1. Multiswitch
2. Lnb Dual Polarity
1. 1 lnb harus masuk ke padal jalur switch yang sama. Misalnya untuk satelit
lnb palapa d dimasukkan ke low (22k off/0KHz) maka kedua out lnb
palapa d juga harus masuk ke 22k off semua (tidak boleh silang/1 out
masuk ke 22k off dan satunya masuk ke 22k on)
2. Untuk multiswitch model sekarang terdapat jalur terestrial. Ini adalah
untuk jalur antena UHF, jadi kalau tidak menggunakan antena uhf ya
dikosongkan saja
3. output dari multiswitch ini disambungkan ke masing-masing receiver
Sesuaikan output yang digunakan. Jika out multiswitch tersisa, maka bisa kita
biarkan saja (tidak akan mengganggu yang lain)
Jika kita membutuhkan paralel ke sangat banyak tv seperti pemasangan di hotel atau
kos-kosan, kita bisa menggunakan beberapa multiswitch sesuai kebutuhan. Bisa 2
multiswitch atau lebih. Pencabangan dari 1 out lnb ke beberapa miltiswitch bisa
menggunakan power divider atau spliter. Berikut gambarnya:
Kalau susah mendapatkan spliter kita bisa membuatnya sendiri
Diperbarui 24 Januari 2020 - Walaupun sekarang ramai penggunaan parabola mini, namun
parabola besar tidak bisa dipandang sebelah mata. Terbukti parabola besar tetap menjadi
primadona dikalangan masyarakat karena parabola besar sangat sakti menghadapi gangguan
hujan dan juga gambarnya lebih jernih karena bandwidth yang lebar.
Rata-rata masyarakat memilih parabola mini karena harganya yang murah dan sebagian dari
mereka rumahnya sempit sehingga tidak memungkinkan dipasang parabola besar.
Parabola besar identik dengan 2 lnb. Ini untuk memenuhi kebutuhan siaran chanel lokal karena
chanel lokal indonesia dipancarkan di 2 satelit yaitu satelit palapa d dan satelit telkom 4. Jadi
pemasangan 2 lnb ini untuk menangkap satelit palapa d dan telkom 4.
Walaupu sekarang provider tv berbayar seperti k-vision, nex parabola, dan transvision
menggratiskan chanel lokal di satelit palapa d saja atau satelit telkom (transvision), namun men
lock satelit palapa d dan telkom 4 tetap menjadi pilihan karena chanel lokal dari provider tv
berbayar gambarnya buram. Bahkan ada juga sebagian kecil masyarakat yang menggunakan 3
atau 4 lnb guna meneima satelit milik luar negeri.
Gambar diatas menggunakan switch 22k inside, jadi switchnya tidak kelihatan karena ada
didalam lnb.
Kemudian kedua lnb dimasukkan pada lubang scalaring dan kencangkanlah bautnya.
Pada gambar diatas, lnb sebelah kiri untuk satelit palapa dan lnb sebelah kanan utuk satelit
telkom 4. Cara mengencangkan baut sebaiknya dengan posisi terbalik dan tutup lnb dibuka
agar lebih mudah dalam penyearahan polaritas horisontal.
Bantalan jarum horisontal dibuat searah antara dua lnb dan aturlah jarak antar lnb sesuai dish
anda seperti gambar dibawah ini:
Berhubung jarak antar lnb berbeda-beda tergantung dish yang digunakan, maka tidak saya
sebut dalam artikel ini. Untuk pembaca yang kesulitan mengenai jarak antar lnb, bisa bertanya
langsung melalui kolom komentar. Atau bisa juga baca: Jarak 2 Lnb Palapa d dan Telkom 4
Sebagai contoh, utuk jarak lnb dengan dish venus al7210 new, dimana panjang fokus dish ini
adalah sekitar 90cm, maka jarak lnb untuk satelit palapa dan telkom adalah sekitar 3,4 cm.
Selanjutnya buatlah bibir lnb menjorok kebawah dari scalaring kira-kira 1 cm atau lebih sedikit
seperti gambar dibawah ini:
Ini dimaksudkan agar lnb tidak menjadi tumpuan kerucut sinyal dari ring. Dengan lnb di pasang
menjorok kebawah maka lnb akan menerima fokus bebas dan akan tetap mampu menerima
sinyal dengan baik walaupun kualitas dish kurang baik.
Selanjutnya pasang kabel konektor dari lnb yang ada switch nya ke lnb yang tidak ada
switchnya. Pada lnb yang ada switchnya, disitu ada dua buah out. Out satu ada tulisan lnb, out
ini yang dihubungkan ke lnb yang out nya satu, sedangkan out satunya ada tulisan rcv, out ini
yang nantinya dihubungkan ke receiver..
Setelah itu perakitan 2 lnb pada dudukan sudah selesai dan siap dipasang pada stik/tiang fokus
dish
Gambar diatas adala gambar penyambungak kabel ke receiver. Yang atas dengan switch 22
inside dan gambar bawah menggunakan switch 4x1. Dan kemudian tracking siap dilakukan.
Demikianlah artikel tentang cara merakit 2 lnb menurut pengalaman saya. Semoga bisa
dipahami dan bermanfaat.
