“UNSUR-UNSUR NEGARA”
DISUSUN OLEH
RINI
20210213020
i
KATA PENGANTAR
Setinggi puji sedalam syukur kehadirat Allah, karena semata atas berkat
dan karunia nya lah akhirnya salah satu tugas mata kuliah Ilmu Negara telah
selesai. Adapun makalah ini berisi tentang Unsur-unsur negara . Layaknya segala
sesuatu yang ada di bumi ini, tidaklah ada yang sempurna. Begitu juga kiranya
dengan makalah ini, masih banyak memiliki kekurangan. Untuk itu, segala saran
dan kritik yang membangun sangat saya harapkan. Agar dimasa yang akan datang
saya bisa mempersembahkan yang lebih baik dan lebih berguna untuk kita semua.
Akan tetapi mudah-mudahan makalah in memberikan manfaat untuk kita semua.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 TUJUAN
Untuk mengkaji beberapa pengertian tentang hakikat negara.
Untuk saja unsur negara .
Agar mengerti bagaimana teori asal mula negara.
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Plato
Menurut plato Hakikat negara adalah suatu tubuh yang senantiasa maju,
berevolusi, dan terdiri dari orang-orang (individu-individu)
Thomas Hobbes
Menurut Thomas Hobbes Hakikat negara adalah suatu tubuh yang dibuat oleh
orang banyak, yang masing-masing berjanji akan memakainya menjadi alat untuk
keamanan dan perlindungan mereka
J.J. Rousseau
Menurut J.J. Rousseau Hakikat negara adalah perserikatan rakyat dalam
melindungi dan mempertahankan hak masing-masing diri dan harta benda
anggota-anggota yang tetap hidup dengan bebas merdeka.
Karl Marx
Menurut Karl Marx Hakikat negara adalah suatu alat kekuasaan bagi manusia
(penguasa) untuk menindas kelas manusia yang lain.
3
J.H.A. Logemann
Menurut J.H.A. Logemann, Hakikat negara adalah suatu organisasi
kemasyarakatan yang mempunyai tujuan melalui kekuasaannya dalam mengatur
serta menyelenggarakan sesuatu yang berkaitan dengan jabatan, fungsi lembaga
kenegaraan, atau lapanga kerja yang terdapat dalam masyarakat.
Roger F. Soltau
Menurut Roger F. Soltau, Hakikat negara adalah suatu alat (agency) atau
kewenangan (authority) yang mengatur atau mengendalikan dalam berbagai
persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat
Hans Kelsen
Menurut Hans Kelsen, Hakikat negara adalah suatu pergaulan hidup bersama
dengan tata paksa
R. Kranenburg
Menurut R.Kranenburg, Hakikat negara adalah suatu organisasi yang kekuasaan
diciptakan oleh sekelompok manusia yang disebut dengan bangsa
Ibnu Khaldun
Menurut Ibnu Khaldun, Hakikat negara adalah suatu tubuh yang persis sama
seperti tubuh manusia. Tubuh manusia mengalami masa lahir dan tumbuh (groei).
Ada masa muda dan dewasa (bloei). Ada masa tua dan mati (vergaan).
4
"Negara" dipakai dalam arti pengusa, yaitu orang yang melakukan
kekuasaan tertinggi atas persekutuan rakyat yang bertempat tinggal dalam suatu
wilayah tertentu
"Negara" dipakai dalam arti persekutuan rakyat, yaitu suatu bangsa yang
hidup di suatu daerah, dengan dibawah kekuasaan tertinggi menurut kaidah-
kaidah hukum yang sama.
Dari penafsiran diatas diketahui bahwa pengertian negara dibedakan menjadi dua
yaitu dalam arti formal dan dapat material.
5
b).Organisasi kewibawaan
Negara sebagai organisasi yang memiliki wibawa untuk memutuskan hal-hal yang
penting bagi kehidupan bersama. Kewibawaan ini ditunjukkan dengan adanya
kepatuhan komunitas untuk melaksanakan putusan bersama tersebut.
c) Organisasi Jabatan
Negara terbagi dalam jabatan-jabatan yang menjalankan fungsi tertentu.
Organisasi ini muncul karena organisasi kewibawaan mengasumsikan adanya
jabatan-jabatan untuk menjalankan fungsi-fungsi negara itu secara bersama-sama.
d) Organisasi kekuasaan
Negara merupakan alat untuk menjalankan kekuasaan dalam arti luas. Kekuasaan
ini dapat memaksakan kehendak (dwang organisatie) orang yang berkuasa. Oleh
sebab itu banyak orang ingin menjadi pejabat negara untuk memperoleh
kekuasaan guna memuaskan vested interesnya.
