PENDAHULUAN
Ada sebuah analogi antara menuntut dan menulis dengan sistem pencernaan. Saat
menerima ilmu pengetahuan, otak menerima input „makanan‟. Ilmu dan pengetahuan yang
merupakan „makanan‟ tersebut akan diolah dan dicerna oleh „alat pencernaan‟, yaitu di
dalam otak manusia. Dari hasil proses „pencernaan‟ akan di peroleh kesimpulan baru,
wawasan baru, atau sistematika pengetahuan baru yang kemudian disimpan rapi dalam
memori. Pengetahuan dan ilmu tersebut disimpan dalam ingatan dan siap di -recall jika
sewaktu-waktu diperlukan. Namun, jangan sampai pengetahuan yang tersimpan dalam
memori ini dibiarkan begitu saja tanpa sering digunakan. Jika demikian, suatu saat memori
tersebut akan mengalami degradasi sehingga data-data pengetahuan yang dimiliki akan
lenyap sedikit demi sedikit. Menulis merupakan salah satu cara untuk memperkuat
penyimpanan di memori ingatan. Dengan menulis, simpanan pengetahuan itu dikeluarkan
lagi dan dirangkai atau dikombinasikan menghasilkan pemahaman baru yang lebih
mendalam.
1
dasar teori penulisan karya ilmiah sebagai output ilmu pengetahuan yang
seharusnya dipahami oleh tiap-tiap mahasiswa „kalangan akademis‟.
PEMBAHASAN
Menurut Brotowijoyo dalam Arifin (1985:8) karangan ilmiah adalah karangan ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis berdasarkan metodologi penulisan yang
baik dan benar. Sementara menurut UM dalam Lindawati (2009:34) “Karya Ilmiah
adalah karya tulis atau bentuk lainnya yang telah diakui dalam bidang pengetahuan,
teknologi, atau seni yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah, dan telah
mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan ”.
dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau
pengkajian selanjutnya. Dengan demikian, karya ilmiah merupakan tulisan yang sangat
ang dipublikasikan akan dapat menjadi referensi bagi kalangan akademisi atau ilmuwan lain dalam pengembangan ilm
Pendidikan masyarakat
Ilmu yang senantiasa berkembang dengan temuan-temuan baru akan menjadi sia-sia
jika tidak tersebar luas, hanya menjadi milik kalangan ilmuwan secara eksklusif.
Padahal tujuan pengembangan ilmu pengetahuan adalah digunakan untuk
kesejahteraan umat manusia. Oleh karena itu, hasil-hasil kegiatan akademis dan
keilmuan hendaknya disampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat sehingga
seiring berjalannya waktu masyarakat bisa mengikuti perkembangan ilmu dan dapat
menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan.
Sebagai suatu tulisan yang sistematis, karya ilmiah memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
c. Logis
Artinya setiap keterangan dalam kerangka ilmiah selalu dapat ditelusuri, diselidiki
dan diusut alasan-alasannya, rasional dan dapat diterima akal.
d. Objektif
erangka ilmiah semua keterangan yang diungkapkan tidak pernah subjektif, senantiasa faktual dan apa adanya, ser
k pribadi maupun golongan.
e. Sistematis
enyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah disajikan secara rutin, teratur, kronologis, sesuai dengan prosed
.
f. Sahih / Valid
Artinya baik bentuk maupun isi karangan ilmiah sudah sah dan
benar menurut
aturan ilmiah yang berlaku.
g. Jelas
Artinya setiap informasi dalam karangan ilmiah diungkapkan sejernih-jernihnya,
gamblang, dan sejelas-jelasnya sehingga tidak menimbulkan pertanyaan dan keraguan-ragu
h. Seksama
upun pembahasan dalam karangan ilmiah dilakukan secara cermat, teliti, dan penuh kehati-hatian agar tidak mengan
i. Tuntas
Pembahasan dalam karangan ilmiah harus sampai ke akar-akarnya. Jadi, supaya
karangan tuntas, pokok masalah harus dibatasi tidak boleh terlalu luas.
5
2.2. Prinsip-prinsip Karya Ilmiah
Untuk dapat membedakan apakah suatu karya tulis tergolong ilmiah atau
nonilmiah, terdapat prinsip-prinsip dalam sebuah karya ilmiah. Prinsip-prinsip karya
ilmiah tersebuat, yaitu :
1. Objektivitas
Pada prinsip yang pertama ini, penulis diharuskan untuk tidak mengemukakan
pendapatnya. Penulis harus bersikap jujur, terbuka, dan mengesampingkan
perasaannya. Segala sesuatu yang ditulisakan penulis harus apa adanya.
