Anda di halaman 1dari 12

PERKEMBANGAN CLOUD KOMPUTER

NAMA : RAHMAD HIDAYATULLOH

NIM : B50121107

ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNERVISITAS TADULAKO
ABSTRAK
Teknologi informasi dan ilmu pengetahuan di dunia saat ini berkembang sangat
pesat. Perkembangan teknologi tersebut berpengaruh hampir di semua aspek
kehidupan manusia, salah satunya adalah penyimpanan data. Penyimpanan pada zaman
dulu hanya dilakukan di tempat-tempat yang dirasa aman. Penyimpanan data pada
zaman dahulu disimpan pada batu bertulis, selanjutnya berkembang penyimpanan data
dilakukan pada kertas, semakin lama zaman semakin berkembang dengan adanya
komputer dan media-media penyimpanan yang sekarang ini lebih efisien, efektif, dan
canggih.

Sistem penyimpanan data dalam bahasa komputer lebih dikenal dengan storage
system. Storage system membutuhkan media penyimpanan (storage medium). Media
penyimpanan merupakan tempat untuk menyimpan data, contohnya: kertas, disket, CD
(Compact Disk), DVD (Digital Video Disc), flashdisk, hardisk dan media penyimpanan lain
yang berisi data. (Nani Mintarsih, 2012).

Penyimpanan data pada server banyak digunakan oleh individu, kelompok dan
lembaga atau instansi yang mempunyai beberapa keuntungan yaitu selalu ada
ketersediaan data walaupun terjadi error dalam jaringan karena ada sistem backup data
(Xu, 1998). Semakin berkembangnya zaman, 3 penyimpanan data pada server sudah tak
terhindarkan lagi kegunaannya dan keberadaannya menjadi penting. Penyimpanan data
pada server dituntut untuk menyediakan data dengan permintaan yang semakin banyak
dan jenis data yang semakin besar serta beragam. Jutaan server dan media
penyimpanan yang tak terhitung banyaknya memproses semua permintaan pengguna
tanpa henti di penyimpanan data pada server.

ii
DAFTAR ISI

Contents
ABSTRAK.............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................3
1.3 Tujuan......................................................................................................................3
1.4 Manfaat....................................................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................................4
2.1 Sejarah Penyimpanan Data (Storage).......................................................................4
2.2 Sejarah Cloud Computer..........................................................................................5
2.3 Sistem Kerja Cloud...................................................................................................6
2.4. Kelebihan Cloud Computer.....................................................................................7
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................8
3.2 Saran........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................9

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Teknologi informasi dan ilmu pengetahuan di dunia saat ini berkembang sangat
pesat. Perkembangan teknologi tersebut berpengaruh hampir di semua aspek
kehidupan manusia, salah satunya adalah penyimpanan data. Penyimpanan pada
zaman dulu hanya dilakukan di tempat-tempat yang dirasa aman. Penyimpanan
data pada zaman dahulu disimpan pada batu bertulis, selanjutnya berkembang
penyimpanan data dilakukan pada kertas, semakin lama zaman semakin
berkembang dengan adanya komputer dan media-media penyimpanan yang
sekarang ini lebih efisien, efektif, dan canggih.
Sistem penyimpanan data dalam bahasa komputer lebih dikenal dengan storage
system. Storage system membutuhkan media penyimpanan (storage medium).
Media penyimpanan merupakan tempat untuk menyimpan data, contohnya:
kertas, disket, CD (Compact Disk), DVD (Digital Video Disc), flashdisk, hardisk
dan media penyimpanan lain yang berisi data. (Nani Mintarsih, 2012)
Bit adalah satuan terkecil pada penyimpanan data dalam komputer. Penyimpanan
data pada komputer yang berdasar bit, berisi satu dari dua nilai, yaitu 0 dan 1. Bit
dalam komputer dapat mewakili: angka, huruf, gambar, film, suara, dokumen,
program dan lain sebagainya. Satuan penyimpanan komputer diantaranya adalah
terabyte, gigabyte, megabyte, byte, dan ukuran yang paling kecil adalah bit.
(Silberschatz, 2012)
Seiring perkembangan zaman dan akibat dari banyak bencana alam yang terjadi di
Indonesia, misalnya tanah longsor, banjir, gempa bumi dan lain sebagainya, yang
mana mengakibatkan kerusakan pada gedung-gedung perkantoran, instansi dan
lembaga. Akibat kerusakan yang terjadi pada gedung- gedung tersebut,
dikhawatirkan banyak data dan berkas-berkas penting dalam media penyimpanan
pada komputer akan hilang ataupun rusak. Kendala lain muncul dalam sistem
penyimpanan data yaitu jika kapasitas memori media penyimpanan lebih kecil
dari memori file yang akan disimpan, maka file tersebut tidak dapat disimpan
pada media penyimpanan. Untuk mensiasati itu, diperlukan metode pemecahan
file yang dapat memecah file menjadi beberapa bagian dan metode penggabungan
file yang digunakan untuk menggabungkan bagian-bagian file tersebut menjadi
rangkaian file yang utuh kembali (Nani Mintarsih, 2012). Oleh karena itu muncul
alternatif penyimpanan data dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Teknologi informasi adalah ilmu pengetahuan dalam bidang informasi, seperti:
sistem komputer softwere dan hardwere yang berbasis komputer (Prasojo dan
Riyanto, 2011). Pemanfaatan teknologi informasi ini diterapkan sistem
penyimpanan data yang terdistribusi, yang backup-nya dapat dibuat dalam
beberapa versi dan dapat dilindungi dengan sistem keamanan berlapis.

iv
Penyimpanan data pada server banyak digunakan oleh individu, kelompok dan
lembaga atau instansi yang mempunyai beberapa keuntungan yaitu selalu ada
ketersediaan data walaupun terjadi error dalam jaringan karena ada sistem backup
data (Xu, 1998). Semakin berkembangnya zaman,penyimpanan data pada server
sudah tak terhindarkan lagi kegunaannya dan keberadaannya menjadi penting.
Penyimpanan data pada server dituntut untuk menyediakan data dengan
permintaan yang semakin banyak dan jenis data yang semakin besar serta
beragam. Jutaan server dan media penyimpanan yang tak terhitung banyaknya
memproses semua permintaan pengguna tanpa henti di penyimpanan data pada
server. Oleh karena itu, penyimpanan data pada server sangat dibutuhkan dan
diharapkan dapat membantu proses penyimpanan dan pemusatan data serta
ketersediaan data secara kontinu untuk didistribusikan.
Penyimpanan data pada server merupakan metode penyimpanan yang dilakukan
pada jaringan komputer, khususnya dalam komputer yang mempunyai memori
terbesar dan mampu mendistribusikannya ke setiap client atau user. Penyimpanan
data pada server merupakan salah satu wujud dari sistem penyimpanan
terdistribusi.
Sistem penyimpanan terdistribusi merupakan sistem penyimpanan yang mengacu
pada penyimpanan data yang dapat didistribusikan ke seluruh jaringan komputer
dengan adanya interkoneksi (Oggier Frederique dan Datta Anwitaman, 2012).
Sistem penyimpanan terdistribusi sebelumnya pernah dibahas oleh Alexandros G
Dimakis, dkk. (2007) dalam jurnal penelitiannya yang berjudul “Network coding
for distributed storage systems” yang membahas perbandingan antara regenerating
code dengan desain hibrida replikasi (suatu metode replikasi penuh yang dapat
dicontrol dengan menambahkan dan memperbanyak partisi atau bagian kode
penghapusan) dengan kode penghapusan untuk meminimalkan bandwidth.
Penelitian selanjutnya dilakukan Tanakorn Chareonvisal (2012) dalam thesisinya
yang berjudul “Implementing Distributed Storage System by Network Coding in
Presence of Link Failure” yang menganalisis metode replication code dan erasure
code yang ditambahkan link kegagalan untuk mengukur reliabilitas dalam
jaringan dengan tujuan meningkatkan kinerja jaringan.
Sistem penyimpanan terdistribusi membagi atau memecah file menjadi beberapa
bagian dan menyimpannya ke dalam beberapa titik penyimpanan. Sistem
penyimpanan terdistribusi ini akan menggunakan dua skema redundancy, yaitu
Maximum Distance Separable (MDS) code dan replication code (Chareonvisal
2012). Skema redundancy secara bahasa diambil dari Bahasa Inggris yang artinya
adalah skema berlebihan, sedangkan arti redundancy dalam teknik adalah
“Redundancy is the duplication of critical components or functions of a system
with the intention of increasing reliability of the system, usually in the form of a
backup or fail-safe.” (IBM Research, 2014)
Skema redundancy adalah skema pengulangan beberapa komponen atau beberapa
fungsi dari suatu sistem dengan tujuan meningkatkan keandalan sistem, biasanya
dalam bentuk backup atau memperbaiki kegagalan. Untuk mempartisi file perlu

