantara semuanya,,hehe untuk via,fika,siska,zahra,yani
dan Ulul, Nia terimakasih kakak ucapkan kepada kalian karna kalian
sudah mengerti tentang kakak,,

Alam semesta ini telah menganugerahi kita dengan cinta,

Sehingga kita bisa terus tumbuh berdampingan

Mari kita saling memberi motivasi yang besar,

Saling merangkul dengan penuh cinta,

Menghapus duka menuju bahagia

Semua kesedihan, kelaparan dan ketakutan

Itu merupakan suatu cobaan yang ditujukan kepada kita semua

Dan kita semua yang ada di alam semesta ini akan kembali kepada-Nya

Hamba dan kami semuanya Mencintai dan Menyayangi Engkau


ya..Allah...
MOTO
Mundur satu langkah untuk meju seribu langkah, jadikanlah masa lalu
sebagai pelajaran

bagimu dan raihlah cita-cita setinggi langit dan juga rendahkan hatimu
serendah karang

dilautan. Selagi dirimu masih menghirup udara di dunia ini, maka


gunakanlah hal yang

bermanfa’at dan banyaklah memberikan manfaat kepada orang lain,


karena orang yang

baik itu adalah orang yang banyak memberikan manfaat kepada orang
lain.

Jadilah orang yang sukses dengan mengubah :

“ Kebiasaan yang tidak bermanfaat menjadi yang lebih bermakna”

Tanamkan pada dirimu dalam mengarungi kehidupan dengan sabar dan


tabah dalam

mengahadapi segala cobaan dan rintangan yang selalu menghadang.

Gantungkan lah cita-citamu setinggi langit dan randahkan hatimu


serendah karang

dilautan”

“SUDUT PANDANG”

Rubahlah sudut pandangg dan pola pikirmu

Sehingga dengan adanya perubahan

Dirimu bisa menjadi orang yang sukses dalam meraih cita-cita...


ABSTRAK
Skripsi ini disusun oleh Mardaleni, NIM 3214.002. Skripsi ini berjudul
“Peranan Pemerintah Dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang Di
Dilihat Dari Perspektif Ekonomi Islam, (Studi Kasus Pasar Ujung Gading)”,
Jurusan Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi, Tahun 2018.
Penelitian ini melatar belakangi bahwa penulis melihat pedagang didalam
pasar Ujung Gading kurang sejahtera karena disebabkan oleh keadaan sarana dan
prasarana di pasar kurang refresif disamping umurnya sudah tua daya tampung
didalam pasarpun tidak lagi mencukupi jumlah pedagang didalam pasar sehingga
menggunakan jalan dan ini akan menyebabkan kurang tertatanya pedagang yang
berjualan. Untuk itu penulis ingin mengetahui dan menganalisa peranan
pemerintah dalam meningkatkan pendapatan pedagang dilihat dari perspektif
ekonomi islam studi kasus di pasar ujung gading.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan penulis
menggunakan metode kualitatif deskriptif. teknik pengumpulan data dilakukan
dengan teknik observasi dan wawancara. adapun informan dalam penelitian ini
adalah pemerintah walinagari ujung gading beserta pedagang-pedagang yang ada
di pasar Ujung Gading.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah nagari Ujung Gading
belum bisa menjalankan perannya untuk meningkatkan pendapatan pedagang
melalui kesejahterakan pedagang di pasar Ujung Gading karena disebabkan oleh
dana. Walaupun pemerintah Ujung gading tetap menjalnkan kewajibannya untuk
melakukan memungutan retribusi baik perhari maupun pertahun. walaupun pada
tahun 2014 pemerintah nagari Ujung Gading mendapatkan dana dari PEMDA
namun dana itu tidak bisa merehabilitas seluruh tempat pedagang di pasar hanya I
kios dengan jumlah 12 petak semntara 3 kios lainnya masih kondisi bangunan
yang tua dan begitu juga dengan Los hanya bisa merehabilitas 2 los dengan
jumlah 32 petak sementara 3 los lainnya masih kondisi bangunan yang tua.
Sehingga didalam pasar adanya kesenjangan dalam pemerataan hak. Sementara
didalam ekonomi Islam seorang pemimpin itu harus berlaku adil kepada
rakyatnya tanpa membedakan hak-hak antara sesama muslim.

Kata kunci: Peranan , meningkatkan pendapatan pedagang di pasar


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil`alamin. Puji syukur yang sedalam-dalamnya penulis

ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis telah dapat menyelesaikan

penulisan skripsi yang berjudul “ Peranan Pemerintah Dalam Meningkatkan

Pendapatan Pedagang Dilihat Dari Perspektif Ekonomi Islam (Pasar Ujung

Gading)”. Juga tidak lupa pula penulis mengucapkan shalawat beriring salam

kepada Nabi junjungan kita yaitu Nabi Muhammmad SAW, beserta segenap

keluarga dan sahabat serta pengikut beliau yang setia hingga akhir zaman. Sebagai

ungkapan rasa syukur dan terimakasih penulis atas terwujudnya penyelesaian

skripsi ini. Sebagai suatu keharusan dan salah satu syarat bagi mahasiswa program

strata satu (S1) IAIN Bukittinggi dalam menyelesaikan studi untuk mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi nantinya.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menghadapi berbagai macam

halangan dan rintangan. Namun, penulisan skripsi ini dapat penulis selesaikan

berkat bantuan dan bimbingan dengan penuh ketulusan dan keikhlasan dari

beberapa pihak. Karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga,

pertama sekali kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Lahuddindan

Ibunda Sarifahyang telah membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang,

kesabaran dan pengorbanan dan kepada kakak penulis Melza Anita S.Pd, adik-

adik penulis Aprul Lubis, Ulfa Aini, Radia Najwa.


Penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa ada

dukungan dan bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, izinkan penulis

mengucapkan rasa syukur kepada orang-orang yang telah berjasa dalam

penyelesaian skripsi ini diantaranya :

1. Ibu Dr.Ridha Ahida, M.Hum selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Bukittinggi, Bapak Harfandi, SE, M.Si selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Islam serta Ibu Yefri Joni, SE, MA selaku Ketua

Jurusan Perbankan Syariah yang telah memberikan fasilitas kepada penulis

untuk menuntut ilmu di IAIN Bukittinggi.

2. Bapak H. Andriyaldi Lc, MA selaku Pembimbing Akademik (PA) yang telah

memberikan nasehatnya demi kelancaran proses belajar penulis.

3. Bapak Harfandi, SE, M.SI selaku pembimbing I dan Ibu Dra. Rusyaida D,

M.Ag selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan

menyumbangkan buah pikiran untuk memberikan arahan dan bimbingan

dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Bukittinggi yang juga memberikan masukan

dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

5. Bapak/ibu kepala beserta staf perpustakaan IAIN Bukittinggi yang telah

menyediakan fasilitas peminjaman buku yang penulis butuhkan dalam

penulisan skripsi ini.

6. Pimpinan dan karyawan/i Wali Nagari Ujung Gading yang telah membantu

dan memberikan arahan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan ini.


7. Teman-teman Jurusan Ekonomi Islam angkatan 2014 umumnya dan lokal

EI A.`14 serta mohon maaf pada teman-teman yang tidak tersebut namanya

satu persatu, terimakasih atas persahabatan dan kerjasamanya yang selama

empat tahun perkuliahan ini.

Selanjutnya penulis juga mengucapkan terima kasih banyak kepada semua

pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

Penulis berdo`a dan berharap kepada Allah SWT semoga amal dan kebaikan kita

semua di ridhai oleh Allah SWT dan bernilai ibadah di hadapan-Nya.

Dengan segala kerendahan hati,penulis sajikan karya tulis dalam bentuk

skripsi dengan harapan bisa bermanfaat bagi kita semua serta dapat menambah

khasanah ilmu pengetahuan.

Bukittinggi, 5Agustus 2018

Penulis

Mardaleni
3214.002
DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGESAHAN TIM PENGUJI

PERNYATAAN SKRIPSI

HALAMAN PERSEMBAHAN

ABTRAK ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... v

DAFTAR TABEL ....................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 8

C. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah ............................................. 8

D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 9

E. Kegunaan Penelitian ............................................................................ 9

F. Penjelasan Judul .................................................................................. 10

G. Kajian Terdahulu ................................................................................. 11

H. Sistematika Penulisan .......................................................................... 13

BAB II LANDASAN TEORI

A. Konsep Pemerintah .............................................................................. 15

B. Pemerintah dan Pendapatan ................................................................. 30


C. Peran Pemerintah dalam Mengontrol Pasar .......................................... 37

D. Peran Pasar dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang ...................... 40

E. Perekonomian Islam ............................................................................ 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 57

B. Lokasi Penelitian ................................................................................. 58

C. Informan .............................................................................................. 58

D. Sumber Data ....................................................................................... 59

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 59

F. Teknis Analisis Data ............................................................................ 61

BAB VI HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Tentang Pasar ......................................................... 62

B. Peranan Pemerintah dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang ........ 66

C. Analisis Perspektif Ekonomi Islam ...................................................... 76

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................... 91

B. Saran .................................................................................................. 92

DAFTAR KEPUSTAKAAN

lAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


DAFTAR TABEL

Halamn

Tabel 1.1 Pendapatan Pedagang di dalam Pasar Ujung Gading

pada Tahun 2015-2017 .................................................. 5

Tabel 1.2 Pendapatan Pedagang di luar Pasar Ujung Gading pada

Tahun 2015-2017 ........................................................... 6


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Pedoman Wawancara ....................................................


LAMPIRAN II SK Pembimbing.............................................................
LAMPIRAN III Surat Mohon Izin Penelitian..........................................

LAMPIRAN IV Surat Rekomendasi Izin Penelitian dari Walinagari......

LAMPIRAN V Surat Balasan Penelitian ................................................

LAMPIRAN VI Surat Keterangan Bebas Uang Kuliah............................

LAMPIRAN VII Kartu Hafalan Al-qur’an Jus 30 di FEBI.......................

LAMPIRAN VIII Daftar Riwayat hidup.....................................................

LAMPIRAN IX Dokumentasi...................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia didunia ini tidak akan bisa lepas dari dunia

perekonomian karena hal ini merupakan salah satu fitrah manusia dalam

menjalani kehidupannya. 1Ekonomi merupakan aspek penting yang dapat

menunjang kemajuan suatu bangsa. Bangsa yang besar adalah bangsa

yang mampu menumbuhkan dan memajukan sektor ekonomi baik sektor

formal maupun informal untuk memperhatikan pemerataan pendapatan

bagi warga negaranya.

Sistem ekonomi pada masa Nabi Muhammad SAW

berdasarkan syariat Islam dan berlandaskan Al-Quran dan Sunnah.

Sejumlah aturan yang tertanam pada landasan perekonomian tersebut

sebagai pedoman yang terdapat dalam al-Quran dan Sunna yang

bertujuan untuk menjamin keselamatan manusia sepanjang hidupnya

baik agama, akal, harta, benda maupun keturunan.

Salah satu prinsip yang penting dalam sistem ekonomi

Islam adalah keadilan dan kebaikan (ihsan) dalam hal ini allah

memerintahkan dalam Q.S An-Nahl ayat 90 yang berbunyi:

1
Arifin Johan,Etika Bisnis Islami, (Semarang:Walisongo Press,2009), hal 31
Artinya: Sesungguhnya allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat
kebajikan (insan), memberi kepada kaum kerabat, dan allah
melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.
Dia memberi pengajaran kepada kamu agar kamu dapat
memberi pengajaran.

Dari penjelasan ayat di atas Allah memerintahkan untuk

menegakkan keadilan dan persamaan dalam seluruh aspek kehidupan dan

prinsip yang mendasar dalam ekonomi keadilan. Komitmen yang tinggi

terhadap etika serta perhatian terhadap keadilan dan pemerataan

kerakyatan. Setiap kegiatan hendaknya harus mencakup konsep

kemaslahatan yang bermuara pada ukhuwah islamiyah. Dan usaha-usaha

ekonomi hendaknya juga dilakukan secara etis dalam bingkai syariah

Islam. Sumber daya ekonomipun hendaknya tidak boleh ada diantara

seseorang saja melainkan harus berbagi-bagi antara masyarakat.

Negara hendaknya memiliki kekuasaan dan wewenang

untuk mengelola kehidupan ekonomi masyarakat sesuai dengan prinsip

dibawah ini:

‫تصر ف اال ما م على الر عية منو ط با امصلحلة‬

Artinya:“Kebijaksanaan imam mengacu kepada kemaslahatan

rakyat”.2

Dari penjelasan ayat di atas Negara hendaknya harus

bertanggung jawab secara langsung dalam memelihara masyarakatnya dan

menyediakan berbagai sarana untuk mempertahankan standar hidup yang

layak.

2
Prof.H.A.Djazuli, Fiqih Siyasah: Implementasi Kemaslahatan Umat dalam Rambu-
rambu Syariah, (Jakarta:Kencana,2009), hal 53
Peran pemerintah daerah merupakan hal mutlak yang

menjadi tolak ukur berlangsungnya pembangunan pasar tradisional,

karena dalam paradigma goodgovernance pemerintah daerah punya

peran penting dalam membangun daerahnya. Lahirnya otonomi daerah

menumbuhkan harapan baru bagi pemerintah serta masyarakat untuk

membangun potensi yang dimiliki suatu daerah dalam rangka pencapaian

kesejahteraan masyarakat melalui perannya dalam membangun

perekonomian dalam pelayanan dan memberdayakan masyarakat. Tujuan

peningkatan otonomi daerah adalah untuk meningkatkan kapasitas

pemerintah daerah untuk memberdayakan masyarakat melalui upaya

pelayanan masyarakat secara lebih efektif, efisien, akuntabel, transparan

dan responsif.3

Salah satu faktor yang mempengharuhi perkembangan

perekonomian, dan akhirnya akan berpengaruh pada perkembangan

tingkat kesejahteraan masyarakat adalah pasar.

Pembangunan pasar tradisional berangkat dari sebuah

konsep dalam suatu Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 tentang

pemerintah daerah yang isinya mengatur tentang pemberian wewenang

kepada daerah untuk mengembangkan potensi dan mengelola potensi

yang dimiliki oleh daerahnya. Pasar tradisional dalam sebuah daerah

merupakan sarana yang menjadi tolak ukur dalam meningkatkan

3
Rahardjo Adisasmita, Manajemen Pemerintah Daerah, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2011), hal 119
kesejahteraan masyarakat khususnya di daerah Ujung Gading kecamatan

Lembah Melintang Kab. Pasaman Barat.

Pasar Ujung Gading di kecamatan Lembah Melintang

merupakan pusat aktivitas masyarakat didaerah ujung gading karena

sebagian besar masyarakat ujung gading memiliki mata pencarian

sebagai pedagang, sehingga tidak heran bahwa jika salah satu sektor yang

dikembangkan di Ujung gading adalah sektor perdagangan.

Pasar Ujung gading mulai berdiri pada tahun 19834 yang

terletak dipinggir jalan Lintas Ujung Gading-Air Bangis. Pasar Ujung

Gading sekarang menjadi pusat perekonomian terbesar di kecamatan

lembah melintang. Pasar Ujung Gading ini dapat memenuhi fungsi yang

strategis karna pasar Ujung Gading dapat memberikan kontribusi bagi

pertumbuhan ekonomi, dapat menciptakan lapangan pekerjaan,

memberdayakan usaha kecil dan menenga (UKM). Pasar Ujung Gading

juga berfungsi sebagai sarana penyaluran hasil pertanian dari berbagai

daerah yang dapat memberikan kontribusi yang cukup luas dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah ujung gading.

Keadaan sarana pedagang di pasar Ujung Gading ini

kurang refresif di samping umur bangunannya pun sudah tua, daya

tampungnya tidak lagi mencukupi sehingga sudah menggunakan jalan

atau lahan lainnya yang kurang tertata dengan baik. Dari hari ke haripun

pertumbuhan pemakaian pasar tidak beraturan. Apa lagi hari Senin hari

4
Wawancara dengan bapak karyawan di kantor Wali Nagari Ujung Gading tanggal 15
November 2018 Pukul 10.10 Wib
pakan pasar ujung gading ini, banyak pedagang tidak bisa berjualan di

dalam pasar karena lokasi pasar ini tidak dapat menampung seluruh

pedagang baik yang datang dari luar daerah maupun asli daerah Ujung

Gading, sehingga menggunakan jalan umum untuk tempat berjualan

sedangkan pada hari biasa didalam pasar ini berdempet dempet para

pedagang, sebagian besar becek dan pengap. Lokasi pengembangan

areapun sudah sulit dilakukan karena lahan di sekeliling pasar merupakan

perumahan rakyat dan banyak juga sudah beralih menjadi toko-toko.

Lokasi parkir pun kurang refresif dan ini juga dapat berpengaruh kepada

pedagang untuk mengurangi pendapatan pedagang dalam meningkatkan

pendapatan kesejahteraan perekonomian. Gambaran pendapatan

pedagang yang jualan di dalam pasar yang pindah lokasi pada hari pakan

karena lokasi kurang mengizinkan dapat di lihat dalam tabel berikut:

Tabel 1.1

Pendapatan Pedagang di dalam Pasar Ujung Gading Pada


Tahun 2015-2017

No Nama Pendapatan Pedagang di Dalam Pasar Jenis

(6 x dalam seminggu) Barang

Dagangan

2015 2016 2017

1 Tina Rp 38 808 000 Rp 36 000 000 Rp 28 800 000 Ikan Mas

2 Maja Rp 40 320 000 Rp 37 440 000 Rp 33 120 000 Ikan laut

3 Ani Rp 34 560 000 Rp 25 920 000 Rp 21 600 000 Sejenis

parang

4 Inur Rp 34 560 000 Rp 23 040 000 Rp 17 280 000 Buah-


buahan

5. Ani Rp 43 200 000 Rp 37 440 000 Rp 31 680 000 Beras

6. Mualli Rp 28 800 000 Rp 23 040 000 Rp 17 280 000 Sayur–

m sayuran

7. Aini Rp 25 920 000 Rp 21 600 000 Rp 14 400 000 Lokan

8. Ida Rp 31 680 000 Rp 25 920 000 Rp 20 160 000 Cabe

9. Reski Rp 57 600 000 Rp 46 080 000 Rp 34 560 000 Ayam

10. Afwan Rp 40 320 000 Rp 34 560 000 Rp 25 920 000 Barang

harian

5
. Penjelasan dari tabel di atas dapat di kemukakan bahwa

pendapatan pedagang semakin menurun setiap tahun karena berpengaruh

kepada tempat.