2. Empiris
Prinsip yang kedua, segala sesuatu yang dikemukakan penulis harus
berdasarkan fakta.
3. Rasional
Pada prinsip yang ketiga, penulis membahas sesuatu harus berdasarkan rasio atau
dapat diterima akal sehat, baik proses maupun cara penulisannya.
4. Dedukatif dan Induktif
Pada prinsip yang terakhir, membahas mengenail penyimpulan penemuan. Dalam
penelitian digunakan hipotesis (sesuatu yang dianggap benar untuk mengutarakan
pendapat, tetapi kebenarannya belum bisa dibuktikan) untuk menuntun penelitian
dalam mengumpulkan data (deduktif). Setelah data terkumpul, peneliti
mempelajari datanya satu per satu, peneliti mengemukakan penemuannya
melalui pendekatan induktif (Hardjodipuro, 1982).
Pada dasarnya karya ilmiah merupakan bentuk dokumentasi dan publikasi dari
hasil- hasil pemikiran dan penelitian. Bila ditinjau dari segi bentuknya karya ilmiah
terdiri dari
beberapa jenis, antara lain :
Artikel
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Heri Jauhari (2001:66),
“Artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai di majalah,
surat kabar, dan sebagainya”. Artikel merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang
paling sederhana dengan bahasan yang aktual dan umumnya kontroversial. Dari
pemilihan judul, sistematika penulisan sampai isi, sebuah artikel lebih sederhana dari
karya tulis ilmiah lainnya. Begitupun pemilihan kata dan ragam bahasa yang digunakan lebi
penyelesaian yang memadai serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Seperti halnya karya ilmiah lainnya, artikel terdiri atas pendahuluan, isi, dan
penutup. Sistematika ketiga untur ini tidak diatur secara baku seperti pada makalah,
laporan, skripsi, tesis, dan disertasi. Sistematika penulisan artikel tidak ditandai
dengan bagian-bagian atau bab, hanya ditandai dengan peralihan paragraf.
Makalah
Makalah merupakan karya ilmiah yang pendek dibandingkan dengan karya
ilmiah lainnya (laporan, skripsi, tesis, dan laporan penelitian). Biasanya, makalah
dibuat karena tugas, permintaan, dan keinginan sendiri untuk kemudian dibacakan di
muka aumum atau dimuat pada suatu media cetak. Makalah hampir sama dengan
artikel. Hal yang membedakan terletak pada masalah yang diangkat, tidak harus
aktual dan kontroversial, serta sistematika yang lebih baku.
Laporan
Laporan adalah karya tulis ilmiah yang memaparkan data hasil temuan di
lapangan atau instansi perusahaan. Jenis karya ilmiah ini merupakan karya ilmiah
untuk jenjang diploma III (DIII).
Proposal Penelitian
Secara umum, proposal penelitian tidak jauh berbeda dengan
penulisan laporan, kecuali pada bab hasil dan penutup. Untuk proposal, bab
hasil diganti dengan bab rencana kerja yang berisi jadwal dan komponen
pembiayaan; bab
penutup diisi dengan janji-janji keuntungan yang bakal diperoleh apabila
penelitian tersebut dilaksanakan. Selain itu, pada proposal belum ada halaman
abstract atau intisari.
Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis
berdasarkan pendapat orang lain (karya ilmiah S I). Karya ilmiah ini ditulis untuk
meraih gelar sarjana langsung (observasi lapangan) skripsi tidak langsung (studi
kepustakaan).
aporan. Jika laporan tidak mengemukakan penafsiran, maka skripsi bertolak dari keinginan untuk mengemukakan pen
membiarkan kenyataan-kenyataan itu sebagaimana adanya. la bergerak lebih jauh. Dengan
belaka, bagaimanapun sahnya kenyataan dan peristiwa itu.
mendalam dari skripsi (karya ilmiah S II). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih
gelar magister.
mecahkan masalah, inaka tesis justru bermaksud untuk memecahkan masalah itu. Perbedaan ini amat fundamen
dasarkan laporan kenyataan peristiwa yang sah dan sistimatis, (2) Baik skripsi maupun tesis mengemukakan masalah y
sistimatika formil, (4) Baik skripsi maupun tesis harus tunduk kepada hukum-
hukum dan azas-azas logika ilmiah, (5) Baik skripsi maupun tesis harus
berdasarkan dan melalui metodologi yang benar.
