Anda di halaman 1dari 88

Waktu survei:

11-14 Desember 2020

Gedung Arva Lt.3, Jalan RP. Soeroso No 40 BC


Menteng, Jakarta Pusat 10350, Indonesia
Telp. 0812 8059 4264
Website: www.lsi.or.id, Email: info@lsi.or.id
Pengantar


 Pilkada Serentak 9 Desember 2020 telah dilaksanakan. Sejumlah
kekhawatiran mengemuka atas Pilkada ini karena diselenggarakan di
tengah wabah COVID-19. Kekhawatiran tersebut setidaknya berkisar di
antara tiga hal:
◦ Rendahnya partisipasi warga dalam pemilu. Hal ini karena di masa
wabah, warga dikhawatirkan enggan memilih karena takut tertular
virus COVID-19.
◦ Meningkatnya politik uang. Kekhawatiran ini terkait dengan kondisi
ekonomi yang memburuk di masa wabah sehingga mobilisasi pemilih
terutama melalui pemberian uang oleh calon kepala daerah diduga
akan marak.
◦ Pemanfaatan bansos COVID-19 oleh petahana di wilayah COVID-19.
Dalam rangka mengambil simpati pemilih, maka bansos yang diberikan
dengan anggaran negara atau daerah digunakan sebagai sarana
kampanye oleh petahana.

2
Pengantar


 Untuk mengetahui sejauh mana kekhawatiran tersebut menjadi
kenyataan, maka dilakukan survei opini publik tentang Pilkada dan
Politik Uang di Masa Wabah COVID-19.
 Survei ini menanyakan evaluasi dan sikap warga secara umum terhadap
demokrasi, pelaksanaan pemilu, pilkada, korupsi, politik uang, dan
bantuan sosial. Hasilnya dibandingkan antara wilayah yang
menyelenggarakan dan tidak menyelenggarakan Pilkada Serentak.
Selain itu, survei ini juga menanyakan praktik politik uang di wilayah
yang menggelar Pilkada Serentak 9 Desember 2020 lalu serta kanal
pengaduan apabila terjadi politik uang.
 Hasil survei diharapkan berguna untuk memberi gambaran tentang
evaluasi dan sikap warga terhadap topik-topik yang ditanyakan dalam
survei, serta menjadi masukan kepada pengambil kebijakan tentang
politik uang pada masa pilkada.

3
Metodologi
• Dalam situasi pandemi yang belum selesai, sulit kita mengetahui secara cepat
dinamika persepsi publik atas isu-isu mutakhir dengan mengandalkan survei tatap
muka langsung dengan responden karena berisiko membahayakan keselamatan
bersama.
• Oleh karena itu, survei menggunakan kontak telepon kepada responden adalah
cara yang paling mungkin dilakukan.
• Sampel sebanyak 2.000 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak
survei tatap muka langsung yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia pada
rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.
• Sebanyak 206.983 responden yang terdistribusi secara acak di seluruh Indonesia
pernah diwawancarai secara tatap muka langsung dalam rentang 2 tahun terakhir.
Secara rata-rata, sekitar 70% di antaranya memiliki nomor telepon. Jumlah sampel
yang dipilih secara acak untuk ditelpon sebanyak 8958 data, dan yang berhasil
diwawancarai dalam durasi survei yaitu sebanyak 2000 responden.
• Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 2000 responden
memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2.2% pada tingkat
kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara
proporsional.
• Survei dilakukan pada 11-14 Desember 2020.

4
FLOWCHART PENARIKAN SAMPEL SURVEI TATAP MUKA

Populasi desa/kelurahan
tingkat Nasional

Prov 1 Prov k Desa/kelurahan di tingkat


… Provinsi dipilih secara random dengan
… jumlah proporsional
Ds 1 … Ds m
Ds 1 … Ds n

RT1 RT2 RT3 …. RT5 Di setiap pedesaan/perkotaan dipilih


sebanyak 5 RT dengan cara random

Di masing-masing RT/Lingkungan
KK1 KK2 dipilih secara random dua KK

Di KK terpilih dipilih secara random


Laki-laki Perempuan Satu orang yang punya hak pilih
laki-laki/perempuan

5
POPULASI, SAMPEL & SAMPEL FRAME SURVEI TELPON

Populasi Nasional.

Survei-survei yang dilakukan dengan


wawacara tatap muka langsung
Survei-1 Survei-k kepada responden.
Survei-2

Sampel gabungan dari seluruh survei


yang dilakukan.

Sampel gabungan dipilah menjadi


dua kelompok, kelompok yang
memiliki nomor telpon kemudian
diacak (stratified random
Sampel TIDAK Sampel memiliki sampling) untuk diwawancarai
memiliki nomor nomor telpon
melalui kontak telpon.
telpon

6
Validasi: Sampel Vs Populasi
KATEGORI SAMPEL POPULASI KATEGORI SAMPEL POPULASI
GENDER AGAMA
Laki-laki 50.3 50.3 Islam 87.8 87.2
Perempuan 49.7 49.7 Lainnya 12.2 12.8
DESA-KOTA ETNIS
Pedesaan 50.0 50.2 Jawa 41.6 40.2
Perkotaan 50.0 49.8 Sunda 15.4 15.5
USIA Batak 3.5 3.6
<= 21 tahun 12.0 12.7 Madura 3.3 3.0
22 - 25 tahun 10.1 10.1 Betawi 2.9 2.9
26 - 40 tahun 36.5 37.0 Minang 2.6 2.7
41 - 55 tahun 25.7 25.0 Bugis 2.7 2.7
> 55 tahun 15.7 15.2 Melayu 2.7 2.3
Lainnya 25.5 27.1

7
Validasi: Sampel Vs Populasi
KATEGORI SAMPEL POPULASI KATEGORI SAMPEL POPULASI
PROVINSI PROVINSI
ACEH 1.9 1.9 NUSA TENGGARA BARAT 1.9 1.9
SUMATERA UTARA 5.5 5.5 NUSA TENGGARA TIMUR 2.0 2.0
SUMATERA BARAT 2.0 2.0 KALIMANTAN BARAT 1.8 1.8
RIAU 2.3 2.3 KALIMANTAN TENGAH 0.9 0.9
JAMBI 1.3 1.3 KALIMANTAN SELATAN 1.5 1.5
SUMATERA SELATAN 3.1 3.1 KALIMANTAN TIMUR 1.3 1.3
BENGKULU 0.7 0.7 KALIMANTAN UTARA 0.2 0.2
LAMPUNG 3.2 3.2 SULAWESI UTARA 1.0 1.0
KEPULAUAN BANGKA 0.5 0.5 SULAWESI TENGAH 1.1 1.1
KEPULAUAN RIAU 0.7 0.7 SULAWESI SELATAN 3.4 3.4
DKI JAKARTA 4.0 4.0 SULAWESI TENGGARA 0.9 0.9
JAWA BARAT 18.1 18.1 GORONTALO 0.4 0.4
JAWA TENGAH 13.6 13.6 SULAWESI BARAT 0.5 0.5
D I YOGYAKARTA 1.5 1.5 MALUKU 0.6 0.6
JAWA TIMUR 15.8 15.8 MALUKU UTARA 0.4 0.4
BANTEN 4.5 4.5 PAPUA BARAT 0.3 0.3
BALI 1.6 1.6 PAPUA 1.2 1.2

8
PELAKSANAAN DEMOKRASI

9
Pelaksanaan Demokrasi

Seberapa puas atau tidak puaskah Ibu/Bapak terhadap pelaksanaan atau


praktik demokrasi di negara kita sejauh ini? (%)

60
52.8
50.1
50 45.8
43.2
39.3
40 36.9

30

20

10 3.9 3.7 4.3 3.8 3.5 4.2


2.9 3.2 2.6
0
Sangat puas Cukup puas Kurang puas Tidak puas sama Tidak tahu/tidak
sekali jawab

Semua Responden
Wilayah yang Mengadakan Pilkada Serentak 2020
Tidak ada Pilkada

Lebih banyak yang cenderung puas dengan praktik demokrasi di negara kita. Wilayah yang
mengadakan Pilkada Serentak lebih banyak yang puas dibandingkan yang tidak ada pilkada.
Di wilayah tanpa pilkada, kepuasan dan ketidakpuasan berimbang.

10
Temuan


 Lebih banyak yang cenderung puas dengan praktik demokrasi di negara
kita. Wilayah yang mengadakan Pilkada Serentak lebih banyak yang
puas dibandingkan yang tidak ada pilkada. Di wilayah tanpa pilkada,
kepuasan dan ketidakpuasan berimbang.

11
PERSEPSI TINGKAT KORUPSI
DAN SIKAP TERHADAP
SUAP/GRATIFIKASI

12
Tingkat Korupsi Dua Tahun Terakhir

Dalam dua tahun terakhir, bagaimana menurut Ibu/Bapak tingkat korupsi


di Indonesia saat ini, apakah meningkat, menurun, atau tidak mengalami
perubahan? (%)

70
61.1
60 56.4
53.4
50

40

30 27.4 28.6 25.6

20 15.5 17.2 12.9


10
0.7 .9 .4
0
Meningkat Menurun Tidak mengalami Tidak tahu/tidak jawab
perubahan

Semua Responden
Wilayah yang Mengadakan Pilkada Serentak 2020
Tidak ada Pilkada

Mayoritas menilai bahwa tingkat korupsi di Indonesia dalam dua tahun terakhir meningkat. Wilayah tanpa
pilkada lebih tinggi dibandingan wilayah pilkada.

13
Tingkat Korupsi Dua Tahun Terakhir
(Berdasarkan Sosio-Demografi dan Wilayah)
Tidak Tidak
Tidak Tidak
Meningk tahu/tid Meningk tahu/tid
Base Menurun mengalami Base Menurun mengalami
at ak at ak
perubahan perubahan
jawab jawab
GENDER PENDIDIKAN
Laki-laki 50.3 50.9 19.1 28.8 1.2 <= SD 27.5 52.2 17.0 29.5 1.3
Perempuan 49.7 61.9 11.9 26.0 0.2 SLTP 20.0 57.8 13.4 27.6 1.3
USIA SLTA 41.1 57.1 15.7 27.1 0.2
<= 21 tahun 12.0 58.3 10.1 31.7 0.0 Kuliah 11.5 62.2 14.8 23.0 0.0
22 - 25 tahun 10.1 54.4 13.4 32.2 0.0 PEKERJAAN
26 - 40 tahun 36.5 60.5 15.7 23.0 0.8 Petani, buruh
41 - 55 tahun kasar, bengkel,
25.7 54.4 18.4 26.7 0.5
satpam, tidak 44.6 52.5 16.9 29.4 1.3
> 55 tahun 15.7 50.0 15.8 32.5 1.7 tetap, sopir/ojek,
AGAMA PKL, menganggur
Islam 87.8 57.5 15.1 26.7 0.7 Pegawai
Lainnya 12.2 48.7 18.4 32.5 0.5 (PNS/Desa/Swast
ETNIS a), pedagang
Jawa besar,
41.6 57.9 17.3 24.2 0.6
wiraswasta, 22.5 61.6 14.1 23.9 0.4
Sunda 15.4 63.3 11.9 24.5 0.3 pengusaha,
Batak 3.5 56.9 20.7 20.8 1.6 guru/dosen,
Madura 3.3 54.2 9.6 35.3 0.9 profesional
Betawi 2.9 61.1 4.9 32.0 2.0
Ibu Rumah
Minang 2.6 41.8 15.6 40.9 1.7 26.0 59.5 15.1 25.4 0.0
Tangga
Bugis 2.7 39.0 25.3 34.6 1.1 Lainnya 6.9 53.8 10.8 35.0 0.4
Melayu 2.7 55.6 7.7 36.6 0.0 PENDAPATAN
Lainnya 25.5 52.8 15.8 30.6 0.8 < 1 juta 22.0 52.8 15.8 29.9 1.5
1 juta - < 2 juta 34.2 53.6 17.0 28.6 0.9
Yang menilai meningkat terutama dari kelompok 2 - < 3 juta 17.8 57.8 14.8 27.2 0.2
perempuan, usia 26-40 tahun, beragama Islam, 3 - < 4 juta 13.8 60.7 11.9 27.4 0.0
pendidikan dan pendapatan tinggi, bekerja sebagai =>4 juta 12.2 62.6 14.9 22.1 0.5
pegawai/pedagang, di Banten, DKI Jabar.

14
Tingkat Korupsi Dua Tahun Terakhir
(Berdasarkan Sosio-Demografi dan Wilayah)

Tidak
Tidak
Meningk tahu/tid
Base Menurun mengalami
at ak
perubahan
jawab
DESA-KOTA
Pedesaan 50.0 54.6 17.8 26.5 1.1
Perkotaan 50.0 58.2 13.2 28.3 0.3
PILKADA-NON PILKADA
Ada Pilkada Serentak 9 Desember 2020 61.0 53.4 17.2 28.6 0.9
Tidak ada Pilkada Serentak 9 Desember 2020 39.0 61.1 12.9 25.6 0.4
WILAYAH
SUMATERA 21.3 50.0 20.0 29.4 0.6
BANTEN 4.5 74.5 3.2 22.3 0.0
DKI 4.0 62.2 5.9 30.5 1.4
JABAR 18.1 64.6 10.7 24.4 0.2
JATENG 13.6 57.6 22.6 19.8 0.0
JATIM 15.8 62.4 9.5 26.7 1.4
KALIMANTAN 5.8 45.9 18.0 33.7 2.4
SULAWESI 7.3 43.0 22.5 34.1 0.4
LAINNYA 9.6 49.1 17.4 32.8 0.8

Yang menilai meningkat terutama dari kelompok perempuan, usia 26-40 tahun,
beragama Islam, pendidikan dan pendapatan tinggi, bekerja sebagai pegawai/pedagang,
di Banten, DKI Jabar.

15
Sikap Terhadap Suap atau Gratifikasi

Menurut pendapat Ibu/Bapak, apakah merupakan hal yang wajar atau tidak wajar bagi
masyarakat Indonesia memberikan sesuatu seperti: uang, barang, hiburan, hadiah di
luar persyaratan/ketentuan untuk memperlancar suatu proses atau sebagai bentuk
terima kasih ketika berhubungan dengan instansi pemerintah? (%)

80
70 66.2 65.5 67.3
60
50
40
29.3 29.8 28.5
30
20
10 4.2 4.3 4.0
0.3 .3 .2
0
Wajar Tidak wajar TT MM

Semua Responden
Wilayah yang Mengadakan Pilkada Serentak 2020
Tidak ada Pilkada
Mayoritas 66.2% menilai tidak wajar pemberian untuk memperlancar urusan di instansi pemerintah.
Sekitar 29.3% menilai wajar.

16
Sikap Terhadap Suap atau Gratifikasi
(Berdasarkan Sosio-Demografi dan Wilayah)
Tidak Tidak
Base Wajar TT MM Base Wajar TT MM
wajar wajar

GENDER PENDIDIKAN
Laki-laki 50.3 29.3 65.6 5.0 0.1 <= SD 27.5 35.2 58.1 6.4 0.3
Perempuan 49.7 29.3 66.9 3.4 0.5 SLTP 20.0 30.4 65.6 4.0 0.0
USIA SLTA 41.1 28.3 68.8 2.7 0.2
<= 21 tahun 12.0 29.0 71.0 0.0 0.0 Kuliah 11.5 17.2 77.2 4.6 1.0
22 - 25 tahun 10.1 30.8 65.1 3.1 1.1 PEKERJAAN
26 - 40 tahun 36.5 28.8 68.0 3.1 0.1 Petani, buruh
41 - 55 tahun kasar, bengkel,
25.7 28.1 66.3 5.6 0.0
satpam, tidak 44.6 30.9 63.4 5.3 0.3
> 55 tahun 15.7 31.7 59.0 8.5 0.8 tetap, sopir/ojek,
AGAMA PKL, menganggur
Islam 87.8 29.9 65.7 4.1 0.3 Pegawai
Lainnya 12.2 25.1 70.3 4.7 0.0 (PNS/Desa/Swast
ETNIS a), pedagang
Jawa besar,
41.6 29.1 66.2 4.4 0.4
wiraswasta, 22.5 25.2 72.1 2.8 0.0
Sunda 15.4 29.2 68.1 2.5 0.3 pengusaha,
Batak 3.5 13.0 77.8 9.2 0.0 guru/dosen,
Madura 3.3 38.3 58.9 2.8 0.0 profesional
Betawi 2.9 24.8 71.6 3.6 0.0
Ibu Rumah
Minang 2.6 23.8 67.7 6.7 1.7 26.0 31.7 64.2 3.7 0.5
Tangga
Bugis 2.7 30.2 69.8 0.0 0.0 Lainnya 6.9 23.1 73.1 3.8 0.0
Melayu 2.7 30.0 62.5 6.2 1.2 PENDAPATAN
Lainnya 25.5 31.7 63.8 4.5 0.0 < 1 juta 22.0 31.5 60.7 7.6 0.2
1 juta - < 2 juta 34.2 33.1 63.0 3.4 0.6
Mayoritas pemilih dari berbagai kategori sosio- 2 - < 3 juta 17.8 27.5 69.1 3.4 0.0
demografi menilai tidak wajar. 3 - < 4 juta 13.8 21.0 75.4 3.4 0.3
=>4 juta 12.2 22.8 74.4 2.8 0.0

17
Sikap Terhadap Suap atau Gratifikasi
(Berdasarkan Sosio-Demografi dan Wilayah)

Tidak
Base Wajar TT MM
wajar

DESA-KOTA
Pedesaan 50.0 35.1 58.6 6.2 0.1
Perkotaan 50.0 23.5 73.8 2.2 0.5
PILKADA-NON PILKADA
Ada Pilkada Serentak 9 Desember 2020 61.0 29.8 65.5 4.3 0.3
Tidak ada Pilkada Serentak 9 Desember 2020 39.0 28.5 67.3 4.0 0.2
WILAYAH
SUMATERA 21.3 23.8 67.0 8.9 0.4
BANTEN 4.5 33.9 64.8 1.3 0.0
DKI 4.0 28.1 65.8 6.1 0.0
JABAR 18.1 26.2 71.7 1.9 0.2
JATENG 13.6 35.7 62.1 2.2 0.0
JATIM 15.8 25.0 71.8 2.9 0.3
KALIMANTAN 5.8 49.2 48.2 2.5 0.0
SULAWESI 7.3 22.1 73.0 4.9 0.0
LAINNYA 9.6 37.4 57.4 4.1 1.1

18
Temuan

 Mayoritas menilai bahwa tingkat korupsi di Indonesia dalam dua tahun


terakhir meningkat. Wilayah tanpa pilkada lebih tinggi dibandingan
wilayah pilkada.
 Yang menilai meningkat terutama dari kelompok perempuan, usia 26-40
tahun, beragama Islam, pendidikan dan pendapatan tinggi, bekerja
sebagai pegawai/pedagang, di Banten, DKI Jabar.
 Mayoritas 66.2% menilai tidak wajar pemberian untuk memperlancar
urusan di instansi pemerintah. Sekitar 29.3% menilai wajar.
 Mayoritas pemilih dari berbagai kategori sosio-demografi menilai tidak
wajar.

19
EVALUASI TERHADAP PILKADA
SERENTAK DAN ALASAN MEMILIH

20
Seberapa Jurdil-Luber Pilkada Serentak 9 Desember 2020

Menurut Ibu/Bapak, secara umum seberapa Jujur, Adil, Langsung, Bebas dan Rahasia
(jurdil-luber) Pemilihan Kepala Daerah Serentak (Pilkada Serentak) yang dilaksanakan
pada tanggal 9 Desember 2020 ini? (%)

80
70
67.1
60.0
60
48.9
50
40
30 24.6
18.016.919.5
20 12.9
10
7.4 9.2 4.5 5.4
1.8 1.3 2.4
0
Sangat Jurdil- Cukup Jurdil-Luber Kurang Jurdil- Tidak Jurdil-Luber Tidak tahu/jawab
Luber Luber sama sekali

Semua Responden
Wilayah yang Mengadakan Pilkada Serentak 2020
Tidak ada Pilkada

Mayoritas 67.4% menilai jurdil-luber pelaksanaan Pilkada Serentak. Wilayah Pilkada menilai lebih
positif dibandingkan wilayah tanpa Pilkada.

21
Seberapa Setuju dengan Pernyataan Bahwa…..
Berikut ini adalah pernyataan yang mungkin menjadi alasan warga memilih dalam
pemilu. Apakah Ibu/Bapak sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), atau
sangat tidak setuju (STS) terhadap pernyataan-pernyataan berikut? (%)

“Pemilu adalah sebagai kesempatan untuk mengganti kepala daerah yang


tidak memenuhi aspirasi masyarakat”

80
69.6
70 65.763.2
60
50
40
30
19.621.8
20 16.0
10.710.511.0
10 3.0 3.0 2.9
1.0 1.4 0.5
0
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak TT
Setuju

Semua Responden
Wilayah yang Mengadakan Pilkada Serentak 2020
Tidak ada Pilkada
Mayoritas cenderung setuju pemilu sebagai kesempatan untuk mengganti kepala daerah yang tidak
memenuhi aspirasi rakyat.

22
Seberapa Setuju dengan Pernyataan Bahwa…..

Berikut ini adalah pernyataan yang mungkin menjadi alasan warga memilih dalam
pemilu. Apakah Ibu/Bapak sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), atau
sangat tidak setuju (STS) terhadap pernyataan-pernyataan berikut? (%)

“Pemilu adalah sebagai kesempatan bagi masyarakat untuk mendapat hadiah,


uang, dan bantuan dari calon”

70
61.661.162.5
60

50

40

30
21.821.222.7
20
9.4 10.4 7.8
10 2.8 2.6 3.1 4.4 4.7 4.0
0
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak TT
Setuju

Semua Responden
Wilayah yang Mengadakan Pilkada Serentak 2020
Tidak ada Pilkada
Mayoritas cenderung tidak setuju pemilu sebagai kesempatan untuk mendapat
hadiah/uang/bantuan dari calon. Namun sekitar 24.6% cenderung setuju.

23
Seberapa Setuju dengan Pernyataan Bahwa…..

Berikut ini adalah pernyataan yang mungkin menjadi alasan warga memilih dalam
pemilu. Apakah Ibu/Bapak sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), atau
sangat tidak setuju (STS) terhadap pernyataan-pernyataan berikut? (%)

“Pemilu adalah sebagai kesempatan untuk memilih pemimpin yang akan


menawarkan kebijakan yang berguna bagi negara dan bangsa”

80
69.868.572.0
70
60
50
40
30
20.621.718.7
20
10 5.3 5.4 5.2 3.1 3.3 2.8
1.2 1.1 1.3
0
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak TT
Setuju

Semua Responden
Wilayah yang Mengadakan Pilkada Serentak 2020
Tidak ada Pilkada
Mayoritas cenderung setuju pemilu sebagai kesempatan untuk memilih pemimpin yang akan
menawarkan kebijakan berguna bagi negara dan bangsa.

24
Seberapa Setuju dengan Pernyataan Bahwa…..

Berikut ini adalah pernyataan yang mungkin menjadi alasan warga memilih dalam
pemilu. Apakah Ibu/Bapak sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), atau
sangat tidak setuju (STS) terhadap pernyataan-pernyataan berikut? (%)

“Pemilu adalah sebagai kesempatan untuk memilih pemimpin yang seiman


dengan saya”
70
60.0
60 56.954.9

50

40
28.129.026.5
30

20
8.7 9.3 7.9
10
2.2 2.7 1.3 4.2 4.1 4.3
0
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak TT
Setuju

Semua Responden
Wilayah yang Mengadakan Pilkada Serentak 2020
Tidak ada Pilkada

Mayoritas cenderung setuju pemilu sebagai kesempatan untuk memilih pemimpin yang seiman.

25
Seberapa Setuju dengan Pernyataan Bahwa…..

Berikut ini adalah pernyataan yang mungkin menjadi alasan warga memilih dalam
pemilu. Apakah Ibu/Bapak sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), atau
sangat tidak setuju (STS) terhadap pernyataan-pernyataan berikut? (%)

“Pemilu adalah sebagai kesempatan untuk memilih pemimpin yang memiliki


etnis yang sama dengan saya”

50 45.9
43.945.042.3 42.740.7
45
40
35
30
25
20
15
10 5.3 5.6 4.9 5.4 5.4 5.4
5 2.6 3.3 1.5
0
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak TT
Setuju

Semua Responden
Wilayah yang Mengadakan Pilkada Serentak 2020
Tidak ada Pilkada
Pemilih berimbang antara yang cenderung setuju dan tidak setuju bahwa pemilu sebagai
kesempatan untuk memilih pemimpin beretnis sama.

26
Temuan

 Mayoritas 67.4% menilai jurdil-luber pelaksanaan Pilkada Serentak.


Wilayah Pilkada menilai lebih positif dibandingkan wilayah tanpa Pilkada.
 Mayoritas cenderung setuju pemilu sebagai kesempatan untuk
mengganti kepala daerah yang tidak memenuhi aspirasi rakyat.
 Mayoritas cenderung tidak setuju pemilu sebagai kesempatan untuk
mendapat hadiah/uang/bantuan dari calon. Namun sekitar 24.6%
cenderung setuju.
 Mayoritas cenderung setuju pemilu sebagai kesempatan untuk memilih
pemimpin yang akan menawarkan kebijakan berguna bagi negara dan
bangsa.
 Mayoritas cenderung setuju pemilu sebagai kesempatan untuk memilih
pemimpin yang seiman dengan saya.
 Pemilih berimbang antara yang cenderung setuju dan tidak setuju
bahwa pemilu sebagai kesempatan untuk memilih pemimpin beretnis
sama.

27
PENGALAMAN DAN SIKAP
TERHADAP POLITIK UANG

28
Pengalaman Ditawari Uang/Barang Saat Penyelenggaraan Pemilu

Kejadian-kejadian berikut ini kadang terjadi pada setiap penyelenggaran pemilu di


tanah air. Apakah Ibu/Bapak pernah mengalami kejadian-kejadian di bawah ini?(%)

“Ditawari uang atau barang agar memilih partai/calon anggota DPR”

80
70 66.8 66.5 67.3
60
50
40
30 24.7 24.0 25.8
20
10 6.1 6.6 5.4 2.4 2.9 1.5
0
Tidak Ya, satu/dua kali Ya, beberapa kali Tidak jawab

Semua Responden
Wilayah yang Mengadakan Pilkada Serentak 2020
Tidak ada Pilkada

Mayoritas mengaku tidak pernah ditawari uang/barang agar memilih partai/calon anggota DPR
ketika pemilu. Namun 24.7% mengaku satu/dua kali dan 6.1% beberapa kali (total 30.8% pernah
ditawari).

29
Pengalaman Ditawari Uang/Barang Saat Penyelenggaraan Pemilu

Kejadian-kejadian berikut ini kadang terjadi pada setiap penyelenggaran pemilu di


tanah air. Apakah Ibu/Bapak pernah mengalami kejadian-kejadian di bawah ini?(%)

“Ditawari uang atau barang agar memilih capres/cawapres tertentu”

80 72.2 71.5 73.2


70
60
50
40
30
21.1 20.3 22.4
20
10 5.4 7.0
2.9 1.3 1.2 1.5
0
Tidak Ya, satu/dua kali Ya, beberapa kali Tidak jawab

Semua Responden
Wilayah yang Mengadakan Pilkada Serentak 2020
Tidak ada Pilkada

Mayoritas mengaku tidak pernah ditawari uang/barang agar memilih capres/cawapres tertentu.
Namun 26.5% pernah.

30
Pengalaman Ditawari Uang/Barang Saat Penyelenggaraan Pemilu

Kejadian-kejadian berikut ini kadang terjadi pada setiap penyelenggaran pemilu di


tanah air. Apakah Ibu/Bapak pernah mengalami kejadian-kejadian di bawah ini?(%)

“Ditawari uang atau barang agar memilih calon gubernur tertentu”

80 71.9 70.6 73.9


70
60
50
40
30
21.5 21.9 21.0
20
10 4.1 4.7 3.1 2.5 2.8 2.0
0
Tidak Ya, satu/dua kali Ya, beberapa kali Tidak jawab

Semua Responden
Wilayah yang Mengadakan Pilkada Serentak 2020
Tidak ada Pilkada

Mayoritas mengaku tidak pernah ditawari uang/barang agar memilih calon gubernur tertentu.
Namun 25.6% pernah.

31
Pengalaman Ditawari Uang/Barang Saat Penyelenggaraan Pemilu

Kejadian-kejadian berikut ini kadang terjadi pada setiap penyelenggaran pemilu di


tanah air. Apakah Ibu/Bapak pernah mengalami kejadian-kejadian di bawah ini?(%)

“Ditawari uang atau barang agar memilih bupati/walikota tertentu”

80
70.5 68.9 73.1
70
60
50
40
30 22.3 22.7 21.6
20
10 4.8 5.7 3.5 2.7
2.3 1.8
0
Tidak Ya, satu/dua kali Ya, beberapa kali Tidak jawab

Semua Responden
Wilayah yang Mengadakan Pilkada Serentak 2020
Tidak ada Pilkada

Mayoritas mengaku tidak pernah ditawari uang/barang agar memilih bupati/walikota tertentu.
Namun 27.1% pernah.

32
Sikap Terhadap Politik Uang

Sebagai usaha untuk memenangkan pemilihan umum (Pileg, Pilpres, Pilkada), ada
calon atau orang yang membantunya memberikan uang atau hadiah tertentu kepada
pemilih agar memilih calon tersebut. Menurut Ibu/Bapak, apakah pemberian itu dapat
diterima sebagai hal yang wajar, atau tidak bisa diterima? (%)

80
70.5 69.9 71.3
70
60
50
40
29.1 29.7 28.2
30
20
10
0.4 0.4 0.5
0
Bisa diterima sebagai hal yang Tidak bisa diterima, tidak TT/TJ
wajar wajar

Semua Responden
Wilayah yang Mengadakan Pilkada Serentak 2020
Tidak ada Pilkada

Sekitar 29% pemilih menilai politik uang wajar, jumlahnya berimbang antara wilayah pilkada dan
tanpa pilkada.

33
Sikap Terhadap Politik Uang

Bila bisa diterima sebagai hal yang wajar, apakah Ibu/Bapak sendiri akan
menerima bila ada orang yang memberi uang atau hadiah tersebut? (%)
(Base: Khusus yang menjawab wajar)

70 63.161.066.4
60
50
40
30 21.222.519.1
20
7.6 8.9 5.6 7.1 6.2 8.6
10 1.0 1.4 0.3
0
Akan menerima dan Akan menerima dan Akan menerima uang Tidak akan menerima TT/TJ
akan memilih calon akan memilih calon atau hadiah tersebut, pemberian tersebut
yang memberi uang yang memberi uang tapi masalah memilih
atau hadiah tersebut. atau hadiah lebih calon ditentukan
banyak sendiri sesuai dengan
hati nurani

Semua Responden
Wilayah yang Mengadakan Pilkada Serentak 2020
Tidak ada Pilkada
Mereka yang menilai wajar politik uang, mayoritas akan menerima uang tetapi memilih sesuai hati
nurani.

34
Sikap Terhadap Politik Uang
(Berdasarkan Sosio-Demografi dan Wilayah)

Bisa diterima Tidak bisa Bisa diterima Tidak bisa


Base sebagai hal diterima, tidak TT/TJ Base sebagai hal yang diterima, tidak TT/TJ
yang wajar wajar wajar wajar

GENDER PENDIDIKAN
Laki-laki 50.3 28.4 71.2 0.4 <= SD 27.5 40.4 58.9 0.7
Perempuan 49.7 29.8 69.7 0.5 SLTP 20.0 30.0 69.6 0.3
USIA SLTA 41.1 25.6 74.4 0.0
<= 21 tahun 12.0 24.4 75.6 0.0 Kuliah 11.5 12.7 85.9 1.4
22 - 25 tahun 10.1 32.2 67.8 0.0 PEKERJAAN
26 - 40 tahun 36.5 28.4 71.1 0.6 Petani, buruh
41 - 55 tahun kasar, bengkel,
25.7 30.8 68.8 0.4
satpam, tidak 44.6 30.2 69.6 0.2
> 55 tahun 15.7 29.7 69.5 0.8 tetap, sopir/ojek,
AGAMA PKL, menganggur
Islam 87.8 30.0 69.5 0.5 Pegawai
Lainnya 12.2 22.9 77.1 0.0 (PNS/Desa/Swast
ETNIS a), pedagang
Jawa besar,
41.6 31.9 67.5 0.6
wiraswasta, 22.5 24.9 74.2 0.9
Sunda 15.4 28.0 71.4 0.7 pengusaha,
Batak 3.5 17.8 82.2 0.0 guru/dosen,
Madura 3.3 47.0 53.0 0.0 profesional
Betawi 2.9 24.7 75.3 0.0
Ibu Rumah
Minang 2.6 18.7 79.6 1.7 26.0 34.1 65.3 0.6
Tangga
Bugis 2.7 12.0 88.0 0.0 Lainnya 6.9 16.0 84.0 0.0
Melayu 2.7 34.9 65.1 0.0 PENDAPATAN
Lainnya 25.5 27.2 72.6 0.2 < 1 juta 22.0 29.2 70.2 0.6
1 juta - < 2 juta 34.2 35.4 64.2 0.4
2 - < 3 juta 17.8 27.3 72.4 0.3
3 - < 4 juta 13.8 21.4 78.6 0.0
=>4 juta 12.2 16.4 82.8 0.8

35
Sikap Terhadap Politik Uang
(Berdasarkan Sosio-Demografi dan Wilayah)

Bisa diterima Tidak bisa


Base sebagai hal diterima, tidak TT/TJ
yang wajar wajar

DESA-KOTA
Pedesaan 50.0 32.1 67.4 0.5
Perkotaan 50.0 26.1 73.5 0.3
PILKADA-NON PILKADA
Ada Pilkada Serentak 9 Desember 2020 61.0 29.7 69.9 0.4
Tidak ada Pilkada Serentak 9 Desember 2020 39.0 28.2 71.3 0.5
WILAYAH
SUMATERA 21.3 25.7 73.4 1.0
BANTEN 4.5 28.2 70.8 1.1
DKI 4.0 27.4 72.6 0.0
JABAR 18.1 28.5 71.2 0.3
JATENG 13.6 36.5 63.0 0.5
JATIM 15.8 32.7 67.0 0.4
KALIMANTAN 5.8 34.3 65.7 0.0
SULAWESI 7.3 19.1 80.9 0.0
LAINNYA 9.6 27.1 72.9 0.0

36
Temuan

 Mayoritas mengaku tidak pernah ditawari uang/barang agar memilih


partai/calon anggota DPR ketika pemilu. Namun 24.7% mengaku
satu/dua kali dan 6.1% beberapa kali (total 30.8% pernah ditawari).
 Mayoritas mengaku tidak pernah ditawari uang/barang agar memilih
capres/cawapres tertentu. Namun 26.5% pernah.
 Mayoritas mengaku tidak pernah ditawari uang/barang agar memilih
calon gubernur tertentu. Namun 25.6% pernah.
 Mayoritas mengaku tidak pernah ditawari uang/barang agar memilih
bupati/walikota tertentu. Namun 27.1% pernah.
 Sekitar 29% pemilih menilai politik uang wajar, jumlahnya berimbang
antara wilayah pilkada dan tanpa pilkada.
 Mereka yang menilai wajar politik uang, mayoritas akan menerima uang
tetapi memilih sesuai hati nurani.

37
PARTISIPASI PEMILU DAN
POLITIK UANG DI PILKADA
SERENTAK 2020

38
Partisipasi di Pilkada Serentak 2020
(Khusus Wilayah Pilkada Serentak 2020)

Apakah Ibu/Bapak datang ke TPS pada Jika YA, apakah TPS Ibu/Bapak
Pilkada Serentak di menerapkan protokol kesehatan
provinsi/kabupaten/kota ini pada 9 (menjaga jarak, memakai masker,
Desember 2020 lalu? (%) mencuci tangan) pada 9 Desember
lalu?(%)
120

97.7
100

80 76.1

60

40
23.9
20

0.0 1.8 0.5


0
Ya Tidak TT/TJ Ya Tidak TT/TJ

Di wilayah yang mengadakan Pilkada Serentak, mayoritas pemilih datang ke TPS pada
Pilkada Serentak 9 Desember 2020 lalu. Mayoritas mengakui bahwa TPS menerapkan
protokol kesehatan.

39
Partisipasi di Pilkada Serentak 2020
(Khusus Wilayah Pilkada Serentak 2020)
(Berdasarkan Sosio-Demografi dan Wilayah)
Jika YA, apakah Ibu/Bapak tahu atau tidak
Apakah Ibu/Bapak datang ke TPS pada
TPS Ibu/Bapak menyiapkan protokol
Pilkada Serentak di
kesehatan (menjaga jarak, memakai
provinsi/kabupaten/kota ini pada 9
masker, mencuci tangan) pada 9 Desember
Desember lalu?
lalu?

Base Ya Tidak TT/TJ Ya Tidak TT/TJ

GENDER GENDER
Laki-laki 47.1 84.2 15.8 0.0 97.6 2.4 0.0
Perempuan 52.9 68.9 31.1 0.0 97.8 1.1 1.1
USIA USIA
<= 21 tahun 6.5 39.7 60.3 0.0 97.4 2.6 0.0
22 - 25 tahun 4.0 70.3 29.7 0.0 92.7 2.4 4.9
26 - 40 tahun 35.6 76.9 23.1 0.0 98.3 1.5 0.2
41 - 55 tahun 36.0 81.5 18.5 0.0 97.9 1.6 0.5
> 55 tahun 18.0 78.3 21.7 0.0 97.1 2.4 0.5
AGAMA AGAMA
Islam 86.9 76.1 23.9 0.0 97.5 1.8 0.6
Lainnya 13.1 76.1 23.9 0.0 98.6 1.4 0.0
ETNIS ETNIS
Jawa 44.4 77.1 22.9 0.0 97.4 2.6 0.0
Sunda 10.6 77.9 22.1 0.0 95.1 0.0 4.9
Batak 2.2 82.4 17.6 0.0 100.0 0.0 0.0
Madura 4.0 70.8 29.2 0.0 100.0 0.0 0.0
Betawi 0.7 100.0 0.0 0.0 100.0 0.0 0.0
Minang 3.8 68.7 31.3 0.0 97.4 2.6 0.0
Bugis 3.5 66.9 33.1 0.0 94.3 5.7 0.0
Melayu 3.9 89.8 10.2 0.0 100.0 0.0 0.0
Lainnya 26.9 73.8 26.2 0.0 98.6 1.4 0.0

Tingkat partisipasi lebih tinggi di kalangan laki-laki, pemilih usia produktif dan lansia,
pendidikan SLTP ke bawah, ekonomi menengah ke bawah.

40
Partisipasi di Pilkada Serentak 2020
(Khusus Wilayah Pilkada Serentak 2020)
(Berdasarkan Sosio-Demografi dan Wilayah)

Jika YA, apakah Ibu/Bapak tahu atau


Apakah Ibu/Bapak datang ke TPS pada
tidak TPS Ibu/Bapak menyiapkan
Pilkada Serentak di
protokol kesehatan (menjaga jarak,
provinsi/kabupaten/kota ini pada 9
memakai masker, mencuci tangan) pada
Desember lalu?
9 Desember lalu?

Base Ya Tidak TT/TJ Ya Tidak TT/TJ

PENDIDIKAN PENDIDIKAN
<= SD 28.6 90.9 9.1 0.0 97.3 2.2 0.5
SLTP 20.1 74.6 25.4 0.0 97.5 1.7 0.8
SLTA 40.7 68.5 31.5 0.0 97.9 1.9 0.3
Kuliah 10.5 64.5 35.5 0.0 99.0 0.0 1.0
PEKERJAAN PEKERJAAN
Petani, buruh kasar, bengkel, satpam,
tidak tetap, sopir/ojek, PKL, 45.9 78.4 21.6 0.0 96.9 2.4 0.7
menganggur
Pegawai (PNS/Desa/Swasta),
pedagang besar, wiraswasta, 21.8 73.8 26.2 0.0 97.5 1.6 0.8
pengusaha, guru/dosen, profesional
Ibu Rumah Tangga 25.1 77.9 22.1 0.0 98.9 1.1 0.0
Lainnya 7.2 58.6 41.4 0.0 100.0 0.0 0.0
PENDAPATAN PENDAPATAN
< 1 juta 24.3 78.1 21.9 0.0 97.0 1.5 1.5
1 juta - < 2 juta 33.4 75.2 24.8 0.0 98.2 1.8 0.0
2 - < 3 juta 19.2 82.7 17.3 0.0 97.3 2.7 0.0
3 - < 4 juta 12.8 70.4 29.6 0.0 100.0 0.0 0.0
=>4 juta 10.4 67.3 32.7 0.0 96.8 1.1 2.1

Tingkat partisipasi lebih tinggi di kalangan laki-laki, pemilih usia produktif dan lansia,
pendidikan SLTP ke bawah, ekonomi menengah ke bawah.

41
Partisipasi di Pilkada Serentak 2020
(Khusus Wilayah Pilkada Serentak 2020)
(Berdasarkan Sosio-Demografi dan Wilayah)

Jika YA, apakah Ibu/Bapak tahu atau tidak TPS


Apakah Ibu/Bapak datang ke TPS pada Pilkada
Ibu/Bapak menyiapkan protokol kesehatan
Serentak di provinsi/kabupaten/kota ini pada 9
(menjaga jarak, memakai masker, mencuci
Desember lalu?
tangan) pada 9 Desember lalu?

Base Ya Tidak TT/TJ Ya Tidak TT/TJ

DESA-KOTA DESA-KOTA
Pedesaan 55.9 75.5 24.5 0.0 96.6 2.4 1.0
Perkotaan 44.1 76.9 23.1 0.0 99.0 1.0 0.0

Tingkat partisipasi lebih tinggi di kalangan laki-laki, pemilih usia produktif dan lansia,
pendidikan SLTP ke bawah, ekonomi menengah ke bawah.

42
Ada yang Menawari Uang/Barang?
(Khusus Wilayah Pilkada Serentak 2020)

Menjelang pemilihan serentak Gubernur/Bupati/Walikota pada 9 Desember 2020 lalu,


apakah ada calon Gubernur/Bupati/Walikota atau anggota tim sukses mereka yang menawari
Ibu/Bapak uang, makanan (sembako), keperluan rumah tangga atau barang/hadiah yang
lain (kecuali topi, kaos atau poster untuk kampanye)? (%)

90
78.9
80

70

60

50

40

30

20 16.9

10 4.2
0
Ya Tidak Tidak jawab

Sekitar 16.9% pemilih mendapat tawaran uang dan barang-barang lainnya dari calon
menjelang Pilkada Serentak 2020 lalu. Namun secara umum pemilih tidak mendapat
tawaran tersebut.

