Anda di halaman 1dari 73

Cara Paralel Parabola ke Banyak TV

Oleh Ibnu Rusydi  88 komentar


Cara Pasang Parabola ke Banyak TV - Maksud paralel parabola ke banyak tv disini
adalah pemasangan 1 parabola untuk 5 tv atau lebih sampai 32 tv. Kalau untuk 4 tv
cukup menggunakan lnb 4 out saja.

Pemasangan 5 tv sampai 32 tv disini menggunakan sistem paralel aktif. Artinya 1 tv 1


receiver. Berbeda dengan paralel pasif dimana tiap-tiap tv tidak menggunakan receiver.

Baca juga: Paralel Aktif dan Paralel Pasif

Dalam memparalel ke banyak tv ini membutuhkan 2 komponen utama yaitu:

1. Multiswitch
2. Lnb Dual Polarity

Berikut gambar dari kedua komponen utama tersebut:

Perakitannya cukup mudah. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:


 Pasang lnb ke scalaringnya
 Sambungkan lnb ke multiswitch
Berikut ini gambar jalur perakitannya:

1. 1 lnb harus masuk ke padal jalur switch yang sama. Misalnya untuk satelit
lnb palapa d dimasukkan ke low (22k off/0KHz) maka kedua out lnb
palapa d juga harus masuk ke 22k off semua (tidak boleh silang/1 out
masuk ke 22k off dan satunya masuk ke 22k on)
2. Untuk multiswitch model sekarang terdapat jalur terestrial. Ini adalah
untuk jalur antena UHF, jadi kalau tidak menggunakan antena uhf ya
dikosongkan saja
3. output dari multiswitch ini disambungkan ke masing-masing receiver
 Sesuaikan output yang digunakan. Jika out multiswitch tersisa, maka bisa kita
biarkan saja (tidak akan mengganggu yang lain)

Jika kita membutuhkan paralel ke sangat banyak tv seperti pemasangan di hotel atau
kos-kosan, kita bisa menggunakan beberapa multiswitch sesuai kebutuhan. Bisa 2
multiswitch atau lebih. Pencabangan dari 1 out lnb ke beberapa miltiswitch bisa
menggunakan power divider atau spliter. Berikut gambarnya:
Kalau susah mendapatkan spliter kita bisa membuatnya sendiri

Baca juga: Cara membuat power divider dari switch.

Untuk pemasangan lebih dari 32 tv saya tidak merekomendasikan karena kemungkinan


besar akan banyak terjadi gangguan. Kalau kebutuhan lebih dari 32 tv alangkah lebih
baiknya menggunakan 2 buah parabola.

Demikianlah artikel tentang cara memparalel 1 parabola ke banyak tv. semoga


bermanfaat.

Cara Pasang 2 lnb untuk Palapa D dan


Telkom 4
Oleh Mas Adun  52 komentar

Diperbarui 24 Januari 2020 - Walaupun sekarang ramai penggunaan parabola mini, namun
parabola besar tidak bisa dipandang sebelah mata. Terbukti parabola besar tetap menjadi
primadona dikalangan masyarakat karena parabola besar sangat sakti menghadapi gangguan
hujan dan juga gambarnya lebih jernih karena bandwidth yang lebar.

Rata-rata masyarakat memilih parabola mini karena harganya yang murah dan sebagian dari
mereka rumahnya sempit sehingga tidak memungkinkan dipasang parabola besar.

Baca juga: Inilah kelebihan dan kekurangan parabola mini

Parabola besar identik dengan 2 lnb. Ini untuk memenuhi kebutuhan siaran chanel lokal karena
chanel lokal indonesia dipancarkan di 2 satelit yaitu satelit palapa d dan satelit telkom 4. Jadi
pemasangan 2 lnb ini untuk menangkap satelit palapa d dan telkom 4.

Walaupu sekarang provider tv berbayar seperti k-vision, nex parabola, dan transvision
menggratiskan chanel lokal di satelit palapa d saja atau satelit telkom (transvision), namun men
lock satelit palapa d dan telkom 4 tetap menjadi pilihan karena chanel lokal dari provider tv
berbayar gambarnya buram. Bahkan ada juga sebagian kecil masyarakat yang menggunakan 3
atau 4 lnb guna meneima satelit milik luar negeri.

Baca juga: Cara Merakit 4 Lnb Secara Efisien

Berikut penjelasan tentang merakit 2 lnb agar pemasangan antena parabola sinyalnya


maksimal. Yang dibutuhkan adalah 2 buah lnb beserta switch dan scalaringnya. Seperti yang
terlihat pada gambar berikut ini:

Gambar diatas menggunakan switch 22k inside, jadi switchnya tidak kelihatan karena ada
didalam lnb.

Baca juga: Switch Parabola dan Cara Setingnya

Kemudian kedua lnb dimasukkan pada lubang scalaring dan kencangkanlah bautnya.
Pada gambar diatas, lnb sebelah kiri untuk satelit palapa dan lnb sebelah kanan utuk satelit
telkom 4. Cara mengencangkan baut sebaiknya dengan posisi terbalik dan tutup lnb dibuka
agar lebih mudah dalam penyearahan polaritas horisontal.

Bantalan jarum horisontal dibuat searah antara dua lnb dan aturlah jarak antar lnb sesuai dish
anda seperti gambar dibawah ini:

Berhubung jarak antar lnb berbeda-beda tergantung dish yang digunakan, maka tidak saya
sebut dalam artikel ini. Untuk pembaca yang kesulitan mengenai jarak antar lnb, bisa bertanya
langsung melalui kolom komentar. Atau bisa juga baca: Jarak 2 Lnb Palapa d dan Telkom 4

Sebagai contoh, utuk jarak lnb dengan dish venus al7210 new, dimana panjang fokus dish ini
adalah sekitar 90cm, maka jarak lnb untuk satelit palapa dan telkom adalah sekitar 3,4 cm.

Selanjutnya buatlah bibir lnb menjorok kebawah dari scalaring kira-kira 1 cm atau lebih sedikit
seperti gambar dibawah ini:

Ini dimaksudkan agar lnb tidak menjadi tumpuan kerucut sinyal dari ring. Dengan lnb di pasang
menjorok kebawah maka lnb akan menerima fokus bebas dan akan tetap mampu menerima
sinyal dengan baik walaupun kualitas dish kurang baik.

Selanjutnya pasang kabel konektor dari lnb yang ada switch nya ke lnb yang tidak ada
switchnya. Pada lnb yang ada switchnya, disitu ada dua buah out. Out satu ada tulisan lnb, out
ini yang dihubungkan ke lnb yang out nya satu, sedangkan out satunya ada tulisan rcv, out ini
yang nantinya dihubungkan ke receiver..

Setelah itu perakitan 2 lnb pada dudukan sudah selesai dan siap dipasang pada stik/tiang fokus
dish
Gambar diatas adala gambar penyambungak kabel ke receiver. Yang atas dengan switch 22
inside dan gambar bawah menggunakan switch 4x1. Dan kemudian tracking siap dilakukan.

Baca juga: Cara Tracking Satelit

Demikianlah artikel tentang cara merakit 2 lnb menurut pengalaman saya. Semoga bisa
dipahami dan bermanfaat.
Jarak Akurat Lnb Palapa D ke Telkom 4
Oleh Ibnu Rusydi  73 komentar
Jarak Akurat Lnb Palapa D ke Telkom 4 - Satelit Palapa d dan Telkom 4 adalah
satelit milik indonesia walaupun mayoritas sahamnya entah siapa yang pegang. Satelit
Palapa d milik PT Indosat dan Telkom 3s milik PT Telkom. Posisi satelit palapa d
berada di 113.0° E. Sedangkan posisi telkom 3s berada di 108,2°E.

Kedua satelit ini digunakan untuk memancarkan siaran tv yang mayoritas di isi tv
nasional dan ada beberapa siaran tv luar negeri. Untuk menerima kedua satelit ini bisa
menggunakan 1 parabola dengan 2 lnb tipe c-band. Berhubung letak kedua satelit ini
berbeda posisi, maka posisi 2 lnb juga harus ada jarak agar bisa menerima kedua
satelit ini dalam 1 parabola.

Jarak 2 lnb berbeda-beda sesuai bentuk dish parabola yang digunakan. Bentuk dish
yang dimaksud adalah cekung atau cembungnya ukuran dish. Jika bentuk dishnya
cembung maka jarak lnb bisa berdekatan, namun jika dishnya cekung, maka jarak 2 lnb
lebih jauh.

Baca juga: Penyebab Perbedaan Jarak Lnb pada Parabola

Yang dimaksud dengan jarak lnb adalah jarak bulatan antara lnb satu dengan satunya.
Biasanya saya menggunakan bibir lnb sebagai tolak ukur. Gambarnya seperti ini:

Sedangkan kedalaman lnb saya tidak pernah berpatokan pada angka yang ada di
lingkaran lnb, melainkan mengira-ngira saja. Kedalaman lnb saya kira-kira dari
scalaring bagian bawah. gambarnya seperti ini:
Berikut beberapa jarak lnb palapa d ke telkom 4 merah putih dan kedalaman lnbnya:

Dish Jarak Kedalaman Lnb


Dish 6 feet solid 2,2 cm 3,5 cm
Dish Venus AL7210New Putih/Hitam 3,3 cm 2 cm
Dish Orasat fokus 92 cm 3,5 cm 2 cm
Dish Soccer 7,5 feet 4,5 cm 2 cm
Dish Paragon 8 feet 3,5 cm 2 cm
Dish Paragon 10 feet 4,5 cm 2 cm
Dish Philsat 7,5 feet mounting kardus 3,5 cm 2 cm
Dish Soccer 6,5 feet 2,5 cm 2 cm

Itulah rangkuman jarak lnb palapa d ke telkom 4 hasil dari pengalaman saya di


lapangan dalam memasang parabola. Semoga bisa jadi referensi dan bermanfaat untuk
pembaca.

