Anda di halaman 1dari 62

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari
ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi
konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi) pada uterus,
pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
(Manuaba, 1998 : 95).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu
triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua
dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ke tujuh
sampai 9 bulan (Prawirohardjo. 2002 : 89).
Pengawasan antenatal dan post natal sangat penting dalam upaya
menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal.
Pengawasan antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya
berbagai kelainan yang menyertai hamil secara dini, sehingga dapat
diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan
persalinannya. Diketahui bahwa janin di dalam rahim dan ibunya
merupakan satu kesatuan yang saling mempengaruhi. Sehingga kesehatan
ibu optimal akan meningkatkan kesehatan, pertumbuhan dan
perkembangan janin (http://muallimat.blogspot.com).
Berdasarkan kenyataan lebih dari 90% kematian ibu disebabkan oleh
komplikasi obstetri, yang sering tidak diramalkan pada saat kehamilan.
Dimana kebanyakan komplikasi terjadi pada saat atau sekitar persalinan.
Banyak ibu yang tidak berisiko ternyata mengalami komplikasi atau ibu
yang dianggap berisiko ternyata persalinannya berlangsung normal
(http://muallimat.blogspot.com).
Oleh karenanya semua pendekatan kehamilan dianjurkan menganggap
bahwa semua kehamilan berisiko dan setiap ibu hamil agar mempunyai
akses ke pertolongan persalinan yang aman. Ibu hamil dianjurkan

1
melakukan pemeriksaan ANC sebanyak 4x yaitu pada trimester pertama 1
kali, trimester kedua 1 kali dan pada trimester terakhir 2 kali
(http://muallimat.blogspot.com).
Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengambil judul “Asuhan
Kebidanan Pada NY.”S” Usia 23 Tahun, G1p0000 Ab000 Uk 7-8 Minggu,
Dengan Keadaan Umum Ibu Baik”.

B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengkaji, mengidentifikasi dan melaksanakan
asuhan kebidanan sesuai dengan 7 langkah Varney.
2. Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa mampu:
a. Melakukan pengumpulan data sampai analisa
b. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah
c. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial
d. Mengidentifikasi kebutuhan segera
e. Merencanakan asuhan kebidanan
f. Melaksanakan asuhan kebidanan yang telah direncanakan
g. Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan
C. SISTEMATIKA PENULISAN
Bab I : Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan Penulisan
1.3. Sistematika Penulisan
Bab II : Tinjauan Pustaka
2.1 Konsep Kehamilan
2.2. Konsep/Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
Bab III : Tinjauan Kasus
Bab IV: Pembahasan
Bab V : Penutup
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP KEHAMILAN
1. Definisi
a. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan
yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan
kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ke
tujuh sampai 9 bulan (Prawirohardjo. 2002 : 89).
b. Kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari
ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi
konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi) pada
uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi
sampai aterm (Manuaba, 1998 : 95).
c. Kehamilan adalah dimulai dari ovulasi sampai partus ialah kira-kira
280 hari (40 minggu), kehamilan ini disebut kehamilan mature atau
cukup bulan dan apabila kehamilan lebih dari 40 minggu disebut post
mature dan kehamilan antara 28 – 36 minggu disebut kehamilan
prematur (Wiknjasastro, 1995 : 125).
d. Kehamilan ini adalah mulai dari konsep (bertemunya sel telur dengan
sperma) berakhir permulaan persalinan (Sastrowinata, Sulaiman 1983 :
3).
e. Kehamilan adalah suatu proses yang terjadi bila terdapat 4 askep
penting yang terpenuhi yaitu : ovum, spermatozoa terjadi konsepsi dan
nidasi (Mochtar, Rustam, 1998 :17).
f. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri
mulai sejak kontrasepsi dan berakhir sempai persalinan (Prof. dr. Ida
Bagus Gde Manuaba, SpoG, 1998 :4).

3
2. Tanda-tanda Kehamilan
2.1. Tanda Tidak Pasti Hamil
a. Amenorrhoe
- Konsepsi dan nidasi menyebabkan terjadinya pembentukkan
follikel de graff dan ovulasi.
- Mengetahui tanggal haid terakhir untuk menentukan tuanya
kehamilan dan dengan perhitungan rumus neagle dapat
ditentukan perkiraan persalinan
b. Mual dan muntah (nausea dan vomiting)
- Pengaruh estrogen dan progesteron sehingga terjadi pengeluaran
asam yang berlebihan.
- Menimbulkan mual-mual pada pagi hari yang disebut morning
sickness.
- Dalam batas masih fisiologis dapat diatasi
- Akibat mual dan mual nafsu makan berkurang
c. Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan sesuatu yang biasa
terjadi bulan-bulan pertama kehamilan
d. Sinkope/Pingsan
- terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala menyebabkan
ischemia sistem saraf pusat dan menimbulkan sinkope/pingsan.
- Keadaan ini hilang setelah umur kehamilan 16 minggu
e. Payudara tegang
- Pengaruh estrogen dan progesteron serta somatomamotropin
menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara.
- Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada
hamil pertama
f. Sering miksi
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat
penuh dan terasa sering kencing. Pada triwulan kedua sudah
menghilang.
g. Obstipasi/Konstipati
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus dan
menyebabkan kesulitan BAB.

4
h. Pigmentasi Kulit
- Sekitar pipi terdapat cloasma gravidarum yang disebabkan oleh
keluarnya melanophone stimulating hormone hipofisis anterior
- Dinding perut terdapat strie Livide, strie albicans, linea alba dan
linea nigra.
- Sekitar payudara :
- Hiperpigmentasi areola mamae
- Puting susu makin menonjol
- Kelenjar montgomery menonjol
i. Epulis
Hiperpigmentasi gusi/epulis tidak hanya terjadi pada ibu hamil.
j. Varices/Penampakan pembuluh darah vena
- Karena di sekitar estrogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena.
- Terjadi di sekitar genetalia externa, kaki, betis dan payudara
- Dapat menghilang setelah persalinan
(Sarwono, 1999 : 125-126)
2.2. Tanda Kemungkinan Hamil
a. Rahim membesar : terjadi perubahan bentuk, besar dan konsistensi
dari rahim.
b. Pada pemeriksaan dalam dijumpai
- Tanda hegar
Ishtmus uteri teraba lunak seolah-olah corpus uteri terpisah dari
cervix.
- Tanda Piskacek
Kadang-kadang teraba bahwa fundus uteri tidak rata karena
uterus lebih cepat tumbuhnya di daerah implantasi telur.
- Tanda chadwicks
Terdapat kebiruan vagina/selaput lendir vagina
- Kontraksi Braxton
- Terasa ballotement
c. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif
- Sebagian kemungkinan positif palsu
(Rustam Mochtar, 1998 : 44-45)

5
2.3. Tanda Pasti Kehamilan
a. Gerakan janin dalam rahim
- Terlihat/teraba gerakan janin
- Teraba bagian-bagian janin
b. Denyut jantung rahim
- Dilihat dengan stetekop – monoral laennec
- Dicatat dan didengar dengan alat Doppler
- Dicatat dengan feto-elektro kardiogram
- Dilihat pada ultrasonografi
c. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen
(Rustam Mochtar, 1998 : 44-45)

3. Perubahan Anatomi Dan Fisiologi Pada Ibu Hamil


1. Perubahan Sistem Reproduksi
a. Uterus
- terjadi pertambahan ukuran sel-sel otot uterus
- terjadi lightening pada akhir-akhir kehamilan
Pengaruh hormon estrogen dan progesteron :
- Hipertrofi dan dilatasi otot
- Penumpukan jaringan fibrosa dan elastik untuk
menambah kekuatan dinding uterus
- Penambahan jumlah dan ukuran pembuluh darah
vena
- Dinding uterus semakin lama semakin menipis
- Uterus kehilangan kekakuan dan menjadi lunak dan
tipis bersamaan dengan bertambahnya umur
kehamilan
- Tinggi fundus uteri yang normal adalah:
Usia Kehamilan Tinggi Fundus Uteri
(minggu) (TFU)
12 3 jari diatas simpisis
16 Pertengahan pusat-simpisis
20 3 jari dibawah simpisis
24 Setinggi pusat

6
28 3 jari diatas pusat
32 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus
36 3 jari dibawah prosesus xiphoideus
40 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus
(Sumber : Ari Sulistyawati.2009:60)

b. Serviks
- terjadi perlunakan
- mengeluarkan sekret mukus endoserviks karena
pengaruh progesteron untuk perlindungan terhadap
infeksi
- estrogen meningkatkan vaskularitas sehingga
timbul tanda chadwick
- prostaglandin dilepaskan dari jaringan untuk
perlunakan serviks
- effacement atau pemendekan terjadi pada
primigravida pada 2 minggu terakhir
c. Vagina
- jaringan otot mengalami hypertrofi
- terjadi peningkatan vaskularisasi
- peningkatan pengeluaran pervaginam
d. Vulva
- vaskularisasi meningkat
- warna menjadi lebih gelap
e. Ovarium dan tuba falopii
- ovulasi berhenti selama kehamilan
- pematangan folikel baru ditangguhkan dan hanya
satu korpus luteum yang ditemukan dalam ovarium
- tuba fallopii mengalami hipertrofi
- epitel mukosa menjadi gepeng
2. Payudara
- Pada 3-4 minggu ada sensasi rasa nyeri, duktus dan
alveoli membesar
- Pada 6 minggu ukuran payudara bertambah besar

7
- Pada 8 minggu mulai tampak 12-13 nodul kecil
disekitar areola, merupakan kelenjar sebasea yang
terdapat pada nipple (puting susu) yang mengalami
perubahan, serta menghasilkan sebum (kelenjar
keringat yang ada di puting) yang menjaga agar
mammae tetap lembut dan kenyal
- Pada 12 minggu puting susu membesar dan
melunak, areola meluas, terjadi pigmentasi
(berwarna lebih gelap) dengan diameter awal 4 cm,
diameter maksimal 7 cm
- Pada 16 minggu terdapat pengeluaran kolostrum
Perubahan mammae selama kehamilan
Umur kehamilan Perubahan
(minggu)
3-4 minggu Rasa penuh pada payudara
6 minggu Terjadi pembesaran dan sedikit nyeri
8 minggu Pelebaran pembuluh darah vena disekitar
mammae
12 minggu Kelenjar montgomery mulai tampak
16 minggu Penggelapan disekitar areola dan putting
Colostrum sudah mulai dikeluarkan
3. Perubahan sistem endokrin/hormon
- Adenohypophysis (membesar sebesar 50% dan
produksi hormon pertumbuhan meningkat)
- Neurohypophysis (oksitosin)
- Hormon ovarium (estrogen, progesteron dan
relaksin)
- Hormon-hormon sel trofoblast (HCG untuk
mencegah degenerasi corpus luteum)
- Hormon plasenta
- HCG
- Estrogen (menstimulasi pertumbuhan otot-otot
uterus dan membuat sensitif terhadap oksitosin,
menstimulasi pertumbuhan duktus-duktus

8
payudara, pertumbuhan puting susu,
hiperpigmentasi)
- Progesteron (mempengaruhi jaringan-jaringan yang
dipengaruhi estrogen, proliferasi dan meningkatkan
vaskularisasi desidua, relaksasi miometrium)
- Human placental lactogen/HPL (meningkatkan
metabolisme untuk nutrisi fetus terutama
metabolisme glukosa dan lemak
- Pengaruh umum estrogen adalah menyebabkan
pertumbuhan baik ukuran maupun jumlah sel.
Sedangkan pengaruh khususnya :
o Menyebabkan penebalan dari endometrium
sehingga ovum yang sudah dibuahi dapat
berimplantasi
o Menyebabkan hipertrofi (pelebaran pada
otot) dari dinding uterus dan hiperplasia
(peningkatan ukuran pembuluh darah)
serta lymphatic yang meningkatkan
vaskularisasi, kongesti (penimbunan
jumlah darah atau lendir yang berlebih
dalam organ tubuh) dan edema
(pembengkakan). Perubahan-perubahan ini
mengakibatkan : tanda chadwick
(perubahan warna serviks menjadi biru
lipid, tanda goodel (vagina melunak), tanda
hegar (istmus tidak teraba).
o Hipertrofi dan hiperplasia otot-otot uterus
o Hipertrofi dan hiperplasia jaringan
payudara termasuk sistem pembuluh darah
o leucorrhea, mimisan, hidung tersumbat,
ginggivitis, mual pada awal kehamilan

9
- Pengaruh progesteron secara umum adalah peningkatan
sekresi dan mengendurkan otot-otot polos. Sedangkan
pengaruh khusus diantaranya adalah :
o Menyebabkan penebalan dari endometrium
sehingga ovum yang sudah dibuahi dapat
berinplantasi
o Mengendurkan otot-otot halus yang berakibat :
meningkatnya waktu pengosongan lambung dan
peristaltik, meningkatkan gastric reflux karena
relaksasi cardiac spinchter yang menyebabkan
rasa panas pada perut, penurunan motilitas
(gerakan usus melambat) gastro intestinal yang
menyababkan terjadinya konstipasi (susah
BAB), pembuluh arteri dan dinding vena
relaksasi dan dilatasi yang meningkatkan
kapasitas vena dan menambah resiko terjadinya
hemoroids/wasir.
o Menjaga peningkatan suhu basal ibu
o Merangsang perkembangan sistem alveolar
payudara
o Dengan hormon relaksin dapat
melembutkan/mengendurkan jaringan ikat,
ligamen-ligamen dan otot-otot yang
mengakibatkan sakit punggung dan nyeri
ligamen
4. Perubahan sistem kekebalan
- Kadar serum IgA dan IgM meningkat selama kehamilan
karena adanya peningkatan resiko infeksi
5. Perubahan sistem perkemihan
- BAK cenderung menetapkan frekuensinya mulai dari
kehamilan 6-12 minggu, pada usia kehamilan selanjutnya
perubahan jaringan bagian bawah rongga panggul akan
meningkatkan frekuensi BAK dari biasanya.

10
- Setelah 16 minggu pembesaran uterus akan membuat ureter
menjadi dilatasi untuk menampung banyaknya urin
- Ukuran ginjal sedikit bertambah besar, vaskularisasi
meningkat karena pengaruh progesteron
- Laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat
pada awal kehamilan dan menurun pada akhir kehamilan
- Glukosaria (kadar glukosa dalam urin) meningkat pada
kehamilan
6. Perubahan sistem pencernaan
- Terjadi perubahan posisi lambung dan usus akibat
perkembangan uterus
- Penurunan tonus dan motilitas saluran gastro intestinal
menyebabkan  waktu pengosongan lambung menjadi lebih
lama
- Penyerapan makanan meningkat
- Terjadi konstipasi yang dapat meningkatkan terjadinya
haemoroid
- Adanya refluks sekret-sekret asam ke esofagus
menyebabkan terjadinya pirosis (nyeri ulu hati)
- Gusi menjadi melunak dan mudah berdarah (hiperemi)
7. Perubahan sistem muskuloskeletal
- Terdapat peningkatan mobilitas sendi sakroiliaka,
sakrokoksigeal dan sendi pubis karena pengaruh hormonal
- Perubahan postur menyebabkan rasa tidak nyaman di
punggung bagian bawah
8. Perubahan sistem kardiovaskuler
- Peningkatan curah jantung pada kehamilan 16 minggu
sekitar 40-50% dari biasanya
- Peningkatan volume darah 25-30%, sel darah merah
bertambah 20% yang menyebabkan hemodilusi
- Denyut nadi meningkat
- Cardiac output meningkat karena adanya peningkatan
volume darah

11
- Terdapat sedikit peningkatan tekanan darah sampai umur
kehamilan 30 minggu
- Peningkatan volume darah, bersamaan dengan distensi pada
vena dan tekanan uterus menyebabkan oedema pada kaki,
vulva dan saluran anal, sehingga beresiko terjadi varises
vena dan sering hemoroid
- Posisi terlentang menyebabkan terjadinya supine hypotensi
syndrome
9. Perubahan sistem integumen/kulit
- Terjadi pigmentasi pada payudara, abdomen, vulva dan
muka (chloasma)
- Linea alba menjadi linea nigra
- Muncul striae gravidarum
10. Perubahan sistem metabolisme
- Terjadi perubahan metabolisme
- Metabolisme basal meningkat
- Masukan makanan sangat berpengaruh untuk metabolisme
ibu dan janin
- Ketidakseimbangan akan menyebabkan berbagai masalah
seperti hiperemesis, diabetes dan lain-lain.
- Retensi air meningkat akibat penurunan tekanan osmotik
koloid interstisial
11. Nutrisi dan diet
- Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan
uterus, plasenta, payudara. Sangat penting untuk material
herediter, pertumbuhan dan perkembangan janin sehingga
jumlah yang adekuat sangat diperlukan
- Karbohidrat merupakan penyedia energi untuk sel-sel pada
tubuh, simpanan energi (glikogen pada plasenta) untuk
pertumbuhan fetus sehingga dibutuhkan asupan karbohidrat
yang besar untuk energi
- Lemak, konsenterasi lipid dan kadar kolesterol lipoprotein
meningkat sebagai energi untuk ibu dan janin

12
- Mineral, kebutuhan zat besi meningkat, kadar kalsium dan
magnesium menurun
- Vitamin, berfungsi untuk mengaktifkan enzim dalam tubuh
sehingga suply vitamin dalam diet harus  adekuat
12. Darah dan pembekuan darah
- Volume plasma, meningkat mulai usia kehamilan 10 minggu,
mencapai maksimum pada 30-34 minggu sampai dengan
persalinan
- Massa RBC, meningkat mulai usia kehamilan 10 minggu
- WBCs, meningkat selama kehamilan, persalinan dan
kelahiran bayi
- Platelets meningkat selama kehamilan dalam batas normal
- Faktor-faktor pembekuan adalah meningkatnya fibrinogen
(I, VII, VIII, IX, X), menurunnya faktor XI dan XII,
sedangkan protrombin (F II) dan F XII tidak berubah
13. Perubahan BB dan IMT
-
Suatu metode untuk mengetahui penambahan BB optimal
-
Untuk rekomendasi penambahan BB
-
IMT BB(Kg)/ (TB(m))2
-
Kategori BMI, rendah (BMI < 19,8) 12,5 s/d 18, normal
(BMI 19,8-26) 11,5 s/d 16, tinggi (BMI > 26-29) 7 s/d 11,5
-
20 minggu pertama mengalami penambahan BB sekitar 2,5
kg
-
20 minggu berikutnya terjadi penambahan sekitar 9 kg
-
Kemungkinan penambahan BB hingga maksimal 12,5 kg
adalah :
Berat badan (kg)
Janin 3-4
Plasenta 0,6
Cairan amnion 0,8
Peningkatan berat uterus 0,9
Peningkatan berat payudara 0,4
Peningkatan volume darah 1,5
Cairan ekstra seluler 1,4

13
Lemak 3,5
Total 12,5 kg
14. Perubahan sistem pernafasan
- Ketidaknyamanan dan gangguan memperberat penyakit
saluran respirasi
- Perubahan mukosa saluran respirasi
- Diafragma naik atau terjadi desakan diafragma akibat
dorongan rahim yang membesar
- Pernafasan menjadi lebih pendek dan dalam (frekuensi 14-
15 x/menit) akibat peningkatan penggunaan oksigen
- Peningkatan konsumsi oksigen
- Progesteron menyebabkan hiperventilasi
- Penurunan kadar CO2 menyebabkan alkalosis
15. Perubahan sistem persyarafan
- Gangguan pada efisiensi tidur
- Masalah pada pemusatan perhatian dan memori

4. Ante Natal Care


a. Pengertian Ante Natal Care (ANC)
Ante Natal Care adalah merupakan cara penting untuk
memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan
mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya
dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia
merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan
antenatal (Prawirohardjo. S, 2006 :52).
b. Standart Pelayanan Ante Natal Care (ANC)
- Standar 1 : Metode Asuhan
Asuhan kebidanan dilaksanakan dengan metode manajemen kebidanan
dengan langkah : Pengumpulan data dan analisa data, penentuan
diagnosa perencanaan, evaluasi dan dokumentasi.
- Standar 2 : Pengkajian
Pengumpulan data tentang status kesehatan klien dilakukan secara
sistematis berkesinambungan. Data yang diperoleh dicatat dan
dianalisis.

14
- Standar 3: Identifikasi Ibu Hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan
masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan
memotivasi ibu, suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu
untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur.
- Standar 4: Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
Bidan memberikan sedikitnya 4x pelayanan antenatal. Pemeriksaan
meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama
untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga
harus mengenal kehamilan risti/kelainan, khususnya anemia, kurang
gizi, hipertensi, PMS (Penyakit Menular Seksual) / infeksi HIV
(Human Immuno Deficiency Virus) ; memberikan pelayanan imunisasi,
nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang
diberikan oleh Puskesmas. Mereka harus mencatat data yang tepat
pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu
mengambil tindakan yang diperlukan dan rnerujuknya untuk tindakan
selanjutnya.
- Standar 5: Palpasi Abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan
melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan; serta bila
umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin
dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari
kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
- Standar 6: Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan
dan/atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
- Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada
kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklamsi lainnya, serta
mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
- Standar 8 : Persiapan Persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta
keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan

15
persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan
akan direncanakan dengan baik, disamping persiapan transportasi dan
biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi kadaan gawat darurat. Bidan
hendaknya kunjungan rumah untuk hal ini.
(PPIBI, 1999:26-27)
c. Penatalaksanaan Ante Natal Care (ANC)
Pelayanan Ante Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan
yang diberikan kepada ibu selama kehamilannya sesuai dengan standar
pelayanan Ante Natal Care (ANC), selengkapnya mencakup banyak hal
yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik baik umum dan kebidanan,
pemeriksaan laboratorium atas indikasi serta intervensi dasar dan khusus
sesuai dengan resiko yang ada. Namun dalam penerapan operasionalnya
dikenal standar minimal ”7T” untuk pelayanan Ante Natal Care (ANC)
yang terdiri atas:
1) (Timbang) berat badan
Ukuran berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian
yang seringan-ringannya. Berat badan kurang dari 45 kg pada
trimester III dinyatakan ibu kurus kemungkinan melahirkan bayi
dengan berat badan lahir rendah.
2) Ukur (tekanan) darah
Untuk mengetahui setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan
dan mengenali tanda-tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta
mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
3) Ukur (tinggi) fundus uteri
Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi
untuk memperkirakan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan
bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya
kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta
melakukan rujukan tepat waktu.
4) Pemberian imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap.
Untuk mencegah tetanus neonatorum.
Tabel 1  Jadwal Pemberian Imunisasi TT
Interval Lama %
Antigen
(selang waktu minimal) perlindungan Perlindungan

16
TT 1 Pada kunjungan antenatal - -
pertama
TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80
TT 3 1-6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 95
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun/ 99
Seumur
Keterangan :   apabila dalam waktu tiga (3) tahun WUS tersebut
melahirkan maka bayi yang dilahirkan akan terlindungi dari tetanus
neonatorum
5) Pemberian (tablet besi) minimal 90 tablet selama kehamilan
6) (Tes)  terhadap penyakit menular seksual
Melakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar perkembangan
janin berlangsung normal.
7) (Temu)  wicara dalam rangka pensiapan rujukan.
Memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta
keluarganya tentang tanda-tanda resiko kehamilan.
(Depkes RI, 2001:23)
Menurut buku Maternal dan Neonatal, (Saifudin Abdul Bari, 2002:67),
tujuan Ante Natal Care (ANC) adalah:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan
sosial ibu dan bayi.
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal
d. Kunjungan Ante Natal Care (ANC)

17
Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga
profesional untuk mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC)
sesuai standar yang ditetapkan. Istilah kunjungan disini tidak hanya
mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas
pelayanan, tetapi adalah setiap kontak tenaga kesehatan baik diposyandu,
pondok bersalin desa, kunjungan rumah dengan ibu hamil tidak
memberikan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai dengan standar
dapat dianggap sebagai kunjungan ibu hamil (Depkes RI, 2001:31)
Kunjungan ibu hamil Kl
Kunjungan baru ibu hamil adalah kunjungan ibu hamil yang
pertama kali pada masa kehamilan.
Kunjungan ulang
Kunjungan ulang adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan
yang kedua dan seterusnya, untuk mendapatkan pelayanan antenatal
sesuai dengan standar selama satu periode kehamilan berlangsung.
K4
K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke
empat atau lebih untuk mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC)
sesuai standar yang ditetapkan dengan syarat:
1)        Satu kali dalam trimester pertama (sebelum 14 minggu).
2)        Satu kali dalam trimester kedua (antara minggu 14-28)
3)        Dua kali dalam trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan setelah
minggu ke 36).
4)        Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan-keluhan tertentu
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi Ante Natal Care (ANC)
1) Pengetahuan
Ketidakmengertian ibu dan keluarga terhadap pentingnya
pemeriksaan kehamilan berdampak pada ibu hamil tidak
memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan.
2) Ekonomi
Tingkat ekonomi akan berpengaruh terhadap kesehatan, tingkat
ekonomi rendah keluarga rendah tidak mampu untuk menyediakan
dana bagi pemeriksaan kehamilan, masalah yang timbul pada
keluarga dengan tingkat ekonomi rendah ibu hamil kekurangan

18
energi dan protein (KEP) hal ini disebabkan tidak mampunya
keluarga untuk menyediakan kebutuhan energi dan protein yang
dibutuhkan ibu selama kehamilan.
3) Sosial Budaya
Keadaan lingkungan keluarga yang tidak mendukung akan
mempengaruhi ibu dalam memeriksakan kehamilannya. Perilaku
keluarga yang tidak mengijinkan seorang wanita meninggalkan
rumah untuk memeriksakan kehamilannya merupakan budaya yang
menghambat keteraturan kunjungan ibu hamil memeriksakan
kehamilannya.
4) Geografis
Letak geografis sangat menentukan terhadap pelayanan kesehatan,
ditempat yang terpencil ibu hamil sulit memeriksakan
kehamilannya, hal ini karena transpontasi yang sulit menjangkau
sampai tempat terpencil (Depkes RI, 2001:57).

5. Ketidaknyamanan Selama Kehamilan Trimester I


a. Mual/muntah
 Penyebab pasti tidak diketahui, mungkin disebabkan:
o Perubahan hormonal (peningkatan kadar HCG,
estrogen/progesterone, gula darah rendah)
o Kelebihan asam gastric/asam klorida
o Peristaltic lambat (mengakibatkan estrogen dan progesterone
meningkat)
o Perubahan dalam metabolisme
o Pembesaran uterus
o Faktor emosional yang labil
o Alergis (sekresi corpus luteum, antigen dari ayah, “keracunan
histamin”)
 Cara meringankan/mencegah
o Hindari bau atau faktor penyebab
o Makan porsi kecil tapi sering, bahkan setiap 2 jam
o Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum bangun pagi

19
o Makan sesuatu yang manis (permen) atau minuman (jus buah)
sebelum tidur malam dan sesudah bangun pagi
o Duduk tegak setiap kali selesai makan
o Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu merangsang
o Makan-makanan kering dan minum diantara waktu makan
o Bangun dari tidur secara perlahan dan hindari melakukan gerakan
secara tiba-tiba
o Hindari menggosok gigi setelah makan
o Istirahat sesuai dengan kebutuhan dengan mengangkat kaki dan
kepala agak ditinggikan
o Hirup udara segar, pastikan cukup udara di dalam rumah
 Terapi
Gunakan obat-obatan hanya bila tindakan secara non farmakologis gagal
dan hanya untuk jangka pendek, misalnya:
o antihistamine : dimenhydrinate, doxylamine succinate
o metoclorpramide hydrochloride
o hindari buclizine. Meclizine (bersifat teratogenik)
o jika berat : terapi vitamin B6
 Tanda-tanda bahaya
o Pertambahan berat badan (BB) yang tidak memadai
o Kehilangan BB yang sidnifikan
o Malnutrisi
o Hiperemesis gravidarum (mual muntah yang berlebihan selama
kehamilan)
o Dehidrasi
o Ketidakseimbangan elektrolit
o Pastikan tidak ada appendicitis dan pancreatitis
b. Ptyalism (Salivasi/ kelenjar liur yang berlebihan)
 Hal ini meningkat sejak 2-3 minggu usia kehamilan dan berhenti
saat persalinan
 Patogenesis tidak diketahui, mungkin disebabkan oleh :

20
o Meningkatnya keasaman mulut oleh asupan pati yang akhirnya 
menstimulasi kelenjar salivary untuk meningkatkan sekresi
o Ptyalism sering juga menimbulkan mual, sehingga ibu hamil sering
menghindari makan
 Pengobatan
Gunakan pencuci mulut astringent, permen karet, permen yang keras
c. Fatique (kelelahan) selama trimester I
 Penyebab tidak diketahui. Mungkin berhubungan dengan
penurunan laju metabolisme basal pada awal kehamilan
 Efek dari fatique yaitu meningkatnya intensitas respon psikologi
wanita selama waktu ini
 Cara meringankan atau mencegah
o Yakinkan bahwa hal ini normal terjadi dalam kehamilan
o Dorong ibu untuk sering beristirahat
o Aktivitas sedang dan nutrisi yang baik dapat emngurangi kelelahan
 Terapi
o Tidak perlu memberikan obat-obatan
o Suplemen vitamin dan zat besi dapat membantu untuk kesehatan
 Tanda-tanda bahaya
o Terdapat gejala anemia (lelah, konjungtiva mata pucat dll)
o Ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan/ aktivitas sehari-hari
o Tanda dan gejala depresi
o Tanda dan gejala adanya infeksi atau penyakit kronis
d. Pica (ngidam makanan)
 Mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita mengenai apa
yang bisa mengurangi mual dan muntah
 Indra pengecap menjadi tumpul sehingga mencari makanan yang
lebih merangsang
 Tidak seharusnya menimbulkan kekhawatiran asal cukup bergizi
dan makanan yang diidamkan bukan makanan yang tidak baik
e. Sakit punggung bagian atas
 Terjadi pada trimester I kehamilan

21
 Penyebab: meningkatnya ukuran dan volume payudara yang
merupakan salah satu tanda presuratif kehamilan
 Pembesaran mungkin menghasilkan ketegangan otot jika payudara
tidak cukup ditopang
 Cara mengurangi : gunakan bra yang pas dan menopang
f. Leucorrhea
 Peningkatan sejumlah lendir dan kelenjar endoservical sebagai
akibat dari peningkatan kadar estrogen
 Perubahan peningkatan sejumlah glikogen pada sel epitel vagina
menjadi asam laktat oleh doderlein basilus
 Cara meringankan
o Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
o Memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun agar lebih kuat
daya serapnya
o Hindari pakaian dalam yang terbuat dari nilon
 Terapi
o Hindari pencucian vagina (douching)
o Gunakan bedak tabur untuk mengeringkan (polider), tetapi jangan
terlalu berlebihan
o Cara tradisional : merendam vagina dengan air rebusan daun sirih
 Tanda bahaya
o Jika sangat banyak,/ berbau menyengat/ warna kuning/ abu-abu
(servicitis, vaginitis)
o Pengeluaran cairan (selaput ketuban pecah)
o Perdarahan pervagina (abruption plasenta, placenta previa, lesi
pada servix/ vagina, bloody show)
g. Nocturia (sering BAK)
 Trimester I
Peningkatan berat fundus uterus, denganmelembutkan isthmus (tanda
hegar) menyebabkan meningkatnya antefleksi membesarnya uterus, yang
emnekan langsung kandung kemih
 Trimester III

22
Terjadi lebih sering pada primigravida (ibu yang baru pertama kali
hamil). Bagian terbawah janin menurun ke pelvic dan menyebabkan
tekanan langsung pada kandung kemih. Tekanan membuat wanita
merasa perlu BAK
 Cara meringankan
o Penjelasan mengenai terjadinya
o Kosongkan saat terasa dorongan untuk BAK
o Perbanyak minum pada siang hari
o Jangan kurangi minum pada malam hari kecuali jika nocturia
mengganggu tidur dan menyebabkan keletihan
o Batasi minum bahan diuretic alamiah seperti kpoi, teh, cola dengan
kafein dll
 Tanda bahaya
wanita hamil menghadapi resiko lebih besar terhadap infeksi saluran
kemih dan pyelonephritis karena ginjal dan kandung kemih mengalami
perubahan
h. Diarrhea
 Terjadi pada trimester I, II, III
 Mungkin akibat dari peningkatan hormone
 Efek samping dari infeksi virus
 Cara meringankan
o Cairan pengganti rehidrasi –oral
o Hindari makanan berserat tinggi seperti sereal kasar, sayur-sayuran,
buah-buahan, laktosa yang mengandung makanan
o Makan sedikit tapi sering untuk memastikan kecukupan gizi
i. Edema dependen
 Terjadi pada trimester II dan III
 Peningkatan kadar sodium dikarenakan pengaruh hormonal
 Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah
 Peningkatan kadar permeabilitas kapiler
 Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk/
pada vena kava inferior ketika berbaring
 Cara meringankan atau mencegah

23
o Hindari posisi berbaring terlentang
o Hindari posisi berdiri untuk waktu lama, istirahat dengan berbaring
ke kiri, dengan kaki agak ditinggikan
o Angkat kaki ketika duduk/istirahat
o Hindari kaos yang ketat/tali/pita yang ketat pada kaki
o Lakukan senam secara teratur
 Tanda bahaya
o Jika muncul pada muka dan tangan dan disertai dengan proteinuria
serta hipertensi (waspada preeklampsi/eklampsia
j. Dispareunia (rasa sakit pada saat berhubungan seksual)
 Terjadi selama kehamilan
 Akibat pembesaran uterus, hal ini menyebabkan penurunan
sirkulasi, pelvic/vagina kongesti
 Masalah fisik mungkin disebabkan oleh pembesaran
abdomen/masuknya bagian terbawah janin ke dalam pelvic
 Faktor psikologis : miskonsepsi dan takut menyakiti janin
 Cara mengurangi
o Perubahan posisi, hal ini akan meredakan masalah yang disebabkan
oleh pembesaran abdomen/rasa sakit dari penetrasi yang dalam
o Diskusi miskonsepsi dan ketakutan, agar wanita tidak khawatir
berlebihan
o Kedua pasangan sebaiknya membuka informasi pada cara
alternative untuk kepuasan seksual masing-masing
(Sumber: http://lenteraimpian.wordpress.com)
6. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I
Macam-macam tanda bahaya kehamilan adalah:
1.  Perdarahan pervaginam
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang
merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri.
Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan
ektopik. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah
merah, banyak, dan kadang-kadang tidak selalu disertai dengan rasa

