Anda di halaman 1dari 8

Cara Memasang Dan Mengatur Posisi Parabola

Diposkan oleh Bahauddin M H di Sabtu, Mei 04, 2013 Label: Sains dan Teknologi

Banyak alamat yang bisa dijadikan referensi untuk mencari daftar satelit yang bisa diterima,
contohnya adalah: Lyngsat-satcodx- dishpointer. Trik berikut ini adalah cara yang paling mudah
untuk mendapatkan channel dari semua satelit yang bisa diterima di daerah anda. Tidak perlu
repot lagi browsing internet mencari data transponder stasiun TV tertentu. Setelah pemasangan
parabola selesai dilakukan (anggap saja posisi parabolanya sudah tepat) tahap selanjutnya adalah
mencari satelit yang bisa diterima. Lelah mencari informasi melalui internet, akhirnya cara
berikut ini yang saya lakukan…dijamin semua satelit bisa terlacak.. Tergantung jenis LNB yang
dipakai, jika jenis C, Ku, dan C + sekat digabung dalam satu parabola, pasti lebih seru lagi
pencariannya. Buat daftar satelit, jangan kasih nama dulu (seperti Telkom, JCSat dll). Anggap
saja kita tidak tahu nama2 satelit tsb. Tandai masing – masing satelit dengan angka dari 1, 2
sampai 20.

1. Atur konfigurasi masing2 satelit sesuai dengan jenis LNB yang dipakai.
2. Arahkan parabola ke arah paling timur, jangan ada sisa.
3. Kita mulai dari satelit no. 1… mulailah berburu channel. Langsung Auto 
Scan! jika memory receiver mencukupi, pilihlah menu scan semuanya, jadi channel yang ada
tanda dolarnya ($) pun akan tertangkap.
4. Setelah pencarian selesai 100% tapi tidak mendapatkan satupun sinyal/channel, coba
pindahkan arah parabola sedikit naik ke atas, sedikit saja. Dan ulangi langkah ke 3. Jika ada
sinyal yang tertangkap tapi masih cukup lemah, coba perbaiki arah parabolanya… berarti sudah
ada satelit yang terdeteksi. Scan sekali lagi, pasti akan bertambah daftar channel dari satelit
tersebut.
5. Kita pindah ke Satelit no. 2. … ulangi langkah ke 3. jika blm dapat sinyal, jalankan langkah
no. 4. kalau tidak dapat sinyal juga, tambah terus sudut parabolanya.
6. Selanjutnya ke Satelit no 3, 4, 5 dan seterusnya. 

Mungkin tidak semudah dengan menggunakan panduan/data2 freq, namun sangat membantu jika
kita tidak memiliki panduan tersebut. Selamat mencoba!

CARA PASANG PARABOLA


Bagaimana cara memasang antena parabola dengan cara yang baik dan benar? Agar frekuensi
sinyal yang kita dapatkan untuk menonton siaran tv atau sebagai peralatan interface internet
dengan menggunakan antena parabola baik? Berikut langkah-langkah yang perlu diperhatikan
pada saat pemasangan antena parabola tersebut :

1. Posisi parabola :Letakkan parabola di bidang ( tempat terbuka ) tidak ada halangan ke langit
bebas ( bebas dari rintangan seperti : pepohonan, gedung, dll ) serta datar. Untuk menentukan
kedatarannya, bisa dengan cara menuang air ke baskom. Bila air penuh tepat lurus di bibir
baskom berarti bidang cukup datar terhadap bumi. Bila posisinya miring, gunakan papan yang
diganjal untuk mendapatkan bidang yang datar.

2. Penentuan Posisi Parabola :


Buatlah garis vertikal dan horizontal pada parabola untuk membantu penentuan posisinya. Titik
temu garis ini harus berada tepat di dasar parabola ( gunakan gundu, tempat di mana gundu diam
itulah titik dasar parabola ). Setelah digaris, berikan penanda empat arah mata angin seperti
gambar berikut: 

Arahkan piringan parabola ke arah mata angin menggunakan kompas yang diletakkan di dasar
parabola ( yaitu titik pertemuan garis vertikal dan garis horizontal tersebut). Atur agar keempat
arah mata angin itu sesuai dengan yang ditunjukkan di kompas.