Jarak Akurat Lnb Palapa D ke Telkom 4
Oleh Ibnu Rusydi 73 komentar
Jarak Akurat Lnb Palapa D ke Telkom 4 - Satelit Palapa d dan Telkom 4 adalah
satelit milik indonesia walaupun mayoritas sahamnya entah siapa yang pegang. Satelit
Palapa d milik PT Indosat dan Telkom 3s milik PT Telkom. Posisi satelit palapa d
berada di 113.0° E. Sedangkan posisi telkom 3s berada di 108,2°E.
Kedua satelit ini digunakan untuk memancarkan siaran tv yang mayoritas di isi tv
nasional dan ada beberapa siaran tv luar negeri. Untuk menerima kedua satelit ini bisa
menggunakan 1 parabola dengan 2 lnb tipe c-band. Berhubung letak kedua satelit ini
berbeda posisi, maka posisi 2 lnb juga harus ada jarak agar bisa menerima kedua
satelit ini dalam 1 parabola.
Jarak 2 lnb berbeda-beda sesuai bentuk dish parabola yang digunakan. Bentuk dish
yang dimaksud adalah cekung atau cembungnya ukuran dish. Jika bentuk dishnya
cembung maka jarak lnb bisa berdekatan, namun jika dishnya cekung, maka jarak 2 lnb
lebih jauh.
Yang dimaksud dengan jarak lnb adalah jarak bulatan antara lnb satu dengan satunya.
Biasanya saya menggunakan bibir lnb sebagai tolak ukur. Gambarnya seperti ini:
Sedangkan kedalaman lnb saya tidak pernah berpatokan pada angka yang ada di
lingkaran lnb, melainkan mengira-ngira saja. Kedalaman lnb saya kira-kira dari
scalaring bagian bawah. gambarnya seperti ini:
Berikut beberapa jarak lnb palapa d ke telkom 4 merah putih dan kedalaman lnbnya:
Artikel terkait:
Jarak 4 Lnb Palapa d, telkom 4, Asiasat 7, Asiasat 5
Cara Tracking Satelit Parabola
Sistem Paralel Parabola - Ketika sebuah antena parabola digunakan untuk 1 tv saja, maka
alat dan pemasangannya pun juga biasa yang terdiri dari 1 dish, lnb singgel dan, 1 receiver.
Tetapi jika digunakan untuk 2 tv atau lebih, tentunya parabola parabola ini harus diparalel ke
beberapa tv sesuai kebutuhan. Dan untuk paralel ini, perangkat yang digunakan juga berbeda
dari parabola yang untuk 1 tv.
Ada dua Sistem Paralel Parabola yang biasa digunakan dalam pendistribusian parabola ke
beberapa tv. Dua sistem itu adalah Sistem Paralel Aktif dan Sistem Paralel Pasif. Definisi dari
dua sistem ini akan saya jabarkan sebagai berikut:
SistemParalel Aktif
Paralel Aktif adalah sistem paralel yang pendistribusiannya dari parabola langsung ke masing-
masing tv, dan tiap-tiap tv menggunakan receiver sendiri-sendiri. Pada paralel aktif ini,
perpindahan chanel stasiun tv menggunakan receiver. Jadi tv hanya sebagai monitor saja.
Semua kendali dari receiver, termasuk volume juga dari receiver. Lihatlah gambar berikut ini:
Dari gambar diatas terlihat jelas bagaimana sebenarnya sistem paralel aktif yang dimaksud.
Jalur-jalurnya seperti gambar diatas. Dari parabola dicabang ke beberapa receiver, setelah
receiver lalu ke tv masing-masing.
Paralel aktif biasanya digunakan untuk skala perumahan dan perkantoran. Karena pada
umumnya pada perumahan dan perkantoran hanya membutuhkan 2 sampai 4 tv saja. Ini masih
sangat memungkinkan karena paralel aktif bisa mengkaver sampai 32 tv.
Baca juga:
Disamping itu, sistem paralel aktif lebih hemat dari segi biaya. Baik biaya pemasangan awal
dan biaya operasional (penggunaan Listrik).
Dari gambar diatas dapat dipahami seperti apa sebenarnya sistem paralel pasif ini. Dari
parabola masuk ke beberapa receiver. Output dari beberapa receiver ini kemudian digabungkan
menjadi satu dalam bentuk RF, baru kemudian didistribusikan ke banyak tv.
Pada sistem ini, semua receiver dinyalakan non stop. Jumlah chanel tergantung pada jumlah
receiver. 1 receiver berarti 1 chanel, jika butuh 25 chanel maka juga harus menggunakan 25
receiver.
Sistem paralel pasif biasanya digunakan untuk tv yang jumlahnya sangat banyak, misalnya
hotel, tv kabel, dan rumah sakit.
Seperti yang sudah diketahui, kalau dalam 1 lnb terdapat 2 polaritas yang dipisah
dengan switch, penggunaan power divider hanyalah untuk mencabang salah satu
polaritas ke beberapa receiver.
Baca juga:
Dari keluhan beberapa rekan yang kesulitan mendapatkan power divider, saya akan
mencoba menjabarkan membuat power divider sendiri. Pembuatannya cukup
mudah. Kualitasnya sangat bagus, bahkan lebih bagus dari power divider model
pabrikan.
Bahannya kita bisa menggunakan Switch, baik switch yang masih baru maupun switch
yang sudah rusak dan tidak terpakai. Kita tidak membutuhkan komponen lain karena
kita cukup memanfaatkan dioda yang sudah ada dalam rangkaian switch tersebut.
Untuk komponen lain yang ada dalam switch, walaupun tidak dipakai kita tidak
perlu repot-repot membuangnya. Nantinya komponen ini cukup kita disfungsikan
saja.