24
nyeri. Perdarahan semacam ini berarti plasenta previa atau abrupsio
plasenta (Pusdiknakes, 2003).
2.  Demam tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala
adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan demam antara lain
dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk
menurunkan suhu (Saifuddin, 2002).
3.  Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang
mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak
hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan
ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan pre term, gastritis,
penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsio plasenta, infeksi
saluran kemih atau infeksi lainnya (Pusdiknakes, 2003).
7.  Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan
trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6
minggu setelah HPHT dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan
mual ini karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam
serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas sehari-
hari dan keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan Hiperemesis
Gravidarum (Wiknjosastro, 2002).
8.  Selaput kelopak mata pucat
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan
hemoglobin di bawah 11gr% pada trimester I dan III, <10,5 gr % pada
trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi
dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi
(Saifuddin, 2002).
7. Masalah dan Komplikasi Kehamilan Trimester I
1. Perdarahan pervaginam
a. Pengertian
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22
minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang

25
berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan
mola, kehamilan ektopik.
b. Penanganan Umum
Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat, lakukan pemeriksaan
secara cepat keadaan umum ibu, termasuk tanda vital (nadi, tekanan
darah, respirasi, dan temperatur). Jika dicurigai adanya syok, segera
lakukan tindakan meskipun tanda–tanda syok belum terlihat. Ingat
bahwa saat melakukan evaluasi lebih lanjut kondisi ibu dapat
memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat penting untuk segera
memulai penanganan syok, yaitu pasang infus dan berikan cairan
intravena. Lakukan restorasi cairan darah sesuai dengan keperluan
(Saifuddin,2002 : 18-19).
c. Macam–macam  perdarahan pervaginam:
2) Abortus
a. Pengertian
Abortus adalah penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi pada
kehamilan 16 minggu atau sebelum plasenta selesai.
b. Macam–macam abortus
- Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa
interval luar (buatan) untuk mengakhiri kehamilan tersebut.
Penanganannya: lakukan penilaian awal untuk segera menentukan
kondisi pasien (gawat darurat, komplikasi berat, atau masih cukup
stabil), segera upayakan stabilisasi pasien sebelum melakukan
tindakan lanjutan (evaluasi medik atau merujuk), temukan dan
hentikan dengan segera sumber perdarahan, lakukan pemantauan
ketat tentang kondisi pasca tindakan dan perkembangan lanjutan.
(Sarwono, 2001: 145)
- Abortus provokatus (induced abortion) adalah abortus yang
disengaja, baik dengan memakai obat–obatan maupun alat–alat.
- Abortus medisinalis adalah abortus karena tindakan kita sendiri,
dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa
ibu (berdasarkan indikasi medis) biasanya perlu mendapat
persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli.

26
- Abortus kriminalis adalah abortus yang terjadi oleh karena tindakan–
tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.
- Abortus inkompletus (keguguran bersisa) adalah hanya sebagian
dari hasil konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua
atau plasenta. Penanganannya: bila ada tanda–tandasyok maka atasi
dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian
keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital
dan kuretase. Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan antibiotika.
- Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung)
adalah: abortus yang sedang berlangsung, dengan ostium sudah
terbuka dan ketuban yang teraba kehamilan tidak dapat
dipertahankan lagi. Penanganannya: bila ada tanda–tanda syok maka
atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian
keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan
kuretase. Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan antibiotika.
- Abortus imminens (keguguran membakat) adalah keguguran
membakat dan akan terjadi. Dalam hal ini keluarnya fetus masih
dapat dicegah dengan memberikan obat–obat hormonal dan anti
spasmodika serta istirahat.
Penanganan: tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring total,
jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan seksual.
Jika perdarahan berhenti, lakukan asuhan antenatal seperti biasa.
Lakukan penilaian jika perdarahan terjadi lagi. Perdarahan terus
berlangsung nilai kondisi janin (uji kehamilan atau USG) lakukan
konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain.
- Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi
tetap berada dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau
lebih. Penanganan: berikan obat dengan maksud agar terjadi his
sehingga fetus dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil
lakukan dilatasidan kuretase. Hendaknya juga diberikan uterotonika
dan antibiotika (Mohctar, 1998 : 211–212).
2) Mola Hidatidosa

27
Pada trimester I gambaran mola hidatidosa tidak spesifik, sehingga
sering kali sulit dibedakan dari kehamilan anembrionik, missed
abortion, abortus inkompletus, atau mioma uteri (Sarwono, 2007 :
142).
Penanganan umum: jika diagnosis kehamilan mola telah ditegakkan,
lakukan evaluasi uterus, segera lakukan evakuasi jaringan mola dan
sementara proses evakuasi berlangsung berikan infus 10
unit oksitosin dalam 500 ml cairan IV (NaCl atau Ringer Laktat)
dengan kecepatan 40-60 tetes per menit (sebagai tindakan preventif
terhadap perdarahan hebat dan efektifitas terhadap pengosongan uterus
secara cepat) (Saifudin,2002:17).
2. Mual Muntah Berlebihan
a. Pengertian
Hiperemesis gravidarum didefinisikan sebagai vomitus yang
berlebihan atau tidak terkendali selama masa hamil, yang
menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, atau defisiensi
nutrisi, dan kehilangan berat badan. Insiden kondisi ini sekitar 3,5 per
1000 kelahiran. Walaupun kebanyakan kasus hilang dan hilang seiring
perjalanan waktu, satu dari setiap 1000 wanita hamil akanmenjalani
rawat inap. Hiperemesis gravidarum umumnya hilang dengan
sendirinya (self-limiting), tetapi penyembuhan berjalan lambat dan
relaps sering umum terjadi. Kondisi sering terjadi diantara wanita
primigravida dan cenderung terjadi lagi pada kehamilan berikutnya.
(Lowdermilk, 2004) 
Batas jelas antara mual yang masih fisiologik dalam kehamilan dengan
hiperemesis gravidarum tidak ada, tetapi bila keadaan umum penderita
terpengaruh, sebaiknya ini dianggap sebagai hiperemesis gravidarum.
Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi :
1. Tingkatan I
a. Muntah terus menerus sehingga menimbulkan :
1) Dehidrasi : turgor kulit turun
2) Nafsu makan berkurang
3) Berat badan turun
4) Mata cekung dan lidah kering

28
b. Epigastrium nyeri karena asam lambung meningkat dan terjadi
regurgitasi ke esofagus
c. Nadi meningkat dan tekanan darah turun
d. Frekuensi nadi sekitar 100 kali/menit
e. Tampak lemah dan lemas 
2. Tingkatan II
a. Dehidrasi semakin meningkat akibatnya :
1) Turgor kulit makin turun
2) Lidah kering dan kotor
3) Mata tampak cekung dan sedikit ikteris
b. Kardiovaskuler
1) Frekuensi nadi semakin cepat > 100 kali/menit
2) Nadi kecil karena volume darah turun
3) Suhu badan meningkat
4) Tekanan darah turun
c. Liver
1) Fungsi hati terganggu sehingga menimbulkan ikterus
d. Ginjal
Dehidrasi menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang yang
menyebabkan :
1) Oliguria
2) Anuria
3) Terdapat timbunan benda keton aseton
Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan
e. Kadang – kadang muntah bercampur darah akibat ruptur
esofagus dan pecahnya mukosa lambung pada sindrom mallory
weiss.
3. Tingkatan III
a. Keadaan umum lebih parah
b. Muntah berhenti
c. Sindrom mallory weiss
d. Keadaan kesadran makin menurun hingga mencapai somnollen
atau koma
e. Terdapat ensefalopati werniche :

29
1) Nistagmus
2) Diplopia
3) Gangguan mental
f. Kardiovaskuler
1) Nadi kecil, tekanan darh menurun, dan temperatur meningkat
g. Gastrointestinal
1) Ikterus semakin berat
2) Terdapat timbunan aseton yang makin tinggi dengan bau yang
makin tajam
h. Ginjal
1) Oliguria semakin parah dan menjadi anuria
b. Penanganan  Umum
1. Obat – obatan 
a. Sedativa : phenobarbital
b. Vitamin : Vitamin B1 dan B6 atau B – kompleks
c. Anti histamin : Dramamin, avomin
d. Anti emetik (pada keadan lebih berat) : Disiklomin hidrokhloride
atau khlorpromasin. Penanganan hiperemesis gravidarum yang
lebih berat perlu dikelola di rumah sakit.
2. Isolasi
a. Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan
peredaran udara yang baik.
b. Catat cairan yang keluar masuk. 
c. Hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar
penderita, sampai muntah berhenti dan penderita mau makan. 
d.Tidak diberikan makanan/minuman dan selama 24 jam. 
Kadang – kadang dengan isolasi saja gejala – gejala akan
berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
3. Terapi psikologik
a. Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat
disembuhkan
b. Hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan
c. Kurangi pekerjaan sera menghilangkan masalah dan konflik 
4. Cairan parenteral

30
a.Cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan
glukose 5% dalam cairan fisiologis (2 – 3 liter/hari)
b. Dapat ditambah kalium, dan vitamin(vitamin B kompleks, Vitamin
C)
c.Bila kekurangan protein dapat diberikan asam amino secara
intravena 
d. Bila dalam 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum
membaik dapat diberikan minuman dan lambat laun makanan yang
tidak cair.
Dengan penanganan diatas, pada umumnya gejala – gejala akan
berkurang dan keadaan akan bertambah baik
5. Menghentikan kehamilan 
Bila pegobatan tidak berhasil, bahkan gejala semakin berat hingga
timbul ikterus, delirium, koma, takikardia, anuria, dan perdarahan
retina, pertimbangan abortus terapeutik.
c. Komplikasi
Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati. Komplikasi
lainya adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh
meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah (Rochjati,
2003:2).
3.Nyeri Perut Yang Hebat
a. Pengertian
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang. Hal ini mungkin
gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus (Saifuddin, 2002:
98).
b. Penanganan Umum
1. Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi,
tensi, respirasi, suhu)
2. Jika dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak
jelas, waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk
dengan cepat.
3. Jika ada syok segera terapi dengan baik (Saifuddin, 2002: 98)

c.Komplikasi

31
Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat antara
lain: kehamilan ektopik, pre-eklampsia, persalinan premature, solusio
plasenta, abortus, rupture uteri imminens (Irma,2008:7).
4.Demam Tinggi
a. Pengertian
Ibu hamil menderita demam dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam
kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan
gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
b. Penanganan Umum
Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak,
kompres untuk menurunkan suhu (Saiffudin, 2002: 84).
c. Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara
lain: sistitis (infeksi kandung kencing), pielonefritis Akut
(infeksi saluran kemih atas) (Saifuddin, 2002:86).
5.Selaput Kelopak Mata Pucat
a. Pengertian
Anemia adalah masalah medis yang umum terjadi pada banyak wanita
hamil. Jumlah sel darah merah dalam keadaan rendah, kuantitas dari
sel–sel ini tidak memadai untuk memberikan oksigen yang dibutuhkan
oleh bayi. Anemia sering terjadi pada kehamilan karena volume darah
meningkat kira–kira 50% selama kehamilan. Darah terbuat
dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat
daripada sel- selnya. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan
hematokrit (volume, jumlah atau persen sel darah merah dalam darah).
Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia.
b. Penanganan
Anemia dapat ditangani dengan minum tablet zat
besi dan istirahat cukup. (Curtis, 2000: 47)
c. Komplikasi
Komplikasi anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh langsung
terhadap janin sedangkan komplikasi pada kehamilan trimester I yaitu
anemia dapat menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan
congenital, abortus/keguguran. (Ayurai, 2009: 4).

32
7. KONSEP/MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU
HAMIL
Mengacu pada 7 langkah Varney
I. Pengkajian/Pengumpulan Data
Hari/Tanggal :Untuk mengetahui hari dan tanggal
dilakukannya pemeriksaan pada pasien.
Ja m :Untuk mengetahui jam dilakukannya
tindakan pada pasien.
Ruangan :Untuk mengetahui dimana tempat
dilakukannya pengkajian data.
No. Reg :Untuk menghindari terjadinya kekeliruan
pasien
Mahasiswa :Untuk mengetahui nama mahasiswa yang
melakukan pengkajian data.

A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama : Untuk dapat mengenal dan memanggil ibu.
Umur : Untuk mengetahui umur ibu, serta menentukan apakah
kehamilan ibu termasuk resiko tinggi atau resiko
rendah ditinjau dari segi umur. Terlalu muda jika ibu
berusia ≤16 tahun dan terlalu tua jika ibu berusia ≥ 35
tahun. Menurut BKKBN usia ideal untuk hamil
adalah 20-30 tahun.
Agama : Untuk mengetahui kepercayaan ibu, serta untuk
menyesuaikan KIE yang diberikan kepada ibu.
Pekerjaan : Untuk mengetahui taraf ekonomi keluarga agar dapat
menyesuaikan nasehat yang diberikan sesuai dengan
taraf ekonomi klien.

33
Penghasilan : Untuk mengetahui status ekonomi klien yang dapat
mempengaruhi kebiasaan serta pola nutrisi yang dapat
mempengaruhi kesehatan klien.
Alamat : Untuk memudahkan komunikasi dan kunjungan rumah
bila diperlukan.
2. Alasan periksa
Untuk mengetahui maksud dan tujuan klien datang.
3. Keluhan utama
Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan pasien saat ini (mual,
muntah) dan untuk membantu menegakkan diagnosa.
4. Riwayat kebidanan
a. Menstruasi
Untuk mengetahui faal alat reproduksi klien, usia pertama kali
klien menstruasi, siklus, banyaknya, warna, bau, keluhan yang
dirasakan klien saat menstruasi. Dan untuk mengetahui hari
pertama haid terakhir pasien serta untuk menentukan usia
kehamilan dan tafsiran persalinan.
b. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
- Kehamilan
Untuk mengetahui ibu pernah hamil berapa kali dan adakah
penyulit atau tidak
- Persalinan
Untuk mengetahui usia kehamilan ibu aterm atau tidak, ditolong
oleh tenaga kesehatan atau dukun, apakah ada penyulit atau tidak,
apakah persalinannya normal atau dengan tindakan.
- Nifas
Apakah ada penyulit atau tidak, usia anak, panjang badan dan
berat badan saat lahir, apakah ibu menyusui atau tidak, dan KB
yang digunakan oleh ibu.
Hal-hal tersebut dikaji ntuk mengetahui adakah penyulit yang
mungkin bisa terjai lagi pada kehamilan saat ini.
c. Riwayat kehamilan sekarang
- Untuk mengetahui pada trimester I ibu melakukan pemeriksaan
kehamilan dimana, berapa kali, keluhan yang dirasakan (mual,

34
muntah, pusing, sering kencing), KIE yang diberikan oleh
tenaga kesehatan serta terapi yang diberikan. (minimal 1 kali
kunjungan).
- Untuk mengetahui pada trimester II ibu melakukan
pemeriksaan kehamilan dimana, berapa kali, keluhan yang
dirasakan (obstipasi), KIE yang diberikan oleh tenaga
kesehatan serta terapi yang diberikan. (minimal 1 kali
kunjungan).
- Untuk mengetahui pad trimester III ibu melakukan
pemeriksaan kehamilan dimana, berapa kali, keluhan yang
durasakan (obstipasi, sering kencing), KIE yang diberikan oleh
tenaga kesehatan serta terapi yang diberikan. (minimal 2 kali
kunjungan).
5. Riwayat Pernikahan
Untuk mengetahui keabsahan pernikahan, lama pernikahan, usia
saat menikah serta pernikahan yang ke berapa. Serta untuk
mengetahui nilai anak bagi keluarga.
6. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Untuk mengetahui apakah ibu sebelumnya pernah mempunyai
penyakit akut, kronis seperti hipertensi, DM, penyakit menular
seperti TBC, Hepatitis, PMS baik yang sudah sembuh atau yang
masih dalam penyembuhan dan lain-lain yang akan mempengaruhi
kehamilan sekarang ini.
7. Riwayat kesehatan sekarang
Untuk mengetahui apakah ibu saat ini sedang menderita penyakit
menular, menahun dan menurun dalam proses pengobatan akan
mempengaruhi atau mengganggu kehamilan dan persalinan.
8. Riwayat kesehatan keluarga
Untuk mengetahui apakah dalam keluarga ibu maupun suami ada
yang pernah atau sedang menderita penyakit menular, dan apakah
pada keluarga ibu ada yang menderita penyakit menurun serta
adakah keturunan kembar baik dari pihak ibu maupun pihak suami.
9. Pola kebisaan sehari-hari
a.Istirahat : Rata-rata tidur malam yang normal adalah 6-8 jam.

35
Tidur siang sangat penting bagi ibu hamil rata-
ratatidur siang normal adalah 1-2 jam.
b. Pola Nutrisi : Kebutuhan nutrisi ibu hamil akan
mengalami peningkatan dari sebelum hamil dan selama hamil.
Yang ditanyakan antara lain: frekuensi, komposisi (menu
seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin
dan mineral). Porsi makan seharusnya mengalami peningkatan
dan kebutuhan cairan minimal 8 gelas sehari. Berikut ini adalah
tabel kebutuhan nutrisi ibu hamil:
Zat Gizi AKG Wanita Tambahan Gizi Wanita Hamil
Tidak Hamil
19-29 30-49 Trimester Trimester II Trimester
tahun tahun I III
Energi(kkal) 1900 1800 +180 +300 +300

Protein(g) 50 50 +17 +17 +17

Vitamin A(RE) 500 500 +300 +300 +300

Vitamin D() 5 5 +0 +0 +0

Vitamin E(mg) 15 15 +0 +0 +0

Vitamin K() 55 55 +0 +0 +0

Thiamin(mg) 1,0 1,0 +0,3 +0,3 +0,3

Riboflavin(mg) 1,1 1,1 +0,3 +0,3 +0,3

Niacin(mg) 14 14 +4 +4 +4

Asam Folat() 400 400 +200 +200 +200

Piridoksin(mg) 1,3 1,3 +0,4 +0,4 +0,4

Vitamin B12() 2,4 2,4 +0,2 +0,2 +0,2

Vitamin C(mg) 75 75 +10 +10 +10

Kalsium(mg) 800 800 +150 +150 +150

Fosfor(mg) 600 600 +0 +0 +0

Magnesium(mg) 240 270 +30 +30 +30

Besi(mg) 26 26 +0 +9 +13

Yodium() 150 150 +50 +50 +50

Seng(mg) 9,3 9,8 +1,7 +4,2 +10,2

36
Selenium() 30 30 +5 +5 +5

Mangan(mg) 1,8 1,8 +0,2 +0,2 +0,2

Flour(mg) 2,5 2,7 +0,2 +0,2 +0,2

Nama Berat
Ukuran Rumah Tangga
Bahan Gram
Beras 300 4 gelas nasi
Daging 75 3 potong sedang
Tempe 75 3 potong kecil
Sayuran 300 3 gelas
Buah 200 2 potong
Susu 200 1 gelas
Gula 10 1 sendok makan
Minyak 25 5 sendok makan
Selingan 2X
Nilai gizi
- Kalori : 2500 - Lemak : 82
- Protein : 85 - H.A. : 414
sumber : http://www.balita-anda.indoglobal.com

c. Pola aktifitas
Untuk mengetahui aktifitas ibu tergolong ringan atau berat. Jika
aktivitas yang dilakukan ibu terlalu berat, dikhawatirkan dapat
menimbulkan abortus dan persalinan prematur. Ibu hamil
seharusnya mengurangi aktifitas yang terlalu berat untuk menjaga
kehamilannya.
d. Pola Eliminasi
Untuk mengetahui pola eliminasi ibu. Berapa kali ibu BAB dan
BAK dalam sehari, adakah gangguan atau tidak, konsistensinya
dan warnanya.
- Pada trimester I ibu hamil cenderung lebih sering BAK,
dikarenakan pembesaran uterus menekan kandung kemih.
- Pada trimester II pola eliminasi ibu hamil kembali normal.
- Pada trimester III ibu hamil lebih sering BAK dan mengalami
obstipasi. Hal itu dikerenakan kepala telah memasuki rongga
panggul.

37
e. Pola kebersihan
Untuk mengetahui pola kebersihan ibu, yang sangat berpengaruh
pada kesehatan ibu, antara lain:
1. Mandi
Untuk mengetahui berapa kali ibu mandi dalam sehari.
Mandi sangat dibutuhkan pada ibu ibu hamil untuk
menjaga kebersihan, selain itu metabolisme pada ibu
hamil mengalami peningkatan sehingga produksi keringat
juga ikur meningkat. Mandi dilakukan minimal 2x sehari.
2. Keramas
Untuk mengetahui berapa kali ibu keramas dalam
seminggu. Idealnya adalah 3-4 kali dalam seminggu.

3. Ganti baju dan celana dalam


Ganti baju minimal sekali dalam sehari, sedangkan celana
dalam minimal dua kali. Namun jika sewaktu-waktu baju
dan celana dalam kotor, sebaiknya segera diganti. Selain itu
bahan yang dipilih harusnya dari katon, bisa menyerap
keringat dan tidak ketat.
4. Sikat gigi
Untuk mengetahui berapa kali ibu sikat gigi dalam sehari.
Sikat gigi minimal dilakukan 2 kali dalam sehari. Sikat gigi
sangat penting dilakukan untuk menghindari terjadinya
karies gigi, sakit gigi dan gangguan lainnya pada gigi.
5. Potong kuku
Untuk mengetahui berapa hari sekali ibu memotong kuku.
Kuku ibu hamil harus selalu dala keadaan pendek dan
bersih. Kuku selain sebagai tempat yang mudah untk
bersarangnya kuman sumber infeksi. Potong kuku
seharusnya dilakukan minimal seminggu sekali.
f. Pola hubungan seksual
Untuk mengetahui frekuensi pasien melakukan hubungan seksual
dalam seminggu, adakah keluhan seperti nyeri saat melakukan
hubungan seksual. Hubungan seksual dapat dilakukan sewaktu-

38
waktu jika tidak ada riwayat abortus, dan harus dilakukan dengan
hati-hati. Jika ada riwayat abortus, sebaiknya hindari hubungan
seksual selama trimester I.
g. Pola kebiasaan lain
Untuk mengetahui apakah ibu merokok, mengkonsumsi obat-
obatan terlarang atau minuman keras sebelum dan selama hamil.
Dikhawatirkan kebiasaan ini dapat mengganggu kehamilan.
1. Riwayat psikologi, sosial, budaya dan spiritual
a. Psikologi
Kehamilan ini direncanakan atau tidak, tanggapan suami dan
keluarga bagaimana terhadap kehamilan sekarang ini.
b. Sosial
Hubungan dengan suami dan keluarga lain apakah baik-baik saja
atau tidak, serta bagaimana hubungan dengan tetangga.
c. Budaya
Apakah dalam keluarga masih melakukan budaya-budaya seperti
selamatan 3 bulanan atau 7 bulanan, pijat oyok, minum jamu. Dan
apakah budaya tersebut dapat mempengaruhi kehamilan.
d. Spiritual
Untuk mengetahui kepercayaan ibu dan keluarga, serta membantu
kita menyesuaikan KIE yang akan diberikan.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : baik
b. Kesadaran : compos mentis
Tingkat kesadaran:
- Kompos mentis (sadar penuh)
- Apatis (acuh tak acuh)
- Somnolen (bisa bangun dengan rangsngan ringan)
- Derilium (sibuk sendiri, teriak-teriak)
- Sopor (bisa melihat dengan rangsangan berat, tidak bisa
mengutarakan)
- Koma (tidak sadar)
b. Berat badan

39
Untuk mengetahui berat badan ibu sebelum dan selama hamil.
Sebaiknya kenaikan berat badan pada ibu hamil adalah antara 9-
13,5 kg.
c. Tinggi Badan
Untuk mengetahui berapa tinggi badan ibu. Ibu hamil dengan tinggi
badan terlalu pendek ≤ 145 cm memungkinkan adanya panggul
sempit.
d. LILA
Untuk mengetahui status gizi ibu hamil. Normalnya LILA adalah ≥
23,5 cm.
e. TTV
1. Tekanan Darah : untuk mengetahui normal atau tidaknya tekanan
darah ibu, normalnya 90/60 mmHg – 130/90
mmHg. Kenaikan systole tidak boleh ≥ 30
mmHg dan diastole tidak boleh ≥ 15 mmHg.
2. Nadi : untuk mengetahui jumlah denyut nadi ibu dalam
satu menit. Normalnya adalah 60-100 kali
permenit.
3. Pernafasan : untuk mengetahui frekuensi pernafasan ibu
dalam satu menit. Normalnya adalah 18-24 kali
permenit.
4. Suhu : untuk mengetahui normal tidaknya suhu ibu.
Normalnya adalah 36ºC-37 ºC.
2. Pemeriksaan Fisik 
Inspeksi
a. Kepala: bentuk kepala oraktosefalus, bersih, rambut hitam, tidak rontok,
tidak ada kutu dan ketombe.
b. Muka : Tidak anemis, tidak odema, tidak berjerawat, terdapat cloasma
gravidarum.
c. Mata : Mata simetris, konjungtiva berwana merah muda, sklera berwarna
putih, tidak ada bintik bitot, tidak ada katarak, tidak ada kelainan seperti
strabismus.
d. Hidung : Hidung simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada
pengeluaran sekret, cairan ataupun darah, tidak ada pembesaran polip.

40
e. Telinga : Telinga simetris, keadaan bersih, tidak ada pengeluaran sekret,
nanah ataupun darah, membran timpani berwarna putih dan tes
pendengaran positif.
f. Mulut : Keadaan bersih, tidak kering, warnanya merah muda,
lidah tidak kotor, palatum bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada kelainan
seperti labio palato skisis dan labio skisis, tidak ada perdarahan dan
pembengkakan pada gusi.
g. Gigi : Gigi bersih, tidak ada karies gigi dan tidak ada karang gigi.
h. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada bendungan vena
jugularis dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
i. Payudara : Payudara simetris, keadaan kulit kenyal tidak seperti kulit
jeruk, ada hiperpigmentasi pada aerola mammae, puting susu menonjol
dan belum ada pengeluaran kolustrum.
j. Abdomen : Ada pembesaran uterus, ada linea nigra, ada strie
gravidarum, tidak ada bekas luka operasi.
k. Genetalia : Keadaan bersih, tidak ada fluor albus, tidak ada varises dan
tidak ada kelainan seperti condiloma akuiminata atau kondiloma talata
l. Ekstremitas atas dan Bawah : Keadaan simetris, Tidak ada odema, tidak
ada kelainan seperti sindaktil aan polidaktil, tidak ada varises dan turgor
kulit baik.
Palpasi
a. Leher :Tidak ada pembesaran kelenjar limpe, tidak ada  bendungan
vena  jugularis, tidak ada  pembesaran kelenjar tiroid.
b. Payudara : tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan, kolostrum
belum keluar.
c. Abdoment : Mengetahui Leopold.
Leopold I, untuk mengetahui TFU dan bagian janin yang ada di fundus.
Normalnya teraba bagian yang bulat, lunak, tidak dapat digoyangkan
atau bokong.
Leopold II, untuk mengetahui bagian janin yang ada di sebelah kanan
atau kiri ibu. Jika teraba bagian yang rata, keras, ada tahanan, berarti
punggung. Jika teraba bagian berupa tonjolan-tonjolan kecil dan banyak,
serta tidak memenuhi ruangan uterus, berarti bagian-bagian kecil janin
(ekstremitas)

41
Leopold III, untuk mengetahui bagian janin yang ada di perut bagian
bawah dan bagian bawah janin sudah masuk pintu atas panggul atau
belum. Pada primi gravida kepala harus masuk PAP pada usia kehamilan
36 minggu. Sedangkan pada multi gravida kepala harus masuk PAP pada
usia kehamilan 37 minggu atau pada saat menjelang persalinan.
Leopold IV, untuk mengetahui berapa banyak bagian terbawah janin
masuk ke pintu atas panggul. Jika kedua tangan konvergen (dapat saling
bertemu) berarti kepala belum masuk panggul. Jika kedua tangan
divergen ( tidak saling bertemu) berarti kepala sudah masuk panggul.
- TBJ
Untuk mengetahui tafsiran berat janin.
(TFU – 12 ) X 155 , jika kepala belum masuk PAP.
(TFU – 11 ) X 155 , jika kepala sudah masuk PAP.
Berat badan bayi normalnya adalah 2500-4000 gram dengan usia
kehamilan 36-40 minggu. Tafsiran berat janin dapat dijadikan
sebagai salah satu acuan apakah bayi bisa lahir normal atau tidak.
Karena jika bayi terlalu besar, maka bayi tidak dapat dilahirkan
secara normal.
C. Auskultasi
- DJJ
Untuk mengetahui denyut jantung janin dalam satu menit.
Normalnya adalah 120-160 kali permenit. Denyut jantung janin
mulai dapat terdengar pada usia kehamilan 12 minggu jika
diperiksa dengan menggunakan doppler dan 18 minggu jika
diperiksa dengan menggunakan funandoskop. Didengarkan pada
daerah punktum maximum. Pada janin dengan presentasi kepala
punktum maximum terdapat dibawah pusat sebelah kanan atau kiri.
Pada janin dengan letak melintang, punktum maximum sejajar
dengan pusat sebelah kiri atau kanan. Dan pada janin dengan letak
sungsang, punctum maximum terletak di atas pusat.
D. Perkusi
- Reflek patella (+)/(+)
Jika reflek patella negative, mengindikasikan bahwa ibu
kekurangan vitamin B1.

42
E Pemeriksaan panggul luar:
Pemeriksaan panggul luar dilakukan pada pasien primi gravida atau
pada pasien yang memiliki tinggi badan ≤ 145 cm.
- Distansia spinarum (24-26 cm)
Jarak antara kedua spina iliaka anterior superior dekstra dan
sinistra.
- Distansia kristarum (28-30 cm)
Jarak yang terpanjang antara dua tempat yang simetris pada
krista iliaka kanan dan kiri.
- Boudelogue (18-20 cm)
Merupakan jarak antara bagian atas simfisis ke prosesus
spinosus lumbal ke-5.
- Distansia intertrokantika
Merupakan jarak antara kedua trokanter mayor
- Distansia tuberum (10,5 cm)
Jarak antara tuber ischii kanan dan kiri.
3. Pemeriksaan Penunjang
1) Urine:
a. Reduksi : Dilakukan untuk mengetahui kadar gula dalam urine.
Cara membaca:
Biru : Negatif
Biru kehijauan :+1
Hijau kekuningan :+2
Hijau keruk kekuningan :+3
Merah bata :+4
Jika positif maka ibu menderita diabetes mellitus.
b. Albumin : Dilakukan untuk mengetahui protein urine dan penyakit
ginjal
Cara membaca:
Tidak ada endapan : Negatif
Urin keruh : +1
Kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan : +2
Kekeruhan mudah dilihat, endapan lebih jelas terlihat : +3
Urin sangat keruh disertai endapan menggumpal : +4

43
Jika hasil tes positif, dikhawatirkan ibu mengalami pre eklampsia
c. Plano Test : Normalnya positif yaitu terlihat dua strip yang terlihat
jelas, jika negative yang terlihat hanya satu strip saja.
2) Darah
a. Hb: Untuk mengetahui apakah ibu hamil menderita anemia atau tidak.
Yang dimaksud dengan anemia kehamilan adalah jika kadar hemoglobin
< 11 gr/dL pada trimester 1 dan 3, atau jika kadar hemoglobin < 10,5
gr/dL pada trimester 2. anemia yang terjadi pada ibu hamil dikarenakan
adanya hemodelusi atau suatu keadaan dimana peningkatan sel darah
merah yang tidak sebanding dengsn peningkatan plasma darah.
Tingkatan anemia
- Anemia ringan : 9-10 gr/dL
- Anemia sedang : 7-8 gr/dL
- Anemia berat : < 7 gr/dL 
b. Gol Darah: Untuk mengetahui golongan darah ibu, sehingga apabila
terjadi perdarahan sewaktu persalinan golongan darah telah diketahui dan
mempermudah dalam mencari donor darah.
3) USG : Untuk mengetahui kondisi, jenis kelamin, usia kehamilan, letak
janin dan posisi janin.
1. Skor Poedji Rochjati
I II III IV
Kel TRIBULAN
Masalah/faktor resiko Skor
No. I II III1 III2
FR Skor Awal Ibu Hamil 2 2
I 1. Terlalu muda, hamil 1 ≤ 16 tahun 4
2. a. Terlalu tua, hamil ≥ 35 tahun 4
b. Terlalu lambat hamil I, kawin ≥ 4 tahun 4
3. Terlalu cepat hamil lagi (< 2 tahun) 4
4. Terlalu lama hamil lagi (> 10 tahun) 4
5 Terlalu banyak anak, 4 / lebih 4
6. Terlalu tua, umur ≥ 35 tahun 4
7. Terlalu pendek ≤ 145 4
8. Pernah gagal kehamilan 4
9. Pernah melahirkan dengan :
a). tarikan tang/vacum 4
b). uri dirogoh 4

44
c). diberi infuse/tranfusi 4
10. Pernah operasi sesar 8

11. Penyakit pada ibu hamil


a). kurang darah b). Malaria 4
c). TBC d). payah jantung 4
e). kencing manis 4
f). penyakit menular seksual 4
12. Bengkak pada muka/tungkai dan 4
II 13. hipertensi 4
14. Hamil 2 kembar/lebih 4
15. Hamil kembar air/hidromnion 4
16. Bayi mati dalam kandungan 4
17. Kehamilan lebih bulan 8
18. Letak sungsang 8
Letak lintang
19. Perdarahan dalam kehamilan ini 8
III
20. Pre eklamsi berat/kejang 8

Keterangan jumlah skor:


a). Jumlah Skor : 2-4 maka ibu termasuk kelompok resiko rendah
b). Jumlah Skor : 6-10 maka ibu termasuk kelompok resiko tinggi
c). Jumlah Skor : 8-12 maka ibu termasuk kelompok resiko sangat
tinggi.
2. Terapi
B6
II. Identifikasi Diagnosa/Masalah
Merupakan hasil pengkajian dari data subyektif dan obyektif
Dx : Ny.”...” usia...tahun, G...P...AB...UK...minggu. tunggal/gemeli,
hidup/mati, letkep/letli/letsu, intrauterine/ekstrauterine
dengan…..
Ds : Pernyataan dari ibu
Do : Data yang dilakukan dengan pemeriksaan yang menunjang
pernyataan ibu.
III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial

45
Merupakan masalah potensial yang dianalisis dapat muncul dari diagnosa
yang ada dan dengan keadaan klien yang disertai oleh data dasar yang
mendukung. Misalnya:
Diagnosa Potensial : abortus
IV. Menetapkan kebutuhan segera
Merupakan tindakan segera yang harus diberikan dalam rangka mencegah
komplikasi lebih lanjut. Merupakan rencana tindakan sesuai dengan
keadaan yang mendesak yang perlu pertolongan segera.
V. Rencana Asuhan Kebidanan
Tanggal :
Jam :
Dx : Ny.”...” usia...tahun, G...P...AB...UK...minggu. tunggal,
hidup, letkep/letli/letsu, intrauterine dengan……….
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan kehamilan berjalan
normal sampai aterm dan tanpa ada keluhan
Kriteria hasil: 1. TFU sesuai dengan usia kehamilan
2. TTV dalam batasnormal
3. Keluhan berkurang
Intervensi:
1. Jelaskan hasil pemeriksaan
R/ ibu dapat mengerti keadaanya, sehingga dapat mengurangi
kecemasannya.
2. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi
R/ makanan yang bergizi bermanfaat bagi pertumbuhan janin.
3. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
R/ agar ibu tidak terlalu kelelahan dan kondisi ibu bisa stabil.
4. Jelaskan pada ibu tentang tanda – tanda bahaya kehamilan
R/ dengan mengenali tanda bahaya, masalah dapat dideteksi secara
dini sehingga penanganan segera dapat dilakukan.
5. Ajarkan ibu tentang personal hygiene
R/ memberikan pengetahuan ibu untuk merawat diri
6. Jelaskan pada ibu cara untuk mengatasi ketidaknyamanan yang
dirasakan.

46
R/ ketidaknyamanan yang ibu rasakan dapat teratasi
7. Anjurkan pada ibu untuk control ulang 1 bulan lagi atau sewaktu –
waktu jika ada keluhan.
R/ mengetahui perkembangan janin sehingga apabila ada masalah
dapat segera ditangani.
8. Anjurkan ibu untuk minum obat yang telah diberikan.
R/ agar keluhan yang dirasakan ibu dapat berkurang.
VI. Pelaksanaan/Implementasi
Melaksanakan tindakan sesuai dengan intervensi atau rencana yang telah
disusun sesuai dengan keadaan yang mendesak terlebih dahulu. Mengacu
pada intervensi yang telah disusun.
VII.Evaluasi
Dilakukan minimal dengan menggunakan SOAP
Tanggal :
Jam :
Dx : Ny.”...” usia...tahun, G...P...AB...UK...minggu. tunggal, hidup,
letkep/leli/letsu, intrauterine dengan……….
S : Data subyektif diambil dalam bentuk anamnase.
O : Data obyektif diambil dalam bentuk observasi.
A : Kesimpulan keadaan klien.
P : Rencana untuk perencanaan.

47
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN DATA
Hari/Tanggal : Rabu, 3 Agustus 2011
Jam : 11.00 WIB
Ruangan : Ruang Kehamilan
No. Reg :-
Mahasiswa : Novia Dewi Anggraini
E. Data Subyektif
1. Biodata
Nama : Ny. S Nama suami : Tn. B
Umur : 23 tahun Umur : 25 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawati Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : Rp. 600.000/bln Penghasilan : Rp. 2.000.000/bln
Alamat : Jln. Telaga Wangi Alamat : Jln. Telaga Wangi
23 Malang 23 Malang
2. Alasan periksa
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
3. Keluhan utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya saja, tanpa ada
keluhan yang dirasakan.
4. Riwayat kebidanan
d. Menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus : Tidak Teratur, terkadang sebulan 2 kali terkadang
sebulan 1 kali
Lama : 7 hari
Banyaknya : 3 kotex/hari
Warnanya : merah
Baunya : khas darah/amis
Keluhan : dysmenorrhoe
Fluor albus : tidak

48
HPHT : 09 Juni 2011
Suami Kehamilan Persalinan Anak Nifas K
ke B
k U Penyu Jen Peno Tem Penyu BB Seks H Penyu A
e K lit is long pat Lit L /M lit SI

H A M I L I N I

e. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu

f. Riwayat kehamilan sekarang


HPHT : 09 Juni 2011
ANC : Ibu mengatakan ini adalah kunjungan keduanya.
Sebelumya ibu melakukan kunjungan di
puskesmas dan diberikan tablet B6. waktu itu ibu
mengeluh mual muntah. Dan diberikan KIE untuk
makan sedikit tapi sering.
Ibu mengatakan mendapatkan imunisasi TT
terakhir kali pada saat sebelum menikah.
5. Riwayat Pernikahan
Pernikahan ke :1
Lama pernikahan : 2 tahun
Status pernikahan : sah
Usia saat menikah : 21 tahun
6. Riwayat kesehatan yang lalu (penyakit yang pernah diderita)
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit akut atau kronis
dan tidak pernah masuk rumah sakit, tidak pernah operasi. Biasanya
sakit yang diderita ibu hanya pusing saja dan setelah minum obat
langsung sembuh.
7. Riwayat kesehatan sekarang
a.Ibu mengatakan saat ini tidak menderita suatu penyakit yang dapat
mengganggu kehamilan dan tidak dalam masa pengobatan.

49
8. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
menular, tidak ada riwayat penyakit keturunan dan tidak ada riwayat
hamil kembar.
9. Pola kebiasaan sehari-hari
a.Pola Istirahat
Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur malam ± 7 jam / hari &
tidur siang ± 1 jam / hari.
Selama hamil : Ibu mengatakan tidur malam ± 8 jam / hari dan
tidur siang ±1 jam / hari.
b. Pola Nutrisi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan makan 3x sehari dengan porsi
sedang (nasi, lauk dan sayur) dan minum air putih
± 6-8 gelas / hari.
Selama hamil : Ibu mengatakan makan 3x sehari dengan porsi
sedang (nasi, lauk dan sayur) dan minum air putih
± 8 gelas / hari.
c.Pola Aktifitas
Sebelum hamil : Ibu mengatakan bekerja setiap hari sebagai
karyawati di sebuah toko pakaian. Ibu bekerja
mulai jam 08.00 – 15.00 WIB.
Selama hamil : Ibu mengatakan bekerja setiap hari sebagai
penjaga seorang karyawati di sebuah toko
pakaian. Ibu bekerja mulai jam 08.00 – 15.00
WIB.
d. Pola Eliminasi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan BAB ± 1x / hari (warna
kuning coklat, konsistensi lembek, bau khas,
tanpa keluhan) dan BAK ± 4x / hari (warna
kuning jernih, memancar).
Selama hamil : Ibu mengatakan BAB ± 1x / hari (warna
kuning coklat, konsistensi lembek, bau khas,
tanpa keluhan) dan BAK ± 6x / hari (warna
kuning jernih, memancar).

50
e.Pola Kebersihan
Ibu mengatakan tidak ada perubahan sebelum dan selama hamil,
yaitu:
- Mandi
Ibu mengatakan setiap hari mandi 2 kali.
- Keramas
Ibu mengatakan keramas setiap 2 hari sekali.
- Ganti baju
Ibu mengatakan ganti baju2 kali sehari.
- Ganti celana dalam
Ibu mengatakan ganti celana dalam sehari 2 kali.
- Sikat gigi
Ibu mengatakan sikat gigi sehari 2 kali.
- Potong kuku
Ibu mengatakan memotong kukunya setiap 1 kali seminggu.
f. Pola Hubungan Seksual
Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual
2x dalam seminggu dan tidak ada keluhan.
Selama hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual
1x dalam seminggu dan tidak ada keluhan.
g. Pola Kebiasaan Lain
Ibu mengatakan tidak mempunyai kebiasaan merokok, minum
minuman beralkohol, mengkonsumsi jamu dan mengonsumsi obat
terlarang.
10. Riwayat psikologi, sosial, ekonomi, dan budaya
a.Psikologi
Ibu mengatakan senang dengan kehamilannya dan sangat
diharapkan oleh ibu, suami dan keluarga
b. Sosial
Ibu mengatakan hubungan dengan suami, keluarga dan
tetangga baik-baik saja
c.Budaya
Ibu mengatakan dalam keluarga masih mengadakan
selamatan 3 bulanan dan 7 bulanan.

51
d. Spiritual
Ibu mengatakan ibu dan keluarga beragama islam.
F. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : baik
b. Kesadaran : compos mentis
c. BB : BB sebelum hamil : 52 kg
BB selama hamil : 54 kg
d. TB : 148
e. LILA : 24 cm
f. TTV
1. Tekanan Darah : 110/70
2. Nadi : 88x/menit
3. Pernafasan : 24x/menit
4. Suhu : 36,5ºC
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
- Kepala: bentuk kepala oraktosefalus, bersih, rambut hitam,
tidak rontok, tidak ada kutu dan ketombe.
- Muka : Tidak anemis, tidak odema, tidak berjerawat, tidak
terdapat cloasma gravidarum.
- Mata : Mata simetris, konjungtiva berwana merah muda,
sklera berwarna putih, tidak ada bintik bitot, tidak ada
katarak, tidak ada kelainan seperti strabismus.
- Hidung : Hidung simetris, tidak ada pernafasan cuping
hidung, tidak ada pengeluaran sekret, cairan ataupun darah,
tidak ada pembesaran polip.
- Telinga : Telinga simetris, keadaan bersih, tidak ada
pengeluaran sekret, nanah ataupun darah, membran timpani
berwarna putih dan tes pendengaran positif.
- Mulut : Keadaan bersih, tidak kering, warnanya merah
muda, lidah tidak kotor, palatum bersih, tidak ada
stomatitis, tidak ada kelainan seperti labio palatum skisis

52
dan labio skisis, tidak ada perdarahan dan pembengkakan
pada gusi.
- Gigi : Gigi bersih, ada karies gigi dan tidak ada karang
gigi.
- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
bendungan vena jugularis dan tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid.
- Payudara : Payudara simetris, kulit tidak seperti kulit jeruk,
ada hiperpigmentasi pada aerola mammae, puting susu
menonjol dan belum ada pengeluaran kolustrum.
- Abdomen : Ada pembesaran uterus, ada linea nigra, tidak
ada strie gravidarum, tidak ada bekas luka operasi.
- Ekstremitas atas dan Bawah : Keadaan simetris, Tidak ada
odema, tidak ada kelainan seperti sindaktil dan polidaktil,
tidak ada varises dan turgor kulit baik.
b. Palpasi
Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe, vena
jugularis dan kelenjar tiroid
Mammae: tidak ada massa, tidak ada kolostrum
Abdomen: Leopold I: TFU belum teraba, ballottement (+)
Leopold II: tidak dilakukan
Leopold III: tidak dilakukan
Leopold IV: tidak dilakukan
c. Auskultasi
DJJ : tidak dilakukan
d. Perkusi
Reflek patella ki/ka : +/+
3. Pemeriksaan Penunjang : tidak dilakukan
4. Pemeriksaan panggul luar: tidak dilakukan
5. Skor Poedji Rochjati
Dari hasil anamnase dan pemeriksaan yang dilakukan skor ibu
adalah 2.
Ibu digolongkan kelompok resiko rendah.
6. Terapi

53
B6 diminum 3 x 1 hari
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
Dx : Ny.”S” usia 23 tahun G1P0000 AB000 UK 7-8 minggu, keadaan
umum ibu baik dengan kehamilan normal.
Ds : Ibu mengatakan hari pertama haid terakhirnya adalah 9 juni
2011
Ibu mengatakan ini adalah kehamilannya yang pertama
Do : Keadaan Umum : baik
Kesadaran : compos mentis
BB : BB sebelum hamil : 52 kg
BB selama hamil : 54 kg
TB : 148
LILA: 24 cm
TTV :
Tekanan Darah : 110/70
Nadi : 88x/menit
Pernafasan : 24x/menit
Suhu : 36,5ºC
Abdomen: Leopold I: TFU belum teraba, ballotement (+)
Masalah : Kurangnya pengetahun ibu tentang kebutuhan nutrisi pada
ibu hamil.
DS : Ibu mengatakan tidak ada perubahan pola makan sebelum
dan selama hamil, meskipun ibu tidak merasakan keluhan
yang dapat mengganggu kebutuhan nurtisinya.
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL
Abortus
IV. MENETAPKAN KEBUTUHAN SEGERA
Pemberian KIE
V. INTERVENSI
Dx : Ny.”S” usia 23 tahun, G.1P0000 AB000 UK 7-8 minggu, keadaan
umum ibu baik dengan kehamilan normal.
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan kehamilan berjalan
normal sampai aterm.

54
Kriteria hasil: 1.TTV dalam batas normal
2. TFU sesuai dengan usia kehamilan
3. Kenaikan berat badan sesuai dengan normalnya
Masalah :
DS : Ibu mengatakan tidak ada perbedaan nutrisi sebelum dan
selama hamil.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan
pengetahuan ibu tentang kebutuhan nutrisi ibu hamil bertambah.
Kriteria Hasil: 1. Ibu mampu mengulang kembali penjelasan yang telah
diberikan.
2. Kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi
3. Berat badan ibu meningkat
Intervensi:
1. Jelaskan pada ibu tentang tanda bahaya dalam
kehamilan
R/ agar ibu dapat mengenali tanda bahaya secara dini
dan langsung berkonsultasi pada tenaga kesehatan,
sehingga masalah dapat teratasi.
2. Berikan KIE pada ibu tentang:
- Pola nutrisi
- Pola istirahat
- Pola aktivitas
- Hubungan seksual
R/ untuk menambah pengetahuan ibu.
3. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya pemenuhan
kebutuhan nutrisi pada ibu hamil.
R/ agar ibu mengerti tentang pentingnya nutrisi pada
ibu hamil.
4. Anjurkan pada ibu untuk minum obat yang telah
diberikan secara teratur.
R/ untuk menjaga kondisi ibu dan kehamilannya agar
tetap sehat.
5. Anjurkan pada ibu untuk control ulang pada 1
September 2011 atau sewaktu-waktu bila ada keluhan.

55
R/ mengetahui perkembangan janin, sehingga apabila
ada masalah dapat segera ditangani.
VI. IMPLEMENTASI
Hari/ Tanggal : Rabu, 3 Agustus 2011 Jam : 11.20 WIB
Dx : Ny.”S” usia 23 tahun, G1P0000 AB000 UK 7-8 minggu, keadaan
umum ibu baik dengan kehamilan normal.
1. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada
kehamilan usia muda seperti:
a. perdarahan pervaginam
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal
adalah yang merah, perdarahan yang banyak, atau
perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat
berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan
ektopik. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang
tidak normal adalah merah, banyak, dan kadang-
kadang tidak selalu disertai dengan rasa nyeri.
Perdarahan semacam ini berarti plasenta previa atau
abrupsio plasenta.
b. mual muntah berlebihan
Mual dan muntah adalah gejala yang sering
ditemukan pada kehamilan trimester I. Mual biasa
terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6
minggu setelah HPHT dan berlangsung selama 10
minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya
kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum.
Mual dan muntah yang sampai mengganggu
aktifitas sehari-hari dan keadaan umum menjadi
lebih buruk, dinamakan Hiperemesis Gravidarum
c. nyeri perut yang hebat
Nyeri perut yang mungkin menunjukkan masalah
yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang
hebat, menetap, dan tidak hilang setelah istirahat.
Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan
ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan

56
pre term, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi
uterus, abrupsio plasenta, infeksi saluran kemih atau
infeksi lainnya
d. selaput kelopak mata pucat
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan
keadaan hemoglobin di bawah 11gr% pada trimester
I dan III, <10,5 gr % pada trimester II. Anemia
dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi
dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya
saling berinteraksi. Anemia dapat ditangani dengan
minum tablet zat besi dan istirahat cukup.
Komplikasi anemia dalam kehamilan memberikan
pengaruh langsung terhadap janin sedangkan
komplikasi pada kehamilan trimester I yaitu anemia
dapat menyebabkan terjadinya missed abortion,
kelainan congenital, abortus/keguguran.
e. demam tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC
dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam
tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam
kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan
istirahat baring, minum banyak dan mengompres
untuk menurunkan suhu.
2. Memberikan KIE pada ibu:
a. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi
makanan yang bergizi serta menambah porsi dan
frekuensi makan ibu. Yaitu makan minimal 4 kali
sehari lengkap dengan lauk, sayur dan
mengkonsumsi buah setiap hari. Agar kebutuhan
nutrisi ibu dan janin terpenuhi
b. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang teratur,
dan pada malam hari tidur lebih awal agar kondisi
ibu stabil.

57
c. Menganjurkan ibu untuk tidak banyak berdiri dan
tidak menggunakan sepatu hak tinggi untuk
mengantisipasi agar ibu tidak terjatuh dan kaki ibu
tidak bengkak serta menghindari terjadinya
perdarahan.
d. Menjelaskan pada ibu bahwa berhubungan seksual
pada trimester I tidak apa-apa. Asalkan frekuensi
tidak sering dan jika ada nyeri dan perdarahan
hubungan seksual harus dihentikan. Hal itu dapat
memicu terjadinya abortus.
3. Menjelaskan pada ibu bahwa pemenuhan kebutuhan nutrisi
sangat penting pada ibu hamil, karena pada trimester
pertama nutrisi yang dikonsumsi oleh janin digunakan
untuk pembentukan organ-organ tubuh. Jadi agar
pembentukan organ terjadi dengan sempurna, ibu harus
mengkonsumsi makanan yang bergizi.
4. Menganjurkan pada ibu untuk minum obat yang telah
diberikan secara teratur.
5. Menganjurkan pada ibu untuk control ulang pada 1
September 2011 atau sewaktu-waktu bila ada keluhan.
VII. EVALUASI
Dx : Ny.”S” usia 23 tahun, G1P0000 AB000 UK 7-8 minggu, keadaan
umum ibu baik dengan kehamilan normal.
S : Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan
petugas.
O : Ibu dapat megulang kembali penjelasan yang telah diberikan.
A : Sebagian masalah teratasi.
P : Lanjutkan intervensi
- Anjurkan ibu untuk minum obat secara teratur
- Anjurkan ibu untuk control ulang pada tanggal 1 September 2011
atau sewaktu-waktu bila ada keluhan.

58
BAB V
PEMBAHASAN

Setalah melakukan tindakan asuhan kebidanan pada Ny.”S” usia 23 tahun,


G1P0000 AB000 UK 7-8 minggu didapatkan hasil bahwa keadaan umum ibu baik
san kehamilannya normal tanpa ada keluhan yang dirasakan oleh ibu. Dalam
pengkajian data, didapatkan masalah bahwa kurangnya pengetahuan ibu tentang
pemenuhan kebutuhan nutrisi pada ibu hamil. Hal itu dapat diketahui dari
pernyataan ibu yang mengatakan bahwa tidak ada perubahan pola nutrisi sebelum
dan selama kehamilan. Padahal pemenuhan kebutuhan nutrisi pada ibu hamil
memiliki peranan yang sangat penting. Karena pada trimester pertama nutrisi dari
ibu digunakan untuk pembentukan organ-organ janin. Sehingga jika kebutuhan
nutrisi kurang terpenuhi dapat memungkinkan terjadinya kecacatan pada bayi.
Oleh karena itu bidan memberikan KIE pada ibu tentang pentingnya nutrisi bagi
ibu hamil. Dan diharapkan ibu mengerti dan menerapkan penjelasan yang telah
diberikan oleh bidan.
Dalam pelaksanaan tindakan di lapangan, terdapat kesenjangan antara teori
dengan praktek. Pada pelaksanaan pengkajian data obyektif, pengukuran panggul
luar tidak dilakukan. Padahal pemeriksaan panggul luar sangat penting dilakukan
pada primi gravida untuk mendeteksi dini adanya kemungkinan panggul sempit.
Tetapi pada saat itu tidak dilakukan dikarenakan tidak tersedianya alat untuk
mengukur panggul luar. Sehingga ada kesenjangan antara teori dengan praktek.
Selain itu, pelayanan Ante Natal Care yang di lakukan belum memenuhi
standar minimal ANC yaitu 7T yang meliputi menimbang berat badan, mengukur
tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi TT, pemberian
tablet besi, tes penyakit menular seksual dan temu wicara dalam rangka persiapan
rujukan. Tetapi asuhan yang diberikan telah sesuai dengan masalah yang dihadapi
oleh pasien saat itu. Sehingga terdapat kesenjangan antara teori dengan praktek.

59
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny.”S” usia 23 tahun,
G1P0000 AB000 UK 7-8 minggu, keadaan umum ibu baik dengan kehamilan
normal didapatkan masalah bahwa kurangnya pengetahuan ibu tentang
kebutuhan nutrisi pada ibu hamil.Oleh karena itu sangat penting bagi tenaga
kesehatan untuk memberikan KIE agar masalah yang dialami ibu dapat
teratasi.
Dalam pelaksanaan tindakan di lapangan terdapat kesenjangan antara
teori dengan praktek. Yaitu pada pengkajian data obyektif pengukuran panggul
luar tidak dilakukan. Hal itu dikarenakan tidak tersedianya alat untuk
mengukur panggul luar. Padahal pengukuran panggul luar samgat penting
dilakukan pada primigravida untuk mendeteksi secara dini adanya
kemungkinan panggul sempit.
Selain itu pelayanan Ante Natal Care yang di lakukan belum memenuhi
standar minimal ANC yaitu 7T yang meliputi menimbang berat badan,
mengukur tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi
TT, pemberian tablet besi, tes penyakit menular seksual dan temu wicara
dalam rangka persiapan rujukan. Tetapi asuhan yang diberikan sesuai dengan
masalah yang dihadapi oleh ibu saat itu. Sehingga terdapat kesenjangan antara
teori dengan prektek.
5.2 Saran
a. Lahan praktek
Penulis mengharapkan Puskesmas Kendalsari dapat menyediakan jangka
panggul, sehingga para mahasiswa PKL dapat menerapkan teori yang telah
didapat serta tetap memberikan pelayanan yang baik pada masyarakat seperti
sekarang ini. Serta dapat meningkatkan pelayanan secara maksimal dan
lebih baik lagi.
b. Masyarakat

60
Penulis mengharapkan agar masyarakat lebih memiliki kesadaran yang
penuh akan pentingnya memeriksakan kehamilannya secara rutin. Serta
segera mendatangi fasilisas kesehatan bila terdapat keluhan.

c. Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat melakukan Ante Natal Care dengan tepat dan
benar. Serta tetap belajar untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman yang
baru.
d. Institusi
Penulis mengharapkan agar dari pihak institusi tetap memberikan teori
secara tepat dan benar, serta lebih meningkatkan kualitas dari pendidikan
terhadap mahasiswa.

61
DAFTAR PUSTAKA

Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta:


Salemba Medika.
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
http://morningcamp.com diakses pada Senin, 8 Agustus 2011
http://lenteraimpian.wordpress.com/2010/02/12/perubahan-anatomi-dan-adaptasi-
fisiologis-pada-ibu-hamil-2/ diakses pada Senin, 8 Agustus 2011
http://muallimat.blogspot.com/2009/09/askeb-asuhan-antenatal-care-anc.html
diakses pada Senin, 8 Agustus 2011
http://lenteraimpian.wordpress.com diakses tanggal 4 September 2011

62

Anda mungkin juga menyukai