Artikel terkait:
 Jarak 4 Lnb Palapa d, telkom 4, Asiasat 7, Asiasat 5
 Cara Tracking Satelit Parabola

Sistem Paralel Parabola beserta


kelebihan dan kekurangannya
Oleh Ibnu Rusydi  Posting Komentar

Sistem Paralel Parabola - Ketika sebuah antena parabola digunakan untuk 1 tv saja, maka
alat dan pemasangannya pun juga biasa yang terdiri dari 1 dish, lnb singgel dan, 1 receiver.

Tetapi jika digunakan untuk 2 tv atau lebih, tentunya parabola parabola ini harus diparalel ke
beberapa tv sesuai kebutuhan. Dan untuk paralel ini, perangkat yang digunakan juga berbeda
dari parabola yang untuk 1 tv.

Ada dua Sistem Paralel Parabola yang biasa digunakan dalam pendistribusian parabola ke
beberapa tv. Dua sistem itu adalah Sistem Paralel Aktif dan Sistem Paralel Pasif. Definisi dari
dua sistem ini akan saya jabarkan sebagai berikut:

SistemParalel Aktif
Paralel Aktif adalah sistem paralel yang pendistribusiannya dari parabola langsung ke masing-
masing tv, dan tiap-tiap tv menggunakan receiver sendiri-sendiri. Pada paralel aktif ini,
perpindahan chanel stasiun tv menggunakan receiver. Jadi tv hanya sebagai monitor saja.
Semua kendali dari receiver, termasuk volume juga dari receiver. Lihatlah gambar berikut ini:

Dari gambar diatas terlihat jelas bagaimana sebenarnya sistem paralel aktif yang dimaksud.
Jalur-jalurnya seperti gambar diatas. Dari parabola dicabang ke beberapa receiver, setelah
receiver lalu ke tv masing-masing.
Paralel aktif biasanya digunakan untuk skala perumahan dan perkantoran. Karena pada
umumnya pada perumahan dan perkantoran hanya membutuhkan 2 sampai 4 tv saja. Ini masih
sangat memungkinkan karena paralel aktif bisa mengkaver sampai 32 tv.

Baca juga:

 Merangkai 2 lnb 2 tv untuk pemula


 Gambar Rangkaian 4 lnb untuk 2 tv

Disamping itu, sistem paralel aktif lebih hemat dari segi biaya. Baik biaya pemasangan awal
dan biaya operasional (penggunaan Listrik).

Sistem Paralel Pasif


Sistem paralel pasif adalah sistem paralel yang pendistribusiannya bukan dari parabola,
melainkan didistribusikan setelah receiver. Artinya dari parabola ke receiver, setelah dari
receiver barulah didistribusikan ke banyak tv. Perhatikanlah gambar dibawah ini:

Dari gambar diatas dapat dipahami seperti apa sebenarnya sistem paralel pasif ini. Dari
parabola masuk ke beberapa receiver. Output dari beberapa receiver ini kemudian digabungkan
menjadi satu dalam bentuk RF, baru kemudian didistribusikan ke banyak tv.

Pada sistem ini, semua receiver dinyalakan non stop. Jumlah chanel tergantung pada jumlah
receiver. 1 receiver berarti 1 chanel, jika butuh 25 chanel maka juga harus menggunakan 25
receiver.

Sistem paralel pasif biasanya digunakan untuk tv yang jumlahnya sangat banyak, misalnya
hotel, tv kabel, dan rumah sakit.

Kelebihan dan Kekurangan masing-masing Sistem


Dari dua sistem paralel aktif dan paralel pasif tentunya memiliki kelebiha dan kekurangan
masing-masing. Berikut kelebihan dan kekurangan kedua sistem tersebut:

Kelebihan Sistem Aktif:

 Bisa untuk chanel yang sangat banyak


 Kualitas gambar dan suara Prima
 Biaya lebih murah

Kekurangan Sistem Aktif:

 Tidak bisa untuk tv yang jaraknya terlalu jauh dari parabola


 Tidak bisa untuk tv yang sangat banyak

Kelebihan Sistem Pasif

 Bisa untuk menjangkau tv yang posisinya sangat jauh


 Bisa untuk tv yang sangat banyak

Kekurangan Sistem Pasif:

 Tidak bisa untuk chanel banyak


 Kualitas gambar sudah berkurang
 Biaya relatif lebih mahal

Cara Membuat Power Divider dari Switch


Oleh Ibnu Rusydi  16 komentar
Power Divider atau spliter berguna untuk mencabang lnb ke beberapa receiver
dimana outuput dari lnb hanya satu sedangkan receivernya banyak.

Seperti yang sudah diketahui, kalau dalam 1 lnb terdapat 2 polaritas yang dipisah
dengan switch, penggunaan power divider hanyalah untuk mencabang salah satu
polaritas ke beberapa receiver.
Baca juga:

 Power Divider, Gambar dan Kegunaannya


 Perbedaan Power Divider / Spliter Parabola dan Splitter UHF

Dari keluhan beberapa rekan yang kesulitan mendapatkan power divider, saya akan
mencoba menjabarkan membuat power divider sendiri. Pembuatannya cukup
mudah. Kualitasnya sangat bagus, bahkan lebih bagus dari power divider model
pabrikan.

Bahannya kita bisa menggunakan Switch, baik switch yang masih baru maupun switch
yang sudah rusak dan tidak terpakai. Kita tidak membutuhkan komponen lain karena
kita cukup memanfaatkan dioda yang sudah ada dalam rangkaian switch tersebut.

1. Pertama kita buka switchnya dengan mencongkelnya seperti gambar dibawah


ini:
Lihatlah komponen didalamnya, disitu terlihat ada beberapa dioda 4148 yang
sudah terpasang berurutan. Semua switch menggunakan dioda ini. Dioda ini
yang kita manfaatkan untuk komponen utama power divider.

Untuk komponen lain yang ada dalam switch, walaupun tidak dipakai kita tidak
perlu repot-repot membuangnya. Nantinya komponen ini cukup kita disfungsikan
saja.

2. Kemudian kita potong semua jalur kecil yang berkelok-kelok. Fungsinya untuk
mematikan semua rangkaian yang ada dalam switch.
3. Kemudian kita buang keramik (kotak kecil berwarna coklat) dan rasistor
(sebagian besar switch ada rasistornya dan sebagian kecil tidak ada).
Gambarnya seperti ini:
Garis merah adalah jalur berkelok-kelok yang harus dipotong, tanda panah (kiri)
adalah keramik, tanda panah (kanan) adalah rasistor.

4. Kemudian kita sambung secara langsung dari dioda ke port receiver. Gambarnya
seperti ini:
5. Kemudian kita tutup kembali switchnya.

Power divider siap digunakan. Satu-satunya kelemahan power divider ini adalah jika
jarak receiver ke parabola terlalu jauh, polaritas Horisontal bekerja kurang baik.

Untuk mengatasinya, kita bisa merubah posisi polaritas yang digunakan menjadi
vertikal, dijamin aman terkendali.

Sebenarnya kalau jarak kabel terlalu jauh, tanpa menggunakan dividerpun terkadang
polaritas horisontan kinerjanya kurang baik. Ini karena polaritas horisontal
menggunakan switch voltase 18 volt sehingga kalau jarak kabel terlalu jauh, maka
voltase yang sampai ke lnb sudah berkurang yang mngekibatkan switch horisontal tidak
bekerja.
Demikianlah Cara Membuat Power Divider dari Switch, semoga dapat dipahami dan
bisa bermanfaat.

Pengaturan Diseqc Parabola


by Maniak Satelit on 7:54 AM in Diseqc/Switch Parabola

SALAM MANIAK SATELIT-HARI INI ADMIN AKAN MEMBAHAS CARA


PENGATURAN DISEQC PARABOLA YANG BENAR,SEPERTI BIASA PANDUAN
SELALU DI TULIS DENGAN BAHASA-BAHASA SEDERHANA SUPAYA BISA MUDAH
DI PAHAMI DAN DI MENGERTI UNTUK PARA PEMULA.
Panduan ini di bikin karena masih banyak orang yang awam dengan dunia parabola,contoh nya di tempat
saya masih di bilang sangat awam masyarakatnya yang berhubungan dengan dunia parabola.Sampai-sampai
untuk melakukan yang sederhana seperti scan automatis pada reciver saja mayoritas tidak bisa,mereka
sangat takut sekali mengotak-atik remote untuk pengaturan program di reciver.

Tapi tidak apa-apa kalau mereka kurang paham dengan dunia parabola,kalau meraka paham semua bisa-
bisa WARNING DANGER!!! yang ada dapur saya tidak mengeluarkan asap..ha..ha..ha..gkgkgk

Postingan ini di buat cuma untuk pembaca blog ini yang mau belajar sedikit tentang dunia
parabola,khususnya cara pengaturan Diseqc Parabola yang benar ala maniaksatelit.com

APA ITU Diseqc Parabola?

DiSEqC (Digital Satellite Equipment Control), diucapkan "Die-Sec", Adalah protokol komunikasi khusus untuk
di gunakan untuk menghubungakan  antara receiver dan LNB satelit (multi LNB). Perangkat ini seperti sakelar
multi yang akan berfungsi setelah mendapat perintah dari pengaturan dan tegangan daya dari reciver.