43
Ada yang Menawari Uang/Barang?
(Khusus Wilayah Pilkada Serentak 2020)
(Berdasarkan Sosio-Demografi dan Wilayah)

Tidak Tidak
Base Ya Tidak Base Ya Tidak
jawab jawab

GENDER PENDIDIKAN
Laki-laki 47.1 19.2 77.1 3.6 <= SD 30.0 20.1 76.8 3.1
Perempuan 52.9 14.8 80.5 4.6 SLTP 21.6 21.5 76.9 1.6
USIA SLTA 37.3 13.8 78.7 7.6
<= 21 tahun 6.5 7.3 86.7 6.0 Kuliah 11.0 9.2 90.2 0.6
22 - 25 tahun 4.0 24.0 74.3 1.7 PEKERJAAN
26 - 40 tahun 35.6 18.7 76.9 4.4 Petani, buruh
41 - 55 tahun kasar, bengkel,
36.0 16.2 79.9 3.9
satpam, tidak 47.0 18.4 78.6 3.0
> 55 tahun 18.0 16.8 79.2 4.1 tetap, sopir/ojek,
AGAMA PKL, menganggur
Islam 86.9 16.9 79.8 3.2 Pegawai
Lainnya 13.1 16.6 72.9 10.5 (PNS/Desa/Swast
ETNIS a), pedagang
Jawa besar,
44.4 17.8 78.3 3.9
wiraswasta, 22.4 14.8 79.6 5.5
Sunda 10.6 12.0 88.0 0.0 pengusaha,
Batak 2.2 12.2 70.2 17.6 guru/dosen,
Madura 4.0 20.2 78.1 1.7 profesional
Betawi 0.7 30.0 60.0 10.0
Ibu Rumah
Minang 3.8 10.8 89.2 0.0 24.8 17.9 76.2 5.9
Tangga
Bugis 3.5 11.5 88.5 0.0 Lainnya 5.7 8.4 90.4 1.2
Melayu 3.9 47.6 52.4 0.0 PENDAPATAN
Lainnya 26.9 14.1 78.8 7.1 < 1 juta 23.6 16.6 80.3 3.1
1 juta - < 2 juta 35.1 24.3 70.0 5.7
Yang mendapat tawaran terutama laki-laki, pemilih 2 - < 3 juta 18.3 12.4 86.1 1.5
muda dan usia produktif, pendidikan dan ekonomi 3 - < 4 juta 13.4 12.3 82.1 5.5
menengah ke bawah, dan pemilih di pedesaan. =>4 juta 9.7 6.4 89.5 4.1

44
Ada yang Menawari Uang/Barang?
(Khusus Wilayah Pilkada Serentak 2020)
(Berdasarkan Sosio-Demografi dan Wilayah)

Tidak
Base Ya Tidak
jawab

DESA-KOTA
Pedesaan 55.9 20.8 74.8 4.4
Perkotaan 44.1 11.9 84.2 3.9

Yang mendapat tawaran terutama laki-laki, pemilih muda dan usia produktif, pendidikan
dan ekonomi menengah ke bawah, dan pemilih di pedesaan.

45
Bentuk Barang
(Khusus Wilayah Pilkada Serentak 2020)

Apa bentuk barang/hadiah yang ditawarkan kepada Ibu/Bapak? (%)


(Bisa Lebih dari Satu Jawaban)
(Base: yang pernah ditawari uang/barang)

Uang 66.7

Sembako 39.7

Barang-barang keperluan rumah tangga


13.2
(perabotan, alat elektronik rumah tangga)

Lainnya 2.4

TT/TJ 2.8

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Di antara yang mendapat tawaran dari calon, mayoritas mendapat tawaran uang 66.7%,
kemudian sembako 39.7%.

46
Apa Uang/Barang Tersebut Mempengaruhi Pilihan?
(Khusus Wilayah Pilkada Serentak 2020)

Menurut Ibu/bapak, apakah barang/pemberian yang ditawarkan tersebut mempengaruhi


pilihan Ibu/bapak? (%)
(Base: yang pernah ditawari uang/barang)

60

50.8
50

40 36.3

30

20
12.8
10

0
Ya, mempengaruhi Tidak mempengaruhi Tidak jawab

Pemberian dari calon mempengaruhi pilihan 36.3% pemilih. Mayoritas 50.8% mengaku
tidak terpengaruh.

47
Apa Uang/Barang Tersebut Mempengaruhi Pilihan?
(Khusus Wilayah Pilkada Serentak 2020)
(Berdasarkan Sosio-Demografi dan Wilayah)

Ya, Tidak Ya, Tidak


Tidak Tidak
Base mempen mempen Base mempen mempen
jawab jawab
garuhi garuhi garuhi garuhi

GENDER PENDIDIKAN
Laki-laki 47.1 34.4 53.6 12.0 <= SD 30.0 46.1 43.8 10.1
Perempuan 52.9 38.5 47.6 13.8 SLTP 21.6 46.2 39.2 14.6
USIA SLTA 37.3 21.1 65.7 13.2
<= 21 tahun 6.5 14.3 57.1 28.6 Kuliah 11.0 13.3 66.7 20.0
22 - 25 tahun 4.0 28.6 50.0 21.4 PEKERJAAN
26 - 40 tahun 35.6 31.5 52.2 16.4 Petani, buruh
41 - 55 tahun kasar, bengkel,
36.0 42.0 52.2 5.8
satpam, tidak 47.0 41.6 49.0 9.4
> 55 tahun 18.0 42.1 44.4 13.5 tetap, sopir/ojek,
AGAMA PKL, menganggur
Islam 86.9 36.6 51.4 12.0 Pegawai
Lainnya 13.1 34.4 46.9 18.8 (PNS/Desa/Swast
ETNIS a), pedagang
Jawa besar,
44.4 48.6 41.9 9.5
wiraswasta, 22.4 18.4 65.3 16.3
Sunda 10.6 10.7 78.7 10.7 pengusaha,
Batak 2.2 75.0 25.0 0.0 guru/dosen,
Madura 4.0 0.0 100.0 0.0 profesional
Betawi 0.7 66.7 33.3 0.0
Ibu Rumah
Minang 3.8 50.0 33.3 16.7 24.8 42.0 41.2 16.8
Tangga
Bugis 3.5 50.0 50.0 0.0 Lainnya 5.7 14.3 71.4 14.3
Melayu 3.9 22.2 51.9 25.9 PENDAPATAN
Lainnya 26.9 26.8 53.6 19.6 < 1 juta 23.6 28.2 59.5 12.3
1 juta - < 2 juta 35.1 47.1 41.6 11.3
Umumnya tidak terpengaruh. Yang lebih
2 - < 3 juta 18.3 24.2 57.6 18.2
terpengaruh adalah kelompok usia produktif
3 - < 4 juta 13.4 25.0 62.5 12.5
dan lansia, etnis Jawa, Batak, Betawi, Minang,
=>4 juta 9.7 22.2 66.7 11.1
dan Bugis, pendidikan menengah ke bawah,
dan di pedesaan.

48
Apa Uang/Barang Tersebut Mempengaruhi Pilihan?
(Khusus Wilayah Pilkada Serentak 2020)
(Berdasarkan Sosio-Demografi dan Wilayah)

Ya, Tidak
Tidak
Base mempen mempen
jawab
garuhi garuhi

DESA-KOTA
Pedesaan 55.9 41.1 49.0 9.9
Perkotaan 44.1 25.8 54.9 19.3

Umumnya tidak terpengaruh. Yang lebih terpengaruh adalah kelompok usia


produktif dan lansia, etnis Jawa, Batak, Betawi, Minang, dan Bugis, pendidikan
menengah ke bawah, dan di pedesaan.

49
Apa Nilai Uang/Barang Lebih Banyak?
(Khusus Wilayah Pilkada Serentak 2020)

Menurut Ibu/Bapak, apakah barang/pemberian yang ditawarkan kepada Ibu/Bapak lebih


banyak atau lebih sedikit nilainya dibandingkan yang ditawarkan di pemilu sebelumnya (jika
ada)? (%)
(Base: yang pernah ditawari uang/barang)

50
44.2
45

40

35

30

25 22.0
20
14.4
15 11.5
10 7.9
5

0
Lebih banyak Lebih sedikit Sama saja Sebelumnya tidak TT/TJ
ada tawaran
seperti itu
Tawaran yang diberikan kebanyakan dinilai sama saja nilainya, 44.2%. Sekitar 11.5%
menilai lebih banyak dan 22% lebih sedikit.

50
Melihat Warga/ Tetangga Ditawari Uang?
(Khusus Wilayah Pilkada Serentak 2020)

Menjelang pemilihan serentak Gubernur/Bupati/Walikota pada 9 Desember 2020 lalu, apakah


Ibu/bapak tahu (menyaksikan, melihat, mendengar) ada calon Gubernur/Bupati/Walikota
atau anggota tim sukses mereka yang menawarkan uang, sembako, peralatan rumah tangga
atau barang lainnya (selain topi, kaos, kalender, stiker atau barang-barang peraga kampanye
lainnya) kepada warga atau tetangga di lingkungan sekitar tempat tinggal Ibu/Bapak? (%)
80
70.2
70

60

50

40

30
19.9
20
10.0
10

0
Ya Tidak Tidak jawab

Sekitar 19.9% menjawab bahwa tetangga/warga di lingkungan tempat tinggal mereka


mendapat tawaran dari calon kepala daerah, meskipun mayoritas 70.2% menjawab tidak.

51
Bentuk Barang
(Khusus Wilayah Pilkada Serentak 2020)

Apa bentuk barang/hadiah yang ditawarkan kepada warga atau tetangga di lingkungan
sekitar tempat tinggal Ibu/Bapak? (%)
(Base: yang pernah melihat)

Uang 73.1

Sembako 42.9

Barang-barang keperluan rumah tangga


14.3
(perabotan, alat elektronik rumah tangga)

Lainnya 2.4

TT/TJ 1.4

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Di antara yang mendapat mengetahui adanya tawaran, mayoritas melihat bahwa tawaran
tersebut berupa uang 73.1%, kemudian sembako 42.9%.

52
Apa Uang/Barang Tersebut Mempengaruhi Pilihan Warga?
(Khusus Wilayah Pilkada Serentak 2020)

Menurut Ibu/bapak, apakah barang/pemberian yang ditawarkan mempengaruhi pilihan warga


atau tetangga tersebut? (%)
(Base: yang pernah melihat)

50

45 43.0
39.4
40

35

30

25

20 17.7
15

10

0
Ya, mempengaruhi Tidak mempengaruhi Tidak jawab

Warga yang dinilai terpengaruh dan tidak terpengaruh pemberian cukup berimbang.