Tabel 1.2
Pendapatan Pedagang Di Luar Pasar Ujung Gading Pada
Tahun 2015-2017
No Nama Pendapatan Pedagang di Luar Lokasi Pasar (1 x Jenis
barang
dalam seminggu) Pada Tahun
dagang
2015 2016 2017

1 Tina Rp 6 480 000 Rp 6 000 000 Rp 4 400 000 Ikan mas

2 Maja Rp 6 720 000 Rp 6 240 000 Rp 5 520 000 Ikan laut

3 Ami Rp 5 760 000 Rp 4 320 000 Rp 3 600 000 Sejenis

parang

5
Wawancara dengan pedagang pada tanggal 30 November 2017 Pukul 11.30 Wib
4 Inur Rp 3 840 000 Rp 3 840 000 Rp 6 240 000 Buah-

buahan

5. Ani Rp 7 200 000 Rp 6 240 000 Rp 5 280 000 Beras

6. Muall Rp 4 800 000 Rp 3 840 000 Rp 2 880 000 Sayur-

im sayuran

7. Aini Rp 4 320 000 Rp 3 600 000 Rp 2 400 000 Lokan

8. Ida Rp 5 280 000 Rp 4 320 000 Rp 3 360 000 Cabe

9. Reski Rp 9 600 000 Rp 7 680 000 Rp 5 760 000 Ayam

10. Afwa Rp 6 720 000 Rp 5 760 000 Rp 4 320 000 Barang

n harian

6
.Penjelasan dari tabel di atas dapat di kemukakan bahwa

Pendapatan pedagang di luar lokasi pasar ujung gading semakin menurun

dan setiap pedagang yang berjualan harus membayar kepada orang yang

memiliki tempat jualan yang di gunakan pedagang pada saat jualan,

jumlah yang di keluarkan pedagang itu sesuai dengan kesepakatan antara

pedagang dengan orang yang memiliki tempat yang pakai pedagang.

Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa pendapatan pedagang

dipengaruhi oleh tempat. Sementara pemungutan uang pasar dari

pedagang setiap hari tetap jalan, serta adanya dikenal pembayaran

tambahan tempat jualan seperti pada saat jualan di hari Senin dan adanya

pembayaran retribusi (pembayaran lelang) sekali setahun yang harus

6
Wawancara dengan pedagang pada tanggal 30 November 2017 Pukul 13.30 Wib
dibayar pedagang. Tetapi pembangunan pasar ini lambat sehingga

banyaknya pedagang yang kurang mendapatkan sejahteraan dalam

berdagang.

Berdasarkan latar belakang di atas maka dalam penelitian

ini penulis ingin menganalisis tentang “Peranan Pemerintah Dalam

Meningkatkan Pendapatan Pedagang di Lihat dari Perspektif

Ekonomi Islam (Studi Kasus di Pasar Tradisional Ujung Gading)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis

dapat mengidentifikasi permasalahannya sebagai berikut:

1. Kurangnya Peranan Pemerintah Dalam Pengelolaan Pasar

2. Keadaan Pasar Berpengaruh Terhadap Pendapatan Pedagang

3. Persepsi masyarakat Terhadap Pasar

C. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di

kemukakan rumusan masalah yaitu: Bagaimana peranan

pemerintah dalam meningkatkan pendapatan pedagang dilihat dari

perspektif ekonomi Islam (studi kasus di pasar ujung gading) ?

2. Batasan Masalah

Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, maka penulis

membatasi masalah pada Peranan Pemerintah Dalam


Meningkatkan Pendapatan Pedagang Dilihat Perspektif Ekonomi

Islam di Pasar Tradisional Ujung Gading.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yaitu:

a. Untuk mengetahui dan menganalisa peranan pemerintah dalam

meningkatkan pendapatan pedagang dilihat dari perspektif ekonomi

Islam studi kasus di pasar ujung gading.

E. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian sebagai berikut:

a. Manfaat akademik Ilmiah

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyumbang khasanah

Ilmu pengetahuan tentang bentuk-bentuk upaya pengelolaan

Pemerintah terhadap pengembangan pasar melalui

pendapatan pedagangsekaligus dapat memberikan dampak

peranan pemerintah terhadap pendapatan pedagang di pasar

Ujung Gading.

2) Memenuhi persyaratan dan melengkapi tugas dalam

mencapai gelar Sarjana Ekonomi Islam (SE) Jurusan

Ekonomi Islam pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Bukittinggi.
b. Manfaat Sosial praktis

1) Bagi pemerintah Daerah Ujung Gading adalah untuk

mengetahui seberapa besar peranan pemerintah dalam

meningkatkan pendapatan pedagang di pasar Ujung Gading.

2) Bagi penulis

Penelitian ini akan memberi manfaat yang sangat berharga

berupa pengalaman praktis dalam penelitian ilmiah ini

sekaligus dapat dijadikan referensi oleh pihak yang

berkepentingan.

3) Bagi almamater

Semoga hasil penelitian ini akan dapat memberi sumbangan

yang berarti serta dapat menjadi bahan acuan dalam

penelitian selanjutnya.

F. Penjelasan Judul

Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam memahami

makna yang di maksud, penulis perlu menjelaskan istilah-istilah yang di

pakai dalam pembahasan:

Peran Pemerintah : Tindakan yang memberikan kontribusi

yang dapat menghasilkan beberapa

perubahan.

Peningkatan pendapatan : Seluruh penerimaan baik berupa uang

maupun barang yang berasal dari pihak lain

maupun dari hasil industri yang di nilai atas


dasar jumlah uang dari harta yang berlaku

saat itu. Pendapatan seseorang harus dapat

digunakan untuk memenuhi tingkat

kesejahteraan sebab dengan pendapatan

seseorang akan dapat memenuhi kebutuhan

hidupnya sehari-hari baik secara langsung

maupun secara tidak langsung.

Ekonomi Islam : Ilmu pengetahuan sosial yang

memepelajari masalah-masalah ekonomi

masyarakat yang di ilhami oleh nilai-nilai

islam.

Dari penjelasan judul di atas maka dapat di simpulkan

yaitu: Tindakan yang dapat memberikan perubahan untuk meningkatkan

pendapatan dalam perekonomian Islam.

G. Kajian Terdahulu

Penelitian tentang Peranan Pemerintah dalam

Meningkatkan Pendapatan Pedagang Dilihat Dari Perspektif Ekonomi

Islam (Studi Kasus Pasar Ujung Gading) sebelumnya adanya peneliti

yang terlebih dahulu melakukan penelitian seperti:

a. Nurul Hidayati, dengan Judul Skripsi: “Peran Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat Dalam Meningkatkan Kesejahteraan

Masyarakat Desa Banjarejo Kecamatan Karangbinangun Kabupaten


Lamongan Jawa Timur”. Penelitian ini membahas tentang peran

lembaga masyarakat dalam meningkatkan tata kehidupan materil dan

tata kehidupan spiritual masyarakat Banjarejo, Penelitiannya

menggunakan pendekatan deskriptif Kualitatif.

b. Khalifa, dengan judul Skripsi: Upaya Peningkatan Kesejahteraan

Ekonomi Msyarakat Oleh Kelompok Tani “Suka Maju” Didusun

Gerincang Kec. Batang-batang Kab.Sumenep Madura. Penelitian ini

membahas tentang proses pemberdayaan ekonomi oleh kelompok

suka tani Suka Maju melalui pendampingan untuk untuk produksi

hasil pertanian, Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif

Kualitatif

c. Supardionon, dengan judul Skripsi: “Pemberdayaan Pelaku Pasar

Tradisional Prawirotaman Oleh dinas Pengelolaan Pasar Yogyakarta”

Penelitian ini membahas tentang pemberdayaan ekonomi pelaku

pasar prawiroutama Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan

pendekatan deskriptif Kualitatif.

Perbedaan penelitian Terdahulu dengan penelitian penulis

yaitu: Penulis meneliti tentang Peranan Pemerintah Dalam Meningkatkan

Pendapatan Pedagang dilihat dari Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus

Pasar Ujung Gading) dengan menggunakan metode deskriptif Kualitatif

untuk mengetahui dan menganalisa Peranan Pemerintah Dalam

Meningkatkan Pendapatan Pedagang dilihat dari Perspektif Ekonomi

Islam Studi Kasus Pasar Ujung Gading.


H. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penelitian skripsi ini

di bagi dalam lima bab, antara lain sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN yang terdiri dari latar Belakang Masalah,

Identifikasi Masalah, Batasan Masalah dan Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, kegunaan penelitian,

Penjelasan Judul, Kajian Terdahulu, Sistematika penulisan

Skripsi.

BAB II : LANDASAN TEORI pada bab ini kajian teori terdiri dari

seperti: Konsep Peranan Pemerintah Terhadap Pasar,

Pemerintah dan Pendapatan Masyarakat, Peran Pasar dalam

Meningkatkan kesejahteraan, Perekonomian Islam.

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN mengemukakan tentang

jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber data, teknik

pengumpulan data, teknis analisis data.

BAB VI: HASIL PENELITIAN pada bab ini berisi tentang:

Gambaran umum tentang pasar, Hasil penelitian peranan

pemerintah dalam meningkatkan pendapatan pedagang di

lihat dari perspektif Islam, analisis penulis tentang peranan

pemerintah dalam meningkatkan pendapatan pedagang

dilihat dari perspektif ekonomi Islam.

BAB V: PENUTUP terdiri dari kesimpulan dan saran-saran . Disini

dijelaskan bagaimana gambaran dari persoalan-persoalan


yang dikemukakan dalam rumusan masalah. Tidak luput

diikut sertakan dengan saran-saran yang berguna dengan

persoalan yang dibahas.


BAB II

LANDASAN TEORI
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Pemerintah
1. Pengertian pemerintah

Atau dalam bahasa indonesia berarti “pengarahan

dan administrasi yang berwenang atas kegiatan orang-orang dalam

sebuah negara, negara bagian desa, kota dan sebagainya.

Sedangkan istilah “kepemerintahan” atau dalam bahasa ingris

“governance” adalah The act fact, manner of governing berarti:

tindakan, fakta, pola dan kegiatan atau penyelenggaraan

pemerintahan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Kooiman

bahwa governance lebih merupakan serangkaian proses interaksi

sosial politik antara kepemerintahan dengan masyarakat dalam

berbagai bidang yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat

dan intervensi pemerintah atas kepentingan-kepentingan tersebut.

Istilah “governance” tidak hanya berarti kepemerintahan sebagai

suatu kegiatan tetapi juga mengandung arti pengurusan,

pengelolaan, pengarahan, pembinaan penyelenggaraan serta bisa

juga di artikan pemerintahan.

Governancesebagai terjemahan dan pemerintah

berkembang dan menjadi populer dengan sebutan kepemerintahan


atau tata kelola sedangkan praktik terbaiknya disebut

kepemerintahan atau tata kelola yang baik (good governance).

2. Good governance

Di satu sisi istilah good governance dapat dimaknai

secara berlainan, sedangkan disisi yang lain dapat diartikan sebagai

kinerja suatu lembaga, misalnya kinerja pemerintahan, perusahaan

atau organisasi kemasyarakatan. Apabila istilah ini dirujuk pada

asli kata dalam bahasa inggris: governing maka artinya adalah

mengarahkan atau mengendalikan, karena itu goodgovernance

dapat diartikan sebagai tindakan untuk mengarahkan,

mengendalikan atau memengaruhi masalah publik.

Lembaga Administrasi Negara (2000)

menyimpulkan bahwa wujud good governance adalah

menyelenggarakan pemerintahan negara yang solid dan

bertanggung jawab, serta efisien dan efektif dengan menjaga

kesinergisan interaksi kontruktif di antara domain-domain negara,

sektor swasta dan masyarakat.

Selain itu peraturan pemerintah Nomor 101 tahun

2000 merumuskan arti good governance sebagai berikut:

kepemerintahan yang mengembangkan dan menerabkan prinsip-

prinsip profesionalitas, akuntabilitas, transparansi, pelayanan


prima, demokrasi, efisiensi, efektivitas, supremasi, hukum dan

dapat di terima oleh seluruh masyarakat. 7

3. Fungsi-fungsi pemerintah

Dalam publik, pemerintah daerah seharusnya

bekerja secara aktif dalam perekonomian yang dikaitkan dalam

pencapaian kesejahteraan masyarakat. Fungsi utama pemerintah

daerah dalam bidang perekonomian adalah:

1. Pembentukan kerangka landasan hukum (Peraturan Daerah)

2. Penyususnan kebijakan publik dan rencana pembangunan

daerah jangka menengah(RPJM) yang selanjutnya dijabarkan

dalam program-program pembangunan yang dapat

diimplementasikan untuk meningkatkan produksi dan

produktivitas, meningkatkan kesempatan kerja, mengentaskan

kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat

3. Menyediakan(memberikan) pelayanan publik kepada

masyarakat secara tepat,cepat,murah dan bermutu.

Sementara fungsi pokok ekonomi yang di lakukan

pemerintah yakni:

1. Efisiensi

Dalam sistem pasar sesungguhnya, perusahaan dapat

meraih keuntungan sebanyak mungkin dengan menetapkan

7
Srijanti, A, Rahman, Purwanto,Pendidikan Kewarganegaraan untuk Mahasiswa,
(Yokyakarta:Graha Ilmu 2009),hal 221-223
harga tinggi dan memproduksi barang dalam jumlah banyak. Di

samping itu, disektor lain terdapat luapan proses berupa dampak

eksternalitas negatif (polusi) yang berbahaya atau kemajuan

poengetahuan yang bernilai tinggi yang dimiliki perusahaan lain

atau konsumen. Pada setiap kejadian ini, kegagalan pasar

mengarah pada produksi atau konsumsi yang tidak efisien, dan

peluang bagi pemerintah untuk berperan sebagai pengikis

penyakit, akan tetapi, sementara menilai peran pemerintah

dalam mengobati kegagalan pemerintah, yaitu keadaan yang di

ciptakan oleh pemerintah justru menimbulkan penyakit atau

membuat penyakit tambah parah.

2. Keadilan

Hasil mekanisme pasar yang menerapkan persaingan,

walaupun dari segi ekonomi dapat di benarkan, tetapi dari segi

politik dan etika kemungkinan besar tidak dapat diterima, karena

yang kuat tetap bertahan hidup dan semakin bertambah kuat, di

lain pihak yang lemah akan tersisih, kalah dalam persaingan.

Dalam persaingan bebas distribusi hasil produksi dan

pendapatan dirasakan tidak adil sebagian di akibatkan oleh

kemajuan teknologi tinggi, untuk mengurangi ketidak adilan

pendapatan masyarakat di lakukan:

1) Penetapan pajak regresif yaitu membebani pajak yang lebih

tinggi pada orang kaya dari pada orang miskin.


2) Menerapkan subsidi pendapatan, seperti tunjangan pensiun,

tunjangan cacat, asuransi pengangguran bagi yang tidak

memiliki mata pencarian.

3. Stabilitas

Pemerintah dalam mempertahankan fungsi stabilitas

ekonomi pemerintah daerah mengupayakan keseimbangan

ketersediaan barang (terutama bahan pokok) dan pelayanan

publik dengan kebutuhan masyarakat, membiayai prasarana

pembangunan daerah yang bersifat meningkatkan produksi,

penyediaan kesempatan kerja, dan peningkatan pendapatan

masyarakat yang dimaksudkan membantu menciptakan stabilitas

ekonomi daerah.8

Fungsi Negara Dalam Islam

Dalam islam negara berperan sebagai lembaga

kepengurusan kehidupan manusia bisa menjalankan peran dan

fungsinya sebagai khalifah allah di muka bumi. Negara berfungsi

sebagai:

a. Pengaturan kehidupan bermasyarakat orang-orang yang hidup di

wilayah kekuasaannya berdasarkan syariat allah azza wajalla.

Pelindung keamanan warganegara dan orang-orang yang

memintak perlindungan.

8
Rahardjo Adisasmita, Manajemen Pemerintah Daerah, (Graha Ilmu:2011), hal 107-113
b. Pendorong kemajuan peradaban kemanusiaan sebagai peradaban

khalifah illahi robbi di muka bumi.

4. Peran pemerintah dalam bidang ekonomi

Dalam bidang perekonomian, pemerintah mengatur

sebaik-baiknya dan berinteraksi secara efisien dan responsif,

sehingga menghasilkan pertumbuhan ekonomi dengan laju

pertumbuhan yang tinggi. Sistem perekonomian di selenggarakan

berdasarkan demokrasi ekonomi, yang menerabkan prinsip-prinsip

kemantapan,keseimbangan,dan berkeadilan. 9

Peningkatan aktivitas ekonomi memerlukan

investasi baik oleh negara yang dilakukan oleh pemerintah

maupun oleh swasta yang dilakukan oleh masyarakat.oleh karena

itu, maka peran penting pemerintah di bidang ekonomi adalah:

a. Terjaminnya penyediaan barang dan jasa yang di butuhkan dan

diinginkan masyarakat.

Bila mengamati kebutuhan terlihat bahwa kelangsungan

hidup individu, kelompok atau bahkan negara memerlukan

syarat yang tak bisa di tawar yaitu: terpenuhinya kebutuhan

minimal. Kebutuhan minimal ini di bagi menjadi 2 kelompok

yaitu: kebutuhan berbentuk barang (goods), seperti makanan,

minuman, pakaian, perumahan, kendaraan, dan sebagainya.

9
Prof,Dr.Rahardjo Adisasmita, M.Ec, Teori-Teori Pembangunan Ekonomi,
(Yogyakarta:Graha Ilmu 3013), hal 121-122
Untuk terpenuhinya kebutuhan minimal itu

diperlukan beraneka ragam barang dan jasa, yang pengadaannya

memerlukan berbagai tahapan dan proses. Tahapan awal

pengadaan barang dan jasa, yang dibutuhkan untuk

kelangsungan kehidupan masyarakat di masa datang, adalah

melakukan investasi saat ini.

b. Tersedianya lapangan pekerjaan sebagai sumber nafkah.

