Anda di halaman 1dari 6

 Keunggulan kompetitif (Competitive Advantage) mengacu pada aset apa pun yang memberi

organisasi keunggulan terhadap pesaingnya dalam beberapa ukuran seperti biaya, kualitas,
atau kecepatan.

 Bisnis proses merupakan sekumpulan aktivitas terkait yang berkelanjutan yang menciptakan
produk/ layanan yang memiliki nilai bagi organisasi, mitra bisnis dan pelanggannya

 3 elemen fundamental dari sebuah proses :


a) Inputs : bahan, layanan, dan informasi yang mengalir melalui dan diubah sebagai hasil
dari aktivitas proses
b) Resources : orang dan peralatan yang melakukan aktivitas proses
c) Outputs : produk/ layanan yang dibuat oleh proses tersebut

 2 metrik fundamental yang digunakan organisasi dalam menilai proses mereka :


a) Efisiesnsi (berhubungan dengan biaya, waktu dan tempat)
Melakukan satu aktivitas ke aktivitas lainnya tanpa penundaan/ tanpa membuang-
buang uang/ sumber daya
b) Efektivitas
Melakukan hal-hal yang berpengaruh/penting; yaitu, menciptakan outputs yang bernilai
bagi pelanggan (Contoh : kualitas yang tinggi)

 Proses bisnis lintas fungsi / Alih fungsi (Cross-functional business processes) yang artinya tidak
ada area fungsional tunggal yang bertanggung jawab atas pelaksanaannya/ setiap orang juga
harus bisa melakukan yang lain. Supaya sukses dalam bisnis proses ini maka setiap fungsional
area harus menjalankan langkah-langkah proses spesifiknya secara terkoordinasi

 Hubungan bisnis proses dengan sistem informasi yaitu sistem informasi membantu bisnis
proses/ memiliki peranan penting 3 area bisnis proses yaitu :
a. Executing The Process
Menyediakan data yang dibutuhkan, menyediakan sarana untuk menyelesaikan tugas,
menginformasikan karyawan kapan waktunya untuk menyelesaikan tugas
b. Capturing & Storing Process Data
Menangkap dan menyimpan data, memberikan umpan balik secara real time/ langsung,
proses menghasilkan data
c. Monitoring Process Performance
- Mengevaluasi informasi untuk menentukan seberapa baik suatu proses dijalankan
- Evaluasi terjadi pada 2 level:
1) Process Level
2) Instance Level
- Pemantauan mengidentifikasi masalah untuk perbaikan proses
 Untuk mencapai keunggulan dalam melaksanakan proses bisnis perlu mempertimbangkan :
a) Customer Satisfaction (Hasil dari optimalisasi dan penyelarasan proses bisnis untuk
memenuhi kebutuhan, keinginan dan keinginan pelanggan.)
b) Cost Reduction (Hasil dari pengoptimalan operasi dan proses pemasok)
c) Cycle & Fulfillment Time Reduction (Hasil dari optimalisasi proses produksi dan logistik)
d) Quality (Hasil dari pengoptimalan desain, pengembangan, dan proses produksi)
e) Differentiation (Hasil dari optimalisasi proses pemasaran dan inovasi)
f) Productivity (Hasil optimalisasi proses kerja masing-masing individu)

 Dalam buku mereka "Reengineering the Corporation", yang pertama kali diterbitkan pada tahun
1993, Michael Hammer dan James Champy berpendapat bahwa untuk menjadi lebih kompetitif,
bisnis Amerika perlu secara radikal merancang proses bisnis mereka untuk mengurangi biaya
dan meningkatkan kualitas.

 BPR (Business Process Reengineering) :


I. High risk/ high cost (Resiko tinggi / biaya tinggi)
II. Radical redesign (Desain ulang radikal)
III. Top-down approach (Pendekatan atas ke bawah)
IV. Time consuming (Memakan waktu)
V. Impacts can be overwhelming (Dampaknya bisa sangat besar)
VI. High failure rate (Tingkat kegagalan tinggi)

 BPI (Business Process Improvement) :


I. Low risk/ low cost (Resiko rendah / biaya rendah)
II. Incremental change (Perubahan bertahap)
III. Bottom up approach (Pendekatan bawah ke atas)
IV. Take less time (Luangkan sedikit waktu)
V. Quantifiable results (Hasil yang dapat dihitung)
VI. All employees trained in BPI (Semua karyawan dilatih di BPI)

 Proyek BPI yang sukses biasanya mengikuti lima fase dasar: mendefinisikan (Define), mengukur
(Measure), menganalisis (Analyze) , meningkatkan (Improve), dan mengontrol (Control) , atau
DMAIC

 Business Process Management (BPM), sistem manajemen yang mencakup metode dan alat
untuk mendukung desain, analisis, implementasi, manajemen, dan optimalisasi berkelanjutan
dari proses bisnis inti di seluruh organisasi. {BPM mendukung BPI}

 Komponen penting dari BPM :


- Pemodelan proses (Process Modeling), membantu karyawan memahami interaksi dan
ketergantungan di antara orang-orang yang terlibat dalam proses, sistem informasi yang
mereka andalkan, dan informasi yang mereka perlukan untuk melakukan tugas secara
optimal.
- Teknologi yang mendukung web (Web-enabled Technologies) , menampilkan dan
mengambil data melalui browser Web
- Pemantauan aktivitas bisnis (Business Activity Monitoring), adalah pendekatan waktu
nyata untuk mengukur dan mengelola proses bisnis

 BPM awalnya membantu perusahaan meningkatkan profitabilitas dengan menurunkan biaya


dan meningkatkan pendapatan. Seiring waktu, BPM dapat menciptakan keunggulan kompetitif
dengan meningkatkan fleksibilitas organisasi. Bagi banyak perusahaan, BPM dapat mengurangi
biaya, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan memastikan kepatuhan terhadap aturan dan
ocietal/ Political/ Legal Pressureregulasi.

 Lingkungan bisnis adalah kombinasi faktor sosial, hukum, ekonomi, fisik, dan politik di mana
bisnis melakukan operasinya.

 3 jenis utama tekanan bisnis (Business Pressure) :


a. Tekanan Pasar (Market Pressure)
1) Globalisasi, adalah integrasi dan kesalingtergantungan dari aspek kehidupan
ekonomi, sosial, budaya, dan ekologi, yang dimungkinkan oleh kemajuan pesat
teknologi informasi.
2) Sifat tenaga kerja yang berubah, tenaga kerja menjadi lebih beragam
(perempuan, orang tua tunggal, minoritas, penyandang disabilitas)
3) Pelanggan yang kuat/ kekuatan pelanggan, kecanggihan dan harapan
konsumen meningkat seiring dengan bertambahnya pengetahuan pelanggan
tentang produk dan layanan yang mereka peroleh.

b. Tekanan Teknologi (Technology Pressure)


1) Inovasi Teknologi dan Usang (Technological Innovation and Obsolescence),
perkembangan pesat produk dan layanan baru dan pengganti
2) Kelebihan Informasi (Information Overload), penyimpanan data, informasi, dan
pengetahuan yang sangat besar. Kesulitan dalam mengelola data untuk
pengambilan keputusan

c. Tekanan Sosial / Politik / Hukum (Societal/ Political/ Legal Pressure)


1) Tanggung jawab Sosial, inisiatif TI yang sedang tumbuh, yang disebut TI hijau,
menangani beberapa masalah lingkungan yang paling mendesak. TI berperan
penting dalam upaya organisasi untuk "go green" di setidaknya empat bidang.
 Desain dan manajemen fasilitas
 Pengelolaan karbon
 Hukum lingkungan internasional dan negara bagian AS
 Pengelolaan energy
2) Kepatuhan terhadap Peraturan Pemerintah, mengenai kesehatan,
keselamatan, perlindungan lingkungan, dan kesempatan yang sama.
3) Perlindungan terhadap Serangan Teroris
4) Masalah Etika, berkaitan dengan standar umum tentang benar dan salah.
 Organisasi menanggapi berbagai tekanan yang baru saja dibahas dengan mengimplementasikan
TI seperti:
1) Sistem Strategis (Strategic Systems), memberi organisasi keuntungan yang
memungkinkan mereka meningkatkan pangsa pasar dan / atau keuntungan mereka,
untuk bernegosiasi lebih baik dengan pemasok, dan untuk mencegah pesaing memasuki
pasar mereka.
2) Fokus pelanggan (Customer Focus), upaya organisasi untuk menyediakan layanan
pelanggan yang luar biasa dapat membuat perbedaan antara menarik dan
mempertahankan pelanggan versus kehilangan mereka karena pesaing.
3) Make-to-Order and Mass Customization, make-to-order adalah strategi menghasilkan
produk dan layanan yang disesuaikan (dibuat sesuai spesifikasi individu).
4) E-Business & E-Commerce
E-Commerce menggambarkan proses pembelian, penjualan, pemindahan, atau
pertukaran produk, layanan, atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk
Internet.
E-Business adalah konsep yang lebih luas. E-Business juga mengacu pada melayani
pelanggan, berkolaborasi dengan mitra bisnis, dan melakukan transaksi elektronik
dalam suatu organisasi.

 Strategi bersaing adalah pernyataan yang mengidentifikasi pendekatan bisnis untuk bersaing,
tujuannya, serta rencana dan kebijakan yang akan diperlukan untuk melaksanakan tujuan
tersebut.

 Sistem informasi strategis (Strategic Information Systems /SIS) memberikan keunggulan


kompetitif dengan membantu organisasi mengimplementasikan tujuan strategisnya untuk
meningkatkan kinerja dan produktivitasnya / sistem informasi yang membantu organisasi
mencapai dan mempertahankan keunggulan kompetitif.

 5 Kekuatan Porter dan cara Web memengaruhi mereka (Porter’s Competitive Forces Model) :
1. Ancaman masuknya pesaing baru (The Threat of Entry of New Competitors)
Bagi kebanyakan perusahaan, Web meningkatkan ancaman bahwa pesaing baru akan
memasuki pasar dengan mengurangi hambatan tradisional untuk masuk. Seringkali,
pesaing hanya perlu membuat situs Web untuk memasuki pasar. Web juga dapat
meningkatkan hambatan untuk masuk, seperti ketika pelanggan mengharapkan
kemampuan nontrivial dari pemasok mereka.
2. Daya tawar pemasok (The Bargaining Power of Suppliers)
Web memungkinkan pembeli menemukan pemasok alternatif dan membandingkan
harga dengan lebih mudah, sehingga mengurangi daya tawar pemasok. Dari perspektif
yang berbeda, saat perusahaan menggunakan Web untuk mengintegrasikan rantai
pasokan mereka, pemasok yang berpartisipasi dapat mengunci pelanggan, sehingga
meningkatkan daya tawar pemasok.
3. Daya tawar pelanggan (pembeli) (The bargaining power of customers (buyers))
Web menyediakan pelanggan dengan jumlah pilihan yang luar biasa untuk produk, serta
informasi tentang pilihan tersebut. Hasilnya, Web meningkatkan kekuatan pembeli.
Namun, perusahaan dapat menerapkan program loyalitas di mana mereka
menggunakan Web untuk memantau aktivitas jutaan pelanggan. Program semacam itu
mengurangi kekuatan pembeli.
4. Ancaman Produk atau Layanan Pengganti (The Threat of Substitute Products or
Services)
Teknologi baru membuat produk pengganti dengan sangat cepat, dan Web membuat
informasi tentang produk ini tersedia hampir secara instan.
5. Persaingan di antara perusahaan yang ada di industry (The Rivalry Among Existing
Firms in the Industry)
Di masa lalu, sistem informasi kepemilikan memberikan keuntungan strategis bagi
perusahaan dalam industri yang sangat kompetitif. Visibilitas aplikasi Internet di Web
membuat sistem berpemilik lebih sulit untuk dirahasiakan. Oleh karena itu, Web
membuat keunggulan strategis berumur pendek.

 Rantai nilai (Value Chain) adalah rangkaian aktivitas di mana masukan organisasi, apa pun
bentuknya, diubah menjadi keluaran yang lebih bernilai.

 Menurut model rantai nilai (Value Chain Model) Porter, aktivitas yang dilakukan di organisasi
mana pun dapat dibagi menjadi dua kategori:
a. Aktivitas utama (Primary activities) berhubungan dengan produksi dan distribusi
produk dan jasa perusahaan.
b. Aktivitas Pendukung (Support Activities) mendukung aktivitas utama yang
berkontribusi pada keunggulan kompetitif

 Perusahaan manufaktur biasanya melakukan lima aktivitas utama (Primary activities) :


1. Logistik masuk (masukan) / Inbound logistics (inputs)
2. Operasi (manufaktur dan pengujian)/ Operations (manufacturing and testing)
3. Logistik keluar (penyimpanan dan distribusi)/ Outbound logistics (storage and
distribution)
4. Pemasaran dan penjualan/ Marketing and sales
5. Layanan (layanan purna jual)/ Services (after sales service)

 Kegiatan pendukung terdiri dari:


1. Infrastruktur perusahaan (akuntansi, keuangan, manajemen) / The firm's infrastructure
(accounting, finance, management)
2. Manajemen sumber daya manusia/ Human resources management
3. Pengembangan produk dan teknologi (R&D)/ Product and technology development
(R&D)
4. Pengadaan/ Procurement
 Strategi untuk keunggulan kompetitif:
1. Strategi kepemimpinan biaya (Cost Leadership Strategy) = menghasilkan produk dan /
atau jasa dengan biaya terendah di industri
2. Strategi diferensiasi (Differentiation Strategy) = menawarkan produk, layanan, atau
fitur produk yang berbeda
3. Strategi inovasi (Innovation Strategy) = memperkenalkan produk dan layanan baru,
memasukkan fitur baru ke dalam produk dan layanan yang sudah ada, atau
mengembangkan cara baru untuk memproduksinya
4. Strategi efektivitas operasional (Operational Effectiveness Strategy) = meningkatkan
cara di mana proses bisnis internal dijalankan sehingga perusahaan melakukan aktivitas
serupa dengan lebih baik daripada pesaingnya
5. Strategi orientasi pelanggan (Customer-orientation Strategy) = konsentrasi untuk
membuat pelanggan senang

 Keselarasan teknologi informasi bisnis (Business-information Technology Alignment) adalah


integrasi yang erat antara fungsi TI dengan strategi, misi, dan tujuan organisasi.

 Ada 6 karakteristik penyelarasan (Alignment) yang sangat baik:


1. TI dipandang sebagai mesin inovasi yang terus-menerus mengubah bisnis dan seringkali
menciptakan aliran pendapatan baru
2. Organisasi memandang pelanggan internal dan eksternal dan fungsi layanan pelanggan
mereka sebagai hal yang sangat penting
3. Organisasi merotasi bisnis dan profesional TI di seluruh departemen dan fungsi pekerjaan
4. Organisasi memberikan tujuan menyeluruh yang sangat jelas bagi setiap karyawan TI dan
bisnis
5. Organisasi memastikan bahwa karyawan TI memahami bagaimana perusahaan
menghasilkan (atau kehilangan) uang
6. Organisasi menciptakan budaya perusahaan yang dinamis dan inklusif

 Alasan utama penyelarasan bisnis-IT tidak terjadi:


1. Manajer bisnis dan manajer TI memiliki tujuan yang berbeda
2. Departemen bisnis dan TI mengabaikan keahlian grup lain
3. Kurangnya komunikasi

Anda mungkin juga menyukai