2. Kemudian kita potong semua jalur kecil yang berkelok-kelok. Fungsinya untuk
mematikan semua rangkaian yang ada dalam switch.
3. Kemudian kita buang keramik (kotak kecil berwarna coklat) dan rasistor
(sebagian besar switch ada rasistornya dan sebagian kecil tidak ada).
Gambarnya seperti ini:
Garis merah adalah jalur berkelok-kelok yang harus dipotong, tanda panah (kiri)
adalah keramik, tanda panah (kanan) adalah rasistor.
4. Kemudian kita sambung secara langsung dari dioda ke port receiver. Gambarnya
seperti ini:
5. Kemudian kita tutup kembali switchnya.
Power divider siap digunakan. Satu-satunya kelemahan power divider ini adalah jika
jarak receiver ke parabola terlalu jauh, polaritas Horisontal bekerja kurang baik.
Untuk mengatasinya, kita bisa merubah posisi polaritas yang digunakan menjadi
vertikal, dijamin aman terkendali.
Sebenarnya kalau jarak kabel terlalu jauh, tanpa menggunakan dividerpun terkadang
polaritas horisontan kinerjanya kurang baik. Ini karena polaritas horisontal
menggunakan switch voltase 18 volt sehingga kalau jarak kabel terlalu jauh, maka
voltase yang sampai ke lnb sudah berkurang yang mngekibatkan switch horisontal tidak
bekerja.
Demikianlah Cara Membuat Power Divider dari Switch, semoga dapat dipahami dan
bisa bermanfaat.
Tapi tidak apa-apa kalau mereka kurang paham dengan dunia parabola,kalau meraka paham semua bisa-
bisa WARNING DANGER!!! yang ada dapur saya tidak mengeluarkan asap..ha..ha..ha..gkgkgk
Postingan ini di buat cuma untuk pembaca blog ini yang mau belajar sedikit tentang dunia
parabola,khususnya cara pengaturan Diseqc Parabola yang benar ala maniaksatelit.com
DiSEqC (Digital Satellite Equipment Control), diucapkan "Die-Sec", Adalah protokol komunikasi khusus untuk
di gunakan untuk menghubungakan antara receiver dan LNB satelit (multi LNB). Perangkat ini seperti sakelar
multi yang akan berfungsi setelah mendapat perintah dari pengaturan dan tegangan daya dari reciver.
⇓
⇓
Note : Pemasangan nomor port diseqc untuk lnb tidak harus berdasarkan gambar di atas,pemasangan bisa di
acak atau bebas,yang penting kita tahu / ingat urutan pemasangannya dan pada pengaturan di reciver harus
di samakan / di sesuaikan →→ Contoh admin pasang diseqc dengan urutan Port 1 ( Lnb telkom ) Port 2 ( Lnb
Asiasat 7 ) Port 3 ( lnb Palapa) port 4 ( LNB Asiasat 5) →→ Pengaturan Diseqc di Reciver harus mengikuti / di
samakan.
Untuk pemasangan Diseqc 2x1 sama saja dengan Diseq 4x1,yang membedakan cuma jumlah berapa LNB
(satelite) yang bisa di cover oleh masig-masing Diseqc :
⇓
Di atas adalah contoh beberapa macam jenis Diseqc atau Switch yang biasa dan
umum di gunakan untuk intstalasi parabola rumahan.
Dengan mengetahui jenis Diseqc dan cara pakainya,di harapkan kita bisa
memperbaiki/menganti sendiri jika suatu saat sinyal parabola hilang atau error
akibat Diseqc rusak, karena alat ini suatu saat pasti akan mengalami kerusakan.
Menurut pengalaman admin di lapangan, Diseqc atau Switch ini yang kebanyakan
ditemukan bermasalah saat memperbaiki parabola.
Suplai Vertikal dan Horisontal pada
Receiver
Oleh Ibnu Rusydi 24 komentar
Kalau LNB sekarang, arus ini juga digunakan untuk switch vertikal horisontal atau dengan kata
lain memutus dan menyambungkan antara jalur Vertikal dan Horisontal, karena voltase arus
ini tidak flat melainkan kadang 13volt dan kadang 18volt. 13volt untuk jalur vertikal dan 18volt
untuk horisontal.
Pertama
Menggunakan satu arus suplay, biasanya arusnya antara 20 sampai 24 volt. Arus ini kemudian
diolah sehingga menjadi 13 volt dan 18 volt. Secara umum rangkaian ini memakai transistor
jenis fet dengan nomor seri LM 317 sebagai komponen utamanya.
Kedua
Menggunakan satu arus suplay, umumnya 12 volt. Arus ini kemudian ditingkatkan dengan
sistem boost-converter sehingga menjadi 13 volt dan 18 volt.
Ketiga
Menggunakan dua arus suplay. Arus pertama sekitar 14 sampai 15 volt, kemudian yang kedua
20 sampai 22 volt. Arus pertama langsung mensuplai arus vertikal, sedangkan yang kedua
mensuplai arus horisontal dengan model sambung putus.
Seperti itulah gambaran umum Suplay Vertikal dan Horisontal pada Receiver . Untuk lebih
jelas serta detailnya, ketiga rangkaian tersebut dibahas dalam artikel tersendiri.