Keberhasilan suatu pemerintah, baik pemerintah pusat

maupun pemerinttah daerah, sangat ditentukan oleh

kemampuannya di dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakatnya. Kesejahteraan masyarakat diindikasikan oleh

tingkat pendapatan (income) masyarakat. Dan untuk

mendapatkan income seseorang harus punya pekerjaan sebagai

sumber penghasilannya.

Dengan demikian Tugas Pemerintah dibidang

ekonomi adalah meningkatkan dan melindungi kesejahteraan

masyarakat secara berkelanjutan, yang diindikasikan oleh

peningkatan Pendapatan Asli Masyarakat (PAM) dan peningkatan

Pendapatan Asli Negara melalui pengelolaan sumber daya ekonomi

nasional yang tergambar dalam APBN, khususnya pada bagian

penerimaan negara yang bukan dari utang. Sedangkan tugas

pemerintah diluar ekonomi adalah meningkatkan efisiensi dan


efektivitas pelayanan kepada masyarakat sekaligus peningkatan

kesejahteraan masyarakat.10

Sementara itu Peran pemerintah secara islami pada

dasarnya memiliki dasar rasionalitas yang kokoh. Dalam

pandangan islam peran pemerintah didasari oleh beberapa

argumentasi yaitu:

1) Derivasi dari konsep ke Khalifahan

2) Konsekuensi adanya kewajiban-kewajiban kolektif (fard al-

kifayah)

3) Adanya kegagalan pasar dalam merealisasikan falah.

Pemerintah adalah pemegang amanah Allah untuk

menjalankan tugas-tugas kolektif dalam mewujudkan kesejahteraan

dan keadilan (al-adl wal ihsan) serta tata kehidupan yang baik bagi

seluruh umat. Pemerintah dapat juga dikatakan sebagai pemegang

amanah tuhan, eksistensi dan peran pemerintah ini memiliki

landasan yang kokoh dalam Al-quran dan sunnah baik secara

eksplisit maupun implisit. Dasar dalam menjalankan amanah

tersebut pemerintah akan menjunjung tinggi prinsip musyawarah

(syura) sebagai salah satu mekanisme pengambilan keputusan

yang penting dalam islam. 11 Secara umum peranan pemerintah ini

10
Henry faizal Noor, Ekonomi Manajerial, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2007), hal
415-417
11
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta,Ekonomi Islam,(Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2008), hal 446-447
akan terkait dengan upaya mewujudkan konsep pasar yang Islami

dan mewujudkan tujuan ekonomi Islam secara keseluruhan.

Suatu pasar yang Islami akan sulit terwujud apabila

tidak ada peran aktif dari pemerintah. Peran pemerintah dalam

pasar ini secara garis besar dapat diklafisikan menjadi tiga bagian,

yaitu: pertama, peran yang berkaitan dengan implementasi nilai

dan moral Islam. Kedua, peran yang berkaitan dengan

menyempurnakan mekanisme pasar dan yang ketiga peran yang

berkaitan dengan kegagalan pasar. Implementasi nilai dan moral

Islam tidak dapat dilakukan hanya dengan membiarkan pasar

bekerja secara alamiah, meskipun para pelaku pasar adalah muslim

sekalipun Pemerintah juga memiliki dalam menyediakan barang

dan fasilitas publik, mengatasi masalah eksternalitas dan berbagai

masalah ekonomi lain yang memang tidak bisa diselesaikan

melalui mekanisme pasar. Dalam menjalankan tugas-tugas tersebut,

pemerintah dapat bertindak sebagai perencana, pengawas,

pengatur, produsen sekaligus konsumen bagi aktifitas pasar,

pemerintah memiliki tanggung jawab yang luas sehubungan

dengan upaya mewujudkan tujuan ekonomi Islam secara

keseluruhan.12

1
Almuslimunfoundation.Blogspot.ac.id
5. Kebijakan pemerintah dalam Perekonomian

Menurut ekonom IMF Stephen M Swaray (2014)

ada beberapa jenis kebijakan yang dapat dikeluarkan oleh

Pemerintah dan setiap kebijakan tersebut memiliki tujuan masing-

masing yaitu:

a. Kebijakan Fisikal dan Struktural

Adalah kebijakan yang berkaitan dengan pendapatan dan

pengeluaran Negara. Dari sisi pendapatan kebijakan fiskal

difokuskan pada upaya pemerintah dalam dalam menghimpun

dan melalui berbagai intrumen seperti pajak, Pemerintah negara

bukan pajak (PNBP), hibah dan intrumen penerimaan lainnya.

Sedangkan dari sisi pengeluaran Negara, kebijakan fiskal

diarahkan pada pola belanja Negara, baik belanja yang bersifat

rutin maupun belanja pembangunan.

Suatu kebijakan dikatakan efektif dan tepat atau tidak

sangat bergantung pada dampak yang dihasilkan sehingga

dalam konteks kebijakan fiskal, juga perlu di analisis mengenai

dampak dari tindakan pemerintah dalam penghimpunan dan

membelanjakan dana tersebut.

b. Kebijakan moneter

Adalah kebijakan yang berkaitan pengaturan jumlah uang

yang beredar (Money supply). Dalam kebijakan moneter

Pemerintah atau otoritas moneter berupaya untuk mencapai


pertumbuhan ekonomi yang tinggi, yang di sertai oleh stabilitas

harga (inflasi). Dalam perspektif Islam ada 3 kebijakan moneter

yaitu:

1) Gold monetary systemadalah sistem sistem moneter yang

berbasis emas, di mana uang emas dan perak (dinar dan

dirham) digunakan sebagai alat transaksi dan pembayaran

yang sah.

2) Gold-backed monetary system sistem moneter dimana

pencetakan uang yang beredar harus di-back up oleh emas.

3) Asset-backed System adalah sistem moneter di mana

penciptaan uang di-back up oleh aset rill yang ada.

Meskipun beroperasi dalam sistem uang kertas, namun

setiap penciptaam uang harus melalui penciptaan aset.

c. Kebijakan makroprudensial

Dalah instrumen yang digunakan oleh negara untuk

meminimalisir terjadinya risiko sistemik akibat gejolak di sektor

keuangan (financial shock and crises). Yang berdampak pada

sektor perekonomian. Kebijakan makrofrudensial ini

merupakan isu yang baru berkembang dikalangan regulator

(otoritas) moneter dunia sebagai respon terhadap krisis

keuangan global yang dampaknya bukan hanya dirasakan oleh

sektor keuangan saja, namun juga menyerang sektor rill


perekonomian. Kebijakan makroprudensial ini adalah alat untuk

mendeteksi kemungkinan terjadinya krisis keuangan. 13

6. Tujuan kebijakan Pemerintah

Adapun tujuan dari kebijakan pemerintah menurut

Sukirno yaitu dilihat berdasarkan tujuan yang bersifat ekonomi.

Ada tiga faktor yang menjadi pertimbangan utama dari tujuan ini

yakni:14

a. Menyediakan lowongan pekerjaan

Kebijakan pemerintah untuk mengatasi pengangguran

merupakan usaha yang terus menerus. Dengan kata lain

merupakan usaha dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Usaha jangka panjang pengangguran diperlukan untuk

mengatasi jumlah penduduk yang selalau bertambah yang

menyebabkan pertambahan tenaga kerja yang terus menerus.

Maka untuk mengatasi pertambahan tenaga kerja yang terus

menerus diperlukan lowongan pekerjaan yang cukup perlu di

sediakan. Dalam jangka pendek pengangguran dapat menjadi

bertambah serius yaitu ketika berlaku kemunduran atau

pertumbuhan ekonomi yang lambat.

13
Irfan Syauqi Beik dan Laili Dwi Arsyianti, Ekonomi Pembangunan Syariah,
(Jakarta:Rajawali Pers, 2017), hal116-120
14
Nurul huda, et al, Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoretis (Jakarta: Kecana 2008),
hal 187-188
b. Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat

Kesempatan kerja dan pengurangan pengangguran sangat

berhubungan dengan pendapatan nasional dan tingkat

kemakmuran masyarakat. Kenaikan kesempatan kerja secara

langsung akan menambah kemakmuran masyarakat. Ukuran dari

suatu kemakmuran masyarakat adalah pendapatan perkapita

yang diperoleh dengan cara membagi pendapatan nasional

dengan jumlah penduduk. Kesempatan kerja yang semakin

meningkat dan pengangguran yang semakin berkurang bukan

saja menambah pendapatan nasional tetapi juga meningkatkan

pendapatan perkapita dengan melalui perubahan ini

kemakmuran masyarakat akan semakin terwujud dengan nyata.

c. Memperbaiki bagian pendapatan

Pengangguran yang semakin tinggi menimbulkan kepada

kesamarataan pembagian pendapatan. Makin besar

pengangguran maka semakin banyak golongan tenaga kerja

yang tidak mempunyai pendapatan. Pengangguran yang terlalu

besar cendrung untuk mengekalkan atau menurunkan upah

golongan pendapatan rendah sebaliknya pada kesempatan kerja

yang tinggi tuntutan untuk kenaikan upah akan semakin mudah

diperoleh.15

15
Nurul huda, et al, Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoretis (Jakarta: Kecana 2008),
hal 187-188
7. Landasan syariah tentang kepemimpinan

Urusan kenegaraan pada dasarnya adalah bagian

yang tidak terpisahkan dari Islam, yang menjadi tujuannya adalah

kesempurnaan berlakunya undang-undang allah. Baik yang

berkenaan dengan kehidupan dunia maupun yang berkenaan

dengan kehidupan di alam baka.

Kewajiban mengadakan pemerintah adalah karena

dengan pemerintah itu manusia bisa mengabdi kepada Allah SWT,

karena pengabdian dengan pemimpin itu adalah merupakan suatu

pendekatan diri kepada Allah yang paling baik, rusak binasanya

urusan adalah karena pimpinan itu telah dijadikan sebagai alat

untuk mencari kedudukan dan harta benda.

Tidak semua bisa manusia menduduki jabatan

sebagai pimpinan, hanya mereka yang mempunyai kemampuan

dan telah memiliki persyaratan yang layak saja yang duduk

sebagai seorang pemimpin. Allah memang menjadikan manusia

sebagai khalifah dimuka bumi namun diantara manusia itu ada

yang di angkat menjadi pemimpin pemerintahan. Dalam surat Al-

An’am ayat 165 yaitu:








Artinya: Allah menjadikan kamu berkuasa di atas muka bumi dan
dia meninggikan derajat sebagian kamu diatas yang
lainnya agar dia menguji kamu dengan apa yang telah
didatangkannya kepada kamu.

Sebagaimana yang telah diterangkan di atas, kita

tidak menemukan suatu perintah dalam Al-quran maupun hadist

yang menyuruh mendirikan daulah Islamiah, tapi justru disinilah

letak keabadian wahyu Allah.

Sementara itu, Manusia merupakan makhluk Allah

yang diciptakan dalam bentuk yang paling baik, sesuai dengan

hakikat wujud manusia sebagai khalifah dalam kehidupan dunia,

yakni melaksanakan tugas kekhalifahan dalam rangka pengabdian

kepada Sang Maha Pencipta. Dimuka bumi, manusia diberi amanah

untuk memberdayakan seisi alam raya dengan sebaik-baiknya

demi kesejahteraan seluruh makhluk berkaitan dengan ruang

lingkup tugas khalifah ini Allah SWT berfirman dalam surat al-

Hajj ayat 41 :







Artinya: orang- orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka
di bumi ini, niscaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat , menyuruh berbuat yang ma’ruf dan
mencegah diri dari perbuatan yang munkar. (Q.S. Al-al-
Hajj: 41).
Ayat tersebut menyatakan bahwa mendirikan shalat

merupakan refleksi hubungan yang baik antara manusia dengan

Allah, menunaikan zakat merupakan refleksi dari keharmonisan

hubungan dengan sesama manusia., sedangkan ma’ruf berkaitan

dengan segala sesuatu yang di anggap baik oleh agama, akal serta

budaya, dan munkar adalah sebaiknya. Dengan demikian, sebagai

khalifah Allah di muka bumi ini, manusia mempunyai kewajiban

untuk menciptakan suatu masyarakat yang berhubungan baik

dengan Allah dan membina kehidupan masyarakat yang harmonis

serta memelihara agama, akal, dan budaya. 16

B. Pemerintah dan Pendapatan


1. Pengertian Pendapatan

Tujuan Pokok dijalankannya suatu usaha

perdagangan adalah untuk memperoleh pendapatan. Pendapatan

adalah seluruh penerimaan baik berupa uang maupun barang yang

berasal dari pihak lain maupun dari hasil industri yang dinilai atas

dasar jumlah uang dari harta yang berlalu saat itu. Pendapatan

seseorang harus dapat digunakan untuk memenuhi tingkat

kesejahteraan sebab dengan pendapatan seseorang akan dapat

memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari baik secara langsung

maupun secara tidak langsung. Selain itu pendapatan juga di

artikan sebagai penerimaan dana sebagai hasil dari suatu investasi.

16
Idri, Hadis Ekonomi,(Jakarta:Prenamedia Group,2015)hal 28-29
Sukirno mendefinisikan pendapatan adalah jumlah

penghasilan yang diterima oleh penduduk atas investasi kerjanya

selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan,

maupun tahunan.17

Suatu perekonomian baru dapat dinyatakan dalam

keadaan perkembangan apabila pendapatan perkapita suatu

masyarakat menunjukkan kecendrungan jangka panjang naik.

Makin tinggi pendapatan perkapita masyarakat, semakin kecil

proporsi penduduknya yang berpenghasilan di garis kemiskinan.

Pada hakekatnya konsep dasar pendapatan adalah bahwa

pendapatan merupakan proses arus yaitu penciptaan barang dan

jasa oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

2. Bentuk- bentuk pendapatan

Pendapatan di bagi dalam dua bentuk, yaitu:

a. Pendapatan Ekonomi

Adalah sejumlah uang yang dapat digunakan oleh keluarga

dalam suatu periode tertentu untuk membelanjakan diri tanpa

mengurangi atau menambah asset netto (not asset), termasuk

dalam pendapatan bunga deposito, penghasilan transper dari

pemerintah dan lain-lain.

b. Pendapatan Uang

17
Sadono Sukirno, Teori pengantar Mikro Ekonomi, (Jakarta:Raja Grafindo Persads,
2006), hal 47
Adalah sejumlah uang yang diterima keluarga pada periode

tertentu sebagai balas jasa atau faktor produksi yang diberikan

karena tidak memperhitungkan pendapatan bahkan kas (non kas)

terutama penghasilan transfer cakupannya lebih sempit dari pada

pendapatan ekonomi. Salah satu faktor yang bisa mempengaruhi

pendapatan pedagang pasar yaitu modal. Modal usaha yang

relatif besar jumlahnya akan memungkinkan suatu unit

penjualan dengan banyak jenis produk. Dengan cara tersebut

pendapatan yang akan didapatkan juga semakin besar. Dalam

membangunan sebuah bisnis di butuhkan sebuah dana atau

dikenal dengan modal. Bisnis yang di bangun tidak akan

berkembang tanpa di dukung dengan modal, sehingga modal

dapat dikatakan jantungnya bisnis yang dibangun tersebut.

3. Macam-Macam Pendapatan

Biro pendapatan statistik merinci pendapatan dalam

kategori sebagai berikut:

a. Pendapatan berupa uang yaitu pendapatan dari: gaji upah,usaha

sendiri,hasil investasi,keuntungan sosial

b. Pendapatan berupa barang, yaitu pendapatan yang berupa:

bagian pembayaran upah gaji yang di bentuk dalam: bonus

pengobatan trasportasi, perumahan, rekreasi. dan barang yang di

produksi dan di konsumsi di rumah.


c. Pendapatan yang bukan merupakan pendapatan yaitu

penerimaan yang berupa: pengambilan tabungan, penjualan

barang-barang yang di pakai, penagihan piutang, pinjaman

utang, kiriman uang, warisan.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan

a. Kesempatan Kerja yang tersedia

Semakin banyak kesempatan kerja yang tersedia berrti

semakin banyak penghasilan yang bisa diperoleh dari hasil kerja

tersebut.

b. Kecakapan dan keahlian

Dengan bekal kecakapan dan keahlian yang tinggi akan

dapat meningkatakan efisiensi dan efektifitas yang pada

akhirnya berpengaruh pula terhadap penghasilan.

c. Motivasi

Motivasi atau dorongan juga mempengaruhi jumlah

penghasilan yang di peroleh, semakin besar dorongan seseorang

untuk melakukan pekerjaan semakin besar pula penghasilan

yang di peroleh.

d. Keuletan bekerja

Keuletan dapat di samakan dengan ketekunan, keberanian

untuk menghadapi segala macam tantangan.

e. Banyak sedikitnya modal yang digunakan


Modal yang digunakan besar kecilnya usaha yang

dilakukan seseorang sangat di pengaruhi oleh besar kecilnya

modal yang dipergunakan.

Sedangkan Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan

Nasional

a. Permintaan dan penawaran agregat

Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara

keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai

dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar

dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-

sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan

penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan

penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh

perusahaan-perusahan dengan tingkat harga tertentu.

b. Konsumsi dan tabungan

Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh

barang-baranag dan jasa dalam suatu perekonomian dalam

jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan

tabungan adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan

untuk konsumsi.

c. Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu

komponen penting dari pengeluaran agregat. 18

5. Sumber pendapatan

Pendapatan seseorang harus dapat digunakan untuk

menentukan tingkat kesejahteraan sebab dengan pendapatan

seseorang akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari

baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Sumber

pendapatan masyarakat terdiri dari:

a. Di sektor formal berupa gaji dan upah yang di peroleh secara

tetap dan jumlah yang telah di tentukan

b. Di sektor informal berupa pendapatan yang bersumber dari

perolehan atau penghasilan tambahan seperti: penghasilan

dagang, tukang, buruh dan lain-lain.