53
Apa Nilai Uang/Barang Lebih Banyak?
(Khusus Wilayah Pilkada Serentak 2020)

Menurut Ibu/Bapak, apakah barang/pemberian yang ditawarkan kepada tetangga Ibu/Bapak


tersebut lebih banyak atau lebih sedikit nilainya dibandingkan yang ditawarkan di pemilu
sebelumnya (jika ada)? (%)
(Base: yang pernah melihat)

50
44.5
45

40

35

30
26.0
25

20

15
11.2 9.8
10 8.5

0
Lebih banyak Lebih sedikit Sama saja Sebelumnya tidak TT/TJ
ada tawaran
seperti itu

Kebanyakan menilai bahwa pemberian kepada warga sama saja nilainya dibandingkan
sebelumnya.

54
Ada Calon yang Memberikan Bantuan ke Warga di Kelurahan?
(Khusus Wilayah Pilkada Serentak 2020)

Menjelang pemilihan serentak Gubernur/Bupati/Walikota pada 9 Desember 2020 lalu, apakah


ada calon yang memberikan bantuan atau sumbangan kepada masyarakat di
kelurahan/desa/dusun/RT/RW tempat Ibu/Bapak tinggal dalam bentuk-bentuk berikut? (%)

Bantuan pembangunan/perbaikan sekolah, madrasah, pesantren


atau lembaga pendidikan lainnya.
8.4

Bantuan pembangunan/perbaikan tempat ibadah (Masjid,


Musholla, Gereja, dsb.)
5.0

Bantuan kepada suatu organisasi masyarakat (misalnya kelompok


pengajian, PKK, karang taruna, kelompok arisan
5.3

Bantuan pembangunan/perbaikan jalan, jembatan, irigasi, dsb. 5.5

Bantuan pengadaan lapangan/alat/seragam olah raga 0.7

Bantuan atau sumbangan lainnya (uang maupun barang) 3.9

Tidak ada 39.4

Tidak tahu/jawab 38.9

0 20 40 60

Meskipun tidak mayoritas, namun menjelang Pilkada Serentak 9 Desember lalu terdapat
pemberian bantuan atau sumbangan berupa bantuan pembangunan/perbaikan sekolah,
tempat ibadah, kepada organisasi, dan jalan/jembatan/irigasi.

55
Apa Bantuan Tersebut Mempengaruhi Pilihan Warga?
(Khusus Wilayah Pilkada Serentak 2020)

Jika ada, apakah bantuan atau sumbangan tersebut mempengaruhi pilihan Ibu/Bapak? (%)
(Base: yang menjawab ‘ada’)

90

80 77.0

70

60

50

40

30

20
12.1 10.8
10

0
Ya, mempengaruhi Tidak mempengaruhi Tidak jawab

Mayoritas tidak menjawab.

56
Temuan
 Di wilayah yang mengadakan Pilkada Serentak, mayoritas pemilih datang ke
TPS pada Pilkada Serentak 9 Desember 2020 lalu. Mayoritas mengakui bahwa
TPS menerapkan protokol kesehatan.
 Tingkat partisipasi lebih tinggi di kalangan laki-laki, pemilih usia produktif
dan lansia, pendidikan SLTP ke bawah, ekonomi menengah ke bawah.
 Sekitar 16.9% pemilih mendapat tawaran uang dan barang-barang lainnya
dari calon menjelang Pilkada Serentak 2020 lalu. Namun secara umum
pemilih tidak mendapat tawaran tersebut.
 Yang mendapat tawaran terutama laki-laki, pemilih muda dan usia produktif,
pendidikan dan ekonomi menengah ke bawah, dan pemilih di pedesaan.
 Di antara yang mendapat tawaran dari calon, mayoritas mendapat tawaran
uang 66.7%, kemudian sembako 39.7%.
 Pemberian dari calon mempengaruhi pilihan 36.3% pemilih. Mayoritas 50.8%
mengaku tidak terpengaruh.
 Umumnya tidak terpengaruh. Yang lebih terpengaruh adalah kelompok usia
produktif dan lansia, etnis Jawa, Batak, Betawi, Minang, dan Bugis,
pendidikan menengah ke bawah, dan di pedesaan.
 Tawaran yang diberikan kebanyakan dinilai sama saja nilainya, 44.2%.
Sekitar 11.5% menilai lebih banyak dan 22% lebih sedikit.
 Umumnya nilai tawaran diakui sama saja oleh pemilih dari berbagai kategori
sosio-demografi.

57
Temuan
 Sekitar 19.9% menjawab bahwa tetangga/warga di lingkungan tempat
tinggal mereka mendapat tawaran dari calon kepala daerah, meskipun
mayoritas 70.2% menjawab tidak.
 Di antara yang mendapat mengetahui adanya tawaran, mayoritas
melihat bahwa tawaran tersebut berupa uang 73.1%, kemudian
sembako 42.9%.
 Warga yang dinilai terpengaruh dan tidak terpengaruh pemberian cukup
berimbang.
 Kebanyakan menilai bahwa pemberian kepada warga sama saja nilainya
dibandingkan sebelumnya.
 Meskipun tidak mayoritas, namun menjelang Pilkada Serentak 9
Desember lalu terdapat pemberian bantuan atau sumbangan berupa
bantuan pembangunan/perbaikan sekolah, tempat ibadah, kepada
organisasi, dan jalan/jembatan/irigasi.

58
PENGADUAN DUGAAN POLITIK
UANG

59
Tahu Kanal Pengaduan Online Jika Mengetahui Terjadinya Politik Uang

Apakah Ibu/Bapak tahu atau pernah dengar kanal pengaduan masyarakat secara online jika
mengetahui terjadinya praktik politik uang? (%)

100 89.8
88.7 88.0
90
80
70
60
50
40
30
20
10
6.3 6.7 5.8 5.0 5.3 4.4
0
Ya tahu Tidak tahu TT/TJ

Semua Responden
Wilayah yang Mengadakan Pilkada Serentak 2020
Tidak ada Pilkada

Mayoritas pemilih tidak tahu kanal pengaduan online jika terjadi politik uang.

60
Jika Tahu, apa kanal pengaduannya?

Jika YA, mohon Ibu/Bapak sebutkan kanal pengaduan online yang Ibu/Bapak ketahui. (%)

28.5
LAPOR! 19.5
44.8

14.0
Saber Pungli 19.5
4.1

7.5
Hotline Bawaslu 9.3
4.3

7.3
JAGA KPK 7.5
6.9
Semua Responden
7.1
Lainnya 6.7
Wilayah yang Mengadakan Pilkada 7.8
Serentak 2020 36.9
TT/TJ 39.5
Tidak ada Pilkada 32.2

0 20 40 60
LAPOR! paling banyak diketahui, terutama di wilayah yang tidak mengadakan Pilkada Serentak
2020, kemudian Saber Pungli.

61
Seberapa Besar Kemungkinan Melapor?

Seberapa besar kemungkinan Ibu/Bapak melapor jika Ibu/Bapak mengetahui ada politik uang
di daerah Ibu/Bapak? (%)

40
35.235.634.6
35
30
25.226.5
25 23.2
20.3
20
15.6 16.817.216.2
15 12.7
10 7.1 7.9 5.7
5
0
Sangat besar Besar Kecil Sangat kecil TT/TJ

Semua Responden
Wilayah yang Mengadakan Pilkada Serentak 2020
Tidak ada Pilkada
Lebih banyak yang menjawab kecil atau sangat kecil melaporkan politik uang 50.9%. Jumlah ini
lebih besar di wilayah yang tanpa pilkada.

62
Tahu Kanal Pengaduan Online Jika Mengetahui Terjadinya Politik Uang
(Berdasarkan Sosio-Demografi dan Wilayah)
Apakah Ibu/Bapak tahu atau pernah
dengar kanal pengaduan masyarakat Seberapa besar kemungkinan Ibu/Bapak melapor jika Ibu/Bapak
secara online jika mengetahui terjadinya mengetahui ada politik uang di daerah Ibu/Bapak?
praktik politik uang?

Base Ya tahu Tidak tahu TT/TJ Sangat besar Besar Kecil Sangat kecil TT/TJ

GENDER GENDER
Laki-laki 50.3 7.2 87.1 5.6 6.9 22.1 36.0 18.4 16.5
Perempuan 49.7 5.4 90.4 4.2 7.2 28.4 34.4 12.9 17.1
USIA USIA
<= 21 tahun 12.0 10.2 89.8 0.0 11.0 37.9 31.7 10.7 8.7
22 - 25 tahun 10.1 10.3 83.5 6.2 8.8 20.7 38.1 20.2 12.2
26 - 40 tahun 36.5 5.1 89.5 5.3 8.1 25.4 34.2 15.9 16.3
41 - 55 tahun 25.7 6.1 88.5 5.4 5.1 24.3 36.7 15.2 18.7
> 55 tahun 15.7 4.0 89.8 6.2 3.7 19.5 36.1 16.5 24.1
AGAMA AGAMA
Islam 87.8 6.3 88.6 5.1 7.1 23.6 36.0 16.1 17.1
Lainnya 12.2 6.3 89.9 3.8 6.9 37.0 29.4 12.1 14.6
ETNIS ETNIS
Jawa 41.6 6.1 87.0 6.8 6.7 23.4 34.1 17.3 18.5
Sunda 15.4 7.7 89.3 3.0 8.0 24.2 39.5 12.6 15.7
Batak 3.5 0.0 100.0 0.0 5.2 45.9 16.5 16.1 16.2
Madura 3.3 3.9 88.3 7.8 6.0 32.5 27.5 9.3 24.7
Betawi 2.9 3.6 93.5 2.9 6.8 22.9 36.7 15.7 17.8
Minang 2.6 4.9 95.1 0.0 6.9 22.3 44.3 6.8 19.7
Bugis 2.7 8.8 91.2 0.0 6.3 23.6 40.2 23.3 6.6
Melayu 2.7 2.0 90.4 7.6 9.1 26.1 34.9 13.3 16.6
Lainnya 25.5 7.6 88.0 4.3 7.5 25.7 36.5 15.8 14.5

Pemilih pemula, kelompok pendidikan tinggi dan sosio-ekonomi atas, serta pemilih di Jawa Barat
cukup banyak yang besar/sangat besar kemungkinan melaporkan politik uang.

63
Tahu Kanal Pengaduan Online Jika Mengetahui Terjadinya Politik Uang
(Berdasarkan Sosio-Demografi dan Wilayah)

Apakah Ibu/Bapak tahu atau pernah


dengar kanal pengaduan masyarakat Seberapa besar kemungkinan Ibu/Bapak melapor jika Ibu/Bapak
secara online jika mengetahui mengetahui ada politik uang di daerah Ibu/Bapak?
terjadinya praktik politik uang?

