Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN SURVEY HOME INTERVIEW

KELURAHAN SATRIAMEKAR DAN


JALENJAYA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Tata Guna Lahan dan
Transportasi

DOSEN PENGAMPU :
ARI ANANDA, M.Sc.

DISUSUN OLEH :
1. ANGGI AYU EMILIANA 2202041
2. FAHRUL SIDIQ BASTIAN 2202100
3. LIMEN LEVI SILABAN 2202171
4. MUHAMMAD GRAITO WENING 2202227
5. RATNA AJENG AGUSTIN 2202290
6. TETA QURRATA A 2202351

POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA - STTD

PROGRAM STUDI DIII MANAJEMEN TRANSPORTASI JALAN

TAHUN AJARAN 2022/2023


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan suatu kota sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk dan
perkembangan kegiatan masyarakat dalam suatu wilayah tertentu. Perkembangan ini
berjalan seriring dengan berjalannya waktu. Dari tahun ke tahun, pertumbuhan penduduk
semakin meningkat. Pertumbuhan masyarakat yang semakin meningkat ini menyebabkan
bertambahnya kebutuhan masyarakat. Kebutuhan masyarakat dapat diklasifikasikan
menjadi 3 kebutuhan pokok utama yakni kebutuhan sandang, pangan, dan papan.

Pertambahan jumlah penduduk dan luas kota menyebabkan jumlah lalu lintas juga
meningkat,sehingga bertambahnya jumlah lalu lintas berpengaruh besar terhadap
kemacetan lalu lintas, yang ditandai dengan bertambahnya jumlah penduduk, pemilikan
kendaraan, pendapatan dan tenaga kerja. Permasalahan kemacetan lalu lintas yang sering
terjadi di kota-kota besar di Indonesia biasanya timbul karena kebutuhan akan transportasi
yang lebih besar daripada prasarana transportasi yang tersedia, atau prasarana tersebut
tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Sistem penduduk juga berpengaruh terhadap
pergerakan yang terjadi. Kepadatan penduduk, skala lokasi (lokal, kota, regional, desa),
serta proses pertumbuhan penduduk (pesat, lambat, stagnan) mempengaruhi besarnya
pergerakan yang terjadi.

Kelurahan Satria Mekar dan Jalenjaya merupakan wilayah survey kami, untuk
menunjang pelaksanaan kegiatan-kegiatan tertentu perlu adanya fasilitas-fasilitas di bidang
transportasi yang sejalan dengan teknologi transportasi yang telah berkembang dewasa ini.
Pada dasarnya transportasi berguna untuk mengatasi waktu dan jarak pada lokasi kegiatan
yang terpisah. Untuk memenuhi kebutuhan akan jasa transportasi tersebut, maka diperlukan
adanya pelayanan jasa transportasi yang memadai, baik dilihat dari segi kuantitas dan
kualitasnya, sehingga tujuan transportasi yang aman, tertib, lancar dan tepat waktu sesuai
yang di inginkan dapat tercapai. Salah satu yang mempengaruhi hal tersebut adalah
kecepatan kendaraan, khususnya yang berada di wilayah studi.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari pelaksanaan survey Home Interview ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui penyebaran perjalanan yang dilakukan dari zona asal ke zona
tujuan yang masih berada dalam satu daerah studi.

2. Untuk mengetahui macam-macam moda transportasi yang digunakan dalam


melakukan suatu perjalanan
3. Untuk mengetahui kepemilikan kendaraan yang berpengaruh pada perjalanan yang
dilakukan.

4. Untuk mengetahui waktu perjalanan penduduk dari satu zona ke zona yang
lain,khususnya dengan menggunakan kendaraan pribadi.

5. Untuk mengetahui Kepemilikan kendaraan.

6. Untuk mengetahui pendapatan per bulan.

Tujuan dari pelaksanaan survey Home Interview ini yaitu :

1. Untuk mengumpulkan, mendapatkan dan menganalisis data lapangan mengenai


pola pergerakan perjalanan yang dilakukan oleh setiap anggota keluarga yang ada
pada hari yang normal dari Kelurahan Tambun Selatan.