Disertasi
Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori atau dalil
baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif (karya
ilmiah S III). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar doktor. Fungsi disertasi
adalah untuk menyelenggarakan suatu diskusi yang sistimatis tentang suatu
subyek atau pokok karangan. Ruang lingkupnya lebih luas dari pada tesis, dan
gaya formilnya tidak
begitu kaku. Maksud sebuah disertasi adalah untuk mengemukakan suatu
kritik,
penjelasan, atau penjernihan. Yaitu untuk mengemukakan suata pandangan yang
merupakan dalil. Membuat disertasi adalah untuk memperbincangkan, atau
membantah, dengan cara ilmu pengetahuan. Bertentangan dengan logika
numgenai alasan atau penalaran ilmiah formil di dalam tesis, penulis disertasi
menangani
pokok atau subyek karangan kuranglebih bersifat didaktis. Ini jangan diartikan
bahwa disertasi itu tidak berdasarkan penalaran atau logika ilmiah.
ALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB III METODE PENULISAN
AFTAR TABEL 3.1 …
3.2 …
BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS
4.1 …
4.2 …
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Pembatasan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 …
5.2 …
BAB II LANDASAN TEORI/ TINJAUAN PUSTAKA
2.1 … DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
2.2 …
Berikut ini akan dijelaskan satu per satu mengenai sistematika struktur karya ilmiah.
a.Halaman Judul
Halaman judul memberikan identitas umum terhadap karya ilmiah yang dibuat.
Sebuah judul pada dasarnya menggambarkan kelengkapan menganalisis, jangkauan
wilayah, domain penelitian, waktu dan metode yang dipakai serta kesimpulan yang
didapat.
BIDANG KEGIATAN
Diusulkan Oleh :
PALEMBANG
2013
LEMBAR PENGESAHAN
d.
Daftar Isi
Merupakan penyusunan isi sesuai halaman untuk memudahkan pembaca mengetahui
e. Daftar Tabel
Merupakan penyususan tabel atau data statistik sesuai halaman untuk memudahkan
penelurusan tabel terkait.
f. Bab I Pendahuluan
Berisi paparan tentang apa yang menjadi masalah dengan latar belakangnya
Latar belakang, merupakan diskripsi masalah, data awal yang mendukung adanya
masalah dan akar timbulnya masalah. Mengapa dan apa yang mendorong peneliti
memilih topik penelitian ini. Contoh latar belakang dapat dilihat pada bab
pendahuluan makalah ini.
Rumusan masalah, ditulis untuk menspesifikan masalah yang akan dibahas dalam
dibatasi, masalah tersebut mungkin tidak sesuai kemampuan penulis, baik dari
segi pengetahuan, ekonomi, maupun waktu.
Contoh batasan masalah :
Mengingat banyaknya masalah yang menyebabkan sukarnya membuat karya
ilmiah, penulis membatasi diri dengan hanya mengambil masalah yang
berhubungan dengan tata tulis saja. Adapun masalah-masalah tata tulis ilmiah
yang dikaji antara ,ain :
1.Unsur-unsur karya ilmiah.
2. Langkah-langkah penulisan karya ilmiah.
3. Pembentukan paragraf.
Tujuan dan manfaat
Tujuan penelitian biasanya untuk mengetahui sejumlah fenomena tertentu.
Sementara manfaat penelitian yakni sesuatu yang bisa dirasakan dan
dilaksanakan. Manfaat penelitian terdiri atas manfaat yang bersifat teoritis dan
manfaat yang bersifat praktis. Contoh tujuan dan manfaat dapat dilihat pada bab
pendahuluan makalah ini.
analisis data dalam suatu karya tulis. Contoh metode penulisan dapat dilihat dalam
karya ilmiah terlampir.
dilakukan kemudian. Simpulan dan saran dapat dilihat pda karya ilmiah terlampir.
k. Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel- artikel,
dan
bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah
karangan atau sehagian dan karangan yang tengah digarap. Berikut ini merupakan
contoh dari
bagaimana penulisan daftar pustaka pada penulisan makalah, skripsi atau penelitian
dan lain sebagainya.
Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari internet
Albarda, Aji.2004. Membava untuk Menulis, (http://ajialbarda.com, diunduh
3 August 2008).
Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari buku
Peranginangin, Kasiman. 2006. Aplikasi Web dengan PHP . Yogyakarta:
Penerbit Andi Offset.
l. Lampiran
Lampiran merupakan dokumen tambahan yang ditambahkan (dilampirkan)
ke dokumen utama. Lampiran dapat berupa teks, seperti dokumen pendukung
(misalnya daftar riwayat hidup), diagram, atau maupun berupa gambar.
Contoh lampiran dalam karya tulis dapat dilihat dalam karya ilmiah
terlampir.
Hal yang sering menjadi kendala dalam menulis karya ilmiah bagi sebagian
besar
na saja, dari apa saja. Ada berbagai alternatif yang dapat menjadi sumber ide. Beberapa di antaranya adalah observasi dan mence
awab dan
dibuktikan. Hal ini dapat menjadi dasar bagi dilaksanakannya penelitian untuk menyelesaikan
masalah yang terjadi, atau menjawab pertanyaan yang ada. Menulis karya ilmiah dapat dimulai dari :
a. Penentuan topik
Dalam suatu tulisan, topik merupakan landasan yang dapat dipergunakan
oleh seorang penulis untuk menyampaikan maksudnya. Banyak hal yang dapat
dipergunakan sebagai sumber penentuan topik sebuah tulisan, misalnya:
pengalaman, keluarga, karier, alam sekitar, masalah kemasyarakatan,
kebudayaan, ilmu pengetahuan, cita-cita, dan sebagainya.
b. Penentuan Tema
c. Judul
e. Pengumpulan Data
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:
mencari informasi/data dari kepustakaan;
f. Seberapa Panjang?
Meskipun kadang disebutkan dalam panduan penulisan laporan tugas
akhir (skripsi, thesis, desertasi), jumlah halaman hanya lah merupakan petunjuk
tentang kedalaman dan keluasan materi yang dikehendaki. Pada umumnya
tidak ada ketentuan baku dari jumlah halaman naskah tulisan tugas akhir.
Kuncinya, pastikan tiap kalimat berguna bagi pembaca.
wujud yang akan dihasilkan sangat bergantung pada kepiawaian penulis dalam
mengungkapkan gagasan. Banyak orang mempunyai ide-ide bagus di benaknya
sebagai hasil dari pengamatan, penelitian, diskusi, atau membaca. Namun, begitu ide
tersebut dilaporkan secara tertulis, laporan itu terasa amat kering, kurang menggigit,
dan membosankan. Fokus tulisannya tidak jelas, gaya bahasa monoton, pilihan
katanya (diksi) kurang tepat dan tidak kena sasaran, serta variasi kata dan kalimatnya
kering. Sebagai proses kreatif yang berlangsung secara kognitif, penyusunan sebuah
tulisan memuat empat tahap, yaitu:
(1)
Tahap Persiapan (prapenulisan)
Tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri,
mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus,
mengolah informasi, menarik tafsiran dan inferensi terhadap realitas yang
dihadapi, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya
masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.
(2)Tahap Inkubasi
Tahap inkubasi adalah ketika penulis memproses informasi yang dimiliki
sedemikian rupa hingga ditemukan pemecahan masalah atau jalan keluar
yang dicari. Proses inkubasi ini analog dengan ayam yang mengerami
telurnya sampai telur menetas menjadi anak ayam. Proses ini seringkali
terjadi secara tidak disadari, dan memang berlangsung dalam kawasan bawah
sadar (subconscious) yang pada dasarnya melibatkan proses perluasan
pikiran (expanding of the mind). Proses ini dapat berlangsung beberapa detik
sampai bertahun-tahun. Biasanya, ketika seorang penulis melalui proses ini
seakan-akan ia mengalami kebingungan dan tidak tahu apa yang harus
dilakukan. Oleh karena itu, tidak jarang seorang penulis yang tidak sabar
mengalami frustrasi karena tidak menemukan pemecahan atas masalah yang
dipikirkannya. Kendatipun demikian, sesungguhnya di bawah sadar penulis
tersebut sedang mengalami proses pengeraman yang menanti saatnya untuk
segera “menetas”.
(3)Tahap Iluminasi
Tahap iluminasi adalah ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan
datang tiba-tiba dalam pikiran. Iluminasi tidak mengenal tempat atau waktu,
bisa datang ketika duduk di kursi, sedang mengendarai mobil, sedang
berbelanja, dan lain-lain. Jika hal-hal itu terjadi, sebaiknya gagasan yang
muncul dan amat dinantikan itu segera dicatat, jangan dibiarkan hilang
kembali sebab momentum itu biasanya tidak berlangsung lama. Seringkali
orang menganggap iluminasi ini sebagai ilham. Secara kognitif, apa yang
dikatakan ilham tidak lebih dari proses berpikir kreatif. Ilham tidak datang
dari kevakuman tetapi dari usaha dan ada masukan sebelumnya terhadap
referensi kognitif seseorang
Verifikasi/ Evaluasi. (4)
erakhir yaitu verifikasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disu
tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal
yang perlu ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada bagian yang
mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat
yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.
diartikan menyeleksi, mengolah, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik-teknik atau metode yang telah d
n data (penelitian).
h. Pemeriksaan
Pemeriksaan data (penelitian) dapat dilakukan melalui tahapan penerapan
bahasa berikut:
penyusunan paragraf,
penerapan kalimat baku,
Membaca referensi, baik berupa buku, tulisan ilmiah, maupun tulisan yang
diakses dari internet, perlu dilakukan oleh mahasiswa untuk menulis. Dalam kegiatan
membaca untuk menulis ini, pembaca perlu mencatat beberapa hal penting yang
akan mungkin diperlukan saat menulis.
Hal-hal yang perlu dicatat oleh seorang pembaca dalam kegiatan membaca
referensi adalah a) keterangan lengkap tentang sumber, b) informasi-informasi penting
terkait dengan topik bacaan, dan c) kutipan-kutipan pernyataan pakar yang dianggap
perlu.
Keterangan lengkap tentang sumber, antara lain. Mencakup: nama penulis (orang
atau lembaga), tahun penulisan/tahun terbit/nama kota, nama penerbit(bila diterbitkan),
alamat website/situs dan tanggal akses (bila tulisan diakses dari internet).
Keterangan lengkap tentang sumber dipandang perlu dicatat dalamkegiatatn menulis
ilmiah pernyata-
pernyataan yang dimuat harus dapat dipertanggungjawabkan dengan jalan mencantumkan
sumbernya.
Hal lain ytang perlu dicatat dalam membaca referensi adalah infirnmasi-informasi
penting terkait dengan topik bacaan. Informasi-informasi ini akan berguna untuk
melengkapi dan mengembangkan gagasan-gagasan penulis dalam kegiatan menulis.
Selanjutnya, hal yang perlu dicatat adalah kutipan-kutipan pernyataan pakar yang
dianggap perlu untuk mendukung data. Hal ini dilakukan untuk memperkuat
gagasan- gagasan penulis dalam kegiatan menulis ilmiah dan untuk menghindari
penjiplakan. Untuk lebih memahami penggunaan kutipan, baik falam kegiatan membaca
untuk menulis maupun menulis karya ilmiah, berikut akan dibahas tentang kutipan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Karya ilmiah merupakan laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah
dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Berdasarkan
bentuknya, karya ilmiah terdiri dari artikel, makalah, laporan, proposal penelitian, skripi,
tesis, dan disertasi. Sebagai suatu tulisan yang sistematis, karya ilmiah memiliki struktur
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN BAB III METODE PENULISAN
KATA PENGANTAR 3.1 …
3.2 …
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS
4.1 …
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 4.2 …
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Pembatasan Masalah
Tujuan dan Manfaat 5.1 …
5.2 …
2.2 …
Dalam menulis karya ilmiah, hal yang sering menjadi kedala bagi sebagian besar
ul ide. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah khusus yang
arya ilmiah. Langkah ini dapat dimulai dari observasi terhadap lingkungan, eksplorasi, ataupun sosialisasi untuk men
tersebut digunakan lebih spesifik menjadi tema dan dikhususkan membentuk sebuah judul.
3.2. Saran
Saran yang dapat diberikan antara lain :
Untuk lebih memahami struktur tiap jenis karya ilmiah, sebaiknya pembaca menelusuri
materi lebih lanjut dalam buku-buku ataupun referensi lain karena contoh yang diberikan
dalam makalah ini hanya berupa struktur secara umum yang sering dipakai dalam
penulisan makalah.
Untuk dapat menulis karya ilmiah dengan baik, tidak cukup hanya dengan mengetahui
teori-teori penulisan karya ilmiah saja, namun juga harus disertai dengan latihan.
Sebagaikalanganakademisiyangkesehariannyaberkecimpungdenganilmu