Base Ya tahu Tidak tahu TT/TJ Sangat besar Besar Kecil Sangat kecil TT/TJ

PENDIDIKAN PENDIDIKAN
<= SD 27.5 2.7 91.8 5.6 6.1 18.0 34.8 15.8 25.3
SLTP 20.0 3.3 91.1 5.6 7.0 23.4 39.1 16.4 14.0
SLTA 41.1 8.2 87.5 4.3 6.9 28.4 35.8 16.3 12.6
Kuliah 11.5 13.9 82.0 4.0 10.3 34.7 27.9 11.2 16.0
PEKERJAAN PEKERJAAN
Petani, buruh
kasar, bengkel,
satpam, tidak 44.6 5.1 89.6 5.3 5.6 21.4 38.0 17.7 17.1
tetap, sopir/ojek,
PKL, menganggur
Pegawai
(PNS/Desa/Swast
a), pedagang
besar,
wiraswasta, 22.5 8.5 87.3 4.2 9.0 31.8 31.3 13.6 14.4
pengusaha,
guru/dosen,
profesional

Ibu Rumah
26.0 4.2 90.5 5.4 7.4 22.9 35.1 16.2 18.4
Tangga
Lainnya 6.9 15.8 80.5 3.7 9.3 36.1 29.7 7.3 17.5
PENDAPATAN PENDAPATAN
< 1 juta 22.0 2.9 86.9 10.2 8.3 23.2 31.4 15.9 21.1
1 juta - < 2 juta 34.2 5.8 90.0 4.2 4.4 19.7 36.7 20.0 19.3
2 - < 3 juta 17.8 7.0 88.8 4.1 7.9 23.3 42.4 13.2 13.3
3 - < 4 juta 13.8 10.0 87.9 2.1 5.8 35.5 33.1 12.1 13.4
=>4 juta 12.2 9.7 88.6 1.8 13.6 35.7 27.8 12.4 10.5

64
Tahu Kanal Pengaduan Online Jika Mengetahui Terjadinya Politik Uang
(Berdasarkan Sosio-Demografi dan Wilayah)

Apakah Ibu/Bapak tahu atau


pernah dengar kanal pengaduan Seberapa besar kemungkinan Ibu/Bapak melapor jika
masyarakat secara online jika Ibu/Bapak mengetahui ada politik uang di daerah
mengetahui terjadinya praktik Ibu/Bapak?
politik uang?

Sangat Sangat
Base Ya tahu Tidak tahu TT/TJ Besar Kecil TT/TJ
besar kecil

DESA-KOTA DESA-KOTA
Pedesaan 50.0 5.3 88.9 5.9 7.8 20.5 36.3 16.5 18.9
Perkotaan 50.0 7.4 88.6 4.0 6.4 29.9 34.1 14.8 14.8
PILKADA-NON PILKADA PILKADA-NON PILKADA
Ada Pilkada
Serentak 9 61.0 6.7 88.0 5.3 7.9 26.5 35.6 12.7 17.2
Desember 2020
Tidak ada Pilkada
Serentak 9 39.0 5.8 89.8 4.4 5.7 23.2 34.6 20.3 16.2
Desember 2020
WILAYAH WILAYAH
SUMATERA 21.3 3.6 89.4 7.1 4.5 22.0 31.9 20.9 20.7
BANTEN 4.5 3.7 92.7 3.6 6.3 40.9 33.9 10.6 8.2
DKI 4.0 4.6 95.4 0.0 5.4 19.3 18.3 25.6 31.4
JABAR 18.1 7.4 90.1 2.5 11.9 21.9 40.4 10.2 15.6
JATENG 13.6 5.1 89.1 5.8 4.8 24.8 35.3 18.8 16.3
JATIM 15.8 8.5 82.7 8.8 5.8 31.1 34.1 10.0 18.9
KALIMANTAN 5.8 8.6 88.6 2.8 7.0 19.9 50.0 15.9 7.1
SULAWESI 7.3 8.4 88.0 3.6 7.8 26.5 29.4 21.4 14.9
LAINNYA 9.6 7.4 90.1 2.5 9.4 27.0 38.0 12.7 12.9

65
Temuan
 Mayoritas pemilih tidak tahu kanal pengaduan online jika terjadi politik
uang.
 LAPOR! paling banyak diketahui, terutama di wilayah yang tidak
mengadakan Pilkada Serentak 2020, kemudian Saber Pungli.
 Lebih banyak yang menjawab kecil atau sangat kecil melaporkan politik
uang 50.9%. Jumlah ini lebih besar pada wilayah yang tanpa pilkada.

66
BANSOS

67
Menerima Bansos/Bantuan COVID-19?

Apakah Ibu/Bapak menerima atau tidak bansos atau bantuan yang lain terkait dengan
COVID-19? (%)

60 54.4 56.2
53.2
50 45.6 46.8
43.8
40

30

20

10

0
Ya Tidak

Semua Responden
Wilayah yang Mengadakan Pilkada Serentak 2020
Tidak ada Pilkada

Lebih dari separuh warga menerima bansos. Mereka yang menerima dan tidak menerima
berimbang antara wilayah yang mengadakan dan yang tidak mengadakan pilkada
serentak.

68
Menerima Bansos/Bantuan COVID-19?
(Berdasarkan Sosio-Demografi dan Wilayah)

Tidak Tidak
Base Ya Tidak Base Ya Tidak
jawab jawab

GENDER PENDIDIKAN
Laki-laki 50.3 50.5 49.5 0.0 <= SD 27.5 63.5 36.5 0.0
Perempuan 49.7 58.3 41.7 0.0 SLTP 20.0 55.9 44.1 0.0
USIA SLTA 41.1 52.3 47.7 0.0
<= 21 tahun 12.0 40.8 59.2 0.0 Kuliah 11.5 36.8 63.2 0.0
22 - 25 tahun 10.1 53.3 46.7 0.0 PEKERJAAN
26 - 40 tahun 36.5 56.8 43.2 0.0 Petani, buruh
41 - 55 tahun kasar, bengkel,
25.7 57.4 42.6 0.0
satpam, tidak 44.6 58.0 42.0 0.0
> 55 tahun 15.7 54.8 45.2 0.0 tetap, sopir/ojek,
AGAMA PKL, menganggur
Islam 87.8 54.6 45.4 0.0 Pegawai
Lainnya 12.2 53.0 47.0 0.0 (PNS/Desa/Swast
ETNIS a), pedagang
Jawa besar,
41.6 56.6 43.4 0.0
wiraswasta, 22.5 49.6 50.4 0.0
Sunda 15.4 49.5 50.5 0.0 pengusaha,
Batak 3.5 60.9 39.1 0.0 guru/dosen,
Madura 3.3 68.1 31.9 0.0 profesional
Betawi 2.9 56.1 43.9 0.0
Ibu Rumah
Minang 2.6 54.5 45.5 0.0 26.0 58.0 42.0 0.0
Tangga
Bugis 2.7 40.9 59.1 0.0 Lainnya 6.9 32.1 67.9 0.0
Melayu 2.7 55.4 44.6 0.0 PENDAPATAN
Lainnya 25.5 52.2 47.8 0.0 < 1 juta 22.0 60.9 39.1 0.0
1 juta - < 2 juta 34.2 61.8 38.2 0.0
Penerima bansos terutama dari kelompok 2 - < 3 juta 17.8 54.9 45.1 0.0
perempuan, usia produktif, pendidikan dan ekonomi 3 - < 4 juta 13.8 45.9 54.1 0.0
menengah ke bawah, di pedesaan, DKI, Jatim, =>4 juta 12.2 33.2 66.8 0.0
Sumatera, Sulawesi.

69
Menerima Bansos/Bantuan COVID-19?
(Berdasarkan Sosio-Demografi dan Wilayah)

Tidak
Base Ya Tidak
jawab

DESA-KOTA
Pedesaan 50.0 56.9 43.1 0.0
Perkotaan 50.0 51.8 48.2 0.0
PILKADA-NON PILKADA
Ada Pilkada Serentak 9 Desember 2020 61.0 53.2 46.8 0.0
Tidak ada Pilkada Serentak 9 Desember 2020 39.0 56.2 43.8 0.0
WILAYAH
SUMATERA 21.3 56.8 43.2 0.0
BANTEN 4.5 29.3 70.7 0.0
DKI 4.0 83.5 16.5 0.0
JABAR 18.1 49.9 50.1 0.0
JATENG 13.6 57.9 42.1 0.0
JATIM 15.8 60.3 39.7 0.0
KALIMANTAN 5.8 37.8 62.2 0.0
SULAWESI 7.3 50.1 49.9 0.0
LAINNYA 9.6 55.4 44.6 0.0

Penerima bansos terutama dari kelompok perempuan, usia produktif,


pendidikan dan ekonomi menengah ke bawah, di pedesaan, DKI, Jatim,
Sumatera, Sulawesi.

70
Jika menerima, dari mana?

Jika ‘ya’, dari manakah bantuan yang Ibu/Bapak terima tersebut? (Tuliskan secara
spesifik/detail). Jawaban boleh lebih dari satu! (%)

Pemerintah Daerah (Kabupaten/Kota/Provinsi) 51.4


51.4
51.3
Kementerian atau pemerintah pusat 47.7
48.5
46.5
Pasangan calon yang akan maju di pilkada 5.3
5.1
5.6
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) 2.8
3.7
1.6
Organisasi kemasyarakatan/ormas 1.6
1.6
1.6
Organisasi relawan (dikoordinir oleh tokoh seperti 1.2
Sandiaga Uno) .71.6

Partai politik, 0.9


1.6
Semua Responden 0.0
Orang kaya setempat 0.2
.3
0.0
Wilayah yang Mengadakan Pilkada 4.6
Serentak 2020 Lainnya 4.7
4.6
Tidak ada Pilkada TJ 0.8
.8
.8
0 10 20 30 40 50 60

Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat paling banyak memberi bansos, baik di wilayah Pilkada
Serentak maupun tidak.

71
Temuan
 Lebih dari separuh warga menerima bansos. Mereka yang menerima dan
tidak menerima berimbang antara wilayah yang mengadakan dan yang
tidak mengadakan pilkada serentak.
 Penerima bansos terutama dari kelompok perempuan, usia produktif,
pendidikan dan ekonomi menengah ke bawah, di pedesaan, DKI, Jatim,
Sumatera, Sulawesi.
 Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat paling banyak memberi
bansos, baik di wilayah Pilkada Serentak maupun tidak.

72
KEPERCAYAAN TERHADAP
LEMBAGA NEGARA DALAM
MENGAWASI INTEGRITAS
PILKADA

73
Kepercayaan terhadap Beberapa Lembaga dalam Mengawasi
Pelaksanaan dan Integritas Pemilukada
Apakah Ibu/Bapak sangat percaya, cukup percaya, sedikit percaya, ataukah tidak percaya sama
sekali terhadap lembaga berikut ini dalam mengawasi pelaksanaan dan integritas pemilukada?
(Semua Responden)

Presiden 11 66 16 25

Bawaslu 5 67 19 2 6

Komisi Pemilihan Umum (KPU) 5 66 20 3 6

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 9 62 20 4 6

Polisi 4 58 29 4 5

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) 2 43 37 12 6

0 20 40 60 80 100

Sangat percaya Cukup percaya Tidak percaya Sangat tidak percaya TT/TJ

Kepercayaan untuk mengawasi pelaksanaan dan integritas Pilkada tinggi pada Presiden 77%,
Bawaslu 72%, KPU 71%, KPK 71%, Polisi 62%, dan DPR 45%.