KENALI BEBERAPA TYPE Diseqc  :


Diseq 2x1 pada umumnya di gunakan untuk parabola dengan 2lnb

Diseqc 4x1 pada umumnya di gunakan untuk parabola dengan 4 lnb

SWITCH 0/22 KHz  pada umumnya di gunakan untuk parabola dengan 2lnb


Contoh pemasangan Diseqc 4x1 untuk 4 Lnb
Pengaturan di Reciver



Note : Pemasangan nomor port diseqc untuk lnb tidak harus berdasarkan gambar di atas,pemasangan bisa di
acak atau bebas,yang penting kita tahu / ingat urutan pemasangannya dan pada pengaturan di reciver harus
di samakan / di sesuaikan →→ Contoh admin pasang diseqc dengan urutan Port 1 ( Lnb telkom ) Port 2 ( Lnb
Asiasat 7 ) Port 3 ( lnb Palapa) port 4 ( LNB Asiasat 5) →→ Pengaturan Diseqc di Reciver harus mengikuti / di
samakan.

Untuk pemasangan Diseqc 2x1 sama saja dengan Diseq 4x1,yang membedakan cuma jumlah berapa LNB
(satelite)  yang bisa di cover oleh masig-masing Diseqc :

⇢Diseqc 2x1 cuma bisa untuk mengcover 2 LNB (2 SATELITE)


⇢Diseqc 4x1 bisa untuk mengcover 2 LNB dan 4 LNB (4 SATELITE)

Contoh pemasangan Diseqc SWITCH 0/22 KHz


Pengaturan di Reciver


Di atas adalah contoh beberapa macam jenis Diseqc atau Switch yang biasa dan
umum di gunakan untuk intstalasi parabola rumahan.

Dengan mengetahui jenis Diseqc dan cara pakainya,di harapkan kita bisa
memperbaiki/menganti sendiri jika suatu saat sinyal parabola hilang atau error
akibat Diseqc rusak, karena alat ini suatu saat pasti akan mengalami kerusakan.

Menurut pengalaman admin di lapangan, Diseqc atau Switch ini yang kebanyakan
ditemukan bermasalah saat memperbaiki parabola.
Suplai Vertikal dan Horisontal pada
Receiver
Oleh Ibnu Rusydi  24 komentar

Suplai Vertikal dan Horisontal pada Receiver - Dalam kinerjanya,


sebuah Receiver memberikan arus power supply ke lnb yang kemudian oleh lnb, arus ini
digunakan untuk catu daya rangkaian elektronik yang ada dalam sebuah lnb. Kalau dulu, arus
ini hanya digunakan untuk catu daya saja. Tidak digunakan untuk switch Vertikal dan
Horisontal karena LNB model dulu tidak menggunakan switch Vertikal dan Horisontal.

LNB model dulu, untuk mendapatkan polaritas Vertikal dan Horisontal menggunakan servo


motor. artinya antenanya bisa berputar, jika untuk menangkap polaritas Vertikal, antenanya
diputar oleh servo motor sampai posisinya melintang ( arah utara selatan). dan jikam untuk
menangkap polaritas Horisontal, antena diputar oleh servo motor hingga posisinya membujur
( arah timur barat).

Kalau LNB sekarang, arus ini juga digunakan untuk switch vertikal horisontal atau dengan kata
lain memutus dan menyambungkan antara jalur Vertikal dan Horisontal, karena voltase arus
ini tidak flat melainkan kadang 13volt dan kadang 18volt. 13volt untuk jalur vertikal dan 18volt
untuk horisontal.

Di pasaran, Receiver menggunakan rangkaian yang berbeda-beda dalam mensuplay arus


voltase ke lnb. Karena pada dasarnya hanyalah  mensuplay arus 13 volt dan 18 volt. Untuk
mensuplay arus ke lnb, secara umum receiver menggunakan 3 jenis atau model rangkaian:

Pertama
Menggunakan satu arus suplay, biasanya arusnya antara 20 sampai 24 volt. Arus ini kemudian
diolah sehingga menjadi 13 volt dan 18 volt. Secara umum rangkaian ini memakai transistor
jenis fet dengan nomor seri LM 317 sebagai komponen utamanya.

Kedua
Menggunakan satu arus suplay, umumnya 12 volt. Arus ini kemudian ditingkatkan dengan
sistem boost-converter sehingga menjadi 13 volt dan 18 volt.

Baca juga: Rangkaian Vertikal Horisontal model Boost Converter

Ketiga
Menggunakan dua arus suplay. Arus pertama sekitar 14 sampai 15 volt, kemudian yang kedua
20 sampai 22 volt. Arus pertama langsung mensuplai arus vertikal, sedangkan yang kedua
mensuplai arus horisontal dengan model sambung putus.

Baca juga: Rangkaian Vertikal Horisontal model 14 volt dan 20 volt

Seperti itulah gambaran umum Suplay Vertikal dan Horisontal pada Receiver . Untuk lebih
jelas serta detailnya, ketiga rangkaian tersebut dibahas dalam artikel tersendiri.

cara menggabungkan 1 parabola ke 2 receiver 100% work


            Kemarin saya diundang tetangga desa mau service kok barang nggak dibawa.... nah pelanggan
baru bilang... mas cenet bisa benerin parabola nggak, aku jawab bisa apa yang rusak tolong ceritakan.
Dia bercerita.... gini parabola saya cuman 1 tapi untuk dua rumah... nah channel transtv, trans7, net dan
antv nggak nongol signal nggak ada. saya balas jawab bisa pak kemungkinan kabel ke telkom putus atau
lnb mati satu. bisa perbaiki sekarang? bisa ayo beranggkat.

         Sebelum berangkat aku siapkan yang paling pokok

 1 lnb tunggal
 2 dioda in 4002
 2 switch,
 5 kabel switch 
          Sampai dirumah pemiliknya aku langsung nyalakan TV ternyata benar identitas signal 0persen di
jalur telkom..... aku panjat ke genting aku ubrek2 100% lnb bagian telkom matot terus aku cara seperti
gambar diatas. karena lnb doubel out di toko lagi kehabisan setok.
yuk kita pelajari bersama2 dan anda lihat gambar ya.

pertama gabungkan DIODA kutub + silahkan solder ke kabel induk/tengah bukan serabu. setelah itu,
pasang ke lnb telkom 1. ambil 2 switch lihat gambar kabel biru hubungkan ke LNB multi out ke switch 0V,
terus jalur 22K masing2 ke DIODA. setelah selesai merakit. ayo goyang parabola setelah ketemu posisi
palapa d dan telkom 1 wow gambar cling dan tidak tubrukan. rasanya aku senang tidak memakan waktu
lama. perakitan 35menit, pemasanagan 10menit, nggoyang parabola 5menit,  total 50menit.
           Pak semua sudah ada, pemilik langsung pencet remot... oh iya benar ada semua. wah ternyata
sampean pinter le sekolah nang endi. aku jawab ora sekolah tapi kursus elektronik.
iki owes dadi pira kabeh entek ya mas gun...
 lihat nota buatan saya

 1 lnb tunggal     = 1biji = 90.000


 2 dioda in 4002 = 2biji =   2.000
 2 switch            = 2biji = 80.000
 5 kabel switch  = 5biji = 25.000
 ongkos pemasangan      =100.000
 jumlah total======= 297.000
setelah pemilik parabola lihat nota saya dia bertanya BUSSSSSETTTT murah temen iki. denik tanggaku
yo pada kerusakane biayae 450.000 ngger udan mesti gambare kotak2. aku balas jawab, ini rezeki
bapak.... dan semoga awet dan jangan lupa aku promosikan oke.... dia kaget dan ngomong oke...3x
permisi pak,bu aku langsung pulang masih ada urusan.

Konfigurasi Perangkat Antena Parabola (1)

T ulisan berikut ini berkaitan dengan


bagaimana perangkat-perangkat antena parabola (seperti LNBF Single Output atau LNBF Dual Output,
22K Switch, DiSEqC =Digital Satellite Equipment Control, Multiswitch, Diplexer, Splitter serta Multi Dish
Switch) dikonfigurasi sedemikian rupa untuk kondisi dan kebutuhan tertentu.
Tentunya anda dapat memilih konfigurasi yang sesuai dengan kondisi yang anda inginkan sekaligus
mencoba untuk membuat konfigurasi baru untuk tujuan lainnya. Konfigurasi yang lebih sederhana
khusunya untuk pemula (newbie) dapat anda lihat pada bagian lain dari blog ini. Untuk hal tersebut
anda dapat mengunjungi link berikut: http://jondetampubolon.blogspot.com/p/antenna-
parabola.html.

 Cara menghubungkan 4 buah LNBF dengan menggunakan DiSEqC.

Gambar 1. Penerapan 4 buah LNBF dalam 1 Dish.

LNBF pada diagram diatas dapat saja berupa LNBF C-Band atau Ku-Band maupun S-Band. Anda bebas
menempatkannya.

Setting opsi DiSEqC 1.0 pada receiver anda:


LNBF1: port 1
LNBF2: port 2
LNBF3: port 3
LNBF4: port 4

Selain setting diatas yang perlu diperhatikan juga adalah dalam hal memilih frek LNBF. Pilih freq LNBF
yang sesuai dengan LNBF yang anda gunakan.
Secara umum setting frekuensi LNBF adalah sebagai berikut:
C-Band : 5150 Mhz, Ku-Band: 9750-10600 Mhz dan S-Band : 3620 Mhz atau 5150 MHz (tergantung Rx
anda).

  Cara menghubungkan 4 buah Dual LNBF ke 2 buah Receiver.


Gambar 2. Penerapan 4 buah Dual LNBF dalam 1 Dish untuk 2 buah Receiver.

 Cara menghubungkan 3 Dish ke sebuah Receiver


Gambar 3. Penerapan Multi Dish Switch SW-31.