1 lnb tunggal
2 dioda in 4002
2 switch,
5 kabel switch
Sampai dirumah pemiliknya aku langsung nyalakan TV ternyata benar identitas signal 0persen di
jalur telkom..... aku panjat ke genting aku ubrek2 100% lnb bagian telkom matot terus aku cara seperti
gambar diatas. karena lnb doubel out di toko lagi kehabisan setok.
yuk kita pelajari bersama2 dan anda lihat gambar ya.
pertama gabungkan DIODA kutub + silahkan solder ke kabel induk/tengah bukan serabu. setelah itu,
pasang ke lnb telkom 1. ambil 2 switch lihat gambar kabel biru hubungkan ke LNB multi out ke switch 0V,
terus jalur 22K masing2 ke DIODA. setelah selesai merakit. ayo goyang parabola setelah ketemu posisi
palapa d dan telkom 1 wow gambar cling dan tidak tubrukan. rasanya aku senang tidak memakan waktu
lama. perakitan 35menit, pemasanagan 10menit, nggoyang parabola 5menit, total 50menit.
Pak semua sudah ada, pemilik langsung pencet remot... oh iya benar ada semua. wah ternyata
sampean pinter le sekolah nang endi. aku jawab ora sekolah tapi kursus elektronik.
iki owes dadi pira kabeh entek ya mas gun...
lihat nota buatan saya
LNBF pada diagram diatas dapat saja berupa LNBF C-Band atau Ku-Band maupun S-Band. Anda bebas
menempatkannya.
Selain setting diatas yang perlu diperhatikan juga adalah dalam hal memilih frek LNBF. Pilih freq LNBF
yang sesuai dengan LNBF yang anda gunakan.
Secara umum setting frekuensi LNBF adalah sebagai berikut:
C-Band : 5150 Mhz, Ku-Band: 9750-10600 Mhz dan S-Band : 3620 Mhz atau 5150 MHz (tergantung Rx
anda).
Penggunaan DiSEqC juga dapat diaplikasikan pada diagram diatas. Untuk kebutuhan 3 atau 4 buah
dish/LNBF, gunakan DiSEqC 4x1.
Konfigurasi dengan menggunakan Multiswitch 4x2.
Diagram diatas dapat saja menggunakan C-Band LNBF. Atau hanya menggunakan 1 buah dish yang
didalamnya terdapat 2 buah LNBF. Pastikan kedua LNBF yang digunakan adalah Dual Polarity (V/H).
Pemasangan 8 buah LNBF
Gambar 5. Penerapan 22K Switch dan DiSEqC 4 x 1
Namun demikian, untuk penggunaan LNBF dalam jumlah banyak disarankan sebaiknya
menggunakan DiSEqC 8x1 dimana wiring (pengkabelan) menjadi lebih ringkas.
Dengan menggunakan DiSEqC seperti diatas, anda hanya perlu melakukan setting port pada receiver.
Setting port pada menu receiver ada pada opsi DiSEqC 1.0
4 Receiver
Banyaknya receiver yang dapat terhubung tergantung dari jumlah output pada Multiswitch yang
digunakan. Ini adalah contoh Multiswitch 2x8, digunakan untuk 8 receiver (maximal).
Contoh Multiswitch pada gambar ini dapat anda lihat lebih lanjut pada link berikut: multiswitch 5x16
Kolaborasi Quattro LNBF dan Multiswitch 5x16 tersebut memungkinkan untuk penggunaan 16 buah
receiver.
Penerapan Diplexer
Untuk kebutuhan Receiver yang lebih banyak, gunakan Multiswitch yang mempunyai output lebih
banyak. Misalnya Multiswitch 5x16 (untuk 16 receiver).
60 comments:
1.
DiasukeSeptember 1, 2014 at 9:38 AM
infonya komplit gan. thanks saya masih belajar nih soalnya. dengan ini banyak ilmu baru bisa saya
dapatkan.
oya gan saran gimana kalau tiap penerapan itu dibuat post / artikel lagi jadi dipisah per penerapan biar
klo mau tanya jawab diskusi gak campur aduk disini jadi klo mau bahas penerapan spesifik jadi enak.
makasih
Reply
Replies
1.
2.
Gan mau belajar nech, apakah mungkin untuk lokasi jakarta mendapatkan siaran tv optimum dengan
konfigurasi satu antena solid 6 feet, dual LNB c band (H & V),dual Ku band (H & V) dan satu receivver HD
(support HDMI ,mpeg 4) dengan bantuan Diseq 4x1 atau ada konfigurasi lain yang dapat di
implementasikan.tx
Reply
Replies
1.
3.
info yg saya cari nih, oh iya bang mau nanya nih, jika kita pakai 8 LNB bagus mana antara 2 diseqc 4x1
dengan switch 22k , Atau dengan diseqc 8x1.
soalnya daerah saya gak ada yg jual diseqc 8x1.
dan misal saya pake 22k switch + 2 diseqc 4x1, kra2 lambat nggak respon untuk pindah antar LNB nya?
1.
4.
Replies
1.
5.
6.
putra senjaFebruary 4, 2015 at 7:10 AM
maaf gan… saya mau pasang parabola 4 lnb untuk 12-20 receiver, bagusnya pakai yang mana ya…? mohon
info multiswichtnya and berapa harganya… kalao di pangkalpinang (bangka belitung) dmn yang jual multi
swicht? ditunggu ya jawabanya…. atau bisa beli via online gan. (putrababel@gmail.com)
Reply
Replies
1.
