Anda di halaman 1dari 30

NAMA : Findhi Bella Silvia

NIM : 030420263
PROGRAM STUDI : D3 Keperawatan/ semester 2
DOSEN PENGAMPU : Ns. Yumi Dian Lestari, M.Kep., M.Kep., CET
MATA KULIAH : Keperawatan Dasar (PRATIKUM Menghitung Cairan Infus, Perawatan Luka
Infus, Mengganti Cairan)
____________________________________________________________________________________

A. CPMK
Mampu melakukan prosedur tindakan keperawatan untuk mengatasi asuhan keperawatan dalam
kebutuhan dasar manusia sesuai metode yang dipilih dengan menganalisa data dalam rangka
untuk menunjukan kinerja yang bermutu dan berkuantitas yang terukur sesuai dengan
kewenangan klinis (KK2, KU1, KU2)
B. SUB CPMK
Mampu menguasai prosedur keperawatan dalam memenuhi kebutuhan cairan & elektrolit (C2,
A2)
C. WAKTU
Tatap Muka Pratikum : 2 x 170 menit
Belajar Mandiri : 3 x 60 menit
D. PROSEDUR KEPERAWATAN DASAR DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN CAIRAN
(INFUS) DAN MENGHITUNG KESEIMBANGAN CAIRAN
E. PROSEDUR PEMASANGAN INFUS
F. PETUNJUK PRATIKUM
1. Alat dan Bahan :
a. Handscoon steril (sekali pakai)
b. Kapas alcohol (alkohol SWAB)
c. Tourniquet.
d. Pengalas.
e. gunting
f. Kassa steril.
g. Plester.
h. Abocath.
i. Infus set.
j. Botol infus/cairan infus (kolf ).
k. Bengkok
l. Bak instrumen.
m. Tiang infus

2. Petunjuk penggunaan alat dan bahan pratikum :


- Cairan infus digunakan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang, mengoreksi
ketidakseimbangan elektrolit, dan menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik.
- Gunting digunakan untuk memotong plester
- Abbocath, jarum yang digunakan untuk pemasangan infus dan mengambil cairan
udema.
- Set infus, digunakan untuk memberikan cairan infus ke dalam tubuh pasien melalui
intravena untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta sebagai tindakan
pengobatan dan pemberian makanan.
- Alkohol atau povidone-iodine swabs atau sticks, sebagai disinfektan untuk
mensterilisasi kulit sebelum dan sesudah dalam pemasangan infus
- Handscoon bersih digunakan agar terhindar dari droplet pasien.
- Handscoon steril digunakan agar terhindar dari droplet pasien.
- Tourniquet, digunakan untuk untuk mengontrol aliran darah pada vena atau arteri
dengan cara menekan dan melepas dalam rentang waktu tertentu.
- Kasa steril, digunakan untuk membersihkan, menutup, dan membalut luka.
- Plester/hipavik, digunakan untuk mengencangkan pembalut luka untuk area yang
lebar.
- Perlak dan pengalas, digunakan untuk mengontrol keluarnya cairan sehingga tidak
membasahi atau mengotori kasur atau matras.
- Bengkok, digunakan untuk meletakkan instrumen (gunting, klem, pinset,dll) atau
disposable (kasa, kapas, plester, dll) yang telah terkontaminasi darah, kotoran, atau
cairan tubuh lainnya saat melakukan tindakan medis.
- Bak instrumen, digunakan untuk menaruh barang-barang yang steril
- Tiang infus, digunakan untuk menempatkan cairan infuse yang terhubung dengan
pasien.
3. Mekanisme pencegahan infeksi K3/Laboratorium
Sebelum mahasiswa pratikum mahasiswa wajib mempersiapkan K3 Lab seperti
memcuci tangan dengan baik dan benar sebelum maupun sesudah tindakan prosedur
laksanakan, memakai APD berupa masker, handscoon dan face shield dalam melakukan
pemasangan infus dalam menghitung keseimbangan cairan, perawatan luka infus, dan
mengganti cairan infus.