Penggunaan DiSEqC juga dapat diaplikasikan pada diagram diatas. Untuk kebutuhan 3 atau 4 buah
dish/LNBF, gunakan DiSEqC 4x1.
 Konfigurasi dengan menggunakan Multiswitch 4x2.

Gambar 4. Penerapan Multiswitch 4x2.

Diagram diatas dapat saja menggunakan C-Band LNBF. Atau hanya menggunakan 1 buah dish yang
didalamnya terdapat 2 buah LNBF. Pastikan kedua LNBF yang digunakan adalah Dual Polarity (V/H).
 Pemasangan 8 buah LNBF
Gambar 5. Penerapan 22K Switch dan DiSEqC 4 x 1

Namun demikian, untuk penggunaan LNBF dalam jumlah banyak disarankan sebaiknya
menggunakan DiSEqC 8x1 dimana wiring (pengkabelan) menjadi lebih ringkas.
Dengan menggunakan DiSEqC seperti diatas, anda hanya perlu melakukan setting port pada receiver.
Setting port pada menu receiver ada pada opsi DiSEqC 1.0

 4 Receiver

Gambar 6. Penerapan Multiswitch untuk 4 buah receiver.

 Penerapan Twin LNBF untuk 2 receiver


Gambar 7. Penerapan LNBF Twin (Dual Out)

 Penerapan Dual Polarity LNBF dan Multiswitch


Gambar 8. Penerapan LNBF Dual Output (Dual Polarity atau Twin)

Banyaknya receiver yang dapat terhubung tergantung dari jumlah output pada Multiswitch yang
digunakan. Ini adalah contoh Multiswitch 2x8, digunakan untuk 8 receiver (maximal).

 Penerapan 4 LNB Dual Polarity untuk 4 Receiver


 Penerapan Quad LNBF
Quad LNBF outputnya dapat langsung dihubungkan ke Receiver. Berbeda dengan Quattro LNBF,
biasanya menggunakan Multiswitch.
Gambar 9. Penerapan Quad LNBF

 Penerapan Quattro LNBF


Quattro LNBF mempunyai 4 buah terminal yaitu:
1. VL = Vertical Low Band
2. HL = Horizontal Low Band
3. VH = Vertical High Band
4. HH = Horizontal High Band
Seperti halnya LNBF Dual Polarity, Quattro LNBF dalam penerapannya menggunakan Multiswitch. Ini
memungkinkan untuk penggunaan banyak receiver, untuk memenuhi kebutuhan seperti hotel, kantor
maupun rumah sakit.
Gambar 10. Penerapan LNBF Quattro

Contoh Multiswitch pada gambar ini dapat anda lihat lebih lanjut pada link berikut: multiswitch 5x16

Kolaborasi Quattro LNBF dan Multiswitch 5x16 tersebut memungkinkan untuk penggunaan 16 buah
receiver.

 Penerapan Diplexer 

Diplexer memungkinkan penggunaan Antena VHF/UHF bersama-sama dengan perangkat parabola.


Dengan menggunakan diplexer dapat dihemat penggunaan kabel penghantar khususnya jika
menggunakan banyak Rx seperti yang diterapkan di Hotel, Rumah Sakit maupun Rumah Kost. Diagram
penerapan diplexer diperlihatkan seperti diagram berikut ini.
Gambar 11. Penerapan Diplexer

Untuk kebutuhan Receiver yang lebih banyak, gunakan Multiswitch yang mempunyai output lebih
banyak. Misalnya Multiswitch 5x16 (untuk 16 receiver).

 Penerapan untuk 96 Receiver


 
Gambar 12. 3 Way 5 in Multiswitch Splitter

Download gambar diatas untuk ukuran besar.


Diagram untuk 96 receiver

  Penerapan Multiswitch bertingkat. 


 
Gambar 13. Penerapan Multiswitch 4x4 dan 3x4 untuk 6 buah receiver

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

60 comments:
1.
DiasukeSeptember 1, 2014 at 9:38 AM

infonya komplit gan. thanks saya masih belajar nih soalnya. dengan ini banyak ilmu baru bisa saya
dapatkan.
oya gan saran gimana kalau tiap penerapan itu dibuat post / artikel lagi jadi dipisah per penerapan biar
klo mau tanya jawab diskusi gak campur aduk disini jadi klo mau bahas penerapan spesifik jadi enak.
makasih
Reply

Replies

1.

jonner tampubolonSeptember 16, 2014 at 6:11 AM


Ya, seharusnya seperti yang anda sarankan. Hanya saja sajian utama pada blog ini adalah
mengenai Teknologi Informatika, sementara sajian mengenai Antena Parabola ditempatkan per
laman, tidak per pos. Alasannya bahasan mengenai Antena Parabola realtif stagnan.
Reply

2.

AnonymousNovember 1, 2014 at 1:22 AM

Gan mau belajar nech, apakah mungkin untuk lokasi jakarta mendapatkan siaran tv optimum dengan
konfigurasi satu antena solid 6 feet, dual LNB c band (H & V),dual Ku band (H & V) dan satu receivver HD
(support HDMI ,mpeg 4) dengan bantuan Diseq 4x1 atau ada konfigurasi lain yang dapat di
implementasikan.tx
Reply

Replies

1.

jonner tampubolonDecember 7, 2014 at 9:59 PM


Kalau dengan dish kecil idealnya menggunakan 1 LNBF saja, kalaupun mau ditambah sebaiknya
tak lebih dari 2 buah LNBF. Terlalu banyak LNBF untuk menangkap signal dari beberapa satelit
yang berbeda padahal posisi dish tetap tentu akan sulit mendapatkan signal yang optimum.
Reply

3.

ibenkDecember 22, 2014 at 12:44 AM

info yg saya cari nih, oh iya bang mau nanya nih, jika kita pakai 8 LNB bagus mana antara 2 diseqc 4x1
dengan switch 22k , Atau dengan diseqc 8x1.
soalnya daerah saya gak ada yg jual diseqc 8x1.
dan misal saya pake 22k switch + 2 diseqc 4x1, kra2 lambat nggak respon untuk pindah antar LNB nya?

makasih info nya.


Reply
Replies

1.

jonner tampubolonDecember 23, 2014 at 4:29 AM


Menurut hemat saya sebaiknya gunakan DiSEqC 8x1. Lebih ringkas dalam hal pengkabelan. Kalau
di kota anda tidak tersedia DiSEqC 8x1, beli saja secara online.
Reply

4.

UnknownJanuary 6, 2015 at 6:50 AM

Salam pak bos.


Mau tukar pikiran nih.
Jadi gw mo coba instalasi parabola.
Dish 6 feed
Lnb combo c/ku band (1 tabung)
Reciver
Actuator
Positioner
Nah. Mau tanya skema pemasangan
Dari lnb keluar satu kabel lalu masuk ke positioner baru ke reciver.
Nah biar bisa otomatis ganti arah parabola ketika pencet chanel tv itu gimana setting kabelnya? Apa perlu
alat lagi?
Positioner dan reciver support disecq 2.0
Bisa tolong skema gambar dan penjelasannya pak bos?
Reply

Replies

1.

jonner tampubolonJanuary 15, 2015 at 5:55 AM


Skemanya sudah benar seperti yang anda sebutkan. Agar dish dapat bergerak sesuai TV Channel
yang diinginkan, pengaturannya dilakukan pada Rx lewat remote Rx. Cara settingnya sangat
tergantung merek Rx yang digunakan. Pada Pengaturan Antena pilih tipe Motor: DiSEqC 1.2 atau
yang lebih tinggi. Selanjutnya masuk ke Pengaturan Motor. Ringkasnya spt itu. Contoh diatas
untuk setting Rx MHDE New.
Reply

5.

PrassJanuary 10, 2015 at 4:04 PM

Mantap informasi ny bang


Reply

6.
putra senjaFebruary 4, 2015 at 7:10 AM

maaf gan… saya mau pasang parabola 4 lnb untuk 12-20 receiver, bagusnya pakai yang mana ya…? mohon
info multiswichtnya and berapa harganya… kalao di pangkalpinang (bangka belitung) dmn yang jual multi
swicht? ditunggu ya jawabanya…. atau bisa beli via online gan. (putrababel@gmail.com)
Reply

Replies

1.

jonner tampubolonFebruary 13, 2015 at 12:38 AM


Coba kunjungi laman berikut ini: http://www.satking.com.au/satellite-
tv/multiswitches/multiswitches
Reply

7.

UnknownJune 27, 2015 at 11:02 AM

mantap nih blog, salam kenal bang, saya pasang parabola, karena saya ngak tau saya langsung beli dish
kawat 8 fit, lnb c band 2 in 1 tanaka, reciver garuda merah punya matrix, nah yang ingin saya tanyakan,
apa bisa penangkapan lebih dari 2 satelit, karena saat ini hanya palapa dan telkom, terus apa bisa
menangkap satelit lintas eropa jika memggunakan positioner & akurator dengan 2 lnb tersebut di atas?
terima kasih bang
Reply

Replies

1.

jonner tampubolonJune 29, 2015 at 5:40 AM


Kalau menggunakan Actuator dan Positioner tentu satelit lain bisa ditangkap, sepanjang "beam"
atau pancaran satelit tersebut meliputi wilayah Indonesia. Menyangkut satelit yang anda sebut
"satelit lintas Eropa" saya rasa hal tersebut sulit direalisasikan, karena "beam"-nya tidak
mengarah ke wilayah Indonesia.Tetapi untuk lebih jelasnya mengenai posisi satelit, anda dapat
mengunjungi laman www.lyngsat.com
Reply

8.

