Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM STATISTIKA INDUSTRI

Disusun Oleh:
Kelompok/ Kelas : 4 (Empat)/ 2ID04
Nama (NPM) : 1. Alto Michael Sepatondu (30419581)
2. Duta Osama (31419921)
3. Donny P.Tambunan (31419915)
4. Hidayatullah (32419821)
5. Jihan Adelia (33419155)
6. Widya Isti Pangetsu (36419592)
Hari/ Shift : Jumat/ III (Tiga)
Modul : Statistika Nonparametrik

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI DASAR


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2

2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju
banyak perusahaan mengambil langkah inisiatif untuk mengembangkan produk
yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Perusahaan perlu melakukan
perkembangan dan pengamatan mengenai suatu hal untuk menghasilkan suatu
produk yang berkualitas, di dalam kegiatan produksi perusahaan mempunyai dua
sampel dengan variabel dan faktor-faktor pendukung. Masalah yang terjadi yaitu
data-data perusahaan tersebut tidak memenuhi asumsi-asumsi yang ada pada
statistik parametrik misalnya distribusi probabilitas untuk pengambilan sampel
dan bentuk varians. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan statistik
nonparametrik menggunakan uji Wilcoxon dan uji Chi-Square yang ada di dalam
Ilmu statistik.
Statistika adalah ilmu yang berkaitan dengan tata cara (metode)
pengumpulan data, analisis data, dan interpretasi hasil analisis untuk mendapatkan
informasi guna penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan. Ilmu statistika
diperlukan dalam sebuah perusahaan, salah satunya adalah ilmu statistika
mengenai nonparametrik. Nonparamterik merupakan uji statistika yang biasanya
disebut dengan distribution-free. Istilah ini menyatakan bahwa dalam data yang
digunakan dalam nonparametrik tidak perlu mengikuti suatu distribusi tertentu.
Uji nonparametric dibagi menjadi 2 yaitu uji Wilcoxon dan uji Chi-Square .Uji
Wilcoxon merupakan pengujian untuk mengukur signifikansi perbedaan antara
dua kelompok data berpasangan berskala ordinal atau interval berdistribusi tidak
normal dan uji Chi-Square merupakan pengujian hipotesis yang di dalamnya
membahas perbandingan antara frekuensi sampel yang terjadi dengan frekuensi
harapan.
3

PT ABCD merupakan perusahaan yang bergerak dalam memproduksi dan


mendistribusikan air mineral.PT ABCD ingin mengetahui apakah ada pengaruh
permintaan jumlah permintaan air mineral terhadap 20 motif kemasan antara
sebelum dan sesudah dilakukan inovasi jika sebelum diadakannya penyediaan air
mineral bermotif dan sesudah diadakannya penyediaan air mineral dengan
menggunakan uji uji Wilcoxon dan uji Chi-Square bermotif, PT ABCD juga ingin
mengetahui apakah ada perbedaan jumlah permintaan air mineral terhadap lima
jenis kemasan dan lima jenis media promosi dengan menggunakan uji Wilcoxon
dan Uji-Chi-Square taraf nyata proses manufaktur yaitu sebesar 5% atau 0,05.
Harapan perusahaan adalah untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan
jumlah permintaan secara signifikan dan ada atau tidaknya hubungan kebebasan
antar faktor agar perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat dalam
memproduksi produknya

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan merupakan pokok dilakukan kegiatan penulisan yang
sesuai dengan konteks. Tujuan penulisan ditunagkan melalui pikiran, gagasan, dan
perasaan seseorang. Tujuan penulisan digunakan untuk membuat kesimpulan
yang diperoleh dari pengolahan data. Adapun tujuan dari penulisan pada laporan
akhir modul Statistika Nonparametrik ini, adalah sebagai berikut .
1. Mengetahui apakah terdapat perbedaan jumlah permintaan air mineral ketika
sebelum diberikan inovasi dan sesudah diberikan inovasi pada 20 jenis
kemasan dengan taraf nyata yang digunakan sebesar 5%.
2. Mengetahui ada atau tidaknya hubungan kebebasan antara jenis kemasan dan
jenis media promosi terhadap jumlah permintaan air mineral dengan taraf nyata
yang digunakan sebesar 5%.
4

BAB II
PEMBAHASAN DAN ANALISIS

2.1 Uji Wilcoxon


Uji urutan bertanda Wilcoxon diperkenalkan pertama kali oleh Frank
Wilcoxon pada tahun 1945 sebagai penyempurnaan dari uji tanda. Uji urutan
bertanda Wilcoxon memperhatikan tanda perbedaan positif dan negatif serta
memperhatikan besarnya beda dalam menentukan apakah ada perbedaan nyata
antara data pasangan yang diambil dari sampel atau sampel yang berhubungan
(Hasan, 2002)

2.1.1 Studi Kasus Uji Wilcoxon


PT ABCD adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang produksi
air mineral. PT ABCD sedang melakukan metode baru dalam motif kemasan air
mineral yang bermotif Batik, Anime, Alam, Transparan, Sablon, Gravity, Abstrak,
We Were Bears, Flamingo, Angry Bird, Marvel, Toy Story, Hello Kitty, Minion,
Doraemon, Unicorn, Spongebob, Tom & Jerry, Boboboi, Dragon Ball, perusahan
ingin melakukan pengamatan terhadap jumlah permintaan sebelum inovasi dan
sesudah inovasi pada keduapuluh motif kemasan air mineral, berikut ini adalah
data hasil pengamatan selama 20 hari.