Yang dimaksud dengan unsur- unsur negara adalah bagaian- bagian yang
menjadikan negara itu ada, unsur- unsur negara adalah :
6
1. Wilayah tertentu
2. Rakyat.
3. Pemerintahan yang berdaulat.
4. Pengakuan dari negara lain.
2.2.1 Wilayah
Wilayah merupakan unsur mutlak suatu negara. Jika warga negara
merupakan dasar personal suatu negara, maka "wilayah" merupakan landasan
material atau landasan fisik negara. Suatu bangsa nomaden (selalu berpindah-
pindah) tidak mungkin mempunyai negara, walaupun mereka perbatasannya. Di
dalam batas- batas itu negara menjalankan yurisdiksi teritorial atas orang dan
benda memiliki warga dan penguasa sendiri. Luas wilayah negara yang ditentukan
oleh yang berada dalam wilayah itu, kecuali ada beberapa golongan orang dan
benda yang dibebaskan dari yurisdiksi itu. Contohnya adalah perwakilan
diplomatik negara asing dengan harta benda mereka. Wilayah negara secara
umum dapat dibedakan atas wilayah daratan, wilayah lautan, wilayah udara, dan
wilayah ekstrateritorial.
a Wilayah Daratan
Wilayah daratan tidak sepenuhnya dapat dimiliki sendiri oleh suatu negara.
Ini berarti bahwa suatu negara harus berbagi suatu wilayah daratan dengan negara
lain. Hal itu jika negara-negara tersebut berada dalam suatu wilayah darat yang
sama, seperti benua atau pulau yang sama. Perbatasan wilayah suatu negara
umumnya disepakati melalui suatu perjanjian antarnegara (perjanjian
internasional).
Perjanjian tersebut dapat berbentuk bilateral apabila hanya menyangkut
kepentingan dua negara, dan dapat pula berbentuk multilateral jika perbatasan
dengan negara lain itu melibatkan lebih dua negara. Batas-batas daratan biasanya
ditentukan dalam perjajian perbatasan dengan negara-negara tetangga. Sebagai
batas biasanya ditentukan ciri-ciri alamiah seperti gunung dan sungai. Kadang-
kadang batas "buatan" harus dibangun, misalnya dalam bentuk tembok pembatas.
Batas wilayah suatu negara dengan negara lain di darat dapat berwujud :
7
Batas alamiah, yaitu batas suatu negara dengan negara lain yang terjadi
secara alamiah, seperti dalam bentuk sungai, pegunungan dan hutan
Batas buatan, batas suatu negara dengan bentuk negara lain yang sengaja
dibuat oleh manusia dalam bentuk pagar tembok, pos penjagaan, dan kawat
berduri
Batas secara geografis, yaitu batas wilayah suatu negara dengan negara
lain yang dapat ditentukan berdasarkan letak geografis yang melalui garis
lintang dan garis bujur. Misalnya, letak negara Indonesia secara geografis
berada pada 6°LU - 11°LS, 95°BT- 141°BT.
b. Wilayah Lautan
Tidak semua negara diberi anugerah memiliki laut, apalagi kalau negara tersebut
berada di tengah-tengah benua. Negara yang demikian disebut dengan
negara land-locked (negara yang tidak memili laut). Negara yang memiliki
wilayah laut patut bersyukur karen wilaya ini dapat dijadikan modal bagi
kesejahteraan rakyat dan negara. Sebagaimana wilayah daratan, wilayah laut pun
memiliki batas-batas. Pada mulanya ada dua konsep dasar mengenai wilayah
lautan, yaitu sebagai berikut..
Res nullius, yaitu konsepsi yang menyatakan bahwa laut dapat diambil dan
dimiliki oleh setiap negara. Konsep ini dikembangkan oleh John Sheldon (1584-
1654) dari Inggris dalam bukunya Mare Clausum- The Right and Dominion of
the Sea.
Res communis, yaitu konsepsi yang beranggapan bahwa laut adalah milik
masyarakat dunia, sehingga tidak dapat diambil atau dimiliki oleh setiap negara.
Konsep ini dikembangkan oleh Hugo de Groot dari Belanda (1608) dalam
bukunya Mare Liberum (laut bebas).