G. MATERI PEMBELAJARAN PRATIKUM


a. Definisi Memasang Infus
Proses memasukan jarum abocath ke dalam pembuluh darah vena yang kemudian
disambungkan dengan selang infuse dan di alirkan cairan infus.
b. Menghitung Keseimbangan Cairan
1) berdasarkan luas permukaan tubuh (BSA= body surface Area) = (mL/m2 /24
jam, paling tepat untuk BB > 10 kg. Normal:(1.500 ml/m2)/24 jam (kebutuhan
maintenance/kebutuhan rumatan
2) berdasarkan kebutuhan kalori = 100 – 150 cc/100 Kal
3) berdasarkan berat badan
Rumus umum:
a) 100 ml/kg = 10 kg pertama
b) 50 ml/kg = 10 kg kedua
c) 20 ml/kg = berat > 20 kg
Cara menghitung tetesan infus:
a) Dewasa : (makro dengan 20 tetes/ml)
Tetesan/menit : Kebutuhan cairan x Faktor Tetesan
Lama infus (jam) x 60 menit
b) Pada anak : ( mikro dengan 40 tetes/ml)
Tetesan/menit : Kebutuhan cairan x Faktor Tetesan
Lama infus (jam) x 60 menit
c. Tujuan pemasangan infus
 Memperbaiki atau mencegah gangguan cairan dan elektrolit pada klien yang
sakit akut.
 Mencegah ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
 Sebagai media pemberian obat
 Memberikan akses intravena pada pemberian terapi intermitten atau emergensi
 Memberikan sejumlah cairan ke dalam tubuh melalui pembuluh darah vena
untuk menggantikan kehilangan cairan tubuh atau zat – zat makanan.

d. Indikasi
1) Pemberian nutrisi parental
2) Pemberian obat yang terus menerus
3) Upaya tindakan pencegahan sebelum prosedur seperti melakukan operasi,
terjadi pendarahan, kemudahan dalam pemberian obat dan lain sebagainya.
4) Upaya dalam pencegahan pada pasien yang kurang stabil seperti kekurangan
cairan, terjadi syok, dan lain sebagainya.

e. Persiapan alat dan bahan


1.Handscoon sekali pakai (steril)
2.Kapas alcohol (alkohol SWAB)
3.Tourniquet.
4.Pengalas.
5.Kassa steril.
6.Plester.
7.Abocath.
8.Infus set.
9.Botol infus/cairan infus (kolf ).
10. Bengkok
11. Bak instrumen.
12. Tiang infus

f. Persiapan pasien /lingkungan


1) Perkenalkan diri perawat
2) Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan di lakukan.
3) Berikan klien posisi supine atau semifowler dengan lengan di luruskan.
4) Jaga privasi klien
g. Cara Kerja :
1. siapkan peralatan dan bawa ke dekat klien
2. cuci tangan
3. memakai handscoon bersih
4. Cek cairan yang digunakan prinsip 5 benar medikasi, warna, kejernihan,
tanggal kadaluarsa .
5. Buka set infus.
6. Pasang roller klem selang infus 2 - 4 cm di bawah ruang udara roller klem
dalam posisi “off “ .
7. Buka segel botol cairan infus.
8. Masukkan ujung set infus kedalam botol cairan infus tanpa harus menyentuh
area steril.
9. Isi ruang udara dengan cara memijit ruang udara sehingga terisi 1/ 3 sampai
½ bagian.
10. Buka roller klem dan alirkan cairan infus sampai keluar dari ujung selang ke
bengkok.
11. Periksa adanya udara di sepanjang selang.
12. Pasang kembali roller klem dalam kondisi“off “.
13. Tutup ujung selang dengan penutupnya atau dengan menggunakan jarum +
penutup spuit lalu taruh di bak spuit.
14. Pasang pengalas.
15. Pasang tourniquet 10 – 12 cm di atas lokasi penusukan.
16. Minta klien untuk mengepalkan tangannya.
17. Pilih vena yang akan ditusukkan (utamakan dari arah distal ).
18. Bersihkan area penusukkan dengan mengguanakan kapas alcohol dari arah
dalam arah luar (gerakan sirkular). Jangan menyentuh area yang telah di
bersihkan.
19. Tarik kulit kearah distal berlawanan dengan arah agar vena semakin
terlihatdan tidak berubah posisi. Jangan menyentuh arah steril.
20. Masukkan jarum abocath secara perlahan ke lokasi penusukkan dengan sudut
20 – 30 derajat.
21. Jika terlihat darah masuk kedalam kateter abocath maka mengindikasikan
posisi kateter abocath sudah masuk kedalam pembuluh darah vena.
22. Tarik jarum abocath perlahan dan stabilisasi keteter abocath dengan satu
tangan.
23. Masukkan kateter abocath lebih dalam mengikuti arah pembuluh darah. Hati
–hati terhadap tindakan ini karena dapat menyebabkan edema jika pembuluh
darah pecah.
24. Lepaskan tourniquet
25. Pasang roller kelm dalam posisi “on “sehingga cairani nfus dapat mengalir
melalui selangi nfus kearah pembuluh darah. Tetesan cairan infus hanya
sebagai maintenance.
26. Pusatkan bagian badan kateter abocath dengan plester hipoalergik seperti
posisi pita menyilang.
27. Tambahkan fiksasi di atas badan kateter abocath.
28. Berikan desinfektan di area penusukan.
29. Pasang kassa steril di area penusukan.
30. Terikat kembali area penusukan di atas kassa yang di pasang.
31. terpusat juga pada selang infus.
32. Atur tetesan infus sesuai kebutuhan
33. Tulis tanggal dan waktu Pemasangan infus. Tulisan ini dapat di tempelkan di
atas kassa infuse atau selang infus
34. Rapihkan alat dan klien.
35. Lepaskan sarung tangan
36. Cuci tangan.
37. Dokumentasi
H. PRATIKUM