3. Pemasangan LNBF :
Pasanglah LNBF pada bracket yang disediakan LNBF pada parabola. Untuk menentukan tinggi
bracket yang tepat, bisa dengan cara menggunakan rumus berikut :
4. Pengaturan Sinyal : Jika antena parabola sudah terpasang ( termasuk kabel-kabel
konektornya ), kemudian aturlah agar sinyal diterima sebesar mungkin dengan mengkoreksi
dudukan ( posisi ) piringan parabola. Kekuatan sinyal yang diperlukan >= 60% dan kualitas >=
70% dengan indikator warna hijau pada receiver yang artinya sudah cukup stabil menerima
sinyal. Pada STB, gambar akan tampak baik bila sinyal ada di atas 60%, kualitas di atas 70% dan
bar persentase menunjukkan warna hijau ( bisa berbeda di tiap STB ).Untuk lebih jelasnya trik
dan tips memasang antena parabola ini, bisa referensi ke situs ini dan search dengan Google aja
dech. Semoga bermanfaat!

5. siaran TV online : keuntungan mengunnakan antena parabola adalah kita dapat memperoleh
siaran tv online dari setiap negara, sehingga memudahkan dan membuat waktu kita lebih hemat.
Sebelum memutuskan untuk membeli 1 set peralatan antena parabola, sebaiknya kita pikirkan
dulu kebutuhan kita dalam “menonton” sampai dimana. Apakah kita hanya perlu menonton
televisi gratis atau FTA (Free to Air) saja, atau kita berencana untuk sekaligus berlangganan
televisi berbayar atau PayTV misalnya Astro, Indovision, dan Telkomvision.

Perhatikan betul-betul kebutuhan kita dalam siaran TV / menonton TV tersebut. Sehingga kita
bisa menentukan jenis peralatan yang sesuai. Peralatan parabola dalam 1 set adalah: Dish
(Antena Parabola), LNB (Low Noise Block Converter), Kabel Coaxial (menghubungkan LNB ke
Receiver), Receiver (selanjutnya kita sebut saja dengan Rx), dan yang terakhir adalah televisi
tentunya (yang ini pasti udah siap sebelumnya).

Dish, atau cukup kita sebut dengan parabola terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu Dish Mesh dan Dish
Solid. Dish mesh bentuk reflektornya adalah “jaring-jaring”, sedangkan dish solid reflektornya
terbuat dari logam tanpa lobang atau sepenuhnya logam. Besar atau kecilnya dish sangat
berpengaruh dalam menentukan penerimaan signal televisi satelit. Samakin besar semakin bagus.
Jika anda berada di daerah dengan “beam” sinyal satelit yang kuat, dish dengan diameter 6 ft
bentuk jaring saja sudah cukup. Tetapi jika anda berada di daerah yang jauh dari beam atau
bahkan kadang-kadang “di luar” (Satellite Yamal 202 misalnya), sebuah dish besar akan sangat
menentukan dalam menangkap sinyal yang dipancarkan satelit ini (sangat bagus lagi jika dalam
bentuk solid). 
TV DIGITAL VS TV ANALOG, apa bedanya ?

Istilah tv digital marak diperbincangkan akhir-akhir ini. Mungkin sebagian orang bertanya
sebenarnya apa tv digital itu? apakah ada bedanya dengan tv-tv biasa. Tapi ternyata bukan tv-nya
yang digital melainkan lebih kepada sinyal yang dikirimkan yaitu sinyal digital atau siaran
digital (Digital Brodcasting).

Sistem penyiaran TV Digital adalah penggunaan apliksi teknologi digital pada sistem penyiaran
TV yang dikembangkan di pertengahan tahun 90 an dan diujicobakan pada tahun 2000. Pada
awal pengoperasian sistem digital ini umumnya dilakukan siaran TV secara Simulcast atau siaran
bersama dengan siaran analog sebagai masa transisi. Sekaligus ujicoba sistem tersebut sampai
mendapatkan hasil penerapan siaran TV Digital yang paling ekonomis sesuai dengan kebutuhan
dari negara yang mengoperasikan.