Saat ini, wilayah laut yang masuk ke dalam wilayah negara tertentu disebut
perairan wilayah atau laut teritorial. Di luar wilayah laut merupakan lautan bebas
atau perairan internasional (mare liberum). Mengenai wilayah laut Indonesia,
pada mulanya PBB menetapkannya sejauh 3 mil (1 mil = 1852 meter) dari pantai
pada waktu surut. Pada tanggal 10 desember 1982, PBB (UNCLOS)
menyelenggarakan Konferensi Hukum Laut Internasional III di Jamaika. Hasil
8
konferensi ini ditandatangani oleh 119 peserta. Sejumlah 117 peserta mewakili
negara dan dua peserta mewakili organisasi internasional. Konferensi ini
menetapkan bahwa wilayah laut terdiri atas hal-hal sebagai berikut..
Laut teritorial, yaitu wilayah yang menjadi hak kedaulatan penuh suatu
negara di laut. Lebaranya adalah 12 mil laut diukur dari pulau terluar kepulauan
suatu negara pada saat air surut.
Zona bersebelahan, yaitu wilayah yang laut yang lebarnya 12 mil dari laut
teritorial suatu negara. Jadi, kalau negara sudah memiliki wilayah teritorial
sejauh 12 mil, maka wilayahnya menjadi 24 mil laut diukur dari pantai
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), yaitu wilayah laut suatu negara yang
lebarnya 200 mil ke laut bebas. Di zona ini, negara pantai berhak menggali dan
mengolah segala kekayaan alam untuk kegiatan ekonomi eksklusif negara
tersebut. Di dalam zona tersebut, negara pantai berhak menangkap nelayan
asing yang ditemukan sedang menangkap ikan.
Landas kontinen, yaitu daratan di bawah permukaan laut di luar laut
teritorial dengan kedalaman 200 m atau lebih.
Landas benua, yaitu wilayah laut suatu negara yang lebarnya lebih dari
200 mil laut. Di tempat ini, negara boleh mengelola kekayaan dengan kewajiban
membagi keuntungan dengan masyarakat Indonesia.
c. Wilayah Udara
Wilayah udara suatu negara dapat diklaim berdasarkan perjanjian internasional.
Perjanjian internasional yang pernah disepakati mengenai wilayah udara suatu
negara adalah konvensi Paris 1919 dan Konvensi Chicago 1944. Di Indonesia,
ketentuan wilayah udara suatu negara diatur dalam UU No. 20 tahun 1982.
Berdasarkan UU tersebut dinyatakan bahwa batas wilayah kedaulatan dirgantara
yang termasuk orbit geostasioner adalah setinggi 35. 761 km. Dalam Konvensi
Paris (1949) dinyatakan dalam bahwa negara-negara merdeka dan berdaulat
berhak mengadakan eksplorasi dan eksploitasi di wilayah udaranya, seperti untuk
kepentingan radio, penerbangan dan satelit.
9
Teori Konsep Wilayah Udara - Ada dua teori tentang konsepsi wilayah udara
yang dikenal saat ini, yaitu sebagai berikut..
1). Teori Udara Bebas (Air Freedom Theory) - Penganut teori udara bebas terbagi
dalam dua aliran antara lain sebagai berikut...
a). Aliran kebebasan ruang udara tanpa batas. Aliran ini berpendapat bahwa
ruang udara itu bebas dan dapat digunakan oleh siapapun. Tidak ada negara yang
mempunyai hak dan kedaulatan di ruang udara.
b). Aliran kebebasan udara terbatas. yang berpendapat bahwa :
setiap negara berhak mengambil tindakan tertentu untuk memelihata
keamanan dan keselamatannya dan
negara kolong (negara bawah, subjacent state) hanya mempunya hak
terhadap wilayah/zona teritorial.
2). Teorni Negara Berdaulat di Udara (The Air Sovereignty)
Teori kemanan. Teori yang menyatakan bahwa suatu negara mempunyai
kedaulatan atas wilayah udaranya sampai batas yang diperlukan untuk menjaga
kemananan negara itu.
Teori pengawasan Cooper adalah kedaulatan negara ditentukan oleh
kemampuan negara yang bersangkutan untuk mengawasi ruang udara yang ada
diatas wilayahnya secara fisik dan ilmiah.