2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Tata Guna Lahan dan Transportasi.
BAB 2

METODELOGI SURVEY

2.1 Metode Survey


Survey yang telah kami lakukan adalah dengan cara melakukan wawancara dari
rumah ke rumah penduduk dengan jumlah sampel yang telah ditentukan. Hal-hal yang
dipertanyakan pada survey ini antara lain :
 Identitas Anggota Keluarga
 Nama Lengkap
 Usia
 Pekerjaan
 Pendapatan per Bulan
 Jumlah Kendaraan yang Dimiliki
 Awal Perjalanan
 Tujuan Perjalanan
 Maksud Perjalanan
 Moda Transportasi yang Digunakan

2.2 Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data dalam survey Home Interview adalah dengan cara
pengumpulan data sekunder yang ada dan data primer yang diperoleh di
lapangan.
1. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari Kelurahan Wanasari yang berupa data profil
kelurahan termasuk data kependudukannya, fasilitas-fasilitas kelurahan, data
perencanaan pembangunan, serta peta jaringan jalan.
2. Data Primer
Data primer diperoleh dengan cara melakukan pengamatan atau survei
secara langsung terjun ke lapangan dan wawancara kepada penduduk.
Pengumpulan data menggunakan metode survei, observasi, dan pencatatan
dokumen mengenai pola perjalanan penduduk pada lokasi tersebut yang
mengacu pada data sekunder dalam menentukan lokasi – lokasi yang akan
disurvei dan data kependudukan yang digunakan untuk menentukan jumlah
sampel.

2.3 Metode Survey


a. Survei Pendahuluan
Sebelum survei yang sesungguhnya dilakukan, maka sebaiknya dilakukan
survei pendahuluan untuk mengecek prosedur dan validitas pertanyaan-
pertanyaan dalam menjaring informasi yang diperlukan.
b. Pemberitahuan
Sebelum survei dilakukan, pemberitahuan akan adanya survei wawancara
rumah tangga dapat dilakukan melalui instansi terkait atau pengiriman surat
pemberitahuan kepada alamat alamat yang dipilih dan akan diwawancarai,
disini kami mengirimkan surat pengantar kepada lurah Kelurahan Wanasari.
c. Pelaksanaan

Metode wawancara dilakukan dengan menanyai langsung semua penghuni


rumah.

2.4 Persiapan survey

Persiapan-persiapan yang dilakukan sebelum pelaksanaan survei yaitu :

1. Perlengkapan dan peralatan

a) Formulir survei
b) Alat tulis ( pensil/pena dan penghapus ),
c) Clip board,
d) Surat pengantar
2. Tenaga pelaksana
Untuk melaksanakan survei wawancara rumah tangga ini memerlukan
beberapa tenaga pelaksana yang bertugas untuk melakukan wawancara pada
setiap zona, jumlah pewawancara setiap zona tergantung jumlah sampel dan
waktu yang diperlukan untuk melakukan wawancara.
BAB 3
PELAKSANAAN SURVEY

3.1 PELAKSANAAN SURVEY


Adapun pelaksanaan survey home interview, dilaksanakan pada :
Hari : Rabu, 08 Januari 2024
Waktu : 09.00 – 12.00 WIB
Lokasi : Kelurahan Satriamekar dan Kelurahan Jalenjaya, Kecamatan Tambun Utara

