Anda di halaman 1dari 3

Cara Menghitung Watt dan Lumen Lampu

Lampu hemat energi cocok untuk Anda yang membutuhkan ruangan terang tanpa harus
mengkhawatirkan biaya pemakaian listrik per bulan. Jadi, ketahui bagaimana cara menghitung
watt dan lumennya ya.

Anda ingin memasang instalasi lampu penerangan di dalam suatu ruangan? Namun, Anda masih
bingung bagaimana cara menghitung kebutuhan cahaya di ruang tersebut dan berapa jumlah titik
lampu yang dibutuhkan? Atau Anda telah memasang beberapa lampu tetapi belum mendapatkan
hasil penerangan yang diinginkan.

Ketika ada rencana untuk memasang lampu, mungkin di satu sisi, Anda menginginkan
penerangan yang cukup untuk suatu ruangan. Tapi, di sisi lain, pasti Anda tidak mau memasang
lampu terlalu terang karena takut menyebabkan pemborosan listrik yang berlebihan. Hmm,
sebenarnya apa saja sih yang Anda perlu perhatikan dalam memilih lampu dan bagaimana cara
menentukan lampu yang hemat dan bisa maksimal untuk memberikan penerangan? Simak
penjelasan dari Orento lewat artikel ini!

Ketahui standar pencahayaan

Tingkat pencahayaan memiliki nilai yang berbeda-beda karena disesuaikan dengan fungsi dari
ruangan tersebut. Tapi, umumnya standar pencahayaan ruang adalah sebagai berikut:

Teras, standar pencahayaan: 60 LUX

Ruang tamu, standar pencahayaan: 120 – 150 LUX

Ruang makan, standar pencahayaan: 120 – 250 LUX

Ruang kerja, standar pencahayaan: 120 – 250 LUX

Kamar tidur, standar pencahayaan: 120 – 250 LUX

Kamar mandi, standar pencahayaan: 250 LUX

Dapur, standar pencahayaan: 250 LUX

Garasi, standar pencahayaan: 60 LUX

LUX adalah satuan metrik ukuran cahaya pada suatu permukaan.

Kenali ruangan dan ada berapa titik lampu

Hitung luas ruangan (dalam satuan meter) tersebut, dengan rumus panjang (p) x lebar (l) dan ada
berapa titik lampu di dalam ruangan tersebut.
Ketahui penjelasan watt dan lumen

Watt adalah jumlah energi yang digunakan oleh lampu untuk menghasilkan cahaya, sedangkan
lumen adalah unit yang digunakan untuk mengukur output cahaya (tingkat terang) dari sebuah
lampu. Umumnya, 1 Watt Lampu menghasilkan 75 Lumen. Lampu dengan watt rendah,
memiliki daya pemakaian listrik yang rendah.  Sedangkan semakin tinggi lumennya, maka
cahaya yang dihasilkan akan semakin terang.

Mulai menghitung kebutuhan watt lampu

Contoh:

Andi ingin memasang 2 titik instalasi lampu di ruang makan yang ukurannya 5 x 4 meter dengan
pencahayaan 150 lux. Kira-kira, berapa lumen yang Andi butuhkan?

Rumus:

Ø = L x W x CU x LLF / 2

Keterangan:

N = Jumlah titik lampu

E = Kuat penerangan (Lux), rumah atau apartemen standar 100lux – 250lux

L = Panjang (Length) ruangan dalam satuan Meter

W = Lebar (Width) ruangan dalam satuan Meter.

Ø = Total nilai pencahayaan lampu dalam satuan LUMEN

LLF = (Light Loss Factor) atau Faktor kehilangan atau kerugian cahaya, biasa nilainya antara
0,7–0,8

Cu = (Coeffesien of Utillization)

n = Jumlah Lampu dalam 1 titik

Jawab:

Ø = 150 x 20 x 0,5 x 0,7 / 2

   = 1.050 / 2

   = 525 lumen


Kesimpulan

Dengan luas ruang makan 20m dan terdapat dua titik lampu dengan tingkat terang 150 lux, Andi
membutuhkan 525 lumen.

Berikut adalah pilihan lampu hemat energi yang sesuai dengan kebutuhan lumen di ruang
makan Andi:

Philips LED Bulb (7 watt, 600 lumen, harga Rp24.000)

LED Downlight ASSA (7 watt, 525 lumen, harga Rp207.000)

LED Panasonic NEO (7 watt, 539 lumen, harga Rp20.500)

LED SMD (7 watt, 575 lumen, harga Rp49.500)

Bagaimana dengan tips hitung kebutuhan lampu yang kami berikan? Semoga bisa berguna untuk
Anda yang ingin memasang instalasi lampu atau yang kurang puas dengan penerangan ya. So,
kalau Anda suka dengan tips yang kami berikan dan ingin mendapatkan tips yang lainnya? Kamu
bisa temukan semuanya di

Anda mungkin juga menyukai