UnknownDecember 6, 2015 at 5:01 PM

pagi bang, mau minta srannya bang, sy rencana mau pasang parabola jaring 7 feet, dengan 4 lnb
(pal,tel,as 3dan 5) sy mau split ke 4 atau lebih dan kombinasi dengan antena tv, bagaimana skema dan
alat apa saja yang dibutuhkan, terim kasih sebelumnya atas jawabannya...salam
Reply

Replies
1.

jonner tampubolonDecember 22, 2015 at 6:25 PM


Gunakan Multiswitch 8x16 (untuk 4 satelit dan 16 Receiver). Dalam hal ini anda menggunakan 4
buah LNB C-Band Dual Polarity (V/H). Kalau ingin juga menggunakan Antena VHF/UHF gunakan
MultiSwitch yang dilengkapi dengan terminal Antena In (Multiswitch 9x16). Pada setiap Receiver
dan TV anda juga harus melengkapinya dengan Diplexer. Panduan pemasangan LNB, Multiswitch
dan Diplexer telah dipaparkan pada blog ini. Demikian yang dapat saya sarankan.

2.

AtbatekMay 26, 2018 at 5:53 PM

This comment has been removed by the author.

3.

AtbatekMay 26, 2018 at 5:55 PM

salam kenal bang, good and informative. mau tanya bang, sesuai topik di atas ini, bisa ga
digunakan 4 buah lnb twin c band? terima kasih
Reply

9.

UnknownDecember 26, 2015 at 4:20 AM

Malam bang,mo minta saran nh maklum masih baru di dunia parabola.sy dh ada dish mesh dan 2 lnb 1
reciver sy coba bagi pakai spliter 1 reciver lg tapi banyak yg ga ada sinyal ya? Gimana ya biar 2 reciver
penerimaan nya ga bentro?
Reply

Replies

1.

jonner tampubolonDecember 26, 2015 at 4:38 PM


Kalau saya tidak salah memahami apa yang anda inginkan adalah anda ingin menggunakan 2 buah
receiver. Dalam hal ini anda sebaiknya menggunakan LNB Dual Polarity (V/H) dan Multiswitch.
Cara ini yang paling ideal. Kecuali anda memiliki LNB OCS (One Cable Solution) anda dapat
menggunakan banyak receiver dengan hanya menambahkan sebuah Splitter. Tetapi saran saya
sebaiknya anda menggunakan 2 buah LNB Dual Polarity (V/H) dan sebuah Multiswitch. Dengan
demikian anda dapat menggunakan beberapa Receiver dan tiap receiver dapat menerima tv
channel tanpa masalah. Diagram untuk kebutuhan anda sebenarnya sudah disajikan dalam blog
ini. Demikian saran saya.

2.

jonner tampubolonDecember 26, 2015 at 4:49 PM


Diagram untuk kebutuhan anda dapat anda lihat disini
http://jondetampubolon.blogspot.co.id/p/konfigurasi-perangkat-antena-parabola-2.html
Reply

10.

telaahkataJanuary 24, 2016 at 8:54 PM

Pak John, mohon sharing diagram 8 LNB ke 4 receiver.


Mohon di share ke lv41uop@gmail.com
Terimakasih banyak sebelumnya.
Reply

Replies

1.

jonner tampubolonJanuary 25, 2016 at 4:00 AM


Silahkan kunjungi laman berikut: http://old.boiingsat-
holding.com/products_detail/&productId=2dce1e6e-a20d-4de0-a376-925ad14568aa.html
Reply

11.

AnonymousJune 5, 2016 at 11:30 PM

Sy menggunakan 4 dish untuk menangkp siaran satelit yg posisinya berjauhan, 3 dish menggunakan c-band
lnb-f sedangkan yg 1 menggunakan combo lnb-f c/ku. Jika semua dihubungkan ke diseqc 4x1 maka hanya
3 yg bekerja mulus dengan catatan lnb combo dicabut dari salah satu port diseqc switch, jika semua
dipaksa digabungkan maka lnb combo tidak bisa bekerja sama sekali (SQ 0% tp intensitas/level pada rx yg
berbeda tetap dalam kondisi normal di kisaran 72-95%) atau terkadang sebaliknya, yaitu jika 3 port
dicabut maka yg combo akan bekerja dgn mulus. Sy juga sdh mencoba menggunakan diseqc 4x1 yg
berbeda namun hasilnya sama saja. Semua setting di rx juga sdh sy coba tp tetap blm berhasil.

Yg ingin saya tanyakan adalah bagaimana cara untuk mengatasi mslh tsb ? apakah sy hrs menambahkan
swicth 22 kHz juga untuk dihubungkan ke salah satu diseqc port ? atau ada cara lainnya yg lebih baik!
Reply

Replies

1.

jonner tampubolonJune 14, 2016 at 8:40 AM


Karena anda menggunakan LNB Combo (Ku dan C) maka cobalah tambahkan 22 K Switch. Output
dari 22 K Switch selanjutnya anda hubungkan ke DiSEqC. Jangan lupa melakukan setting yang
benar pada Rx anda. Mudah-mudahan berhasil.
Reply

12.
jonner tampubolonJune 14, 2016 at 8:29 AM
This comment has been removed by the author.
Reply

13.

UnknownJuly 4, 2016 at 1:54 AM

Kalo mau masang paralel 1 dis 4 lnb 2 raciv apa aja yg di perlukan, lnb apa yg musti di pake,
Reply

Replies

1.

jonner tampubolonJuly 13, 2016 at 6:21 PM


Dibutuhkan 4 buah LNB dual polarity (V/H) dan sebuah Multiswitch 8x4 (bisa untuk 4 receiver)
Reply

14.

MEIDES ELWANOctober 5, 2016 at 11:24 PM

Selamat siang. Mohon pencerahannya.


Saya menggunakan LNB Turbo (palapa & telkom) dg 2 receiver, kebetulan bermasalah dg switch diseqc 2.0
nya yg kemasukan air dan telah saya ganti.

Permasalahannya adalah:
- Receiver 1 dapat menerima siaran dr satelit palapa & telkom dg baik.

- Receiver 2 hanya dpt menerima siaran satelit palapa saja. Untuk satelite telkom, msh bergantung pada
receiver 1, dlm artian apabila receiver 1 memjalankan siaran dr satelit telkom, maka receiver 2 baru bisa
menerima siaran dr 2 satelit tsb dg baik, yaitu palapa dan telkom.

Mohon bantuannya untuk skema instalasi pemasangan diseqc yang benar. Terima kasih.
Reply

Replies

1.

jonner tampubolonOctober 15, 2016 at 4:08 PM


Kalau menggunakan Receiver lebih dari 1 buah, idealnya menggunakan LNB Dual Polarity (V/H)
dan Multiswitch agar tidak terjadi konflik polarisasi. Jadi tidak lagi menggunakan DiSEqC ataupun
22K Switch.

2.
jonner tampubolonOctober 15, 2016 at 4:17 PM
Kalaupun menggunakan DiSEqC, maka untuk 2 satelit dan 2 Receiver dibutuhkan 2 buah LNB Dual
Polarity dan 2 buah DiSEqC. Diagram untuk itu sudah diperlihatkan pada blog ini (diagram
tersebut untuk 4 satelit dan 2 receiver). Anda dapat saja hanya menggunakan 2 LNB jika hanya
untuk 2 satelit.
Reply

15.

Deddy DwiantoOctober 16, 2016 at 1:39 PM

Kalau utk penerimaan sinyal, sbnrnya bagus mana lnb c dual polarity dengan lnb c yg biasa(Yg V dan H
gabung di output lnb)? Apakah kl utk 1 receiver sama saja kualitas nya?
Reply

Replies

1.

jonner tampubolonNovember 24, 2016 at 2:59 AM


Sama saja. Tidak ada perbedaan yang signifikan
Reply

16.

ZaRa Still Rock'N RollDecember 17, 2016 at 12:03 PM

Makasih ilmunya gan. Bermanfaat sekali. Terima kasih. Semoga jaya terus
Reply

17.

arifki merdekaaFebruary 16, 2017 at 10:21 PM

Salam satelit gan..


Saya punya 2 LNB KU BAND masing2 single out put, untuk chinasat 11 dan ses 9.
Pake switch apa agar bisa lebih dari satu receiver tanpa saling ganggu channel..
Trimkasih gan..
Reply

Replies

1.

jonner tampubolonMarch 7, 2017 at 7:38 AM


Kalau untuk banyak receiver umumnya menggunakan LNB Dual Polarity yang dihubungkan dengan
Multiswitch. Kalau LNB Single Out peruntukannya untuk receiver tunggal.
Reply

18.

BernadMarch 8, 2017 at 4:11 AM

saya mau pasang parabola satu satelit untuk 8receiver ..pake switch model yg gmn?
Reply

Replies

1.

jonner tampubolonMarch 30, 2017 at 11:21 AM


Kalau untuk hanya 1 satelit bisa menggunakan LNB OCS (One Cable Solution) yang dihubungkan
dengan Splitter (8 way). Tiap output Splitter terhubung ke sebuah Receiver. Penerapan LNB OCS
ada dibahas pada blog ini. Atau bisa juga menggunakan LNB Dual Polarity (V/H) yang
dihubungkan dengan Multiswitch 2x8 (2 input 8 output), atau bisa juga menggunakan Multiswitch
4x8 jika kesulitan mendapatkan Multiswitch 2x8. Tiap output Multiswitch tersebut dihubungkan
dengan tiap Receiver. Penerapan Multiswitch juga terdapat pada blog ini.
Reply

19.

UnknownMarch 14, 2017 at 8:50 PM

ikut tanya gan, yang skema diplexer : apakah skema tsb bisa di balik, misalnya yg dari diseqc parabola
masuk ke input sat pd diplexer, yg dari UHF masuk ke input TV, kemudian yg dari diplexer masuk ke RX,
jadi antara parabola dan UHF jadi satu masuk RX dan pengoperasian chanelnya hanya dari RX..???
Reply

Replies

1.

jonner tampubolonMarch 30, 2017 at 11:32 AM


Tidak bisa kita jadikan output menjadi input atau sebaliknya input menjadi output. Kalau Rx
menyala, pengoperasian dari Rx (siaran TV diperoleh dari Antena Parabola). Kalau Rx dimatikan,
pengoperasian dari TV (siaran TV diperoleh dari Antena VHF/UHF). Input TV harus dipilih dalam
hal ini, apakah dari saluran Video atau TV.
Reply

20.

rmz77April 27, 2017 at 9:51 PM

Bos klo 4 lnbf c band ke 16 receiver yg paling mudah dan ekonomis bagaimana?
Reply

Replies

1.

jonner tampubolonApril 29, 2017 at 10:57 AM


Paling mudah menggunakan 4 buah LNB C-Band Dual Polarity (V/H) yang dihubungkan dengan
Multiswitch 8x16.
Contoh Multiswitch 8x16: http://www.thaitechphuket.com/index.php/2013-08-14-07-30-
13/satellite/multiswitch/mu002/163-inf-8x16-8-x-16-multiswitch-8-input-x-16-output-with-
power-supply
Reply

21.

UnknownJune 15, 2017 at 3:04 PM

gan numpang tanya gan, kalau seumpama pakai actuator tapi dengan 3 lnb (C,Ku,S) rangkaiannya
bgaimana gan?
Reply

Replies

1.

jonner tampubolonOctober 11, 2017 at 8:05 PM


Sama saja boss. Actuator hanya menggerakkan dish ke posisi satelit. Tidak ada kaitan langsung
antara Actuator dengan jenis LNB yang kita gunakan.
Reply

22.

TKJ_AboedAugust 21, 2017 at 7:29 AM

MALEM GAN, ANE MAU TANYA GAN kALO SATU lnb KU BAND BISA UNTUK 2 RECEIVER NGGAK YA GAN, KALO
BISA ALAT YANG DIGUNAKAN APA GAN YA...
TERIMA KASIH. SAALAM KENAL
Reply

23.

jonner tampubolonOctober 11, 2017 at 8:13 PM


Gunakan LNB Ku-Band Dual Output. Bisa langsung terhubung ke 2 buah Receiver. Atau gunakan LNB Ku-
Band Dual Polarity dan sebuah Multiswitch. Kalau hanya untuk 2 buah receiver cukup gunakan LNB Ku-
Band Dual Output, tetapi jika receiver yang digunakan lebih dari 2 buah maka pilihannya LNB Ku-Band
Dual Polarity dan sebuah Multiswitch. Multiswitch yang digunakan disesuaikan dengan jumlah receiver
yang digunakan.
Reply

Replies

1.

jonner tampubolonOctober 16, 2017 at 7:06 AM


Mohon dibedakan antara LNB Dual Out dan LNB Dual Polarity.
Reply

24.

sutrisnoOctober 11, 2017 at 9:12 PM

gan mau tanya... cara nonton tv parabola dengan menggunakan satu remote dan tanpa memilih input
video atau tv... karena selama ini kalau mau liht bola di parabola ribet harus ganti remote receiver dulu
dan harus pindah inputnya dulu
Reply

Replies

1.

jonner tampubolonOctober 16, 2017 at 7:04 AM


Kalau saya tidak salah memahami pertanyaannya, anda sepertinya juga menggunakan Antena
UHF/VHF untuk menonton siaran televisi. Lalu adakalanya anda menonton siaran televisi lewat
antena parabola untuk waktu-waktu tertentu. Kalau situasinya seperti itu, memang harus
demikian yang anda lakukan. Kecuali anda hanya menggunakan antena parabola (tanpa antena
UHF/VHF) maka anda hanya perlu menggunakan remote receiver untuk mengganti channel TV
(dengan catatan pada TV input yang dipilih adalah Video).
Reply

25.

UnknownApril 13, 2018 at 7:09 AM

Thank You Admin Amazing Post Keep UpDate..

Did You Know That You Can Earn Money By Surfing Websites For More Details Please Visit Our Website

http://makemoneywithworldbestpayperdownloads.blogspot.com/2018/01/top-manual-traffic-exchange-
websites-to.html
Reply

26.

syafiq muafaJune 19, 2018 at 9:19 AM


Gan saya mau tannya di rumah saya pasang parabola 7 feet dengan 3 lnb untuk dua reciver

Satelit yang di lock palapa telkom dan asiasat 5

Klo mau nonton pildun harus geser parabola ke apstar 6 dan otomatis sinyal palapa telkom dan asiasat
hilang.

Yg jadi pertanyaan bisa gak saya pasang parabola lagi dengan 1 lnb lock satelit thaicom 5 untuk dua
reciver

Jadi dua parabola dan 2 reciver

Minta saran apa saja yg harus saya sedikan hehehe


Terimakasih
Reply

Replies

1.

AtbatekJune 19, 2018 at 7:40 PM

kunjungi https://najwatehnik.blogspot.com/2018/04/menghitung-jarak-palapa-ke-asiasat-7.html

2.

jonner tampubolonJuly 8, 2018 at 4:59 PM


Bisa saja. Karena digunakan untuk 2 Rx maka semua LNB harus Dual Polarity. Gunakan juga
Multiswitch dalam hal ini.
Reply

27.

AtbatekJune 19, 2018 at 7:39 PM

kunjungi https://najwatehnik.blogspot.com/2018/04/menghitung-jarak-palapa-ke-asiasat-7.html
Reply

28.

UnknownJune 30, 2018 at 11:14 PM

Ma'af ni masih awam, klo pasang 5 lnb bisa ga pakai 2 buah rx 4x1.. bu
Reply

Replies

1.
jonner tampubolonJuly 8, 2018 at 4:56 PM
Idealnya kalau ingin menggunakan lebih dari satu Rx harus menggunakan LNB Dual Polarity dan
Multiswitch. Jadi kelima LNB yang digunakan harus Dual Polarity.
Reply

29.

LOVELYZ TRILOGYJune 14, 2019 at 1:36 AM

siap min, makasih


alat pemisah lcd
Reply

30.

UnknownSeptember 9, 2019 at 9:57 AM

Mohon penjelasan admin tentang 22k


Reply

31.

Yudi iduyFebruary 16, 2020 at 4:55 PM

Min, cara input lnb dualout dan output ke 2 receiver, dengan jalur 1 kabel tanam, apa bisa? Yg sudah ada
dipenjelasan jika penggabungan sat + ant dgn diplexer, tp bagaimana jika sat + sat atau lnb dualout
digabung ke satu kabel dan dikeluarkan lagi ke 2 receiver.
Reply

32.

Kembar pemudaFebruary 29, 2020 at 2:20 PM

Problem sy setting lnb Venus c band , ketika di receiver sy pilih diseq port 2/3 receiver langsung restart.
To kalau pilih port 1 tidak masalah. Apa penyebabnya ya? Padahal ada 2 lnb.
Reply

33.

UnknownMarch 10, 2020 at 10:12 PM

mohon pencerahannya.
sy pasang 2 lnb kuband singgle out dlm satu dish mini, 1 satelit chinasat 11 yg ke 2 di satelit measat.
pertanyaannya:
1. apakah bisa menggunakan multiswitch untuk 2 receiver?
2. multiswitch yg digunakan yang mana?
Reply

Home

Subscribe to: Posts (Atom)

SEARCH THIS BLOG

Search

TRANSLATE

Powered by  Translate

CARA ENAK UNTUK PINTAR

Tempat belajar KKPI On-line (kelas terbatas). Group Code for Sign Up: epb52f (Sign Up as a Student)

BERBISNIS DARI RUMAH

Bisnis Lewat Internet untuk mencari tambahan penghasilan.

BLOG ARCHIVE

 ▼  2016 (2)
o ▼  January (2)
 Membuat Quiz dengan Power Point (Self Test)
 Membuat Animasi pada Power Point
 ►  2015 (2)
 ►  2014 (8)
 ►  2013 (26)
LABELS

Absolut (1) Access (2) Access Point (1) Aman (1) Anak-

anak (1) Animasi (1) Average (1) Buku (1) Count (1) Database (1) Document (1) Download (1)  Excel (6) Hacker (1) HTML (2) IDM (1) IF
function (1) Internet (4) IP Address (1) Jaringan Komputer (1) Kode (1) Komputer (2) Label (1) LAN (1) macro (1) Mail Merge (1) MS. Office

Network (7) Optimasi (1) PDF (1) Peretasan (1) Porno (1) Power
2007 (1)  Point (2) Printer (1) Query (1) Quiz (1) Read
more (1) Remote (1) Reset (1) Router (1) Secure (1) Sekuriti (1) Share (1) shortcut (2) Start

Menu (1) Sum (1) Tabel (1) Tag (1) TCP/IP (1) TeamViewer (1) Textarea (1) Tips (3) Tools (1) Undangan (1) VBA (1) Virus (2) vlookup (1) VPN (1) 

Windows (2) Windows XP (2) Wireless (1)

LINK

 Mikrotik-Squid Indonesia
 Ubuntu Indonesia
 Ubuntu Linux Indonesia
METRO TV NEWS

 Febri Hariyadi Gantikan Riko untuk TC di Australia - 3/4/2019 - 


 KIP Lhokseumawe Gelar Sosialisasi Pemilu ke Kaum Marjinal  - 3/4/2019 - 
 Persita tidak Berdaya Hadapi Persela - 3/4/2019 - 
 Jokowi Ajak Siswa SMA Taruna Nusantara Berani Lawan Hoaks  - 3/4/2019 - 
 Polisi Tidak Temukan Bukti Sabu Saat Gerebek Andi Arief - 3/4/2019 - 
NGOBROL

MY BLOG LIST


PCplus Online

21 hours ago


IlmuKomputer.Com

Create, Read, Update dan Delete (CRUD) Pada BLAZOR

3 weeks ago


Forum PHP Indonesia - Digest

Forum PHP Indonesia - Digest

7 years ago


Majalah Info Komputer Online


Majalah Elektronik

FOLLOW BY EMAIL
Submit

PENGUNJUNG

VISITOR

Ads Powered
by:KumpulBlogger.com

Pasang iklan
Mini Banner di sini
, Komisi 3% untuk
Blogger

Powered by Blogger.
eXplorasi Blog
Menyajikan informasi yang berkaitan dengan komputer, jaringan komputer, optimasi
komputer, internet dan antena parabola.
 Home
 Soal-Soal Ujian dan Remedial KKPI
 Latihan Excel
 Antenna Parabola
 Sisi Lain Antena Parabola
 Konfigurasi Perangkat Antena Parabola (1)
 Konfigurasi Perangkat Antena Parabola (2)

Antenna Parabola

Gambar 1. Antena Parabola menggunakan Solid Dish.