v
dipilih metode yang tepat untuk mempartisinya dan diperlukan metode yang tepat
pula untuk menggabungkan file tersebut menjadi utuh kembali. Metode yang
dimaksud dalam hal di atas adalah perlu adanya coding untuk mempartisi dan
menggabungkan partisi data tersebut menjadi utuh kembali. Dalam teori
pengkodean yang merupakan cabang dari ilmu Aljabar terdapat dua proses
pengkodean, yaitu enkripsi atau encoding dan dekripsi atau decoding. (Rinaldi
Munir, 2006)
Coding dalam mempartisi dan menggabungkan data tersebut dapat diibaratkan
dengan gunting dan lem, dan file sendiri dapat diibaratkan dengan kertas sebagai
media penyimpanan. Gambaran secara umum adalah sebuah file atau kertas akan
dipartisi atau dibagi menjadi beberapa bagian maka perlu adanya suatu alat yang
dapat mempartisinya atau membaginya salah satu alatnya yaitu gunting (coding
untuk mempartisi) dan ketika digabungkan kembali menjadi satu kesatuan file
yang utuh maka juga diperlukan coding untuk menggabungkannya (lem). Bahasa
pemrograman yang digunakan untuk mempartisi data atau menggabungkan data
menjadi utuh kembali dapat dibentuk dengan bahasa pemrograman komputer
PHP, MySQL dan C++.
Berdasarkan uraian di atas, pada skripsi ini akan dibahas mengenai sistem
penyimpanan terdistribusi yang menggunakan skema redundancy replication code
dan MDS code. Selain itu, diperlukan coding ketika mempartisi file menjadi
beberapa bagian dan menggabungkan partisi file tersebut menjadi utuh kembali.
Metode lain yang digunakan adalah kombinasi linear dalam Aljabar yang
digunakan untuk membuat backup file. Backup file tersebut digunakan sebagai
repair file sehingga file tersebut tidak mengalami kerusakan atau corrupt.

1.2 Rumusan Masalah


Perumusan masalah yang didapat dari penjabaran latar belakang masalah dapat
dirumuskan pokok permasalahan yaitu bagaimana membangun aplikasi cloud storage
service sebagai media berbagi pakai file dan kolaborasi dengan mengadopsi SNS (Social
Network Service) dalam deployment model private cloud

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui penerapan
Cloud komputer code dalam sistem penyimpanan terdistribusi (distributed storage
System) dan sejarahnya.

1.4 Manfaat
Penulisan Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Mengembangkan sejarah Cloud Storage

vi
2. Memberikan sumbangan untuk pengembangan pembuatan aplikasi sistem
penyimpanan terdistribusi bagi pihak-pihak yang menggunakan sarana informasi
dan komunikasi menjadi suatu software

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Penyimpanan Data (Storage)

Perangkat penyimpanan data jaman dulu belumlah sepraktis sekarang. Jika kita
sekarang sudah menggunakan teknologi SSD atau Cloud sebagai tempat
penyimpanan data, pada tahun 1800an digunakanlah Punch Card sebagai
pengganti memory card komputer.

Bentuk Punch Card ini mirip seperti kartu yang memiliki pola titik di atasnya. Jika
dimasukkan ke dalam sebuah mesin pembaca Punch Card, maka komputer
tersebut akan mengeksekusi proses yang terdapat dalam pola kartu tersebut. Punch
Card ini juga digunakan oleh Herman Hollerit untuk menyelesaikan sensus
penduduk 1890 dalam waktu satu tahun, di mana sensus penduduk 1880 silam
membutuhkan waktu 8 tahun untuk dapat selesai.

Perkembangan digital storage selanjutnya dimulai pada tahun 1940an, di mana


William Tube pertama kali dikenalkan dengan kapasitas memori sebesar 0,0625
Kilobyte saja. Tentunya, masih sangatlah kecil ukurannya jika dibandingkan
dengan perangkat penyimpanan data jaman sekarang yang sudah mencapai lebih
dari 1 Terabyte.

Dalam waktu lebih dari 50 tahun sejak pertama kali William Tube ini
diperkenalkan, perkembangan digital storage semakin pesat dan maju seperti yang
sudah dapat kita nikmati saat ini. Pengguna komputer tak perlu lagi takut akan
perangkat penyimpanan data yang terlalu besar ukuran fisiknya maupun terlalu
kecil untuk dapat memuat semua data yang dibutuhkan, karena perangkat
penyimpanan data di jaman modern saat ini sudah dapat memenuhi kebutuhan
para pengguna komputer.

vii
2.2 Sejarah Cloud Computer

Cloud computing adalah hasil dari evolusi bertahap di mana sebelumnya terjadi
fenomena grid computing, virtualisasi, application service provision (ASP) dan
Software as a Service (SaaS). Konsep penyatuan computing resources melalui
jaringan global sendiri dimulai pada tahun ‘60-an. Saat itu muncul “Intergalactic
computer network” oleh J.C.R. Licklider, yang bertanggung jawab atas
pembangunan ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) di
tahun 1969. Beliau memiliki sebuah cita-cita di mana setiap manusia di dunia ini
dapat terhubung dan bisa mengakses program dan data dari situs manapun, di
manapun. Menurut Margaret Lewis, Direktur Marketing Produk AMD. “Cita-cita
itu terdengar mirip dengan apa yang kini kita disebut dengan cloud computing”.
Para pakar komputasi lainnya juga memberikan penambahan terhadap konsep ini,
di antaranya John McCarthy yang menawarkan ide mengenai jaringan komputasi
yang akan menjadi infrastruktur publik, sama seperti the service bureaus yang
sudah ada sejak tahun ‘60-an.

Semenjak tahun ‘60-an, cloud computing telah berkembang berdampingan dengan


perkembangan Internet dan Web. Namun karena terjadi perubahan teknologi
bandwidth yang cukup besar pada tahun 1990-an, maka Internet lebih dulu
berkembang dibanding cloud computing. Dan kini teryata terlihat bahwa
pendorong utama cloud computing adalah karena adanya revolusi Internet. Salah
satu batu loncatan yang cukup drastis adalah dengan adanya Salesforce.com di
tahun 1999, yang merupakan pencetus pertama aplikasi perusahaan dijalankan
melalui Internet. Perkembangan berikutnya adalah adanya Amazon Web Services
di tahun 2006, di mana dengan teknologi Elastic Compute Cloud (EC2), terdapat
situs layanan web yang di komersialkan yang memungkinkan perusahaan kecil
dan individu untuk menyewa komputer atau server, agar dapat menjalankan
aplikasi komputer mereka.

Batu lompatan besar lainnya datang di tahun 2009 dengan Web 2.0 mencapai
puncaknya. Google dan lainnya memulai untuk menawarkan aplikasi browser-
based untuk perusahaan besar, seperti Google Apps. “Kontribusi yang paling
penting dari komputasi cloud adalah munculnya “killer apps” dari penguasa
teknologi seperti Microsoft dan Google. Ketika perusahaan tersebut mengirimkan
layanan dalam bentuk yang mudah untuk di konsumsi, efek penerimaannya
menjadi sangat luas”, menurut Dan Germain, Chief Technology IT provider
Cobweb Solution. “Faktor utama lainnya yang mempengaruhi berkembangnya
komputasi cloud antara lain matangnya teknologi visual, perkembangan universal
banwidth berkecepatan tinggi, dan perangkat lunak universal”, menurut Jamie

viii
Turner sang pelopor komputasi cloud. Turner menambahkan, “cloud computing
sudah menyebar luas hingga kepada para pengguna Google Doc. Kita hanya dapat
membayangkan betapa besarnya ruang lingkup yang sudah di capai. Apa saja
dapat di lakukan dan dikirimkan melalui cloud”.

2.3 Sistem Kerja Cloud

Ketika berbicara tentang sistem cloud computing, sistem ini terbagi menjadi dua
bagian: ujung depan dan ujung belakang. Mereka terhubung satu sama lain
melalui jaringan, biasanya adalah Internet. Ujung depan adalah sisi pengguna
komputer (user), atau klien (client), melihat. Bagian belakang adalah “cloud”
bagian dari sistem.

Ujung depan termasuk komputer klien (atau jaringan komputer) dan aplikasi yang
diperlukan untuk mengakses sistem komputasi awan. Tidak sistem komputasi
awan semua memiliki antarmuka pengguna yang sama. Layanan seperti Web-
based e-mail program memanfaatkan browser Web yang ada seperti Internet
Explorer atau Firefox. Sistem lain memiliki aplikasi unik yang menyediakan akses
jaringan untuk klien.

Di ujung belakang sistem adalah berbagai komputer, server dan sistem


penyimpanan data yang menciptakan “cloud” dari layanan komputasi. Secara
teori, sebuah cloud computer system dapat mencakup hampir semua program
komputer yang dapat anda bayangkan, dari data pengolahan hingga video game.
Biasanya, setiap aplikasi akan memiliki server khusus nya sendiri.

Sebuah server pusat mengelola sistem, memantau lalu lintas dan permintaan client
untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Sistem ini mengikuti seperangkat
aturan yang disebut protokol dan menggunakan jenis khusus dari perangkat lunak
yang disebut middleware. Middleware network memungkinkan komputer untuk
berkomunikasi satu sama lain. Sebagian besar, server tidak berjalan pada
kapasitas penuh. Itu berarti ada kekuatan pemrosesan yang hasil buangannya tidak
terpakai. Maka akan memerlukan sebuah cara. Teknik ini disebut virtualisasi
server. Dengan memaksimalkan output dari setiap server, virtualisasi server
mengurangi kebutuhan pada mesin dalam bekerja.

ix
2.4. Kelebihan Cloud Computer

Sebagai suatu teknologi baru pasti mengundang pro dan kontra, begitu juga
dengancloud computing. Pro dan kontra tersebut terjadi karena tidak lepas dari
kelebihan dan kekurangan yang ada dari system teknologi baru tersebut, berikut
kelebihan dari Cloud Computing:

1. Kemudahan Akses

Ini merupakan kelebihan yang paling menonjol dari cloud computing, yaitu
kemudahan akses. Jadi kita tidak perlu berada pada suatu computer yg sama untuk
melakukan suatu pekerjaan, karena semua aplikasi dan data kita berada pada
server cloud.

2. Fleksibilitas

Hampir sama seperti contoh di atas, data yg kita perlukan tidak harus kita simpan
di dalam harddisk atau storage computer kita. Dimanapun kita berada, asalkan
terkoneksi internet, kita bisa mengakses data kita karena berada pada server cloud

3. Penghematan (Tanpa investasi awal)

Pastinya dengan adanya cloud computing, akan memungkinkan bagi perusahaan


untuk mengurangi infrastruktur IT yang pastinya memerlukan investasi yang
besar, baik berupa investasi hardware, software, maupun human resources nya

4. Mengubah CAPEX Menjadi OPEX

CAPEX = Capital Expenditure (pengeluaran modal), sedangkan OPEX =


Operational Expenditure (pengeluaran modal). Seperti kelebihan sebelumnya, ini
masih seputar masalah keuangan. Jadi dengan menggunakan teknologi cloud
computer ini, kita tidak harus melakukan pengeluaran modal, sebaliknya kita
hanya melakukan pengeluaran operational

5. Lentur dan Mudah Dikembangkan

Sesuai dengan salah 1 karakter cloud computing yaitu Rapid Elasticity, maka ini
juga merupakan salah 1 kelebihan cloud computing. Jadi customer bisa dengan
mudah menaikkan atau menurunkan resource yang dipakai, dan ini akan
mempengaruhi cost yang mereka keluarkan

x
BAB 3 PENUTUP

  3.1 Kesimpulan

            Kesimpulan penggunaan Cloud Computing ini pada dasarnya


meliputi sejarah awal penggunaan sistem cloud computing, sistem kerja
yang ada pada cloud computing, serta kelebihan yang terdapat pada cloud
computing. Cloud computing menjadi jawaban dari masalah ketidak
praktisannya membawa storage devices kemanapun anda pergi. Dengan
adanya sistem Cloud Storage yang berbasis storage online anda dapat
membawa pekerjaan anda dengan mudah kemanapun anda inginkan,
asalkan terdapat jaringan internet maka kita dapat mengakses data
tersebut kapan saja, karena telah data kita telah tersimpan secara digital
pada Cloud Storage.Sistem ini dapat menunjang mobilitas kita dalam
membawa data.  

3.2 Saran

cloud computing pada masa yang seperti ini, merupakan suatu


solusi cerdas dimana saat ini kebutuhan manusia akan data dalam bentuk
digital semakin banyak. Cloud computing memberikan kemudahan bagi
masyarakat umum untuk menyimpan data-data pekerjaan mereka dengan
mudah tanpa harus mengeluarkan biaya untuk membeli sebuah device
storage, karena data mereka akan disimpan secara online dalam cloud
storage, dimana data akan disimpan dalam satu server online. Dengan
begini, pekerjaan manusia akan menjadi semakin mudah, dengan kita
menyimpan data pekerjaan di salah satu server cloud storage, maka kita
tidak perlu khawatir lagi ketika kita lupa untuk membawa storage device
kita, karena data  pekerjaan tidak hanya akan disimpan pada storage
devices yang kita miliki, namun kita dapat menyimpan data pekerjaan
dalam cloud storage yang akan memudahkan kita ketika membawa data
tersebut, dan data tersebut akan aman. Cloud storage akan diminati oleh
banyak masyarakat dunia karena kebutuhan manusia akan data semakin
meningkat, dan manusia butuh sesuatu yang lebih praktis, maka dengan
adanya cloud storage terjawab sudah permasalahan tersebut.

xi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2012). Kelebihan dari Cloud Computing.
http://blog.binadarma.ac.id/nayel/2012/11/22/kelebihan-dari-cloud-computing-
komputasi-awan.html .
Anonim. (2011). Mekanisme Akses Cloud Computing.
http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Cloud_Computing#Mekanis
me_Akses_Cloud_Computing .
Anonim. (2011). Mengenal apa dan cara kerja dari Cloud Computing.
http://iklansurya.net/cloud-computing-mengenal-cloud-computing-dan-cara-
kerjanya .
Anonim. (2011). Mengenal Cloud Computing. http://www.locus.co.id/?pg=10 .
Anonim. (2011). Sejarah Cloud Computing.
http://www.iqbalnurhadi.com/2011/03/sejarah-cloud-computing/ .

xii

Anda mungkin juga menyukai