3.2 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Kelurahan Satria Mekar dan Jalenjaya merupakan salah satu kelurahan yang berada
di Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi. Kelurahan ini terletak disempilan
antara Kecamatan Tambun Selatan dengan Kecamatan Tambun Utara di Kabupaten
Bekasi. Kelurahan Jalenjaya sering disebut sebagai Jejalenjaya atau Jejalen saja,
berbatasan dengan Kleurahan Sumberjaya di timur, Kelurahan Mangunjaya di selatan
dan barat, Kelurahan Satria Jaya di barat dan Kelurahan Srimahi dan Kelurahan Srijaya
di utara. Luas Kelurahan Jalen Jaya yaitu 27,6224 km 2, dengan jumlah penduduk
sebanyak 19.375 jiwa. Kelurahan Satria Mekar dengan luas daerahnya sebesar
1.251,05 km²
BAB 4
HASIL PELAKSANAAN SURVEY

4.1 PENJELASAN PELAKSANAAN DAN HASIL SURVEY

1) JUMLAH SAMPEL

No Jenis Kelamin Jumlah


1. Laki-Laki 106
2. Perempuan 88
Total 196

Sampel yang diambil secara keseluruhan berjumlah 196 jiwa, 106 jiwa
diantaranya berjenis kelamin laki-laki dan 88 jiwa sisanya berjenis kelamin
perempuan. Sampel diambil secara acak tanpa memandang jenis kelamin
agar hasil survey dapat menggambarkan aktivitas dan kondisi masyarakat
secara keseluruhan, tidak terfokus pada satu jenis kelamin saja.
Dari data jumlah sampel berdasarkan jenis kelamin ini, dapat dilihat
bahwa perbandingan antara jumlah sampel laki-laki dan sampel perempuan
tidak jauh berbeda, yaitu mendekati perbandingan 2 : 1
2) RENTANG UMUR SAMPEL

No Rentang Umur Jumlah


1. 0-10 5
2. 11-20 38
3. 21-30 29
4. 31-40 14
5. 41-50 74
6. 51-60 10
7. 61-70 1
Total 196

Diagram Rentang Umur


80
74
70

60

50
Banyak Usia

40 38

29
30

20
14
10
10
5
1
0
1-10 Tahun 11-20 Tahun 21-30 Tahun 31-40 Tahun 41-50 Tahun 51-60 Tahun 61-70 Tahun

Dari data di atas, dapat dilihat bahwa Kecamatan Tambun Utara


didominasi oleh penduduk, yaitu penduduk dengan rentang usia 15 – 64
tahun. Bahkan, berdasarkan data yang diambil, hampir 100% sampel
berusia produktif. Walaupun tidak dapat dijadikan acuan pasti, tapi data
tersebut dapat digunakan sebagai gambaran umum. Dikaitkan dengan guna
lahan dan transportasi, hal tersebut dapat berarti bahwa Kecamatan Tambun
Selatan merupakan daerah sibuk dengan aktivitas pergerakan masyarakat
yang tinggi.
Penduduk dengan usia produktif cenderung bergerak dan beraktivitas
lebih banyak dibandingkan dengan penduduk usia nonproduktif, sehingga
banyaknya penduduk usia produktif menimbulkan jumlah aktivitas yang
tinggi dengan pola pergerakan yang beragam. Sejalan dengan tingginya
aktivitas dan pergerakan masyarakat, kebutuhan akan transportasi juga
semakin meningkat, jumlah kendaraan di jalanan meningkat, yang kemudian
dapat menimbulkan kemacetan. Untuk itu, penyediaan sarana dan
prasarana transportasi harus selalu mempertimbangkan aktivitas dan
pergerakan masyarakat.
3) JENIS PEKERJAAN SAMPEL

No Jenis Pekerjaan Jumlah


1. Ibu Rumah Tangga 25
2. Asisten Rumah Tangga 4
3. TNI AD 3
4. PNS 38
5. Pelajar 24
6. Mahasiswa 24
7. Wirausaha 26
8. Karyawan Swasta 52
Total 196