N egara Indonesia memiliki wilayah yang luas (bandingkan dengan negara tetangga Singapura) dan terdiri dari
banyak pulau, baik besar maupun kecil. Sementara ini stasiun televisi khususnya stasiun televisi swasta nasional
sejauh ini hanya bercokol di kota-kota besar saja. Penduduk kota-kota besar di Indonesia tentunya dapat
menikmati siaran televisi swasta nasional lewat jalur VHF (Very High Frequency) dan UHF (Ultra High Frequency)
dengan hanya mengandalkan antena biasa (umumnya antena Yagi atau sejenisnya).
Bagaimana dengan penduduk lainnya yang tidak bertempat tinggal di kota-kota besar? Mereka harus
menggunakan Antenna Parabola (Satellite Receiver) untuk dapat menikmati siaran televisi swasta nasional dan
juga siaran televisi milik pemerintah yang dipancarkan lewat bantuan satelit (contohnya Palapa D dan Telkom 1
dan lain sebagainya).
Jika kita menggunakan Antenna Parabola maka tidak hanya siaran televisi swasta nasional yang dapat kita nikmati.
Siaran televisi dari negara lain juga akan dapat kita nikmati khususnya yang diklasifikasikan sebagai FTA (Free to
Air). Dan jika anda memiliki kode akses (CA) misalnya Bisskey, (BISS = Basic Interoperable Scrambling System) maka
anda akan dapat juga menikmati siaran televisi berbayar. Namun perlu diingat, pengacakan siaran pada televisi
berbayar tidak hanya menggunakan BISS, tetapi ada juga yang menggunakan VideoGuard, Irdeto, Viaccess, Conax,
PowerVU dan lain sebagainya.

Bagaimana cara mengetahui apakah suatu TV Channel menyelenggarakan siaran FTA atau berbayar? 

Sangat mudah! Anda cukup melihat pada daftar tv channel yang dapat ditangkap oleh perangkat antena parabola
anda. Jika ada tanda $ (simbol Dollar) maka tv channel tersebut adalah siaran televisi berbayar. Jika anda kemudian
ingin melihat apa yang tampil dilayar saat tv channel berbayar anda pilih, maka pada layar muncul tulisan
"Scrambled" (diacak).

Bagaimana cara mendapatkan Bisskey?

Anda dapat memperolehnya dengan melakukan searching (pencarian) di Internet dengan menggunakan Search
Engine seperti google.co.id atau bing.com atau lycos.com dan lain sebagainya. Sebagai gambaran banyak sekali
forum-forum maupun Facebook di Internet yang menyediakan Bisskey. Akan tetapi perlu diingat, Bisskey dapat
berubah sewaktu-waktu, walaupun ada juga tv channel yang tidak terlalu sering mengganti kode aksesnya.
Misalnya TV3 Malaysia (Satelit Measat 3), Edge Sport (Satelit Asiasat 5).

Bisskey berupa rangkaian sejumlah karakter (angka dan huruf) sebanyak 16 karakter. Prosedur peng-inputan
bisskey ke dalam receiver sangat tergantung pada receiver yang digunakan. Anda juga dapat memperoleh
informasi yang lengkap di Internet mengenai hal tersebut. Perlu juga diketahui, tidak semua receiver support
dalam penggunaan bisskey. Receiver-receiver DVB-S (MPEG2) misalnya receiver Goldsat Badminton secara umum
tidak mendukung penggunaan bisskey. Sementara receiver-receiver yang telah menerapkan teknologi yang lebih
maju seperti halnya receiver MPEG4 (misalnya Matrik Prolink HD+Ethernet New, SkyBox, OpenBox dan lain
sebagainya) secara umum sudah support bisskey.

Apa yang dibutuhkan untuk dapat menikmati siaran lewat Antenna Parabola?
Yang anda butuhkan (minimal) adalah:

 Dish (mesh ataupun solid)


 LNBF (C-Band atau Ku-Band atau kedua-duanya).
 LNBF S-Band, tetapi ini biasanya digunakan oleh Pay TV (TV berbayar seperti Indovision)
 22K Switch, DiSEqC, Splitter maupun Multiswitch jika anda menggunakan banyak LNBF dalam satu atau
beberapa dish.
 Tiang penyangga (tempat dish diletakkan)
 Receiver (DVB-S atau DVB S2). Sebaiknya gunakan receiver DVB S2 (MPEG 4) agar tv channel yang
didapatkan lebih banyak.
 Kabel (umumnya kabel coaxial RG6 atau sejenisnya)
 Konektor
Jika anda menginginkan dish dapat bergerak secara otomatis agar dapat menangkap siaran tv dari beberapa satelit,
maka anda harus membutuhkan perangkat:
 Actuator (motor penggerak dish)
 Positioner 

Perangkat serta Kelengkapan Antenna Parabola.


Gambar 2. Perangkat Antena Parabola.

Perangkat Pendukung (optional).

Gambar 3. Actuator dan Positioner.

Bagaimana cara memasang Antena Parabola?

Lakukanlah langkah-langkah berikut:


 Pasang tiang utama Antenna Parabola. Biasanya dipasang pada suatu ketinggian, misalnya diatas atap.
Akan tetapi jika memungkinkan diletakkan diatas tanah, pemasangan akan jauh lebih mudah). Pastikan tiang
utama tegak lurus (gunakan Waterpass untuk memastikan tiang utama tegak lurus).
 Pasang dudukan dish pada tiang utama.
 Lakukan perakitan dish.
 Pasang tiang penyangga LNBF.
 Pasang bracket LNBF. 
 Pasang LNBF. ( Untuk C-Band, tanda 0 derajat yg terdapat pada bagian atas LNBF menghadap tepat kearah
Timur atau Barat, sementara jika menggunakan LNBF Ku-Band, connector LNBF mengarah ke Utara atau Selatan,
biasanya mengarah ke Utara). Namun demikian mengenai hal yang disebutkan diatas sangat tergantung posisi
antena parabola terhadap posisi satelit yang akan dilock. Untuk kedalaman LNBF tempatkan pada posisi 36-40.
Penempatan untuk penerimaan signal yang optimum nantinya bisa diset ulang setelah sebelumnya signal dari
satelit dapat dilock.
 Letakkan dish pada dudukan dish di tiang utama lalu pasang baut-baut pengencang.
 Pasang penggerak dish (penggerak manual menggunakan batang besi berulir atau menggunakan Motor
Actuator).
 Pasang kabel coaxial pada terminal LNBF dan Receiver.

Bagaimana cara melakukan tracking Satelit?

Lakukanlah langkah-langkah berikut:

 Arahkan dish menghadap tepat ke arah Timur (sebaiknya gunakan kompas dalam hal ini).
 Dengan menggunakan penggerak dish, arahkan dish menghadap ke langit. Tracking awal dilakukan
misalnya terhadap Satelit Palapa D.
 Pada receiver pilih satelit Palapa D (umumnya pada receiver sudah terdapat setting awal yang disediakan
oleh pabrik).
 Pilih salah satu TP (Frekuensi dan Simbol Nilai) yang tersedia.
 Selanjutnya gerakkan dish kearah Timur atau Barat sampai indikator Signal Quality menghasilkan signal
maksimum.
 Jika signal maksimum sudah diperoleh lakukan pencarian tv channel dengan memilih opsi Single Scan
(pencarian tunggal). Atau anda dapat juga langsung menggunakan Auto Scanning/Blind Scan, tergantung merek
receiver yang anda gunakan. Tunggu beberapa saat sampai proses pencarian selesai. Jika proses pencarian selesai
seharusnya pada layar TV muncul daftar tv channnel yang beroperasi dengan menggunakan satelit yang baru saja
anda tracking. Namun demikian adakalanya tv channel pada beberapa transponder (mencakup Frequency, Simbol
Rate dan Polarity) tidak langsung dapat diperoleh saat auto scan. Untuk itu anda harus menginputkan transponder-
transponder tersebut secara manual (dilakukan lewat remote receiver) dan selanjutnya jika signal diperoleh
lakukan scan pada transponder tersebut.
 Untuk selanjutnya anda dapat melakukan tracking pada satelit-satelit lainnya dengan cara tersebut diatas.
Bagaimana jika tracking awal gagal dilakukan?