7.
mantap nih blog, salam kenal bang, saya pasang parabola, karena saya ngak tau saya langsung beli dish
kawat 8 fit, lnb c band 2 in 1 tanaka, reciver garuda merah punya matrix, nah yang ingin saya tanyakan,
apa bisa penangkapan lebih dari 2 satelit, karena saat ini hanya palapa dan telkom, terus apa bisa
menangkap satelit lintas eropa jika memggunakan positioner & akurator dengan 2 lnb tersebut di atas?
terima kasih bang
Reply
Replies
1.
8.
pagi bang, mau minta srannya bang, sy rencana mau pasang parabola jaring 7 feet, dengan 4 lnb
(pal,tel,as 3dan 5) sy mau split ke 4 atau lebih dan kombinasi dengan antena tv, bagaimana skema dan
alat apa saja yang dibutuhkan, terim kasih sebelumnya atas jawabannya...salam
Reply
Replies
1.
2.
3.
salam kenal bang, good and informative. mau tanya bang, sesuai topik di atas ini, bisa ga
digunakan 4 buah lnb twin c band? terima kasih
Reply
9.
Malam bang,mo minta saran nh maklum masih baru di dunia parabola.sy dh ada dish mesh dan 2 lnb 1
reciver sy coba bagi pakai spliter 1 reciver lg tapi banyak yg ga ada sinyal ya? Gimana ya biar 2 reciver
penerimaan nya ga bentro?
Reply
Replies
1.
2.
10.
Replies
1.
11.
Sy menggunakan 4 dish untuk menangkp siaran satelit yg posisinya berjauhan, 3 dish menggunakan c-band
lnb-f sedangkan yg 1 menggunakan combo lnb-f c/ku. Jika semua dihubungkan ke diseqc 4x1 maka hanya
3 yg bekerja mulus dengan catatan lnb combo dicabut dari salah satu port diseqc switch, jika semua
dipaksa digabungkan maka lnb combo tidak bisa bekerja sama sekali (SQ 0% tp intensitas/level pada rx yg
berbeda tetap dalam kondisi normal di kisaran 72-95%) atau terkadang sebaliknya, yaitu jika 3 port
dicabut maka yg combo akan bekerja dgn mulus. Sy juga sdh mencoba menggunakan diseqc 4x1 yg
berbeda namun hasilnya sama saja. Semua setting di rx juga sdh sy coba tp tetap blm berhasil.
Yg ingin saya tanyakan adalah bagaimana cara untuk mengatasi mslh tsb ? apakah sy hrs menambahkan
swicth 22 kHz juga untuk dihubungkan ke salah satu diseqc port ? atau ada cara lainnya yg lebih baik!
Reply
Replies
1.
12.
jonner tampubolonJune 14, 2016 at 8:29 AM
This comment has been removed by the author.
Reply
13.
Kalo mau masang paralel 1 dis 4 lnb 2 raciv apa aja yg di perlukan, lnb apa yg musti di pake,
Reply
Replies
1.
14.
Permasalahannya adalah:
- Receiver 1 dapat menerima siaran dr satelit palapa & telkom dg baik.
- Receiver 2 hanya dpt menerima siaran satelit palapa saja. Untuk satelite telkom, msh bergantung pada
receiver 1, dlm artian apabila receiver 1 memjalankan siaran dr satelit telkom, maka receiver 2 baru bisa
menerima siaran dr 2 satelit tsb dg baik, yaitu palapa dan telkom.
Mohon bantuannya untuk skema instalasi pemasangan diseqc yang benar. Terima kasih.
Reply
Replies
1.
2.
jonner tampubolonOctober 15, 2016 at 4:17 PM
Kalaupun menggunakan DiSEqC, maka untuk 2 satelit dan 2 Receiver dibutuhkan 2 buah LNB Dual
Polarity dan 2 buah DiSEqC. Diagram untuk itu sudah diperlihatkan pada blog ini (diagram
tersebut untuk 4 satelit dan 2 receiver). Anda dapat saja hanya menggunakan 2 LNB jika hanya
untuk 2 satelit.
Reply
15.
Kalau utk penerimaan sinyal, sbnrnya bagus mana lnb c dual polarity dengan lnb c yg biasa(Yg V dan H
gabung di output lnb)? Apakah kl utk 1 receiver sama saja kualitas nya?
Reply
Replies
1.
16.
Makasih ilmunya gan. Bermanfaat sekali. Terima kasih. Semoga jaya terus
Reply
17.
Replies
1.
18.
saya mau pasang parabola satu satelit untuk 8receiver ..pake switch model yg gmn?
Reply
Replies
1.
19.
ikut tanya gan, yang skema diplexer : apakah skema tsb bisa di balik, misalnya yg dari diseqc parabola
masuk ke input sat pd diplexer, yg dari UHF masuk ke input TV, kemudian yg dari diplexer masuk ke RX,
jadi antara parabola dan UHF jadi satu masuk RX dan pengoperasian chanelnya hanya dari RX..???
Reply
Replies
1.
20.
Bos klo 4 lnbf c band ke 16 receiver yg paling mudah dan ekonomis bagaimana?
Reply
Replies
1.
21.
gan numpang tanya gan, kalau seumpama pakai actuator tapi dengan 3 lnb (C,Ku,S) rangkaiannya
bgaimana gan?
Reply
Replies
1.
22.
MALEM GAN, ANE MAU TANYA GAN kALO SATU lnb KU BAND BISA UNTUK 2 RECEIVER NGGAK YA GAN, KALO
BISA ALAT YANG DIGUNAKAN APA GAN YA...
TERIMA KASIH. SAALAM KENAL
Reply
23.
Replies
1.
24.
gan mau tanya... cara nonton tv parabola dengan menggunakan satu remote dan tanpa memilih input
video atau tv... karena selama ini kalau mau liht bola di parabola ribet harus ganti remote receiver dulu
dan harus pindah inputnya dulu
Reply
Replies
1.
25.
Did You Know That You Can Earn Money By Surfing Websites For More Details Please Visit Our Website
http://makemoneywithworldbestpayperdownloads.blogspot.com/2018/01/top-manual-traffic-exchange-
websites-to.html
Reply
26.
Klo mau nonton pildun harus geser parabola ke apstar 6 dan otomatis sinyal palapa telkom dan asiasat
hilang.
Yg jadi pertanyaan bisa gak saya pasang parabola lagi dengan 1 lnb lock satelit thaicom 5 untuk dua
reciver
Replies
1.
kunjungi https://najwatehnik.blogspot.com/2018/04/menghitung-jarak-palapa-ke-asiasat-7.html
2.
27.
kunjungi https://najwatehnik.blogspot.com/2018/04/menghitung-jarak-palapa-ke-asiasat-7.html
Reply
28.
Ma'af ni masih awam, klo pasang 5 lnb bisa ga pakai 2 buah rx 4x1.. bu
Reply
Replies
1.
jonner tampubolonJuly 8, 2018 at 4:56 PM
Idealnya kalau ingin menggunakan lebih dari satu Rx harus menggunakan LNB Dual Polarity dan
Multiswitch. Jadi kelima LNB yang digunakan harus Dual Polarity.
Reply
29.
30.
31.
Min, cara input lnb dualout dan output ke 2 receiver, dengan jalur 1 kabel tanam, apa bisa? Yg sudah ada
dipenjelasan jika penggabungan sat + ant dgn diplexer, tp bagaimana jika sat + sat atau lnb dualout
digabung ke satu kabel dan dikeluarkan lagi ke 2 receiver.
Reply
32.
Problem sy setting lnb Venus c band , ketika di receiver sy pilih diseq port 2/3 receiver langsung restart.
To kalau pilih port 1 tidak masalah. Apa penyebabnya ya? Padahal ada 2 lnb.
Reply
33.
mohon pencerahannya.
sy pasang 2 lnb kuband singgle out dlm satu dish mini, 1 satelit chinasat 11 yg ke 2 di satelit measat.
pertanyaannya:
1. apakah bisa menggunakan multiswitch untuk 2 receiver?
2. multiswitch yg digunakan yang mana?
Reply
Home
Search
TRANSLATE
Tempat belajar KKPI On-line (kelas terbatas). Group Code for Sign Up: epb52f (Sign Up as a Student)
BLOG ARCHIVE
▼ 2016 (2)
o ▼ January (2)
Membuat Quiz dengan Power Point (Self Test)
Membuat Animasi pada Power Point
► 2015 (2)
► 2014 (8)
► 2013 (26)
LABELS
Absolut (1) Access (2) Access Point (1) Aman (1) Anak-
anak (1) Animasi (1) Average (1) Buku (1) Count (1) Database (1) Document (1) Download (1) Excel (6) Hacker (1) HTML (2) IDM (1) IF
function (1) Internet (4) IP Address (1) Jaringan Komputer (1) Kode (1) Komputer (2) Label (1) LAN (1) macro (1) Mail Merge (1) MS. Office
Network (7) Optimasi (1) PDF (1) Peretasan (1) Porno (1) Power
2007 (1) Point (2) Printer (1) Query (1) Quiz (1) Read
more (1) Remote (1) Reset (1) Router (1) Secure (1) Sekuriti (1) Share (1) shortcut (2) Start
Menu (1) Sum (1) Tabel (1) Tag (1) TCP/IP (1) TeamViewer (1) Textarea (1) Tips (3) Tools (1) Undangan (1) VBA (1) Virus (2) vlookup (1) VPN (1)
Windows (2) Windows XP (2) Wireless (1)
LINK
Mikrotik-Squid Indonesia
Ubuntu Indonesia
Ubuntu Linux Indonesia
METRO TV NEWS
MY BLOG LIST
PCplus Online
21 hours ago
IlmuKomputer.Com
3 weeks ago
Forum PHP Indonesia - Digest
7 years ago
Majalah Info Komputer Online
Majalah Elektronik
FOLLOW BY EMAIL
Submit
PENGUNJUNG
VISITOR
Ads Powered
by:KumpulBlogger.com
Pasang iklan
Mini Banner di sini
, Komisi 3% untuk
Blogger
Powered by Blogger.
eXplorasi Blog
Menyajikan informasi yang berkaitan dengan komputer, jaringan komputer, optimasi
komputer, internet dan antena parabola.
Home
Soal-Soal Ujian dan Remedial KKPI
Latihan Excel
Antenna Parabola
Sisi Lain Antena Parabola
Konfigurasi Perangkat Antena Parabola (1)
Konfigurasi Perangkat Antena Parabola (2)
Antenna Parabola
N egara Indonesia memiliki wilayah yang luas (bandingkan dengan negara tetangga Singapura) dan terdiri dari
banyak pulau, baik besar maupun kecil. Sementara ini stasiun televisi khususnya stasiun televisi swasta nasional
sejauh ini hanya bercokol di kota-kota besar saja. Penduduk kota-kota besar di Indonesia tentunya dapat
menikmati siaran televisi swasta nasional lewat jalur VHF (Very High Frequency) dan UHF (Ultra High Frequency)
dengan hanya mengandalkan antena biasa (umumnya antena Yagi atau sejenisnya).