Dari data jenis pekerjaan yang diambil dari 196 sampel, dapat
diidentifikasi bahwa sebagian besar sampel merupakan PNS, pelajar serta
ibu rumah tangga. Pelajar berjumlah 24 jiwa, sedangkan PNS berjumlah 38
jiwa. Dari jumlah dan persentase tersebut, 80% penduduk dari total jumlah
sampel yang diambil berkegiatan secara aktif, baik sebagai pekerja maupun
pelajar/mahasiswa. Hanya 14% penduduk yang tidak bekerja, yaitu ibu
rumah tangga. Dilihat dari persentase penduduk yang memiliki kegiatan
secara aktif, dapat diidentifikasi bahwa terjadi pergerakan
penduduk/masyarakat yang cukup tinggi. Jenis pekerjaan ini akan
menentukan pola pergerakan masyarakat sesuai dengan kebutuhan masing-
masing jenis pekerjaan.
4) PENDAPATAN SAMPEL

No Pendapatan Jumlah
1. 500.000 - 1.500.000 25
2. 1.500.000 - 3.000.000 -
3. 3.000.000 - 5.000.000 74
4. > 5.000.000 25
Total 196

Dari tabel, terlihat bahwa kategori pendapatan sampel penduduk


Kelurahan Tambun Utara yang paling dominan adalah pendapatan rentang
dari Rp 3.000.000, dengan persentase sebesar 37,5%. Dikaitkan dengan
tabel jenis pekerjaan sebelumnya, hal tersebut dapat terjadi karena dari
sampel penduduk yang kelompok kami ambil, beberapa diantarnya tidak
bekerja, yaitu hanya sebagai ibu rumah tangga, pelajar, dan mahasiswa.
Pendapatan yang dimiliki oleh masyarakat akan berkaitan dengan pemilihan
moda dalam beraktivitas serta kepemilikan kendaraan pribadi.
Masyarakat dengan pendapatan menengah kebawah pilihan modanya
lebih terbatas dan mereka akan cenderung untuk memilih moda yang murah
dan terjangkau, seperti angkutan umum, bahkan memilih untuk berjalan kaki
jika jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh, atau moda yang efisien seperti
motor. Sedangkan masyarakat dengan pendapatan menengah ke atas akan
memiliki pilihan moda yang lebih banyak untuk menunjang aktivitas mereka.
Kepemilikan kendaraan juga cenderung akan lebih tinggi. Keberagaman
permintaan ini tentunya akan memengaruhi perencanaan transportasi dan
pengembangan guna lahan yang akan dilakukan.

5) MAKSUD PERJALANAN SAMPEL

No Maksud Perjalanan Jumlah


1. Pulang 82
2. Bekerja 49
3. Belanja 24
4. Belajar 21
5. Sosial 20
Total 196

Tabel di atas menunjukkan bahwa masyarakat sebagian besar


beraktivitas dan melakukan pergerakan atau perjalanan dengan tujuan
bekerja dan belajar, persentasenya mencapai 35,4%. Selain itu, pulang juga
menjadi aktivitas yang cukup banyak dilakukan oleh masyarakat dengan
persentase 41,6%. Masyarakat melakukan perjalanan dengan berbagai
maksud dan tujuan untuk memenuhi kebutuhannya. Guna lahan yang
menjadi sebuah bangkitan aktivitas biasanya merupakan daerah pemukiman.
Sedangkan guna lahan yang menjadi sebuah tarikan dapat berupa daerah
perkantoran, pendidikan, perdagangan dan jasa, tempat wisata, dan lain
sebagainya. Pergerakan dari satu guna lahan bangkitan menuju guna lahan
tarikan akan menimbulkan kebutuhan akan transportasi.
6) TRANSPORTASI YANG DIGUNAKAN SAMPEL

Transportasi yang
No Jumlah
Digunakan
1. Motor 130
2. Mobil 30
3. Angkutan umum 3
4. Sepeda 14
5. Jalan kaki 19
Total 196