Teori udara schacter adalah teori yang wilayah udara harus sampai suatu
ketinggian, di mana udara masih mengangkat (mengapungkan) balon dan
pesawat udara.
d. Wilayah Ekstrateritorial
Wilayah ekstrateritorial adalah wilayah suatu negara yang berada di luar wilayah
negara itu. Dengan kata lain, wilayah negara tersebut berada di wilayah negara
lain atau di luar wilayah teritorial suatu negara. Contoh untuk ini adalah kantor
kedutaan besar suatu negara di negara lain atau kapal asing yang berlayar di laut
bebas dengan berbendera suatu negara. Seorang dua besar memiliki hak
ekstrateritorial, selain itu kekebalan diplomatik (hak imunitas yang bersifat
pribadi), yaitu hak kedaulatan atas bangunan, gedung dan halaman keduataan
10
besar sampai sebatas pagar. Tak seorang pun boleh memasuki halaman kedutaan
besar tanpa izin dari negara atau kedutaan besar yang bersangkutan.
2.2.2 Rakyat
Rakyat secara devinitive sebagai sekumpulan manusia yang hidup disuatu
tempat yang dilawankan dengan makhluk- makhluk lain yang hidup didunia.
Beberapa istilah yang erat pengertiannaya dengan rakyat :
a) Rumpun (Ras)
b) Bangsa (Volks)
c) Nazi (Natie)
Natie juga sering disebut dengan bangsa akan tetapi mempunyai ciri yang
berbeda. Natie diartikan sebagai sekumpulan manusia yangmerupaka suatu
kesatuan karena mempunyai kesatuan politik yang sama, contoh: Swis karena
sebenarnya terdiri dari bangsa- bangsa yang berbeda bahasanya sehingga negara
itu disebut sebagai negara nasional karena negara itu didirikan atas keadaan
nasional.
Setelah diuraikan arti rumpun, bangsa dan natie maka rakyat itu mempunyai
arti yang netral dan rakyat sebagai salah satu unsur daripada negara harus
11
dihubungkan dengan ikatannya dengan negara karena itu rakyat harus
dimaksudkan sebagai warga negara yang dibedakan dengan orang asing.
Ikatan seseorang yang menjadi warga negara menimbulkan hak dan kewajiban
maka kedudukan seorang warga negara dapat disimpulkan dalam empat hal yang
disebut:
1 Status positif.
Memberi hak kepadanya untuk menuntut tindakan positif daripada negara
mengenai perlindungan atas jiwa , raga, milik, kemerdekaan dan sebagainya.
Untuk itu maka negara membentuk badan- badan penyenggaraan negara demi
kepentingan warganya.
2. Status negatif.
Status negatif seorang warga negara akan memberi jaminan kepadanya
bahwa negara tidak boleh mencampuri terhadap hak- hak asasi warga negaranya
terkecuali untuk kepentingan umum.
3.Status aktif.
Status pasif ini merupakan kewajiban bagi setiap warga negaranya untuk
mentaati dan tunduk terhadap segala perintah negaranya, contoh: wajib militer
saat terjadi perang.
12
DWIKEWARGANEGARAAN.
Menurut syarat kewarganegaraan Ingris seorang yang dilahirkan dalam
wilayah inggris dianggap sebagai British Citizen walaupun orang tuanya warga
negara Belanda dan menurut kewarganegaraan Belanda seorang yang diturunkan
oleh seorang belanda walaupun dilahirkan diluar negeri Belanda. Dengan
demikian maka timbul keadaan bahwa orang mempunyai itu mempunyai dua
macam kewarganegaraan.
TANPA KEWARGANEGARAAN.
Menurut syarat kewarganegaraan Inggris seorang yang dilahirkan diluar
wilayah United Kingdom dari keluarga British Citizen dan setelah umur 20 tahun
tidak melaporkan diri tentang kewarganegaraannya pada perwakilan Inggris
setempat dan batas waktu untuk melaporkan itu sudah lewat yaitu 12 bulan maka
orang itu akan kehilangan kewarganegaraannya sebagai British Citizen dan juga
tidak memiliki kewarganegaraan lain sehingga ia menjadi tanpa kewarganegaraan
atau a patide.
13
Menurut Jean Bodin, ada empat sifat kedaulatan, yaitu (1) asli, artinya
kekuasaan itu tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi; (2) permanen,
artinya kekuasaan itu tetap ada selama negara itu berdiri, walaupun pemegang
kedaulatan berganti-ganti; (3) tunggal (bulat, artinya kekuasaan itu merupakan
satu-satunya kekuasaan tertinggi dalam negara yang tidak dibagi-bagi kepada
badan lain; dan (4) tidak terbatas, artinya kekuasaan itu tidak dibatasi oleh
kekuasaan lain. Bila ada kekuasaan lain yang membatasinya, maka kekuasaan
tertinggi yang dimilikinya akan lenyap. Pemerintah bida dibedakan atas
pemerintah dalam arti luas dan pemerintah dalam arti sempit. Pemerintah dalam
arti luas adalah keseluruhan alat perlengkapan negara yang memegang kekuasaan,
yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Di pihak lain, pemerintah
dalam arti sempit adalah seluruh alat perlengkapan negara yang melaksanakan
fungsi pemerintahan saja, yaitu lebmaga negara yang melaksanakan fungsi
pemerintahan saja, yaitu lembaga eksekutif (presiden dan para menteri) yang
bertugas menjalankan undang-undang yang telah dibuat oleh lembaga legislatif.
Adapun kedaulatan yang dimiliki pemerintah dapat berupa :
Kedaulatan ke dalam, artinya pemerintah memiliki kewenangan tertinggi
dalam mengatur dan menjalankan organsiasi negara sesuai dengna peraturan
perundangan yang berlaku
Kedaulatan ke luar, artinya pemerintah berkuasa bebas, tidak terikat dan
tidak tunduk kepada kekuatan lain. Pemerintah harus pula menghoramti
kekuasaan negara yang bersangkutan dengan tidak mencampuri urusan dalam
negerinya.
14
a. Pengakuan de facto, adalah pengakuan yang berdasarkan kenyataan yang
berupa ada atau fakta yang sungguh-sungguh nyata tentang berdirinya suatu
negara
Pengakuan de facto yang bersifat tetap, adalah pengakuan dari negara lain
terhadap suatu negara yang bisa menimbulkan hubungan di bidang perdagangan
dan ekonomi.
Pengakuan de facto yang bersifat sementara, adalah pengakuan yang
diberikan oleh negara lain tanpa melihat perkembangan negara tersebut. Apabila
negara tersebut hancur, maka negara lain akan menarik pengakuannya.
b. Pengakuan de jure, adalah pengakuan yang berdasarkan pada pernyataan
resmi menurut hukum internasional.
Pengakuan de jure bersifat tetap , adalah pengakuan dari negara lain yang
berlaku untuk selamanya karena kenyataan yang menunjukkan adanya
pemerintahan yang stabil.
Pengakuan de jure bersifat penuh, adalah terjadinya hubungan
antarnegara yang mengakui dan diakui dalam hubungan dagang, ekonomi dan
diplomatik. Negara yang mengakui berhak menempati konsulat atau membuka
kedutaan di negara yang diakui.
15
5. Teoti ketuhanan.
6. Teori garis kekeluargaan (partiarkhal atau matriarkhal)
7. Metafisis (idealistis)
8. Teori alamiah.
Teori ini pertama kali dikembangkan oleh beberapa ahli filsafat dengan
tokoh utamanya adalah Thomas Hobbes, Jhon Locke, dan JJ. Rosseau. Teori ini
mengemukakan bahwa negara didirikan atas dasar kesepakatan para anggota
masyarakat. Mereka kemudian menyerahkan hak-hak yang dimilikinya untuk
diatur oleh negara.
Negara berdiri atas kompromi-kompromi politik antar warga masyarakat,
maka kelangsungan negara yang dibentuk sangat tergantung dari bagaimana
warga masyarakat mampu saling bekerjasama dan mengakomodasi setiap
perbedaan yang muncul dengan jalan dialog atau musyawarah.
Thomas Hobbes mengemukakan bahwa lahirnya negara adalah dengan
adanya kesepakatan untuk membentuk negara, maka rakyat menyerahkan semua
hak yang mereka miliki sebelumnya secara alamiah (sebelum adanya negara),
untuk diatur sepenuhnya oleh kekuasaan negara.
John Locke mengatakan bahwa sebagian besar anggota masyarakat
membentuk persatuan terlebih dahulu, baru kemudian anggota masyarakat
tersebut menjadi rakyat dari suatu negara yang didirikan. Negara dalam
pandangan John Locke tidak berkuasa secara absolut sebagaimana pandangan
Hobbes. Hal ini karena dalam ralitasnya, ada bagian yang dimiliki masing-masing
orang yaitu hak asasi.
Jean Jacques Rosseau dalam bukunya yang terkenal Du Contract Social
(1762), meletakan dasar berdirinya sebuah negara, yakni dengan menge
mengemukakan paham kedaulatan rakyat. Yaitu adanya suatu perjanjian atau
kesepakan untuk membentuk negara, tetapi rakyat tidak sekaligus harus
menyerahkan hak-hak yang dimilikinya untuk diatur negara. Agar partisipasi
rakyat dapat tersalurkan maka rakyat wajib memilih wakil-wakilnya untuk duduk
16
dalam pemerintahan yang didirikan serta menyusun birokrasi pemerintah secara
lebih partisipatif.
Teori pengalihan hak merupakan teori negara yang dipelopori oleh Sir Robert
Filmer dan Loyseau. Pengertian umumnya adalah bahwa hak yang dimiliki oleh
negara pada hakikatnya diperoleh setelah rakyat melepaskan sebagian hak yang
dimilikinya atau rakyat membiarkan berlakunya hak tersebut untuk dikelola oleh
negara. Pada umumnya pengalihan hak tepat diterapkan untuk mengkaji
terbentuknya negara monarkhi. Pengalihan hak ini dapat dianalogikan kepada
pembentukan negara sebagai hasil revolusi.
Teori penaklukan banyak dikemukakan oleh ilmuwan politik antara lain, Ludwig
Gumplowitz, Gustav Ratzenhover, Georg Simmel, dan Lester Frank Ward. Teori
ini erat kaitanya dengan doktrin “ kekuatan menimbulkan hak”. Bahwa pihak atau
kelompok yang kuat, akan menaklukan pihak atau kelompok lainya, dan
selanjutnya mendirikan sebuah negara. Pembuktian dan penggunaan kekuatan
berlaku sebagai dasar terbentuknya negara.
Negara adalah suatu organisme. Negara lahir sebagai analogi kelahiran makhluk
hidup lainya. Jika ada embrionya dari masyarakat-masyarakat atau suku-suku
bangsa, maka perlahan-lahan berkembang masyarakat atau suku bangsa tersebut
menjadi sebuah negara. Teori organis mengenai lahirnya negara dapat
17
dianalogikan dengan teori historis atau teori evolusi. Negara tumbuh sebagai hasil
suatu evolusi yang memerlukan proses panjang.
Teori ini banyak dipengaruhi oleh perkembangan ilmu sosiologi dan antropologi,
yang mendunia sejak awal abad 19 M, dengan tokohnya Henry S. Maine, Herbert
Spencer, dan Edward Jenks. Menurut teori ini negara dapat terbentuk dari
perkembangan suatu keluarga yang menjadi besar dan kemudian bersatu
membentu negara, sehingga negara yang terbentuk adakalanya manganut garis
kekeluargaan berdasarkan garis ayah (patriarkhal), dan bahkan adakalanya garis
ibu (matriarkhal).
Teori ini juga disebut sebagai teori perkembangan suku. Orang-orang yang
mempunyai hubungan darah (kekeluargaan) berkembang menjadi suatu suku,
kemudian berkembang secara lebih luas lagi sampai membentuk suatu negara.
18
prosesnya, negara adalah kesatuan supranatural, terbentuknyapun karena
dorongan supranatural atau metafisis.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya
baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan
yang berada di wilayah tersebut.
Unsur- unsur pembentuk Negara terdiri atas Rakyat, Wilayah.Pemerintah
yang berdaulat dan pengakuan dari Negara lainBangsa adalah sekelompok
manusia / orang yang memiliki cita-cita bersama yang mengikat dan menjadi satu
kesatuan, perasaan senasib sepenanggungan, karakter yang sama, adat istiadat /
budaya yang sama, satu kesatan wilayah, teroganisir dalam satu wilayah
hukum.Istilah Negara merupakan terjemahan dari de staat (belanda), the
state (inggris), I’etat (prancis), statum (latin), lo stato (Italia), dan der
staat (jerman).
Menurut bahasa sansekerta, nagari atau Negara, berarti kota, sedangkan
menurut bahasa suku-suku di Indonesia sering disebut negeri atau Negara, yaitu
tempat tinggal.Secara umum dikenal adanya 2 proses pembentukan bangsa-
negara, yaitu model ortodoks dan model mutakhir. Unsur-unsur negara antara
lain rakyat atau masyarakat, wilayah / daerah, meliputi udara, darat, dan perairan
(perairan bukan merupakan syarat mutlak) dan pemerintah yang berdaulat.
Beberapa teori terjadinya negara adalah Teori hukum alam, Teori ketuhanan dan
Teori perjanjian
3.2 SARAN
20
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain
akan saya jelaskan tentang daftar pustaka makalah.
DAFTAR PUSTAKA
21