74
Kepercayaan terhadap Beberapa Lembaga dalam Mengawasi
Pelaksanaan dan Integritas Pemilukada
Apakah Ibu/Bapak sangat percaya, cukup percaya, sedikit percaya, ataukah tidak percaya sama
sekali terhadap lembaga berikut ini dalam mengawasi pelaksanaan dan integritas pemilukada?
(Responden di Wilayah yang Menyelenggarakan Pilkada 2020)

Presiden 13 65 16 24

Bawaslu 5 68 19 25

Komisi Pemilihan Umum (KPU) 5 68 20 2 5

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 10 62 18 4 6

Polisi 5 59 29 4 4

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) 3 45 35 12 5

0 20 40 60 80 100

Sangat percaya Cukup percaya Tidak percaya Sangat tidak percaya TT/TJ

Di wilayah Pilkada, kepercayaan untuk mengawasi pelaksanaan dan integritas Pilkada tinggi
pada Presiden 78%, Bawaslu 73%, KPU 73%, KPK 72%, Polisi 64%, dan DPR 48%.

75
Kepercayaan terhadap Beberapa Lembaga dalam Mengawasi
Pelaksanaan dan Integritas Pemilukada
Apakah Ibu/Bapak sangat percaya, cukup percaya, sedikit percaya, ataukah tidak percaya sama
sekali terhadap lembaga berikut ini dalam mengawasi pelaksanaan dan integritas pemilukada?
(Responden di Wilayah yang Tidak Menyelenggarakan Pilkada 2020)

Presiden 9 67 16 2 6

Bawaslu 4 67 20 3 7

Komisi Pemilihan Umum (KPU) 4 63 22 4 7

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 6 61 23 4 6

Polisi 3 58 30 4 5

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) 1 41 39 13 6

0 20 40 60 80 100

Sangat percaya Cukup percaya Tidak percaya Sangat tidak percaya TT/TJ

Di wilayah non-pilkada serentak, kepercayaan untuk mengawasi pelaksanaan dan integritas


Pilkada tinggi pada Presiden 76%, Bawaslu 71%, KPU 67%, KPK 67%, Polisi 61%, dan DPR
42%.

76
Temuan
 Kepercayaan untuk mengawasi pelaksanaan dan integritas Pilkada tinggi
pada Presiden 77%, Bawaslu 72%, KPU 71%, KPK 71%, Polisi 62%, dan
DPR 45%.
 Di wilayah Pilkada, kepercayaan untuk mengawasi pelaksanaan dan
integritas Pilkada tinggi pada Presiden 78%, Bawaslu 73%, KPU 73%,
KPK 72%, Polisi 64%, dan DPR 48%.
 Di wilayah non-pilkada serentak, kepercayaan untuk mengawasi
pelaksanaan dan integritas Pilkada tinggi pada Presiden 76%, Bawaslu
71%, KPU 67%, KPK 67%, Polisi 61%, dan DPR 42%.

77
KESIMPULAN

78
Kesimpulan

Kepuasan terhadap Demokrasi


 Pasca Pilkada Serentak 2020, kepuasan terhadap praktik demokrasi
masih cukup positif, meskipun jika dibandingkan temuan sebelum wabah
maka angka ini tidak istimewa.
 Akan tetapi, kepuasan terhadap praktik demokrasi ini berbeda
antarwilayah. Kepuasan cenderung lebih tinggi di wilayah yang
mengadakan Pilkada Serentak. Sedangkan di wilayah tanpa pilkada,
kepuasan dan ketidakpuasan berimbang. Berdasr sosio-demografi,
ketidakpuasan dirasakan terutama dari kelompok pendidikan tinggi dan
pemilih di DKI.

79
Kesimpulan

Persepsi dan Sikap terhadap Suap dan Gratifikasi


 Dalam hal persepsi terhadap korupsi, mayoritas menilai bahwa tingkat
korupsi di Indonesia dalam dua tahun terakhir meningkat. Persepsi ini
pun berbeda antarwilayah. Wilayah tanpa pilkada lebih banyak yang
menilai ‘meningkat’ dibandingkan wilayah pilkada.
 Masih berkaitan dengan isu korupsi, sikap terhadap suap dan gratifikasi
cukup positif. Mayoritas 66.2% menilai tidak wajar pemberian untuk
memperlancar urusan di instansi pemerintah. Akan tetapi, sekitar 29.3%
menilai wajar. Angka ini cukup tinggi mengingat pemberian suap dan
gratifikasi ini merupakan tingkah laku negatif.

80
Kesimpulan

Evaluasi terhadap Pilkada Serentak dan Alasan Memilih


 Terkait dengan Pilkada Serentak, mayoritas 67.4% menilai jurdil-luber
pelaksanaan Pilkada Serentak. Wilayah Pilkada menilai lebih positif
dibandingkan wilayah tanpa Pilkada.
 Secara umum, pemilih pada umumnya setuju bahwa pemilu merupakan
kesempatan untuk mengganti kepala daerah yang tidak memenuhi
aspirasi rakyat dan untuk memilih pemimpin yang akan menawarkan
kebijakan berguna bagi negara dan bangsa.
 Terhadap alasan bahwa pemilu sebagai kesempatan untuk mendapat
hadiah/uang/bantuan dari calon umumnya tidak disetujui warga. Namun
sekitar 24.6% cenderung setuju. Angka ini cukup tinggi, mengingat
alasan politik uang adalah alasan yang negatif.
 Alasan politik identitas agama kuat, yakni pemilu sebagai kesempatan
memilih pemimpin yang seiman. Sedangkan identitas etnis berimbang,
antara yang setuju dengan tidak setuju bahwa pemilu sebagai
kesempatan untuk memilih pemimpin beretnis sama.

81
Kesimpulan

Politik Uang
 Secara umum, pengalaman politik uang warga cukup tinggi. Sekitar
30.8% pernah ditawari uang/barang untuk memilih partai atau anggota
legislative, 26.5% pernah ditawari uang/barang agar memilih
capres/cawapres tertentu, 25.6% pernah ditawari uang/barang agar
memilih calon gubernur tertentu, 27.1% pernah ditawari uang/barang
agar memilih bupati/walikota tertentu.
 Sekitar 29% pemilih menilai politik uang wajar, jumlahnya berimbang
antara wilayah pilkada dan tanpa pilkada.
 Mereka yang menilai wajar politik uang, mayoritas akan menerima uang
tetapi memilih sesuai hati nurani.
 Hal ini menunjukkan bahwa baik di level sikap maupun tingkah laku,
warga cukup toleran terhadap politik uang dan pernah mengalaminya
pada berbagai tingkatan pemilu. Dengan demikian, upaya untuk
menyosialisasikan pemilu tanpa politik uang masih harus terus
dilakukan.

82
Kesimpulan
Politik Uang dan Partisipasi pada Pilkada Serentak 2020
 Menjelang Pilkada Serentak 20 Desember 2020, cukup banyak yang
mendapat tawaran uang atau barang, atau mengetahui bahwa warga di
lingkungan mereka mendapat tawaran tersebut. Dari yang mendapat
tawaran, meski banyak yang tidak terpengaruh, namun cukup banyak
yang terpengaruh uang atau pemberian yang ditawarkan tersebut.
 Yang mendapat tawaran terutama laki-laki, pemilih muda dan usia
produktif, pendidikan dan ekonomi menengah ke bawah, dan pemilih di
pedesaan.
 Di wilayah yang mengadakan Pilkada Serentak, mayoritas pemilih
datang ke TPS pada Pilkada Serentak 9 Desember 2020 lalu. Mayoritas
mengakui bahwa TPS menerapkan protokol kesehatan.
 Tingkat partisipasi lebih tinggi di kalangan laki-laki, pemilih usia
produktif dan lansia, pendidikan SLTP ke bawah, ekonomi menengah ke
bawah.

83
Kesimpulan
Pelaporan Politik Uang
 Terkait dengan laporan atas dugaan politik uang, mayoritas pemilih tidak
tahu kanal pengaduan online jika terjadi politik uang. Dua yang cukup
diketahui oleh mereka yang tahu, yakni LAPOR! dan Saber Pungli.
 Hal ini menunjukkan masih sedikitnya sosialisasi cara melaporkan
dugaan politik uang pada warga.
 Selain itu, upaya untuk mendorong partisipasi warga dalam melaporkan
juga perlu dilakukan karena intensi warga untuk melaporkan cenderung
rendah.

84
Kesimpulan
Bansos
 Lebih dari separuh warga menerima bansos. Mereka yang menerima dan
tidak menerima berimbang antara wilayah yang mengadakan dan yang
tidak mengadakan pilkada serentak.
 Penerima bansos terutama dari kelompok perempuan, usia produktif,
pendidikan dan ekonomi menengah ke bawah, di pedesaan, DKI, Jatim,
Sumatera, Sulawesi.
 Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat paling banyak memberi
bansos, baik di wilayah Pilkada Serentak maupun tidak.
 Hal ini mengindikasikan bahwa pemberian bansos di daerah masih
dilakukan secara proporsional meskipun di wilayah Pilkada.

85
Kesimpulan

Kepercayaan terhadap Lembaga


 Kepercayaan untuk mengawasi pelaksanaan dan integritas Pilkada
tinggi, terutama pada Presiden, Bawaslu, KPU dan KPK. Kepercayaan ini
tinggi baik di wilayah Pilkada dan tanpa Pilkada Serentak. Hal ini positif
dan harus terus dijaga agar legitimasi Pilkada di mata publik juga tetap
tinggi.

86
Kesimpulan
Perbandingan Wilayah Dengan dan Tanpa Pilkada Serentak
 Meskipun secara umum pola jawaban warga mirip antara wilayah
dengan dan tanpa pilkada, namun wilayah tanpa pilkada menunjukkan
kecenderungan sikap yang lebih negatif khususnya mengenai:
◦ Kepuasan terhadap praktik demokrasi cenderung lebih rendah.
◦ Persepsi bahwa tingkat korupsi dalam dua tahun terakhir meningkat juga
tampak lebih tinggi di wilayah tanpa pilkada.
◦ Penilaian pemilu jurdil-luber tampak lebih buruk di wilayah tanpa pilkada.
◦ Kemungkinan melaporkan jika ada dugaan politik uang tampak lebih kecil
di wilayah tanpa pilkada.
 Kecenderungan tersebut patut menjadi catatan karena justru di wilayah
tanpa pilkada penilaian cenderung negatif pada beberapa aspek.
Sebaliknya, di wilayah yang menyelenggarakan Pilkada Serentak justru
terlihat lebih positif.

87
Gedung Arva Lt.3, Jalan RP. Soeroso No 40 BC
Menteng, Jakarta Pusat 10350, Indonesia
Telp. 0812 8059 4264
Website: www.lsi.or.id, Email: info@lsi.or.id

Anda mungkin juga menyukai