Bagaimana dengan penduduk lainnya yang tidak bertempat tinggal di kota-kota besar? Mereka harus
menggunakan Antenna Parabola (Satellite Receiver) untuk dapat menikmati siaran televisi swasta nasional dan
juga siaran televisi milik pemerintah yang dipancarkan lewat bantuan satelit (contohnya Palapa D dan Telkom 1
dan lain sebagainya).
Jika kita menggunakan Antenna Parabola maka tidak hanya siaran televisi swasta nasional yang dapat kita nikmati.
Siaran televisi dari negara lain juga akan dapat kita nikmati khususnya yang diklasifikasikan sebagai FTA (Free to
Air). Dan jika anda memiliki kode akses (CA) misalnya Bisskey, (BISS = Basic Interoperable Scrambling System) maka
anda akan dapat juga menikmati siaran televisi berbayar. Namun perlu diingat, pengacakan siaran pada televisi
berbayar tidak hanya menggunakan BISS, tetapi ada juga yang menggunakan VideoGuard, Irdeto, Viaccess, Conax,
PowerVU dan lain sebagainya.
Bagaimana cara mengetahui apakah suatu TV Channel menyelenggarakan siaran FTA atau berbayar?
Sangat mudah! Anda cukup melihat pada daftar tv channel yang dapat ditangkap oleh perangkat antena parabola
anda. Jika ada tanda $ (simbol Dollar) maka tv channel tersebut adalah siaran televisi berbayar. Jika anda kemudian
ingin melihat apa yang tampil dilayar saat tv channel berbayar anda pilih, maka pada layar muncul tulisan
"Scrambled" (diacak).
Anda dapat memperolehnya dengan melakukan searching (pencarian) di Internet dengan menggunakan Search
Engine seperti google.co.id atau bing.com atau lycos.com dan lain sebagainya. Sebagai gambaran banyak sekali
forum-forum maupun Facebook di Internet yang menyediakan Bisskey. Akan tetapi perlu diingat, Bisskey dapat
berubah sewaktu-waktu, walaupun ada juga tv channel yang tidak terlalu sering mengganti kode aksesnya.
Misalnya TV3 Malaysia (Satelit Measat 3), Edge Sport (Satelit Asiasat 5).
Bisskey berupa rangkaian sejumlah karakter (angka dan huruf) sebanyak 16 karakter. Prosedur peng-inputan
bisskey ke dalam receiver sangat tergantung pada receiver yang digunakan. Anda juga dapat memperoleh
informasi yang lengkap di Internet mengenai hal tersebut. Perlu juga diketahui, tidak semua receiver support
dalam penggunaan bisskey. Receiver-receiver DVB-S (MPEG2) misalnya receiver Goldsat Badminton secara umum
tidak mendukung penggunaan bisskey. Sementara receiver-receiver yang telah menerapkan teknologi yang lebih
maju seperti halnya receiver MPEG4 (misalnya Matrik Prolink HD+Ethernet New, SkyBox, OpenBox dan lain
sebagainya) secara umum sudah support bisskey.
Apa yang dibutuhkan untuk dapat menikmati siaran lewat Antenna Parabola?
Yang anda butuhkan (minimal) adalah:
Arahkan dish menghadap tepat ke arah Timur (sebaiknya gunakan kompas dalam hal ini).
Dengan menggunakan penggerak dish, arahkan dish menghadap ke langit. Tracking awal dilakukan
misalnya terhadap Satelit Palapa D.
Pada receiver pilih satelit Palapa D (umumnya pada receiver sudah terdapat setting awal yang disediakan
oleh pabrik).
Pilih salah satu TP (Frekuensi dan Simbol Nilai) yang tersedia.
Selanjutnya gerakkan dish kearah Timur atau Barat sampai indikator Signal Quality menghasilkan signal
maksimum.
Jika signal maksimum sudah diperoleh lakukan pencarian tv channel dengan memilih opsi Single Scan
(pencarian tunggal). Atau anda dapat juga langsung menggunakan Auto Scanning/Blind Scan, tergantung merek
receiver yang anda gunakan. Tunggu beberapa saat sampai proses pencarian selesai. Jika proses pencarian selesai
seharusnya pada layar TV muncul daftar tv channnel yang beroperasi dengan menggunakan satelit yang baru saja
anda tracking. Namun demikian adakalanya tv channel pada beberapa transponder (mencakup Frequency, Simbol
Rate dan Polarity) tidak langsung dapat diperoleh saat auto scan. Untuk itu anda harus menginputkan transponder-
transponder tersebut secara manual (dilakukan lewat remote receiver) dan selanjutnya jika signal diperoleh
lakukan scan pada transponder tersebut.
Untuk selanjutnya anda dapat melakukan tracking pada satelit-satelit lainnya dengan cara tersebut diatas.
Bagaimana jika tracking awal gagal dilakukan?
Sepanjang semua perangkat dipastikan baik dan kabel penghubung dipasang dengan benar, beberapa
penyebabnya adalah sebagai berikut:
Gunakanlah 22K Switch atau DiSEqC (Digital Satellite Equipment Control). Penggunaan 22K Switch ataupun DiSEqC
sangat tergantung pada jumlah dan jenis LNBF yang digunakan, konfigurasi yang diinginkan serta Receiver yang
digunakan. Sebagian Receiver tidak dapat menggunakan 22K Switch untuk penggunaan yang melibatkan LNBF Ku-
band.
Bagaimana cara mendapatkan Frekuensi, Simbol Nilai dan Polarisasi dari suatu Transponder atau TV Channel?
Penggunaan 2 LNBF atau lebih pada sebuah Dish memungkinkan untuk dilakukan. Biasanya hal tersebut dilakukan
untuk mendapatkan pancaran signal dari beberapa satelit yang berbeda dimana satelit-satelit tersebut jaraknya
diangkasa tidak berjauhan tanpa harus mengubah posisi/arah dish terhadap posisi satelit. Biasanya hal tersebut
diterapkan pada perangkat antena parabola yang tidak menggunakan Actuator (motor penggerak dish).
Gambar dibawah ini memperlihatkan peletakan 2 buah LNBF C-Band pada bracket dan juga cara
menghubungkannya. Contoh penerapannya dapat dilakukan untuk menerima pancaran signal dari Satelit Palapa D
dan satelit Telkom 1 (televisi-televisi swasta nasional menggunakan kedua satelit tersebut).
Gambar 8. Pemasangan 2 buah LNBF C-Band.
Adalah sangat sulit untuk memperoleh signal secara maksimun dari 2 satelit yang berbeda jika LNBF dipasang
seperti gambar diatas. Oleh sebab itu dalam hal ini harus dilakukan kompromi. Aturlah posisi dish sedemikian rupa
agar receiver dapat memperoleh signal dari kedua satelit dengan nilai yang cukup atau memadai.
1. Rx : Receiver
2. LNBF : Low Noise Block Feedhorn
3. DiSEqC : Digital Satellite Equipment Control
4. RCA : Radio Corporation of America
5. HDMI : High Definition Multimedia Interface
6. Biss : Basic Interoperable Scrambling System
7. FTA : Free to Air
8. DVB-S : Digital Video Broadcasting Satellite
9. MPEG : Moving Picture Expert Group
2 comments:
1.
Tambahan: untuk kedalaman LNB tidak menjadi patokan mutlak di angka 36, 38, atau
40. Khusus dish dengan 3-4 tiang fokus walaupun dengan menggunakan ukuran dish
yang sama dan merek dari pabrik yang sama, sering ditemukan dalam prakteknya jika
menggunakan LNB dari merek/pabrik berbeda, bahwa kedalaman LNB bisa berubah di
posisi 40 atau bahkan 42 untuk dapat menerima signal paling optimum. Saya katakan
demikian karena setiap merek LNB posisi penempatan angkanya tidak sama. Cara paling
mudah biasanya dish diarahkan ke satelit luar yang posisinya sebelah barat atau timur dan
LNB nya bisa dengan mudah dijangkau oleh tagan, kemudian naik-turunkan, putar
kiri/kanan secara perlahan sampai signal quality di receiver menunjukan nilai/angka
paling maksimum.
LNB yg pernah saya gunakan untuk menangkap sinyal C-band saat mendapat sinyal
paling optimal dengan solid 6ft, 8ft, dan mesh jadul 9ft. Kaonsat dikisaran angka 38-40,
Technosat, Yuri di 40-42.
Lain halnya dengan single tiang fokus LNB, kita bisa menempatkan kedalaman di angka
berapapun yg kita suka, karena jenis ini bisa dengan mudah dinaik turunkan tiang
fokusnya tanpa harus menyentuh dan memegang LNBnya langsung saat tracking sambil
melihat SQ di receiver.
Reply
2.
Home
Search
TRANSLATE
Tempat belajar KKPI On-line (kelas terbatas). Group Code for Sign Up: epb52f (Sign Up as a Student)
BLOG ARCHIVE
▼ 2016 (2)
o ▼ January (2)
Membuat Quiz dengan Power Point (Self Test)
Membuat Animasi pada Power Point
► 2015 (2)
► 2014 (8)
► 2013 (26)
LABELS
Absolut (1) Access (2) Access Point (1) Aman (1) Anak-
anak (1) Animasi (1) Average (1) Buku (1) Count (1) Database (1) Document (1) Download (1) Excel (6) Hacker (1) HTML (2) IDM (1) IF
function (1) Internet (4) IP Address (1) Jaringan Komputer (1) Kode (1) Komputer (2) Label (1) LAN (1) macro (1) Mail Merge (1) MS. Office
more (1) Remote (1) Reset (1) Router (1) Secure (1) Sekuriti (1) Share (1) shortcut (2) Start
Menu (1) Sum (1) Tabel (1) Tag (1) TCP/IP (1) TeamViewer (1) Textarea (1) Tips (3) Tools (1) Undangan (1) VBA (1) Virus (2) vlookup (1) VPN (1) Windows (2)
Windows XP (2) Wireless (1)
LINK
Mikrotik-Squid Indonesia
Ubuntu Indonesia
Ubuntu Linux Indonesia
METRO TV NEWS
MY BLOG LIST
PCplus Online
21 hours ago
IlmuKomputer.Com
3 weeks ago
Forum PHP Indonesia - Digest
Majalah Info Komputer Online
Majalah Elektronik
FOLLOW BY EMAIL
Submit
PENGUNJUNG
VISITOR
Ads Powered
by:KumpulBlogger.com
Pas
ang
ikla
n
Min
i
Ban
ner
di
sini
,
Ko
misi
3%
unt
uk
Blo
gge
r
Powered by Blogger.