Sepanjang semua perangkat dipastikan baik dan kabel penghubung dipasang dengan benar, beberapa
penyebabnya adalah sebagai berikut:

 Tiang utama tidak tegak lurus.


 Dish pada awalnya tidak tepat dihadapkan kearah Timur.
 Penyetelan sudut dish terdapat arah Utara-Selatan tidak tepat (jika ini terjadi dapat saja satu satelit dapat
ditracking akan tetapi akan gagal untuk satelit lainnya).
 Penempatan LNBF kurang tepat.
Bagaimana cara mendapatkan Signal maksimum?
 Gerakkan dish sedemikian rupa agar tanda 0 derajat pada LNBF C-Band (jika menggunakan LNBF C-Band)
tepat mengarah ke Timur atau Barat (segaris dengan Equator, karena pada umumnya satelit ditempatkan pada
garis Equator). Jika menggunakan LNBF Ku-Band secara umum LNBF Ku-Band ditempatkan dengan patokan
konektor LNBF mengarah ke Utara atau Selatan. Tetapi untuk beberapa satelit justru bukan ke arah Utara atau
Selatan.
 Gerakkan dish kearah Utara atau Selatan (jangan menyimpang terlalu jauh).
 Gerakkan dish kearah Timur atau Barat.
 Semua dilakukan dengan perlahan, terutama untuk mendapatkan signal dari satelit yang pancaran
signalnya  relatif kecil.
 Kedalaman pemasangan LNBF pada bracket juga akan mempengaruhi perolehan signal. Sangat tergantung
dari karakteristik dish yang digunakan. Jarak LNBF dengan dasar dish (Focal Length) dapat anda lihat pada
laman http://jondetampubolon.blogspot.com/p/dish-formula.html
Apa yang ditambahkan jika menggunakan sejumlah LNBF pada sebuah Dish?

Gunakanlah 22K Switch atau DiSEqC (Digital Satellite Equipment Control). Penggunaan 22K Switch ataupun DiSEqC
sangat tergantung pada  jumlah dan jenis LNBF yang digunakan, konfigurasi yang diinginkan serta Receiver yang
digunakan. Sebagian Receiver tidak dapat menggunakan 22K Switch untuk penggunaan yang melibatkan LNBF Ku-
band.

Bagaimana cara mendapatkan Frekuensi, Simbol Nilai dan Polarisasi dari suatu Transponder atau TV Channel?

Anda dapat melihatnya di Internet pada website lyngsat.com atau yang lainnya.

Layout Pemasangan Antenna Parabola.

 Pemasangan Standar (menggunakan 1 buah LNBF)


Gambar 4. Layout Pemasangan Standar.

 Pemasangan dengan 2 LNBF C-Band


Gambar 5. Layout Pemasangan dengan 2 LNBF C-Band.

 Pemasangan dengan 2 LNBF (C-Band dan Ku-Band)


Gambar 6. Layout Pemasangan dengan 2 LNBF (C-Band dan Ku-Band).

Tanda 0 derajat pada LNBF C-Band.


Gambar 7. Tanda 0 derajat pada LNBF C-Band.

Instalasi 2 LNBF C-Band pada sebuah Dish.

Penggunaan 2 LNBF atau lebih pada sebuah Dish memungkinkan untuk dilakukan. Biasanya hal tersebut dilakukan
untuk mendapatkan pancaran signal dari beberapa satelit yang berbeda dimana satelit-satelit tersebut jaraknya
diangkasa tidak berjauhan tanpa harus mengubah posisi/arah dish terhadap posisi satelit. Biasanya hal tersebut
diterapkan pada perangkat antena parabola yang tidak menggunakan Actuator (motor penggerak dish).
Gambar dibawah ini memperlihatkan peletakan 2 buah LNBF C-Band pada bracket dan juga cara
menghubungkannya. Contoh penerapannya dapat dilakukan untuk menerima pancaran signal dari Satelit Palapa D
dan satelit Telkom 1 (televisi-televisi swasta nasional menggunakan kedua satelit tersebut).

  
Gambar 8. Pemasangan 2 buah LNBF C-Band.

Adalah sangat sulit untuk memperoleh signal secara maksimun dari 2 satelit yang berbeda jika LNBF dipasang
seperti gambar diatas. Oleh sebab itu dalam hal ini harus dilakukan kompromi. Aturlah posisi dish sedemikian rupa
agar receiver dapat memperoleh signal dari kedua satelit dengan nilai yang cukup atau memadai.

Lebih lanjut tentang Antena Parabola (konfigurasi perangkat):


http://jondetampubolon.blogspot.com/p/macam-macam-konfigurasi-perangkat.html
 
Daftar Istilah dan Singkatan.

1. Rx : Receiver
2. LNBF : Low Noise Block Feedhorn
3. DiSEqC : Digital Satellite Equipment Control
4. RCA : Radio Corporation of America
5. HDMI : High Definition Multimedia Interface
6. Biss : Basic Interoperable Scrambling System
7. FTA : Free to Air
8. DVB-S : Digital Video Broadcasting Satellite
9. MPEG : Moving Picture Expert Group

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

2 comments:
1.

AnonymousJune 6, 2016 at 9:46 PM

Tambahan: untuk kedalaman LNB tidak menjadi patokan mutlak di angka 36, 38, atau
40. Khusus dish dengan 3-4 tiang fokus walaupun dengan menggunakan ukuran dish
yang sama dan merek dari pabrik yang sama, sering ditemukan dalam prakteknya jika
menggunakan LNB dari merek/pabrik berbeda, bahwa kedalaman LNB bisa berubah di
posisi 40 atau bahkan 42 untuk dapat menerima signal paling optimum. Saya katakan
demikian karena setiap merek LNB posisi penempatan angkanya tidak sama. Cara paling
mudah biasanya dish diarahkan ke satelit luar yang posisinya sebelah barat atau timur dan
LNB nya bisa dengan mudah dijangkau oleh tagan, kemudian naik-turunkan, putar
kiri/kanan secara perlahan sampai signal quality di receiver menunjukan nilai/angka
paling maksimum.

LNB yg pernah saya gunakan untuk menangkap sinyal C-band saat mendapat sinyal
paling optimal dengan solid 6ft, 8ft, dan mesh jadul 9ft. Kaonsat dikisaran angka 38-40,
Technosat, Yuri di 40-42.

Lain halnya dengan single tiang fokus LNB, kita bisa menempatkan kedalaman di angka
berapapun yg kita suka, karena jenis ini bisa dengan mudah dinaik turunkan tiang
fokusnya tanpa harus menyentuh dan memegang LNBnya langsung saat tracking sambil
melihat SQ di receiver.
Reply

2.

jonner tampubolonJune 14, 2016 at 8:31 AM


Terima kasih atas masukannya.
Reply

Home

Subscribe to: Posts (Atom)

SEARCH THIS BLOG

Search

TRANSLATE

Powered by  Translate

CARA ENAK UNTUK PINTAR

Tempat belajar KKPI On-line (kelas terbatas). Group Code for Sign Up: epb52f (Sign Up as a Student)

BERBISNIS DARI RUMAH

Bisnis Lewat Internet untuk mencari tambahan penghasilan.

BLOG ARCHIVE

 ▼  2016 (2)
o ▼  January (2)
 Membuat Quiz dengan Power Point (Self Test)
 Membuat Animasi pada Power Point
 ►  2015 (2)
 ►  2014 (8)
 ►  2013 (26)
LABELS

Absolut (1) Access (2) Access Point (1) Aman (1) Anak-

anak (1) Animasi (1) Average (1) Buku (1) Count (1) Database (1) Document (1) Download (1)  Excel (6) Hacker (1) HTML (2) IDM (1) IF
function (1) Internet (4) IP Address (1) Jaringan Komputer (1) Kode (1) Komputer (2) Label (1) LAN (1) macro (1) Mail Merge (1) MS. Office

2007 (1)  Network (7) Optimasi (1) PDF (1) Peretasan (1) Porno (1) Power Point (2) Printer (1) Query (1) Quiz (1) Read

more (1) Remote (1) Reset (1) Router (1) Secure (1) Sekuriti (1) Share (1) shortcut (2) Start

Menu (1) Sum (1) Tabel (1) Tag (1) TCP/IP (1) TeamViewer (1) Textarea (1) Tips (3) Tools (1) Undangan (1) VBA (1) Virus (2) vlookup (1) VPN (1) Windows (2) 

Windows XP (2) Wireless (1)

LINK

 Mikrotik-Squid Indonesia
 Ubuntu Indonesia
 Ubuntu Linux Indonesia
METRO TV NEWS

 Febri Hariyadi Gantikan Riko untuk TC di Australia  - 3/4/2019 - 


 KIP Lhokseumawe Gelar Sosialisasi Pemilu ke Kaum Marjinal  - 3/4/2019 - 
 Persita tidak Berdaya Hadapi Persela - 3/4/2019 - 
 Jokowi Ajak Siswa SMA Taruna Nusantara Berani Lawan Hoaks  - 3/4/2019 - 
 Polisi Tidak Temukan Bukti Sabu Saat Gerebek Andi Arief  - 3/4/2019 - 
NGOBROL

MY BLOG LIST


PCplus Online

21 hours ago


IlmuKomputer.Com

Create, Read, Update dan Delete (CRUD) Pada BLAZOR

3 weeks ago


Forum PHP Indonesia - Digest

Forum PHP Indonesia - Digest


7 years ago


Majalah Info Komputer Online


Majalah Elektronik
FOLLOW BY EMAIL

Submit

PENGUNJUNG

VISITOR

Ads Powered
by:KumpulBlogger.com

Pas
ang
ikla
n
Min
i
Ban
ner 
di
sini
,
Ko
misi
3%
unt
uk
Blo
gge
r

Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai