Anda di halaman 1dari 108

BAB I

SISTEM INFORMASI

Teknologi dan manusia saat ini berkaitan satu kesatuan dan merupakan dua hal yang
tidak dapat dipisahkan. Dimana, kedua faktor tersebut saling berhubungan dan dapat
digabung menjadi suatu sistem. Bagi setiap praktisi pengembang perangkat lunak maupun
orang yang bekerja di industri berbasis digital dan IT, tentu mengenal istilah tersebut.
Dimana, untuk setiap harinya selalu berinteraksi dengan berbagai teknologi berupa
aplikasi, perangkat keras, dan fitur yang lainnya. Untuk itulah, kami akan membahas topik
kali ini secara lebih dalam untuk menambah insight anda. Sehingga, anda selalu up to
date dan mengetahui setiap perkembangan teknologi di era digitalisasi dengan
pemanfaatan jaringan internet secara global. Dengan adanya system informasi ini
maka data-data dari waktu yang lama pun tentunya akan tersimpan dan terekam dengan
baik sehingga dapat dicari lagi di kemudian hari untuk berbagai kebutuhan. Proses
pencarian data yang cepat ini tentunya sangat menghemat waktu dan membantu organisasi
dalam mengelola semua informasi.

1.1 Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi


1.1.1 Definisi Sistem Informasi
Sistem merupakan kumpulan komponen-komponen atau jaringan yang bekerja
sama dengan aturan yang sistematis dan membentuk persatuan untuk mencapai tujuan
tertentu. Sedangkan Informasi adalah sekumpulan fakta atau data yang dikelola,
Sehingga memiliki daya guna bagi penerimanya. Singkat nya Sistem Informasi ialah
suatu alat yang berfungsi untuk memproses, menyimpan, dan mengumpulkan sebuah
informasi sehingga mudah untuk diterima si pengguna.
Sistem informasi merupakan sebuah kumpulan prosedur formal dimana data
dikelompokkan, diproses menjadi informasi dan distribusikan kepala pemakai (Hall,
2020). Menurut Sutabri (2018), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu
instansi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian. Fungsi sistem
informasi digunakan oleh organisasi untuk pengelolaan kegiatan yang bersifat
manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan
kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

1
A. Fungsi Sistem Informasi
1) Mempermudah manajemen, perencanaan, pemantauan, pengarahan, serta
mempercayakan pekerjaan ke semua departemen yang mempunyai hubungan
koordinasi.
2) Mengembangkan aplikasi, memelihara sistem dan memperbaiki produk.
3) Mempermudah pencarian dari satu informasi ke informasi lain.
4) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas data yang disajikan secara akurat dan
tepat waktu.
5) Meningkatkan produktivitas serta penghematan biaya di perusahaan tersebut.

Gambar 1.1 Komponen SI


Berikut penjelasan dari gambar diatas; Input adalah kumpulan data yang
dimasukkan dalam sistem informasi. Maka hal ini, ada contoh input meliputi dokumen-
dokumen, formulir-formulir, dan file-file. Dokumen tersebut dikumpulkan dan
dikonfirmasi ke suatu bentuk yang dapat diterima oleh pengolah.  Proses ialah semua
prosedur yang akan mengubah input untuk selanjutnya disimpan dalam basis data,
mengolah basis data menjadi suatu output yang berfungsi oleh si penerima informasi.
Maka dari itu, inti sebuah komponen ini adalah mengubah masukan menjadi keluaran.
Output yakni semua keluaran yang sudah diolah menjadi suatu informasi yang
bermanfaat dan dapat dipakai penerima. Sudah dipastikan komponen ini bisa
berhubungan langsung dengan pemakai sistem informasi dan merupakan tujuan akhir
dari pembuatan sistem informasi. 
Teknologi adalah bagian yang berguna untuk menyediakan masukan, mengolah
input hingga menghasilkan keluaran. Teknologi terbagi menjadi 3 bagian, yaitu
perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), dan perangkat manusia

2
(brainware). Basis data merupakan sekumpulan data-data yang saling berhubungan,
disimpan dalam komputer secara sistematis. Dalam kaitannya dengan sistem informasi,
basis data pasti menggunakan Database Management System (DBMS). Kendali pada
hal ini merupakan keputusan yang diambil untuk menjaga sistem informasi tetap stabil
dan berjalan dengan lancar. Kendali untuk mencegah sistem informasi mengalami
gangguan. Sistem Informasi juga memiliki beberapa ciri-ciri.
B. Ciri-ciri Sistem Informasi
1) Selalu menyajikan hal baru atau pun memperbarui informasi yang sudah ada
2) Memperkuat informasi sebelumnya dengan fakta-fakta baru
3) Menjadi bahan koreksi untuk infomasi yang sudah ada sebelumnya.

1.1.2 Teknologi Informasi


Teknologi Informasi ialah Teknologi yang digunakan untuk mengolah data atau
dengan kata lain Teknologi Informasi merukapan kegiatan memproses, mendapatkan,
menyusun, menyimpan, serta memanipulasi data untuk menghasilkan informasi yang
akurat. Teknologi Informasi menggunakan berbagai perangkat komputer untuk
mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer
lain sesuai kebutuhannya. Ada beberapa pengertian menurut para ahli tentang Teknologi
Informasi antara lain;
A. Williams dan Sawyer (2003)
Pengertian teknologi informasi menurut Williams dan Sawyer adalah teknologi
yang menggabungkan komputasi (Computer) dengan jalur komunikasi kecepatan
tinggi yang membawa data, suara, dan video.
B. Martin (1999)
Pengertian teknologi informasi menurut Martin adalah teknologi yang tidak hanya
pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang akan
digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan mencakup
teknologi komunikasi untuk mengirim atau menyebarluaskan informasi.
C. Kamus Oxford (1995)
Pengertian teknologi informasi menurut Kamus Oxford adalah studi atau peralatan
elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan
mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar.

3
D. Brown, DeHayes, Hoffer, dan Perkins (2005)
Pengertian teknologi informasi menurut Brown, DeHayes, Hoffer, dan Perkins
adalah kombinasi dari teknologi komputer yang tersusun dari perangkat keras dan
perangkat lunak untuk memproses dan juga menyimpan teknologi komunikasi
informasi untuk melakukan distribusi informasi.
E. Kenneth C. Loudon (2004)
Pengertian teknologi informasi menurut Kenneth C. Loudon adalah salah satu alat
yang digunakan para manajer untuk bisa mengatasi perubahan yang terjadi. Dalam
masalah ini perubahan yang dimaksud adalah perubahan informasi yang telah di
proses dan dilaksanakan penyimpanan sebelumnya di dalam komputer.
F. Haag dan Keen (1996)
Pengertian teknologi informasi menurut Haag dan Keen adalah seperangkat alat
yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang
berhubungan dengan pemrosesan informasi.
G. Mc. Keown (2001)
Pengertian teknologi informasi menurut Mc. Keown adalah mengacu pada semua
bentuk teknologi yang digunakan untuk bisa menciptakan, menyimpan, mengubah,
dan juga menggunakan informasi tersebut dalam semua bentuknya.
Berikut ada beberapa contoh dari Teknologi Informasi seperti antara lain:
komputer, telepon, televisi, peralatan elektronik, dan ponsel. Secara garis besar teknologi
Informasi dibagi menjadi dua yaitu Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. Menurut Kadir
& Triwahyuni (2013) Teknologi Informasi di kategorikan menjadi enam, yaitu :
A. Teknologi Masukan (Input Technology) yaitu teknologi yang berhubungan dengan
peralatan untuk memasukkan data ke dalam sistem komputer. Perangkat masukkan
yang umum dijumpai dalam sistem komputer berupa keyboard dan mouse.
B. Mesin Pemroses (Processing Machine) lebih dikenal dengan sebutan CPU (Central
processing Unit), Mikroprosesor atau Prosesor. CPU merupakan bagian dalam
Sistem Komputer yang menjadi pusat pengolah data dengan cara menjalankan
program yang mengatur pengolahan tersebut. Contoh Prosesor untuk PC yang
terkenal saat ini antara lain; Prosessor Intel, Prosessor AMD Aseries, Prosessor
AMD ARyzen, dan masih banyak lagi.

4
Gambar 1.2 Macam-macam prosessor
(sumber: https://blog.dimensidata.com)

C. Teknologi Penyimpanan dibedakan menjadi dua kelompok yaitu;


1) Memori Internal (Main Memory) atau disebut juga memori utama berfungsi
sebagai pengingat baik bagi data, program maupun informasi sementara ketika
proses pengolahan dilaksanakan oleh CPU. Contoh dari memori internal yakni,
ROM (Read-Only Memory) yaitu memori yang hanya bisa dibaca dan RAM
(Random Acces Memory) yaitu memori yang isi nya bisa diperbaharui.
2) Penyimpanan Eksternal (External Storage) atau dikenal penyimpanan sekunder.
Penyimpanan Eksternal adalah berbagai macam perangkat yang berfungsi untuk
menyimpan data secara permanen, yang berarti bahwa data yang terdapat pada
penyimpanan tetap terpelihara dengan baik sekalipun komputer sudah dalam
keadaan mati (tidak terdapat aliran listrik). Contoh penyimpanan Eksternal yang
sering digunakan saat ini seperti, Hardisk, RAM, Memori, dan Flasdisk.
3) Teknologi Keluaran (Output Technology) adalah teknologi yang berhubungan
dengan berbagai perangkat yang berfungsi untuk menyajikan informasi hasil
pengolahan sistem. Layar atau monitor dan printer merupakan perangkat yang
bisa di gunakan sebagai perangkat keluaran.
4) Teknologi Perangkat Lunak (Software) atau dikenal juga dengan sebutan
progam yang merupakan deretan induksi yang digunakan untuk mengendalikan
komputer, sehingga komputer dapat melakukan tindakkan sesuai dengan
perintah si pembuatnya. Tentu saja untuk mengerjakan tugas yang berbeda
diperlukan perangkat lunak tersendiri. Sebagai contoh, Microsoft merupakan
contoh perangkat lunak pengolah kata yang berguna untuk membuat dokumen.
Sedangkan Adobe Photoshop adalah perangkat lunak yang berguna untuk
mengolah gambar.

5
5) Teknologi Telekomunikasi (Telecommunication Technology) adalah teknologi
yang memungkinkan hubungan jarak jauh, contoh internet dan ATM.

Gambar 1.3 Teknologi Informasi


(sumber:https://www.kompasiana.com)
Teknologi Informasi memiliki beberapa peran antara lain;
 Teknologi Informasi mampu menggantikan peran manusia.
 Teknologi Informasi memperkuat peran manusia dengan cara menyajikan
informasi terhadap suatu perintah atau proses.
 Teknologi Informasi berperan dalam Struktur dan Penataan terhadap peran
manusia.

1.2 Konsep Dasar Data


Menurut Tata Sutabri (2012) Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi
pada saat tertentu didalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang
disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi
nilai uang atau nilai piutang dagang. Data sangatlah penting bagi manajemen, karena
data juga digunakan untuk berbagai keperluan antara lain :
 Pengetahuan (Knowledge)
 Perkiraan (Estimation)
 Pertimbangan (Judgement)
 Keputusan (Decision)

6
1.2.1 Klasifikasi Data
Informasi selalu dikaitkan dengan data, karena informasi sendiri berasal dari
data. Menurut pakar sistem, The Liang Gie, Data adalah hal peristiwa atau kenyataan
lain apapun yang mengandung sesuatu pengetahuan untuk dijadikan dasar, guna
penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau penetapan keputusan. Data
sendiri di diklasifikasikan menjadi 3 jenis antara lain;
A. Klasifikasi Data menurut Jenis Data
 Data Hitung (Enumeration/Counting Data) merupakan hasil dari perhitungan
atau jumlah. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah
tertentu. Mencatat jumlah atau persentase mahasiswa/i dalam satu kelas akan
menghasilkan suatu data hitung.
 Data Ukur (Measurement Data) Yaitu data yang menunjukkan ukuran
mengenai nilai sesuatu. Angka atau huruf tertentu yang di berikan Dosen
kepada Mahasiswa setelah memeriksa hasil Ujian nya merupakan data ukur.
Angka yang di tunjukkan alat barometer atau thermometer adalah hasil proses
pengukuran.

B. Klasifikasi Data menurut Sifat Data


 Data Kuantitatif (Quantitative Data) adalah sebuah data mengenai
penggolongan yang erat hubungan nya dengan penjumlahan. Misalnya, jika
Universitas di Indonesia dibagi menjadi 2 golongan maka akan menunjukkan
hasil; golongan pertama yang jumlah mahasiswa/i nya lebih dari 5.000 orang
dan golongan kedua berjumlah kurang dari 5.000 orang mahasiwa/i.
 Data Kualitatif (Qualitative Data) merupakan sebuah data mengenai
penggolongan dalam hubungan nya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Sebagai
contoh, penggunaan istilah White American dan Black American (Negro)
dalam sensus di Amerika Serikat.

C. Klasifikasi Data menurut Sumber Data


 Data Internal atau data yang asli, maksudnya data yang dihasilkan dari
observasi sendiri bukan dari data orang lain.
 Data Eksternal merupakan data dari hasil observasi orang lain. Data Eksternal
dibagi lagi menjadi 2 jenis yaitu; Data Eksternal Primer atau data dalam

7
bentuk lisan/tulisan dari orang yang melakukan observasi sendiri dan Data
Eksternal Sekunder atau data yang diperoleh bukan dari orang yang melakukan
observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

1.2.2 Nilai Data


Data yang bernilai setidaknya harus memenuhi 3 (tiga) ketentuan yaitu :
A. Ketelitian Data (Precision) yang ditentukan oleh kecilnya perbedaan, apabila
observasi yang menghasilkan data itu di ulangi.
B. Komparabilitas Data (Comparebility) atau Keterbandingan data yang pada
pengukuran nya dilakukan dengan cara membandingkan sesuatu terhadap sesuatu
standar.
C. Validitas Data (Validity) merupakan sebuah pemeriksaan untuk memastikan bahwa
data tersebut telah sesuai kriteria yang ditetapkan, yang bertujuan untuk
memastikan bahwa data yang akan dimasukkan ke dalam basis data telah diketahui
dan dapat dijelaskan sumber dan kebenarannya.

1.2.3 Pengolah Data


Agar Menjadi sebuah Informasi yang baik, sebuah data perlu di olah terlebih
dahulu. Pengolahan data sendiri terdiri dari 2 (dua) cara yaitu :

A. Penyimpanan Data (Data Storage)


Ada beberapa tahap untuk penyimpan data diantara nya ialah, pengumpulan
(filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Umum nya data
disimpan pada suatu tempat yang biasa kita sebut dengan "file". File yang sering kita
temukan biasanya berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk dan lain-lain.
Sebelum menyimpan sebuah file, biasa nya data akan diberi kode sesuai jenis
kepentingan nya. Hal ini berguna agar memudahkan user dalam pencarian data. Untuk
memudahkan user dalam pencarian data (searching), file dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
1) FILE INDUK (master file) berisi data permanent yang hanya dibentuk satu kali
saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya. Contoh nya,
seperti File gaji, dan File karyawan.
2) FILE TRANSAKSI (detail file) berisi data sementara untuk suatu periode
tertentu yang dihubungkan dengan suatu kegiatan. Contoh nya, seperti File
mutasi harian, File transaksi penjualan perminggu.

8
B. Penanganan Data (Data Handling)
Penangan data meliputi beberapa kegiatan antara lain :
1) Pemeriksaan Data (veryfying) mencakup pengecekan data yang muncul dari
berbagai sumber
2) Perbandingan Data (comparing), yaitu membandingkan data sebelumnya
barang kali ada data yang tidak sesuai ataupun adanya perbedaan.
3) Pemilihan Data (sorting), arti nya data disusun dalam suatu urutan teratur.
Misal daftar karyawan menurut pangkatnya.
4) Peringkasan Data (extracting) mencakup keterangan pilihan, misalnya
karyawan yang sudah bekerja lebih dari 10 atau daftar pelanggan tetap.
5) Penggunaan Data (manipulating) merupakan kegiatan untuk menghasilkan
sebuah informasi, yang bertujuan untuk menyajikan informasi yang memadai
mengenai yang terjadi pada waktu lampau, yang berguna untuk menunjang
manajemen.

1.3 Konsep Dasar Sistem


Sistem merupakan kelompok unsur yang sangat kuat untuk menghubungannya
antara satu dengan yang lain, yang berfungsi untuk menjalin kerja sama demi
mencapai tujuan tertentu. Simpelnya, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu
kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terstruktur, saling
berinteraksi atau bekerja sama, saling bergantung sama lain, dan tersistematis. Berikut
merupakan pengertian secara umum dari sistem, antara lain :
 Setiap sistem terdiri dari beberapa unsur-unsur.
 Unsur-unsur yang dimaksud adalah bagian yang terstruktur dari sistem yang
bersangkutan.
 Unsur tersebut berkontribusi untuk mencapai tujuan tertentu.
 Suatu sistem sering diartikan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

Teori sistem mengungkapkan bahwa setiap unsur pembentuk organisasi adalah


wajib dan dipastikan mendapat perhatian khusus supaya pihak dari manajer dapat
bertindak lebih efektif. Maksud dari unsur atau komponen pembentuk organisasi dapat
bersifat abstrak atau konseptual persisnya seperti, misi, pekerjaan, kegiatan, kelompok
formal, dan masih banyak lagi. Sudut pandang sistem mensyaratkan suatu pelaksanaan

9
secara integrative baik menyangkut manusia, perkakas, metode, maupun sumber daya
yang dimanfaatkan. Ada berbagai cara untuk mengelompokan suatu sistem. Ada
sistem terbuka maupun tertutup, sistem manusia, sistem mesin atau kombinasi antara
mesin dan manusia.

1.3.1 Terminologi Subsistem


Suatu sistem diartikan sebagai kesatuan yang terdiri dari banyak komponen
atau subsistem yang berinteraksi untuk menggapai tujuan tertentu. Sistem terdiri dari
beberapa bagian-bagian sistem atau subsistem. Contohnya, sistem komputer terdapat
subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak. Masing-masing bisa
terdapat subsistem yang terdiri dari kelompok pendukung itu sendiri. Subsistem
merupakan perangkat keras (hardware) terdiri dari alat masukan, alat pemroses, alat
keluaran, dan media penyimpanan. Berikut merupakan unsur suatu bentuk rancangan
sistem kedalam beberapa subsitem dapat berlangsung, antaral lain;
A. Sistem Informasi terdiri beberapa subsistem yaitu :
 Subsitem persediaan barang
 Subsistem penjualan barang
 Subsistem produksi
 Subsistem keuangan
 Subsistem daftar gaji
 Subsistem pembelian
 Subsistem pengendalian
 Subsistem perencanaan
 Subsistem pengawasan

B. Setiap subsistem dibagi menjadi subsistem lain, contohnya


 Subsistem penyiapan data
 Susbsistem penyesuaian file daftar gaji
 Subsistem laporan
 Susbsistem penyiapan data masuk daftar gaji
 Subsistem daftar gaji harian
 Subsistem daftar gaji bulanan
 Subsistem daftar gaji manajemen

10
 Subsistem audit dan daftar gaji

Subsistem diartikan sebagai konsep modular. Konsep ini digunakan dalam


manajemen proyek, dan digunakan juga dalam perancangan sistem. Jika suatu subsistem
mempunya batas yang jelas dan penghubungnya (interface) dan diartikan secara jelas, jadi
suatu perubahan atau perbaikan dapat diadakan lebih mudah dibandingkan susbsitem
tersebut disimpan dalam proses yang lebih besar. Contoh Subsistem.

Gambar 1.16. Sistem Database Manufaktur

A. Terminologi Sistem
Terminology Sistem ini bisa sebagai contoh yang pada umumnya tentang sistem
yang ada pada dalam tubuh manusia, seperti sistem kekebalan tubuh manusia, dan sistem
pernafasan manusia. Sistem pernafasan yang berfungsi menghasilkan oksigen untuk tubuh
manusia dan untuk mengeluarkan zat asam yang merupakan sampah hasil pembakaran
didalam tubuh manusia. Struktur pernafasan manusia terdiri dari hidung, tenggorokan,
paru-paru, pembuluh darah , peredaran darah keseluruh tubuh. Dari contoh tersebuh dapat
diartikan bahwa setiap sistem dipastikan terbagi dari struktur dan proses. Struktur sistem
adalah sekumpulan unsur yang membentuk suatu sistem. Sedangkan proses sistem yang
megidentifikasi tentang ara kerja setiap unsur sistem dalam mencapai tujuan tertentu.
Berikut contoh-contoh sistem secara fisik, antara lain;

11
Tabel 1.1. Tabel Nama sistem dan Deskripsi
NAMA SISTEM DESKRIPSI
Sistem Peredaran Hati dan pembuluh darah yang mengalirkan darah keseluruh
Darah tubuh.
Sistem Transportasi Personil, mesin, dan organisasi yang dapat menggunakan senjata
tersebut.
Sistem Sejata Peralatan, tata cara, dan personil yang dapat menggunakan
senjata tersebut.
Sistem Sekolah Bangunan, guru, pegawai admistratif, buku pegangan, dan lain
sebagainya yang sama-sama berfungsi memberikan pelajaran ke
murid.
Sistem Komputer Keyboard, monitor, CPU, dan lain-lain yang secara bersama
melaksanakan proses komputasi.

Sistem Akuntasi Transaksi, catatan peraturan, tata cara, dan peralatan serta
personil yang dapat mencatat data, mengolah transaksi sampai
dengan menyiapkan laporan.

Maka dari itu, dengan hal ini akan mempunyai peranan khusus didalam pendekatan
untuk mempelalajari suatu sistem. Pendekatan sistem adalah kumpulan elemen atau
subsistem yang didefinisikan secara lebih luas. Pendekatan sistem menekankan sebuah
komponen atau memudahkan mempelajari suatu sistem yang bertujuan menganalisis dan
merancang suatu sistem. Pendapat umum dapat diaartikan bahwa suatu sistem adalah guna
mencapai sebuah tujuan (goal) dan juga ada yang menyebutkan bahwa untuk menggapai
sesuatu sasaran (objectives). Tujuan utama dihubungkan dengan ruang yang lebih luas dan
sasaran dalam ruang yang lebih sempit. Hal itu menjadikannya sistem yang paling utama,
seperti sistem bisnis, dengan menyebut istilah Goal lebih sesuai yang diterapkan. Untuk
sistem akuntasi atau lainnya merupakan bagian dari sistem bisnis, dengan istilah Objectives
lebih tepat untuk diterapkan. Maka intinya tergantung dari ruang lingkup mana kita
mengambil sudut pandang terhadap Terminologi Sistem.

12
Contoh Sistem :

Gambar 1.19. Mobil Gambar 1.20. Rumah

Gambar 1.21. Manusia Gambar 1.22. Tumbuhan

B. Karakteristik Sistem
Secara umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Dengan ini
merupakan konsep suatu sistem yang sederhana dikarenakan sebuah sistem dapat memiliki
beberapa masukan dan keluaran. Sebuah sistem juga memiliki karakteristik yang
menunjukan bahwa hal itu bias dikatakan sebuah sistem. Berikut karakteristik atau sifat-
sifat sebuah sistem, antara lain :
1) Komponen Sistem (Components)
Merupakan komponen yang saling berkomunikasi dan saling bekerja sama
membentuk satu kesatuan. Setiap subsistem mempunyai sifat dari sistem yang
menggerakan sebuah fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem keseluruhan.
2) Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem adalah daerah yang menetapkan antara suatu sistem dengan
yang lain. Ketetapan atau batasan ini memperkenankan sebuah sistem dilihat
sebagai kesatuan yang tidak terpisahkan.
3) Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Berbagai bentuk apapun yang ada diluar kendali ataupun ketetapan sebuah sistem
yang mempengaruhi operasi sistem tertentu disebut dengan lingkungan luar sistem.

13
Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan maupun merugikan sistem
tersebut. Lingkungan luar yang sifatnya merugikan harus bias dikendalikan, jika
tidak akan mengganggu proses hidup sebuah sistem.
4) Penghubung Sistem (Interface)
Sebuah media yang menghubungkan sistem dengan subsistem dan ini umum
disebut dengan penghubung sistem atau Interface. Penghubung ini mendapatkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke yang lain.
5) Masukan Sistem (Input)
Masukan Sistem adalah suatu energ yang dimasukan kedalam sistem, yang bisa
berupa pemeliharaan (Maintenance Input) dan sinyal (Signal Input).
6) Pengolah Sistem (Proses)
Hasil energi yang diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini
adalah masukan bagi sistem yang lain, seperti sistem informasi. Informasi ini dapat
dimanfaatkan sebagai masukan untuk mengambil keputusan.
7) Sasaran Sistem (Objective)
Sebuah sistem yang meinginkan tujuan dan target atau sasaran yang pasti dan
bersifat deterministic. Jika sistem tidak memiliki hal tersebut maka operasi sistem
tidak ada gunanya. Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila sistem mengenai
sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

C. Klasifikasi Sistem
Sebuah bentuk integrasi atau satu komponen dengan komponen lain karena sistem
memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi didalam sistem itu sendiri
disebut dengan sistem. Sudut pandang sistem diantaranya antara lain :
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak merupakan sistem berupa ide-ide fikiran yang tidak tampak secara
fisik, seperti teologia, yaitu pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.
Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang terlihat secara fisik, seperti sistem
computer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan
lain-lain.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam, seperti perputaran
bumi, terjadinya waktu siang dan malam, dan pergantian musim. Sedangkan

14
sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan
teknologi mesin yang biasa disebut Human Machine Sistem.
3. Sistem Determinasi dan Sistem Probabilistik
Sistem determinasi adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang bisa
diprediksi. Sedangkan sistem probabilistik adalah sistem yang kondisi
kedepannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
Sistem Terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar, dan
sistem ini bertindak secara otomotis tanpa terlibat lingkungan dari luar.
Sedangkan sistem tertutup merupakan sistem yang dipengaruhi oleh lingkungan
luarnya, sistem ini menerima saran dan masukan untuk menghasilkan keluaran
untuk subsistem lainnya.

D. Daur Hidup Sistem


Proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi
berbasis computer disebut dengan Siklus Hidup Sistem (Syste Life Cycle). Siklus hidup
sistem diartikan sebagai pendekatan air terjun (Waterfall approach) bagi pembagunan dan
pengembangan sistem . Pengembangan sistem yang satu-satunya rangkaian daur hidup
dari sebuah sistem. Bagian proses ini merupakan bagian yang paling penting. Berikut
beberapa fase dan tahapan dari daur hidup sistem, antara lain :
1. Mengenali Adanya Kebutuhan
2. Pembangunan Sistem
3. Pemasangan Sistem
4. Pengoperasian Sistem
5. Sistem Menjadi Usang
Sistem dibangun untuk melengkapi kebutuhan yang akan datang. Sistem akan
menyesuaikan terhadap perubahan lingkungan yang dinamis. Saat waktunya tiba kondisi
dimana sistem tersebut tidak dapat lagi menyesuaikan dengan perubahan yang ada maupun
itu seara ekonomis tidak bisa untuk dioperasikan. Sistem pembangunan yang baru maka
akan dibangun kembali dan menggantikannya. Berikut gambar daur Hidup Sistem antara
lain :

15
Mengenali Adanya
Kebutuhan

Pembangunan SISTEM
SISTEM Menjadi Usang

Pemasangan Pengoperasian
SISTEM SISTEM

Gambar 1.23. Daur Hidup Sistem


1.4 Konsep Dasar Informasi
Informasi diartikan sebagai data yang telah di olah dalam bentuk yang lebih baik
dan bermanfaat bagi penggunanya guna untuk proses pengambilan keputusan.
Contoh informasi :

Gambar 1.24. Situs Informasi detik.com


A. Fungsi dan Siklus Informasi
Infomasi berfungsi untuk menambah pengetahuan serta mengurangi ketidakpastian
pemakaian informasi.
Sementara siklus infomasi sendiri dapat di gambarkan sebagai berikut.

16
 Data diolah melalui suatu model Sistem Informasi.
 Penerima menerima Informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan
tindakan, yang berarti yang menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan
membuat sejumlah data kembali.
 Data tersebut akan di tangkap sebagi input, kemudian diproses kembali lewat suatu
model dan seterus membentuk sebuah siklus.
Proses
(Model)

Dasar Data

Input (Data) Output


(Information)

Data
(Ditangkap)
Penerima

Hasil
Tindakan Keputusan
Tindakan

Gambar 1.22. Siklus Informasi.

B. Biaya dan Jenis-Jenis Informasi


Adapun biaya operasi dalam sistem informasi dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain :
1) Biaya Perangkat Keras
Biaya ini bersifat tetap atau disebut juga biaya tertanam dan akan meningkat untuk
tingkat mekanisme yang tinggi juga.
2) Biaya Analisis, Perancangan dan Pelaksanaan Sistem
Biaya ini sama dengan biaya Perangkat keras yang bersifat tertanam dan biasanya
akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.
3) Biaya Tempat dan Faktor-faktor Kontrol Lingkungan
Biaya ini bersifat semi variabel atau setengah berubah-ubah. Contoh nya, biaya
untuk luas ruangan, alat pendingin, termasuk biaya keamanan.
4) Biaya Perubahan
Merupakan biaya tertanam yang meliputi setiap jenis perubahan dari suatu metode
ke metode lain.

17
5) Biaya Operasi
Biaya ini merupakan biaya variabel yang meliputi bermacam-macam biaya seperti,
biaya perlengkapan, biaya karyawan, biaya pemeliharaan dan sistem.

Sementara itu, Jenis-jenis infomasi sendiri dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut:
a) Informasi Berdasarkan Persyaratan
Suatu Informasi harus memenuhi persyaratan yang dibagi menjadi 4 (empat) yaitu;
 Informasi yang tepat waktu
 Informasi yang relevan
 Informasi yang bernilai
 Informasi yang dapat dipercaya (realiable)
b) Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu
Berdasarkan dimensi waktu, infomasi dikelompokkan menjadi 2 (dua) macam;
 Informasi masa lalu
 Informasi masa kini
c) Informasi Berdasarkan Sasaran
Merupakan informasi yang ditujukan kepada seseorang ataupun kelompok, baik
dalam organisasi maupun diluar organisasi. Informasi ini dibagi menjadi 2 (dua)
jenis antara lain;
 Informasi Individual (Individual Information), yaitu informasi yang ditujukan
untuk seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan
(policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker). Informasi ini
disampaikan face to face atau tatap muka secara langsung, bisa juga melalui
telepon, dan perantara surat.
 Informasi Komunitas (community information) adalah informasi yang
ditujukkan untuk khalayak diluar organisasi, atau suatu kelompok tertentu di
masyarakat.

18
Contoh Media Informasi.

Gambar 1.23. Media Informasi

C. Nilai dan Kualitas Infomasi


Suatu Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaat lebih besar dibanding dengan
biaya untuk mendapatkan nya. Informasi tidak dapat diukur keuntungannya dengan nilai
uang, tetapi diukur dari nilai efektifitas nya. nilai-nilai tersebut antara lain :

 Mudah diperoleh
 Luas dan lengkap
 Ketelitian
 Kecocokan
 Ketepatan waktu
 Kejelasan
 Kelayakan
 Dapat dibuktikan

19
 Tidak ada prasangka
 Dapat diukur
Kualitas sebuah informasi tergantung dari 3 (tiga) hal yaitu :
 Akurat (accurate)
Informasi harus jelas, tidak menyesatkan, dan bebas dari kesalahan.
 Telat waktu (timeline)
Informasi yang disampaikan penerima tidak boleh terlambat, karna apabila
pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal bagi perusahaan atau
pun organisasi tersebut.
 Relevan (relevance)
Informasi harus memiliki manfaat untuk user.

D. Transformasi Informasi
Transformasi Informasi adalah suatu proses pengubahan wujud , sifat, dan ciri-ciri
atau agar menjadi informasi yang selanjutnya disajikan secara visual maupun statistik baik
untuk disebarluaskan maupun hanya di didokumentasikan. Transformasi Informasi sendiri
terfokus pada 4 hal diantara nya :
 Pengumpulan data
pengumpulan data di jalankan sesuai dengan jenis data, objek, sumber data, dan
persiapan pengumpulan data.
 Pengolahan dan analisis data
pengolahan data terdiri dari proses sortirisasi, editing, validasi, dan pemrosesan.
 Penyajian dan penyebaran Informasi
sementara penyajian infomasi sendiri dapat di lakukan secara visual maupun
publikasi, baik dengan metode komunikasi langsung atau tak langsung.
 Penataan dokumentasi dan perpustakaan
pendokumentasian dapat dilakukan dengan cara lama (file) atau pun cara baru
(komputerisasi).

E. Pemakaian Informasi
Pemakaian infomasi merupakan proses penggunaan informasi seseorang atau
kelompok untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan jabatan atau pekerjaannya.
Pemakaian Informasi tidak dapat dipisahkan dari pengolahan sistem informasi karena

20
mereka lah yang mendayagunakan produk informasi tersebut sesuai kebutuhannya.
Artinya, produk infomasi dapat dikatakan bermanfaat apabila informasi itu memenuhi
kebutuhan pihak pemakainya. Sebaliknya, jika informasi tersebut tidak dapat memenuhi
kebutuhan pemakainya maka penyedia infomasi terbuat dianggap sia-sia.

1.5 Konsep Dasar Sistem Informasi


A. Komponen dan Jenis Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari 6 macam komponen atau disebut dengan blok
bangunan (building block) yang masing-masing saling berinteraksi dan membentuk suatu
kesatuan untuk mencapai sasaran. Ke-enam macam blok tersebut yaitu :
1) Blok masukan (Input Block)
Input menyulih data yang masuk dalam sistem informasi. Input yang dimaksud
disini adalah metode serta media untuk mengangkat data yang akan di
masukkan, yang berupa dokumen-dokumen dasar.
2) Blok Model (Model Block)
Blok Model terdiri dari gabungan prosedur, logika, dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan
cara tertentu guna menghasilkan output yang diinginkan.
3) Blok Keluaran (Output block)
Produk dari sistem informasi ialah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen
serta semua pemakai sistem.
4) Blok Teknologi (Technology block)
Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan serta mengirimkan keluaran dan membantu
seluruh pengendalian dari sistem. Ada 3 (tiga) bagian utama dari teknologi
yaitu, teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras
(hardware).
5) Blok Basis Data (Database Block)
Blok ini terdiri dari kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu
sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat
lunak untuk memanipulasinya.

21
6) Blok Kendali (Control Block)
Pengendalian perlu dipersiapkan dan diaplikasikan untuk meyakinkan bahwa
hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah, dan bila terlanjur terjadi
kesalahan dapat langsung diatasi.

B. Perencanaan Sistem Informasi


Perencaan sistem informasi atau dalam bahasa inggris Information System
Planning (ISP) membahas tentang bagaimana menerapkan pengetahuan tentang sistem
informasi kedalam organisasi. Untuk menerapkan sistem informasi yang efektif dan efisien
diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai dengan keinginan
dan nilai dari masing-masing oraganisasi atau perusahaan.
Perubahan suatu sistem, baik besar maupun kecil, akan selalu melalui tingkatan-
tingkatan sebagai berikut :
Tingkat I : Ide, mengetahui perlu adanya perubahan
Tingkat II : Desain, merancang cara pemecahan nya.
Tingkat III : Pelaksaan, menerapkan design kedalam sistem.
Tingkat IV : Kontrol, memeriksa tingkat pelaksaan dan dijalankan sesuai dengan
design.
Tingkat V : Evaluasi, memeriksa apakah perubahan yang terjadi sesuai dengan tujuan
awal.
Tingkat VI : Tindak lanjut, melaksanakan perubahan sesuai dengan hasil.

Perencanaan sistem informasi yang kan di bahas berkisar pada 4 (empat ) tingkatan
dibawah ini :

IDE DESIGN PELAKSANAAN EVALUASI

Gambar 1.24 Tingkatan perencanaan SI


Keempat tingkatan ini merupakan kunci untuk memecahkan masalah baik menyeluruh
maupun sebagian.

C. Pengelolaan Sistem Informasi

22
Pengelolaan sistem informasi adalah bagian yang tak dapat di pisahkan dari
manajemen sebagaimana pengelolaan ketenagaan keuangan, oraganisasi dan tata laksana,
dan masih banyak lagi lainnya. Pengelolaan sistem informasi merupakan faktor kunci bagi
keterlaksaan dan keberhasilan manajemen.
Pengelolaan sistem bertumpu pada sistem informasi manajemen (SIM) yang
memiliki cakupan yang lebih luas. Dalam pelaksanaan SIM diperlukan pengelolaan sistem
informasi. Artinya, pengelolaan sistem informasi merupakan bagian yang tak terpisahkan
dan selaras didalam SIM itu sendiri.

D. Pengendalian Sistem Informasi


Pengendalian sistem Informasi merupakan bagian tak terpisahkan dari pengelolaan
sistem informasi itu sendiri, bahkan ia juga melaksanakan fungsi yang penting karena
mengamati setiap tahapan dalam proses pengelolaan sistem informasi. Tata Sutabri (2012)
menjelaskan bahwa pengelola sistem harus paham dan mempunyai keterampilan
manajemen dalam melakukan pengendalian sistem informasi, yakni :
1. Kemampuan mengendalikan kegiatan perencanaan informasi
2. Kemampuan mengendalikan proses transformasi informasi
3. Kemampuan mengendalikan organisasi pelaksaan sistem informasi
4. Kemampuan melaksakan kegiatan koordinasi. Dengan kemampuan terbut
maka akan terjamin kelancaran dalam pelaksaan pengelolaan sistem informasi
guna mendukung keberhasilan program organisasi.
Pengendalian bertujuan untuk menjamin kelancaran dalam pelaksaan pengelolaan
informasi, baik dari kualitas, kuantitas maupun ketepatan waktu. Pengendalian sistem
informasi dilaksanakan melalui pengawasan dan pembinaan. Dalam pengawasannya, akan
dilakukan secara langsung dan tidak langsung, baik ditempat pelaksanaan sistem informasi
itu sendiri, maupun melalui laporan-laporan secara tertulis dan lisan. Smentara dalam
pembinaannya akan dilaksanakan melalui kegiatan internal maupun eksternal, kegiatan
tersebut antara lain :
a) Pelatihan, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan salam sistem
informasi.
b) Pengkajian, bertujuan untuk memeriksa masalah-masalah yang berkaitan dengan
pelaksaan sistem informasi, contohnya melalui kertas kerja, diskusi, dan lain-lain.
c) Bimbingan teknis, bimbingan ini diberikan kepada tenaga teknis dan tenaga pelaksana
yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam pelayanan informasi.

23
d) Kerjasama, dilaksanakan dalam berbagai kegiatan pelaksaan sistem informasi, baik
didalam maupun diluar organisasi itu sendiri dalam rangka pelaksanaan proses
pengellaan sistem informasi itu sendiri.

E. Penilaian Sistem Informasi


Penilaian sistem informasi berfungsi untuk menyediakan informasi sebagai bahan
pertimbangan untuk membuat keputusan. Dalam membuat keputusan, seseorang harus
terlebih dahulu memperoleh informasi hasil penelitian sesuai dengan tugas dan fungsinya
dalam bidang yang ditekuninya, seperti pemimpin, pelaksana, penyuluh, pelatih, tenaga
teknis, dan lain-lain. Keputusan itu sendiri isa menyangkut berbagai hal, contohnya tentnag
program dan perencanaan, tentang pelaksanaan, tentang analisis untuk pembinaan, tentang
manajerial, dan lain sebagainya. Semua keputtusan tersebut memerlukan informasi dari
hasil penilaian yang telah dipertimbangkan secara objektif.
Penilaian merupakan komponen yang penting dalam pengelolaan suatu sistem
informasi, untuk itu ada 3 (tiga) strategis penilaian dalam sistem informasi antara lain :
a) Strategi penilaian masukan, bertujuan untuk menilai perencanaan informasi yang
disusun berdasarkan kebutuhan informasi yang nyata.
b) Strategi penilaian proses, bertujuan untuk menilai pelaksanaan perubahan mulai dari
pengumpulan data, pengolahan data, pengolahan analisis dan penilaian, penyajian dan
penyebarluasan, dokumentasi dan komunikasi.
c) Strategi penilaian produk, bertujuan untuk menilai produk-produk informasi yang
dihasilkan oleh sistem informasi.

24
BAB II
PENGANTAR SMART GOVERNMENT

Sistem pemerintahan berbasis elektronik sangat diperlukan dalam upaya


mewujudkan pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel. Tata kelola dan
manajemen sistem pemerintahan berbasis elektronik secara nasional dapat meningkatkan
keterpaduan dan efisiensi. Salah satunya adalah sistem informasi pada tingkat
pemerintahan daerah. Pemerintah Daerah wajib menyediakan informasi Pemerintahan
Daerah yang terdiri atas informasi pembangunan daerah dan informasi keuangan daerah.
Kewajiban ini diamanatkan dalam Pasal 391 ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah yang telah diubah terakhir dengan UU Nomor 9
Tahun 2015. Untuk memenuhi kewajiban tersebut, ditetapkanlah aturan pelaksanaan
berupa Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 70 Tahun 2019 tentang
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah. Permendagri yang diundangkan pada 27
September 2019 ini mencabut Permendagri Nomor 98 Tahun 2018 tentang Sistem
Informasi Pembangunan Daerah yang diundangkan satu tahun sebelumnya yaitu pada 5
Oktober 2018. Penggantian ini karena Permendagri Nomor 98 Tahun 2018 belum
mengatur informasi pemerintahan daerah dalam satu sistem yang terhubung.
Terkait dengan percepatan pelaksanaan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah
(SIPD) tersebut, Pemerintah Daerah wajib untuk mengintegrasikan semua sistem terkait
dengan informasi pembangunan daerah dan informasi keuangan daerah ke SIPD paling
lama 1 (satu tahun) sejak diundangkannya Permendagri Nomor 70 Tahun 2019. Sesuai
dengan Pasal 4 ayat (1) Permendagri Nomor 70 Tahun 2019, Pemerintah Daerah wajib
menyediakan informasi Pemerintahan Daerah yang terdiri atas:
a. Informasi Pembangunan Daerah; dan
b. Informasi Keuangan Daerah. Selain Informasi Pembangunan Daerah dan Informasi
Keuangan Daerah, Pemerintah Daerah dapat menyediakan dan mengelola Informasi
Pemerintahan Daerah Lainnya.

25
2.1 Sistem Informasi Pemerintahan
Berikut adalah contoh sistem informasi pemerintahan daerah yang ada di Indonesia.

SISTEM PENGELOLAAN INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH

Ps. 391UU 23/14

SISTEM INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH

Ps. 392 uu 23/14 Ps.393 UU 23/14


Ps. 395Sistem Informasi
UU 23/15
Peningkatan Daerah
Sistem Informasi keuangan Sistem Informasi

daerah (sikueda) Penyelenggraan Pemda

E-Budgeting
E-Data
E-LPPD
E-Pelaksaan &

E-Planning Penatausahaan Keuangan E-EPPD


Daerah

E-Dalev E-Pertanggungjawaban & E-PERDA


Pelaksanaan Kuangan Daerah
Pembangunan
Dan Lan-lain
E-BMD
E-Profil
Daerah
E-Profil Keuangan
Daerah

Gambar 1.25 SI Pemerintahan


Informasi merupakan sumber data yang perlu ditata serta dikelola dalam
pengaturan pemerintahan yang jelas kualitasnya dalam cakupan yang luas. Bagi lembaga
nilai informasi sama pentingnya dengan sumber daya produksi lainnya. Bahkan informasi
sendiri disetarakan dengan sumber daya yang sangat penting dalam menciptakan produk
yang bermutu untuk megatasi persaingan pasar. Keberadaan informasi dipemerintahan
sangat ketat. Dalam satu bidang dengan bidang lain dapat saling menghasilkan informasi,
membutuhkan informasi, dan bertukar informasi. Sistem Informasi Pemerintahan
merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan dokumentasi, administrasi, serta

26
pengolah data yang menjadi informasi tentang pembangunan daerah yang ditunjukan
kepada masyarakat dan berguna sebagai alat pengambil keputusan, perencanaan,
pelaksanaan, serta evaluasi untuk penunjang kinerja pemerintah.

2.2 Implementasi Sistem Informasi dalam Pemerintahan


Implementasi sistem informasi dalam pemerintahan memiliki beberapa manfaat
antara lain, mempermudah pengelolaan data dan informasi, bersifat terbuka dan
bertanggung jawab, dan mempermudah dalam pengambilan keputusan. Berikut beberapa
penerapan SI (Sistem Informasi) pada bidang pemerintahan :
 Integrated Government Information System
Integrated Government Information System atau Sistem Informasi Pemerintahan
Terintegrasi merupakan suatu sistem informasi yang mengelola serta memproses
atau menggabungkan data informasi pemerintahan dari banyak divisi pemerintahan,
misalnya divisi keuangan, divisi pendidikan, divisi keshatan dan lain sebagainya.
 Government Financial Information System
Government Financial Information System (Sistem Informasi Keuangan
Pemerintah) ialah sistem informasi yang diterapkan pada pemerintahan untuk
mendukung sistem pemerintahan. Sistem ini dipakai untuk mengatur anggaran atau
keuangan yang ada pada divisi pemerintahan, dengan memeriksa pengeluaran dan
pendapatan serta memastikan anggaran dipakai secara efektif dan efisien.
 Program Planning and Monitoring
Program Planning and Monitoring artinya Perencanaan dan Pemantauan Program.
Program aplikasi ini bertugas sebagai aplikasi kontrol dan mengevaluasi
pelaksanaan program pemerintahan serta membantu pengambilan keputusan, baik
dari segi perubahan maupun perbaikan sebuah program.
 Pernitting Information System
Pernitting Information System atau disebut juga Sistem Informasi perizinan adalah
sistem informasi pemerintahan yang digunakan untuk pengelolaan permohonan dan
penerbitan izin serta memastikan proses perjanjian bisa berjalan dengan cepat,
tepat, efektif, serta keterbukaan dalam pemberian izin.
 Government Employee Information System
Sistem Informasi Pegawai Pemerintah atau dalam bahasa inggris yang disebut juga
Government Employee Information System adalah penerapan sistem informasi

27
pemerintahan yang digunakan untuk mengelola data dan informasi bagi petugas
pemerintahan serta tata kelola gaji, tata kelola absensi, dan peningkatan karir
pegawai atau karyawan.

2.3 Landasan Hukum


Menurut Madepidarta (1997) landasan hukum diartikan sebagai peraturan baku,
sebagai tempat berpijak, dan titik tolak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.
Sementara hokum dapat diartikan sebagai aturan baku yang patut ditaati dan apabila
dilanggar akan mendapat sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah atau yang lebih dikenal dengan SIPD
merupakan amanat dari UU 23 Tahun 2014 Pasal 391 dimana Pemerintah Daerah wajib
menyediakan Informasi Pemerintahan Daerah, yang dikelola dalam suatu Sistem Informasi
Pemerintahan Daerah. Penerapan SIPD dipertegas melalui Permendagri Nomor 70 tahun
2019 tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah, supaya pada saat penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2021, SIPD yang
dirancang lebih adaptif, reponsif, dinamis, inovatif dan akuntabel sudah mulai digunakan
pemerintah daerah.
Fungsi SIPD untuk Pemerintah Pusat dan Daerah yaitu sebagai berikut.
 Penyatuan argumen nasional.
 Proses perencanaan dan keuangan lebih mudah diterapkan dengan sistem
elektronik.
 Evaluasi perencanaan keuangan, kinerja dan produk hukum dilaksanakan melewati
sistem elektonik.
 Data base pembangunan dan keuangan nasional maupun daerah.
 Analisis data daerah secara nasional bisa dilakukan dengan mudah.

28
BAB III
TEKNOLOGI DIGITAL

Pada dasarnya teknologi digital adalah pada dasarnya pelaksanaannya tak banyak
membutuhkan tenaga manusia, melainkan teknologi ini sudah memakai sistem otomatis
yang dikendalikan oleh komputer.

3.1 Mengenal teknologi digital


Sebelum mengenal lebih dalam tentang teknologi digital, kita perlu memahami apa
itu teknologi, serta sejarah dari teknologi itu sendiri. berikut uraian singkat dari teknologi
digital.

A. Pengertian Teknologi
Teknologi merupakan pengembangan dan penerapan berbagai sistem untuk
mengatasi masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Gary J Anglin
teknologi adalah "aplikasi yang sistematis dari ilmu, prilaku, alam, dan pengetahuan
lainnya untuk memecahkan masalah". Itu arti nya teknologi adalah sebuah alat yang sangat
berguna serta memudahkan manusia didalam kehidupan sehari-hari. Teknologi tercipta
dari pengetahuan manusia dan akan terus berkembang seiring perkembangan waktu
sehingga teknologi mampu memecahkan masalah yang ada didunia. teknologi sangat
dibutuhkan manusia terutama di era perkembangan digital seperti sekarang.

B. Sejarah Teknologi
Sejak zaman Pra-sejarah atau 3,3 juta tahun lalu manusia sudah mengenal teknologi
untuk berkomunikasi. Teknologi komunikasi ini masih berupa gambar didinding goa yang
bercerita tentang pengalaman ataupun aktivitas misalnya berburu.
Mereka juga menggunakan sinyal yang berupa suara dengan menggunakan, api dan asap
untuk jarak jauh, serta terompet ataupun alat yang dapat menimbulkan bunyi nyaring
lainnya.

29
Contoh piktografi dan hieroglif.

Gambar 1.26 Pictografi Gambar 1.27 Hieroglif

Di Cina mereka berhasil menemukan kertas yang digunakan sebagai alat untuk
menulis pesan maupun ilmu pengetahuan, tentu nya ini merupakan tanda kemajuan
manusia dalam perkembangan teknologi. Sejak abad ke-14 hingga sekarang manusia mulai
menemukan teknologi yang memudahkan manusia. Teknologi tersebut antara lain :
1. Mesin Cetak (1455) 2. Mesin Analitik (1830)

Gambar 1.28 Mesin Pertama Cetak Gambar 1.29 Mesin Analitik

3. Telegraf dan Kode Morse (1837) 4. Pesawat Telepon dan Fotografi


(1877)

Gambar 1.30 Telegraf dan Morse Gambar 1.31 Pesawat Telepon & Fotografi

30
5. Televisi Tabung (1923) 6. Media Penyimpanan Magnetic Tape
(1940)

Gambar 1.32 Televisi Tabung Gambar 1.33 Penyimpanan Magnetic

7. Internet (1990)

Gambar 1.34 Internet tahun 1990


Saat ini adalah Information Technology Era atau biasa kita sebut Era IT. Di era ini
peran, sarana dan prasarana IT begitu penting disemua bidang kehidupan dunia modern.
Pengaruh IT yang kuat, mampu membuat seseorang melakukan berbagai aktifitas dengan
efisien, cepat, dan dana yang terjangkau. Teknologi juga menjadi peran utama di
kehidupan manusia masa kini, hampir semua bidang menggunakan teknologi dalam
kegiatannya, contoh; bidang pekerjaan, bidang pendidikan, bidang bisnis, komunikasi dan
lain sebagainya. Salah satu alat teknologi yang saat ini ramai digunakan ialah Smartphone.
Dengan Smartphone manusia bisa terhubung satu dengan yang lainnya walaupun dengan
jarak yang cukup jauh. Ini membuktikan bahwa pengaruh teknologi sangat membantu
manusia dalam berbagai hal.

31
C. Alat-Alat Teknologi Digital
Saat ini banyak alat-alat teknologi digital yang mudah kita temui antara lain,
smartphone, computer, smartwatch, dan camera. Alat-alat ini sangat membantu manusia di
zaman sekarang dalam berbagai kegiatan sehari-hari. berikut penjelasan dari alat-alat
diatas :

1. Smartphone
Smartphone adalah telepon genggam yang mempunya sistem operasi untuk
khalayak ramai. Fungsi nya juga sangat beragam mulai dari mengirim pesan singkat
(sms), panggilan telepon, hingga menambah aplikasi, memodifikasi atau menambah
fungsi sesuai keinginan kita. Smartphone juga bisa disebut sebagai komputer mini
dengan kemampuan telepon. Awalnya smartphone hanya digunakan sebagai alat
berkomunikasi namun seiring perkembangan zaman, kini smartphone memiliki
berbagai macam fungsi misalnya, alat untuk mengirim data, bermain sosial media,
menjelajah internet, media infomasi dan berita, bermain game hingga tempat untuk
mencari ilmu pengetahuan atau media pembelajaran. Pengaruh smartphone juga sudah
merambah ke berbagai bidang antara lain bidang ekonomi, bidang pendidikan, bidang
politik, bidang komunikasi dan masih banyak lagi bidang yang lainnya.