6. Landasan syariah untuk bekerja

Bekerja merupakan suatu upaya sungguh-sungguh

dengan mengerahkan seluruh aser dan zikirnya untuk

mengaktualisasikan atau menampakkan arti dirinya sebagai hamba

Allah yang menundukkan dunia, serta menempatkan dirinya

sebagai bagian dari masyarakat. Dengan kata lain, pada dasarnya

dengan bekerja manusia memanusiakan dirinya karena bekerja

adalah aktivitas dinamis dan mempunyai tujuan untuk memenuhi

kebutuhan tertentu (jasmani dan rohani) dan di dalam mencapai

18
Naf’an, Ekonomi makro: Tinjauan Ekonomi Syariah (Yogyakarta: Graha Ilmu 2004),
hal 194-195.
tujuan tersebut harus berupaya dengan penuh kesungguhan untuk

mewujudkan prestasi yang optimal sebagai bukti pengabdian diri

kepada Allah. Syawqi Ahmad Dunya dalam bukunya tamwil al-

Tammiyyah fi al-Iqtishad al-Islami menyatakan bahwa bekerja

dalam rangka membangun ekonomi merupakan kewajiban yang

sakral (fardh muqaddas) yang bersifat keagamaan.

Allah memerintahkan agar umat Islam bekerja dan

pekerjaan itu sesungguhnya diperhatikan oleh Allah, Rasul dan

umat Islam. Allah mengetahui bagaimana seorang bekerja dengan

jujur atau tidak dalam pekerjaannya itu. Allah berfirman dalam

surat At-Taubah:105 yaitu:







Artinya: Dan katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-
Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu
itu,dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang
mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu
diberikan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan.” (Q.S at-Taubah:105).

Allah memerintahkan agar manusia bekerja dan

berbuat sesuatu, tidak berpangku tangan dan bermalas-malasan.

Nabi pun demikian bekerja dan berbuat. Tidak ada yang sia-sia dari

segala yang dikerjakan atau dilakukan karena semua akan diketahui

hasilnya baik di dunia maupun akhirat kelak. Karena itu, dalam

bekerja seseorang tidak diperkenankan berbuat zalim kepada orang


lain. Kalau dia melakukan itu maka dia akan mendapatkan

keberuntungan. Allah berfirman dalam Q.S al-An’am: 135) yaitu:






Artinya:Katakanlah wahai kaumku, berbuatlah sepenuh
kemampuanmu, sesungguhnya aku pun berbuat (pula).
Kelak kamu akan mengetahui siapakah (di antara kita)
yang akan memperoleh hasil yang baik dari dunia ini.
Sesungguhnya orang-orang yang lazim itu tidak akan
mendapatkan keberuntungan. (Q.S al-An’am:135).

Umat Islam diperintahkan untuk selalu berkompetensi

dalam berbuat dan memperjuangkan kebajikan, termasuk di

dalamnya dalam beribadah dan bekerja. Dengan kompetisi yang

sehat, mereka akan termotivasi untuk senantiasa meningkatkan

kuantitas dan kualitas ibadah serta etos kerja. Allah berfirman dalm

surat Al-Baqarah: 148:







Artinya: Dan tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia
menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah
(dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada
pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada
hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu. (Q.S Albaqarah:148).19

C. Peran Pemerintah dalam Mengontrol Pasar

19
Idri, Hadis Ekonomi,(Jakarta:Prenamedia Group,2015)hal 291-295
Untuk lebih menjamin berjalannya mekanisme pasar secara

sempurna peranan pemerintah sangat penting. Rasulullah Saw. Sendiri

telah menjalankan fungsi sebagai market supervisor atau Al-Hisbah,

yang kemudian banyak dijadikan acuan untuk peran negara terhadap

pasar. Dalam buku Al-Hisbah fi’I Islam, Ibn Taimiyah banyak

mengungkap tentang peranan Al-Hisbah pada masa Rasulullah Saw.

Rasulullah Saw Sering melakukan inspeksi ke pasar untuk mencek harga

dan mekanisme pasar dan sering kali dalam inspeksinya beliau

menemukan praktik bisnis yang tidak jujur sehingga beliau menegurnya.

Rasulullah Saw, juga telah memberikan banyak pendapat, pemerintah

maupun larangan demi sebuah pasar yang Islami (telah dijelaskan

sebelumnya). Semua ini mengindikasikan secara jelas bahwa Al-

Hisbahtentang ada sejak masa Rasulullah Saw.

Al- Mawardi mendefinisikan Al- Hisbah sebagai lembaga

yang berfungsi untuk memerintahkan kebaikan sehingga menjadi

kebiasaan dan melarang hal yang buruk ketika hal itu telah menjadi

kebiasaan umum. Sementara tujuan dari Al- Hisbah menurut Ibn

Taimiyah adalah untuk memerintahkan apa yang disebut sebagai

kebaikan (al- ma’ruf)dan mencegah apa yang secara umum disebut

sebagai keburukan (al-munkar)di dalam wilayah yang menjadi

kewenangan pemerintah untuk mengaturnya, mengadili dalam wilayah

umum- khusus lainnya, yang tak bisa dijangkau oleh institusi biasa.

Sementara itu, dengan bahasa yang berbeda tetapi bermakna sama.


Muhammad Al- Mubarak (1973)20 menyatakan bahwa Al-

Hisbah merupakan fungsi kontrol dari pemerintah melalui kegiatan

perorangan yang khususnya memiliki garapan bidang moral, agama dan

ekonomi, dan secara umum berkaitan dengan kegiatan kolektif atau

publik untuk mencapai keadilan dan kebenaran menurut prinsip Islam

dan dikembangkan menjadi kebiasaan umum pada suatu waktu dan

tempat.

Pada pemikiran ekonomi islam kontemporer, eksistensi Al-

Hisbah sering kali dijadikan acuan bagi fungsi negara terhadap

perekonomian, khususnya dalam pasar. Namun, elaborasi Al-

Hisbahdalam kebijakan praktis ternyata terdapat berbagai bentuk.

Beberapa ekonom berpendapat bahwa Al- Hisbah akan diperankan oleh

negara secara umum melalui berbagai institusinya. Jadi, Al-

Hisbahmelekat pada fungsi negara dalam pasar dan tidak perlu

membentuk negara khusus. Sementara itu, sebagian lainnya berpendapat

perlunya dibentuk lembaga khusus yang bernama Al- Hisbah ini. Jadi Al-

Hisbah adalah semacam polisi khusus ekonomi. Namun, dengan melihat

fungsi Al- Hisbah yang luas dan strategis ini, adanya suatu independent

agency Al- Hisbah, tampaknya kurang realistis. Fungsi Al- Hisbah akan

melekat pada fungsi pemerintah secara keseluruhan, di mana dalam

20
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) Universitas Islam
Yogyakarta atas kerja sama dengan bank indonesia, Ekonomi Islam (Jakarta: Rajawali persada,
2014) hal 342
teknis operasionalnya akan dijalakan oleh kementrian, departemen, dinas

atau lembaga lain yang terkait. 21

D. Peran Pasar Dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang


Krisis ekonomi dan kepercayaan yang melanda indonesia

memberikan dampak positif dan dampak negatif bagi upaya

meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Di satu sisi krisis

tersebut telah membawa dampak yang luar biasa pada tingkat

kemiskinan, namun di sisi lain krisis tersebut dapat juga memberikan

berkah tersembunyi bagi upaya peningkatan taraf hidup seluruh rakyat

indonesia di masa yang akan datang. hal ini di karenakan krisis ekonomi

dan kepercayaan yang di alami telah membuka jalan bagi munculnya

reformasitotal di seluruh aspek kehidupan bangsa indonesia.

Ekonomi merupakan aspek penting yang menunjang

kemajuan suatu bangsa yang mampu menumbuhkan dan memajukan

sektor ekonomi baik sektor formal maupun sektor informasi untuk

memperhatikan pemerataan pendapatan suatu bangsa.

Pasar salah satu sarana ekonomi yang menjadi tolak ukur

dalam meningkatkan pendapatan ekonomi di daerah. pasar pasar secara

umum bisa di artikan sebagai suatu kegiatan atau transaksi jual beli.

Pasar dalam ilmu ekonomi di definisikan sebagai besarnya penawaran

21
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) Universitas Islam

Yogyakarta atas kerja sama dengan bank indonesia, Ekonomi Islam (Jakarta: Rajawali Persada,

2014), hal 342- 343


dan permintakan akan suatu barang dan jasa. dalam hal ini pasar tidak

hanya merujuk pada penawaran dan permintakan akan kebutuhan sehari-

hari melainkan juga meliputi pasar modal, tenaga kerja, uang dan surat

berharga.

Pasar tradisional merupakan tempat menilai tingkat

perekonomian masyarakat di desa kecamatan, kesejahteraan masyarakat

merupakan tingkat tertinggi keberhasilan pemerintah dalam menjalankan

tugas dan fungsinya sebagai aparaturyang bekerja untuk rakyat. Dalam

pembangunan dan pengembangan pasar tradisional di daerah-daerah

kecamatan, adapun faktor yang menjadi penimbang yaitu pengukuran

jumlah penduduk untuk mengetahui substansi kebutuhan masyarakat

setempat, agar pembangunan sarana pasar sesuai dengan kebutuhan

penduduk.

Secara tidak langsung pasar tradisional menjadi pusat

ekonomi terbuka untuk rakyat dan pusat budaya yang melibatkanaspek

komunikasi literal, visual, verbal dan non verbal antar sesama. Hal

tersebut sebagai mana di sampaikan oleh Aris Saputra dan Wiharto yang

menyebutkan bahwa pasar tradisional tidak hanya berperan sebagai

rumah ekonomi namun juga sebagai rumah budaya serta eksistensinya

perlu di jaga.22

Tujuan utama pelaksanaan pengembangan pasar tradisional

adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat, salah satu upaya dalam

22
Aris Saputra dan Wiharto, “Pasar Tradisional: Rumah Budaya dan Rumah Ekonomi ”
dalam M chatib Basri, dkk,2012, Rumah Ekonomi dan Rumah Budaya: Membaca Kebijakan
perdagangan (Indonesia,Gramedia Pustaka Utama,Jakarta), hal 220
mencapai hal tersebut dengan mengembangkan pasar tradisional yang

mulai tidak layak digunakan karena pengembangan adalah awal dari

pemberdayaan sarana fasilitas pemerintah dan masyarakat. Jika

masyarakat makin merasa puas dengan tindakan pengembangan pasar

yang di lakukan pemerintah daerah maka masyarakat akan memberikan

kepercayaan kepada pemerintah, begitu pula sebaliknya pemberdayaan

fasilitas sarana ekonomi khususnya pasar tradisional merupakan salah

satu pilar dalam terciptanya good governance.

Peran pemerintah daerah merupakan hal mutlak yang

menjadi tolak ukur berlangsungnya pembangunan pasar tradisional

karena dalam paradigma good governance pemerintah daerah punya

peran penting dalam membangun daerahnya. Pasar tradisional dalam

suatu daerah merupakan sarana yang menjadi tolak ukur mutlak dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di daerah-daerah

kecamatan yang perkembangan ekonomi masyarakatnya melonjak

dengan cepat.23

1. Pengertian Pedagang

Istilah muamalah dalam kamus bahasa Arab berarti hukum

syariah yang berkaitan dengan urusan hidup sesaca umum, serta

menggambarkan hubungan antara manusia, seperti perdagangan.

Wahbah al-Zuhaili mengemukakan muamalah termasuk kepada

bahagian dari syariat Islam yang terdiri dari hukum-hukum ‘amali

23
https://www.scribd.com/doc/96818785/proposal/-Rini
yaitu hukum-hukum yang berkaitan dengan bidang ibadah dan

hukum-hukum yang berkaitan dengan bidang muamalah. Akan

tetapi yang terpenting pembahasan ini mempunyai maksud dan

tujuan yang sesuai dengan urusan kehidupan di dunia dan bersifat

‘amali. Jadi berdasarkan uraian di atas dapat di pahami bahwa

muamalah adalah segala urusan yang berkaitan dengan sosial

kemasyarakatan, mencakup kegiatan ekonomi.

Namun demikian dalam hal-hal yang berhubungan dengan

muamalah hukumnya belum pasti, termasuk persoalan

kontemporer, maka prinsip dalam menetapkan hukumnya mesti

berpegang pada kaidah berikut::

‫ا ال صل في ا ال شيا ء ا ال با حة حتي يد ل ا لد ليل عليى ا لت‬

Artinya: hukum asal pada sesuatu adalah harus, hingga terdapat


dalil yang mengharamkannya.

Berdasarkan dari kaidah fiqih tersebut, dapat dijelaskan

bahwa hal-hal yang berkaitan dengan muamalah pada asalnya

adalah boleh, selama belum ada dalil yang melarangnya. Meskipun

demikian hukum yang ditetapkan mestilah memperhatikan prinsip

kemaslahatan bagi masyarakat.24

2. Tujuan Perdagangan

24
Hulwati, Ekonomi Islam,(Ciputat Press: Jakarta 2006),hal 16-17
Aktivitas perdagangan diperlukan, karena manusia tidak

mampu untuk memenuhi keperluannya sendiri tanpa bantuan orang

lain.




Artinya: Bertolong - menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebaikan dan bertakwa dan jangan tolong - menolong
dalam berbuat dosa (maksiat) dan permusuhan.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa hubungan masyarakat

dengan masyarakat hendaknya tercermin pada sikap saling

membantu dan bekerja sama dalam hal kebajikan dan ketaqwaan,

sehingga akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi

manusia. Oleh sebab itu perdagangan merupakan salah satu sikap

tolong menolong, karena perdagangan tersebut akan meringankan

beban antara sesama masyarakat dalam memenuhi keperluan

masing-masing.

Perdaganga juga dapat dikatakan bahwa perdagangan

merupakan suatu usaha untuk mengembangkan harta, dengan cara

membeli barang dengan harga murah dan menjualnya dengan harga

yang lebih tinggi, dengan tujuan supaya memperoleh keuntungan.

Usaha seperti ini adalah cara memperluas modal dan mengambil

manfaatnya. Keuntungan yang diperoleh dari jual beli atau

perdagangan tidak dapat menimbulkan penindasan terhadap

pembeli. Oleh sebab itu aplikasi perdagangan mestilah sesuai

dengan keuntungan yang telah ditetapkan syariah.


3. Landasan syariah tentang Perdagangan

Syariah telah menetapkan beberapa ketentuan hukum yang

berkaitan dengan perdagangan, supaya aktivitas perdagangan dapat

dilaksanakan dengan teratur dan baik serta memelihara kepentingan

masyarakat. Dasar di syariatkannya perdagangan adalah melalui

Al-Quran dan Sunnah, yaitu:

a) Sumber dari Al-Qur’an (Q.S al-Nisak’: 29)









Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
memakan (gunakan) harta sesamamu dengan jalan
yang batil (tidak benar) kecuali dalam perdagangan
atas dasar suka sama suka diantara kamu. Dn
janganlah kamu membunuh dirimu sesungguhnya allah
maha penyayang kepadamu.

Dalam ayat lain tentang perdagangan untuk

perintah mencari nafkah perdagangan terdapat pada surat Al-

Baqarah ayat 275 yaitu: 25



Artinya: Padahal allah telah menghalalkan berjual-beli
(berniaga) dan mengharamkan riba.

Dan ayat lain pun dijelaskan juga tentang perdagangan


untuk perintah dalam mencari nafkah dalam surat Al-Baqarah ayat
282 yaitu:


25
Hulwati, Ekonomi Islam,(Ciputat Press: Jakarta 2006),hal20-23


































Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
bermuamalah tidak secara tunai untuk wakrtu yang
ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan
hendaklah seorang penulis di antara kamu
menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di
antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan
janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana
allah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan
hendaklah orang yang berutang itu mengimlakkan (apa
yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa
kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi
sedikitpun dari pada utangnya. Jika yang berutang itu
orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaanya) atau
dia sendiri tidak mampu menginlakkan, maka hendaklah
walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan
persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-
orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua orang
lelaki, maka (boleh ) seorang lelaki dan dua orang
perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhoi, supaya
jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkanya.
Dan janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi
keterangan) apabila mereka dipanggil : dan janganlah
kamu jemu menulis utang itu, baik kecil maupun besar
sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu
lebih adil disisi allah dan lebih menguatkan persaksian
dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan)
keraguanmu. (Tulislah mua’malah itu), kecuali jika
mua’malah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan
di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika)
kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila
kamu berjual beli: dan janganlah penulis dan saksi
saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang
demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu
kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada allah:
Allah mengajarmu: dan Allah mengetahui segala
sesuatu.26

Adapun hadis yang lain tentang perdagangan yaitu sumber

dari sunnah, Rasulullah SAW juga bersabda:

‫عن خا له ا بي بر د ة قا ل لسءل ر سو ل ا هلل صلئ ا هلل عليه و‬


‫سلم ا ي ا لكسب ا طيب ا و ا فضل قا ل عمل ا لر جل بيد ه و كل بيع‬
‫مبر و ر‬
Artinya: Dari khalah Abi Burdah telah memberi khabar kepada
kami bahwa Rasulullah SAW. pernah ditanya, apakah
usaha (mata pencarian) yang paling baik? Rasulullah
SAW. menjawab hasil usaha sendiri dan setiap jual beli
yang bersih (dari tipu daya dan khianat).27

4. Bentuk-bentuk Perdagangan

26
Mardani,Ayat-ayat dan Hadis Ekonomi Syari’ah,(Jakarta: Rajawali Persada,2014), hal
2-3
27
Hulwati, Ekonomi Islam,(Ciputat Press: Jakarta 2006) ,hal 23
Perdagangan sebagai alat pertukaran dapat dilihat dari masa

dan objeknya. Dari segi masanya, pertukaran terdiri dari pada tunai

(naqdan) dan tangguh (bay’ al-mu’ajjal). Sedangkan dari objek

pertukaran terdiri dari aset rill, yaitu barang, manfaat atau

kegunaan, dan aset keuangan yaitu uang atau sekuritas. Kedua jenis

aset ini perlu dipertukarkan sebagaimana uraian berikut:

a) Pertukaran ‘ayn dengan ‘ayn

Pertukaran seperti ini biasanya terjadi pada barter, atau

pertukaran barang dengan barang. Dalam pertukran ini mesti

dilakukan dalam kualitas yang sama, jumlah yang sama serta

diserahkan secara tunai.

b) Pertukaran ‘ayn dengan dayn

Pertukaran seperti ini merupakan aktivitas yang paling

lazim dilakukan dalam aktivitas bisnis. Pertukaran dapat saja

terjadi antara benda (‘ayn) dengan pembayaran yang dilakukan

secara terhutang (dayn) atau sebaliknya.

c) Pertukaran dayn dengan dayn (bay’ al-dayn bi al-dayn)

Pertukaran dayn dengan dayn yaitu pertukaran dua hal

yang tertunda (nasi’ah) yang dimaksud nasi’ah di sini dapat

terjadi pada pengalihan barang (kepemilikan) dan pembayaran

barang dengan barang atau uang dengan uang secara tangguh.

E. Perekonomian Islam
1. Pengertian Ekonomi
Kata ekonomi berasal dari kata Yunani yaitu oikos

dan nomos. Kata oikos adalah rumah tangga (house-hold),

sedangkan kata nomos memiliki arti mengatur. Maka secara garis

besar ekonomi diartikan sebagai aturan rumah tangga, atau

manajemen rumah tangga. Kenyataannya ekonomi bukan hanya

berarti rumah tangga, suatu keluarga, melainkan bisa berarti

ekonomi suatu desa, kota dan bahkan suatu negara. Ilmu yang

mempelajari bagaimana setiap rumah tangga atau masyarakat

mengelola sumber daya yang mereka miliki untuk memenuhi

kebutuhan mereka di sebut ilmu ekonomi. 28 Adapun dalam

pandangan islam, ekonomi atau iqtishad berasal dari kata “qosdun”

yang berarti keseimbangan (equilibrium) dan keadilan (equally

balanced).

Ekonomi Islam dibangun atas dasar agama islam,

karena ekonomi merupakan bagian yang tak terpisahkan (integral)

dari agama islam. Sebagai derivasi dari Agama Islam, ekonomi

islam akan mengikuti agama islam dalam berbagai aspek.

Ekonomi islam menurut Muhammad Abdul Mannan dalam

“Islamic Ekonomics Theory and Practice” Ekonomi Islam adalah

Ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah

ekonomi masyarakat yang di ilhami oleh nilai-nilai Islam.

Sementara ekonomi islam menurut Khurshid Ahmad dalam

28
Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi,Ed.3, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada,2012), hal 3
“Studies in Islamic Ekonomics (perspectives of Islam) Ilmu

ekonomi islam adalah suatu usaha sistematis untuk memahami

masalah-masalah ekonomi dan tingkah laku manusia secara

relasional dalam perspektif Islam. Berdasarkan pengertiaan di atas

penulis dapat menyimpulkan ekonomi islam adalah ilmu ekonomi

yang mempelajari ekonomi berdasarkan nilai-nilai islam.

2. Tujuan Ekonomi Islam

Tujuan ekonomi islam adalah mashlahah

(kemaslahatan) bagi umat manusia. Yaitu dengan mengusahakan

segala aktivitas demi tercapainya hal-hal yang berakibat pada

adanyaa kemaslahatan bagi manusia,atau dengan mengusahakan,

atau dengan mengusahakan aktivitas yang secara langsung dapat

merealisasikan kemaslahatan itu sendiri. Menjaga kemaslahatan

dengan cara mengusahakan segala bentuk aktivitas dalam ekonomi

yang bisa membawa kemaslahatan dan dengan cara memerangi

segala hal yang bisa memeranginya.29

3. Karakteristik ekonomi Islam

Ada beberapa karakteristik dalam ekonomi islam

yang menjadi core ajaran ekonomi islam itu sendiriantara lain.

a. Rabbaniyah Mashdar (bersumber dari tuhan)

Ekonomi Islam (al-iqtishad al-Islami) merupakan ajaran

yang bersumber dari Allah. Tujuan allah dalam memberikan

22
Ika Yunia Fauzia,Lc., M.E.I dan Dr Abdul Kadir Riyadi,Lc.,M.S.Sc,Prinsip Dasar
Ekonomi Islam,( Jakarta: Prenadamedia Group 2014), hal 7-13
“pengajaran” yang berkaitan dengan kegiatan berekonomi

ummat-nya adalah untuk memperkecil kesenjangan di antara

masyarakat. Sehingga umatnya bisa hidup dalam kesejahteraan

di dunia dan akhirat.

b. Rabbaniyah al- Hadf (bertujuan untuk tuhan)

Artinya segala aktifitas ekonomi islam merupakan suatu

ibadah yang diwujudkan dalam hubungan dengan Allah.

Beribadah juga di isyaratkan lewat kegiatan ekonomi meliputi

area pasar, perkantoran, pasar modal, dan perbankan.

c. Al-Raqabah al-Mazdujah(mixing control) kontrol di dalam dan di

luar)

Ekonomi Islam menyertakan pengawasan yang melekat

bagi semua manusia yang terlibat di dalamnya. Pengawasan di

mulai dari masing-masing manusia karena manusia adalah

leader (khalifah) bagi dirinya sendiri. Pengawasan dari luar

islam mengenalkan lembaga pengawasan pasar(hisbah) yang

bertugas untuk membenahi kerusakan dan kecurangan di pasar.

d. Al-Jamu bayna wa al-Murunah (penggabungan antara yang

tetap dan yang lunak)

Islam mempersilahkan ummatnya untuk beraktivitas

ekonomi sebebas-bebasnya, Selama tidak bertentangan dengan

larangan dengan larangan yang sebagian bear berakibat pada

adanya kerugian orang lain. Banyak hal-hal lunak dan boleh


dilakukan terlebih lagi boleh dieksplorasi dengan sebebas-

bebasnya karena bertujuan untuk merealisasikan kemaslahatan

manusia.

e. Al-Tawazun bayna al-maslahah al-fard wa al-

Jamaah(keseimbangan antara kemaslahatan individu dan

masyarakat)

Ekonomi Islam merupakan ekonomi yang menjunjung

tinggi keseimbanagn di antara kemaslahatan individu dan

masyarakat. Segala aktivitas yang di usahakan dalam ekonomi

islam bertujuan untuk membangun harmonisasi kehidupan.

Sehingga kesejahteraan masyarakat tercapai.

f. Al-tawazun bayna al-madiyah wa al-Rukhiyah(keseimbangan

antara materi dan spiritual)

Islam memotivasi manusia untuk bekerja dan mencari

rezeki yang ada dan islam tidak melarang umatnya dalam

memanfaatkan rezeki yang ada.

g. Al-waqiiyah (realistis)

Ekonomi bersifat realistis karena sistem yang ada sesuai

dengankondisi real masyarakat.ekonomi islam mendorong

tumbuhnya. Usaha kecil dalam masyarakat yang pada akhirnya

bisa mendongkrak pendapatan mereka dan ekonomi Islam juga

merupakan ekonomi yang sangat realistis karena bisa


mengadopsi segala sistem yang ada dengan catatan membuang

aspek haram di dalamnya.

h. Al-Alamiyyah(universal)

Ekonomi islam mempunyai sistem yang sangat

universal.maka dari itu ajaran-ajaran islam bisa dipraktekkan

oleh siapapaun dan dimanapun ia berada. Karena tujuan dari

ekonomi islam hanyalah yaitu win-win solution yang bisa

dideteksi dengan tersebarnya kemaslahatan di antara manusia

dan meniadakan kerusakan di muka bumi. 30

4. Prinsip-prinsip Ekonomi Dalam Islam

Adapun prinsip-prinsip yang menjadi kaidah-kaidah pokok

yang membangun struktur atau kerangka Ekonomi Islam seperti:

a. Kerja (resource utilization)

Islam membagi waktu menjadi dua yaitu beribadah dan

bekerja mencari rizki, namun demikian bekerja yang dilakukan

juga merupakan bagian dari upaya dalam rangka meraih pahala

dari allah yang juga bisa bernilai ibadah. Perlunya kerja keras

dari seorang muslim merupakan kewajiban. karena prinsip dasar

islam adalah menyeimbangkan antara ikhtiar (kerja) dan doa

(takarrub) yang tentunya hasil akhir nantiakan di serahkan

kepada allah (tawakkal).

30
Ika Yunia Fauzia,Lc,M.EI dan Dr Abdul Kadir Riyaldi,Lc,M.S.sc,Prinsip Dasar
Ekonomi Islam,(Jakarta: Prenadamedia Group 2014), hal 7-13
b. Kompensasi (compensation)

Islam mengajarkan bahwa setiap pengelolaan atau

pemanfaatan sumber daya berhak untuk mendapatkan imbalan.

Konsepsasi dalam islam tidak hanya bernilai material namun

orientasi nilai dalam islam juga memandang aspek ukhrowi

(pahala).

c. Efisiensi

Efisiensi teknis di ukur dengan perbandingan antara hasil

dengan masukan yang digunakan. tercapainya efisiensi teknis

tidaklah menjamin tercapainya efisiensi alokatif dengan

sendirinya karena hasil kegiatan belum tentu menimbulkan

mashlahah tertinggi bagi masyarakat.

d. Profesionalisme

Merupakan implikasi dari efisiensi. profesionalisme akan

tercapai jika setiap individu mengerahkan semua

kemampuannya dalam setiap kegiatan individu.

e. Kecukupan

Merupakan terpenuhinya kebutuhan sepanjang masa, bagi

setiap individu tanpa berlebihan.

f. Pemerataan kesempatan(equal oportunity)


Setiap individu harus mendapatkan yang sama untuk hidup

secara layak, belajar, bekerja jaminan keamanan dan

kesempatan pemenuhan hak-hak kemanusiaan lainnya.

g. Kebebasan

Manusia di beri kesempatan untuk memilih antara yang

benar dan yang salah, yang baik dan yang buruk, yang

bermanfaat dan yang merusak. sementara kebebasan tanpa batas

justru berpotensi menimbulkan kerugian bagi manusia.

h. Kerja sama (cooperation)

Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial.

terdapat saling ketergantungan dan tolong menolong antara

sesama manusia. islam mengajarkan manusia untuk bekerjasama

dalam berusaha mewujudkan kesejahteraan.

i. Persaingan

Islam mendorong manusia untuk berlomba-lomba dalam hal

ketakwaan dan kebaikan sebagaimana dalam al-quran 5:2 dan

hadis bukhari muslim dan riwayatAbu Daud. Demikian pula

dalam hal muamalah atau ekonomi islam mendorong manusia

untuk saling berlomba-lomba dan bersaing namun tidak saling

merugikan.

j. Keseimbangan
Keseimbangan hidup dalam ekonomi Islam merupakan

tidak hanya kesenjangan dalam pemenuhan kebutuhan berbagai

aspek kehidupan.

k. Solidaritas

Islam mengajarkan agar manusia bersikap tolong menolong,

toleran atau memberikan kemudahan pada pihak lain.

l. Informasi Simetri

Transparansi atau kejelasan informasi dalam muamalah

adalah hal mutlak yang harus di penuhi agar setiap pihak tidak

dirugikan. suatu akad yang didasarkan atas ketidak jelasan

informasi informasi atau penyembunyian informasi sepihak di

anggap batal menurut islam. 31

BAB III

31
Sumar’in, Ekonomi islam Sebuah Pendekatan Ekonomi Mikro Perspektif Islam,
(Yogyakarta: Graha Ilmu,2013), hal 67-68
METODOLOGI
PENELITIAN

BAB III

METODE PENELITIAN

Metodologi merupakan cara kerja untuk memahami objek sasaran

yang diteliti. metode ini secara sistematis untuk dianalisis sesuai dengan
tujuan di adakannya penelitian tersebut. Berbagai hal yang menjadi bagian

dari metode yang akan digunakan dalam rangka penelitian adalah:

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian

lapangan (field Research) yaitu penelitian yang di lakukan karena

peneliti langsung kelapangan yaitu langsung ke pedagang dengan

meneliti peranan pemerintah dalam meningkatkan pendapatan

pedagang. Penelitian ini bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

penelitian yang menggunakanmetode observasi, wawancara

(interview), analisis isi, dan metode pengumpul data lainnya untuk

menyajikan respon-respon dan prilaku sabjek. menurut Lexy J.

Moloeng penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian

yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang di

alami oleh subjek penelitian. 32

Peneliti melakukan penelitian di Pasar Ujung Gading

Kecamatan Lembah Melintang, Kab.Pasaman Barat untuk mengetahui

keadaan pedagang di pasar dan bagaimana peranan pemerintah dalam

meningkatkan pendapatan pedagang dilihat dari perspektif ekonomi

islam di Pasar Ujung Gading.

B. Lokasi Penelitian

26
Danu Eko Agustinova, Memahami Metode Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta:
Calpulis,2015), hal 9
Dalam pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Pasar Ujung

Gading, kecamatan Lembah Melintang, Kabupaten Pasaman Barat.

Alasan penulis melakukan penelitian ini adalah penulis melihat

pedagang kurang mendapatkan peranan pemerintah di pasar

terutamanya perhatian tempat yang digunakan dalam berjualan.

C. Informan

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk

memberikan informasi tentang kondisi dan situasi penelitian.

Informan penelitian di dalam penelitian kualitatif berkaitan dengan

bagaimana langkah yang ditempuh peneliti agar data atau informasi

dapat diperolehnya. Dalam menentukan informan bisa dilakukan oleh

peneliti apabila memahami masalah umumpeneliti serta memahami

anatomi masyarakat dimana penelitian dilaksanakan.

Adapun yang menjadi informan kunci yang penulis

gunakan dalam penelitian Pemerintah Nagari Ujung Gading dan

informen pendukung yang penulis gunakan yaitu pedagang di dalam

pasar ujung gading. Dengan menggunakan metode teknik analisis

deskriptif melalui pendekatan kualitatif

D. Sumber Data

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung

dari sabjek yang akan diteliti tentang permasalahan yang dibahas.


Data primer dapat diperoleh dengan melakukan pengamatan

langsung di lapangan selanjutnya mengadakan wawancara dengan

Pedagang di Pasar Ujung Gading.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang sudah berupa publikasi

atau data yang sudah dikumpulkan oleh pihak instansi lain seperti

yang diperoleh dokumen-dokumendan sebagainya.33Data sekunder

penelitian ini adalah data yang diperoleh dari menganalisa buku-

buku,peraturan-peraturan dan dokumen-dokumen yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu hal yang

penting dalam penelitian, karena metode ini merupakan strategi untuk

mendapatkan data yang diperlukan. Kegiatan penelitian dilakukan

bertujuan untuk mendapatkan data,informasi maupun keterangan.

Salah satu cara untuk mendapatkannya melalui wawancara dan

observasi.

1. Wawancara

Menurut Riduan Sudarwan wawancara adalah sebuah

percakapan antara dua orang atau lebih, yang pertanyaan diajukan

oleh peneliti kepada subjek atau sekelompok subjek untuk djawab.

33
Muhammad Teguh,Metodologi Penelitian Ekonomi dan Praktek(Jakarta:PT Raja
Grafindo Persada,1999),hal 6
Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa teknik

wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui proses

tanya jawab secara lisan berkaitan dengan masalah yang diteliti

untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Penulis

dalam penelitian ini melakukan wawancara langsung kepada

beberapa pedagang di pasar Ujung Gading untuk mendapatkan

informasi tentang keadaan di pasar dan bagaimana keluhan yang

di rasakan oleh pedagang dengan keadaan yang sedangmereka

hadapi. Dan dapat mengetahui bagaimana harapan kedepannya

yang diinginkan oleh pedagang dari Peranan Pemerintah Dalam

Meningkatkan Pendapatan Pedagang Di Lihat Dari Perspektif

Ekonomi Islam (Pasar Tradisional Ujung Gading).

2. Observasi

Adalah pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik secara

langsung maupun tidak langsung dengan melibatkan semua indra

(penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau dan perasa) untuk

memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian.

observasi pada penelitian ini adalah dengan melakukan observasi

penelitian ke pasar dan mengamati keadaan pedagang di pasar yang

terhadap Peranan Pemerintah Dalam Meningkatkan Pendapatan

Pedagang di Lihat dari Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus

Pasar Tradisional Ujung Gading).

F. Teknik Analisis Data


Berdasarkan penyusunan diatas, maka dalam melaksanakan

penganalisaan penyusunan penelitian ini, penulis menggunakan

metode analisis yang bersifat kualitatif. Analisis data kualitatif yaitu

proses mencari serta menyusun secara sistematis data yang diperoleh

dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya

sehingga mudah dipahami agar dapat diinformasikan kepada orang

lain. Setelah data terkumpul penulis mengolahnya dengan

mengadakan seleksi terhadap data, kemudian akan diklasifikasikan

sesuai aspek masalah yang telah disusun, kemudian akan di analisis

dengan menggunakan analisis data kualitatif yang berhubungan

dengan peranan pemerintah dalam meningkatkan pendapatan

pedagang di lihat dari perspektif ekonomi islam (studi kasus pasar

tradisional ujung gading).

BAB IV
HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tentang Pasar


1. Letak Geografis Pasar

Ujung Gading adalah sebuah nagari di Kec. Lembah

Melintang, Kab Pasaman Barat, Provinsi Sumatra Barat, Indonesia.

Nagari ini lebih luas dan padat penduduknya dari pada Nagari

Simpang Empat Ibu kota Kabupaten Pasaman Barat. Mata pencarian

di wilayah Ujung Gading ini berdagang salah satu tempatnya di pasar

Ujung Gading. Pasar Ujung Gading ini merupakan pasar yang terbesar

di Kabupate Pasaman Barat. Bahasa sehari-hari masyarakat Ujung

Gading adalah mendeling dan melayu. Letak Geografis wilayah

Kabupaten Pasaman Barat yang berbatasan langsung dengan provinsi

Sumatra Utara diyakini sebagai pemicu beragamnya nbhasa serta adat

budaya diwilayah Pasaman Barat. Masyarakat di Pasaman Barat

umumnya bersuku Mandailing dalam praktek adat keseharian justru

mengadopsi adat minang.

Pasar Nagari Ujung Gading terletak di Jalan Nusantara

Barat, kenegarian Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang,

Kabupaten Pasaman Barat dengan luas lebih kurang 5200 m2 yang

dikelola oleh Pemerintah Nagari Ujung Gading. 34

Adapun batas Lokasi Pasar Nagari Ujung Gading sebagai berikut :

Sebelah Utara Berbatasan dengan Selokan

Sebelah Selatan Berbatas dengan Jalan Raya

Sebelah Timur Berbatasan dengan Jalan Lombok

34
Wawancara pribadi dengan Bapak Arismal (Sekretaris dibidang pengelola pasar)
tanggal 15 Mei pukul 10.00 Wib
Sebelah Barat Berbatasan dengan Jalan Sulawesi

2. Visi dan Misi Pasar Ujung Gading

a. Visi : Terwujudnya Pasar yang bersih, sehat, aman, nyaman dan

teratur.

b. Misi : Menjadikan Pasar yang dikelola secara baik, tereratur dan

sebagai tempat pilihan utama kegiatan perekonomian masyarakat

yang bersih, aman, nyaman, menguntungkan serta sebagai

penggerak perekonomian di nagari Ujung gading.

3. Fasilitas Pasar Nagari

Pasar Nagari Ujung Gading mempunyai pasilitas seperti:

a. Kios

b. Los

c. Kantor pengelola pasar

d. Mobil sampah dan peralatan kelengkapan lainnya

4. Data Sarana dan Prasana Pasar Nagari ujung Gading

Pasar Ujuang Gadiang adalah pasar yang beraktivitas setiap

hari. dengan jumlah Pedagang sebanyak 603 pedagang yang terdiri

dari 4 buah Kios sebanyak 92 pedagang dan 6 buah Los sebanyak 511

pedagang yang terdiri dari :

a. Kios Depan : 12 Petak Ukuran 4 m x 6 m

b. Kios Jl.Lombok : 24 petak Ukuran 3 m x 4 m

c. Kios Jl.Sulawesi : 23 Petak Ukuran 3 m x 4 m

d. Kios Belakang : 16 Petak Ukuran 3 m x 4 m


e. Los Minuman : 24 Petak Ukuran 3 m x 3 m

f. Los Kain : 176 Petak Ukuran 2 m x 2 m

g. Los Beras : 16 Petak Ukuran 4 m x 3 m

h. Los kelontong : 16 Petak Ukuran 3,6 m x 5,5 m

i. Los Ikan Kering : 16 Petak Ukuran 4 m x 3 m

Aktifitas administrasi pasar secara langsung ditangani oleh

pengelola pasar yang bertempatan di kantor pasar dan dan ditanggung

jawabi oleh Pemerintah Nagari Ujung Gading.

5. Jenis-jenis pedagang di Pasar Ujung Gading

Banyaknya pedagang yangmenempati pasar Ujung Gading

dengan segala barang dagangannya yang bermacam-macam dan

berbeda-beda penempatannya, maka pedagang tersebut dapat

digolongkan sebagai berikut:

1) Pedagang pengirim

Adalah pedagang yang langsung membeli ke petani dan

pengumpul dan kemudian dijual ke luar daerah.

2) Pedagang Enceran

terdiri atas:

a. Pedagang Kios

Adalah pedagang yang menempati bangunan (Ruko). Ruko

depan pasar Ujung gading di bangun Oleh PEMDA untuk


tempat beraneka macam jenis dagangan seperti: jasa arloji,

elektronik, barang rempah-rempah.

b. Pedagang Los

Adalah pedagang yang menempati bangunan dan memiliki

ciri bangunan yang tidak pempunyai dinding

c. Pedagang Kaki Lima

Adalah pedagang yang berada di emperen-emperen dalam

pasar Ujung gading. Pedagang ini tidak memiliki hak

kepemilikan resmi, mereka hanya berebut tempat untuk

berdagang.

35
6. Struktur Organisasi Pasar Nagari Ujuang Gading

Bagan 4.1
Struktur organisasi pasar nagari Ujung gading

PEMERINTAH NAGARI
UJUNG GADING

35
Wawanvara dengan bapak Rismal hari Kamis17 Mei 2018 Pukul 13.20 Wib
UJUNG GADING
KETUA PASAR
Sutarman

S
WAKIL KETUA
Sabdanur

SEKRETARIS WAKIL SEKRETARIS BENDAHARA


Rismal Hendra Warta Misykah, S.si

S S

SEKSI PENGAWAS SEKSI KEBERSIHAN SEKSI KEUANGAN


Khairuman Sohirin Eli Fitria
Anggota :
S 1. Yasrul
2. Pasti S
3. Bakri

B. Peranan Pemerintah dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang


Didalam menjalankan Perananannya untuk Meningkatkan

Pendapatan Pedagang pemerintah Nagari Ujung Gading ada

menetapkan aturan-aturan didalam pasar Ujung Gading yaitu

peraturan Nagari Ujung Gading No 4 Tahun 2014 tentang

pengembangan dan peningkatan kios dan Los pada pasar nagari Ujung

Gading. 36

Dengan lahirnya otonomi daerah menumbuhkan harapan

baru bagi pemerintah serta masyarakat untuk membangun potenti

36
Wawancara pribadi dengan bapak Khairuman ( Seksi pengawas) 17 Mei Pukul 09.30
Wib
yang dimiliki suatu daerah dalam rangka pencapaian kesejahteraan

masyarakat melalui peranannya dalam membangun perekonomian

dalam pelayanan dan memberdayakan masyarakat. Namun pada

kenyataannya Peraturan yang dibuat oleh Pemerintah Nagari Ujung

Gading belum dikatakan berjalan dengan baik disebabkan karena,

pemasukan dana yang diperoleh belum tercukupi, sementaradi dalam

mengatasi kendala yang di hadapi pemerintah Nagari Ujung Gading

telah menyampaikan kepada PEMDA pada tahun 2014 tetapi dana

yang diberikan PEMDA tidak cukup untuk semua pembangunan dan

pemerintah Nagari Ujung Gading melaporkan ke pemerintah pusat

namun pemerintah pusat belum merespon dan kurang menanggapi

keluhan yang disampaikan oleh pemerintah Nagari Ujung Gading

dalam meningkatkan kesejahteraan pedagang Pasar Ujung Gading.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis, seharusnya

pemerintah pusat harus respon dan tanggap apa yang terjadi di dalam

pengelolaan pasar Ujung Gading, karena dengan adanya keikutsertaan

pemerintahan pusat akan dapat meningkatkan pendapatan bagi

pedagang Ujung Gading sehingga perekonomian masyarakat Ujung

Gading membaik.

Sebagaimana menurut informasi yang didapatkan dari

Pedagang pemerintah Nagari Ujung Gading belum memberikan

pelayanan kepada masyarakat secara cepat dan tepat itu belum

teratasi karena pelayanan ini berhubungan dengan masalah yang


dihadapi didalam pasar yaitu sulit diatasi karena pemerintah dalam

bidang pengelolaan pasar, pengawasan yang diberikan belum

maksimal. Misalnya saja perawatan terhadap kios-kios pedagang

kurang dipedulikan, keadaan kondisi pasar serta pendapatan yang

diperoleh oleh pedagang tidak dihiraukan, yang kegiatan mereka

lakukan hanya menjalankan kewajibannya dalam pemungutan kepada

pedagang setiap hari maupun pertahun. Hal ini dinyatakan dari hasil

wawancara dengan beberapa pedagang yang mengatakan:

“Penulis melakukan wawancara kepada para pedagang, umumnya


pernyataan mereka menyatakan bahwa peran pemerintah terhadap
kondisi pasar tidak dilakukan dengan baik, pemerintah hanya
menyediakan fasilitas awal bagi pedagang dan kendala berikutnya
pedaganglah yang langsung menghadapi masalah tersebut tanpa
bantuan dari pemerintah.37

Dari hasil penelitian tersebut Pemerintah Nagari Ujung

Gading hendaknya mampu membangun sistem kesejahteraan melalui

terjaminnya keseimbangan sosial di dalam masyarakat.

Adapun bentuk peranan pemerintah dalam meningkatkan

pendapatan pedagang dapat dilihat melalui:

a. Peran Pemerintah Dalam Bidang Ekonomi

Dalam bidang ekonomi peran pemerintah sangatlah

penting untuk membantu dalam meningkatkan perekonomian suatu

masyarakat. Perekonomian dapat dinyatakan berkembang apabila

37
Wawancara pribadi dengan beberapa pedagang pada hari Senin 21 MeI 2018 Pukul
10.10 wib
pendapatan masyarakat cendrung naik. Dalam hal ini Fungsi pokok

pemerintah dalam bidang ekonomi antara lain mengatur sistem

distribusi kekayaan berdasarkan kemauan dan kapasitas kerja

masing-masing individu dalam mayarakat, mengintekrasikan

aturan-aturan hukum Islam dalam setiap penggunaan dan

pengelolaan sumber daya alam dan membangun sistem

kesejahteraan masyarakat melalui terjaminya keseimbangan sosial

dalam masyarakat. Peran pemerintah dalam pengelolaan sumber

daya alam dan untuk membangun sistem kesejahteraan masyarakat

di bidang ekonomi sangatlah penting karna, kesejahteraan suatu

masyarakat dapatdilihat dari keadaan pasar. Jika pemerintah tidak

fokus dalam melihat keadaan ekonomi masyarakat dan tidak

mampu berperan dengan baik, maka kegiatan ekonomi juga tidak

berjalan dengan baik bahkan sebaliknya apabila pemerintah fokus

terhadap masalah ekonomi yang ada di pasar, maka distribusi

kekayaan akan merata dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat

yang seimbang. Peningkatan aktivitas ekonomi memerlukan

investasi baik dari negara yang dilakukan pemerintah untuk

masyarakat. Oleh karena itu adapun bentuk peran pemerintah

dalam bidang ekonomi seperti:

a) Penyediaan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan

masyarakat.
Salah satu kebutuhan individu maupun kelompok

dalam pasar yaitu penyediaan barang dan jasa. Kebutuhan

barang yaituseperti penyediaan makanan dan pakaian.

Sedangkan kebutuhan jasa itu contohnya berupa pemenuhan

dalam bentuk transpotasi. Di pasar Ujung Gading pemerintah

Nagari tidak ada menyediakan barang maupun jasa yang

dibutuhkan oleh masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari hasil

pengamatan dan wawancara penulis dapatkan di lapangan

wawancara dengan Uni Leli seorang pedagang aksesoris

mengatakan bahwa:

“ Selama saya berjualan Pemerintah Nagari Ujung Gading tidak


ada ikut campur dalam memenuhi kebutuhan barang dan jasa
yang saya butuhkan untuk dagangan saya .”38

Dari hasil wawancara dengan Ibuk eli kemudian

penulis melakukan wawancara dengan bapak Samharil seorang

pedagang sepatu mengatakan bahwa:

“ kalau untuk penyediaan barang dan jasa yang saya butuhkan


untuk jualan sepatu, tas dan sandal ini saya tidak ada
mendapatkan bantu dari pemerintah nagari Ujung Gading,
Cuma saya yang mencari sendiri dan membeli barang yang saya
butuhkan untuk dagangan saya”.39

Dari hasil wawancara penelitian dari pedagang di

pasar Ujung Gading diatas dapat ditemukan bahwa pemerintah

nagari Ujung Gading tidak ada memberikan bantuan baik dalam

38
Wawancara pribadi dengan Uni Eli seorang pedagang aksesoris pada hari Minggu 27
Mei 2018 Pukul 14.20 Wib
39
Wawancara pribadi dengan Bapak Samharil seorang pedagang sepatu pada hari minggu
27 Mei 2018 Pukul 14 50 Wib
bentuk barang dan jasa yang dibutuhkan pedagang dipasar

Ujung Gading.

b) Menyediakan pekerjaan sebagai sumber nafkah

Keberhasilan suatu pemerintah baik pemerintah

pusat maupun pemerintah daerah sangat ditentukan melalui

kemampuannya dalam mensejahterakan masyarakatnya.

Kesejahteraan masyarakat dapat diindikasikan oleh tingkat

pendapatan masyarakat. Untuk meningkatkan pendapatkan

seseorang harus punya pekerjaan.Salah satucara dalam

meningkatkan pendapatan seseorang dapat melalui penyediaan

lapangan pekerjaan karena dengan memiliki lapangan pekerjaan

secara langsung dapat mendorong seseorang untuk bekerja.

Namun pemerintah Nagari Ujung Gading tidak mampu

meningkatkan pendapatan pedagang melalui penyediaan

lapangan pekerjaan. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara

dengan Bapak Arismal petugas dari walinagari Ujung Gading

mengatakan bahwa:

“ Kalau untuk menyediakan lapangan pekerjaan untuk


pekerjaan tetap bagi masyarakat di pasar dan sekitar pasar kami
dari pemerintah Ujung Gading tidak ada memberikan untuk
masyrakat, tetapi kami cuma memberikan lapangan pekerjaan
untuk karyawan seperti petugas untuk pemungutan dana dari
pedagang, petugas kebersihan pasar”40

40
Wawancara pribadi dengan Bapak Rismal pada hari senin 21 Mei 2018 Pukul 14.20
Wib
Dari Informasi yang didapatkan dari petugas

walinagari Kemudian penulis melakukan wawancara dengan

Ibuk Wirdah seorang pedagang kain yang mengatakan bahwa:

“ Kalau menurut saya dan yang saya tau pemerintah nagari


Ujung Gading tidak ada memberikan lapangan pekerjaan untuk
seluruh masyarakt dipasar, tetapi pemerintah nagari Ujung
Gading Cuma memberikan kesempatan kerja dalam bentuk
petugas kebersihan pasar, petugas untuk menagih pungutan.
Lapangan kerja yang diberikan oleh pemerintah itupun hanya
sebagian dari masyrakat yang bisa menggunakan kesempatan
untuk bekerja”.41

Selanjutnya penulis melakukan wawancara dengan


Ibuk Erni pedagang kasur mengatakan bahwa:

“ yang setau saya lapangan pekerjaan yang diberikan


Pemerintah Nagari Ujung Gading untuk masyarakat di pasar
dan sekitar pasar tidak ada hanya saja pemerintah memberikan
lapangan pekerjaan untuk petugas pemungutan dana dari pasar,
petugas untuk kebersihan pasar, itupun pada saat sekrang ini
yang bekerja masih petugas-petugas yang lama”.42

Dari hasil penelitian melalui wawancara dari

petugas walinagari Ujung Gading dan pedagang- pedagang

dapat ditemukan bahwa pemerintah nagari Ujung Gading hanya

memberikan lapangan pekerjaan kepada petugas kebersihan dan

petugas untuk penagihan pungutan dari pedagang. Seharusnya

pemerintah hendaknya mampu dalam menyediakan lapangan

pekerjaan yang lebih banyak untuk masyarkat dipasar demi

mencapai kesejateraan masyarakatnya agar pendapatan

masyarakat di daerah pasar Ujung Gading itu dapat meningkat.

41
Wawancara Pribadi dengan Ibuk Wirdah Pada Hari Senin 21 Mei 2018 Pukul 13.20
Wib
42
Wawancara pribadi dengan Ibuk Erni pedagang kasur pada hari selasa 22 Mei 2018
Pukul 11.40 Wib
Dan Peningkatan pendapatan akan dapat berpengaruh dalam

menghasilkan pendistribusian kekayaannya seimbangsehingga

tujuan kesejahteraan dalam perekonomi terwujudnya secara

keseluruhan.

b. Kebijakan Pemerintah Dalam Peningkatkan Perekonomian

Kebijakan dari pemimpin itu sangat diperlukan

sekali untuk kesejahteraan dalam perekonomian. Salah satu bentuk

kebijakan untuk kesejahteraan dalam perekonomian dengan cara

menetapkan aturan-aturan. Berdasarkan hasil penelitian yang

terkait dengan kebijakan dari pemimpin untuk perekonomian,

Pemerintah Nagari Ujung Gading ada menetapkan aturan-aturan

didalam pasar. Adapun aturan-aturan yang telah dibuat pemerintah

Nagari Ujung Gading yaitu peraturan Nagari Ujung Gading No 4

Tahun 2014 tentang pengembangan dan peningkatan kios dan Los

di pasar Nagari Ujung Gading. Tujuan aturan-aturan yang dibuat

oleh pemerintah itu untuk mensejahterakan pedagang dalam bentuk

pengembangan kios dan los. Namun aturan-aturan yang dibuat

oleh Pemerintah itu belum maksimal dijalankan karena,

keterbatasan oleh dana. Ini dinyataan dari salah seorang karyawan

yang merupakan utusan pemerintah nagari Ujung Gading sebagai

berikut:

“Bapak Rismal seorang karyawan dari pemerintah nagari ujung


gading mengatakan bahwa di pasar Ujung Gading terdapat 4 kios
dan 5 Los. Namun pembangunan yang dilakukan 4 tahun terakhir
tidak menyeluruh, karena dana yang diturunkan Pemda
membangun hanya 1 kios dan 3 kios lain dibangun oleh pedagang
itu sendiri. bagitu sebaliknya dengan pembangunan Los dengan
dana yang diberikan PEMDA hanya mampu merehabilitas 2 Los
dan 3 Los lainnya masih dalam kondisi yang lama”.43

Berdasarkan hasil penelitian dari wawancara dengan

Pemerintah Nagari Ujung Gading tersebut hal ini juga dinyatakan

oleh Ibuk Ina (seorang pedagang cabe) juga mengatakan bahwa:

“ pemerintah nagari Ujung Gading ada memberikan kebijakan di


dalam pasar yaitu pada tahun 2014 pemerintah nagari Ujung
Gading ingin meningkatkan kios dan los di pasar, tetapi kebijakan
itu tidak seluruh kios dan los yang di renovasi oleh pemerintah
nagari Ujung Gading”44

Berdasarkan hasil wawancara diatas, penulis dapat

menyimpulkan bahwa pembangunan di dalam pasar belum merata

secara keseluruhan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan dana

baik dari dana pemungutan dari walinagari maupun dari PEMDA

setempat. Sehingga tingkat kemakmuran masyarakat di dalam pasar

belum terpenuhi secara keseluruhan.

c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang

terdiri dari:

1) Memberikan kesempatan kerja

2) Memberikan kecakapan, keahlian dan motivasi

3) Memberikan modal kerja

43
Wawancara dengan bapak Rismal pada hari Arismal pada hari Rabu 23 Mei 2018
Pukul 09.20 Wib
44
Wawancara dengan Ibuk Ina pada hari Kamis 24 Mei 2018 Pukul 13.45 Wib
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan

pedagang di pasar Ujung Gading dapat ditemukan dari hasil

wawancara dengan bapak Rismal salah seorang petugas dari

pemerintah nagari Ujung Gading mengatakan:

“Pemerintah nagari Ujung Gading hanya memberikan


kesempatan kerja dalam bentuk petugas kebersihan pasar,
petugas untuk menagih pungutan. Kesempatan kerja yang
diberikan oleh pemerintah ini hanya sebagian yang bisa
menggunakan kesempatan ini. Sedangkan kesempatan dalam
memberikan pelatihan keahlian untuk bekerja tidak ada
diberikan namun kalau memberikan modal kerja sudah
diberikan oleh pemerintah dalam bentuk peminjaman modal
yaitu berupa uang. Tetapi dalam pengembalian pinjaman yang
diberikan kepada pedagang tidak lancar maka akan berdampak
kepada masyrakat peminjam selanjunya”. 45

Pernyataan dari apak Arismal juga di buktikan dari hasil

wawancara dengan bapak Anto seorang pedagang di pasar

Ujung Gading mengatakan bahwa:

“Pemerintah nagari Ujung Gading memberikan pekerjaan untuk


petugas kebersihan dan pemungutan penagihan di pasar, dan
memberikan modal berupa uang pinjaman. sedangkan
Memberikan kecakapan, keahlian dan motivasi untuk pedagang
tidak ada.”46

Berdasarkan hasil wawancara di atas penulis dapat

menyimpulkan bahwa pemerintah Nagari Ujung Gading

memberikan kesempatan kerja hanya untuk petugas kebersihan,

petugas untuk menagih pungutan di dalam pasar serta

pemerintah ada memberikan modal dalam bentuk pinjaman

45
Wawancara dengan bapak Rismal pada hari Arismal pada hari Rabu 23 Mei 2018
Pukul 09.35 Wib
46
Wawancara pribadi dengan bapak Anto Pada hari senin 28 Mei 2018 pukul 13.20 Wib
kepada pedagang, sementara untuk memberikan kecakapan,

keahlian dan motivasi untuk pedagang tidak ada diberikan

kepada pedagang.

C. Analisis Perspektif Ekonomi Islam

Pemerintah Adalah serangkaian proses interaksi sosial politik

antara kepemerintahan dengan masyarakat dalam berbagai bidang yang

berkaitan dengan kepentingan masyarakat. Didalam pemerintahan

Seorang pemimpin mempunyai tugas dalam memenuhi kepentingan

masyarakat setempatnya. Sebagaimana didalam kaidah fikih yaitu:

‫تصر ف اال ما م على الر عية منو ط با امصلحلة‬


Artinya:“Kebijaksanaan imam mengacu kepada kemaslahatan
rakyat”.47
kaidah ayat di atas menjelaskan bahwa kebijakan seorang imam

(pemimpin) harus mengacu kepada kemaslahatan rakyat (kebahagiaan

dunia dan akhirat). Namun didalam melakukan penelitian pemerintah

nagari Ujung Gading belum bisa sepenuhnya menjalankan kebijakannya

untuk kemaslahatan rakyatnya. Sementara di dalam ajaran Islam seorang

pemimpin itu harus bisa mensejahterakan rakyatnya sebagaimana dasar-

dasar konseptual kepemimpinan didalam perspektif Islam dan ini juga

diterapkan oleh Rasulullah SAW di dalam memimpin seperti:

1. Dasar Tauhid

Didalam pemerintah seorang pemimpin itu penting. Karena

pemimpin itu mempunyai wewenang untuk rakyat yang akan

47
Prof.H.A.Djazuli, FIQIH SIYASAH: Implementasi Kemaslahatan Umat dalam Rambu-
rambu Syariah, (Jakarta:Kencana,2009) hal 53
dipimpinnya. Pemerintah nagari Ujung gading membuat peraturan di

pasar untuk menerapkan ketertiban pedagang di pasar yang terkait:

“Peraturan pemerintah nagari Ujung Gading nomor 1 pada tahun


2015 tentang penerapan kenertiban pedagang di pasar Ujung gading
berupa”48

Sementara dari hasil penelitian onservasi dan wawancara

yang dilakukan di dalam pasar Ujung Gading di dapat ditemukan

bahwa pedagang banyak yang melanggar peraturan yang telah

ditetapkan di dalam pasar hasil observasi ini di kuatkan juga dari hasil

wawancara dengan Ibuk yanti seorang pedagang sayur yang

mengatakan bahwa:

“Saya ingin berjualan di pasar ini, tetapi saya tidak mempunyai


tempat yang tetap, dan saya mencoba menanyakan kepada Ibuk
hanum yang berjulan di depan saya apakah saya boleh berjualan di
atas slokan di depan tempat Ibuk hanum berjualan kemudian Ibuk
hanum mengatakan boleh, tetapi ibuk harus membayar sewa kepada
saya.”49

Dari hasil wawancara di atas ditemukan bahwa tidak semua

pedagang di pasar yang mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh

pemerintah Nagari Ujung Gading. Sementara ketaatan dari seorang

muslim dalm mematuhi seorang pemimpin itu sangat diperlukan.

Sebagaimana di dalam alquran dijelaskan dalam surat An-Nisa’ ayat

59 yang berbunyi50:

48
Wawancara dengan bapak Rismal pada hari Rabu 23 Mei 2018 Pukul 09 45 Wib
49
Wawancara dengan Ibuk yanti seorang pedagang sayur pada hari Jumat 25 Mei 2018
Pukul 13. 40 Wib
50
Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Prilaku Oerganisasi,( Jakarta:PT Raja Garafindo
persada), hal 7









Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman , taatilah Allah dan


taatilah Rasul (Nya) dan ulil amri di antara kamu……..”.
(QS. An-Nisa’ : 59 )

Adapun hadis yang menyatakan tentang kepatuhan seorang

muslim terhadap pimpinannya Dari Ibn Umar ra. dari Nabi saw.

bersabda:

‫سلَّم قَا َل‬َ ‫صلّى هللاُ َعلَ ْي ِه و‬ َ ‫ي هللاُ َع ْنهما َعن النبي‬ َ ‫ض‬ِ ‫َو َع ْن ابن عمر َر‬
‫أن يُؤْ َم َر‬ْ َّ‫ ِإال‬،‫والطا َعةُ فِيما أَ َحبَّ و ِك َر َه‬ َّ ‫ َعل ال َم ْر ِء ال ُم ْس ِلم الس َّْم ُع‬:
)‫ ( ُمتَّفَ ٌق َعلَ ْي ِه‬.َ‫س ْم َع َوال طا َعة‬ َ َ‫صيَ ٍة فَال‬ ِ ‫صيَ ٍة فَإذا أ ُ ِمر ِبم ْع‬
ِ ‫ِب َم ْع‬
Artinya: Wajib atas setiap Muslim untuk mendengar serta mentaati,
baik dalam hal yang ia senangi dan yang ia benci, kecuali
jika ia diperintah untuk sesuatu kemaksiatan. Maka apabila
ia diperintah (oleh penguasa pemerintahan) dengan sesuatu
kemaksiatan, maka tidak boleh ia mendengarkan perintahnya
itu dan tidak boleh pula mentaatinya. (Muttafaq 'alaih)

Dari ayat di atas dapat dilihat bahwa pentingnya dalam

menaati seorang pemimpin hal yang disenangani maupun dibenci

kecuali, tetapi dilarang mengikuti perintah dari pemimpin yang

mengajak untuk berbuat maksiat.

Kemudian di jelaskan tentang tauhid dari hadisAbu

Hurairah - radhiallohu anhu- bahwasanya Nabi -shollallahu alaihi wa

sallam- bersabda :
َ ‫ع اْأل َ ِمي َْر فَقَ ْد أَطَا‬
ْ‫عنِي َو َمن‬ َ َ ‫ َو َمنْ أ‬،ُ‫عصَانِي فَقَ ْد عَصَى هللا‬
َ ‫طا‬ َ َ ‫عنِي فَقَ ْد أ‬
َ ْ‫طاعَ هللا ُ َو َمن‬ َ ‫طا‬ َ َ ‫َمنْ أ‬
‫ َو اْأل َ ِم ْي ُر َم ِجن‬،‫عصَانِي‬َ ‫عصَى اْأل َ ِم ْي َر فَقَ ْد‬ َ

Artinya : Barang siapa yang mentaatiku berarti dia telah mentaati


Allah, dan barangsiapa yang bermaksiat kepadaku dia
telah bermaksiat kepada Allah. Barangsiapa yang mentaati
pemimpin berarti dia telah mentaatiku dan barangsiapa
yang bermaksiat kepada pemimpin berarti dia telah
bermaksiat kepadaku. Dan pemimpin adalah pelindung.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadis di atas dapat ditemukan bahwa keutamaan

seorang muslim dalam menaati pemimpin sangat penting, karena

dengan menaati seorang pemimpin sama halnya dengan menaati allah.

Dan ini jugas dapat dilihat dari hadis tentang keutamaan dalam

menghormati seorang pemimpin di dalam hasis yang berbunyi:

ُُ ُ‫طانَ هللاِ أ َ َهانَهُ هللا‬


َ ‫طانَ هللاِ أَك َْر َمهُ هللاُ َو َم ْن أَهَانَ سُ ْل‬
َ ‫ َم ْن أَك َْر َم سُ ْل‬

Artinya:“Barangsiapa yang menghormati pemimpin (kaum


muslimin) maka Allah akan memuliakannya. Dan barang
siapa yang menghinakan pemerintah (kaum muslimin)
maka Allah akan menghinakannya.” (HR. Tirmidzi lihat
As Shohihah : 2296).

2. Tanggung jawab pemimpin

Pemerintah adalah pemegang amanah Allah untuk

menjalankan tugas-tugas kolektif dalam mewujudkan peranan dalam

konteks sosial maupun politik. Didalam mewujudkan peranannya

seorang pemimpin hakekatnya mempunya bertanggung jawab kepada

rakyatnya. Sementara Pada praktek dilapangan pemerintah nagari

Ujung Gading belum bisa bertanggung jawab untuk mensejahterakan

pedagang di pasar dan belum menjalankan sistem pemerintahan secara


ekonomi Islam. dilapangan ditemukan bahwa Pemerintah nagari

Ujung Gading tidak ada membantu pedagang dipasar baik berupa

pemenuhan kebutuhanbarang maupun jasa, lapangan pekerjaan secara

keseluruhan, hanya saja pemerintah Nagari Ujung Gading

memberikan tempat untuk berjualan kepada pedagang di pasar Ujung

Gading pada saat pasar di buka oleh pemerintah Nagari Ujung

Gading pada tahun 1983. pada saat sekarang ini bangunan itu sudah

tua dan sudah banyak merasakan kurang sejahteraan terhadap

bangunan dipasar sehingga pedagang merasa rugi semntara

pemerintah kurang peduli untuk melakukan renovasi terhadap

bangunan rusak. Sebagaimana pengakuan dari Ibuk Siris pedagang

kain mengatakan bahwa:

“Saya berjualan di pasar ini sudah 11 tahun, sebelum tempat ini saya
miliki saya menyewa kepada Ibuk elda selama 2 tahun. kemudian ibuk
elda menjualan tempat ini sejak tahun 2009 kepada saya, semenjak
2009 saya sudah pernah melakukan renovasi atap tempat jualan dan
memperbaiki kayu yang saya perlukan untuk berjualan”

Dengan pengakuan diatas dan sekaligus pengamatan yang


dilihat dari keadaan Ibuk Siris ditemukan bahwa pemerintah nagari
Ujung Gading kurang peduli terhadap keadaan pedagang dipasar
Ujung Gading sementara didalam islam tanggung jawab seorang
pemimpin terhadap rakyatnya sangatlah diperlukan sebagaimana
terdapat dalam al-qur’an surat Al-muddassir ayat 38 yang berbunyi:


Artinya: Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang Telah
diperbuatnya,

Ayat diatas menjelaskan bahwa seorang pemimpin juga


harus bertangung jawab atas apa yang diperbuatnya. Perbuatan yang
dimaksud dari seorang pemimpin disini dapat dilihat dalam surat
surat At-tahrim ayat 6 yang berbunyi:








Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan


keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan.

Dari ayat diatas menjelaskan bahwa allah menyuruh

ummatnya untuk bertanggung jawab dalam memperihara dirinya,

kemudia allah menyuruh mempelihara keluarganya baik itu dalam

tugasnya dan itu semua akan dipertanggung jawabkan kepada allah.

Adapun hadis yang menjelaskan tanggung jawab seorang

pemimpin yaitu:

:‫سلَّ َم قَا َل‬


َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬َ ِ‫ي‬ ّ ‫ي هللاُ َع ْن ُه َما َع ِن النَّ ِب‬
َ ‫ض‬ ُ ‫َو َع ْن ْب ِن‬
ِ ‫ع َم َر َر‬
ٍ‫الر ُج ُل َراع‬ َّ ‫ َو‬,ٍ‫ َو ْال َ ِم ْي ُر َراع‬,‫ُكلُّ ُك ْم َراعٍ َو ُكلُّ ُك ْم َم ْسئ ُ ْو ٌل َع ْن َرعيّتِ ِه‬
ٍ‫ فَ ُكلُّ ُك ْم َراع‬,ِ‫ت زَ ْو ِج َها َو َولَ ِده‬ِ ‫ والمرأة ُ َرا ِعيَّةٌ َعلَى بَ ْي‬,‫َعلَى أَ ْه ِل بيتِ ِه‬
)‫ (متفق عليه‬.‫َو ُكلُّ ُك ْم َم ْسئ ُ ْو ٌل َع ْن َر ِعيَّتِ ِه‬
Artinya: Hadis Dari ‘Abdullāh bin ‘Umar bahwa dia mendengar
Rasulullah telah bersabda: “Setiapkalian adalah pemimpin
dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawaban
atas yang dipimpinnya. Imām (kepala Negara) adalah
pemimpin yang akan diminta pertanggung jawaban atas
rakyatnya. Seorang suami dalam keluarganya adalah
pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban atas
keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di dalam
urusan rumah tangga suaminya dan akan diminta
pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga tersebut.
Seorang pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta
tuannya dan akan diminta pertanggung jawaban atas urusan
tanggung jawabnya tersebut” (Muttafaqun 'Alaih).

Pada dasarnya hadis di atas berbicara tentang tanggung

jawab seorang pemimpin terhadap bawahan yang dipimpinnya

3. Keadilan

Keadilan seorang pemimpin itu sangat penting demi

rakyatnya. Namun Pemerintah nagari Ujung Gading selaku pemimpin

belum adil dalam menjalankan kewajibannyakepada pedagang ini

dapat dilihat didalam pasar masih ada kesenjangan didalam

pemerataan hak terhadap masyarakatnya seperti: adanya perbedaan

dalam memperoleh kepemilikan sesama pedagang yang berjualan di

Kios dan adanya perbedaan bangunan dalam pedagang yang berjualan

di Los pasar Ujung Gading. Walaupun Pemerintah nagari Ujung

Gading belum adil dalam pemeratahan hak kepada pedagang,

pemerintah nagari Ujung Gadingtetap menjalankan tugasnya dalam

pemungutan retribusi baik dalam pembayaran harian maupun tahunan.

Sementara didalam Islam seorang pemimpin itu harus berlaku adil di

antara sesama manusia tanpa ada deskriminasi apa dan kepada

siapapun. Sebagaimana yang terdapat dalam surat An-Nahal ayat 90

yang berbunyi:







Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan
berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah
melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu
dapat mengambil pelajaran.

Dan dalam ayat lain Allah juga menegaskan keadilan

sebagaimana dalam suratAl-Maidah ayat 8 yang berbunyi:









Artinya: Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-
orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Allah,
menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali
kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk
berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itu lebih
dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.

Dari ayat diatas dapat dijelaskan bahwa allah menyuruh

kita untuk menegakkan keadilan antara sesama manusia sebagaimana

hubungan seorang pemimpin kepada rakyatnya. hubngan seorang

pemimpin sangat erat kaitannya dengan yang dipimpinnya karena

kesejahteraan rakayat dapat dilihat dari keadilan dalam memperoleh

haknya masing-masing.

Adapun hadis yang menyatakan tentang tanggung jawab

seorang pemimpin dalam menegakkan keadilan kepada rakyatnya


yaitu: Dari Abu Hurairah -radhiallohu anhu-, bahwasanya Nabi -

shollallahu alaihi wa sallam- bersabda :

‫الَيَفُ ُّكه ُ إِالَّ ا ْلعَ ْدلُ أ َ ْو يُ ْوبِقُهُ ا ْل ُج ْو ُر‬, ‫عش َْرةٍ إِالَّ يُ ْؤت َى بِ ِه يَ ْو َم ا ْل ِقيَا َم ِة َم ْغل ُ ْوالا‬
َ ‫ َما ِمنْ أ َ ِمي ِْر‬

Artinya:Tidaklah seorangpun yang memimpin sepuluh orang,


melainkan dia akan didatangkan pada hari kiamat dalam
keadaan terbelenggu. Tidak ada yang melepaskannya
kecuali keadilannya (selama memimpin) atau dia akan
binasa karena kedzolimannya.” (HR. Ahmad )

Sebagimana dijelaskan dalam hadis di atas bahwa tanggung

jawab seorang pemimpin di hari kiamat dengan keadaan terbelenggu

dan hanya keadilannya yang akan membebaskannya.

Kemudian hadis tentang keadilan yang diriwayatkan oleh

Ahmad tentang keadilan yang diartikan sebagi berikut:

Artinya: Siapa yang memimpin walupun sepuluh orang atau lebih


dari bilangan tersebut, maka nanti di hari akhirat dia akan
dibawa dengan leher dan tangan yang diranta, maka sesuatu
yang melepaskan rantainya adalah kebaikan dan keadilan
yang dipimpin. (Hadis riwayat Ahmad)

Dari penjelasan hadis diatas ditemukan bahwa siapa saja

yang memimpin pada hari akhirat akan dibawa dengan leher dan

tangan yang dirantai dan hanya keadilan dan kebaikkannya yang akan

melepaskannya pada hari itu.

Selanjutnya hadis tentang berbuat adil terdapat dalam hadis

riwayat Tarmizi yang artinya sebagai berikut:


Artinya: Sesungguhnya Allah bersama pemimpin yang adil dan jika
pemimpin zholim maka Allah akan menghindari dari sisinya
dan pemimpin itu akan selalu didampingi oleh syetan
(Riwayat Tarmizi)

Penjelasan dari hadis riwayat tarmizi diatas adalah Allah

akan bersama pemimpin yang adil dan jika pemimpin itu menzolimi

maka allah akan menajuhkannya dan sesungguhnya pemimpin yang

zolim itu selalu dengan syeitan.

4. Persamaan derajat antara sesama kaum Muslimin.

Didalam prinsip persamaan derajat antara kaum Muslimin

seorang pemimpin itu hendaknya memandang rakyatnya sama. Baik

itu dimata hukum maupun dalam menjalankan kebijakan. Sementara

kenyataannya di lapangan masyrakat di dalam pasar Ujung Gading

masih merasakan adanya perbedaan antara sesama dalam pemenuhan

kesejahteraan sehingga adanya kecemburuan sosial antara pedagang.

Hal ini dilihat bahwa sesama pedagang yang di Kios ada merasa di

rugikan dan begitu juga antara sesama pedagang los ada yang

merasakan kebanjiran ketika hujan, lantai tempat jualannyapun ada

yang rusak, atap tempat jualannyapun ada yang bocor.atap tempat

jualanpun sudah banyak yang bocor, namun tempat pedagang yang

sudah direnovasi oleh pemerintah tidaklah merasa kesusahan.

Sementara di dalam Ekonomi Islam Allah melarang

seorang pemimpin yang membeda-bedakan hak-hak sesama


rakyatnya. Karena di mata Allah semua ummatnya sama, hanya saja

yang membedakan sesama hambanya itu iman dan ketakwaannya.

Sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-Hujurat ayat 1351 yang

berbunyi:







Artinya:Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
lagi Maha Mengenal.

Dari ayat di atas dijelaskan bahwa allah manusia diciptakan

dari seorang laki-laki dan perempuan kemudian allah menjadikan

berbangsa-bangsa, bersuku-suku supaya saling mengenal. Allah tidak

membedakan derajat sesama ummatnya, tetapi allah melihat

perbedaan umamtnya dari ketakwaannya kepada allah.

Kemudian ayat yang menjelaskan tentang persamaan

derajat terdapat dalam surat Al-Hasyr ayat 20 yang berbunyi:





Artinya: Tidaklah sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-
penghuni jannah; penghuni-penghuni jannah Itulah orang-
orang yang beruntung.

51
Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Prilaku Oerganisasi,( Jakarta:PT Raja Garafindo
persada), hal 93
Dari ayat diatas dijelaskan bahwa allah membedakan

penghuni surga dan Neraka bagi setiap ummat manusia dengan

demikian dapat dilihat bahwa allah membedakan antara sesama

manusia selama masih menegakkan kebaikan.

5. Musyawarah

Islam menganjurkan didalam menyeselaikan suatu

permasalahan melalui kesepakatan dari orang-orang yang terkait baik

yang berhubungan dengan kemanusiaan baik dalam kehidupan

keluarga maupun kehidupan di dalam bernegara agar tercipta

lingkungan yang damai dan tentram dalam masyarakat. Hal ini penulis

menemukan dari hasil wawancara dengan Pemerintah Nagari Ujung

mengatakan bahwa

“Didalam menetapkan suatu kebijakan dilaksanakan dengan melalui


musyawarah atau dikenal dengan berbos (badan musyawarah nagari)
dalam menetabkan suatu kebijakan yang akan dijalankan didalam
pasar”

Tujuan dari musyawarah berbos ini untuk mempermudah dalam

menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi di pasar.

Sebagaimana dijelaskan di dalama Al-quran tentang

pentingnya suatu musyawarah dalam memutuskan suatu perkara

terdapat dalam surat Ali-Imran ayat 159 yaitu:









Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah
Lembut terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka dan bermusyawaratlah dengan mereka
dalam urusan itu kemudian apabila kamut telah
membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada-Nya.

Kemudian pentingnyabermusyawarah juga di jelaskan

dalam surat as-syura ayat 38 yang berbunyi:






Artinya:Orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya
dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan)
dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan
sebagian dari rezki yang kami berikan kepada mereka.52

Kemudian adapun hadis dari Imam Ahmad yang

menyatakan untuk bermusyawarah yaitu:

‫اجتَ َم ْعنَ َما‬ ُ ‫سلّ َم ِِل ِبى بَ ْك ِر َو‬


ْ ‫ لَ ِو‬:‫ع َم َر‬ َ ‫ى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬
ّ ‫صل‬ َ ‫س ْو ُل‬
َ ‫هللا‬ ُ ‫قَا َل َر‬
)‫ أحمد‬.‫ااختَلَ ْفت ُ ُك َما (ر‬
ْ ‫ش ْو َرةِ َم‬
ُ ‫فِى َم‬
Artinya: Telah bersabda Rasulullah SAW. Kepada Abu Bakar dan
Umar : “Apabila kalian berdua sepakat dalam musyawarah,
maka aku tidak akan menyalahi kamu berdua.” (HR.
Ahmad)

Kemudian hadis yang menyuruh untuk bermusyawarah

dari Hasan r. a yang berbunyi:

52
Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Prilaku Oerganisasi,( Jakarta:PT Raja Garafindo
persada) hal 15-17
ُ‫ َولَ ِكنَّه‬,ُ‫ َق ْد َع َل َم هللاُ أَ َّنهُ َما ِب ِه ِإ َل ْي ِه ْم َحا َجة‬:ُ‫ي هللاُ َع ْنه‬ َ ‫ض‬ ِ ‫س ِن َر‬ َ ‫َع ِن ْال َح‬
‫سلَّ َم ( ما تشا ور‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ‫ى‬ ِّ ‫ َو َع ْن النَّ ِب‬.‫أَ َرادَ أَ ْن يُ ْستَنَ ِب ِه ِم ْنبَ ْعدِه‬
) ‫قوم قط إال هدوا لرشد أمرهم‬

Artinya: “Hadts yang diriwayatkan dari hasan semoga ridha Allah


darinya: Allah sungguh mengetahui apa yang mereka
butuhkan dan tetapi yang ia inginkan enam puluh orang. Dan
dari Nabi saw: (suatu kaum memadai dalam bernusyawarah
tetang sesuatu kecuali mereka ditunjuki jalan yang lurus
untuk urusan mereka).

Hadis yang diriwayatkan dari hasan tentang musyawarah:

ُ‫ َولَ ِكنَّه‬,ُ‫ قَدْ َعلَ َم هللاُ أَنَّهُ َما بِ ِه إِلَ ْي ِه ْم َحا َجة‬:ُ‫ي هللاُ َع ْنه‬ َ ‫ض‬ ِ ‫س ِن َر‬ َ ‫َع ِن ْال َح‬
‫سلَّ َم ( ما تشا ور‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ‫ى‬ ِّ ‫ َو َع ْن النَّ ِب‬.‫أَ َرادَ أَ ْن يُ ْستَنَ ِب ِه ِم ْن َب ْعدِه‬
) ‫قوم قط إال هدوا لرشد أمرهم‬
Artinya: “Hadis yang diriwayatkan dari hasan semoga ridha Allah
darinya: Allah sungguh mengetahui apa yang mereka
butuhkan dan tetapi yang ia inginkan enam puluh orang.
Dan dari Nabi saw: (suatu kaum memadai dalam
bernusyawarah tetang sesuatu kecuali mereka ditunjuki
jalan yang lurus untuk urusan mereka).”

Dari ayat diatas dijelaskan bahwa allah mengetahui apa –


apa yang dibutuhkan dan mereka ditunjuki jalan yang lurus untuk
urusan.
Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa prinsip-prinsip

seorang pemimpin itu sangat diperlukan demi rakyatnya. Sementara

pemerintah nagari Ujung Gading sebagai pemimpin didalam

mengelola pasar Ujung Gading belum bisa menerapkan prinsip-

prinsip sebagi pemimpin didalam Islam seperti prinsip-prinsip yang

diterabkan oleh rasulullah diatas.


BAB V

PENUTUP
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap peranan

pemerintah dalam meningkatkan pendapatan pedagang dilihat dari

perspektif ekonomi Islam, maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai

berikut:

1. Pemerintah nagari Ujung Gading telah memberikan suatu kebijakan

kepada rakyat di pasar Ujung Gading sebagimana di dalam Islam

sebagai pemimpin harus merepankan prinsip tauhid kepada yang

dipimpinnya sebagaimana dijelaskan dalam surat An-Nisak ayat 59 dan

didalam hadis.

2. Pemerintah nagari Ujung Gading kurang bertanggung jawab dalam

mensejahterakan rakyatnya seperti bantuan dalam penyediaan barang

dan jasa, pemberian lapangan pekerjaan dan sebagainya untuk rakyat di

pasar Ujung Gading. Sementara didalam islam tanggung jawab seorang

pemimpin kepada rakyatnya sangat diperlukan demi untuk

kesejahteraan rakayatnya sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-

Muddasir ayat 38, surat At-tahrim ayat 6 dan didalam hadis tentang

tanggung jawab.

3. Di lapangan pemerintah Nagari Ujung Gading kurang menerapkan

keadilan kepada rakyat di pasar Ujung gading ini ditandai dengan

adanya perbedaan terhadap renovasi pembangunan di pasar pada tahun


2014 sehingga pedagang dipasar Ujung Gading beranggapan adanya

perbedaan yang diberikan pemerintah kepada pedagang, sementara

seorang pemimpin di dalam Islam perlu menerabkan keadilan agar tidak

ada seperti kecemburuan sosial antar sesama sepeti yang terdapat dalam

surat An-Nahal ayat 90. surat Al-Maidah ayat 8 dan dalam hadis

tentang keadilan.

4. Didalam pemberian suatu kebijakan untuk rakyat di dalam pasar

pemerintah nagari Ujung Gading mengeluarkan dari hasil dari

musyawarah atau dikenal dengan Berbos (badan musyawarah nagari)

hal ini telah sesuai dengan prinsip seorang pemimpin di dalam Islam

karena dari hasil musyawarah dalam memutuskan suatu perkara harus

dengan musyawarah sepeti terdapat dalam Al-Quran surat Ali-Imran

ayat 159, surat As-Syura ayat 28 dan dalam hadis tentang musyawarah.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat dikemukakan saran

sebagai berikut:

1. Untuk pemerintah nagari Ujung Gading hendaknya bisa mengatasi

permasalahan dana yang diperlukan sehingga dapat meningkatkan

pendapatan pedagang di pasar Ujung Gading.

2. Untuk pedagang yang berjualan di pasar Ujung Gading seharusnya

mau mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh nagari Ujung

Gading agar keadaan di pasar nyaman dan bersih.


3. Bagi peneliti selanjutnya, yang tertarik untuk melakukan penelitian

dengan topik yang serupa penulis menyarankan agar penelitian bisa

memberikan yang lebih baik karena sudah ada skripsi sebelumnya.


DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita Rahardjo,Manajemen Pemerintahan Daerah,(Yogyakarta:Graha

Ilmu,2011)

Adisasmita Raharjdo, Teori-Teori Pembangunan Ekonomi, (Yogyakarta:Graha

Ilmu,2013)

Agustinova Eko Danu, Memahami Metode Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta:

Calpulis, 2015)

Beik syauqi Irfan dan Arsyianti Dwi Laili, Ekonomi Pembangunan Syariah,

(Jakarta: Rajawali Pers, 2017)

Deliarnov, Perkembangan pemikiran ekonomi,Ed.3,(Jakarta:Pt Raja Grafindo

Persada,2012)

Djazuli, Fiqih Siyasah: Implementasi Kemaslahatan Umat dalam Rambu-rambu

Syariah, (Jakarta: Kencana 2009)

Ekonomi Islam/ P3ei,Ekonomi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2008)

Ekonomi Islam/ P3ei,Ekonomi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2014)

Fauzia Yunia Ika dan Abdul Kadir Riyaldi,Prinsip Dasar EKONOMI ISLAM,

(Jakart: Prenademia Group 2014)

Https/ www.scribd.com/doc/96818785/proposal/-Rini

Huda Nurul,et al,Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoretis (Jakarta: Kecana

2008)

Hulwati, Ekonomi Islam, (Ciputat Press: Jakarta 2006)

Idri, Hadis Ekonomi, (Jakarta: Prenamedia Group, 2015)


Johan Arifin, Etika Bisnis Islam ( Semarang: Walisongo Press, 2009)

Mardani, Ayat-ayat dan Hadist Ekonomi Syari’ah. (Jakarta: Rajawali Persada

2014 )

Naf’an, Ekonomi Makro: Tinjauan Ekonomi Syariah (Yogyakarta: Graha Ilmu

2004)

Noor faizal Hendry, Ekonomi Manajemen, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2007)

Purwanto Rahman Srijanti A,Pendidikan Kewarganegaraan Untuk

Mahasiswa,(Yokyakarta:Graha Ilmu 2009)

Rivai Veithzal, Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada 2013)

Saputra Aris dan Wiharto,” Pasar Tradisonal: Rumah Budaya dan Rumah

Ekonomi” dalam M. chatib Basri,dkk,2012 Rumah Ekonomi dan

Sukirno Sadono, Teori Pengantar Mikro Ekonomi (Jakarta: Raja Grafindo pers

2006)

Sumar’in, Ekonomi Islam Sebuah Pendekatan Ekonomi Mikro Perspektif Islam,

(Yogyakarta: Graha Ilmu 2013)

Teguh Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Praktek (Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 1999)


LAMPIRAN
“ KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN”

Peranan Pemerintah Dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang di Pasar

Ujung Gading Dilihat dari Perspektif Ekonomi Islam

(Studi kasus Pasar Ujung Gading)

No Pokok Rincian Masalah Descriptor Sumber Jenis No


Masalah (Indicator Variael) Informasi Instrumen
(variabel
Penelitian)

1. Peranan  Peran  Terjaminn Narasumber Wawancara


ya
dan Pedagang
pemerintah Pemerintah penyediaa
n barang
dalam dalam Bidang dan jasa
yang
meningkatk Ekonomi dibutuhka
n dan
an yang
diinginkan
pendapatan masyaraka
t.
pedagang  Tersediaa

nnya

lapangan

pekerjaan

sebagai

sumber

nafkah

 meningkat
kan

kesejahter

aan

masyaraka

 Kebijakan  Menyedia Narasumber Wawancara


dengan
Pemerintah kan
Walinagari
lowongan

pekerjaan

 Meningka

tkan taraf

kemakmu

ran

masyarak

at

 Memperb

aiki

bagian

bagian

pendapata

n
 Faktor-faktor  Kesempat Narasumber Wawancara

yang an kerja dengan

mempengaruhi yang pedagang

Pendapatan tersedia

 Kecakapa

n dan

keahlian

 motivasi

 Keuletan

bekerja
Pertanyaan wawancara

1. Apakah ada pemerintah menetapkan aturan-aturan di dalam pasar?

2. Bagaimana pemerintah menetapkan aturan-aturan di dalam pasar?

3. Apakah ada peranan pemerintah dalam pembangunan pasar dan

bagaimana tindakan kebijakan pemerintah dalam pembangunan pasar?

4. Bagaimana peranan pemerintah dalam menyediakan pelayanan kepada

masyarakat secara cepat dan bermutu terhadap pasar ujung gading?

5. Bagaimana peranan pemerintah untuk menengakkan keadilan dan etika di

dalam pasar?

6. Apakah ada pemerintah ikut campu dalam penyediaan barang dan jasa

yang di butuhkan konsumen?

7. Apakah ada pemerintah membantu perekonomian masyarakat melalui

pasar?

8. Bagaimana pemerintah meningkatkan kemakmuran masyarakat melalui

pasar?

9. Apakah ada peranan pemerintah untuk meningkatkan pendapatan

pedagang di pasar ujung gading?

10. Bagaimana peranan pemerintah dalam pengawasan pasar?

11. Apakah pemerintah desa memberikan peluang kerja bagi penduduk

sekitar pasar untuk bekerja di dalam pasar?

12. Apakah pemerintah memberikan pelatihan skill untuk bekerja di dalam

pasar?

13. Apakah ada peranan pemerintah dalam pengelolaan pasar ujung gading?
14. Apakah ada peranan pemerintah pasar menyediakan sarana dan prasarana

untuk pasar?

15. Bagaimana peranan pemerintah untuk meningkatkan jual beli di pasar

ujung gading?

16. Bagaimana peranan pemerintah dalam menertipkan para pedagang di

dalam pasar ujung gading?

17. Apakah ada peranan pemerintah untuk meningkatkan perekonomian

penduduk di sekitar pasar?

18. Bagaimana respon pedagang di dalam pasar dengan kedatangan

pedagang dari luar kecamatan?


Foto Dokumentasi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : MARDALENI

Nama Panggilan : Leni

Tempat/Tanggal Lahir : Ujung Gading, 08


Maret 1996

Alamat : Ujung Gading, nagari


Ujung Gading,Kec.
Lembah Melintang,
Kab. PASBAR

Orang Tua (Ayah)

Nama : Lahuddin

Pekerjaan Ayah : Pedagang

Orang Tua (Ibu)

Nama : Sarifah

Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

Riwayat Pendidikan Formal

1. TK. ABA (2001-2002)


2. SD Negri 17 Lombok (2002-2007)
3. MTsN 2 Pasaman (2008-2010)
4. SMA N.1 Lembah Melintang (2011-2013)
5. IAIN Bukittinggi (2014-2018)
FOTO SIDANG MUNAQASAH

Anda mungkin juga menyukai