Penyalahgunaan Narkoba
Tahun 2021
Uji Publik Hasil Penelitian BNN Tahun 2021
Jakarta, 8 Desember 2021
2
1
Narkoba marak terjadi di Indonesia, tersebar
di semua provinsi serta seluruh lapisan
sosial dan pekerjaan
2
Survei Prevalensi 2019
1,8% (3.419.188 dari 186.616.874 orang
berumur 15-64 tahun, atau 1 dari 55 orang)
3
Perlu program strategis penanggulangan
narkoba
3
Agar strategi program dapat PEMANFAATAN DATA HASIL SURVEI Asia and the Pacific)
efisien dan efektif,
dibutuhkan data: • Bappenas
(penyusunan sasaran utama
perkembangan
pembangunan bidang Hankam)
penyalahguna narkoba, pola
• Bahan laporan sidang CND
dan faktor-faktor yang (Comission on Narcotic Drugs)
memengaruhi • Pengisian form DAINAP
(Drug Abuse Information Network
for
Survei berkala, untuk
mengetahui
perkembangan
penyalahgunaan
narkoba dan perubahan
pola serta faktor-faktor
yang memengaruhinya
4
UMUM
Memetakan penyalahgunaan narkoba di Indonesia
KHUSUS
1. Mengetahui angka prevalensi penyalahgunaan
narkoba tingkat nasional dan perbandingannya
dengan angka prevalensi tahun 2019.
2. Menganalisis pola penyalahgunaan narkoba.
3. Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi
penyalahgunaan narkoba, meliputi faktor
individu, keluarga, dan sosial.
5
BAGIAN 02 METODOLOGI
Pendekatan Penelitian, Jumlah Sampel,
Tahapan Penarikan Sampel, dan
Survei Nasional Penyalahgunaan Narkoba 2021
Metode Pengumpulan Data
6
PENDEKATAN PENELITIAN
DAN JUMLAH SAMPEL
PENDEKATA
N POPULASI LOKASI JUMLAH SAMPEL
PENELITIAN Penduduk Indonesia 34 provinsi Target 66.900 rumah tangga
Pendekatan berumur 15-64 tahun di Indonesia Tercapai 64.348 rumah tangga
Kuantitatif (responden individu)
Response Rate = 96,18%
Relative Standard Error = 4,38%
7
TAHAPAN PENARIKAN SAMPEL
Stratified Three Stage Cluster Sampling
(Penarikan sampel berkelompok tiga tahapan)
Provinsi
8
PROSEDUR PEMILIHAN SAMPEL
Memilih kabupaten/kota:
memperhatikan kabupaten Memilih 20 rumah tangga
rawan/tidak rawan narkoba pada blok sensus
terpilih
10
BAGIAN 03 HASIL
Karakteristik Responden, Tren Angka Prevalensi
2019-2021, Pola Penyalahgunaan Narkoba, dan
Survei Nasional Penyalahgunaan Narkoba 2021
Faktor-Faktor Penyalahgunaan Narkoba
11
KARAKTERISTIK RESPONDEN
N = 64.348 Laki-Laki Perempuan Kota Desa
50,32% 49,68%
55,62% 44,38%
PIRAMIDA RESPONDEN
60-64- - 60-64
55-59- - 55-59
50-54- - 50-54
45-49- - 45-49
TINGKAT PENDIDIKAN DAN TEMPAT TINGGAL
40-44- - 40-44
- 35-39
Desa+Kota 6,85 18,43 21,19 39,80 13,73
35-39-
30-34- - 30-34
Kota 3 ,93 11,92 19,45 46,68 18,02
25-29- - 25-29
TANGGA
Menikah
STATUS PERKAWINAN
0,18 0,10 0,14 Menikah
100 Desa+Kota
5,20 6,79 6,08
Kota
80 26,87 29,08
30,84 Desa
60
40
67,74 62,27 64,70
20
0
Desa Kota Desa+Kota
DENGAN KRT Istri/Suami Anak/Menantu Cucu Orang Tua/Mertua Lainnya
100
HUBU
0 20 40 KRT
NGAN KEGIATAN UTAMA RESPONDEN
Cerai Hidup/Mati Lainnya BEKERJA SEKOLAH MENGURUS TIDAK BEKERJA/
54,45% 11,84% 24,21%
RUMAH TANGGA 9,50%
PENGANGGURAN
13
WORK
34,61 29,14 32,25
34,39 27,74 33,64
34,87 30,91 30,50
TREN
ANGKA PREVALENSI
2019-2021
14
ANGKA PREVALENSI
2019-2021 PREDIKSI JUMLAH PENDUDUK
3,50 15-64 TAHUN TERPAPAR
3,01 NARKOBA
3,00
2,50 2,40
2,57 2019 2021
2,50 2,30 2,23
2,03
1,90 1,95 Pernah Pakai 4.534.744 4.827.616
2,00 1,80
1,70 1,61
Setahun Pakai 3.419.188 3.662.646
1,50
Angka prevalensi setahun terakhir
1,00 penyalahgunaan narkoba meningkat
2019 2021 2019 2021 2019 2021 dari 1,80% pada tahun 2019 menjadi
Desa Kota 1,95%
Total
di tahun 2021.
Pernah Pakai Setahun Pakai
Secara umum terjadi penurunan
Total Penduduk Indonesia 15-64 Tahun
angka prevalensi di wilayah
187.513.456
15
ANGKA PREVALENSI 2019-2021
Menurut Jenis Kelamin dan Tempat Tinggal
PERNAH PAKAI SETAHUN PAKAI
6,00 6,00
5,00 Risiko perempuan
5,00 4,80 terpapar narkoba
4,60 4,53 5,00
3,88 3,90
dalam setahun
4,00 4,00 3,70 terakhir
3,08 3,40
3,02 mengalami
3,00 2,68
3,00 peningkatan dari
2,26 0,20% (2019)
2,00
1,46 2,00 1,42 menjadi
1,25 1,21
0,98
1,00 0,95 1,21%
0,50 0,40 1,00
0,20 0,30 0,20 (2021).
0,20
-
2019 2021 2019 2021 2019 2021 - 2019 2021 2019 2021 Peningkatan
2019 2021 terbesar terjadi di
Desa Kota Total Kota Total
Desa
LK PR LK PR
16
ANGKA PREVALENSI 2019-2021
Menurut Kelompok Umur dan Tempat Tinggal
PERNAH PAKAI SETAHUN PAKAI
4,00 4,00
3,00 3,00
2,00 2,00
1,00 1,00
- -
2019 2021 2019 2021 2019 2021 2019 2021 2019 2021 2019 2021
Desa Kota Total (Desa Desa Kota Total (Desa
+ Kota) + Kota)
15 - 24 1,10 1,93 2,30 1,99 1,80 1,96 15 - 24 0,80 1,83 1,50 1,89 1,30 1,87
25 - 49 3,30 2,24 3,00 3,61 3,10 3,00 25 - 49 2,50 1,61 2,30 2,34 2,40 2,02
50 - 64 0,40 1,65 1,80 2,60 1,30 2,17 50 - 64 0,30 1,38 1,40 2,30 1,00 1,88
Terjadi peningkatan keterpaparan narkoba pada kelompok umur 15 – 24 dan 50 – 64 tahun, terutama di perd
17
ANGKA PREVALENSI 2019-2021
Menurut Kegiatan Utama dan Tempat Tinggal
PERNAH PAKAI SETAHUN PAKAI
5,00 3,00
2,50
4,00 2,00
1,50
3,00 1,00
0,50
2,00 -
1,00
-
2019 2021 2019 2021 2019 2021 2019 2021 2019 2021 20192021
Desa Kota Total Desa Kota Total
Bekerja 3,40 2,62 3,60 4,10 3,50 3,45 Bekerja 2,50 1,93 2,70 2,75 2,70 2,39
Sekolah 1,80 1,82 1,40 1,20 1,50 1,44 Sekolah 1,60 1,75 0,90 1,15 1,10 1,38
Mengurus RT 0,20 0,89 0,50 1,34 0,40 1,12 Mengurus RT 0,10 0,86 0,50 1,32 0,30 1,10
Tidak bekerja 0,70 2,12 3,70 3,11 2,60 2,67 Tidak bekerja 0,20 1,71 2,40 2,80 1,60 2,32
Penduduk 15-64 tahun yang beraktivitas mengurus rumah tangga dan tidak bekerja memiliki risiko lebih bes
18
POLA
PENYALAHGUNAAN
NARKOBA
19
POLA PENYALAHGUNAAN NARKOBA
JENIS NARKOBA YANG DIKONSUMSI (2021)
Obat sakit kepala yang diminum dicampur dengan… Lima jenis narkoba yang banyak
Ketamin dikonsumsi, adalah (1) ganja,
Kokain sabu, ekstasi dan amphetamine,
Rclona dextro, (4) nipam, (5) pil koplo.
Lainnya Mayoritas jenis narkoba yang pertama kali dikonsumsi adalah ganja (59,1
Zenith/ Carnophen/ Carisoprodol/ PCC/ Pil Jin/… dan dextro (4,3%).
Pethindin, morfin, opium/candu, codein
Rata-rata umur pertama kali menggunakan narkoba ada
Obat sakit kepala yang diminum berlebihan…
19 tahun tinggal di perdesaan dan 20 tahun menetap di per
Heroin (putau, etop)
Trihexyphenidyl/Trihex/THP/Pil
Kecubung, LSD, mushroom/ jamur di kotoran…
Tembakau gorila, katinon, metilkaton, metilon
Pil kolpo, BK, Mbiat, mboti, roda, luminal,…
Nipam, lexotan, rohypnol, mogadon, valium,…
Dextro (Dextromethorpan)
Shabu, ekstasi, amphetamin,…
Ganja, hasish (getah ganja)
0% 10% 20% 30% 40% 50%
20
POLA PENYALAHGUNAAN NARKOBA
SUMBER PEROLEHAN NARKOBA PERTAMA KALI ALASAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PERTAMA KALI
21
POLA PENYALAHGUNAAN NARKOBA
CARA MEMPEROLEH NARKOBA TEMPAT MEMAKAI NARKOBA
22
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMENGARUHI
PENYALAHGUNAAN
NARKOBA
23
PENGETAHUAN TENTANG DAMPAK
PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Keinginan untuk melukai diri…
Curiga Berlebihan Penyalahguna narkoba cenderung memilliki penge
Ketakutan berlebihan
Nafsu makan berkurang atau…
Peningkatan/penurunan emosi
Gangguan pola tidur
Kecemasan/kegelisahan
Tidak ada perbedaan pola penyalahgunaan narkoba m
Gangguan pemusatan…
Senyum sendiri, halusinasi,…
24
PERSEPSI TEMPAT DAN PROFESI
RAWAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA
PERSEPSI TERHADAP TEMPAT RAWAN NARKOBA PERSEPSI TERHADAP PROFESI RAWAN NARKOBA
Penyalahguna narkoba lebih memahami tempat dan profesi rawan
Pekerja perkebunan
Salon, sauna/spa, tempat…
Pekerja tambang
Lingkungan tempat kerja Pemijat
Pilot
Lingkungan sekolah
ABK/Nelayan
Warung… Kapster salon
Kuli angkut
Warung internet/game
Pekerja shift malam
Tempat kost/asrama Juru parkir
Pemandu billyard
Jalan/gang sepi Supir
Hotel/penginapan/aparte… Pekerja seni
Pemandu Lagu
Tempat hiburan malam Pelayan bar/bartender/barista
0% 20% 40% 60% 80% 100% 0% 20% 40% 60% 80%
Bukan Penyalahguna Penyalahguna Bukan Penyalahguna Penyalahguna
25
SIKAP JIKA DITAWARI
MENYALAHGUNAKAN NARKOBA
Membantu menjualka/mengantarkan
menjualkan/me
sikap diminta
n gantarkan
Memakainya
sikap ditawari
Melaporkan
memakai
narkoba
untuk
Menolak/menghindar/diam saja
Mereka yang bersikap MELAPORKAN jika ditawari memakai atau menjual narkoba le
Membelinya
ditawari
sikap
untuk
Melaporkan
Menolak/menghindar/diam saja
penjual/penganta
Lainnya Diam saja
penjual/pengantar
r narkoba?
a menjadi
Menasehati Melarang Lainnya Diam saja Ikut memakai
narkoba?
Menasehati 28,17%
Melaporkan kepada yang berwajib
Melarang Lainnya Menasehati
memakai
hidup/pacar/keluarg
Diam saja Ikut memakai
sikap jika teman
26,57% 4,49%
Melaporkan kepada yang berwajib
Menasehati Melarang
Anda
a
Melarang 54,85%
0% 20% 40% 60% 0% 20% 40% 60%
Bukan Penyalahguna Penyalahguna Bukan Penyalahguna Penyalahguna
27
PERILAKU BERISIKO PADA
PENYALAHGUNAAN NARKOBA
80% Penyalahguna narkoba cenderung
memiliki perilaku berisiko besar pada
64,3%
perilaku merokok (64,3%), minum
60%
minuman keras (46,5%), nongkrong
46,5% malam di luar rumah (38,7%),
38,7%
40% melakukan hubungan seks luar nikah
(14,6%), mengunjungi tempat
hiburan malam (11,5%), dan
20% 14,6% mengunjungi lokalisasi (1,2%).
11,5%
1,2%
0%
Merokok Minuman hubungan Mengunjungi Mengunjungi Nongkrong
keras seks luar tempat lokalisasi
Tidak ada perbedaan
malam hari di
pola perilaku berisiko menurut jenis kelamin dan
nikah hiburan luar rumah
malam
28
KEDEKATAN EMOSIONAL DAN INTENSITAS KOMUNIKASI
DALAM KELUARGA DAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Tidak pernah
berkomunikasi
dgn kel
sering
Lainnya
Pasangan (suami/istri)
Orang tua
Apotek/toko obat/klinik/RS
Pencurian
Tempat Hiburan
Narkoba
Terminal/Bandara/pelabuhan/stasiun
Protitusi Pasar/Mall
Perjudian 0% 20%
Bukan Penyalahguna 40% 60% 80% 100%
Penyalahguna
Tawuran Penduduk berumur 15-64 tahun cenderung memiliki risiko terpapar narkoba apabila lingkungan tempat tingga
Kedekatan tempat tinggal dengan fasilitas umum juga
Miras meningkatkan risiko orang terpapar narkoba.
30
BAGIAN 04 PENUTUP
Kesimpulan
Survei Nasional Penyalahgunaan Narkoba 2021 Rekomendasi
31
KESIMPULAN
Angka prevalensi penyalahgunaan narkoba mengalami peningkatan pada tahun 2021,
dari 1,80% tahun 2019 menjadi 1,95% untuk setahun pakai. Peningkatan juga terjadi
pada yang pernah pakai, dari 2,40% menjadi 2,57%.
32
KESIMPULAN
Ganja dan sabu merupakan jenis narkoba yang paling banyak dikonsumsi. Tiga jenis
lain yang banyak dikonsumsi: dextro, nipam, dan pil koplo. Jenis narkoba pertama kali
dikonsumsi yaitu: ganja, sabu, dan dextro. Rata-rata umur pertama kali menggunakan
narkoba yaitu 19 tahun di perdesaan, dan 20 tahun di perkotaan
Pertemanan merupakan sumber perolehan utama narkoba pertama kali, dan diperoleh
secara gratis. Membeli dengan sistem patungan banyak dilakukan untuk menyiasati
harga narkoba yang mahal.
Rumah, kamar, apartemen, bangunan kosong, kebun yang jauh dari keramaian
penduduk dan kurang pengawasan merupakan tempat yang banyak digunakan untuk
menyalahgunakan narkoba
33
KESIMPULAN
Penyalahguna narkoba cenderung permisif menghadapi teman maupun keluarga
yang menyalahgunakan narkoba. Mereka lebih banyak memiliki perilaku berisiko
dibandingkan yang bukan penyalahguna, terutama kebiasaan merokok, minum minuman
keras dan nongkrong malam hari di luar rumah.
34
REKOMENDASI
Optimalisasi Forum Komunikasi Ketahanan Keluarga melalui grup interaktif, seperti WA
(WhatsApp) Group, antara orang tua/guru sekolah/BNN di wilayah perlu diintesifkan agar
informasi kewaspadaan penyalahgunaan narkoba tersampaikan dengan baik dan
sekaligus sebagai media konsultasi publik persoalan narkoba yang dihadapi oleh orang
tua maupun siswa.
35
REKOMENDASI
BNN atau pihak terkait (Kemenkes, Pemda, Dinkes, dan Dinsos) perlu membuat program khusus
menyasar perempuan dan orang-orang yang bekerja di rumah (atau kelompok yang diindikasikan
mengalami peningkatan jumlah penyalahguna narkoba). Misalnya memberi konseling kesehatan
mental secara gratis atau hotline untuk konsultasi stres di rumah dan cara menghindari
penyalahgunaan narkoba.
Pengawasan bersama tersebut juga perlu dilakukan secara berkala untuk mencegah lingkungan
tempat tinggal dari potensi munculnya permasalahan sosial (kriminalitas, tawuran, miras) yang
dapat menjadi pintu masuk penyalahgunaan narkoba, misalnya patroli bersama Polri.
Edukasi masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkoba juga perlu disertai dengan upaya
menanamkan sikap yang persuasif dan responsif (bukan permisif) jika melihat indikasi
penyalahgunaan narkoba terjadi di lingkungan tempat tinggal. Sistem reward juga perlu digalakkan
terhadap sikap persuasif dan responsif elemen masyarakat tersebut.
Edukasi berbasis keluarga perlu menekankan tidak hanya pentingnya frekuensi (intensitas)
komunikasi dan kedekatan emosi, tetapi juga kualitas interaksi yang dibangun dalam keluarga,
termasuk dalam membentengi keluarga dari bahaya narkoba.
36