2. Computer
Computer merupakan sebuah perangkat keras yang berkaitan dengan teknologi.
Computer juga membantu manusia dalam melancarkan pekerjaan nya. Dahulu istilah
computer digunakan untuk kegiatan yang berkaitan dengan perhitungan aritmatika, tapi
kemudian kata ini diartikan sebagai mesin itu sendiri. Awal mulanya proses informasi
ini khusus berkaitan tentang aritmatika, tetapi kini computer moderen sudah
berkembang dan banyak digunakan tidak hanya untuk mengerjakan tugas aritmatika
saja.
Computer termasuk salah satu alat yang paling banyak dan sering digunakan di
zaman digital seperti sekarang. Tidak heran jika computer banyak kita jumpai berbagai
bidang yaitu, bidang pendidikan, bidang pekerjaan, maupun bisnis. Hampir
kebanyakan perusahaan menjadikan syarat wajib mampu mengoperasikan komputer
kepada calon karyawannya, termasuk menguasai aplikasi-aplikasi yang sering
digunakan pada computer seperti Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Power
Point, Canva, dan Adobe Premiere Pro. Di era digital seperti sekarang, aplikasi

32
tersebut wajib dipahami dan dikuasai oleh semua kalangan karena mengingat banyak
sekali fungsi serta manfaat dari aplikasi tersebut .

3. Smart Watch
Smart watch atau jam tangan pintar merupakan inovasi dari jam tangan kinetik dan
mekanik yang sudah ada terlebih dahulu. Smart watch adalah sebuah jam tangan yang
dikombinasikan dengan fitur pintar lainnya yang terhubung dengan ponsel pintar si
pengguna. Selain menunjukan waktu smart watch juga menyediakan fitur-fitur lain
seperti GPS, cuaca, kalender, membaca pesan, tekanan darah, detak jantung, serta
jumlah kalori. Ketahanan smart watch sangat beragam, tergantung dari kapasitas
baterai nya sendiri. Yang membedakan jam tangan biasa dengan smart watch adalah,
pada saat baterai smart watch habis, kita tidak perlu menggantinya dengan baterai
yang baru, tetapi cukup lakukan pengisi daya menggunakan charger. Dampak positif
dari penggunaan smart watch sendiri adalah dapat mengurangi pencemaran lingkungan
yang disebabkan oleh limbah baterai jam yang terbuang. Seiring berkembangnya
teknologi yang pesat, kini banyak sekali smart watch keluaran terbaru dengan fitur-
fitur dan inovasi terbaru, terutama dari perusahaan ternama seperti Apple, LG, Xiaomi,
HTC, Google dan Samsung.

4. Kamera Digital
Kamera Digital ialah kamera yang mempunyai fungsi yang hampir sama dengan
kamera terdahulu. Hanya saja kamera digital sudah mempunyai fitur penyimpanan data
secara digital. Selain itu kamera digital juga sudah dilengkapi dengan pencahayaan,
kartu memori, layar LCD, modus pemotretan dan optical zoom. Kualitas nya pun jauh
berbeda dengan kamera terdahulu, Kamera digital mempunyai kualitas gambar yang
lebih baik, tajam, dan jelas. Harga kamera digital juga sangat beragam tergantung dari
spesifikasi dan fitur yang disediakan.

3.2 Aplikasi Dasar Digital


Aplikasi yang sudah dipakai oleh teknologi digital sudah sangat banyak sekali,
diantaranya bisa sangat berguna dan sangat sering digunakan oleh masyarakat modern
pada zaman sekarang, dan aplikasi-aplikasi diantaranya adalah sebagai berikut.

33
A. Microsoft word
Microsoft word adalah salah satu dari aplikasi lain yang sangat penting dan
bermanfaat pada bidang pendidikan maupun pekerjaan, maka dari itu aplikasi ini wajib di
dipahami oleh semua orang terutama pada era zaman sekarang. Karena pada zaman
sekarang rata-rata semua surat dan dokumen penting dibuat melalui Microsoft Word ini.

B. Microsoft excel
Microsoft Excel adalah aplikasi yang dipakai untuk mengolah dan menyusun data-
data secara tertata. Setiap data yang dimasukan kedalam suatu titik potong baris dan kolom
sering disebut dengan nama istilah Sel. Selain itu menggunakan formula dan fungsi, data-
data itu diolah dan dibentuk agar mendapatkan sesuatu nilai yang diinginkan.

C. Microsoft Power Point


Power point adalah sebuah cara yang dipakai untuk menjelaskan atau
memperkenalkan tentang semua hal yang dirangkum dan diatur menjadi beberapa slide
(Halaman yang ditampilkan). Power Point merupakan software atau aplikasi yang ramai
digunakan untuk membuat presentasi, seperti presentasi promo produk, presentasi seminar,
serta kegiatan ilmiah yang mengundang banyak audiens atau peserta. Tetapi pada saat ini
presentasi tidak hanyak digunakan untuk hal itu saja, melainkan sudah bisa digunakan
untuk person to person, contohnya seperti antara marketing dan konsumen, mahasiswa dan
dosen, dan lain-lain. Pada zaman teknologi digital saat ini power point juga bisa di jadikan
untuk membuat sebuah rangkaian video-video praktis, seperti undangan digital. Maka hal
ini terbukti bahwa cara presentasi dengan lisan saja tidak efektif, melainkan harus
menyertai visualisasi yang berarti rekayasa pembuatan gambar, animasi atau diagram
untuk menampilkan sebuah informasi lebih jelas. Semua dapat dibuat mengunakan aplikasi
Power Point.

D. Canva
Sebuah tools yang dipakai oleh desain grafis untuk mengkordinasikan pemakainya,
supaya lebih mudah untuk merancang berbagai jenis desain kreatif secara online agar
mempermudah penggunanya. Contohnya seperti presentasi, brosur, dan kartu ucapan,
poster.. Karena masuk ke dalam kata online maka pengguna harus menggunakan browser
dan internet, seperti Firefox, Mozilla, dan Google Chrome. Selain itu Canva ini bisa
dioperasikan disebuah Smartphone atau Handhpone yang terlebih dahulu instal aplikasi

34
nya harus dowload ke Google Playstore. Software atau aplikasi Canva ini terdiri dari dua
versi, yaitu versi gratis dan versi berbayar. Aplikasi Canva versi gratis menggunakan fitur-
fitur yang sederhana, sedangkan Canva versi berbayar menggunakan berbagai macam
fitur-fitur lainnya, yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan versi Canva yang gratis.

E. Adobe premiere
Adobe premiere merupakan salah satu aplikasi untuk membuat sebuah video yang
bisa digunakan pada PC atau Komputer. Adobe premiere adalah aplikasi yang sudah mulai
berkembang dari tahun 2000-an . Pada awalnya Adobe premiere umumnya dipakai dengan
spesifikasi komputer dibawah intel core i5 disebut dengan Adobe Premiere versi Pro 2.0.
Seiring berkembang nya teknologi saat ini, maka spesifikasi komputer diatas intel core i5
yaitu intel core i7 yang spesifikasi nya jauh lebih berbeda dari pada sebelumnya , dengan
demikian Adobe Premiere menciptakan versi terbaru nya yaitu Adobe premiere CC.
Adobe Premiere Pro 2.0 menggunakan sistem operasi MS WINDOWS XP, dengan
hal tersebut tidak memakan sumber daya yang besar, maka komputer akan jauh lebih
lancar untuk mengedit sebuah video.

F. Kine Master
Kine master merupakan Software yang berjalan di sistem Android dan iOS pada
peangkat yang bergerak. Software ini pertama dibuat oleh Nex Streaming dari Amerika
Serikat. Aplikasi ini sudah tersebar diseluruh dunia dan bisa langsung dowload di Google
Playstore dan Aplle Store. Software ini dimanfaatkan untuk memotong durasi video,
menghilangkan gambar yang tidak ingin terlihat, menggabungkan beberapa video,
memberi audio, memberi efek transisi, Menuliskan tambahan teks ke sebuah video, dan
sebagainya. Pada intinya Software atau Aplikasi Kine Master ini digunakan untuk
menyunting maupun mengedit satu video atau menggabungkan beberapa video menjadi
satu.

G. Capcut
Aplikasi Capcut adalah sebuah aplikasi edit video yang memakai sebuah template
siap pakai yang bisa di Exsplor sendiri oleh penggunanya. Capcut difokuskan untuk
mengedit video pendek yang akan dupublikasi di media sosial, biasanya digunakan untuk
bidang bisnis, kebutuhan pribadi, serta konten kreator. Capcut sudah menjadi sebuah
aplikasi yang sudah layak dipakai untuk pemula, dan aplikasi ini langsung bisa terhubung

35
dengan salah satu aplikasi yang viralk yaitu Tiktok. Mengapa demikian?? Karena Aplikasi
Capcut dibuat sendiri oleh ByteDance yang merupakan pengembang aplikasi Tiktok.

H. Market Place
Market Place merupakan platform yang menjadi perantara antara penjual dan
pebeli internet. Situs Market Place bertindak sebagai pihak ketiga dalam transaksi online
dengan mempersiapkan fasilitas pembayaran dan tempat penjualan. Maka dari hal tersebut
bisa dianggap Market Place merupakan Departemen Store versi online. Contoh market
place yang dipakai di Indonesia adalah Tokopedia, Bukalapak, shopee, Lazada, Blibli, dan
lain-lain.

I. Social Media
Social Media adalah aplikasi, media online dan platform yang bertujuan yang
menyediakan interaksi, kerja sama dan berbagi informasi dengan orang lain. Manajer
pemasaran memanfaatkan kekuatan Social Media untuk meningkatkan keuntungan dan
keunggulan bersaing.

3.3 Manfaat dan Dampak Teknologi Digital


Tidak dapat dipungkiri dampak dari penggunaan teknologi digital saat berpengaruh
dalam kehidupan sehari-hari. Selain manfaat nya yang sangat banyak ternyata
perkembangan teknologi informasi juga memiliki dampak negatif. Kali ini kita akan
membahas manfaat, dampak positif dan negatif serta cara pencegahan dampak negatif dari
penggunaan teknologi itu sendiri.
A. Manfaat Teknologi Dalam Berbagai Bidang di Indonesia
Manfaat dari Teknologi sangat amat membantu manusia dalam kehidupan sehari
hari-hari, pekerjaan terasa lebih mudah, cepat, dan praktis.
Menurut Rheza Aditya Gradianto (2022) Manfaat Teknologi dibagi menjadi beberapa
bidang antara lain :
1. Manfaat dalam Bidang Bisnis
Orang-orang yang berkecimpung didunia bisnis tentu akan memperoleh banyak
keuntungan, satu diantara nya kenaikan laba. Hal ini akan di rasakan oleh pebisnis yang
menjalankan usahanya dengan basis online. Dengan hanya modal gadget dan kuota,
anda sudah bisa memulai usaha bahkan dari rumah. Tentu hal ini mampu menghemat
biaya dan menekan biaya operasional.

36
2. Manfaat dalam Bidang Perbankan
Saat ini, penyetoran dan pengambilan uang bisa dilakukan secara online. Dengan ada
nya teknologi, Kita tidak perlu lagi repot untuk menyetor atau mengambil uang
dikantor pada jam kerja. Selain itu, banyak ATM dan mesin setor tunai yang bisa anda
jumpai disetiap sudut kota dengan layanan 24 jam nonstop. Hal ini tentu sangat
menghemat biaya dan waktu.

3. Manfaat dalam Bidang Telekomunikasi


Dengan adanya teknologi informasi, Kamu sudah bisa menggunakan berbagai
teknologi yang lebih mudah. Kamu dapat melakukan komunikasi jarak jauh dengan
mudah dan cepat bahkan sampai mancanegara. Hingga sekarang kamu sudah bisa
merasakan kemudahan dalam berkomunikasi melalui media sosial yang ada di
smartphone ke semua orang yang ada didunia.

4. Manfaat dalam Bidang Pendidikan


Seiring dengan perkembangan teknologi, kamu dapat memanfaatkan media internet
untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang mungkin tidak bisa kamu temukan
di buku. Selain itu, dalam hal pendaftaran sekolah yang dahulunya harus datang
kesekolah yang diinginkan, sekarang sudah mulai menerapkan registrasi berbasis
online yang dinilai sangat menghemat waktu dan efisien. Bahkan dalam kondisi
Pandemi Covid-19, banyak sekolah yang memberikan fasilitas belajar mengajar jarak
jauh. Melalui perantara internet, kamu bisa terhubung dengan guru maupun dosen
tanpa harus bertatap muka secara langsung.

5. Manfaat dalam Bidang Kesehatan


Teknologi berjasa dalam perbaikan manajemen di klinik atau rumah sakit. Jika dulu
pencatatan riwayat kesehatan pasien hanya ditulis dalam sebuah berkas, sekarang
pencatatan juga dilakukan dan diarsipkan di komputer.
Hal ini memudahkan petugas untuk mengetahui rekam medis pasien dengan cepat.
Rekam medis pasien berbasis komputer ini meliputi data klinis pasien dari hasil
pemeriksaan dokter ataupun hasil laboratorium.

37
B. Dampak Positif Teknologi
Kemajuan Teknologi Digital dapat memberikan dampak positif yang sangat
signifikan, sebagaimana yang dijelaskan oleh Ma'as (2022) :
1. Kemudahan akses informasi; Karena adanya teknologi, pertukaran sebuah
informasi menjadi lebih mudah dan cepat. Teknologi Digital memungkinkan akses
ke informasi lebih mudah dan cepat dari berbagai sumber, termasuk berita,
penelitian, dan dokumentasi. Hal ini membuka jalan bagi belajar, inovasi, dan
kemajuan.
2. Peningkatan Efisiensi; Teknologi digital telah membantu mempercepat dan
mempermudah banyak proses bisnis, termasuk produksi, pengiriman, dan
manajemen. Hal ini membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Mempermudah perputaran ekonomi dan munculnya kebiasaan baru pada kehidupan
sosial.
3. Perubahan cara berkomunikasi; Teknologi digital telah mengubah cara orang
berkomunikasi, baik secara pribadi maupun profesional. Hal ini dapat membantu
mempercepat komunikasi dan kolaborasi tetapi juga dapat menghasilkan isolasi
sosial mempermudah pekerjaan manusia serta dapat membantu sistem
pembelajaran yang dilakukan secara online tanpa harus tatap muka.
4. Pengaruh media sosial; Teknologi digital telah membantu perubahan besar pada
media sosial, yang dapat mempengaruhi prilaku dan opini publik serta memberikan
platform untuk kampanye sosial dan politik.

Selain itu era digital juga menimbulkan dampak positif yang lain yaitu :
1. Lebih cepat dan mudah dalam mendapatkan informasi
2. Inovasi dalam berbagai bidang menggunakan teknologi digital yang memudahkan
pekerjaan manusia.
3. Adanya media masa atau media elektronik berbasis digital
4. Kualitas sumber daya manusia yang semakin meningkat seiring munculnya
pengembangan dan pemanfaatan teknologi digital.
5. Kemudahan dalam belajar, misal ada nya perpustakaan online, media pembelajaran
dan diskusi online yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
6. Maraknya e-busines atau toko online.

38
C. Dampak Negatif Teknologi
Selain dampak positif, teknologi juga bisa menimbulkan dampak negatif bagi
manusia antara lain :
1. Terasing dari Lingkungan
Seorang pengguna komputer yang berlama-lama didepan komputer akan
mengisolasi dirinya dam mengurangi interaksi dengan masyarakat.

2. Meningkatnya kejahatan di dunia maya


Perkembangan internet ternyata dapat memunculkan kejahatan jenis baru atau biasa
disebut cybercrime yaitu dengan memanfaatkan kelemahan sistem komputer demi
keungan pribadi maupun oranglain. Orang yang mencuri data, informasi dan
merusak sistem komputer disebut dengan hacker, hal ini tentu saja diiringi dengan
adanya fasilitas komputer yang memadai. Dengan demikian hacker akan mudah
mencuri, menyalin, maupun mengubah data dengan mudah. Contoh kasus yang
biasa kita dengar adalah pembobolan atau pemindahan rekening bank, dan Virus
komputer yang sengaja dibuat dengan maksud atau tujuan tertentu.

3. Merusak Moral
Anak-anak yang belum cukup usia atau belum dewasa bisa saja mengakses hal-hal
berbau pornografi. Inilah berpotensi menimbulkan dampak buruk serta merusak
moral seseorang.

4. Menciptakan kesombongan diri


Terkadang orang yang memiliki komputer merasa status sosialnya lebih tinggi,
lebih modern, lebih pintar dan lebih kaya, hal ini disebabkan harga Komputer yang
masih terbilang cukup mahal. Sedangkan orang yang tidak memiliki komputer
seringkali merasa minder/rendah diri.

5. Menggangu Kesehatan
Penggunaan Komputer yang tidak tepat dapat menggangu kesehatan penggunanya.
Gangguan kesehatan yang sering kita jumpai umumnya ganguan pada penglihatan
(mata), leher, tulang belakang, dan tangan. Hal tersebut bila dilakukan secara
berulang-ulang maka akan menimbulkan stress hingga stroke.

39
6. Meningkatnya Jumlah Pengangguran
Seiring berkembangnya teknologi tentu saja tenaga manusia akan semakin tergeser
dengan teknologi yang semakin canggih. Selain karna lebih cepat, efektif dan
efisien, teknologi juga akan menghemat biaya pengeluaran perusahaan yang
sebelumnya membayar beberapa tenaga pekerja kini hanya membutuhkan satu
buah sistem untuk mengerjakan segala nya. Hal ini tentu saja menyebabkan
banyaknya penggangguran dan orang-orang yang kehilangan pekerjaan nya.

7. Menurunnya Kemampuan Berfikir


Dengan memanfaatkan teknologi seseorang tidak perlu lagi menghitung ataupun
mengerjakan sesuatu dari nol. Kita cukup memasukan data, lalu hasilnya akan
langsung dapat kita peroleh dengan mudah tanpa harus mengetahui langkah-
langkah atau gara-gara mendapatkan hasil tersebut. Contoh, perhitungan keuangan
yang biasa nya dilakukan secara manual, kini kita cukup memasukan data serta
memproses nya dengan memasukan rumus yang ada di Ms.Excel. Hal ini lah yang
menyebabkan kemampuan berfikir manusia menurun.

8. Mempengaruhi Kejiwaan
Pengaruh Teknologi dalam kejiwaan manusia yaitu ingin serba cepat dalam
melakukan sesuatu. Hal ini patut diwaspadai dan disadari bahwa kita harus
membedakan antara berinteraksi dengan komputer dan interaksi dengan
masyarakat.

9. Berpotensi Merusak Lingkungan Hidup


Peralatan komputer umumnya terbuat dari plastik dan silikon. Sampah-sampah dari
peralatan komputer ini lah yang jika dibiarkan terus menerus akan menumpuk dan
mencemari lingkungan serta membahayakan kesehatan manusia maupun alam
sekitar.

D. Cara Mencegah Dampak Negatif Dalam Pemanfaatan Teknologi


Dari pemaparan dampak negatif pemanfaatn teknologi diatas dapat kita atasi
dengan cara-cara sebagai berikut.
1. Menggunakan teknologi untuk menjalin hubungan dengan orang yang sudah
kita kenal.

40
2. Bergabung dengan komunitas positif yang sering melakukan perkumpulan
didunia nyata.
3. Adanya penegakan hukum serta peraturan yang berlaku dengan dibentuknya
polisi internet atau Cyber Police.
4. Menghindari pemakaian smartphone untuk anak dibawah umur dan mengawasi
penggunaannya.
5. Memperbanyak membaca buku tentang edukasi keimanan dan aplikasi
computer yang mendidik.
6. Aturan waktu penggunaan computer atau televisi.

3.4 Transformasi Era Digital


A. Pengertian Transformasi Digital
Berbicara tentang teknologi computer, ternyata teknologi computer sudah ada sejak
beberapa tahun lalu, konsep transformasi termasuk baru. Konsep ini lahir pada tahun 1990-
an dengan mempublisasikan internet mainstream. Pada saat itu kemampuan untuk
mengubah bentuk tradisional media dokumen dan foto menjadi satu dan nol hampir
menghilang disaat hal penting yang dibawa teknologi digital pada masyarakat.
Manfaat digunakannya praktik transformasi digital biasanya dipakai dalam konteks
bisnis. Teknologi yang muncul contohnya seperti kecerdasan buatan (AI), cloud computing
dan Internet of Things (IoT) mempercepat transformasi, sedangkan teknologi dasar seperti
analitik dan manajemen data dibutukan untuk mengidentifikasi sejumlah besar data yang
dihasilkan dari transformasi digital. Transformasi digital tidak hanya tentang teknologi.hal
itu terjadi di persimpangan orang, bisnis dan teknologi serta dipandu oleh strategi bisnis
yang lebih luas. Suatu organisasi bisa diblang sukses apabila yang mengatur lebih efektif
menggunakan data yang dibuat oleh atau melewati teknologi dengan cara yang
memungkinkan perubahan bisnis terjadi secara dinamis.
Sementara menurut David Macdonald. Executive Vice President and Chief Sales
Officer menjelaskan bahwa “ Transformasi digital adalah semua hal tentang membuka nilai
dalam proses bisnis Anda dan melepaskannya kembali ke pelanggan – serta cukup gesit
untuk menggunakan data dan analitik untuk menciptakan pengalaman baru yang inovatif.
Perjalanan transformasi digital akan mengarahkan organisasi untuk menjadi berbasis
analitik, dan penerapan teknologi AI yang tertanam akan menjadi kebiasaan ”

41
B. Perkembangan Transformasi Digital
Perkembangan teknologi digital sudah banyak diimplementasikan, termasuk di
Negara tercinta kita, Indonesia. Pada era sekarang, aktivitas lebih dominan memakai sistem
digital. Pada divisi transportasi lahir bisnis berbasis internet, contohnya perusahaan Gojek
dan Grab. Transaksi keuangan berbasis digital sudah bisa diterpakan, yang artinya
pelanggan tidak mesti mengantri dikasir sebuah bank, cukup dengan menggunakan
Handphone dimanapun dan kapanpun, maka transaksi bisa berlangsung. Selain itu, adalagi
contoh yang lebih sederhana dalam dunia bisnis dan sudah diterpakan di masyarakat
Indonesia, antara lain :
1. Promosi produk yang awalnya menggunakan brosur yang dicetak dan disebar dijalan
raya setelah adanya transformasi digital, kini trasnformasi tersebut diterapkan melalu
laman Faacebook, Instagram, dan Website.
2. Penjualan pakaian yang awalnya dipajang dietalase toko setelah adanya transformasi
digital para pedagang cukup memotret pakaian yang mereka jual dan diupload dilaman
website, Story Instagram, Story whatsapp, laman Facebook dan aplikasi Tiktok.
3. Mulanya pembayaran dilakukan secara langsung atau tunai, setelah adanya
transformasi digital, kini pembayaran sudah bisa menggunakan pindai barcode, dan
uang digital, contohnya seperti aplikasi OVO, DANA, GOPAY, dan lain sebagainya.

Menurut Muhammad Danuri (2019), perkembangan transforasi digital dalam


kehidupan dimulai dari proses sederhana dalam kehisupan sehari-hari sampai pada tingkat
pemenuhan kepuasan sebagai individu dan mahluk social. Dari masa ke masa kemajuan
teknologi terus berkembang, mulai dari era teknologi pertanian, era teknologi industri, era
teknologi nformasi, dan era teknologi komunikasi, dan informasi.

C. Manfaat Transformasi Digital


Menurut David Wang (2018) menjelaskan bahwa transformasi digital dapat
mendorong ekonomi berbasis pengetahuan. Ini membuka jalan bagi revolusi industri
keempat, yang disebut dalam literatur sebagai industri 4.0 dan melibatkan evolusi
teknologi yang menggunakan sistem cerdas, otomatisasi, dan manufaktur digital.
Praktik transformasi digital umumnya dimanfaatkan dalam hal konteks bisnis. Pengenalan
teknologi digital telah menciptakan model bisnis baru dan aliran pendapatan. Teknologi
yang akan tampil seperti mempercepat informasi cloud computingdan internet of things
(loT), kecerdasan buatan (Al), selain itu teknologi dasar seperti manajemen analitik dan

42
manajemen data diperlukan untuk mengidentifikasikan sejumlah besar data yang
dihasilkan dari transformasi digital.
Menurut Danuri (2019) transformasi digital yang banyak dimanfaatkan didalam
kegiatan masyarakat yaitu :
1. Transaksi Digital ; transaksi digital melibatkan beberapa pihak ketiga sebagai
media perantara transaksi , bisa bank dalam bentuk nyata maupun virtual.
2. Aktivitas Digital ; E-Learning, E-Tiket, E-Kursus, E-Auction, E-Library, E-
Payment, ojek online dan aktivitas digital lain dimasyarakat yang terhubung
kejaringan internet. Setiap orang yang memanfaatkansarana ini tidak bergantung
lagi pada aktivitas fisik, mereka dapat melakukannya dari lokasi dan wilayah yang
tidak terbatas.
3. Perusahaan Digital ; munculnya perusahaan yang menyediakan akses melalui
media digital menjadikan teknologi ini semakin mutlak dibtuhkan masyarakat,
layanan seperti ojek online membawa perubahan besar dimasyarakat.

D. Dampak Transformasi Digital


Pada zaman digital sekarang telah membentuk strukturisasi baru, yang
menimbulkan manusia dan teknologi hidup berpasangan dan senantiasa bekerja sama. Jika
menurut pendapat Wijayanto and harsadi, 2021 adalah realitas ini turut menyadarkan kita
bahwa manusia sungguh sangat bergantung pada teknologi yang merupakan produk
ciptaannya sendiri. Revolusi besar itu sedang melanda kehidupan manusia hingga
mencapai puncaknya dan revolusi industry 4.0. Setidaknya, pada titik 4.0 ini telah
terhubung dengan jagat vitual cukup dengan sebuah gadget mobile phone . Transformasi
digital akan menciptakan sebuah bisnis yang saling terhubung satu dengan yang lain dan
saling terintegrasi. Hal itu bertujuan supaya sebuah organisasi bisnis dapat berevolusi dan
siap untuk menghadapi zaman yang akan datang. Perubahan transformasi digital
mendatangkan dampak negatif atupun positif bagi setiap perseorangan ataupun perusahaan
yang terhubung dengan proses bisnis tersebut. Dampak negatif yang harus kita waspadai
versi ahli Setiawan, 2017 adalah sebagai berikut.
1. Ancaman terjadinya pikiran pintas dimana anak-anak seperti terlatih untuk berfikir
pendek dan kurang berkosentrasi.
2. Ancaman pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) karena akses data yang
mudah dan menyebabkan orang plagiatis akan melakukan kecurangan.
3. Ancaman penyalahgunaan pengetahuan untuk melakukan tindak pidana seperti

43
menerobos sistem perbankan, dan lain-lain (menurunnya moralitas).
4. Tidak mengefektifkan teknologi informasi sebagai media atau sarana belajar,
misalnya seperti selain mendowload e-book , tetapi juga mencetaknya, tidak hanya
mengunjungi perpustakaan digital , tetapi juga masing mengunjungi gedung
perpustakaan, dan lain lain.
5. Meskipun demikian, dampak negatif atau positif tersebut ditentukan dengan diri
kita masing-masing , bagaimana kita memperlakukan teknologi tersebut. Oleh
karena itu, sebagai penyeimbang dari kemajuan teknologi digital yang terjadi dalam
beberapa decade terakhir. Jepang mengeluarkan gagasan yang tersebut dengan
society 5.0.

Sedangkan dampak positif dari era digital sebagai berikut.


1. Informasi yang dibutuhkan dapat lebih cepat dan lebih mudah dalam mengakses.
2. Tumbuhnya inovasi dalam berbagai bidang yang berorientasi pada teknologi digital
yang memudahkan proses dalam pekerjaan kita.
3. Munculnya media massa berbasis digital, khususnya media elektronik sebagai
sumber pengetahuan dan informasi masyarakat.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melakukan pengembangan dan
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
5. Munculnya berbagai sumber belajar, seperti perpsutakaan online, media
pembelajaran online, diskusi online yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
6. Munculnya e-bisnis seperti toko online yang menyediakan berbagai barang
kebutuhan dan memudahkan mendapatkannya.

44
BAB IV
ELECTRONIC GOVERNMENT

4.1 Definisi, Tujuan, dan Implementasi E-Government


A. Definisi E-Government
E-government didefinisikan sebagai pemanfaatan dari Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) dalam proses pengelolaan pemerintahan berbasis elektronik. Yang
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, keterbukaan dan tanggung jawab
pemerintah. Ada beberapa pendapat mengenai definisi E-government antara lain :
 Menurut Gartner, tahun 2000 menjelaskan bahwa e-government adalah optimasi
penyediaan layanan secara berkelanjutan , keterlibatan warga Negara dan tata
kelola pemerintahan dengan cara mentransformasikan hubungan internal dan
eksternal melalui teknologi.
 Menurut Meins Schneider and Foreword By Schiro, tahun 2000 menjelaskan
bahwa e-government adalah Relasi antara pemerintah dengan entitas bisnis, warga
Negara dan pemerintahan lain mengunakan tenaga elektronik.
 Menurut Brown and Brudney, tahun 2003 menjelaskan bahwa e-government adalah
Penggunaan teknologi, khususnya aplikasi berbasis web untyk meningkatkan akses
dan penyampaian informasi pemerintah dan layanan layanan secara efisien.
 Menurut OECD, tahun 2003 menjelaskan bahwa e-government adalah Pemerintah
TIK terkini oleh seluruh fungsi pemerintah.
 Menurut UN, tahun 2005 menjelaskan bahwa e-government adalah Pemanfaaatan
TIK dan aplikasinya oleh pemerintah untuk menyediakan informasi dan pelayanan
publik.
 Menurut West, tahun 2004 menjelaskan bahwa e-government adalah Pemanfaatan
sektor publik atas internet dan alat digital lainnya untuk mendukung untuk
mendukung layanan, informasi dan demokrasi.
 Menurut Heeks, tahun 2006 menjelaskan bahwa e-government adalah Pemanfaatan
TIK oleh organisasi public.
 Menurut Hassna and Ahmad, tahun 2006 menjelaskan bahwa e-government adalah
Cara pemerintah dalam menggunakan TIK yang paling inovativ, berbasis web,
untuk menyediakan akses yang lebih baik terhadap layanan dan informasi bagi
wargadan bisnis, meningkatkan kualitas layanan dan memberikan kesempatan yang

45
lebih besar untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi.
 Menurut Shahkooh and Abdollahi, tahun 2007 menjelaskan bahwa e-government
adalah Penggunan TIK untuk menyediakan layanan online yang lebih cepat dan
lebih baik bagi warga, bisnis, dan pegawai.
 Menurut Twizeyima and Andersson, tahun 2009 menjelaskan bahwa e-government
adalah Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk administrasi
public.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa E-government adalah bentuk dari
pemanfaatan TIK oleh divisi publik untuk membangun sistem interaksi yang baru antara
pemerintah dan seluruh warga, bisnis, serta lembaga pemerintah lainnya, yang bertujuan
untuk menyediakan akses informasi yang luas, layanan yang lebih berkualitas, dan
kesempatan berpartisipasi dalam proses penyelenggaraan dalam pemerintahan. E-
government memiliki 2 (dua) aspek utama yang harus dipenuhi dalam membangun E-
government yaitu :
1. Aspek Ketersediaan (Availability)
Yaitu informasi yang di berikan pemerintah harus selalu tersedia sehingga bisa
diakses setiap saat oleh masyarakat. Ini arti nya Informasi atau layanan harus tetap
tersedia diluar jam kerja bahkan dihari libur sekalipun, jadi pengguna bisa memperoleh
layanan melalui website ataupun aplikasi yang tersedia.
2. Aspek Aksesibilitas (Accessibility)
Yaitu informasi dan layanan pemerintah tidak hanya tersedia tetapi juga harus
dapat di akses oleh Stakeholder atau pihak yang memiliki kepentingan. E-
government sendiri bisa disebut berhasil apabila layanan tersebut bisa di akses oleh
stakeholder. Maka dari itu pembangunan Sistem E-government bergantung pada
ketersediaan dan aksesibilitas dari layanan serta informasi yang diberikan.

B. Tujuan E-Government
Penerapan e-government bertujuan agar hubungan pemerintah dengan masyarakat
serta pelaku bisnis dapat berjalan dengan efektif, efisien, dan mudah. Tujuan lain dari
penetapan e-government adalah demi tercapainya tata pemerintahan yang baik (good
governance). United Nations Development Programme (UNDP) menyatakan dalam
Dokumen Kebijakan UNDP yang terbit pada januari 1997 dengan judul Tata Pemerintahan
Menunjang Pembangunan Manusia Berkelanjutan adalah "Penggunaan wewenang
46
ekonomi, politik dan administrasi guna mengelola urusan-urusan negara pada semua
tingkat. Tata pemerintahan menyangkut seluruh mekanisme, proses dan lembaga-lembaga
dimana warga dan kelompok-kelompok masyarakat mengutarakan kepentingan mereka,
menggunakan hak hukum, memenuhi kewajiban dan menjembatani perbedaan-perbedaan
diantara mereka". Dalam dokumen ini juga disebutkan bahwa tata pemerintahan yang baik
memiliki beberapa unsur, antara lain :
a. Partisipasi
Semua pria dan wanita mempunyai suara dalam pengambilan Keputusan, baik
secara langsung maupun melalui lembaga-lembaga perwakilan sah yang mewakikli
kepentingan mereka. Partisipasi menyeluruh tersebut dibangun berdasarkan
kebebasan berkumpul dan mengungkapkan pendapat, serta kapasitas untuk
berpartisipasi secara konstruktif.
b. Supremasi Hukum
Kerangka hukum harus adil dan diberlakukan tanpa pandang bulu, terutama
hukum-hukum yang menyangkut hak asasi manusia.
c. Transparansi
Transparansi dibangun atas dasar arus informasi yang bebas. Seluruh proses
pemerintahan, lembaga-lembaga.
d. Cepat Tanggap
Lembaga-lembaga dan seluruh proses pemerintahan harus berusaha melayani
semua pihak yang berkepentingan.
e. Membangun Konsensus
Tata pemerintahan yang baik menjembatani kepentingan-kepentingan yang berbeda
demi terbangunnya suatu konsensus menyeluruh dalam hal apa yang terbaik bagi
kelompok kelompok masyarakat, dan bila mungkin, konsensus dalam hal
kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur.
f. Kesetaraan
Semua pria dan wanita mempunyai kesempatan memperbaiki atau
mempertahankan kesejahteraan mereka.
g. Efektif dan Efisien
Proses-proses pemerintahan dan lembaga-lembaga membuahkan hasil sesuai
kebutuhan warga masyarakat dan dengan menggunakan sumber-sumber daya yang
ada seoptimal mungkin.

47
h. Bertanggung Jawab
Para pengambil keputusan di pemerintahan, sektor swasta dan organisasi-organisasi
masyarakat bertanggung jawab baik kepada masyarakat maupun kepada lembaga-
lembaga yang berkepentingan. Bentuk pertanggungjawaban tersebut berbeda satu
dengan yang lainnya tergantung dari jenis organisasi yang bersangkutan dan dari
apakah bagi organisasi itu keputusan tersebut bersifat ke dalam atau keluar.
i. Visi Strategis
Para pemimpin dan masyarakat memiliki perspektif yang luas dan jauh ke depan
atas tata pemerintahan yang baik dan pembangunan manusia, serta kepekaan akan
apa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan perkembangan tersebut. Selain itu
mereka juga harus memiliki pemahaman atas kompleksitas kesejarahan, budaya
dan sosial yang menjadi dasar bagi perspektif tersebut.
Dari pemaparan diatas, dapat penulis simpulkan bahwa pemerintah mempunyai
wewenang dan fungsi terkait masyarakat, dan masyarakat juga memiliki hak dan
kewajiban terhadap negara. Hal ini menandakan jika tata pemerintahan dalam suatu negara
itu baik, maka hubungan masyarakat dan pemerintahan nya akan berjalan baik pula.
Salah satu tujuan penerapan e-government adalah untuk tercapainya tata
pemerintahan yang baik. sementara e-government sendiri merupakan sebuah gagasan
pemerintah sebagai cara untuk meningkatkan kualitas tata pemerintahan yang baik.

C. Implementasi E-Government
Dalam melaksanakan e-government dibutuhkan sistem informasi yang baik, teratur
dan sinergi dari tiap lembaga pemerintahan. Sistem informasi yang seperti inilah yang akan
memudahkan pemerintah dalam menjalankan fungsinya terhadap masyarakat. Berdasarkan
pengalaman negara-negara yang sudah menerapkan e-government, tujuan dari penerapan
e-government sendiri ialah tercapainya efisiensi, efektifitas dan nilai ekonomis dalam
praktek pelayanan pemerintahan. Makna sebenarnya dari penerapan konsep e-government
sendiri adalah restrukturisasi sistem pemerintahan yang sudah ada supaya hasil yang di
capai dengan menerapkan e-government bisa maksimal. Sementara itu hal-hal yang perlu
diperhatikan sebelum menerapkan e-government adalah masalah sistem kerja, personil,
dan budaya kerja.
Contoh penerapan konsep e-government yang ada di Indonesia, yaitu Kabupaten
Lamongan, Jawa Timur, tahun 2001 lalu menggelar koneksi online antar 26 kecamatan,
sehingga segala aktifitas Unit Pelayan Terpadu (UPT) dapat berjalan secara online.

48
Anggaran yang dikeluarkan dalam menjalankan program ini kurang lebih sekitar Rp.1,23
miliyar. Contoh lainnya, Kabupaten Tarakan, Kalimantan Timur, salah satu kabupaten di
Sulawesi dan Riau yang sudah menyediakan informasi pemerintah daerah secara online.
Dari contoh yang disebutkan diatas, dapat kita simpulkan bahwa implementasi e-
government yang dilakukan oleh pemerintah daerah tersebut adalah pelayanan pemerintah
ke pada masyarakat dalam bentuk penyampaian informasi atau pembuatan KTP online.
Baru sedikit pemerintah daerah yang mulai memahami bahwa telnologi dapat digunakan
untuk mempermudah pekerjaan serta mendekatkan hubungan antara pemerintah terhadap
masyarakat.
Hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi e-government ialah masalah
keamanan. Keamanan disini artinya adalah, hal-hal yang berkaitan dengan masalah sistem
dan orang-orang yang berada dalam sistem tersebut. Karena jika pelayanan yang diberikan
pemerintah terganggu, misalnya oleh hacker maka akan membahayakan. Contoh apabila
ada oknum yang meng-hack dengan menyebarkan virus yang dapat menghancurkan
database yang berisi segala identitas warga negara, maka akibatnya akan sangat
merugikan. Itu lah salah satu alasan mengapa masalah keamanan sangat diperhatikan
dalam penerapan e-government.
Tipe-tipe e-government yang telah diimplementasikan :
a) Government to Citizen (G2C)
G2C merupakan aplikasi e-government yang bertujuan untuk menyediakan layanan
informasi yang dibutuhkan masyarakat. G2C merupakan transaksi layanan modern
antara pemerintah dan masyarakat dengan memanfaatkan internet dan TIK. Masyarakat
tidak perlu lagi datang langsung ke layanan pemerintah, cukup dengan memanfaatkan
teknologi yang tersedia seperti sms, website, aplikasi dan lain sebagainya. Dampak
positif dari G2C ialah dapat meminimalisir pungli (pungutan liar), meningkatkan
keterbukaan, dan tanggung jawab pemerintah. Bentuk sederhana dari G2C yaitu setiap
lembaga pemerintah pusat dan daerah wajib memiliki website dan email resmi yang
dapat diakses oleh publik untuk berkomunikasi dengan baik. Hal ini tertuang dalam
Inpres Nomor 3 tahun 2003 dimana pembuatan situs atau website pemerintah yang
bersifat interaktif merupakan salah satu tahapan dari pengembangan e-government
(Instruksi Presiden 2003).
Selanjutnya pemerintah dapat menyediakan berbagai macam layanan masyarakat
seperti layanan pendidikan, layanan kesehatan, layanan perizinan, layanan pajak dan
lain-lain. Salah satu contoh layanan berbasis elektronik yang disediakan oleh

49
pemerintah adalah layanan pengaduan masyarakat atau "E-Lapor".

Gambar Layanan Pengaduan Masyarakat E-Lapor


Menurut Napitupulu 2020, Aplikasi e-lapor merupakan sebuah sistem informasi
pengaduan masyarakat bersifat nasional yang digunakan masyarakat untuk melaporkan
keluhan, menyerukan suara, serta informasi terhadap pemerintah melalui media
elektronik baik berupa aplikasi, website, maupun sms.
b) Government to Business (G2B)
G2B merupakan aplikasi e-government yang bertujuan untuk menyediakan layanan
informasi dalam dunia industri dan bisnis. Para pelaku bisnis perlu berinteraksi dan
bertransaksi dengan pemerintah, contohnya perizinan tempat usaha, dan pelaporan
wajib pajak. Pemerintahan juga memiliki proses bisnis yang memerlukan solusi produk
ataupun jasa dari dunia industri dan bisnis, misalnya pengadaan barang dan jasa yang
dikenal sebagai E-Procurement. E-Procurement adalah sebuah model bisnis yang
berkembang disaat sudah banyak instansi pemerintah yang menggunakannya.
Keunggulan dari aplikasi ini ialah dapat mengurangi biaya transaksi, serta menjadikan
biaya operasional lebih efisien. E-Procurement sebenernya merupakan pasar virtual
yang menghubungkan antara penjual dan pembeli (supplier - instansi pemerintah) yang
berbasis internet dan biasa disebut dengan E-Marketplace. Salah satu contoh dari e-
marketplace yang bersifat internal yaitu sistem yang dijalankan oleh PT.Perusahaan
Gas Negara (PGN).

50
Gambar sistem E-Procurement PGN
Dampak positif dari G2B E-Procurement yaitu, proses menjadi lebih terbuka serta
dapat dipertanggung jawabkan, penjual/supplier tidak perlu mengeluarkan effort yang
besar.

c) Government to Government (G2G)


G2G merupakan aplikasi yang bertujuan untuk saling bertukar informasi antara
pemerintah dan instansi pemerintah lainnya. Model ini dibedakan menjadi 2 antara
lain;
 G2G horizontal yaitu hubungan satu unit pemerintah dengan unit pemerintah lain
yang masih dalam satu tingkatan.
 G2G vertikal yaitu hubungan yang dilakukan lintas instansi pemerintah dalam
tingkatan berbeda , contoh nya tingkat kelurahan dengan tingkat kecamatan. Contoh
dari aplikasi G2G ini adalah sistem E-Budgeting.

E-Budgeting merupakan rangkaian penyusunan anggaran pemerintah bersifat


elektronik yang bertujuan meningkat transparansi anggaran secara nasional.

51
Gambar sistem e-budgeting pemkot Surabaya

d) Government to Employe (G2E)


G2E merupakan aplikasi e-government yang bertujuan yang mendukung
pengelolaan sumber daya manusia (SDM) didalam lingkungan pemerintah. G2E
berfungsi untuk membantu komunikasi internal lembaga pemerintah, meningkatkan
produktivitas kerja karyawan, menunjang peningkatan karir karyawan, mengelola
pendapatan, gaji dan tunjangan sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara) serta dana
pensiun karyawan. Contoh aplikasi G2E yang ada pada pemerintah yaitu siMAYA
(administrasi perkantoran maya). Aplikasi siMAYA dikembangkan oleh Kementrian
Kominfo berdasarkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) No 6
Tahun 2011 mengenai Tata Naskah Dinas Elektronis di Lingkungan Instansi
Pemerintah (Permenpan & RB 2011). Aplikasi siMAYA adalah contoh penerapan G2E
didalam lingkungan pemerintahan untuk mewujudkan good governance atau
pemerintahan yang baik. Aplikasi siMAYA termasuk aplikasi yang dapat dipakai
instansi pusat maupun daerah.

52
Gambar aplikasi siMAYA

4.2 Model Tahapan Pengembangan E-government


Menurut ahli (Muftikhali and Susanto, 2017) menjelaskan bahwa Dinamika
“Revolusi Industri” telah mengubah total perkembangan teknologi sebuah negara dan
kembali meneruskan program pemerintah bertajuk E-Government yang sudah
diprogramkan sejak tahun 2000 berfungsi untuk memberikan pelayanan public kepada
masyarakat dengan menggunakan fasilitas internet. Dalam penerapannya, hal ini
mempunya beberapa model ahapan pengembangan yang dipakai pemerintah untuk
menjadikan terciptanya pemerintahan elektronik, tata kelola internet, pemerintahan digital,
pemerintahan online dan pemerintahan terkoneksi supaya masyarakat luas mendapatkan
informasi yang cepat.
Ada beberapa tahapan pengembangan E-Government menurut pendapat Muftikhali and
Susanto, 2017 menggunakan 5 model yang digunakan yaitu sebagai berikut.
1. Capability Maturity Models
Model Capabality Maturity proses merupakan kategori model terbaik dalam
melakukan pembahasan terkait materi dari setiap uraian dan dapat menarik
kesimpulan yang baik dan sederhana.

53
2. The Governmental Models
Model Governmental dikembangkan oleh pemerintah, konsultan dan akademis
untuk membantu instansi pemerintah mengidentifikasi dan memperbaiki tingkat
kematangan yang ada.
3. The Holistic Appoarch Models
Model Ini digunakan pada layanan publik dengan melakukan pengujian langsung
kemampuan E-Government melalui beberapa indikator untuk mengindikasikan
kesuksesan proyek.
4. Evolutionary E-Government Model Maturity
Model ini dikembangkan secara sistematis pada setiap uraian langkah yang
berfokus terhadap perubahan yang terjadi pada E- Government sehingga terjadi
perkembangan yang lebih matang dari sebelumnya.
5. Related Special Purpose Model
Model ini membahas tentang konten yang terkait dengan isu dan cara yang paling
berpengaruh terhadap E-Government itu sendiri. Di antara kelima model diatas,
terdapat model yang selalu dikembangkan oleh para praktisi didunia akademik
dengan sasaran memperoleh hasil yang lebih matang (Habibi, 2018).

Dalam proses berkembang, model maturity berevolusi (Evolutionary EGovernment


Model Maturity) karena ada beberapa strategi yang dikembangkan pada model tersebut.
Pada model tersebut terdapat beberapa model yang dikembangkan oleh Leyne & Lee,
Gartneer Group, Hiller & Belanger, Dellaite & Touch, dan World Bank seketika menjadi
tahap-tahap yang menjadi ketertarikan dalam mengembangkan E-Government.
1) Model Leyne & Lee
Model ini tahap-tahap pengembangan E- Government terdiri dari 4 langkah, supaya
teknologi yang dikembangkan dapat terorganisasi secara keseluruhan, tahap-tahap
harus dibangun dengan mengawalinya dari tahapan yang sederhana sampai pada
tahapan yang rumit sehingga proyek dalam mengembangkan E-Government dapat
terintegrasi dan lengkap.

54
Integrasi Horizontal
 Integrasi sistem diberbagai fungsi.
 Sebenarnya satu-berhenti belanja
untuk warga.

Integrasi Vertikal
 Sistem local terkait dengan tingkat
yang lebih tinggi
 Sistem dalam fungsionailistis srupa

Transaksi
 Layanan dan formulir onlne.
 Database kerja mendukung online.

Katalog
 Kehadiran online.
 Presentasi katalog.
 Formulir yang diunduh.

Gambar : Model Layne & Lee dalam Tahapan E-Government

2) Gartneer Group
Hampir sama hal nya dengan model tahapan Laynee and Lee, perkembangan E-
Government Gartner Group memiliki empat proses perkembangan, tahapan yang
lebih ditargetkan yaitu Presence, Interaction, Transaction, dan Transformation.
Model tahapan Transaction dan Transformation adalah tahapan yang sangat ketat
karena diperlukan biaya yang lebih mahal sehingga bisa dilaksanakan secara
menyeluruh kepada masyarakat.

55
Gambar : Model Gartneer Group dalam Tahapan
E-Government (AsSaber, Aashish Srivastava and Hossain, 2006)
a. Tahap Presence (Kehadiran)
 Ketersediaan layanan website
 Tersedia layanan informasi dan didukung oleh dokumen-dokumen
publik.
b. Tahap Interaction (Interaksi)
 Database yang dapat diproses
 Fasilitas untuk menopang tanggapan dari public melalui email maupun
website.
 Konten dan isi website harus menarik supaya menjadi website yang
paling terbaru.
c. Tahap Transaction (Transaksi)
 Terdapat layanan transaksi online untuk masyarakat
 Pengguna dapat menggunakan layanan secara gratis
d. Tahap Tansfrmation (Transformasi)
 Adanya akses untuk melakukan kotak
 Adanya kerja sama dengan pihak lain

56
3) Hiller & Bellanger
Tahap 5
Partisipasi

Tahap 4
“Integrasi”

Tahap 3
“Transaksi”

Tahap 2
“Komunikasi 2 arah”

Tahap 1
“Informasi”

a. Informasi : pada tahap pertama merupakan tahapan yang paling mendasar


yaitu petunjuk pemakaian website yang dipakai untuk membagikan
informasi ke masyarakat.
b. Komunikasi Dua Arah : pada tahap kedua ini digunakan untuk
mengimplementasikan teknologi interaktif dengan menggunakan kominikasi
dua arah antara pengembang e-government (pemerintah) dengan pengguna
(masyarakat), dengan itu kedua belah pihak bisa saling saling melengkapi.
c. Transaksi : pada tahap ini menyertakan layanan online dan fasilitas layanan
transaksi seperti layanan keuangan sebagai media guna melakukan
pembayaran yang umum dipakai oleh warga negara sebagai pengguna.
d. Integrasi : pada tahap ini semua layanan yang saling terikat dan terintegrasi
secara baik sehingga e-portal tunggal yang selesai dibangun dapat dipakai
oleh public guna mengakses semua layanan e-government.
e. Partisipasi : pada tahap terkhir ini menggunakan partisipasi me untuk
menampilkan partisipasi politik, memberikan komentar seperti saran dan
kritik dan juga memberikan pendapat dari setiap pilihan-pilihan yang ada
pada fasilitas e-government yang tujuannya memberikan masukan kepada
pemerintah untuk melakukan perbaikan.

57
4) Hiller & Bellanger
Model Analisis ini terhadap implementasi e-government diawali dengan
melakukan pemeriksaan kepada karakteristik yang ada di website resmi masing-
masing pemerintahan. Setelah itu, karakteristik tersebut akan dibagikan ke tahapan
pengimplementasian e-government. Setiap hasil pembagian karakteristik tersebut
akan dikonfirmasikan kembali dengan wawancara kepada personil yang
bersangkutan.

Gambar

5) World Bank
Merupakan fase yang diartikan oleh World Bank sebagai model yang paling
sederhana. Pada model ini mengukur derajat interaksi yang diciptakan dari sistem
(situs web) yang dimiliki oleh pemerintah. Berbagai bentuk keterlibatan ini lengkap
dengan model tahapan klasik yang hampir semua dikutip tentang evolusi website di
dunia E- Commerce.

Tahap 3
Tahap 2
Transaction
Interaction
Tahap 1
Publish

Hal ini dilakukan agar mempermudah pembuat kebijakan dalam merancang recana
mereka sendiri dan inisiatif membagi proses pelaksanaan e-goverment menjadi tiga

58
tahapan. Tahapan ini tidak bergantung antara satu dengan yang lain, berikut cara
untuk berfikir tentang tujuan e-goverment antara lain :
a. Publish : hal yang paling utama dalam e-goverment adalah publikasi situs.
Mempublisasikan situs bertujuan untuk menyampaikan informasi tentang
pemerintah dan informasi disusun oleh pemerintah agar dibaca oleh orang
lain lebih banyak lagi.

b. Interaction : e-goverment yang saling berhubungan mempunyai karakter


yang melibatkan komunikasi dua arah, diawali dari informasi kontak email
para pejabat pemerintah serta ada formulir tanggapan yang mengizinkan
pengguna untuk mengirimkan usulan legislatif , kebijakan dan organisasi
pemerintah yang bersangkutan.
c. Transaction : mengharuskan masyarakat untuk menerima pelayana
pemerintah ataupun bertransaksi bisnis dengan pemerintah secara online.
Suatu website menawarkan sebuah sebuah link langsung kelayanan
pemerintah dan tersedia disetiap waktu merupakan sifat atau karakter dari
Transaction. Dengan hal ini dapat meraih produktivitas baik disketor publik
dan swasta denga sebuah proses yang memerlukan bantuan pemerintah serta
persetujuan sederhana, lebih murah dan cepat.

4.3 Peluang dan Tantangan Pengembangan E-government


E-government merupakan salah satu peluang bagi pemerintah, swasta, maupun
masyarakat demi menjalankan tata pemerintahan yang baik. Dari pemanfaatan e-
government dalam manajemen pemerintahan, hak-hak masyarakat dalam mendapatkan
layanan yang berkualitas jadi terpenuhi. Beberapa manfaat dari E-government menurut
Indrajit (2011) antara lain :
1. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada stakeholder atau masyarakat,
kalangan bisnis, dan industri, terutama dalam kemampuan, efektivitas dan efisiensi
dalam berbagai bidang kehidupan bernegara.
2. Meningkatkan keterbukaan, pengaturan, dan tanggung jawab penyelenggaraan
pemerintah demi tercapainya konsep good government.
3. Mengurangi secara signifikan biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang
dikeluaran oleh pemerintah ataupun stakeholder-nya untuk keperluan sehari-hari.
4. Memberikan keleluasaan bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber pendapatan

59
baru lewat interaksi dengan pihak-pihak penting.
5. Melahirkan lingkungan masyarakat baru yang dapat menjawab permasalahan yang
sedang dihadapi seiring dengan perubahan global dan trend yang muncul.
6. Memberdayakan masyarakat dan pihak lain sebagai relasi pemerintah dalam proses
pengambilan kebijakan publik secara demokratis.
7. Menciptakan masyarakat berbasis komunikasi informasi yang lebih berkualitas.
Dari pemaparan di atas dapat penulis simpulkan Dengan adanya E-government,
kualitas pelayanan pemerintahan kepada masyarakat dapat menjadi lebih cepat, tepat,
efektif dan efisien.
Sementara itu, menurut Campo (2022) Keuntungan dari Implementasi E-government
adalah :
1. Low Administrative Cost (Biaya administrasi menjadi lebih murah)
2. Faster and More Accurate Response (Respon terhadap permintaan dan keluhan
masyarakat lebih cepat dan tepat).
3. Access To All Department and Levels (Memudahkan akses ke semua departemen
dan pemerintah di berbagai daerah).
4. Better Government Capacity (Meningkatkan kemampuan pemerintah).
5. Assistance To Local and National Economics (Mendorong ekonomi lokal dan
nasional melalui penyediaan fasilitas interface pemerintah-pengusaha).

Sementara peluang yang akan diperoleh pemerintah, masyarakat dan swasta (dunia
usaha) antara lain :
1. Meningkat koordinasi antar sektor
2. Meningkatnya pengetahuan pemerintah, swasta dan masyarakat tentang TIK.
3. Terlaksana nya asas-asas e-government
4. Menurunnya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)
5. Menghindarkan pembedaan pelayanan
6. Perkembangan TIK yang sangat pesat
7. Tercapainya dengan segera masyarakat yang adil dan makmur

Dari uraian diatas mengenai peluang dan tantangan dalam implementasi e-government,
kita memerlukan beberapa strategi yang harus dilakukan agar penerapan e-government
berjalan dengan baik, antara lain :
1. Membuat peraturan pemerintah tentang penggunaan e-government

60
2. Meningkatkan komitmen kepemimpinan (e-leardership)
3. Mengadakan sosialiasi tentang penting nya penerapan e-governmentI
4. Meningkatkan kualitas aplikasi dari E-government itu sendiri
5. Meningkatkan SDM atau aparatur sipil negara dalam pengoperasian e-government.
6. Meningkatkan kualitas jaringan internet yang ada

4.4 Elemen Sukses dalam pengembangan E-Government


Pada era teknologi yang sekarang pemerintah sudah banyak yang memakai
teknologi modern sebagai sarana untuk menjalankan atau mempermudah dalam konteks
pemerintahan. Dalam mencapai pemerintahan yang lebih baik diperlukan sebuah
perkembangan pemerintahan yang berbasis elektronik, dikarenakan agar kualitas layanan
publik lebih bersih, cepat, efisien dan efektif bisa berjalan. Untuk mencapai hal tersebut
diperlukan kolaborasi dari tiga pihak, antara lain pihak pemerintah, pihak swasta, dan
pihak masyrakat. Menurut Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang otonomi
pemerintah daerah, menjadikan pemerintah daerah memiliki wewenang dalam
menjalankan sebuah pemerintahan. Otonomi yang diaksud adalah tentang kerja sama luar
negri, pertahanan Negara dan daerah, keamanan wilayah, kebijakan moneter, agam dan
fiskal. Hal serupa digunakan dengan sangat baik oleh beberapa daerah, dari hal tersebut
baru saja dimulai untuk berkreativitas dan berinovasi dalam menjalankan pemerintahan.
Menurut Intruksi Presiden No 03 Tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi
perkembangan e-government, pemerintah diharuskan mampu untuk memanfaatkan
kemajuan teknologi informasi dan komunkasi melalui pengembangan pelayanan publik
berbasis e-government. Beberapa pemerintah daerah sudah mulai merangkai berbagai
strategi dalam mengimplementasikan e-government. Dengan strukturisasi e-government
ini, pelayanan publik dalam menyampaikan sebuah nformasi kepada masyarakat dapat
berlangsung lebih cepat. Sehinggga lebih mudah diimplementasikan dan diserap oleh
masyarakat.
Menurut (Idrus & Zakiyah, 2017), ada dua hal utama dalam pengertian e-
government yang pertama adalah Penggunaan teknologi informasi: yang pertama adalah
internet yang berguna sebagai alat bantu. Dan yang kedua adalah tujuan pemanfaatannya
internet itu sendiri. Sehingga pemerintahan dapat berjalan lebih efesien. Meskipun begitu
tidak seluruhnya dapat dijadikan sebagai alat pengganti cara pemerintah dalam
berhubungan kepada masyrakat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa e-government bisa
dijadikan cara untuk mengembangkan penyelenggaraan pemerintah berbasis elektronik

61
Untuk mengoptimalkan kualitas pelayanan masyarakat dapat berlangsung lebih
cepat dikarenakan pelayanan pemerintah dapat dilakukan secara langsung kepada
masyarakat.
Dengan menggunakan e-government, pelayanan pemerintah dapat berlangsung
transparan, dikarenakan lebih mudah dilacak prosesnya, maka dari itu akan dipandang
akuntable. Faktor penyimpangan informasi bisa dihindarkan dan pelayanan bisa diberikan
secara efektif dn efisien. Sekarang dibeberapa daerah sudah ada yang menjalankan e-
government dengan sukses dan diaplikasikan kepada lembaga legislatif dan yudikatif
maupun administrasi publik. Berikut ada contoh dari beberapa daerah yang sudah suskes
dalam menerapkan e-government dipemerintahan daerah nya, antara lain :

a) Yogyakarta
Dikota ini sudah menggunakan sistem e-government lebih dari 10 tahun. Kota
Yogyakarta ini menjalankan e-government dengan berbasis strategis pemanfaatan
Teknologi Informasi. Publik sudah terlibatkan dalam pengambilan keputusan,
menjalankan administrasi kependudukan serta menjalankan struktur admistrasi
perizinan.
b) Binjai
Merupakan kota pertama di Sumatera Utara yang sudah menggunakan sistem e-
government dalam menciptakan Kota Pintar (Smart City). Kota ini sudah memiliki
paling sedikit nya 14 tentang inovasi e-government seperti, E-Government Binjai
Command Center (BCC) dan E-Government Smart City, e –masyarakat yang dapat
diperoleh di aplikasi Playstore maupun lain sebagainya.
c) Bandung
Dalam menerapkan Smart City dikota Bandung ini sudah tidak terdengar asing
lagi. Kota bandung merupakan salah satu kota yang sangat sukses dalam
menerapkan Smart City, dan juga bandung telah memberikan aplikasinya
keberbagai kota, serta kabupaten supaya dapat diterapkan di kota –kota tersebut.
Aplikasi yang diberikan kota Bandung seperti aplikasi perizinan online, aplikasi
hibah bantuan sosial, dan aplikasi e-Ramunerasi Kinerja.

Berikut beberapa kendala tentang mengimplementasi e-government di Indonesia,


antara lain :
1. Kekurangan sumber dana

62
2. Penetrasi Teknologi Informasi Komputer terlalu rendah
3. Dasar hokum dan peraturan masih kurang
4. Kurangnya dukungan dari kebudayaan dan kebiasaan masyarkat terhadap
pelaksanaan e-government.

Menurut Hwang & Syamsuddin (2008) mengungkapkan beberapa hambatan utama


dari pengembangan e government di Indonesia, khususnya di tingkat pemerintahan daerah
secara teknis. Di antaranya adalah dengan adanya kesenjangan digital serta ketidakadanya
keinginan dari pemerintah itu sendiri dan masyarakat dalam menggunakan e government.
PBB sendiri sangat mendorong negaranegara yang menjadi anggotanya untuk
mengimplementasikan e- government secara keseluruhan, mengigat besarnya manfaat dari
penggunaan e-government ini. Jika dilihat dari beberapa negara dan beberapa daerah yang
telah menerapkan sistem e-government dalam melaksanakan roda pemerintahan maka ada
beberapa faktor yang sangat memengaruhi kesuksesan kota dalam menerapkan e-
government, yaitu antara lain:
1. Permufakatan dalam menerapkan e-government
2. Bersifat fleksibel dalam mengembangkan sistem keproses kerja
3. Sistem manajemen modern
4. Kesiagaan Sumber Daya Manusia
5. Anggaran dana yang tersedia
6. Melonggarkan dinding pemisah antara pemerintah dan swasta
7. Mendistribusikan Informasi dan layanan public
8. Pemerataan penggunaan e-government
9. Dibangunnya berbagai infrastuktur dalam mendukung pelaksanaan egovernment
10. Sosialisasi yang tepat terhadap konsep e government yang akan digunakan

Untuk mengukur keberhasilan sebuah daerah dalam menerapkan sebuah sistem tidak
lah mudah , selain itu hal yang diukur merupakan sistem informasi yang memiliki keluaran
bersifat tidak terlihat (intangible). Ada beberapa indikator dalam penilaian keberhasilan
sebuah daerah dalam menerapkan e-government, yaitu :
a. Indikator pengguna (usage) seberapa ramai pengguna dari sistem yang ada, dari
yang masih pemula maupun pengguna berkelanjutan.
b. Indikator kepuasan pengguna terhadap sistem yang digunakan.
c. Indikator dalam mengukur kesuksesan struktur e-government, yang paling

63
dilihat dari kesuksesan sebuah sistem merupakan manfaat yang didapatkan dan
dirasakan oleh pengguna struktur tersebut. Indikator kesuksesan ialah indikator
utama dari sebuah penilaian terhadap sistem yang berjalan. Indikator ini, adalah
bukti nyata akan adanya dampak positif dari sistem yang dibangun.

Demi mendukungnya sistem program penerapan penggunaan e-government, pada


tahun 2003 pemerintah Indonesia berhasil mengeluarkan beberapa panduan dalam
mengimplementasikan e-governement, yaitu 1) Panduan pembangunan manajemen
dokumen eletronik, 2) Panduan tentang penyelenggaraan situs web Pemerintah Daerah.
Pada tahun 2004 Indonesia juga mengeluarkan peraturan standar mutu, standar jangkauan
pelayanan, pengembangan aplikasi (e-service), kebijakan tentang kelembagaan, kebijakan
otorisasi informasi dan kebijakan mengikutsertakan pihak swasta dalam penyelenggaraan
pemerintah. Berdasarkan hasil kajian Harvard JFK School of Government dalam
(Nugraha, 2018) ada beberapa elemen sukses pengembangan E-Government dalam
mencapai good governance, antara lain: Support , Capacity , serta Value.

64
BAB V
ARSITEKTUR ENTERPRISE E-GOVERNMENT

Arsitektur merupakan dasar sistem organisasi yang terdiri dari kumpulan


komponen-komponen yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya, dan juga
memiliki keterhubungan dengan lingkungan sistem, serta mempunyai aturan untuk
perencanaan dan evaluasi. Enterprise adalah semua himpunan organisasi yang mempunyai
sekumpulan tujuan, dan biasanya diartikan suatu agen pemerintah, suatu korporasi
keseluruhan, divisi korporasi, departemen tunggal maupun suatu rantai organisasi yan
terhubung akan tetapi cukup berjauhan jika dilihat secara geografis. Arsitektur Enterprise
adalah suatu gambaran atau media untuk mengkoordinasikan semua organisasi proses
bisnis, informasi yang diperlukan dan sebagai teknologi pendukung.

5.1 Perkembangan Arsitektur Enterprise


Arsitektur Enterprise (AE) mengalami perkembangan selama beberapa dekade
dan telah berkembang menjadi suatu pendekatan yang stabil untuk manajemen sistem
informasi pada organisasi. AE merupakan berbasis model, yang diartikan bahwa
gambaran diagram sistem dan lingkungannya adalah inti dari pendekatan itu sendiri.
AE model meningkatkan pemahaman secara umum mengenai suatu organisasi bisnis,
sistem informasi (SI), dan sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan. AE
merupakan framework yang berfungsi memberikan struktur konseptual mengenai
komponen yang harus ada pada AE dan bagaimana membuatnya. Komponennya
terdiri dari perangkat model, prinsip, pendekatan, standarisasi, dan visual yang
digunakan sebagai acuan dalam pengembangan AE.

5.2 Arsitektur Enterprise (AE) Framework


Arsitektur Enterprise (AE) pada dasarnya merupakan strategi pemanfaatan TI dan
integrasi antara pengembangan bisnis dengan pengembangan TI. AE memberikan
gambaran rencana untuk pengembangan suatu sistem ataupun sekelompok sistem.
Implementasi AE dapat digunakan oleh organisasi dengan mengambil framework yang
dapat digunakan dalam melakukan pengembangan AE tersbut. Dengan adanya
pemanfaatan AE framework diharapkan suatu organisasi dapat mengelola sistem secara
kompleks dan dapat menyeimbangkan antara pengembangan bisnis dengan

65
pengembangan TI yang diinvestasikan untuk memenuhi proses integrasi di dalam
bagian komponennya.

5.3 Manajemen Informasi Berbasis Komputer


Sistem informasi berbasis komputer memiliki makna bahwa komputer mempunyai
pernan yang sangat penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, dalam
menerapkan sistem informasi memang tidak hanya menggunakan komputer dalam
aktivitasnya. Akan tetapi pada prakteknya sistem informasi tidak dapat berjalan dengan
baik tanpa adanya komputer. Sistem informasi yang akurat dan efektif selalu
berhubungan dengan komputer atau pengolahan informasi yang berbasis komputer.

5.4 Infrastruktur dan Aplikasi Dasar


Infrastruktur teknologi merupakan dasar atau kerangka kerja yang sangat mendukung
suatu sistem ataupun organisasi. Di dalam komputer infrastruktur teknologi informasi
terdiri dari sumber daya fisik atau virtual yang menunjang aliran, pemrosesan,
penyimpanan, serta anasis data. Teknologi informasi membantu menyediakan platform
yang menunjang semua sistem informasi dalam bisnis perangkat lunak dan perangkat
keras. Fitur perangkat lunak pengolahan kata perangkat lunak pengolah kata memiliki
kemampuan untuk memanipulasi dan memproses kata-kata yang diperlukan untuk
kemudian membuat dokumen atau merangkum sesuatu.

Aplikasi atau program merupakan perangkat lunak yang difungsikan untuk melakukan
suatu aktivitas atau tugas yang spesifik. Aplikasi yang digunakan pada komputer
desktop atau laptop biasanya disebut aplikasi desktop, sedangkan aplikasi yang
digunakan pada mobile yang disebut aplikasi mobile.

5.5 Konsep Pengembangan Infrastruktur E-Government


Pengembangan e-government disuatu lembaga pemerintahan didasari oleh 4 (empat)
infrastruktur utama yaitu:
1. Suprastruktur e-government yang terdiri dari sumber daya manusia (human
resources), kepemimpinan manajemen lembaga (e-leadeship), serta peraturan di
tingkat lembaga yang terkait dengan pengembangan e-government (regulation).
2. Infrastruktur informasi yang terdiri dari format data, dara sharing, struktur data,
sistem pengamanan.

66
3. Infrastruktur jaringan yang terdiri dari topologi, teknologi dan keamanan, serta
protokol komunikasi.
4. Infrastruktur aplikasi yang terdiri dari interface, aplikasi back office, serta aplikasi
layanan publik.

Seluruh infrastruktur tersebut akan dibangun dalam satu kerangka pikir yang utuh,
selanjutnya akan dikembangkan menjadi cetak biru pengembangan e-government pada
tiap lembaga pemerintahan. Konsep pengembangan infrastruktur ditujukan pada
pemanfaatan secara semaksimal mungkin sumberdaya informasi yang telah ada sebagai
modal utama dalam pengembangan e-government.

67
BAB VI
INTEGRASI DATA PEMERINTAH

6.1 Integrasi Data


Dalam perkembangan teknologi saat ini, sudah banyak perangkat serta
aplikasi digital terbaru yang dihasilkan oleh manusia. Makin maraknya telepon
genggam, sosial media, situs-situs web, perangkat lunak, mesin industri, alat
elektronik pintar, dan kendaraan pintar yang juga akan menghasilkan data digital
yang banyak. Maka dari itu jumlah data digital nya yang tersedia pun berkembang
dengan pesat. Kapasitas data digital yang besar ini dibarengi dengan kemajuan
analisis data, yang sudah menarik minat dari industri dan penelitian dalam naungan
label big-data. Big data bukanlah sebuah teknologi, melainkan sebuah kumpulan
data yang begitu banyak, yang bersifat dinamis serta bervariasi sehingga tidak bisa
ditangani dengan teknologi data pemrosesan biasa. Pemrosesan Big-data begitu
rumit, karena big-data sangat beraneka ragam yang memiliki kecepatan tinggi dan
volume yang begitu besar. Seiring kemajuan teknologi, data jenis ini dapat
dipadukan dan dijabarkan serta mengeluarkan informasi yang sebelumnya tidak di
peroleh.
Data dapat berubah menjadi informasi yang berharga apabila dianalisis dan
kumpulkan dengan benar. Dengan berkembang nya teknologi informasi, kapasitas
data yang dikumpulkan meningkat dengan signifikan. Hal ini digunakan untuk
mempromosikan big data yang digunakan untuk menjabarkan kumpulan data ciri
volume, kecepatan dan variasi yang besar. Data dapat dikatakan berguna apabila
diolah dan di intepretasikan secara akurat. Perkembangan jumlah data seiring
dengan kemajuan teknologi informasi semakin pesat maka dari itu diperlukan
sebuah mekanisme sehingga data dapat digabungkan (data-integration) dan diolah
agar memperoleh informasi yang akurat dan bermanfaat dalam pengambilan
keputusan. Integrasi data adalah suatu proses penggabungan data dari berbagai
sumber guna mendukung manajemen informasi dan pengolahan data menjadi
informasi yang lebih baik. Dari integrasi data yang baik dapat membantu
pemerintah dalam memenuhi kebutuhan publik dengan cepat dan akurat. Berikut
adalah beberapa keuntungan integrasi data yang tepat menurut Hassan & Ahmad
(2020) :

68
a. Memberikan pengertian yang lebih baik mengenai layanan publik yang
diperlukan
b. Menghasilkan kerjasama yang baik dalam pelayanan public
c. Meningkatkan ketelitian dalam keputusan publik
d. Membangun pemerintahan yang berfokus pada warga

Mengacu pada konsep Whole of Government (WoG), menyediakan informasi yang


dapat diandalkan melalui “layanan yang berpusat pada warga negara" merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan menuju pemerintah yang terintegrasi.

6.2 Pengumpulan dan Pengolahan Data Pemerintahan


Pemakaian teknologi informasi mengharuskan pemerintah meng-
akumulasikan lebih banyak data dibandingkan sebelumnya. Hal yang harus
dijalankan supaya data yang diperoleh lebih bermanfaat, hal tersebut seperti data
harus segera dikelola, data distandarisasi, dan dipelihara. Akan tetapi keadaan nyata
yang terjadi ialah banyak data yang yang telh dikumpulkan dan di simpan, namun
belum bisa disimpan menggunakan cara yang senada maupun dengan cara standar.
Maka diartikan bahwa data dapat berupa ratusan ragam yang berbeda format,
sistem dan versi. Walaupun informasi berada disuatu tempat, pengguna sering tidak
bisa menemukan dimana informasinya, bagaimana mengaksesnya maupun
bagaimana cara mengkonversikan semua variasi menjadi atu format yang
bermanfaat.
Berikut adalah beberapa contoh pengumpulan dan pengelolaan data
dipemerintahan provinsi Lampung :

a. Pengelolaan data kemiskinan


Akar kemiskinan adalah sasaran dalam pengentasan masyarakat dari
kemiskinan, untuk itu data kemiskinan dikelola untuk dapat menjabarkan
bagaimana kemiskinan itu dan dimana tempatnya.

69
b. Pengelolaan data tenaga kerja
Program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan ekonomi
masyarakat miskin dalam upaya keluar dari kemiskinan dengan pemberdayaan
tenaga kerjamendapat dukungan melalui data statistik sektoral yang dikelola oleh
Forum Satu Data Provinsi Lampung.

c. Pengelolaan data keuangan daerah


Pengelolaan data keuangan daerah dapat menghasilkan output analisis untuk
mengklasifikasikan kondisi keuangan daerah yang menentukan pembiayaan dan
korelasinya kepada arah kebijakan pemerintah daerah.

70
6.3 Kebijakan Integrasi Data di Pemerintahan
Kebijakan integrasi data dijadikan salah satu wujud penerapan prinsip
Whole of Government bisa kita runtut sejak dikeluarkan UU Nomor 16 Tahun 1997
tentang Statistik berdasarkan pada asas keterpaduan, keakuratan, dan kemutakhiran.
Data yang sudah diperoleh berguna untuk men-support pelaksanaan pembangunan.
Integrasi data tidak bisa dilepaskan dari kebijakan e-Government yang diresmikan
diawali sejak terbitnya Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan
dan Strategi Kebijakan Nasional Pengembangan e-Government. Konsep e-
Kebijakan integrasi data dijadikan salah satu wujud penerapan prinsip Whole of
Government bisa kita runtut sejak dikeluarkan UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang
Statistik berdasarkan pada asas keterpaduan, keakuratan, dan kemutakhiran. Data
yang sudah diperoleh berguna untuk men-support pelaksanaan pembangunan.
Integrasi data tidak bisa dilepaskan dari kebijakan e-Government yang diresmikan
diawali sejak terbitnya Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan
dan Strategi Kebijakan Nasional Pengembangan e-Government. Konsep e-
Government ini diarahkan untuk mendukung dua jenis aktivitas yang saling men-
support yaitu: pengolahan data, pengelolaan informasi, serta sistem manajemen dan
proses kerja secara elektronis; dan pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar
pelayanan publik dapat diakses secara praktis dan terjangkau oleh masyarakat.
Integrasi data juga disebutkan dalam UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang menyatakan bahwa perencanaan
pembangunan didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan. Integrasi data juga disyaratkan dalam UU Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa yang mengamanatkan pembangunan informasi desa yang berisi
data desa, data pembangunan desa, kawasan perdesaan, serta informasi lain yang
berkaitan dengan pembangunan desa dan kawasan perdesaan. Maka dari itu
sebagian besar data dasar dan data sektoral yang dibutuhkan oleh pemerintah
daerah dan instansi pusat akan tercakup di dalamnya.
Namun demikian, Merujuk hasil survei e-Government yang dikeluarkan
oleh The Division for Public Institutions and Digital Government (DPIDG)
Perserikatan Bangsa-Bangsa, peringkat terbaik Indonesia adalah posisi 96 pada
tahun 2005. Tahun 2017, posisi Indonesia berada di peringkat 116 dari 193 negara,
jauh di bawah Filipina (71), Thailand (77), dan Vietnam (89). Sejumlah tantangan
dalam pengelolaan data di instansi pusat juga masih mengemuka. Belum ada

71
standar format dan metodologi data, ketiadaan metadata, serta ketidaksinkronan
data. Baik pemerintah maupun masyarakat masih kesulitan menggunakan data yang
dihasilkan pemerintah. Termasuk di dalamnya adalah mekanisme penyimpanan
data yang tidak saling terkoordinasi antar pengelola hingga ke level individu
pengelola data.
Integrasi data merupakan salah satu bentuk penerapan prinsip Whole of
Government dimana dengan integrasi data maka kualitas layanan pemerintah
kepada publik akan dapat ditingkatkan melalui pengambilan keputusan yang lebih
tepat karena didukung oleh tersedianya data yang saling melengkapi.

72
BAB VII
TEKNOLOGI SMART GOVERNMENT

7.1 Information & Communication Technology (ICT)


Teknologi informasi dan komunikasi (Information & Communication Technology/
ICT) merupakan payung besar terminologi yang meliputi seluruh peralatan teknis untuk
memproses dan penyampaian informasi. Teknologi informasi mencakup segala hal
yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan
pengelolaan informasi. Dalam kamus Oxford (1995) teknologi informasi adalah studi
atau penggunaan peralatan elektronik terutama komputer yang berfungsi untuk
menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi apa saja termasuk dalam
bentuk kata, bilangan, dan gambar. Rusman, dkk. (2012) menyatakan bahwa teknologi
informasi adalah serangkaian tahap-tahap penanganan informasiyang meliputi
penciptaan sumber-sumber informasi, pemeliharaan saluran informasi, seleksi dan
transmisi informasi, penerimaan informasi secara selektif, penyimpanan dan
penelusuran informasi dan penggunaan informasi.

Teknologi komunikasi adalah segala hal sesuatu yang berhubungan dengan


penggunaan alat bantu untuk memproses dan mengirim data dari satu perangkat ke
perangkat lainnya. Teknologi informasi merupakan perangkat-perangkat teknologi
yang terdiri dari perangkat lunak, perangkat keras, prosesing, dan sistem yang
digunakan untuk membantu proses komunikasi.

Teknologi informasi dan komunikasi adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan
prosesing, pengelolaan dan penyampaian atau pemindahan informasi antar media.
Secara terpisah pengertian teknologi informasi dan teknologi komunikasi dapat
dibedakan menjadi teknologi informasi dan teknologi komunikasi:
1. Teknologi informasi digunakan untuk mengolah informasi. Contoh teknologi
informasi adalah komputer.
2. Teknologi komunikasi digunakan untuk memindahkan informasi dari sumber ke
penerima. Contoh teknologi komunikasi adalah telepon dan televisi.

73
7.2 Artificial Intelligence (AI)
Kecerdasan buatan menurut (HUMAS MENPANRB, 2020) juga menjadi sebuah
variabel utama masa depan pemerintahan, kecerdasan buatan dapat digunakan salah
satunya untuk keperluan pembuatan kebijakan publik, administrasi pemerintahan,
bidang pelayanan publik, dan bidang khusus. Pada bidang administrasi pemerintahan,
kecerdasan buatan telah mempermudah pengolahan dokumen seperti pengenalan suara
dan teks naskah. Selain itu, kecerdasan buatan juga telah membantu menganalisis
kebijakan maupun peraturan. Pada bidang pelayanan publik, kecerdasan buatan
memungkinkan lahirnya pengaduan pelayanan publik yang dapat menganalisis laporan,
mengarahkan pengaduan ke instansi yang dituju, serta menjawab pengaduan.

Artificial Intelligence (AI) atau biasa disebut kecerdasan buatan merupakan simulasi
proses kecerdasan manusia oleh mesin, terutama sistem komputer. Aplikasi spesifik AI
terdiri dari pemrosesan bahasa alami, sistem pakar, visi mesin, dan pengenalan suara.
Secara umu AI bekerja dengan menyerap data pelatihan berlabel dalam jumlah besar,
menganalisis data untuk korelasi dan pola, dan menggunakan pola ini untuk membuat
prediksi tentang keadaan di masa mendatang.

Bahasa pemrograman AI berpusat pada keterampilan kognitif yang mencakup hal-hal


berikut ini:
1. Sedang Belajar
Aspek pemrograman AI ini berfokus pada perolehan data dan membuat aturan
untuk mengubah menjadi informasi yang dapat ditindaklanjuti.
2. Pemikiran
Aspek pemrograman AI ini berfokus pada pemilihan algoritme yang tepat guna
mencapai hasil yang di tuju.
3. Koresi Diri
Aspek pemrograman AI dirancang untuk terus menyempurnakan algoritme dan
memastikannya memberikan hasil yang akurat.
4. Kreativitas
Pada aspek ini menggunakan jaringan syaraf, sistem berbasis aturan, metode
statistik, dan teknik lainnya.

74
Keuntungan dan kerugian Artificial Intelligence (AI) antara lain:
1. Keuntungan Artificial Intelligence (AI)
Peneliti-peneliti AI memiliki perjalanan panjang yang harus dilalui sebelum mesin
yang sadar diri mulai bekerja, ilmuwan-ilmuwan AI berfokus mengasah
keterampilan pembelajaran mesin dari komputer ini.  Memungkinkan mesin untuk
merespons lebih seperti manusia yang menjadi lebih baik setiap hari. Keuntungan
yang didapat dari AI adalah sebagai berikut:
a. Mengurangi Kesalahan
Mesin mengambil keputusan yang tepat bergantung pada data masa lalu yang
mereka kumpulkan setelah beberapa waktu saat menerapkan kumpulan
algoritme tertentu.  Oleh karena itu, terjadi penurunan kesalahan dan lonjakan
ketidaktepatan. Inilah alasan mengapa adopsi kecerdasan buatan di berbagai
bidang meningkat pesat.  Ketika  dapat sepenuhnya membatalkan kesalahan
manusia,  mendapatkan hasil yang tepat.  Tangkapannya adalah, memprogram
dengan tepat.
b. Selalu tersedia
Jelas, mesin tidak terkuras.  Mesin dapat bekerja tanpa henti tanpa jeda dan tidak
kelelahan melakukan hal yang sama lebih dari sekali, berbeda dengan manusia.
Seorang manusia biasa akan bekerja selama 4–6 jam setiap hari, tidak termasuk
waktu istirahat.  Manusia berfungsi dengan cara mendapatkan istirahat untuk
menyegarkan diri dan mempersiapkan hari kerja yang lain.  Selain itu, libur
mingguan sangat penting bagi orang-orang agar tetap tidak bercacat dengan
kehidupan kerja dan kehidupan individu mereka.
c. Menangani pekerjaan yang berulang
Kami biasanya melakukan banyak pekerjaan berulang dalam rutinitas kerja
harian kami seperti memverifikasi dokumen tertentu, mengirim email, menandai
rapat di kalender, dll. Dengan menggunakan kecerdasan buatan, kami dapat
secara produktif mengotomatiskan tugas-tugas ini dan membebaskan manusia
untuk semakin kreatif.  Pekerjaan berulang ini dapat dengan mudah ditangani
dengan bantuan algoritma AI.
Kecerdasan mesin dapat digunakan untuk melakukan berbagai tugas sulit jauh
lebih cepat daripada manusia dan dapat melakukan banyak tugas untuk
mencapai hasil terbaik.

75
d. Tanpa resiko
Kami dapat menangani banyak keterbatasan manusia yang berisiko dengan
mengembangkan robot AI yang dapat melakukan operasi berisiko bagi kami. 
Tugas-tugas yang dapat menimbulkan bahaya bagi manusia dapat terbayar
dengan baik saat mesin mulai bekerja.
AI dapat memprediksi bencana alam, yang pada gilirannya, mengurangi tekanan
pada manusia dan memberikan akurasi yang lebih tinggi dalam menunjukkan
detail teknis jika dibandingkan dengan metode manual tradisional.
e. Bantuan Digital
Beberapa organisasi progresif sangat mendukung penggunaan asisten digital
untuk berinteraksi dengan pengguna sehingga menghemat kebutuhan sumber
daya manusia.  Seseorang dapat mengobrol dengan mereka tentang apa yang
kita cari.  Beberapa sistem asisten digital dirancang sedemikian rupa sehingga
menjadi sulit untuk menentukan apakah kita sedang mengobrol dengan manusia
atau chatbot.
2. Kerugian Artificial Intelligence (AI)
a. Mahalnya biaya pembuatan
Dengan kompleksitas muncul biaya.  Melihat kompleksitas mesin yang
mendukung AI, masuk akal jika mesin yang digerakkan oleh AI bisa mahal dan
spesifik.  Membuat mesin yang dapat meniru logika dan penalaran manusia
membutuhkan banyak sumber daya dan waktu, menjadikannya mahal dari jenis
mesin lain.
b. Mengurangi pekerjaan untuk manusia
Meskipun AI menawarkan berbagai manfaat, namun juga menciptakan
pengangguran.  Kebutuhan akan gangguan manusia berkurang dengan
penggunaan mesin berkemampuan AI yang menyediakan pekerjaan bebas
kesalahan dan bebas risiko.  Mesin juga membawa serta kecepatan dan akurasi,
yang membunuh banyak peluang kerja dan pilihan pekerjaan yang dulu pernah
ada.
c. Tidak memiliki emosi
Meskipun ini adalah salah satu keuntungan utama dari kecerdasan buatan, ini
juga merupakan penipu dari kecerdasan buatan.  Mesin tidak dapat terikat
dengan orang, karena mereka tidak memiliki perasaan atau kasih sayang. 
Sementara AI dan NLP telah membantu merek menyiapkan pendahuluan

76
bantuan pelanggan melalui sistem obrolan yang diberdayakan oleh bot, mereka
membutuhkan darah dan daging manusia untuk campur tangan pada satu titik
untuk menyelesaikan masalah yang sedang berlangsung.
d. Tidak ada kreativitas
Mesin dapat melakukan hanya tugas-tugas yang direncanakan atau dimodifikasi
untuk dilakukan, apa pun di luar itu;  mereka akan jatuh atau memberikan hasil
yang berlebihan yang bisa menjadi latar belakang yang signifikan.  Sulit bagi
mesin untuk menjadi inventif dalam metodologinya.
e. Tidak mengerti etika
Komponen manusia lain yang sulit dipadukan di dalam mesin – etika.  Moralitas
tidak ada dalam mesin, dan juga menantang untuk merencanakan dan
meneruskan melalui teknologi.  Kecerdasan Buatan dapat membantu organisasi
dengan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas yang
berulang, tetapi mengantisipasi bahwa mesin harus mengikuti kualitas moral
sama ambigu dengan penggambaran gambar di atas air.

Jenis-Jenis AI
Sebelum kita mengetahui Keuntungan dan Kerugian Artificial Intelligence, sebaiknya
kita mengerti sedikit bagaimana cara bekerja teknologi ai. Sistem AI saat ini sangat
mampu menangani kalkulasi kompleks dengan kecepatan luar biasa.  Mereka dapat
menangani kumpulan data yang sangat besar dan membuat prediksi yang akurat. 
Kecerdasan Buatan secara garis besar diklasifikasikan menjadi empat jenis
mempertimbangkan perkembangan atau penyempurnaannya:
1.  Reactive Machines
Ini adalah mesin yang tidak menyimpan kenangan atau pengalaman masa lalu.  Ini
bersifat ‘reaktif’ yang bereaksi terhadap skenario saat ini.  Misalnya, komputer
catur IBM Deep Blue mengalahkan grandmaster internasional Garry
Kasparov enam kali berturut-turut pada akhir 1990-an.  Deep Blue dapat
mengidentifikasi bidak catur dan tahu bagaimana setiap gerakan.  Kecerdasannya
yang tinggi memungkinkannya untuk memprediksi semua kemungkinan gerakan
lawan jauh lebih cepat daripada lawan manusia.  Hasilnya, ia bisa menghitung
gerakan paling optimal terhadap setiap kemungkinan.

77
2.  Limited Memory
Mesin Limited memory tidak bisa membangun memory atau “belajar” dari
pengalaman masa lalu.  Contoh klasiknya adalah mobil tanpa pengemudi yang
dapat mengamati kecepatan dan arah mobil lain.  Namun, potongan informasi ini
bersifat sementara daripada permanen.
3. Teory of Mind
Jenis ini mencakup pembelajaran mesin yang mencoba meniru seluruh dunia fisik –
manusia, makhluk, benda – segala sesuatu yang dapat berpikir dan memiliki emosi.
Mesin yang dipasang pada Tipe III AI dapat memahami pikiran, perasaan, dan
harapan orang lain, dan dapat menyesuaikan tingkah lakunya sendiri.
4. Self-awareness
Ini adalah tipe di mana mesin akan memiliki sistem yang memungkinkan mereka
menjadi sadar diri.  Tahap ini juga merupakan perpanjangan dari tahap Teori
Pikiran di mana mesin akan memiliki kesadaran diri untuk ‘alasan’. Ini akan
membawa mesin ke tingkat kecerdasan yang sama sekali baru.

7.3 Smart IOT


Teknologi Internet of Things (IoT) adalah teknologi yang menggunakan internet
sebagai media komunikasi data antara pengguna dengan kondisi/parameter nilai ukur
dari suatu benda. Biasanya, untuk mendapatkan data nilai ukur suatu benda, diperlukan
perangkat sensor yang digunakan untuk membaca nilai ukur/data analog/digital dari
suatu benda dan minimum system sebagai pengolah data dan mengirimkan data tersebut
ke internet. Dengan menggunakan sensor, didapatkan data dari kondisi suatu
greenhouse, misalnya suhu dan kelembaban ruangan, kelembaban tanah, pH tanah dan
kadar nutrisi pupuk pada air pada greenhouse. Data-data ini selanjutnya dikirimkan
oleh minimum system menggunakan internet dan tersimpan kedalam database server.
Kemudian data di server akan diakses oleh pengguna menggunakan perangkat mobile
sehingga tanpa perlu ke greenhouse, pengguna sudah mengetahui kondisi tanamannya
di dalam greenhouse.

Menurut Coordinator and support action for global RFID-related activities and
standadisation menyatakan Internet of Things (IoT) sebagai sebuah infrastruktur
koneksi jaringan global, yang mengkoneksikan benda fisik dan virtual melalui
eksploitasi data capture dan teknologi komunikasi. Infrastruktur IoT terdiri dari

78
jaringan yang telah ada dan internet berikut pengembangannya. Hal ini menawarkan
identifikasi obyek, identifikasi sensor dan kemampuan koneksi yang menjadi dasar
untuk pengembangan layanan dan aplikasi koperatif yang berdiri secara independen,
juga ditandai dengan tingkat otonomi data capture yang tinggi, event transfer,
konektivitas pada jaringan dan juga interoperabilitas. Menurut IEEE (Institute of
Electrical and Electronics Engineers) Internet of things (IoT) didefinisikan sebagai
sebuah jaringan dengan masing-masing benda yang ternanam dengan sensor yang
terhubung kedalam jaringan internet. (IEEE “Internet of things” 2014).

Gambar 7.1. konsep internet of things


Sumber: Setiadi, 2018
Konsep internet of things mencangkup 3 elemen utama yaitu: benda fisik atau nyata
yang telah diintegrasikan pada modul sensor, koneksi internet, dan pusat data pada
server untuk menyimpan data ataupun informasi dari aplikasi. Penggunaan benda yang
terkoneksi ke internet akan menghimpun data yang kemudian terkumpul menjadi „big
data‟ untuk kemudian diolah, dianalisa baik oleh instansi pemerintah, perusahaan
terkait, maupun instansi lain kemudian di manfaatkan bagi kepentingan masing-
masing.

7.4 Teknologi Geospasial


Teknologi geospasial muncul akibat asimilasi ilmu geografi dan ilmu komputer
(Longley et al., 2011). Teknologi geospasial telah digunakan secara masif pada
berbagai bidang atau sektor pekerjaan. Masifnya penggunaan teknologi geospasial
disebabkan karena saat ini dunia berada pada periodisasi teknologi 4.0 (Hussin, 2018;
Prasetyo & Sutopo, 2018). Teknologi geospasial diprediksi akan digunakan pula pada
masa- masa mendatang. Teknologi geospasial menyajikan informasi keruangan dan
kewilayahan mengenai segala kejadian di bumi. Visualisasi informasi berbasis lokasi
menjadikannya sangat layak untuk mengkaji berbagai tema. Teknologi geospasial
dapat digunakan untuk melakukan visualisasi tentang potensi pencemaran air tanah
(Sejati, 2020), memaparkan infromasi potensi sumber daya air tanah (Riasasi & Sejati,

79
2019), memprediksi ketersediaan ruang terbuka hijau di suatu wilayah (Putra et al,
2020), mengetahui potensi sumber daya wilayah 8 memetakan persebaran usaha kecil
dan menengah (Suherningtyas, 2017), mengidentifikasi persebaran kondisi sosial dan
ekonomi di kawasan rawan bencana (Permatasari, 2018), dan lain sebagainya.

Negara lain sedang berlomba mengimplementasikan teknologi geospasial sebagai


media belajar geografi pada di lingkungan pendidikan, namun yang terjadi di Indonesia
tidak demikian. Pembelajaran geografi pada sebagian sekolah di Indonesia masih jauh
dari sentuhan teknologi geospasial. Keberadaan teknologi geospasial yang dapat
diakses secara gratis belum dimanfaatkan secara optimal. Riset ataupun artikel yang
dapat dijadikan dasar penerapan teknologi geospasial di bidang pendidikan geografi
pada tingkat sekolah menegah pun masih sangat sedikit. Topik yang dikaji pada
umumnya berfokus pada teknologi google earth (Emalia & Indihadi, 2017; Putra,
Kasdi, & Subroto, 2019; Suharini, Ariyadi, & Kurniawan, 2020; Widodo, 2021),
padahal saat ini terdapat beragam teknologi geospasial yang berpotensi digunakan
sebagai media pembelajaran. Informasi kemampuan teknologi geospasial sebagai
media pembelajaran geografi belum banyak ditemukan. Berdasarkan latar belakang
yang telah diuraikan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan teknologi
geospasial sebagai media pembelajaran geografi di lingkungan pendidikan tingkat
menengah khususnya di Indonesia.

7.4.1 Penggunaan Teknologi Geospasial di Kabupaten Pringsewu


Penggunaan teknologi geospasial di Kabupaten Pringsewu Lampung sudah diterapkan.
Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dedy Miswar, dkk (2020) dengan
judul Geographical Study of Regional Potential Geospatial Based on Pringsewu
District, yang bertujuan untuk mengetahui potensi wilayah yang ada di Kabupaten
Pringsewu dimana potensi wilayah tersebut digunakan untuk melakukan perencanaan
pembangunan dalam suatu wilayah. Dan diperoleh hasilnya bahwa. Secara geografis
Wilayah Kabupaten Pringsewu terletak pada posisi 104°42’-105°8’BT dan antara 5°
8’-6°8’LS. Kabupaten Pringsewu mempunyai luas Wilayah daratan 625 km2, yang
hampir seluruhnya berupa wilayah daratan. Potensi sumber daya alam yang dimiliki
Kabupaten Pringsewu sebagian besar dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian. Wilayah
Kabupaten Pringsewu mulai tahun 2013 terdiri dari 5 Kelurahan serta 126 Pekon
(desa). Pada Tahun 2013, jumlah kecamatan di Kabupaten Pringsewu menjadi

80
sembilan (9) Kecamatan. Untuk melihat kecamatan dan ibukota masing-masing dapat
dilihat pada tabel dan peta berikut berikut:

Sumber: Kabupaten Pringsewu dalam Angka, Tahun 2018.


Persebaran spasial administratif Kabupaten Pringsewu adalah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Lampung Tengah.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tanggamus.
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tanggamus.
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pesawaran

Gambar 7.2 Peta Administrasi Kabupaten Pringsewu


Sumber: https://www.researchgate.net/publication/343830459_Kajian_Geografis_
Potensi_Wilayah_Berbasis_Geospasial_Kabupaten_Pringsewu

Hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa potensi fisik dan sosial yang berbasis
geospasial antara lain: administrasi, curah hujan, cekungan air tanah, sungai dan DAS,
bentuklahan, kemiringan lereng, jenis tanah, garis kontur dan ketinggian, penggunaan
lahan, jaringan jalan, kemampuan lahan, longsor, banjir, jumlah penduduk, dan
kepadatan penduduk, sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan
pembangunan wilayah.

81
7.5 Blockchain
Blockchain atau dapat disebut juga sebagai teknologi pembukuan terdistribusi
(Distributed Ledger Technology/DLT) merupakan sebuah konsep dimana setiap
peserta/pihak yang tergabung dalam jaringan terdistribusi memiliki hak akses terhadap
pembukuan tersebut. Konsep yang dibawa oleh blockchain merupakan penerapan
konsep yang sudah ada, yaitu konsep database terdistribusi. Konsep ini lahir
bersamaan dengan lahirnya bitcoin sekaligus sebagai jawaban atas permasalahan tidak
adanya pihak ke tiga (institusi finansial/pemerintah) untuk membangun kepercayaan
diantara pihak-pihak yang melakukan transaksi di lingkungan yang tidak aman. Selain
itu, ada juga masalah lain yang dikenal dengan dengan sebutan masalah jendral
bizantium dan masalah ini adalah masalah yang umum terjadi di bidang komputasi
yang merujuk pada sebuah kumpulan besar pasukan di mana setiap jenderal memiliki
kekuasaan atas sekumpulan tentara dan tiap-tiap kumpulan tersebut terletak di lokasi
yang berbeda/terdistribusi. Satu kumpulan tentara dipimpin oleh seorang jendral dan
satu kumpulan tesebut sering juga disebut sebagai simpul. Secara umum, para jendral
tersebut memiliki kemampuan/preferensi yang berbeda-beda, sehingga memungkinkan
beberapa simpul berpura-pura berkomunikasi atas nama seorang jenderal. Mereka,
para jenderal tersebut, harus membuat sebuah keputusan umum apakah akan
menyerang, mundur atau mengambil tindakan lain.

Kegagalan sebuah simpul dalam bentuk pemberian jawaban yang berbeda untuk
simpul yang lain akan memberikan hasil yang berbeda dan hasil akhir dari keseluruhan
pasukan dapat dipastikan dalam keadaan termanipulasi. Dalam proses transaksi
bitcoin, seseorang dapat saja melakukan transaksi ganda (double-spending) atas nilai
bitcoin yang sama bila tidak tersedia sebuah metode untuk memastikan bahwa
informasi yang keluarkan oleh seseorang adalah benar. Masalah jendral bizantium ini
dapat diatasi dengan penerapan konsensus Nakamoto. Secara konseptual, teknologi
blockchain dapat disamakan dengan teknologi yang digunakan pada basis data
terdistribusi. Pada basis data terdistribusi informasi yang tercatat akan disimpan dan
dibagikan kepada setiap anggota di jaringan tersebut. Teknologi ini juga yang
mewujudkan penghilangan/ketidakhadiran pihak ke tiga (institusi finansial/
pemerintah) bagi mata uang kripto, dan konsep ketidakhadiran pihak ke tiga ini
merupakan sebuah konsep yang sudah cukup lama ada (sekitar 30 tahun). Selain itu,
teknologi blockchain juga dapat mencegah terjadinya transaksi ganda/double-spending

82
dengan mengkombinasikan teknologi jaringan peer-to-peer dan kunci publik
kriptografi. Secara literal, teknologi blockchain dapat diartikan sebagai kumpulan
potonganpotongan informasi yang dikaitkan satu sama lain dengan memanfaatkan
fungsi hash dan enkripsi dari bidang kriptografi. Karakteristik dari teknologi
blockchain yang dapat dirangkum dari penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut:
(1) memiliki pembukuan yang terdistribusi/tersebar didalam jaringan peer-to-peer
serta dapat diakses oleh semua anggota yang tergabung di dalam jaringan tersebut.
Proses pembukuan merupakan sebuah proses yang selalu diverifikasi dengan
menerapkan konsensus yang telah disepakati oleh setiap simpul di dalam jaringan; (2)
memiliki informasi tidak berubah dan aman dari perubahan karena adanya proses
verifikasi dan semua simpul memiliki nilai informasi yang sama; (3) memiliki
transparansi untuk semua anggota sehingga dapat melihat informasi yang tersimpan di
dalam blockchain tetapi tidak dapat mengubah apapun; (4) memiliki Smart Contracts,
sebuah media/cara untuk menyimpan semua aturan dan kebijakan yang akan
digunakan saat negosiasi ketentuan kontrak. Media/cara tersebut akan secara otomatis
melakukan verifikasi dan eksekusi saat konsensus dari setiap anggota tercapai. Dari
hal tersebut dapat disimpulkan bahwa, informasi yang disimpan dengan memanfaatkan
teknologi blockchain adalah benar dan valid.

7.5.1 Cara Kerja Blockchain


Blockchain adalah kumpulan lebih dari satu blok yang membentuk rantai. Setiap
blok memiliki 3 elemen yaitu data, nilai hash dari blok, dan nilai hash dari blok
sebelumnya. Data yang disimpan dalam blok bergantung pada tipe blok. Sebagai
contoh, blockchain pada bitcoin, dimana komponen data akan berisi detil transaksi
seperti penerima, pengirim, dan nilai koin. Ada beberapa mekanisme/teknik yang
dipakai di dalam blockchain sehingga keamanan dari blockchain lebih berjamin.
Mekanisme pertama adalah pemanfaatan teknik hash, dengan memanfaatkan teknik
hash dari kriptografi, blok akan memiliki nilai hash yang mengidentifikasi blok dan
seluruh isinya dan bersifat unik. Saat blok dibuat nilai hash-nya sekaligus dihitung.
Mengubah sesuatu dalam blok akan mengakibatkan nilai hash-nya berubah.
Dengan kata lain, nilai hash bermanfaat untuk mendeteksi perubahan blok. Elemen
ketiga dari blok adalah nilai hash dari blok sebelumnya. Teknik memanfaatkan
hash inilah yang membuat blockchain menjadi lebih aman, karena jika ada yang
mengubah salah satu blok dalam rantai blok maka nilai hashnya akan berubah dan

83
blok berikutnya akan menjadi tidak valid lagi karena tidak menyimpan nilai hash
yang valid dari blok sebelumnya. Artinya, perubahan yang dilakukan terhadap
sebuah blok akan mengakibatkan seluruh rantai blok menjadi tidak valid.
Mekanisme yang kedua adalah mekanisme proof-of-work. Mekanisme ini adalah
mekanisme untuk memperlambat pembuatan blok baru. Mekanisme ini hadir
dengan tujuan untuk mempersulit perubahan sebuah blok karena mengubah sebuah
blok berarti harus menghitung proof-of-work seluruh blok. Dalam kasus bitcoin
dibutuhkan waktu 10 menit untuk membuat blok baru dan menambahkan blok ke
rantai. Mekanisme ketiga yang digunakan untuk mengamankan blockchain selain
hash dan proof-of-work adalah pengelolaan secara terdistribusi. Blockchain
menggunakan jaringan peer-to-peer dimana semua orang diijinkan untuk
bergabung. Ketika seseorang bergabung dia akan mendapatkan salinan lengkap
blockchain. Pada saat sebuah blok baru dibuat, blok baru tersebut akan dikirimkan
ke semua orang yang tergabung di dalam jaringan. Setiap node akan memverifikasi
blok untuk memastikan validitas dari blok. Jika semua blok bernilai valid, maka
setiap node akan menambahkan node yang baru tersebut ke blockchainnya sendiri.
Semua node dalam jaringan ini membuat konsensus. Mereka sepakat mengenai
mana blok yang valid mana yang tidak. Blok yang tidak valid akan ditolak oleh
node yang lain dalam jaringan. Jadi untuk berhasil mengubah blockchain kita harus
mengubah semua blok dalam rantai, mengulangi proof-of work tiap blok, dan
mengendalikan lebih dari 50% peer-to-peer. Hanya dengan cara itu blok yang
diubah bisa diterima oleh semua orang. Blockchain juga secara terus-menerus
dikembangkan. Salah satu perkembangan yang terakhir pembuatan kontrak cerdas.
Kontrak ini adalah sebuah program yang disimpan pada blokchain dan dapat
digunakan untuk secara otomatis menukar koin berdasarkan suatu kondisi. Dari
penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa ada 3 teknik/mekanisme yang
digunakan untuk membuat blockchain menjadi lebih aman. Tiga teknik/mekanisme
tersebut adalah penggunaan hash, mekanisme proof-of-work, dan pengelolaan
secara terdistribusi.

84
BAB VIII
INFRASTRUKTUR SMART GOVERNMENT

Smart city identik dengan kota yang memberikan pandangan tentang berbagai aspek
layanan kota yang terintegrasi. Demikian pula dengan infrastruktur yang memadai di setiap
sudut kota, jaringan internet yang menjangkau perkotaan, peningkatan pelayanan
transportasi, pelayanan sosial, dan perkotaan yang berorientasi pada pengembangan bisnis.
Dengan demikian kota pintar dapat diartikan sebagai kota yang makmur bagi lingkungan
dan penduduk sekitarnya. Tantangan bagi pemerintah adalah menjadikan kota yang maju
dan berkembang pesat untuk kesejahteraan rakyat (Putra, 2020).
Tata kota, pembangunan, dan operasionalisasi menjadi modal utama terwujudnya
smart city. Prasarana dan layanan perkotaan lainnya seperti gedung, transportasi, listrik,
air, dan layanan publik menjadi perhatian besar dalam hal mewujudkan kota pintar.
Dengan sarana dan prasarana yang memadai dan terstruktur dengan baik semakin
memudahkan pemerintah dalam mewujudkan smart city (Putra & Harco , 2018).
Diperlukan jaringan dan sangat penting untuk keberlanjutan efisiensi ekonomi di suatu
wilayah perkotaan. Dengan terbangunnya jaringan yang baik dan memadai maka dapat
dipastikan dalam kegiatan ekonomi yang berbasis bisnis akan sangat mudah dan terarah
dalam pekerjaannya. Ini tentang menciptakan jaringan yang canggih antara kota dan mitra
untuk memberikan layanan elektronik yang lebih baik kepada para pemangku kepentingan
dan penyediaan komunikasi antar-publik dan penerimaan layanan. Namun, jika tidak ada
jaringan yang memadai di kota, maka kota tidak akan mampu mencapai tingkat efisiensi
ekonomi yang baik (Putra, 2020).
Sebuah kota memiliki komitmen dalam perencanaan pelayanan kota yang terintegrasi
untuk memberikan pelayanan yang efisien bagi warganya dengan harapan dapat
meningkatkan kualitas hidup warganya. Ini merupakan pemikiran baru untuk mewujudkan
komitmen sebuah kota dengan memenuhi tuntutan masyarakat akan pelayanan publik dan
peningkatan pelayanan melalui pembangunan infrastruktur perkotaan. Ibarat tumbuhnya
infrastruktur jalan untuk memudahkan transportasi mencapai tujuannya, maka tumbuhnya
bangunan kota yang indah dan megah untuk mempercantik tampilan kota yang membuat
pihak luar atau perusahaan lain menjadi tertarik untuk melakukan kerjasama yang
berkelanjutan dengan tujuan untuk memperkuat tingkat efisiensi. ekonomi di kota. Lain
halnya dengan kota yang mendukung infrastruktur, pertumbuhan ekonomi kota akan

85
melambat dibandingkan kota dengan infrastruktur yang memadai untuk pelayanan publik
(Putra, 2020).
Lingkungan adalah tempat terbaik dan termudah untuk mengatur kota menjadi kota
pintar. Suatu lingkungan yang jika ditata sedemikian rupa sebagai lingkungan yang bersih
dan berkualitas dapat dikatakan sebagai kota yang cerdas. Sebenarnya sangat mudah untuk
menata lingkungan menjadi lebih baik, namun hal tersebut masih sulit dilakukan di daerah
yang sebelumnya kurang memperhatikan lingkungan dengan baik. Hal tersebut
dikarenakan kebiasaan masyarakat yang tidak peduli terhadap kelestarian lingkungan.
Contoh kecil artinya, jika setiap warga negara memiliki kepedulian terhadap sampah dan
tidak membuang sampah sembarangan serta memiliki kepemimpinan, maka dijamin kota
tersebut akan menjadi kota yang bersih dan berkualitas. Tidak dapat dipungkiri jika suatu
lingkungan dapat ditata dengan tata kota yang baik, maka kota dapat menjadi smart city
yang paling diidamkan oleh banyak orang. Oleh karena itu lingkungan merupakan salah
satu aspek penting sebagai sarana mewujudkan pembangunan smart city. Dengan
demikian, kita semua tahu bahwa segala sesuatu yang berorientasi pada pengembangan
pelayanan kepada masyarakat sangat penting bagi perkembangan kota pintar.

8.1. Smart Transportion (Transportasi Pintar)


Sistem transportasi publik yang efektif dipandang sebagai persyaratan
mendasar bagi masyarakat modern, tidak hanya untuk memenuhi persyaratan
mobilitas dasar, tetapi semakin memastikan bahwa waktu, sumber daya, dan aset
digunakan secara efisien sehingga meminimalkan dampak negatif terhadap
lingkungan. sebuah sistem untuk pembuatan dan penjualan tiket online.
Pengguna dapat dengan mudah memesan tiket ke acara budaya atau olahraga
online, membayarnya secara online, lalu mencetak tiket elektroniknya di printer
rumah dan langsung menuju ke tempat acara. Tidak perlu menunggu dalam antrian
atau ditekankan untuk mendapatkan tiket tepat sebelum acara. Setiap orang perlu
antri untuk membeli tiket. Dengan teknologi yang berkembang begitu pesat, ini
harus diubah juga. Teknologi baru harus ditingkatkan dan diadopsi segera
dengan teknologi online dan gateway pembayaran yang akan datang melalui
pasar dan menjadi sukses.
Hal ini akan mendorong perusahaan-perusahaan bis, terutama di Indonesia,
untuk menyertakan sistem e-ticket bus dalam angkatan darat yang kini digunakan

86
untuk memperbaiki dan meningkatkan layanan transportasi. Mobile ticketing untuk
bus dikembangkan untuk membantu penumpangmemesan tiket mereka melalui
perangkat Mobile. Model bisnis yang dibangun dapat memberikan manfaat bagi
perusahaan, dan penumpang. Jasa transportasi mungkin tersedia bagi pengguna di
mana saja, kapan saja dan peralatan apa saja untuk memesan tiket bus. Sebuah
sistem pengenal berbasis identitas tersedia dimana perangkat pengguna mengirimkan
tantangan pada sebuah terminal: semua ini mengupdate filter berdasarkan
tantangan tersebut dan mengirimkan isi filter kepada perangkat pengguna.
Perangkat pengguna mengirim isi filter, yang berhubungan dengan perangkat
dan terminal thei, ke server backend. Dan server backend mendapatkan dari isi
Informasi filter tentang perilaku user. Berbagai teknologi untuk mengoperasikan
mesin game elektronik (EGM) diungkapkan. EGM bisa jadi berbentuk (a) modul
komunikasi; (b) tiket virtual interface con verter module; (c) alat masukan; (d)
alat pembayaran; (e) perangkat pembayaran: (f) perangkat memori: dan (g)
mengeksekusi prosesor yang disimpan dalam perangkat memori.
Prosesor, ketika melaksanakan instruksi yang disimpan dalam perangkat
memori, dapat mencegat komunikasi antara perangkat masukan, Perangkat
pembayaran dan perangkat payout menggunakan tiket virtual interface converter
module demikian bahwa transaksi keuangan antara pemain dan EGM adalah
disalurkan melalui rekening dompet virtual interface converter modul membuktikan
transaksi keuangan dengan EGM seolah-olah transaksi keuangan dilakukan secara
fisik menggunakan perangkat pembayaran. Penambahan e-Construction dan teknologi
canggih lainnya dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi dan keamanan operasi
paving jalan raya, khususnya inspeksi paving. Kegiatan seperti mengumpulkan tiket
muat, melacak suhu peletakan trotoar, dan memantau pergerakan roller adalah
praktik kuno yang dilakukan oleh inspektur DOT selama operasi pengaspalan. E-
Ticketing, Paver Mounted Thermal profiling, dan Intelligent Compaction adalah
rencana untuk inspeksi automate paving dan baru-baru ini diuji dalam dua proyek
percontohan pelapisan ulang di negara bagian Kentucky. Temuan-temuan dari proyek
menunjukkan bahwa ketiga teknologi tersebut menunjukkan potensi besar dalam
meningkatkan keselamatan dan efisiensi inspeksi paving.

87
8.2. Smart Building (Gedung Pintar)
Indonesia adalah Negara yang mempunyai minat tinggi dalam mengkonsumsi
acara-acara ditelevisi, karena didalamnya terdapat hiburan yang menyajikan musik,
drama, berita, talkshow dan jenis hiburan lainnya. Selain itu televisi menjadi media
informasi dan media pendidikan yang paling mudah dinikmati banyak orang. Dan
beberapa tahun belakangan ini terdapat stasiun televisi swasta baru yang banyak
diminati oleh banyak orang yaitu stasiun televisi NET. Konsep dari stasiun televisi ini
adalah modern dan aktual sehingga mampu membuat minat masyarakat menikmati
acara-acaranya. Namun sayangnya, stasiun Televisi ini belum mempunyai gedung
sendiri dan sejauh ini masih menyewa 4 lantai pada gedung perkantoran “The East” di
Mega Kuningan, sehingga banyak hambatan dan kekurangan dalam bekerja di bidang
broadcast. Oleh sebab itu, pada Perancangan Gedung Pintar Stasiun Televisi NET dan
Broadcast Center diharap bisa menjadi wadah dari stasiun televisi tersebut.
Perancangan gedung pintar pada stasiun televisi Net dan broadcast center
terletak pada daerah Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Tapak tersebut terdapat pada
daerah perkembangan kota, maka dari itu banyak gedung-gedung pencakar langit yang
dibangun diarea tersebut. Sehingga, terdapat permasalahan pada tapak terkait dengan
keadaan dan keberlanjutan lingkungan kota. Selain itu, pada perancangan stasiun
televisi ini memiliki banyak pengguna, mulai dari direksi, artis, pegawai, hingga
masyarakat/penonton. Sehingga memerlukan sebuah bangunan yang dapat mencakup
kebutuhan pengguna didalamnya dan memenimalisir kekurangan pada gedung.
Dengan menggunakan tema “Smart Building” yang didalamnya terdapat prinsip-
prinsip efesien, efektifitas, kemudahan dan sistem teknologi. Maka dari prinsip-prinsip
tersebut muncullah sebuah bangunan gedung pintar yang mampu memberi solusi
terkait dengan kekurangan pada tapak, pemaksimalan potensi tapak, dan kenyamanan
pengguna.
Smart Building merupakan teknologi berbasis Internet of Things yang
bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam mengelola objek elektronik dalam
jarak jauh menggunakan jaringan internet. Teknologi ini memungkinkan pengguna
mengetahui kondisi AC atau lampu, seperti mengecek suhu udara dan status lampu
hidup/mati, tanpa harus ke kamar (Monitoring). Teknologi ini juga memungkinkan
pengguna untuk mengontrol AC dan lampu tanpa harus ke kamar, sehingga
memudahkan pengguna jika AC atau lampu lupa dimatikan (Controlling).

88
Konsep dari Smart Building ini adalah menghubungkan sensor dan beberapa
modul ke sebuah mikrokontroler. Mikrokontroler ini akan melakukan komunikasi
berbasis internet menggunakan protokol MQTT dengan client (berbasis web). Klien
dapat melihat kondisi ruangan dan dapat mengontrol AC atau lampu dengan bantuan
display dan tombol. Dengan sistem monitoring dan kontrol berbasis web ini, pengguna
dapat mengatur ruangan tanpa harus memasuki ruangan.

Gambar 8.1 Skematik Desain Arsitektur Alat


Sumber: http://jurnal.unprimdn.ac.id/index.php/JUTIKOMP/article/view/2595/1643

8.3. Smart Water


Air bersih merupakan sumber utama yang sangat diperlukan makhluk hidup,
khususnya dalam bidang perikanan dan pertanian. Budidaya ikan dan tanaman
memerlukan kualitas air yang baik, agar tidak terkena parasit dan penyakit yang
mengakibatkan kematian. Air berkualitas baik tidak hanya didapatkan dari air baru,
tetapi bisa didapatkan dengan menggunakan kembali air yang telah terpakai, seperti
pada sistem akuaponik. Sistem akuaponik merupakan metode pertanian perpaduan
antara akuakultur dengan hidroponik. Akuakultur adalah budidaya ikan, sedangkan
hidroponik adalah budidaya tanaman yang memanfaatkan air sebagai kebutuhan
media tanam. Akuaponik memanfaatkan air secara terus menerus dari hasil
pemeliharaan ikan yang kemudian disalurkan ke tanaman, dan selanjutnya
dikembalikan lagi ke kolam ikan. Sistem akuaponik terdapat kadar pH dan
ketinggian air yang sangat penting dalam pertumbuhan ikan dan tanaman agar
kesehatannya dapat terjaga dengan baik, sehingga kadar pH air dan ketinggian
air harus stabil. Hal tersebut dapat dilakukan dengan pemantauan kestabilan kadar
pHair dan ketinggian air dengan penggunaan Internet of Thing (IoT).
Pengambilan data secara berskala sangat dibutuhkan untuk mendapatkan
informasi kondisi kadar pH dan ketinggian air dalam akuaponik. Melakukan
pengecekan kadar ph dan ketinggian air membutuhkan teknologi yang dapat

89
mengambil data secara digital yaitu dengan menggunakan sensor-sensor yang terdapat
pada IoT. Sistem pengontrolan pH air dan ketinggian air pernah dilakukan, karena
dapat membantu untuk menjaga kestabilan kadar pH pada air dan menjaga ketinggian
air pada kolam ikan. Memonitoring secara berkala untuk menjaga kestabilan kadar
pH dan suhu air. Untuk menjaga kestabilan kadar pH dapat dilakukan dengan
penggantian air baru jika nilai pH diluar batas normal. Penelitian ini membuat
otomatisasi monitoring kadar pH dan suhu dengan menggunakan Electrode Eutech
Instrument pH Meter Kit sebagai sensor pH, LM35 sebagai sensor suhu serta
pengontrolan ketinggan air menggunakan sensor ultrasound HCSR-04. Output
pengukuran pH dan suhu air ditampilkan pada layar LCD dan pada monitor dalam
bentuk grafik sehingga memudahkan pembudidaya ikan lele memonitoring kondisi air
kolam ikan.

8.4. Smart Energy (Energi Cerdas)


“Smart Energy” adalah sebuah metode reiki terbaru yang diciptakan oleh para
Master Reiki dari hasil penelitian. Smart Energy ini menawarkan konsep energi
yang lebih mudah, praktis dan efektif, sehingga tidak perlu repot untuk mendapatkan
energi reiki dari alam. Smart Energy ini kemudian diimplementasikan oleh sebuah
teknik reiki terbaru yang disebut dengan Universal Reiki. Terapi Reiki sudah ada
pada pertengahan tahun 90-an dan kemudian dikembangkan oleh Asosiasi Reiki
Indonesia yang didirikan pada tahun 2010.
Berdasarkan beberapa penelitian terdapat manfaat Smart Energy (Reiki) yang
dapat menberikan efek penyembuhan luka, meningkatkan repitalisasi jaringan
dermis, menurunkan sensasi nyeri dan kecemasan, suasana hati menjadi baik dan
nyaman dan lama rawat inap lebih singkat. Namun di Indonesia riset yang
berhubungan dengan terapi tersebut terhadap DM masih sangat sedikit, sehingga
memberikan dasar pemikiran bagi peneliti untuk membuktikan apakah terdapat
efektifitas pada penggunaan metode smart energy (Reiki) sebagai alternative
pengobatan terhadap Penyakit DM yaitu untuk menurunkan gula darah terutama pada
pasien DM Tipe 2.

8.5. Smart Waste Management (Pengelolaan Sampah yang Cerdas)


Data sampah yang terdapat di Indonesia dan beberapa wilayah saat ini sudah
sangat di cemari dengan limbah sampah. Asal usul sampah berasal dari masyarakat

90
yang produksinya kurang lebih mencapai 7.200 ton per hari. Limbah sampah saat ini
yang dihasilkan masyarakat setempat sudah tahap akut, sehingga sangat menganggu
kualitas lingkungan hidup dan pola hidup. Berdasarkan kondisi tersebut perlu adanya
sebuah rencana akademik dan raperda tentang pengelolaan limbah sampah di
Indonesia. Data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa perbandingan jumlah sampah
berbanding lurus dengan banyaknya penduduk yang ada di Indonesia (Republika
Online, 2019).
Jumlah sampah global diperkirakan akan mencapai 4 miliar ton pada

tahun 2050, dua kali lipat dari jumlah pada tahun 2016. Pertumbuhan

pesat ini terkait dengan pertumbuhan populasi perkotaan dan

kebangkitan budaya konsumen selama beberapa dekade terakhir, tidak

satu pun dari keduanya. kemungkinan akan melambat dalam waktu dekat.

Untuk mengurangi tekanan terhadap lingkungan dan layanan

pengumpulan sampah, komunitas di seluruh dunia beralih ke teknologi

serta solusi pengelolaan sampah Cerdas.


Pengelolaan limbah yang cerdas berarti sistem apa pun yang memanfaatkan
teknologi untuk mencapai efisiensi pengumpulan limbah, penghematan uang, dan
perlindungan lingkungan. Sebagian besar sistem dilengkapi dengan Internet of Things
(IoT), yang merupakan teknologi terpantau yang mengumpulkan dan melacak data
waktu nyata untuk meningkatkan pengumpulan sampah dan mendorong inovasi di
masa mendatang.
Rencana pengelolaan sampah cerdas juga akan dikembangkan di Kota Madiun.
Mulai tahun 2019, Kota Madiun dengan kepemimpinan Drs. H. Maidi, SH., MM.,
M.Pd., gencar membangun Madiun menuju smart city sesuai ajakan Kominfo dalam
menciptakan 100 smart city (kota pintar) di Indonesia. Kini Madiun mampu
berkembang menjadi kota pariwisata (smart branding) dengan tagline Kota
Karismatik, Kota Pendekar ataupun Kota Pecel. Kemajuan positif ini selain membawa
dampak positif juga membawa dampak negatif, salah satunya yaitu peningkatan
jumlah sampah. Peningkatan jumlah sampah tidak diimbangi dengan proses
pengolahan sampah yang baik, sehingga membuat TPA Winongo menjadi overload.
Selain usaha-usaha yang sudah dilakukan, kini Pemkot Madiun mencoba
gebrakan baru yaitu dengan menggandeng dua investor, PT. Guna Olah Limbah dan

91
PT. Reciki Solusi Indonesia, untuk ikut membantu menyelesaikan permasalahan
tersebut. Madiun membutuhkan adanya suatu tempat yang akan digunakan untuk
mewadahi kegiatan pengolahan sampah. Konsep perencanaan dan perancangan
arsitektur bangunan pusat pengolahan sampah bagi Kota Madiun untuk menunjang
keefektifan kinerja menuju smart city.

8.6. Smart Service (Pelayanan Cerdas)


Berdasarkan penilaian terhadap pemenuhan standar pelayanan pada 107 pemkab
di seluruh Indonesia, 44,86 % atau sebanyak 48 pemkab masuk dalam Zona Merah,
dengan predikat kepatuhan rendah. Kemudian 42 ,99% atau 46 pemkab masuk Zona
Kuning (predikat kepatuhan sedang), serta selebihnya hanya 12,15 % atau 13 pemkab
berada di Zona Hijau (predikat kepatuhan tinggi). Hal tersebut diungkapkan Wakil
Bupati Pringsewu Dr. Hi. Fauzi, S.E., M.Kom., Akt., C.A. saat acara koordinasi
dengan Ombudsman Republik Indonesia perwakilan Provinsi Lampung yang dipimpin
Kepala ORI Perwakilan Provinsi Lampung Nur Rakhman Yusuf di aula utama kantor
sekretariat pemkab Pringsewu. Melihat fakta tersebut, dimana Pringsewu termasuk
diantara 45,86 % atau salah satu dari 48 pemkab yang masuk Zona Merah, Fauzi
meminta hal tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh jajaran Pemkab
Pringsewu untuk berbenah, meskipun penilaian tersebut baru tahap awal atau baru
sebatas penilaian terhadap pemenuhan standar pelayanan, belum ke tahap selanjutnya
seperti tingkat kepuasan masyarakat, dan lain sebagainya. Namun demikian, kata
Fauzi, Pemkab Pringsewu bertekad kedepan dapat meraih atau masuk Zona Hijau,
tentunya dengan meningkatkan kualitas pelayanan dengan berpihak kepada
masyarakat. Ia juga meminta pihak Ombudsman RI Perwakilan Lampung untuk
senantiasa memberikan masukan dan arahan agar ke depan Pemkab Pringsewu dapat
meningkatkan tingkat kualitas pelayanan publik, mengingat tingkat kepuasan
masyarakat atas pelayanan publik yang diberikan pemerintah daerah juga menjadi
salah satu prioritas Pemerintah Kabupaten Pringsewu (Sumber: https://www.
pringsewukab.go.id/detailpost/pringsewu-bertekad-tingkatkan-kualitas-pelayanan-
publik).

8.6.1 Layanan Pendaftaran Sicantik Cloud


Layanan pendaftaran “Sicantik” merupakan singkatan dari Aplikasi Cerdas
Layanan Perizinan Terpadu untuk Publik berupa sistem cloud yang dapat digunakan

92
oleh instansi pemerintah secara GRATIS. SiCANTIK sendiri merupakan aplikasi
berbasis web yang terintegrasi dengan Online Single Submission (OSS) untuk
perijinan berusaha maupun layanan lain. Sebagian kabupaten/kota sudah
menggunakan aplikasi ini salah satunya Kabupaten Pringsewu Lampung.
Penggunaan aplikasi ini juga mudah hanya dengan mengklik Link Sicantik
Cloud, lalu ikuti panduan berikutnya, jika ada hal yang kurang dipahami dapat
langsung datang ke kantor Dinas PMPTSP Kabupaten Pringsewu untuk mendapatkan
informasi tentang penggunaan Aplikasi Sicantik Cloud. Dinas PMPTSP Kabupaten
Pringsewu menyiapkan fasilitas dan informasi dalam melakukan registrasi
pendaftaran di Aplikasi Sicantik Cloud. Namun pegawai DPMPTSP hanya bersifat
memandu tidak dapat membuatkan, dikarenakan kewenangan pendaftaran melalui
aplikasi ada pada pemohon.

8.7. Smart Farming


Smart farming atau pertanian pintar merupakan pengelolaan pertanian berbasis
teknologi dan inovasi dengan memanfaatkan mesin dan peralatan pertanian serta
teknologi digital di sektor pertanian untuk meningkatkan produktivitas, nilai tambah,
daya saing dan keuntungan secara berkelanjutan (Dryancour 2017, Satria 2018). Smart
farming menjadi salah satu teknologi terkini yang dapat dipilih dalam menghadapi
revolusi industri 4.0.
Smart farming di Indonesia sudah diterapkan PT. Great Giant Pineapple (GGP)
Lampung dengan konsep Corporate Shared Value (CSV) yang dilaksanakan dengan
bermitra bersama petani dan kelompok tani melalui Koperasi Usaha Tani. Konsep
CSV yang diterapkan ini memampukan petani memantau kegiatan on-farm, seperti
pemupukan dan pemberian pestisida. Konsep ini dijalankan melalui sebuah aplikasi
yang berbasis Internet of Things (IoT) bernama e-Grower.

93
BAB IX
SMART GOVERNMENT SEBAGAI LAYANAN PUBLIK

9.1 Pelayanan Publik


Ada sebuah kerangka menarik sehubungan dengan usaha peningkatan kinerja di
sektor pelayanan publik yang diimplementasikan oleh pemerintah negara Singapura
yang disebut sebagai konsep Managing For Excellence (MFE). Kerangka konsep ini
diperuntukkan sebagai panduan strategis bagi pemerintah di tingkat kementrian dalam
menyusun konsep penerapan E-Government di departemennya masing-masing.

Gambar 9.1 Konsep MFE

Berdasarkan konsep berbasis IPO (Input-Process-Output) ini, setiap penyusunan


strategi implementasi aplikasi teknologi di sektor publik harus dimulai dengan
pendefinisian misi yang jelas. Misi yang ada tentu saja akan terkait erat dengan bidang
kerja dari masing-masing kementrian yang ada.
Keseluruhan konsep MFE ini dikatakan berhasil dilaksanakan apabila kementrian
berhasil mencapai suatu tahap Excellence, dimana terpenuhi empat aspek utama, yaitu:
1. Public Center Management dimana kementrian terkait berhasil melaksanakan
sebuah konsep pengelolaan (manajemen) berbasis kepentingan publik;
2. System Oriented Approach dimana kementrian terkait berhasil menciptakan sebuah
sistem yang menjamin terciptanya sebuah proses pelayanan publik yang efektif,

94
efisien, dan terkontrol dengan baik;
3. Customer Focused Culture dimana kementrian terkait berhasil menciptakan suatu
budaya kerja di institusinya yang berorientasi pada kepentingan pelanggan; dan
4. Networked Government dimana kepentingan terkait berhasil menjalin hubungan
secara lintas sektoral dengan kementrian atau institusi publik lainnya untuk
melayani publik.

9.1.1 Sistem Pelayanan Publik Berbasis Proses

Tuntutan masyarakat moderen adalah bahwa pemerintah harus memiliki waktu


response yang cepat terhadap berbagai permintaan atau kebutuhan khalayak.
Contohnya adalah sebagai berikut:
1. Proses mengurus Kartu Keluarga baru yang jelas akan banyak sekali
membutuhkan dokumen-dokumen lama yang terkadang tersebar di beberapa
instansi;
2. Proses klaim asuransi tenaga kerja yang biasanya membutuhkan kesaksian dari
berbagai pihak terkait;
3. Proses permohonan kredit di bank milik pemerintah yang sarat dengan syarat-
syarat yang harus dikum- pulkan;
4. Proses pengisian dan pengiriman formulir pajak perusahaan yang harus melalui
berbagai tahap perhi- tungan;
5. Proses merger atau akuisisi perusahaan yang biasanya harus melalui kajian
terhadap berbagai ma am arsip; dan lain sebagainya.

9.2 Peran Strategi Pelayanan Publik


Di tahun 2021, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (PANRB) telah menyiapkan berbagai strategi untuk percepatan peningkatan
pelayanan publik. Strategi ini dilakukan dengan memperhatikan tuntutan global dan
harapan masyarakat.
Deputi bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa menjelaskan
pelayanan publik pada dasarnya adalah output dan outcome dari reformasi birokrasi.
“Reformasi birokrasi yang kita laksanakan dengan berbagai kebijakan ini pada
akhirnya yang nanti akan dinilai, dievaluasi, dirasakan, dan dipersepsikan oleh
masyarakat itu adalah dalam bentuk pelayanan publik yang prima,” ujarnya dalam
Rapat Koordinasi Arah dan Kebijakan Bidang Pelayanan Publik Tahun 2021 yang

95
diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan, secara virtual.
Unit kerja Deputi bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB menetapkan
empat sasaran strategis yang menjadi fokus utama dalam mewujudkan visi pelayanan
publik berkelas dunia. Sasaran strategis yang pertama yaitu kebijakan pelayanan
publik yang berkualitas. Guru Besar Universitas Sriwijaya tersebut mengatakan bahwa
kebijakan pelayanan publik yang berkualitas untuk mendukung terwujudnya indeks
pelayanan publik nasional yang baik.
Sejak tahun 2017 hingga 2020 hasil evaluasi pelayanan publik dalam bentuk
capaian indeks pelayanan publik nasional mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. Pada tahun ini, indeks pelayanan publik nasional ditargetkan mencapai
3,85. Diharapkan pada tahun 2021 dapat tersusun perubahan atas UU No. 25/2009
tentang Pelayanan Publik, serta dapat dimasukkan dalam Program Legislasi Nasional
(Prolegnas).
Selanjutnya, sasaran strategis yang kedua, yakni terwujudnya pelayanan publik
berbasis elektronik. Dikatakan, instansi pemerintah di pusat dan daerah telah
memanfaatkan layanan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Namun,
dalam implementasi digital, masih terdapat beberapa permasalahan dalam pemberian
layanan. Pada tahun 2021, kegiatan akan difokuskan untuk melakukan peninjauan
kembali dan pemetaan atas penerapan e-services pada sektor-sektor strategis, seperti
layanan administrasi kependudukan, kesehatan, pelayanan perizinan, keuangan dan
perbankan, dan sebagainya.
Sasaran strategis ketiga, yakni inovasi pelayanan publik berkelanjutan.
Kementerian PANRB terus mendorong pemerintah daerah, kementerian, lembaga,
BUMN, dan BUMD untuk melakukan inovasi yang dapat memberikan manfaat bagi
masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagai upaya untuk
melakukan percepatan perbaikan pelayanan publik di lingkungan instansi pemerintah.
Diah mengungkapkan, untuk tahun 2021 terdapat beberapa hal harus direalisasikan,
antara lain pengembangan Hub Inovasi pada 8 provinsi baru dan 3 kementerian dan
lembaga, penyusunan Indeks Inovasi Tahun 2021, dan replikasi 20 inovasi pada 100
instansi pemerintah. Kegiatan tersebut tentunya dilakukan sebagai upaya percepatan
inovasi pelayanan publik yang mendukung visi dan misi Presiden serta tujuan
pembangunan yang berkelanjutan.

96
 

Gambar 9.2 Sasaran Strategis Pelayanan Publik


SUmber: https://www.menpan.go.id/

Sasaran strategis terakhir, yaitu layanan publik terintegrasi. Layanan yang


terintegrasi dalam hal ini mencakup pemerintah pusat, daerah, bahkan swasta. Diah
menjelaskan, pelayanan publik yang terintegrasi tersebut diimplementasikan dengan

dibentuknya Mal Pelayanan Publik (MPP). Pada tahun 2021, ditargetkan jumlah MPP
yang harus dibangun adalah 18 MPP. Selain itu, perlu diketahui Kementerian PANRB

juga tengah menyusun aturan terkait MPP dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres).
Perlu kami informasikan juga bahwa saat ini kami sedang menyusun aturan yang lebih
tinggi terkait MPP, yaitu dalam bentuk Perpres. Semoga Perpres tersebut dapat
diterbitkan dalam waktu dekat, sehingga kita lebih kuat lagi secara hukum dalam
penyelenggaraan MPP.

Diah (2020) mengatakan sasaran strategis tersebut memerlukan berbagai


dukungan kapasitas, antara lain SDM yang profesional, struktur organisasi kaya
fungsi, perubahan ketatalaksanaan, akuntabilitas kinerja, dan sistem pengawasan, yang
diukur melalui evaluasi penyelenggaraan pelayanan publik yang berkelanjutan. Rakor
tersebut turut dihadiri oleh Deputi Bidang Komunikasi Informasi dan Aparatur
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Marsekal Muda TNI
Rus Nurhadi Sutedjo, serta para pejabat yang mewakili kementerian dan lembaga
terkait. Selain dari Kemenko Polhukam, rapat ini dihadiri pula perwakilan dari
Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Komisi Kepolisian Nasional,
Polri, Direktorat Imigrasi dan Direktorat Administrasi Hukum Umum Kemenkumham,
serta Kementerian Pertahanan. 

97
9.3 Penerapan Smart Government di Indonesia
Smart Government secara bahasa berarti pemerintahan cerdas, yang sekaligus
merupakan salah satu bagian terpenting untuk mewujudkan penerapan konsep kota
cerdas. Menurut Anthopoulos & Reddick (2016 dalam Sari et al., 2019) Smart
Government adalah sumber daripada smart public service, dari pemerintahan pada
kota tersebut serta partisipasi dari masyarakat. Sedangkan menurut Scholl & Alawadhi
(2016 dalam Sari et al., 2019) Smart Government berkaitan dengan pemerintahan pada
kota pintar, dimana pemerintahan tersebut mengelola serta menerapkan suatu
kebijakan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, institusi, serta
dengan aktif berpartisipasi dan bekerja sama dengan stakeholder.
Smart Government sendiri merupakan sebuah bentuk inovasi dalam sistem
pemerintahan yaitu dengan mengembangkan sistem yang lebih modern dan berbasis
teknologi. Namun, penerapan pemerintah cerdas tidak cukup hanya sebatas
pemasangan teknologi terbaru, akan tetapi perlu juga memperhatikan orang yang
mengoperasikan teknologi tersebut, penggunanya, birokrat, serta proses pemerintahan
yang terjadi di dalamnya. 
Pemimpin daerah juga menjadi faktor yang penting dalam meningkatkan
kinerja pemerintahan melalui penerapan konsep Smart Government ini. Dengan
pemimpin yang dicintai warganya, maka dapat memberikan dorongan kepada
masyarakat daerah agar ikut berpartisipasi dalam memajukan daerah tersebut. 
Dalam mewujudkan Smart Government, pasti akan melekat dengan suatu
konsep teknologi yaitu Internet of Things (IoT), namun terdapat sebuah
pengembangan lebih lanjut dari konsep IoT tersebut, yaitu Internet of Everything,
yang mendefinisikan suatu kondisi dimana semua hal disekitar dapat saling terkoneksi,
mulai dari manusia, proses, data, bahkan benda sekitar, semua terhubung melalui
internet. 
Terdapat pilar yang menyusun Internet of Everything, yaitu People, Data,
Process dan Things yang dimana keempat hal ini juga turut mendukung
keberhasilan Smart Government. Penjelasan dari masing-masing pilar tersebut adalah
sebagai berikut:

98
1. Connecting People atau secara bahasa dapat diartikan menghubungkan orang,
berarti siapa saja dapat berkomunikasi dengan siapa pun
2. Data. Dengan mengubah data yang banyak menjadi sebuah pengetahuan, maka
data tersebut dapat dimanfaatkan untuk menjadi acuan dalam pengambilan
keputusan yang lebih baik. 
3. Process, yang dimaksud merupakan suatu penghubung antara objek, dimana
proses ini menyampaikan informasi kepada orang atau objek yang tepat di waktu
yang tepat dan dengan metode yang paling baik atau sesuai.
4. Things, merupakan sebuah bentuk nyata atau objek yang terhubung dengan
internet sehingga saling terintegrasi satu sama lain dan dapat saling
berkomunikasi.

Dengan menerapkan konsep Smart Government, artinya suatu daerah sepakat


untuk mengambil tindakan memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada
masyarakat dengan memaksimalkan pemanfaatan dari teknologi informasi dan
komunikasi. Untuk itu, berbagai daerah di seluruh penjuru dunia mulai menerapkan
konsep Smart Government untuk menghadapi berbagai permasalahan yang kerap
dialami oleh masing-masing daerah tersebut. 
Di Indonesia sendiri contoh penerapan dari Smart Government tersebut dapat
dilihat di beberapa kota, diantaranya:
1. Kota Surabaya yang mempunyai e-Kios. Dengan aplikasi tersebut, masyarakat
dapat mengajukan permohonan jasa publik serta perizinan dalam segala bentuk,
tanpa perlu mengurusnya dengan berpindah-pindah dari suatu lembaga
pemerintahan kepada lembaga yang lain. 
2. Beberapa kota tersebut juga mengintegrasikan Smart Government secara langsung
dengan aplikasi besar Smart City. Keseriusan Pemerintah Kota Bandung dalam
mewujudkan integrasi ini dibuktikan dengan dibangunnya Command Center, pusat
kendali untuk seluruh komponen Smart City termasuk Smart Government.
3. Pemerintah daerah di Yogyakarta menyediakan Aplikasi “Jogja Istimewa” untuk
mempermudah masyarakat dalam memperoleh informasi terintegrasi di bidang
pariwisata. Selain itu juga meluncurkan Aplikasi “Jogja Smart Service” untuk
mempermudah dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat yang

terintegrasi.

99
BAB X
ATURAN TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI

10.1 Awal mula Terbentuknya Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik di


Indonesia
Dalam beberapa bulan terakhir, Kementerian Agama telah melewati proses
Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik (Monev KIP) yang
diselenggarakan oleh Komisi Informasi Publik. Even tahunan ini menjadi potret
tingkat kematangan ekosistem Kementerian dan Lembaga (K/L) terkait pengelolaan,
akses dan penyediaan informasi bagi publik.
Saat mengikuti Monev KIP, K/L disodori instrumen yang terdiri sederet
pertanyaan untuk dijawab dan didukung dokumen memadai. Inilah indikator minimal
yang mesti tersedia bagi K/L jika ingin dikatakan sudah implementasi UU KIP.
Langkah tidak berhenti di sini, karena eviden yang disampaikan tadi harus disertai
dengan bukti konkret capaian kinerja melalui sebuah paparan yang dikemas dalam
video. Dan akhirnya setiap capaian kinerja yang disampaikan akan dikonfirmasi
melalui sejumlah berita dari kanal internal, media sosial, maupun media massa.
Hasilnya, Kementerian Agama mendapat kategori "Menuju Informatif".
Tidak mudah. Sebagaimana kita tahu, Kementerian Agama terdiri dari 4.676
Satuan Kerja (Satker), pusat, provinsi, kabupaten, perguruan tinggi sampai madrasah.
Jumlah itu belum termasuk Kantor Urusan Agama (KUA) di Kecamatan sebanyak
5.897 lokasi. APBN tersebar dan teralokasi untuk melaksanakan tugas dan fungsi
sesuai kewenangan dengan spektrum sangat lebar.
Dampaknya, data dan informasi tersebar mengikuti pelaksanaan tugas dan fungsi
di setiap Satker. Harapan untuk menghadirkan informasi di ruang publik terkait
dengan pelaksanaan program dan anggaran seakan menjadi benang kusut yang tak
kunjung terurai. Lemahnya interpretasi dan variasi perspektif implementasi KIP yang
dipahami pimpinan Satker, masih menjadi tantangan mendasar untuk segera
mendapat sentuhan kuat.

10.1.1 Jalan Panjang Kehadiran UU KIP

100
Sebelum menjawab tantangan itu, mari kita kembali ke suatu masa sekitar 20
tahun silam. Ingatan kumulatif mengatakan saat itu terjadi sebuah perubahan besar
dalam sistem pemerintahan. Era Reformasi digadang mampu memperbaiki sistem
pemerintahan sebelumnya, Orde Baru. Salah satunya mendorong kesadaran akan
terbukanya akses informasi dari pemerintah oleh berbagai kalangan. Pemerhati
lingkungan, penggiat antikorupsi dan jurnalis media merasakan sulitnya mengakses
informasi dari pemerintah.
Dengan berdalih "Rahasia Negara", perangkat pemerintah dengan mudah
menolak informasi apa pun yang menurut mereka tidak boleh atau tidak ingin
diakses publik. Keterbukaan informasi menjadi barang mahal atau menjadi barang
yang harus dibayar dengan mahal. Dampak yang dikhawatirkan terjadi akibat
penyalahgunaan informasi, senantiasa membayangi aparatur negara yang dapat
menjerat nasibnya.
Dorongan tersebut kemudian diwujudkan menjadi gagasan kebebasan
masyarakat untuk memperoleh informasi publik sebagai jaminan konstitusi yang
tidak terpisahkan dari penataan dan reformasi di berbagai sektor kehidupan.
Jaminan dimaksud sebagaimana dimandatkan dalam UUD 1945 amandemen kedua
yang dilakukan pada masa sidang MPR tanggal 7-18 Agustus 2000. Kemudian
gagasan tersebut dituangkan dalam naskah RUU Kebebasan Memperoleh Informasi
Publik (KMIP).
Selama periode 1999 - 2004, kehadiran RUU KMIP mulai disinggung.
Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mulai menyadari pentingnya
keterbukaan informasi. Penyusunan draf RUU dan penggalangan aspirasi serta
masukan dari berbagai pakar dan masyarakat mulai dilakukan sejak 23 Februari
2001. Rapat Pleno Badan Legislasi DPR RI memutuskan pembentukan Panitia
Kerja RUU KMIP.
Draf RUU KMIP resmi diajukan sebagai usul inisiatif Komisi I DPR pada
Maret 2001. Sebagai tidak lanjut, Panitia Khusus RUU KMIP dibentuk dalam
rangka penyempurnaan draf RUU. Dalam Rapat Paripurna DPR RI pada bulan Juli
2004, draf RUU KMIP hasil penyempurnaan Pansus DPR RI disahkan menjadi
Draf RUU Usul inisiatif DPR RI. Bersamaan dengan itu, Pemerintah pun menyusun
draf tandingan, dengan memperhatikan banyak aspek. Salah satu yang menjadi
perhatian terkait dengan perlindungan terhadap informasi rahasia negara. Namun
penyusunan itu terkendala dalam penyelesaian.

101
Meski sangat alot dan bertahun lamanya, pembahasan terus bergulir.
Beberapa substansi penting menjadi perdebatan serius antara Pemerintah dan DPR,
termasuk judul dan perluasan sasaran. Badan Publik sebagai pelaku, tidak lagi
hanya berkutat pada 3 lembaga pemerintah, Eksekutif, Yudikatif dan Legislatif.
Tapi diperluas, melibatkan semua lembaga baik Pemerintah maupun non
Pemerintah yang menggunakan dana APBN/D, sumbangan masyarakat dan
pinjaman luar negeri.
Dari sisi judul, Pemerintah tidak sepakat dengan kata “Kebebasan”.
Nomenklatur ini khawatir akan dimaknai dan dijadikan alat untuk menelanjangi
pemerintah, yang saat itu masih tabu. Akhirnya, setelah melalui kompromi, judul
RUU berubah dari Kebebasan Memperoleh Informasi Publik menjadi Keterbukaan
Informasi Publik (KIP). Undang-undang KIP Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik ditetapkan pada tanggal 30 April 2008 oleh Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono, dengan masa persiapan selama dua tahun bagi Badan
Publik untuk melakukan persiapan sarana dan prasarana yang mendukung
implementasi.

10.1.2 UU Keterbukaan Informasi Publik


Undang-Undang ini terdiri atas 14 bab dan 64 Pasal, ditandatangani oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tanggal 30 April 2008, dan diundangkan oleh
Andi Mattalata sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal yang
sama, sebagai Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61.
Lahirnya UU ini mempertimbangkan hak asasi manusia sebagai sarana
pengembangan diri warga negara dan pelibatan pengawasan publik. Pertama,
bahwa informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan
pribadi dan lingkungan sosialnya serta merupakan bagian penting bagi ketahanan
nasional. Kedua, bahwa hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia
dan keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri penting negara
demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan
penyelenggaraan negara yang baik. Ketiga, bahwa keterbukaan informasi publik
merupakan sarana dalam mengoptimalkan pengawasan publik terhadap
penyelenggaraan negara dan Badan Publik lainnya dan segala sesuatu yang
berakibat pada kepentingan publik. Dan keempat, bahwa pengelolaan informasi
publik merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan masyarakat informasi.

102
Adapun landasan hukum yang menjadi pijakan lahirnya UU KIP, merujuk
Pasal 28F dan Pasal 28J UUD Tahun 1945. Sebagaimana diketahui di awal Era
Reformasi, UUD Tahun 1945 mengalami tiga kali amandemen. Pada amandemen
kedua tahun 2000, UUD Tahun 1945 telah ditambahkan sejumlah pasal, termasuk
pasal hak memperoleh informasi.
Pasal 28F menyatakan setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan
memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya,
serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
Hak atas informasi dinilai sangat penting karena makin terbuka penyelenggaraan
negara untuk diawasi publik, penyelenggaraan negara tersebut makin dapat
dipertanggungjawabkan.
Hak setiap orang untuk memperoleh Informasi juga relevan untuk
meningkatkan kualitas pelibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan
publik. Partisipasi atau pelibatan masyarakat tidak banyak berarti tanpa jaminan
keterbukaan Informasi Publik. Namun untuk menjaga keseimbangan hak atas
dirinya sendiri dan menghormati hak orang lain, maka Pasal 28J juga dijadikan
sebagai rujukan.
Pasal 28J ayat (1) menyatakan setiap orang wajib menghormati hak asasi
manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Hal tersebut diperkuat pada ayat berikutnya yang berbunyi “dalam
menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan
yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis”.
Dengan memperhatikan pijakan konstitusi ini, mestinya tidak ada alasan lagi bagi
penyelenggara negara, pimpinan K/L, atau lainnya untuk khawatir dan takut
membuka informasi yang memang menjadi hak publik. (Sumber:
https://kemenag.go.id/opini/mengenal-keterbukaan-informasi-publik-1-sejarah-dan-
pijakan-konstitusi-p3d6ix).

10.2 Dasar Pertimbangan

103
Dasar pertimbangan dalam menetapkan Undang-Undang Keterbukaan Informasi
Publik (KIP) adalah Peraturan Pemerintah RI Nomor 61 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik pada Bab I Pasal 1 yaitu:
1. Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim,
dan/atau diterima oleh suatu Badan Publik yang berkaitan dengan penyelenggara
dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan Badan
Publik lainnya sesuai dengan Undang-Undang tentang Keterbukaan Informasi
Publik serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik.
2. Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang
fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang
sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi
nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri.
3. Badan Publik Negara adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan
lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara,
yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
4. Pejabat Publik adalah orang yang ditunjuk dan diberi tugas untuk menduduki
posisi atau jabatan tertentu pada Badan Publik.

10.3 Tujuan Dibuatnya UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP)


Berdasarkan UU 14 Tahun 2008 bahwa tujuan dari Undang-undang Keterbukaan
Informasi Publik adalah:
1. Menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan
publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik,
serta alasan pengambilan suatu keputusan publik;
2. Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik;
3. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan
pengelolaan badan publik yang baik;

104
4. Mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif
dan efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan;
5. Mengetahui alasan kebijakan publik yang mempengaruhi hajat hidup orang
banyak;
6. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa;
dan/atau
7. Meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi dilingkungan Badan Publik
untuk menghasilkan layanan informasi yang berkualitas.

105
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Elisabet Yunaeti dan Rita Irviani. 2017. Pengantar Sistem Informasi.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Herdianto. Perancangan Smart Home dengan Konsep Internet of Things (IoT) Berbasis
Smartphone. Jurnal Ilmiah Core IT: Community Research Information Technology,
2018, 6.2.
Jamaludin, dkk. 2022. Tranformasi Digital Era Disrupsi Industri 4.0. Medan. Yayasan
Kita Menulis.
Jamaludin, dkk. 2022. Transformasi Digital dalam Dunia Bisnis. Batam. Cendikia Mulia
Mandiri.
Kadir, Abdul dan Terra Ch. Triwahyuni. 2013. Pengantar Teknologi informasi Edisi
Revisi. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Kustiyaningsih, Yeni dan Eza Rahmanita. 2019. Arsitektur Sitem Informasi Perusahaan.
Malang. Media Nusa Creative
Muslihudin, Muhamad dan Oktafiano. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Nasution, Budiman dkk. 2022. Pengantar Teknologi Digital. www.guepedia.com.
.GUEPEDIA.
Rachman, Fathur Zaini. Smart home berbasis IOT. Prosiding Snitt Poltekba, 2017, 2.1:
369-374.
Rahim, Iradhatullah, et al. Pemanfaatan teknologi geospasial untuk mitigasi kebencanaan.
Nas Media Pustaka, 2020.
Ristian, Uray; ruslianto, Ikhwan; sari, Kartika. Sistem Monitoring Smart Greenhouse pada
Lahan Terbatas Berbasis Internet of Things (IoT). JEPIN (Jurnal Edukasi dan
Penelitian Informatika), 2022, 8.1: 87-94.
Rosalin, Sovia dkk. 2022. Administrasi Perkantoran Berbasis Teknologi Informasi.
Malang: UB Press.
Setiadi, David; muhaemin, Muhamad Nurdin Abdul. Penerapan Internet Of Things (IoT)
Pada Sistem Monitoring Irigasi (Smart Irigasi). Infotronik: Jurnal Teknologi
Informasi dan Elektronika, 2018, 3.2: 95-102.
Suryana, Dayat. 2012. Mengenal Teknologi. California US: Createspace Independent
Publishing Platform.
Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Wasistiono, sadu. 2013. Sistem Informasi Manajemen Pemerintahan. Bandung. IPDN
PRESS.

Sumber Jurnal:
Amalia, Faradilla Ratu. Perancangan Gedung Pintar pada Stasiun Televisi Net dan
Broadcast Center di Mega Kuningan: Tema smart building. 2016. PhD Thesis.
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

106
Haryanti, Merista Nurdila; Ismadi, Ismadi; Rully, Rully. Pusat Pengolahan Sampah Yang
Rekreatif Dan Edukatif Menuju Madiun Smart City. Journal of Architecture Cultural
and Tourism Studies, 2023, 1.1: 27-38.
Hendratna, Gempa, et al. Konsep Kota Pintar Yang Diterpakan Pada Pelayanan Umum di
Bidang Transportasi. ikraith-informatika, 2020, 4.3: 57-64.
Indra, Evta, et al. Desain Prototype Smart Building Menggunakan Internet of Things
dengan Protokol MQTT. Jurnal Teknologi Dan Ilmu Komputer Prima (JUTIKOMP),
2022, 5.1: 7-10.
Kuswinta, Adlan Jiwa, et al. Implementasi IoT cerdas berbasis inference fuzzy Tsukamoto
pada pemantauan kadar pH dan ketinggian air dalam akuaponik. Journal of
Computer Science and Informatics Engineering (J-Cosine), 2019, 3.1: 65-74.
Noorsanti, Rina Candra; yulianton, Heribertus; hadiono, Kristophorus. Blockchain-
Teknologi Mata Uang Kripto (Crypto Currency). 2018.
Pangestika, Maria, et al. Smart Farming: Pertanian di Era Revolusi Industri 4.0. Penerbit
Andi, 2020.
Putra, Arman Syah. Konsep Kota Pintar Dalam Penerapan Sistem Pembayaran
Menggunakan Kode QR Pada Pemesanan Tiket Elektronik. Tekinfo: Jurnal Bidang
Teknik Industri dan Teknik Informatika, 2020, 21.1: 84-93.
Susanti, Aprilia; Rohmawati, Dyah; Muladi, Amik. Efektifitas Penggunaan Metode Smart
Energy (REIKI) Sebagai Alternatif Preventif Hyperglikemia Pasien Diabetes Melitus
Tipe 2. Husada Mahakam: Jurnal Kesehatan, 2019, 9.2: 28-41.
Zulqaidah, Khumairah. Potensi Aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)
sebagai Konsep Pengelolaan Sampah yang Cerdas di TPA Tamangappa, Kota
Makassar= Converting Waste To Energy By Waste Smart Management In
Tamangappa Final Disposal Site Of Makassar City. 2022. PhD Thesis. Universitas
Hasanuddin.

Sumber Internet :
Fathur Zaini Rachman. SMART HOME BERBASIS IOT. ISBN: 978-602-51450-0-1
file:///C:/Users/DEKSTOP/Downloads/423-826-1-SM%20(1).pdf SNITT- Politeknik
Negeri Balikpapan 2017.
http://repository.lppm.unila.ac.id/41789/
https://acerforindonesia.id/artikel/implementasi-smart-government-di-indonesia/
https://bappeda.babelprov.go.id/content/pengenalan-singkat-sistem-informasi-
pemerintahan-daerah-sipd-perencanaan - :~:text=Sistem%20Informasi
%20Pemerintahan%20Daerah%20(SIPD)%20merupakan%20amanat%20dari
%20UU%2023,suatu%20Sistem%20Informasi%20Pemerintahan%20Daerah
https://blog.dimensidata.com/10-processor-komputer-pc-terbaik-saat-ini-dari-intel-dan-
amd-2017/
https://jurnal.upgriplk.ac.id/index.php/meretas/article/download/238/147
https://kemenag.go.id/opini/mengenal-keterbukaan-informasi-publik-1-sejarah-dan-
pijakan-konstitusi-p3d6ix
https://media.neliti.com/media/publications/132850-ID-none.pdf
https://ppid.unp.ac.id/tujuan-dari-undang-undang-keterbukaan-informasi-publik/
https://www.bpk.go.id/assets/files/storage/2018/08/file_storage_1533628061.pdf
https://www.kompasiana.com/refriscalnt/628fcca153e2c3341e5d41a2/perkembangan-
teknologi-informasi
https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/empat-sasaran-strategis-wujudkan-
transformasi-pelayanan-publik-2021

107
https://www.merdeka.com/jateng/9-jenis-komputer-dan-karakteristiknya-netbook-hingga-
supercomputer-kln.html?page=3
https://www.researchgate.net/figure/Gartners-Four-Phases-of-E-Government-Model-and-
the-Necessity-for-a-Legal-Protection_fig1_237329822
https://www.researchgate.net/publication/
343830459_Kajian_Geografis_Potensi_Wilayah_Berbasis_Geospasial_Kabupaten_P
ringsewu
https://www.researchgate.net/publication/
343830459_Kajian_Geografis_Potensi_Wilayah_Berbasis_Geospasial_Kabupaten_P
ringsewu

108

Anda mungkin juga menyukai