Sepeda motor menjadi transportasi pilihan teratas, khususnya


masyarakat Kelurahan Satriamekar dan Jalenjaya, untuk melakukan
aktivitasnya. Motor diketahui sebagai kendaraan yang cukup efisien dan
fleksibel dalam penggunaannya. Masyarakat dapat dengan mudah berpindah,
sehingga kepemilikan motor dikalangan masyarakat Kecamatan Tambun
Utara cukup tinggi. Dapat dilihat dari padatnya lalu lintas, terutama di daerah
studi kami, yaitu Kelurahan Satriamekar dan Jalenjaya, yang selalu
didominasi oleh kendaraan roda dua ini. Transportasi lain yang menjadi
pilihan masyarakat adalah mobil. Sebagian masyarakat memilih mobil
sebagai transportasi yang digunakan untuk beraktivitas. Penggunaan mobil
mempertimbangkan kenyamanan dalam bertransportasi, sehingga perjalanan
berjalan nyaman. Masyarakat yang memilih angkutan umum, beralasan
bahwa angkutan umum yang ada dapat menjangkau daerah tempat
tinggalnya dan daerah tujuannya, harganya terjangkau, dan tersedia setiap
harinya. Untuk pesepeda dan pejalan kaki biasanya hanya menempuh
perjalanan menuju tempat tujuan yang masih berada dalam satu zona saja.

7) MATRIKS OD HOME INTERVIEW

MAT SAMPEL
TANPA
INTRAZONE
OD 1 2 3 4 5 6 7 8 Oi
1 1 2 3 2 8
2 6 10 16
3 3 12 30 3 48
4 8 8
5 15 310 55 50 430
6 48 42 78 6 360 30 72 636
7 35 70 14 119
8 64 112 24 200
TOTAL
Dj 51 42 93 7 479 543 109 141 1465 TRIP

MAT SAMPEL
DENGAN
INTRAZONE
OD 1 2 3 4 5 6 7 8 Oi
1 2 3 2 8
2 6 10 16

3 3 12 30 3 48

4 8 8
5 15 225 310 55 50 655
6 48 42 78 6 360 264 30 72 900
7 35 70 28 14 147

8 64 112 24 40 240
TOTAL
Dj 51 42 93 7 704 807 137 181 2022 TRIP

Berdasarkan tabel matriks OD sampel di atas, perjalanan yang paling banyak


terjadi, yaitu perjalanan yang berasal dari zona 6 (Jalenjaya) menuju zona 5
(Satriamekar) dengan jumlah 360 perjalanan. Zona 6 menjadi tujuan perjalanan
paling banyak dikarenakan guna lahan zona tersebut yang memiliki banyak tarikan,
seperti area perdagangan dan jasa, pendidikan, dan lain sebagainya
MAT
POPULASI
O
1 2 3 4 5 6 7 8 Oi
D
122
1 0 0 0 614 1227 1841 0 4908
7
2 0 0 0 0 3681 6135 0 0 9816
184 1840 184 2944
3 0 0 0 7362 0
1 6 1 9
4 0 0 0 0 0 4908 0 0 4908
920 1901 337 306 2638
5 0 0 0 0
3 90 43 76 12
294 257 478 368 2208 184 441 3901
6 0
49 68 54 1 66 06 73 97
2147 4294 858 7300
7 0 0 0 0 0
3 6 9 9
3926 6871 147 1227
8 0 0 0 0 0
5 4 24 03
TOT
312 257 570 429 2938 3331 668 865 8988
Dj AL
89 68 57 5 75 40 73 06 02
TRIP

Dapat dilihat dari tabel matriks OD populasi bahwa pola perjalanan populasi
sama dengan matriks OD sampel. Perjalanan terbanyak, yaitu perjalanan dari zona 8
menuju zona 6 dengan jumlah 68.714 perjalanan, sedangkan perjalanan paling
sedikit, yaitu perjalanan dari zona 1 menuju zona 4 (dari Sriamur ke Srimahi)
berjumlah 614 perjalanan.
8) PETA DESIRE LINE
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai