organisasi keunggulan terhadap pesaingnya dalam beberapa ukuran seperti biaya, kualitas,
atau kecepatan.
Bisnis proses merupakan sekumpulan aktivitas terkait yang berkelanjutan yang menciptakan
produk/ layanan yang memiliki nilai bagi organisasi, mitra bisnis dan pelanggannya
Proses bisnis lintas fungsi / Alih fungsi (Cross-functional business processes) yang artinya tidak
ada area fungsional tunggal yang bertanggung jawab atas pelaksanaannya/ setiap orang juga
harus bisa melakukan yang lain. Supaya sukses dalam bisnis proses ini maka setiap fungsional
area harus menjalankan langkah-langkah proses spesifiknya secara terkoordinasi
Hubungan bisnis proses dengan sistem informasi yaitu sistem informasi membantu bisnis
proses/ memiliki peranan penting 3 area bisnis proses yaitu :
a. Executing The Process
Menyediakan data yang dibutuhkan, menyediakan sarana untuk menyelesaikan tugas,
menginformasikan karyawan kapan waktunya untuk menyelesaikan tugas
b. Capturing & Storing Process Data
Menangkap dan menyimpan data, memberikan umpan balik secara real time/ langsung,
proses menghasilkan data
c. Monitoring Process Performance
- Mengevaluasi informasi untuk menentukan seberapa baik suatu proses dijalankan
- Evaluasi terjadi pada 2 level:
1) Process Level
2) Instance Level
- Pemantauan mengidentifikasi masalah untuk perbaikan proses
Untuk mencapai keunggulan dalam melaksanakan proses bisnis perlu mempertimbangkan :
a) Customer Satisfaction (Hasil dari optimalisasi dan penyelarasan proses bisnis untuk
memenuhi kebutuhan, keinginan dan keinginan pelanggan.)
b) Cost Reduction (Hasil dari pengoptimalan operasi dan proses pemasok)
c) Cycle & Fulfillment Time Reduction (Hasil dari optimalisasi proses produksi dan logistik)
d) Quality (Hasil dari pengoptimalan desain, pengembangan, dan proses produksi)
e) Differentiation (Hasil dari optimalisasi proses pemasaran dan inovasi)
f) Productivity (Hasil optimalisasi proses kerja masing-masing individu)
Dalam buku mereka "Reengineering the Corporation", yang pertama kali diterbitkan pada tahun
1993, Michael Hammer dan James Champy berpendapat bahwa untuk menjadi lebih kompetitif,
bisnis Amerika perlu secara radikal merancang proses bisnis mereka untuk mengurangi biaya
dan meningkatkan kualitas.
Proyek BPI yang sukses biasanya mengikuti lima fase dasar: mendefinisikan (Define), mengukur
(Measure), menganalisis (Analyze) , meningkatkan (Improve), dan mengontrol (Control) , atau
DMAIC
Business Process Management (BPM), sistem manajemen yang mencakup metode dan alat
untuk mendukung desain, analisis, implementasi, manajemen, dan optimalisasi berkelanjutan
dari proses bisnis inti di seluruh organisasi. {BPM mendukung BPI}
Lingkungan bisnis adalah kombinasi faktor sosial, hukum, ekonomi, fisik, dan politik di mana
bisnis melakukan operasinya.
Strategi bersaing adalah pernyataan yang mengidentifikasi pendekatan bisnis untuk bersaing,
tujuannya, serta rencana dan kebijakan yang akan diperlukan untuk melaksanakan tujuan
tersebut.
5 Kekuatan Porter dan cara Web memengaruhi mereka (Porter’s Competitive Forces Model) :
1. Ancaman masuknya pesaing baru (The Threat of Entry of New Competitors)
Bagi kebanyakan perusahaan, Web meningkatkan ancaman bahwa pesaing baru akan
memasuki pasar dengan mengurangi hambatan tradisional untuk masuk. Seringkali,
pesaing hanya perlu membuat situs Web untuk memasuki pasar. Web juga dapat
meningkatkan hambatan untuk masuk, seperti ketika pelanggan mengharapkan
kemampuan nontrivial dari pemasok mereka.
2. Daya tawar pemasok (The Bargaining Power of Suppliers)
Web memungkinkan pembeli menemukan pemasok alternatif dan membandingkan
harga dengan lebih mudah, sehingga mengurangi daya tawar pemasok. Dari perspektif
yang berbeda, saat perusahaan menggunakan Web untuk mengintegrasikan rantai
pasokan mereka, pemasok yang berpartisipasi dapat mengunci pelanggan, sehingga
meningkatkan daya tawar pemasok.
3. Daya tawar pelanggan (pembeli) (The bargaining power of customers (buyers))
Web menyediakan pelanggan dengan jumlah pilihan yang luar biasa untuk produk, serta
informasi tentang pilihan tersebut. Hasilnya, Web meningkatkan kekuatan pembeli.
Namun, perusahaan dapat menerapkan program loyalitas di mana mereka
menggunakan Web untuk memantau aktivitas jutaan pelanggan. Program semacam itu
mengurangi kekuatan pembeli.
4. Ancaman Produk atau Layanan Pengganti (The Threat of Substitute Products or
Services)
Teknologi baru membuat produk pengganti dengan sangat cepat, dan Web membuat
informasi tentang produk ini tersedia hampir secara instan.
5. Persaingan di antara perusahaan yang ada di industry (The Rivalry Among Existing
Firms in the Industry)
Di masa lalu, sistem informasi kepemilikan memberikan keuntungan strategis bagi
perusahaan dalam industri yang sangat kompetitif. Visibilitas aplikasi Internet di Web
membuat sistem berpemilik lebih sulit untuk dirahasiakan. Oleh karena itu, Web
membuat keunggulan strategis berumur pendek.
Rantai nilai (Value Chain) adalah rangkaian aktivitas di mana masukan organisasi, apa pun
bentuknya, diubah menjadi keluaran yang lebih bernilai.
Menurut model rantai nilai (Value Chain Model) Porter, aktivitas yang dilakukan di organisasi
mana pun dapat dibagi menjadi dua kategori:
a. Aktivitas utama (Primary activities) berhubungan dengan produksi dan distribusi
produk dan jasa perusahaan.
b. Aktivitas Pendukung (Support Activities) mendukung aktivitas utama yang
berkontribusi pada keunggulan kompetitif