Kelompok 15 : Kasus 15

WOC STROKE HEMORAGIK

(NERS)
1. Putri Sekarsari
2. Siti Rodotul J. Faktor – Faktor Resiko
3. Sri Ilya A.
4. Windy Khusnul K.
5. Yomira Kinasih Katup jantung rusak, miokard infark,
Aterosklerosis, hiperkoagulasi, artetis Aneurisma, malformasi,
endokarditis, fibrilasi arteriovenous
DEFINISI
Stroke hemoragik adalah pembuluh Penyumbatan pembuluh darah otak oleh PEMERIKSAAN
darah otak yang pecah sehingga bekuan darah, lemak, dan udara PENUNJANG
mengahmbat aliran darah yang normal 1. Pemeriksaan Darah 2.
dan darah merembes ke dalam suatu Angiografis serebral
daerah di otak yang kemudian
Tromosis serebral Emboli serebral Pendarahan intraserebral 3. CT Scan
4. Lumbal pungsi
merusaknya (Adib, 2013). 5. MRI
6. USG Doppler
Eritrosit tidak stabil 7. EEG, Sinar otak
ETIOLOGI
1. faktor risiko medis
2. faktor risiko pelaku KOMPLIKASI
Pembulu darah okulasi, iskemik jaringan otak, edema Perembesan darah ke parenkim · Hipoksia serebral
3. faktor resiko yang dapat Stroke
dimodifikasi dan kongesti jaringan sekitar otak, penekanan jaringan otak, · Penurunan aliran darah
4. faktor resiko yang dapat infark otak, edema, hemiasi otak serebral dan luasnya area
dimodifikasi cedera
Defisit neurologis · Embolisme serebral

Kehilangan kontrol Resiko peningkatan Berkurangnya jumlah sel

Infrak serebral volunter darah merah dalam tubuh
TIK
Disfungsi, afasia, apraksia
1. Ketidakefektifaan perfusi Hemiplegi dan hemiparesis Herniasi falk serebri
jaringan serebral dan keforamen 3. Kerusakan
2. Hambatan mobilitas magrum komunikasi verbal
fisik Kehilangan tonus
Intervensi (NIC) : Koma otot
Kompresi batang otak Intervensi (NIC) :
· Monitor TIK
Intake nutrisi tidak Penurunan tingkat
· Observasi TTV adekuat kesadaran 4. Defisit · Kaji tingkat
· Berikan oksigenasi perawatan diri Depresi saraf kemampuan klien
sesuai kebutuhan Penekanan jaringan kardiovaskuler dan dalam
· Berikasn posisi 5. Ketidakseimbnagan setempat pernapasan berkomunikasi
kepala 30-45 derajat nutrisi kurang dari Intervensi (NIC) :
kebutuhan kegagalan · Minta klien untk
(posisi anatomis/ 6. Resiko kerusakan
integritas · Lakukan oral hygine kardiovaskuler dan mengikuti perintah
netral) sederhana
· Kolaborasikan (gigi, bibir, lidah) pernapasan
Intervensi (NIC) : dengan mengajarkan · Tunjukan objek dan
Dengan dokter dalam Intervensi (NIC) :
keluarga kematian minta pasien
pemberian obat · Indentifikasi menyebutkan nama
· Anjurkan pasien · Rapikan atau ganti
adanya alergi pakaian klien benda tersebut
untuk
atau intoleran · Konsultasikan · Ajarkan bahasa
menggunakan
makanan dengan ahli isyarat
pakaian yang
· Kaji kebutuhan fisioterapi · Konsultasikan
longgar
nutrisi parenteral dengan ahli wicara
· Hindari kerutan
· Berikan nutrisi
pada tempat tidur Intervensi (NIC) :
enteral sesuai
· Jaga kebersihan
kebutuhan
· Monitor input
kulit · Mengkaji kemampuan klien dalam beraktifitas
MANIFESTASI · Mobilisasi · Ubah posisi min. setiap 2 jam
KLINIS dan output cairan PENATALAKSANAAN
pasien setiap 2 · Ajarkan klien melakukan gerak aktif pada
Kelumpuhan wajah atau jam sekali · Pembedahan
ekstremitas yang tidak sakit dan gerak pasif
anggota badan sebelah
· Monitor kondisi · Terapi obat – obatan
pada ekstremitas yang sakit serta libatkan
(hemiparise), gangguan
kulit pasien · keperawatan
sensibilitas pada satu keluarga dalam latihan
atau lebih anggota · Ukur TTV sebelum dan sesudah tindakan
badan, penurunan mobilitas
kesadaran, afasia,
disatria, gangguan
penglihatan, disfagia,
inkontinensia, vertigo

DAFTAR PUSTAKA

Adib, M. (2013). “Cara Mudah Memahami Dan Menghindari Hipertensi Jantung Dan Stroke”. Yogyakarta: Dianloka
Printika.
Dirjen Bina Pelayanan Medik Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). “Health Technology Assessment
Indonesia : Pencegahan Stroke.
Junaidi, Iskandar. (2011). “Stroke Waspadai Ancamannya”. Yogyakarta: ANDI.
Nursing Diagnoses Definitions and Classification (NANDA). (2015-2017). Ed. 10.
Nursing Interventions Classificaton (NIC). (2013). ED. 6.
Tarwoto, W. (2013). Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Sistem Persyarafan. Jakarta: CV. Sagung Seto.