NO Langkah – langkah PEMASANGAN INFUS


1. Menyiapkan alat
dan bahan,
membawa kedekat
pasien

2. Mencuci tangan
dengan menerapkan
6 langkah dengan
sabun dibawah air
yang mengalir

3. Memakai sarung
tangan (handscoon)

4. Cek cairan yang


digunakan prinsip 5
benar medikasi,
warna, kejernihan,
tanggal kadaluarsa.

5. Buka set infus.

6. Pasang roller klem


selang infus 2 - 4
cm di bawah ruang
udara roller klem
dalam posisi “off “
7. Buka segel botol
cairan infus.

8. Masukkan/tusukkan
ujung set infus
kedalam botol
cairan infus tanpa
harus menyentuh
area steril dan
menggantungan
botol infus ke tiang
infus
9. Isi ruang udara
dengan cara memijit
ruang udara
sehingga terisi 1/ 3
sampai ½ bagian.
10. Buka roller klem
dan alirkan cairan
infus sampai keluar
dari ujung selang ke
bengkok.

11. Periksa tidak


adanya udara di
sepanjang selang.

12. Pasang kembali


roller klem dalam
kondisi“off “.

13. Tutup ujung selang


dengan penutupnya
atau dengan
menggunakan
jarum + penutup
spuit lalu taruh di
bak intrument.
14. Pasang pengalas.

15. Pasang tourniquet


10 – 12 cm di atas
lokasi penusukan.

16. Minta klien untuk


mengepalkan
tangannya.

17. Pilih vena yang


akan ditusukkan
(utamakan dari arah
distal ).

18. Bersihkan area


penusukkan dengan
mengguanakan
kapas alcohol dari
arah dalam arah
luar (gerakan
sirkular). Jangan
menyentuh area
yang telah di
bersihkan.
19. Tarik kulit kearah
distal berlawanan
dengan arah agar
vena semakin
terlihatdan tidak
berubah posisi.
Jangan menyentuh
arah steril.
20. Masukkan jarum
abocath secara
perlahan ke lokasi
penusukkan dengan
sudut 20 – 30
derajat.
21. Jika terlihat darah
masuk kedalam
kateter abocath
maka
mengindikasikan
posisi kateter
abocath sudah
masuk kedalam
pembuluh darah
vena.
22. Tarik jarum abocath
perlahan dan
stabilisasi keteter
abocath dengan satu
tangan.

23. Masukkan kateter


abocath lebih dalam
mengikuti arah
pembuluh darah.
Hati –hati terhadap
tindakan ini karena
dapat menyebabkan
edema jika
pembuluh darah
pecah
24 Lepaskan
tourniquet

25 Pemasangan selang
infus pada kateter
abocath

25 Fiksasi bagian
badan kateter
abocath dengan
plester hipoalergik
seperti posisi pita
menyilang. Dan
beri kasa steril
26 Pasang roller kelm
dalam posisi “on
“sehingga cairani
nfus dapat mengalir
melalui selang infus
kearah pembuluh
darah. Tetesan
cairan infus hanya
sebagai
maintenance.
27 Tambahkan fiksasi
di atas badan
kateter abocath.

28 Berikan desinfektan
di area penusukan.

29 Pasang kassa steril


di area penusukan.

30 Fiksasi kembali
area penusukan di
atas kassa yang di
pasang.

31 Fiksasi juga selang


infus
32 Rapihkan alat dan
klien.

35 Lepaskan sarung
tangan

36 Cuci tangan

37 Dokumentasi

5. RINGKASAN MATERI
Pemberian cairan infus dilakukan karena untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh.
Langkah ini sangat efektif untuk memenuhi kebutuhan cairan eksternal secara langsung. Secara
umum, tujuan nya adalah untuk memenuhi kebutuhan cairan pada klien atau pasien yang tidak
mampu mengkonsumsi cairan oral secara adekuat, menambah asupan elektrolit untuk menjaga
kesimbangan elektrolit, menyediakan glukosa untuk kebutuhan energi dalam proses
metabolisme, memenuhi kebutuhan vitamin larut air dan serta menjadi media untuk pemberian
obat melalui vena.
6. EVALUASI
• Mahasiswa mampu mendemonstrasikan secara individu
• Setiap langkah dilakukan secara berurutan/ sistematis dan hati – hati
• Penempatan alat yang digunakan di simpan berurutan dan telah di periksa fungsinya
• Memperhatikan lingkungan sekitar agar tetap hangat, aman dan nyaman
• Memperhatikan prinsip – prinsip PI dan K3 dalam bekerja
• Mahasiswa melakukan langkah – langkah yang akan dinilai oleh dosen dengan
menggunakan lembar checklist / daftar tilik.

1. PETUNJUK EVALUASI

DAFTAR TILIK

PEMASANGAN INFUS

Penilaian :

1 : Perlu perbaikan (langkah tidak dikerjakan/ dihilangkan atau langkah salah)


2 : Mampu (langklah dikerjakan tetapi kurang tepat)
3 : Mahir (langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur.

MAHASISWA
NO LANGKAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Memberitahu dan menjelaskan pada pasian


tindakan yang akan dilakukan

2 Menyiapkan alat dan bahan :

 Cairan infus
 Infus set
 Jarum infuse / Abocath (ukuran 20-22 untuk
dewasa dan ukuran 24-26 untuk anak-anak)
 pengalas
 tourniquet (untuk membendung aliran darah
vena)
 kapas alcohol
 plaster
 gunting
 kassa steril
 bengkok
 Sarung tangan sekali pakai (Steril)

3 Memasang sampiran

4 Mecuci tangan 6 langkah dengan air sabun


dibawah air mengalir, mengeringkan dengan
tissue cuci tangan

5 Memasang perlak dan pengalasnya dibawah


daerah yang akan dipasang infus

6 Memakai sarung tangan steril

7 Menggantungkan flabot infuse pada tiang infus

8 Membuka kemasan set infus

9 Mengatur klem cairan RL sekitar 2-4 cm dibawah


bilik drip dan menutup klem yang ada pada
saluran infus

10 Menusukkan pipa saluran infus kedalam botol


cairan dan mengisi tabung tetesan dengan cara
memencet tabung tetesan infus hingga
setengahnya

11 Membuka klem dan mengalirkan cairan keluar


sehingga tidak ada udara pada selang infus lalu
tutup kembali klem

12 Memilah vena yang akan dipasang infus

13 Meletakkan torniquet 10-12 cm diatas tempat


yang akan ditusukkan, menganjurkan pasian
menggenggam tangannya

14 Melakukan desinfeksi daerah penusukan dengan


kapas alkohol secara sirkulasi dengan diameter ±
5 cm

15 Menusukkan jarum abbocath ke vena dengan


lubang jarum menghadap ke atas , dengan
mengunakan tangan yang dominan

16 Melihat apakah darah terlihat pada pipa aboccath

17 Keluarkan jarum yang berada di abbocath secara


pelan- pelan

18 Segera menyambungkan abbocath dengan slang


infus

19 Melepaskan torniquet, menganjurkan pasien


membuka tangannya dan melonggarkan klem
untuk melihat kelancaran tetesan

20 Merekatkan pangkal jarum pada kulit dengan


plester

21 Mengatur tetesan sesuai kebutuhan pasien/


instruksi dokter

22 Menutup tempat tusukan dengan kassa steril dan


direkatkan dengan plester

23 Mengatur letak anggota badan yang dipasang


infus supaya tidak digerak-gerakkan agar jarum
infus tidak bergeser dan bila perlu memasang
spalk

24 Membereskan alat dan merapikan pasien

25 Melepaskan sarung tangan, merendam dalam


larutan chlorin 0,5% selama 10 menit

26 Mencuci tangan 6 langkah dengan sabun dibawah


air mengalir dan mengeringkan dengan tissue cuci
tangan

27 Melakukan dokumentasi tindakan yang telah


dilakukan

Nilai = total yang didapat X 100%

(Jumlah aspek yang dinilai X2)

………………………..20………

Penguji

(…………………………………..)
A. CPMK
Mampu melakukan prosedur tindakan keperawatan untuk mengatasi asuhan keperawatan
pada kebutuhan dasar manusia sesuai metode yang dipilih dengan menganalisa data dalam
rangka untuk menunjukan kinerja yang bermutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
kewenagan klinis (KK2, KU1, KU2)

B. SUB CPMK
Mampu menguasai prosedur keperawatan dalam memenuhi kebutuhan cairan & elektrolit (C2,
A2)
C. WAKTU
Tatap Muka Praktikum : 2 x 170 menit
Belajar Mandiri : 3 x 60 menit

D. PROSEDUR KEPERAWATAN DALAM MELAKUKAN TINDAKAN


PERAWATAN LUKA INFUS

E. PROSEDUR PERAWATAN LUKA INFUS

F. PETUNJUK PRAKTIKUM
1. Alat dan Bahan
a. Sarung tangan
b. Plester dan kasa balutan
c. Pinset
d. Alkohol SWAB/sejenisnya
e. Kasa steril
f. Bengkok
2. Petunjuk penggunaan alat dan bahan praktikum.
Alat dan bahan :
1. Sarung tangan bersih digunakan sebagai Alat pelindung Diri dan digunakan saat
sebelum Tindakan dimulai
2. Plester dan kasa balutan digunakan untuk mengencangkan pembalut luka untuk area
yang lebar.
3. Pinset digunakan untuk meletakkan instrumen (gunting, klem, pinset,dll) atau
disposable (kasa, kapas, plester, dll) yang telah terkontaminasi darah, kotoran, atau
cairan tubuh lainnya saat melakukan tindakan medis.
4. Alkohol SWAB/sejenisnya sebagai disinfektan untuk mensterilisasi kulit sebelum
dan sesudah dalam pemasangan infus
5. Kasa steril digunakan untuk membersihkan, menutup, dan membalut luka.
6. Bengkok digunakan untuk meletakkan instrumen (gunting, klem, pinset,dll) atau
disposable (kasa, kapas, plester, dll) yang telah terkontaminasi darah, kotoran, atau
cairan tubuh lainnya saat melakukan tindakan medis.
3. Mekanisme pencegahan infeksi K3/Laboratorium
Sebelum mahasiswa pratikum mahasiswa wajib mempersiapkan K3 Lab seperti
memcuci tangan dengan baik dan benar sebelum maupun sesudah tindakan prosedur
laksanakan, memakai APD berupa masker, handscoon dan face shield dalam melakukan
pemasangan infus dalam menghitung keseimbangan cairan, perawatan luka infus, dan
mengganti cairan infus.

G. MATERI PEMBELAJARAN PRATIKUM


A. Definisi Perawatan Luka Infus
tindakan yang diberikan perawat kepada pasien yang telah dilakukan pemasangan infus
sesuai prosedur guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan

B. Tujuan
1. Menghindari pendarahan
2. Menghindari pembengkakan
3. Menghindari infeksi

C. Indikasi
1. Pasien yang kesulitan bergerak
2. Pasien yang terpasang infus
3. Pasien dengan pemasangan infus yang relatif lama
D. Persiapan Alat dan Bahan
a. Sarung tangan
b. Plester dan kasa balutan
c. pengalas
d. Pinset
e. Alkohol SWAB/sejenisnya
f. Kasa steril
g. Bengkok
E. Persiapan Pasien/Lingkungan
1) Perkenalkan diri perawat
2) Jelaskan kepada klien bahwa klien akan dilakukan tindakan perawatan luka
infus
3) Memastikan klien dalam kondisi aman, nyaman, dan kondusif

F. Cara Kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan
2) Cuci tangan
3) Jelaskan kepada pasien prosedur yang akan dilakukan
4) Gunakan sarung tangan
5) Lepaskan plester dan kasa balutan
6) Gunakan pinset dan kasa untuk membersihkan mengangkat sisa plester
7) Bersihkan tempat insersi dengan gerakan memutar dari dalam ke arah luar dengan
menggunakan povidon iodine
8) Pasang plester untuk fiksasi
9) Oleskan povidon iodine/sejenisnya pada tempat insersi infus
10) Letakkan kasa steril di atasnya, selanjutnya tutup kasa dan plester
11) Catat tanggal dan waktu penggantian
12) Cuci tangan
13) Catat/dokumentasikan hasil tindakan

H. PRATIKUM

NO LANGKAH – LANGKAH PERAWATAN LUKA INFUS

1. Menyiapkan alat dan


bahan

2. Cuci tangan.

3. Kenakan sarung tangan


sekali pakai.

4. Lepaskan balutan
transparan searah dengan
arah pertumbuhan rambut
klien atau lepaskan plester
dan kasa dari balutan
yang lama selapis demi
selapis. Untuk kedua
balutan transparan dan
balutan kasa, biarkan
plester
yang memfiksasi jarum
IV atau kateter tetap
ditempat.
5. Hentikan infusan IV jika
terjadi infiltrasi, flebitis
atau bekuan atau jika
dokter memberikan
instruksi untuk
menghentikan infusan
tersebut :
Geser klem penggeser
pada selang infuse ke
posisis berhenti.
 Tempatkan kasa steril
atau kapas alcohol diatas
tempat tusukan
vena dan lepaskan kateter
atau jarum dengan
menariknya keluar
menjauhi tempat pungsi
tersebut.
 Berikan tekanan pada
daerah pungsi selama satu
sampai dua
menit.

6. Apabila infuse IV
mengalir dengan baik,
lepaskan plester yang
memfiksasi jarum atau
kateter.

7. Stabilkan jarum atau


kateter dengan satu
tangan.

8. Gunakan pengangkat
plester untuk
memebersihkan kulit dan
mengangkat
sisa plester.
9. Bersihkan tempat insersi
dengan gerakan memutar
dimulai dengan tempat
pungsi kearah luar
dengan menggunakan
yodium-povidon. Biarkan
tempat insersi tersebut
mengalir selama 30 detik.

10. Tukar lembaran plester


perekat yang berada
setengah inci dibawah
kateter
dengan plester yang
menghadap ke atas untuk
memfiksasi kateter atau
jarum.

11. Oleskan salep atau


berikan larutan yodium-
povidon ditempat pungsi
vena. Biarkan larutan
mengering dan rekatkan
lembaran kedua plester
yang kecil langsung diatas
kateter atau jarum.

12. Pasang kasa ukuran 2x2


atau balutan transparan
diatas tempat pungsi vena
apabila balutan transparan
dipilih, pasang balutan
tersebut searah dengan
arah pertumbuhan rambut.
13. Fiksasi selang intravena
dengan lembaran plester
tambahan

14. Tulis tanggal dan waktu


penggantian balutan
langsung pada balutan.

15. Taruh alat yang sudah


digunakan ke dalam
bengkok yang sudah
disediakan, lepas sarung
tangan dan cuci tangan.

16. dokumentasikan

5. RINGKASAN MATERI
Perawatan pada luka infus merupakan tindakan yang diberikan perawat kepada pasien
yang telah dilakukan pemasangan infus sesuai prosedur guna menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan, biasanya menghindari akan infeksi, pembengkakan, dan pendarahan
maka dariitu perawatan luka infus pada pasien sangat diperlukan guna menghindari hal-
hal yang dapat merugikan pasien.

6. EVALUASI
• Mahasiswa mampu mendemonstrasikan secara individu
• Setiap langkah dilakukan secara berurutan/ sistematis dan hati – hati
• Penempatan alat yang digunakan di simpan berurutan dan telah di periksa fungsinya
• Memperhatikan lingkungan sekitar agar tetap hangat, aman dan nyaman
• Memperhatikan prinsip – prinsip PI dan K3 dalam bekerja
• Mahasiswa melakukan langkah – langkah yang akan dinilai oleh dosen dengan
menggunakan lembar checklist / daftar tilik.

2. PETUNJUK EVALUASI

DAFTAR TILIK

PERAWATAN LUKA INFUS

Penilaian :

1. : Perlu perbaikan (langkah tidak dikerjakan/ dihilangkan atau langkah salah)


2. : Mampu (langklah dikerjakan tetapi kurang tepat)
3. : Mahir (langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur.

MAHASISWA
NO LANGKAH
1 2 3

1 Memberitahu dan menjelaskan pada pasian


tindakan yang akan dilakukan

2 Menyiapkan alat dan bahan :

 Sarung tangan
 Plester dan kasa balutan
 pengalas
 Pinset
 Alkohol SWAB/sejenisnya
 Kasa steril
 Bengkok

Mecuci tangan 6 langkah dengan air sabun


dibawah air mengalir, mengeringkan dengan
tissue cuci tangan

4 Memakai sarung tangan steril

5 Memasang perlak dan pengalasnya dibawah


daerah yang akan dipasang infus

6 Lepaskan plester dan kasa balutan

7 Gunakan pinset dan kasa untuk membersihkan


mengangkat sisa plester

8 Bersihkan tempat insersi dengan gerakan


memutar dari dalam ke arah luar dengan
menggunakan povidon iodine

9 Pasang plester untuk fiksasi

10 Oleskan povidon iodine/sejenisnya pada tempat


insersi infus

11 Letakkan kasa steril di atasnya, selanjutnya tutup


kasa dan plester

12 Catat tanggal dan waktu penggantian

13 Melepaskankan sarung tangan

14 Mecuci tangan 6 langkah dengan air sabun


dibawah air mengalir, mengeringkan dengan
tissue cuci tangan

15 Catat/dokumentasikan hasil tindakan

Nilai = total yang didapat X 100%

(Jumlah aspek yang dinilai X2)

………………………..20………

Penguji

(…………………………………..)

A. CPMK
Mampu melakukan prosedur tindakan keperawatan untuk mengatasi asuhan keperawatan
pada kebutuhan dasar manusia sesuai metode yang dipilih dengan menganalisa data dalam
rangka untuk menunjukan kinerja yang bermutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
kewenagan klinis (KK2, KU1, KU2)

B. SUB CPMK
Mampu menguasai prosedur keperawatan dalam memenuhi kebutuhan cairan & elektrolit (C2,
A2)
C. WAKTU
Tatap Muka Praktikum : 2 x 170 menit
Belajar Mandiri : 3 x 60 menit

D. PROSEDUR KEPERAWATAN DALAM MELAKUKAN TINDAKAN MENGGANTI


CAIRAN INFUS

E. PROSEDUR MENGGANTI CAIRAN INFUS

F. PETUNJUK PRAKTIKUM
1. Alat dan Bahan
a. Sarung tangan
b. Cairan infus yang akan digunakan
c. Jam tangan
2. Petunjuk penggunaan alat dan bahan praktikum.
Alat dan bahan :
a. Sarung tangan bersih digunakan sebagai Alat pelindung Diri dan digunakan
saat sebelum Tindakan dimulai.
b. Cairan infus digunakan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang,
mengoreksi ketidakseimbangan elektrolit, dan menjaga tubuh agar tetap
terhidrasi dengan baik.
c. Jam tangan digunakan untuk menghitung tetesan cairan

3. Mekanisme pencegahan infeksi K3/Laboratorium


Sebelum mahasiswa pratikum mahasiswa wajib mempersiapkan K3 Lab seperti
memcuci tangan dengan baik dan benar sebelum maupun sesudah tindakan prosedur
laksanakan, memakai APD berupa masker, handscoon dan face shield dalam melakukan
pemasangan infus dalam menghitung keseimbangan cairan, perawatan luka infus, dan
mengganti cairan infus.

G. MATERI PEMBELAJARAN PRATIKUM


A. Definisi Mengganti Cairan Infus
Suatu tindakan keperawatan yag dilakukan dengan tehnik aseptik untuk mengganti
cairan infus yang telah habis dengan botol cairan yang baru sesuai dengan jumlah
tetesan yang dibutuhkan sesuai intruksi dokter
B. Tujuan
1. Menghindari pendarahan
2. Menghindari pembengkakan
3. Menghindari infeksi

C. Indikasi
1. Pasien yang kesulitan bergerak
2. Pasien yang terpasang infus
3. Pasien dengan pemasangan infus yang relatif lama
D. Persiapan Alat dan Bahan
1. Sarung tangan
2. Plester dan kasa balutan
3. Pinset
4. Alkohol SWAB/sejenisnya
5. Kasa steril
6. Bengkok
E. Persiapan Pasien/Lingkungan
1. Perkenalkan diri perawat
2. Jelaskan kepada klien bahwa klien akan dilakukan tindakan perawatan luka
infus
3. Memastikan klien dalam kondisi aman, nyaman, dan kondusif
G. Cara Kerja
1. Menyediakan alat dan bahan
2. Cuci tangan
3. Jelaskan kepada pasien prosedur yang akan dilakukan
4. Gunakan sarung tangan
5. Lepaskan plester dan kasa balutan
6. Gunakan pinset dan kasa untuk membersihkan mengangkat sisa plester
7. Bersihkan tempat insersi dengan gerakan memutar dari dalam ke arah luar
dengan menggunakan povidon iodine
8. Pasang plester untuk fiksasi
9. Oleskan povidon iodine/sejenisnya pada tempat insersi infus
10. Letakkan kasa steril di atasnya, selanjutnya tutup kasa dan plester
11. Catat tanggal dan waktu penggantian
12. Cuci tangan
13. Catat/dokumentasikan hasil tindakan

H. PRATIKUM

N LANGKAH – LANGKAH MENGGANTI CAIRAN INFUS


O
1. Menyediakan alat dan
bahan
2. Cuci tangan

3. Jelaskan kepada
pasien prosedur yang
akan dilakukan

4. Gunakan sarung
tangan

5. Lepaskan plester dan


kasa balutan

6. Gunakan pinset dan


kasa untuk
membersihkan
mengangkat sisa
plester

7. Bersihkan tempat
insersi dengan
gerakan memutar dari
dalam ke arah luar
dengan menggunakan
povidon iodine
8. Pasang plester untuk
fiksasi

9. Oleskan povidon
iodine/sejenisnya
pada tempat insersi
infus

10. Letakkan kasa steril


di atasnya,
selanjutnya tutup kasa
dan plester

11. Catat tanggal dan


waktu penggantian
22-03-2021

12. Lepas sarung tangan


dan Cuci tangan
13. Catat/dokumentasikan
hasil tindakan

5. RINGKASAN MATERI
Mengganti cairan infus merupakan Suatu tindakan keperawatan yag dilakukan dengan
tehnik aseptik untuk mengganti cairan infus yang telah habis dengan botol cairan yang
baru sesuai dengan jumlah tetesan yang dibutuhkan sesuai intruksi dokter. Biasanya
disesuaikan dengan kebutuhan cairan klien guna menghindari terjadinya endema pada
tubuh klien.

6. EVALUASI
• Mahasiswa mampu mendemonstrasikan secara individu
• Setiap langkah dilakukan secara berurutan/ sistematis dan hati – hati
• Penempatan alat yang digunakan di simpan berurutan dan telah di periksa fungsinya
• Memperhatikan lingkungan sekitar agar tetap hangat, aman dan nyaman
• Memperhatikan prinsip – prinsip PI dan K3 dalam bekerja
• Mahasiswa melakukan langkah – langkah yang akan dinilai oleh dosen dengan
menggunakan lembar checklist / daftar tilik.

1. PETUNJUK EVALUASI
DAFTAR TILIK

MENGGANTI CAIRAN INFUS

Penilaian :

1 : Perlu perbaikan (langkah tidak dikerjakan/ dihilangkan atau langkah salah)


2 : Mampu (langklah dikerjakan tetapi kurang tepat)
3 : Mahir (langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur.
DILAKUKAN
ASPEK KETERAMPILAN
YANG DINILAI Tgl: tgl: Tgl: KET

Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk

1 2 3 4 5 6 7 8

Persiapan alat:
Cairan infus yang di
pesankan dokter

Lembar pencatatan.

Persiapan lingkungan:
1. Jaga privasi klien

Persiapaan klien:
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur yang akan
dilakukan
2. Beri klien posisi supine
di tempat tidur atau posisi
duduk di kursi.

Langkah-langkah:
1. Cuci tangan
2. Buka plastik pelapis
cairan infus.
3. Buka segel cairan
infus atau tutup botol
cairan infus.
4. Klem aliran infus agar
tidak mengalir.

5. Cabut ujung selang


infus dari cairan infus
yang lama.

6. Dengan gerakan yang


cepat sambungkan
ujung selang infus
dengan cairan infus
yang baru tanpa
menyentuh area steril.
7. Gantungkan kembali
cairan infus di tempat
gantungan / standar
infus (posisi harus
lebih tinggi dari badan
klien).

8. Cek adanya udara di


sepanjang selang infus.
Jika terdapat udara di
selang infus, klem dan
tegangkan selang infus

lalu jentikan dengan


menggunakan jari
tangan (udara akan
naik secara otomatis
kearah atas sampai
menuju tempat
saringan udara ). Bukan
klem jika tidak terdapat
udara lagi di selang infus.
Jika jumlah udara dalam
selang sangat banyak,
masukkan spiuit dan
jarumnya ke selang via
lubang tempat penusuk.
9. Yakinkan ruangan
udara terisi 1/3 sd ½

bagian dengan isi cairan


infus. Jika ruang udara
tersebut terisi terlalu
banyak cairan, buat
posisi cairan infus di
bawah saringan udara
lalu pijit saringan
tersebut. Jika sudah
selesai, gantungkan
kembali cairan infus
cairan.
10. Atur tetesan infuse.

11. Rapihkan alat.


12. Cuci tangan.

13. Dokumentasi.
Sikap :
1. Melakukan tindakan
dengan sistematis
2. Komunikatif dengan
klien
3. Percaya diri

Nilai = total yang didapat X 100%

(Jumlah aspek yang dinilai X2)

………………………..20………

Penguji

(…………………………………..)

Anda mungkin juga menyukai