TVRI dan TV swasta nasional yang tergabung dalam Konsorsium TV Digital Indonesia (KTDI) ;
SCTV, TV One, AN TV, Metro TV, dan Trans Corp telah memanfaatkan sistem teknologi
penyiaran dengan teknologi digital khususnya pada sistem perangkat studio untuk memproduksi
program, melakukan editing, perekaman dan penyimpanan data. Pengiriman sinyal gambar,
suara dan data telah menggunakan sistem transmisi digital dengan menggunakan satelit yang
umumnya dimanfaatkan sebagai siaran TV-Berlangganan. Sistem transmisi digital melalui satelit
ini menggunakan standar yang disebut DVB-T (Digital Video Broadcasting Satellite). Dan untuk
menangkap siaran TV Digital harus menggunakan alat tambahan yang bernama Setup Box
(Decoder) untuk pesawat televisi analog (yang ada sekarang ini)

Dari hasil uji coba siaran digital TV, teknologi DVB-T mampu memultipleks beberapa program
sekaligus. Enam program siaran dapat dimasukkan sekaligus ke dalam satu kanal TV berlebar
pita 8 MHz, dengan kualitas cukup baik. Di samping itu, penambahan varian DVB-H (handheld)
mampu menyediakan tambahan sampai enam program siaran lagi, khususnya untuk penerimaan
bergerak (mobile). Hal ini sangat memungkinkan bagi penambahan siaran-siaran TV
baru.Frekuensi TV DigitalSecara teknik pita spectrum frekuensi radio yang digunakan untuk
televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital sehingga tidak perlu ada
perubahan pita alokasi baik VHF maupun UHF (Ultra High Frequency). Sedangkan lebar pita
frekuensi yang digunakan untuk analog dan digital berbanding 1 : 6 artinya bila pada teknologi
analog memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi digital
dengan lebar pita frekuensi yang sama dengan teknik multiplek dapat digunakan untuk
memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang berbeda
tentunya.

Selain ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang
berubah, TV digital perlu ditunjang oleh sejumlah pemancar yang membentuk jaringan
berfrekuensi sama atau SFN (single frequency network) sehingga daerah cakupan dapat
diperluas. Produksi peralatan pengolah gambar yang baru (cable, satellite, VCR, DVD players,
camcorders, video games consoles) adalah dengan menggunakan format digital. Untuk itu
supaya pesawat analog masih dapat dipakai diperlukan inverter (setup box) yang dapat merubah
signal digital ke analog sehingga dapat dilihat dengan menggunakan TV receiver biasaKelebihan
Frekuensi TV DigitalTeknologi digital efisien dalam pemanfaatan spektrum frekwensi. Ada satu
penyelenggara televisi digital meminta spektrum dalam jumlah yang cukup besar artinya tidak
cukup hanya 1 (satu) kanal carrier melainkan lebih. Hal ini disebabkan dalam
penyelenggaraannya nanti penyelenggara hanya akan berfungsi sebagai operator penyelenggara
jaringan yaitu untuk mentransfer program dari stasiun-stasiun televisi lain yang ada di dunia
menjadi satu paket layanan sebagaimana penyelenggaraan televisi kabel berlangganan yang ada
saat ini.

Meningkatnya penyelenggaraan televisi dimasa depan dapat diantisipasi dengan suatu terobosan
kebijakan dalam pemanfaatan spektrum frekuensi, misalkan penyelenggara televisi digital hanya
berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan televisi digital, sedangkan programnya dapat
diselenggarakan oleh operator yang khusus menyelenggarakan jasa program televisi digital
(operator lain). Dari aspek regulasi akan terdapat ijin penyelenggara jaringan dan ijin
penyelenggara jasa sehingga dapat menampung sekian banyak perusahaan baru yang akan
bergerak dibidang penyelenggaraan televisi digital. Dengan demikian akan dapat dihindari
adanya monopoli penyelenggaraan televisi digital di Indonesia.Karakteristik Sistem Penyiaran
TV Digital TerestrialKarakteristik Sistem Penyiaran TV Digital yang ada di Indonesia dibagi
berdasarkan kualitas penyiaran, manfaat dan keunggulan TV Digital tersebut. TV Digital dalam
perkembangannya memiliki karakteristik yang berbeda di tiap wilayah(area) penyiaran. Oleh
karena itu, karakteristik sistem penyiaran TV Digital akan sama apabila berada di radius yang
sama. Dengan kualitas gambar dan warna yang dihasilkan jauh lebih bagus daripada televisi
analog. Desain dan implementasi sistem siaran TV digital terutama ditujukan pada peningkatan
kualitas gambar. Terdapat dua aspek yang berbeda dan memerlukan kompromi dalam hal ini.
Pada satu sisi, teknologi TV digital memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan
resolusi sangat tinggi, tetapi pada sisi lain memerlukan tersedianya kanal dengan laju sangat
tinggi, mencapai belasan Mbps. Di sisi lain, sistem TV digital juga diharapkan mampu
menghasilkan penerimaan gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar
ganda, walaupun pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi.

PARABOLA TIDAK SIMETRIS - SULIT DI ARAHKAN

Mengapa sinyal satelit lemah ?


Ada hal yang sangat mempengaruhi kualitas sinyal satelit yaitu bentuk cekungan parabola/ kurva
parabolaTanpa disadari setelah bertahun tahun antenna parabola dipakai, bentuk cekungannya
tidak simetris lagi / berubah cekungannya. Hal tersebut mengakibatkan pantulan sinyal satelit
tidak jatuh tepat pada LNB. Dengan kata lain, titik fokus pantulan parabola telah bergeser. Cara
mengatasinya:

1. Turunkan parabola.
2. Telungkupkan parabola di lantai yang benar - benar datar, jika ada bagian yang
terangkat/tidak menempel lantai, berarti di daerah tsb terjadi perubahan bantuk.
3. Lepas semua baut dan pisahkan bagian/potongan - potongan parabola.
4. Tentukan salah satu bagian yang cekungannya paling baik/sempurna dan jadikan
acuan untuk bagian lainnya.
5. Perbaiki bentuk bagian - bagian yang cekungannya tidak sempurna mengikuti 
bentuk yang dipisahkan sebelumnya.
6. Sekalian bersihkan permukaan yang mungkin sudah berkarat dengan ampelas. 
Karat pada permukaan parabola juga mempengaruhi kemampuan memantulkan 
sinyal satelit.
7. Rangkai kembali semua bagian - bagian tersebut menjadi satu, telungkupkan 
kembali dan pastikan semua sisi luar parabola menempel di lantai.Jangan lupa sekalian
mengganti baut - baut yang telah berkarat dengan yang 
baru.Tips ini berlaku untuk parabola jenis fokus. Semoga bermanfaat.

DUA LNB, SATU PARABOLA

Masyarakat Indonesia dapat menyaksikan siaran TV Nasional dan beberapa TV daerah secara
Free To Air ( FTA ) dari dua satellite yang ada saat ini yaitu satellite Palapa C2 dan Telkom 1.
Hanya saja Sedikit di sayangkan karena semua siaran TV tidak disatukan pada satu satelit.
Sebagian besar dipancarkan melalui Palapa C2 dan sebagian lainya melalui Telkom 1.

Bagi yang menggunakan Disk Positioner mungkin bukan masalah, terlebih Positioner diinstall
seri dengan LNB (Low Noise Band) dan Receiver. Tinggal ganti satelit, parabola langsung
mencari arah sendiri.

Bagi yang Parabolanya tidak di lengkapi dengan actuator + positioner, terpaksa hanya bisa
memilih salah satu satelit saja. Untuk mengatasinya hanya dengan menambahkan satu LNB lagi
pada parabola. Atau Bisa juga digenapkan jadi 4 LNB pada satu piringan parabola. Berikut ini
cara caranya bagi yang berkeinginan menambah LNB sendiri ;

Alat - alat/perlengkapan. 

1. LNB C band -> baru/second, merk apa saja terserah.


2. Diseq Swicth 4 - 1 -> satu kabel ke receiver dan empat kabel ke LNB. Alasan Kenapa
disarankan memilih switcth yang 4 - 1?
Agar bisa suatu saat anda akan Menambah lagi LNB yang lain, masih ada sisa port yg tersedia.
Harganya juga tidak jauh beda dengan Diseq swicth 2 - 1.
3. Tatakan LNB (LNB mounting) untuk 4 LNB. alsannya sama dengan no 2.
4. Empat buah soket antenna (standart LNB)
5. Obeng, tang, isolasi multi tester dan lain - lain.

Langkah - langkah

1. Ganti tatakan LNB dengan yang baru.


2. Setelah kedua LNB dipasang, pasang kembali kabel LNB yang lama. Berarti LNB yang baru
belum ada kabelnya.
3. Potong kabel dari LNB lama secukupnya sampai batas Diseq Swicth akan diinstall. Sebaiknya
diseq Swicth ditempel di tiang parabola agar terlindung dari panas dan hujan.
4. Masing - masing ujung potongan kabel dipasangi soket antenna.
5. Kabel dari LNB masuk ke Port 1 pada diseq swicth. Kabel yang menuju receiver masukkan ke
output port diseq swicth. ->> biasanya ada informasi pada masing – masing port ( to receiver, to
LNB 1, to LNB 2, dst), sesuaikan saja.
6. Siapkan kabel sepanjang potongan yang pertama (tambah sedikit untuk spare).
7. Pasang soket pada masing - masing ujungnya.
8. Masing - masing sambungkan ke LNB yang baru dipasang dan ke port 2 pada diseq swicth.
9. Jarak (sumbu) masing - masing LNB adalah 7,22 Cm. (untuk parabola 1.8 meter) untuk
ukuran lainnya

Secara teknis, penambahan LNB baru sudah selesai. Tinggal mengeset receiver agar bekerja
sesuai dengan penambahan LNB tadi. Karena perbedaan menu masing - masing receiver, saya
tidak bisa menjelaskan lebih rinci. Secara garis besar anda tinggal menyesuaikan saja LNB yang
dipakai untuk masing - masing satelit.
1. Pada Satelit Palapa, masuk ke menu edit satelit - pilih port 1 -> LNB lama.
2. Pada satelit Telkom, masuk ke menu edit satelit - pilih port 2 -> LNB baru.
Arahkan parabola ke satelit Palapa, kunci jika sudah tepat posisinya. Ganti satelit ke Telkom,
seharusnya langsung muncul siaran tanpa perlu mengganti arah parabola.

8 receiver 1 LNB dan 8 LNB 1 Receiver

Pernahkah anda melihat 2 LNB atau 4 LNB dalam satu parabola Satu receiver bisa di pasangi
dengan 8 LNB atau lebih …… Memang tidak cukup apabila di pasangkan pada satu parabola.
Butuh beberapa Parabola agar dapat signal dari 8 satelit sekaligus. Dengan cara tersebut, motor
penggerak /actuator pengunaanya bisa dihindari. satelit yang berjauhan, perpindahan chanelnya
hanya butuh waktu kurang dari satu detik…

Dibawah ini adalah gambar Dseq switch 8 x 1 untuk memindahkan jalur/tegangan dari receiver
ke LNB dan signal datang dari LNB ke receiver.
Sebaliknya, satu LNB bisa melayani beberapa Receiver 

TELKOM 2, PALAPA D2 – THAICOM 5 DENGAN SUSUNAN 3 LNB 


Gambar di di bawah berikut ini adalah cara menangkap satellite Telkom 2, Palapa D2, dan
Thaicom 5 dengan tiga LNB sekaligusdengan tanpa menggunakan penggerak (actuator).

Sumber:http://nadiyayeza.blogspot.com/2012/12/cara-mengatur-sinyal-parabola.html?
showComment=1367793737853#c1387763482146214832

Anda mungkin juga menyukai