Tabel 2.1. Data Hasil Pengamatan Wilcoxon


Motif Kemasan Sebelum Inovasi Sesudah Inovasi
Batik 162 166
Anime 152 165
Alam 167 162
Transparan 157 170
Sablon 172 183
5

Motif Kemasan Sebelum Inovasi Sesudah Inovasi


Gravity 177 182
Abstrak 147 161
We Were Bears 172 186
Flamingo 167 163
Angry Bird 172 177
Marvel 157 179
Toy Story 167 175
Hello Kity 142 186

Tabel 2.1. Data Hasil Pengamatan Wilcoxon(Lanjutan)


Motif Kemasan Sebelum Inovasi Sesudah Inovasi
Minion 147 171
Doraemon 177 164
Unicorn 172 179
Spongebob 187 184
Tom & Jerry 162 173
Boboboi 165 167
Dragon Ball 170 176

Berdasarkan data yang telah diambil, perusahaan ingin menguji apakah


terdapat perbedaan jumlah permintaan yang signifikan dari sebelum inovaasi
motif pada kemasan.

2.1.2 Perhitungan Manual Uji Wilcoxon


Uji Wilcoxon termasuk ke dalam statistik nonparametrik, data yang
digunakan berupa skala nominal dan ordinal. Metode yang dapat digunakan
untuk pengujian dua sampel yang berpasangan yang paling umum adalah uji
tanda. Perhitungan uji Wilcoxon dengan uji tanda ini menggunakan tanda positif
dan negatif perbedaan data pengamatan berpasangan sebelum dan sesudah diberi
perlakuan. Perhitungan manual uji Wilcoxon adalah bentuk pengolahan data dari
studi kasus untuk menguji apakah terdapat peningkatan jumlah permintaan yang
signifikan dari sebelum diberi motif dan sesudah diberi motif. Berikut ini adalah
langkah-langkah perhitungan manual dari studi kasus uji Wilcoxon.
a. Formulasi hipotesis
Formulasi hipotesis adalah suatu perumusan yang bersifat sementara
mengenai sesuatu hal yang harus diuji kebenarannya. Formulasi hipotesis
6

ditentukan berdasarkan hasil penelitian atau pengamatan.


H0 : Tidak terdapat perbedaan ketika sebelum dan sesudah pemberian motif
pada kemasan terhadap jumlah permintaan
H1 : Terdapat perbedaan ketika sebelum dan sesudah pemberian motif pada
kemasan terhadap jumlah permintaan
b. Taraf nyata (α) dan nilai T tabel
Taraf nyata atau yang biasa disebut juga tingkat nyata ini merupakan istilah
yang digunakan dalam statistik sebagai acuan untuk mengetahui apakah
sesuatu yang diberikan terhadap suatu objek akan dapat memberikan dampak
dan biasanya terdiri dari 1%, 5% dan 10%. T tabel adalah suatu nilai tertentu
yang digunakan sebagai pembanding, apakah sebuah pengujiian dikatakan
signifikan atau tidak.
α = 5% =0,05
n = 20
T0,05(20) = 52
c. Kriteria pengujian

Kriteria pengujian adalah suatu bentuk pembuatan keputusan dalam


menerima atau menolak hipotesis nol (H0) dengan cara membandingkan
nilai α tabel distribusinya (nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya. Kriteria
yang digunakan adalah sebagai berikut :
H0 diterima apabila T0 ≥ T0,05(20) = 52

H0 ditolak apabila T0 < T0,05(20) = 52


d. Uji statistik

Uji statistik merupakan rumus-rumus yang berhubungan dengan distribusi


tertentu dalam pengujian hipotesis. Uji statistik juga merupakan perhitungan
untuk menduga parameter data sampel yang di ambil secara random dari
sebuah populasi.
X = Sebelum diberikan Inovasi
Y = Sesudah diberikan Inovasi
7

Tabel 2.2. Data Perhitungan Uji Wilcoxon


Agen Sebelum Sesudah (Y-X) Jenjang Tanda Jenjang
Supplier Inovasi Inovasi + -
Batik 162 166 4 3,5 3,5
Anime 152 165 13 14 14
Alam 167 162 -5 6 6
Transparan 157 170 13 14 14
Sablon 172 183 11 11,5 11,5
Gravity 177 182 5 6 6
Abstrak 147 161 14 16,5 16,5
WeWere 16,5 16,5
172 186 14
Bears
Flamingo 167 163 -4 3,5 3,5
Angry Bird 172 177 5 6 6
Marvel 157 179 22 18 18
Toy Story 167 175 8 10 10
Hello Kity 142 186 44 20 20
Tabel 2.2. Data Perhitungan Uji Wilcoxon(Lanjutan)
Minion 147 171 24 19 19
Doraemon 177 164 -13 14 14
Unicorn 172 179 7 9 9
Spongebob 187 184 -3 2 2
Tom&Jerr 162 173 11 11,5 11,5
y
Boboboi 165 167 2 1 1
Dragon 170 176 6 8 8
Ball
Total 184,5 25,5
Nilai T hitung yang didapat dari uji peringkat bertanda wilcoxon adalah
25,5.
c. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan sebuah gagasan yang tercapai pada akhir
pengamatan, dengan kata lain kesimpulan adalah hasil dari suatu
pengamatan. Berikut hasil kesimpulannya dimana T hitung lebih kecil
dari T tabel (T0 = 25,5 < T0,05(20) = 52 maka ditolak, terdapat
perbedaan antara sebelum dan sesudah inovasi pada jumlah permintaan
20 jenis motif kemasan.

2.1.3 Analisis Perhitungan Manual Uji Wilcoxon


Uji wilcoxon (uji tanda) termasuk kedalam statistik non-parametrik, data
yang digunakan berupa skala nominal dan ordinal. Uji ini menggunakan dua
sampel yang saling berhubungan (berpasangan) yang bertujuan untuk mengetahui
8

apakah keduanya mempunyai hubungan. Uji wilcoxon merupakan alternatif lain


dari uji t untuk data berpasangan (t-paired), pada uji wilcoxon data harus
dilakukan pengurutan (ranking) sebelum di lakukan untuk pengujian
Berdasarkan hasil perhitungan manual dari data studi kasus uji Wilcoxon
diatas, taraf nyata yang digunakan adalah sebesar 0,05 karna umum dipakai pada
bidang industry. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya batas toleransi dalam
menerima kesalahan hasil hipotesis terhadap nilai parameter populasi adalah
sebesar 0,05. Berdasarkan studi kasus diatas yaitu perusahaan ingin perbandingan
signifikan antara sebelum diberi inovasi dan setelah diberi inovasi, maka bentuk
pengujian yang dipakai adalah pengujian dua arah. Hipotesis H 0 menunjukkan
bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara jumlah permintaan dari sebelum
diberi inovasi dan setelah diberi inovasi. Hipotesis alternatifnya H1 adalah
terdapat perbedaan jumlah permintaan yang signifikan dari sebelum diberi hiasan
terhadap sesudah diberi hiasan.
Berdasarkan taraf nyata yang digunakan yaitu sebesar 0,05, banyak sampel
yang terdapat dalam studi kasus adalah 20, dan bentuk pengujian yang dipakai
adalah pengujian dua arah maka nilai kritis yang didapat dari tabel uji Wilcoxon
adalah sebesar 52, jika T hitung yang didapat lebih dari sama dengan nilai T tabel
yang diperoleh, maka hipotesis H0 diterima yang menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan jumlah permintaan yang signifikan dari sebelum diberi inovasi
dengan setelah diberi inovasi, jika T hitung yang didapat kurang dari T tabel,
maka hipotesis H0 ditolak yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jumlah
permintaan yang signifikan dari sebelum diberi inovasi dengan setelah diberi
inovasi. Berdasarkan perhitungan uji statistik dengan pengujian urutan bertanda
Wilcoxon, karena studi kasus mempertanyakan tentang perbedaan signifikan
antara sebelum diberi inovasi dan setelah diberi inovasi, maka T hitung yang
digunakan adalah T hitung dengan tanda jenjang negatif (-), maka didapatkan nilai
T hitung sebesar 25,5 diambil pada nilai tanda jenjang negatif, sesuai dengan
kriteria pengujian jika T hitung 25,5 < T tabel 52, maka hipotesis H 0 ditolak, jadi
9

terdapat perbedaan jumlah permintaan yang signifikan dari sebelum diberi inovasi
dengan sesudah diberi inovasi.

2.1.4 Pengolahan software Uji Wilcoxon


Aplikasi SPSS (Statistical Package for the Social Sciences 16.0)
merupakan aplikasi statistika yang digunakan dalam mengukur dan mengetahui
data untuk tujuan tertentu dan berbagai keperluan dengan menggunakan metode
teknik statistik. Aplikasi SPSS dapat membaca berbagai jenis data, seperti
menganalisis uji Wilcoxon. Perusahaan dalam rangka ingin mengetahui pengaruh
yang terjadi dari berbagai faktor dan variabel dengan menggunakan uji Wilcoxon.
Pengujian Wilcoxon dengan menggunakan aplikasi SPSS, pertama dengan
membuka aplikasi SPSS kemudian membuka Variable View. Pada kolom name
mengisi dengan faktor dan variabel yang akan diolah datanya, yaitu motif
kemasan, sebelum diberi inovasi dan sesudah diberi inovasi, kemudian pada
kolom Type pada motif kemasan mengubah menjadi string dan untuk sebelum
diberi inovasi dan sesudah diberi inovasi mengubah menjadi numeric, kemudian
mengubah pada kolom widht menjadi angka 8, kemudian mengubah pada kolom
Decimals menjadi angka 0, kolom Label dikosongkan, pada bagian Missing
dikosongkan, kemudian mengubah Columns dengan angka 8, kemudian
mengubah pada Align menjadi Center untuk bagian agen supplier ,lalu Right
untuk bagian sebelum diberi inovasi dan sesudah diberi inovasi, serta mengubah
Measure pada bagian motif kemasan menjadi Nominal, dan mengubah pada
bagian sebelum dan sesudah diberi inovasi dengan Scale. Berikut ini merupakan
gambar 2.1 yaitu gambar Variabel View Uji Wilcoxon

Gambar 2.1 Variable View Uji Wilcoxon


Kemudian pada bagian Values, mengklik pada bagian titik tiga pada kolom
motif kemasan, kemudian memasukan daftar motif kemasan, setelah semuanya
selesai dimasukkan lalu memilih OK. Berikut ini merupakan gambar 2.2 yaitu
gambar Value Labels Uji Wilcoxon
10

Gambar 2.2 Value Labels Uji Wilcoxon


Langkah selanjutnya mengklik Data View. kemudian mengisi data sebanyak
20 data pada motif kemasan pada saat sebelum dan sesudah diberi inovasi. Berikut
ini merupakan gambar 2.3 yaitu gambar Data View Uji Wilcoxon.

Gambar 2.3 Data View Uji Wilcoxon


Langkah selanjutnya memilih Analyze pada menu, kemudian memilih
Nonparametric Tests, lalu memilih 2 Related Samples. Berikut ini merupakan
gambar 2.4 yaitu gambar Analyze Uji Wilcoxon

Gambar 2.4 Analyze Uji Wilcoxon


Langkah selanjutnya akan muncul kotak Two-Related-Samples Tests,
kemudian mengisi Variable 1 dengan variabel Sebelum diberi Inovasi, kemudian
mengisi pada Variabel 2 dengan variabel Sesudah diberi Inovasi, kemudian
11

memberi centang pada Wilcoxon, kemudian memilih OK. Berikut ini merupakan
gambar 2.5 yaitu gambar Two-Related-Samples Teets Uji Wilcoxon.

Gambar 2.5 Two-Related-Samples Tests Uji Wilcoxon


Berikut adalah hasil Output dari pengolahan software uji Wilcoxon berupa
tabel Ranks dan tabel Test Statistics. Berikut ini merupakan Gambar 2.6 yaitu
gambar Output Ranks Uji Wilcoxon

Gambar 2.6 Output Ranks Uji Wilcoxon


Tabel pertama adalah tabel Ranks yang akan menampilkan nilai jumlah data
yang diwakilkan dengan huruf N, Mean Rank dan Sum of Ranks terhadap
Negative Ranks, Positive Ranks dan Ties. Berikut adalah hasil Output yang
dihasilkan dari pengolahan software, tabel kedua yaitu tabel Test Statistics.
Berikut ini merupakan gambar 2.7 yaitu gambar Output Test Statistics Uji
Wilcoxon

Gambar 2.7 Output Test Statistics Uji Wilcoxon


Output Test Statistics diatas menampilkan nilai Z hitung dari pengolahan
software. Selain menampilkan nilai Z hitung, Output ini juga menampilkan nilai
Asymp.Sig.(2-tailed).
12

2.1.5 Analisis Pengolahan software Uji Wilcoxon


Berdasarkan hasil output pengolahan software pada Gambar 2.6 Output
Ranks, pada kolom N diperoleh jumlah data pada negative ranks yang merupakan
sampel dengan nilai kelompok kedua lebih rendah dari nilai kelompok pertama
yaitu sebanyak 4 data, pada angka tersebut terdapat huruf a di atas angka 4, yang
berarti terdapat penurunan jumlah permintaan pada air mineral sebelum dan
sesudah diberi inovasi bernilai negatif yaitu sebanyak 4 data. Kemudian diperoleh
jumlah positive ranks sebanyak 16 data, kemudian pada angka tersebut juga
terdapat huruf b di atas angka 16, yang berarti terjadi peningkatan jumlah
permintaan pada air mineral sebelum dan sesudah diberi inovasi bernilai positif
yaitu sebanyak 16 data. Hasil pada output tersebut juga menunjukkan jumlah ties
yang sebanyak 0, pada angkat tersebut terdapat huruf “c” di atas angka 0, yang
berarti tidak terdapat jumlah yang sama di antara jumlah permintaan pada air
mineral sebelum dan sesudah diberi inovasi. Kemudian pada kolom sum of ranks
menunjukkan total nilai jenjang pada jenjang bernilai negatif sebesar 25,50, yang
artinya penjumlahan sejumlah jenjang yang bernilai negatif yang telah diolah dan
diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar sebesar 25,50, kemudian pada
total nilai jenjang bernilai positif sebesar 184,50, yang artinya penjumlahan
sejumlah jenjang yang bernilai positif yang telah diolah dan diurutkan dari yang
terkecil sampai yang terbesar sebesar 184,50. Kolom mean rank diperoleh dari
sum of ranks dari negative ranks yaitu sebesar 25,50 dibagi dengan jumlah data
atau N dari negative ranks yaitu sebanyak 4, maka diperoleh hasil sebesar 6,38
untuk mean rank dari negative ranks, begitu pula dengan memperoleh hasil mean
rank dari positive ranks, dengan jumlah sum of ranks dari positive ranks yaitu
sebesar 184,50 dibagi dengan jumlah data atau N dari positive ranks yaitu
sebanyak 16, maka diperoleh hasil sebesar 11,53.
Berdasarkan hasil Output Test Statistics, menunjukkan nilai Z dari
pengolahan data Wilcoxon sebesar -2,971 berdasarkan dari jenjang yang bernilai
negatif, dikarenakan data dianalisis menurut perbedaan jumlah permintaan
sebelum dan sesudah diberi inovasi. Nilai pada Z tabel dengan taraf nyata sebesar
13

0,05 sebesar 1,645, jika nilai Z pada software sebesar -2,971, maka nilai Z pada
software lebih besar dari nilai Z tabel, yang artinya H0 ditolak dan H1 diterima,
yang berarti adanya pengaruh peningkatan dalam pemberian inovasi pada air
mineral tersebut terhadap jumlah permintaan produk. Nilai Asymp. Sig. (2 tailed)
sebesar 0,003, yang dimana lebih kecil dari nilai probabilitas yang digunakan
yaitu sebesar 0,05, maka H0 ditolak, yang berarti terdapat perbedaan jumlah
permintaan yang disebabkan oleh pemberian inovasi pada air mineral.

2.2 Uji Chi-Square


Uji Chi-Square adalah salah satu jenis uji komparatif nonparametrik yang
dilakukan pada dua variabel, dimana skala data kedua variabel adalah nominal.
Uji Chi-Square berguna untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah
variabel nominal dan mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang satu
dengan variabel nominal lainnya (C = Coefisien of contingency). Menurut Hasan
(2001), distribusi Chi-Square adalah distribusi dengan variabel random kontinu,
dengan bentuk distribus yang ditentukan oleh derjat bebas. Pengujian hipotesisnya
biasa digunakan untuk mengetahui perbedaan antara frekuensi pengamatan
dengan frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis).

2.2.1 Studi Kasus Uji Chi-Square


PT ABCD adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang produksi air
mineral. PT ABCD melakukan penelitian selama 1 bulan pada bulan November
untuk mengetahui ada atau tidak nya hubungan media promosi dan jenis kemasan
terhadap jumlah permintaan berikut adalah data hasil penilitian dari rata-rata
jumlah permintaan.
Tabel 2.3 Data Hasil Pengamatan Chi-Square
Media Jenis Kemasan
14

Botol Botol Botol


Promosi Gelas Galon
Kecil Sedang Besar
Social
71 70 75 71 81
Media
Brosur 72 85 80 76 72
Catalog 73 83 78 68 78
Iklan TV 72 82 76 82 80
Spanduk 79 73 75 73 75

Berdasarkan data pengamatan, Perusahaan ingin mengetahui apakah terdapat


hubungan antara media promosi dengan jenis kemasan terhadap jumlah
permintaan menggunakan taraf nyata 5% dengan dilakukan penelitian selama 1
bulan.

2.2.2 Perhitungan Manual Uji Chi-Square


Uji Chi-Square adalah salah satu jenis uji komparatif non parametrik yang
dilakukan pada dua variabel yaitu warna dan ukuran, dimana skala data kedua
variabel adalah nominal. Berikut data perhitungan untuk uji Chi-Square.
a. Formulasi hipotesis
Formulasi hipotesis adalah suatu perumusan yang bersifat sementara
mengenai sesuatu hal yang harus diuji kebenarannya. Formulasi hipotesis
ditentukan berdasarkan hasil penelitian atau pengamatan.
H0 : Tidak terdapat hubungan antara media promosi dengan jenis kemasan
terhadap jumlah permintaan.
H1 : Terdapat hubungan antara media promosi dengan jenis kemasan
terhadap jumlah permintaan.
b. Taraf nyata (α) dan nilai T tabel
Taraf nyata atau yang biasa disebut juga tingkat nyata ini merupakan
istilah yang digunakan dalam statistik sebagai acuan untuk mengetahui
apakah sesuatu yang diberikan terhadap suatu objek akan dapat
memberikan dampak dan biasanya terdiri dari 1%, 5% dan 10%. T tabel
adalah suatu nilai tertentu yang digunakan sebagai pembanding, apakah
sebuah pengujiian dikatakan signifikan atau tidak.
15

α = 5% = 0,05
df = (5-1) (5-1)
= 16
X0,05(16) = 26,296
c. Kriteria pengujian
Kriteria pengujian adalah suatu bentuk pembuatan keputusan dalam
menerima atau menolak hipotesis nol (H0) dengan cara membandingkan
nilai α tabel distribusinya (nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya.
Berikut kriterianya.

H0 diterima apabila ≤ X0,05(16) = 26,296

H0 ditolak apabila ˃ X0,05(16) = 26,296

d. Uji statistik
Uji statistik merupakan rumus-rumus yang berhubungan dengan
distribusi tertentu dalam pengujian hipotesis. Uji statistik juga merupakan
perhitungan untuk menduga parameter data sampel yang diambil secara
random dari sebuah populasi.
Tabel 2.4. Data Jumlah Penjualan
Media Jenis Kemasan Total
Promosi Gelas Botol Kecil Botol Sedang Botol Besar Galon
Social 368
71 70 75 71 81
Media
Brosur 72 85 80 76 72 385
Catalog 73 83 78 68 78 380
Iklan 392
72 82 76 82 80
TV
Spandu 375
79 73 75 73 75
k
Total 367 393 384 370 386 1900

ni1= 368 nj1= 367


ni2=385 nj2= 393
ni3= 380 nj3= 384
ni4=392 nj4=370
16

ni5=375 nj5=386
nt=1900 nt=1900

i= 1,2,3,4,5 j=1,2,3,4,5

Rumus Frekuensi :

= =71,0821 = =74,3657

= =76,1178 = =79,6342

= =74,3747 = =77,8105

= =71,6631 = =74,9736

= =74,7621 = =78,2157

= =73,4 = = 75,7178

= =78,6 = = 81,0821

= = 76,8 = = 79,2252

= = 74 = = 76,3368

= =77,2 = =79,6378

= = 72,4342 = = 77,5657
17

= = 75,7894 = = 73,0263

= = 76,18

Tabel 2.5 Data Perhitungan Uji Chi-Square


nij eij nij-eij

71 71,0821 -0,0821 0,00009484


70 76,1178 -6,1178 0,4917
75 74,3747 0.62526 0,005256
71 71,6631 -0,6631 0,006136
81 74,7621 6,2378 0,5204
72 74,3657 -2,3657 0,07526
85 79,6342 5,3657 0,3615
80 77,8105 2,1894 0,0616
76 74,9736 1,02632 0,01404
72 78,2157 -6,2157 0,4939
73 73,4 -0,4 0,00218
83 78,6 4,4 0,2463
78 76,8 1,2 0,01875
68 74 -6 0,4864
78 77,2 0,8 0,0082901
72 75,7178 -3,7178 0,1825
82 81,0821 0,9178 0,010391
76 79,2252 -3,2252 0,1313
82 76,3368 5,6631 0,4201
80 79,6378 0,3621 0,001646
79 72,4342 6,5657 0,5951
73 77,5657 -4,5657 0,2687
75 75,7894 -0,7894 0,008224
73 73,02632 -0,02632 0,0000095
75 76,1842 -1,1842 0,018406
Total 4,4287

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai X2 hitung sebesar 4,4287 Nilai tersebut

diperoleh dari hasil penjumlahan

e. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan sebuah gagasan yang tercapai pada akhir pengamatan,
dengan kata lain kesimpulan adalah hasil dari suatu pengamatan. Berikut hasil
18

kesimpulannya dimana X hitung lebih kecil dari sama dengan X tabel ( =


4,4287 ˂ X0,05(16) = 26,296) maka H0 diterima, hal ini menunjukkan tidak ada
hubungan yang terjadi atas media promosi dan jenis kemasan terhadap jumlah
permintaan.

2.2.3 Analisis Perhitungan Manual Uji Chi-Square


Chi Square adalah salah satu jenis uji komparatif non parametris yang
dilakukan pada dua variabel, di mana skala data kedua variabel adalah nominal.
(Apabila dari 2 variabel, ada 1 variabel dengan skala nominal maka dilakukan uji
chi square dengan merujuk bahwa harus digunakan uji pada derajat yang
terendah). Uji Chi-Square pada dasarnya adalah untuk mengetahui apakah dua
variabel bersifat bebas (independen) atau tidak.
Langkah pertama yakni menentukan Hipotesis H0 menunjukkan bahwa
data tersebut bersifat saling bebas (independen) dengan hipotesis H 1
menunjukkan bahwa data tidak bersifat saling bebas. Langkah kedua yakni
menentukan taraf nyata yang digunakan adalah sebesar 0,05 digunakan 0,05
karna standar industri. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya batas toleransi
dalam menerima kesalahan hasil hipotesis terhadap nilai parameter populasi
adalah sebesar 0,05. Berdasarkan perhitungan derajat bebas yang didapat adalah
sebesar 16. Berdasarkan perhitungan manual didapatkanlah hasil Chi-Square
berdasarkan tabel sebesar 26,296. Berdasarkan kriteria pengujian, jika Chi-
Square perhitungan yang didapatkan lebih kecil sama dengan Chi-Square tabel,
maka hipotesis H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa media promosi dan
jenis kemasan bersifat tidak saling bebas terhadap banyaknya jumlah
permintaan, jika Chi- Square perhitungan yang didapatkan lebih besar daripada
Chi-Square tabel, maka hipotesis H0 ditolak.
19

Hal ini menunjukkan media promosi dan jenis kemasan bersifat saling bebas
terhadap banyaknya jumlah permintaan. Berdasarkan hasil uji kebebasan Chi-
Square, didapatkan nilai perhitungan sebesar 4,4287. Hasil tersebut sesuai dengan
kriteria pengujian jika 4,4287< 26,296, maka hipotesis H0 diterima dan hubungan
antara media promosi dengan jenis kemasan yang dipakai saling bebas dan tidak
bergantung terhadap jumlah permintaan.

2.2.4 Pengolahan software Uji Chi-Square


Pengujian uji Chi-Square merupakan pengujian hipotesis tentang
perbandingan antar faktor. Chi-Square digunakan untuk mengadakan pendekatan
dari beberapa faktor atau mengevaluasi frekuensi yang diselidiki dan mengetahui
apakah ada keterkaitan antar faktor yang ada. Pengujian uji Chi-Square
menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Package for the Social Sciences 16.0)
merupakan aplikasi statistika yang digunakan dalam mengukur dan mengetahui
data untuk tujuan tertentu dan berbagai keperluan dengan menggunakan metode
teknik statistik.
Pengujian Chi-Square menggunakan aplikasi SPSS pertama diawali
dengan membuka aplikasi SPSS, kemudian mengklik pada bagian Variable View,
lalu pada bagian Name mengisi variabel dan faktor yaitu media promosi, jenis
kemasan dan jumlah permintaan. kemudian mengubah Type dengan Numeric, lalu
mengubah Width dengan angka 8 dan mengubah Decimals menjadi angka 0,
kemudian mengosongkan bagian Label dan Missing, kemudian mengubah Align
dengan Right, dan pada bagian Meassure mengubah menjadi Scale pada setiap
baris. Berikut ini merupakan gambar 2.8 yaitu Variabel View Uji Chi-Square

Gambar 2.8 Variable View Uji Chi-Square


Langkah selanjutnya pada bagian Values media promosi. Mengisi values pada
media promosi dengan 5 jenis media promosi, yaitu sosial media, brosur, catalog,
20

iklan tv dan spanduk. Berikut ini merupakan gambar 2.9 yaitu Value Labels
Media Promosi.

Gambar 2.9 Value Labels Media Promosi


Langkah selanjutnya pada bagian Values jenis kemasan. Mengisi values
pada jenis kemasan dengan 5 jenis kemasan, yaitu gelas, botol kecil, botol sedang,
botol besar, dan galon. Berikut ini merupakan gambar 2.10 yaitu gambar Value
Labels Jenis Kemasan.

Gambar 2.10 Value labels Jenis Kemasan


Langkah selanjutnya mengklik Data View. Kemudian mengisi data-data
pada 5 media promosi dan 5 jenis kemasan terhadap jumlah permintaan. Berikut
ini merupakan gambar 2.11 yaitu Data View Uji Chi-Square.
21

Gambar 2.11 Data View Uji Chi-square


Langkah selanjutnya dalam pengujian Chi-Square adalah memilih Data
pada bagian menu utama kemudian memilih Weight Cases. Berikut ini
merupakan gambar 2.12 yaitu Data-weight cases.

Gambar 2.12 Data-weight cases


Langkah berikutnya setelah memilih Weight Cases, kemudian memilih
Frequency Variable lalu memindahkan jumlah permintaan ke kotak Frequency
Variable, lalu memilih OK. Berikut ini merupakan gambar 2.13 yaitu Weight
Cases.

Gambar 2.13 Weight Cases


22

Langkah selanjutnya adalah memilih Analyze, setelah memilih Analyze


kemudian pada menu utama memilih Descriptive Statistic, lalu pilih Crosstabs.
Berikut ini merupakan gambar 2.14 yaitu Analye Uji Chi-Square.

Gambar 2.14 Analye Uji Chi-Square


Langkah selanjutnya pada kotak Crosstabs, memindahkan faktor media
promosi ke kotak Row dan memindahkan faktor jenis kemasan ke kotak
Column. Berikut ini merupakan gambar 2.15 yaitu Crosstabs.

Gambar 2.15 Crosstabs


Langkah selanjutnya memilih Statistics, setelah memilih Statistics
kemudian memberi centang pada tulisan Chi-Square, lalu pilih Continue.
Berikut ini merupakan gambar 2.16 yaitu Crosstabs Statistics.

Gambar 2.16 Crosstabs Statistics


23

Langkah selanjutnya adalah memilih Cells Display, kemudian pada bagian


counts memberi centang pada Observed dan Expected, kemudian memilih
Round Cell Counts pada bagian Noninteger Weights, lalu mengklik continue.
Berikut ini merupakan gambar 2.17 yaitu Crosstabs Cell Display

Gambar 2.17 Crosstabs Cell Display


Langkah selanjutnya memilih Format, kemudian memilih Ascending, lalu
memilih continue. Langkah selanjutnya setelah mengatur Crosstabs secara
keseluruhan, kemudian memilih OK. Berikut ini merupakan gambar 2.18 yaitu
Crosstabs Table Format.

Gambar 2.18 Crosstabs Table Format


Langkah selanjutnya akan keluar hasil output dari pengujian Chi-Square.
Terdapat tiga output yaitu case processing summary, Crosstabulations dan Chi-
Square tests. Berikut adalah hasil output dari pengujian Chi-Square berupa case
processing summary. Hasil output pertama adalah tabel case processing summary.
Berikut ini merupakan gambar 2.19 yaitu Output Case Processing Summary.

Gambar 2.19 Output Case Processing Summary


24

Berikut adalah hasil dari output dari pengujian Chi-Square case processing
summary. yang akan menyajikan jumlah data yang diproses, jumlah data yang
tidak diproses, serta total keseluruhan dari jumlah data yang di proses bersamaan
dengan persentase validasinya.Tabel output kedua adalah tabel
Crosstabulations.Berikut ini merupakan gambar 2.20 yaitu Output
Crosstabulation.

Gambar 2.20 Output Crosstabulation


Pada tabel output dari pengujian Chi-Square. Hasil output dari pengujian
Chi-Square berupa tabel Crosstabulations yang akan menyajikan jumlah
permintaan terhadap tiap-tiap pasangan antara media promosi dengan jenis
kemasan.
Berikut adalah hasil dari output yang terakhir dari pengujian Chi-Square. Hasil
output ini yaitu berupa tabel Chi-Square tests. Berikut ini merupakan gambar 2.21
yaitu Output Chi-Square Test

Gambar 2.21 Output Chi-Square Tests


Output yang terakhir adalah output Chi-square tests. Output ini
menampilkan nilai dari Pearson Chi-square atau nilai Chi hitung beserta derajat
bebasnya. Output ini juga menampilkan nilai Likelihood Ratio atau nilai
homogenitasnya.

2.2.5 Analisis Pengolahan software Uji Chi-Square


Analisis pengolahan software merupakan kegiatan penguraian hasil atau
output yang dihasilkan oleh pengujian dengan menggunakan software yang
25

kemudian hasil-hasil tersebut dicari kaitannya serta dijelaskan makna-maknanya.


analisis perhitungan menggunakan software dibutuhkan untuk mengambil
kesimpulan dari perhitungan melalui software. Analisis perhitungan software akan
menghasilkan beberapa tabel output yang menjelaskan hasil uji Chi-Square yang
dilakukan oleh perusahaan.
Berdasarkan hasil Output pada tabel Case Processing Summary
menunjukkan bahwa pada kolom Valid seluruh data berhasil diproses dari
keseluruhan data sebesar 1900 dengan persentase sebesar 100%. Kemudian pada
kolom Missing menunjukkan jumlah data yang tidak berhasil diproses adalah 0
dengan persentase sebesar 0%, sehingga didapatkan total data yang dibutuhkan
untuk diproses sebanyak 1900 dengan total persentase sebesar 100% yang berarti
semua data berhasil diproses.
Berdasarkan hasil Output pada Crosstabulations, menunjukkan hubungan
antara media promosi dengan jenis kemasan, kemudian terdapat jumlah
permintaan dengan media promosi melalui social media dan jenis kemasan gelas
sebesar 71, dengan expected count atau frekuensi harapan sebesar 71,1. media
promosi melalui social media dengan jenis kemasan botol kecil menunjukkan
jumlah permintaan sebesar 70 dengan nilai expected count sebesar 76,1. media
promosi melalui social media dengan jenis kemasan botol sedang menunjukkan
jumlah permintaan sebesar 75 dengan nilai expected count sebesar 74,4. media
promosi melalui social media dengan jenis kemasan botol besar menunjukkan
jumlah
permintaan sebesar 71 dengan nilai expected count sebesar 71,7. Terakhir pada
media promosi melalui social media dengan jenis kemasan galon menunjukkan
jumlah permintaan sebesar 81 dengan nilai expected count sebesar 74,8, kemudian
didapatkan total count atau perhitungan sebesar 368 dan total expected count atau
frekuensi harapan sebesar 368.
Berdasarkan hasil Output pada Chi-Square Tests, menunjukkan hasil dari
Pearson Chi-Square sebesar 4,429, terdapat huruf a kecil di belakang 4,429 yang
artinya tidak terdapat kolom yang frekuensi harapannya kurang dari 5, frekuensi
harapan terkecil yang terdapat pada data sebesar 71,08, nilai Pearson Chi-Square
26

lebih kecil dari nilai Chi-Square atau pada tabel yaitu sebesar 26,296, maka H0
diterima, yang berarti tidak ada hubungan di antara kedua faktor yaitu media
promosi dan jenis kemasan, yang berarti kedua faktor tersebut saling bebas,
kemudian derajat bebasnya sebesar 16 yang artinya batas pengujian hanya sebesar
16. Nilai Asymp.Sig.(2-Sided) sebesar 0,998, yang dimana nilai tersebut lebih
besar dari nilai probabilitas yaitu sebesar 0.05, yang berarti H0 diterima. Baris N
of Valid Cases menunjukkan total frekuensi jumlah permintaan yaitu sebesar
1900.

2.3. Analisis Perbandingan


Analisis perbandingan merupakan suatu cara untuk membandingkan
perhitungan pengujian antara perhitungan manual dan perhitungan software.
Analisis perbandingan hasil perhitungan dilakukan untuk mengetahui ada atau
tidaknya perbedaan antara kedua metode dalam menghitung uji Wilcoxon dan uji
Chi-Square. Berikut adalah tabel perbandingan perhitungan uji Wilcoxon dan uji
Chi-Square menggunakan aplikasi SPSS.
Tabel 2.6 Data Perbandingan Hasil Uji Wilcoxon
Pembanding Manual Software
N Negative Rank 4 4
N Positive Rank 16 16
Sum of Negative Ranks 25,5 25,50
Sum of Positive Ranks 184,5 184,5
Kesimpulan H0 ditolak H0 ditolak
Berdasarkan Tabel diatas Data Perbandingan Hasil Uji Wilcoxon dengan
perhitungan manual dan pengolahan software yang telah dilakukan, diperoleh
hasil N Negative Rank dengan perhitungan manual sebanyak 4 data sedangkan
hasil N Negative Rank dengan pengolahan software sebanyak 4 data, terdapat
perbedaan diantara kedua cara tersebut. Hasil dari N Positive Rank dengan
perhitungan manual diperoleh sebanyak 16 data, sedangkan dengan pengolahan
software sebanyak 16, terdapat perbedaan diantara kedua cara karena terdapat
hasil yang sama sebesar 1. Hasil dari Sum of Negative Ranks dengan
menggunakan cara manual diperoleh nilai sebesar 26,5 sedangkan dengan
27

menggunakan software diperoleh nilai sebesar 25,50, kemudian untuk hasil dari
Sum of Positive Ranks dengan menggunakan cara manual diperoleh nilai sebesar
212,5 dan dengan menggunakan cara software sebesar 184,5. Hasil dari pengujian
hipotesis uji Wilcoxon dapat disimpulkan berdasarkan perhitungan manual
menunjukkan bahwa H0 ditolak, sama halnya dengan menggunakan pengolahan
software yang dimana H0 ditolak, maka dapat dikatakan bahwa adanya hubungan
yang berpengaruh yang disebabkan oleh pemberian inovasi terhadap jumlah
permintaan dari 20 jenis motif kemasan.
Tabel 2.7 Data Perbandingan Hasil Uji Chi-Square
Pembanding Manual Software
N Total 1900 1900
Pearson chi-square 4,4287 4,429
Degree of Freedom (Df) 16 16
Frekuensi Harapan
71,0821 71,08
(e11)
H0
Kesimpulan H0 diterima
diterima
Berdasarkan Tabel Data diatas Perbandingan Hasil Uji Chi-Square
perhitungan manual dan pengolahan software yang telah dilakukan, diperoleh
hasil N total dengan menggunakan cara manual sebesar 1900, sedangkan dengan
menggunakan software sebesar 1900. Hasil dari perhitungan dari nilai Chi-Square
dengan perhitungan manual sebesar 4,4287, sedangkan dengan pengolahan
software sebesar 4,429, adapun perbedaan angka pada kedua cara tersebut sebesar
0,0003 yang dimana terdapat perbedaan, kemudian terdapat keterangan huruf “a”
pada nilai Chi-Square yang bermakna tidak ada data yang memiliki frekuensi
harapan di bawah 5 dan frekuensi harapan yang paling kecil senilai 71,0821, maka
asumsi dalam pengujian Chi-Square telah memenuhi syarat. Hasil dari angka
degree of freedom (Df) dengan menggunakan cara manual sebesar 16, sedangkan
dengan menggunakan software sebesar 16. Hasil dari frekuensi harapan antara
media promosi dengan jenis kemasan yang diperoleh berdasarkan perhitungan
manual sebesar 71,0821, sedangkan berdasarkan pengolahan software sebesar
71,08, terdapat perbedaan diantara kedua cara tersebut yaitu sebesar 0,0021, Hasil
dari pengujian hipotesis uji Chi-Square dapat disimpulkan berdasarkan
perhitungan manual menunjukkan bahwa H0 diterima, begitu juga dengan
28

menggunakan pengolahan software yang dimana H0 diterima, maka dapat


dikatakan, atau dengan kata lain media promosi dengan jenis kemasan memiliki
hubungan yang saling bebas.

BAB III
PENUTUP
29

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan adalah rangkaian akhir dari bab yang telah disusun, dengan
cara mengambil poin-poin informasi dan data yang bermanfaat. Kesimpulan
berasal dari fakta-fakta atau hubungan yang logis. Kesimpulan juga berhubungan
langsung dengan permasalahan dan rangkaian akhir yang berisi poin penting
dalam sebuah penulisan. Berdasarkan hasil analisis Statistik Nonparametrik ini,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan perhitungan dan pengolahan data yang telah dilakukan pada uji
Wilcoxon, diperoleh nilai T hitung pada perhitungan manual sebesar 26,5
dengan nilai T tabel sebesar 52 (T0 = 25,5 < T0,05 = 52), sementara diperoleh
nilai T hitung pada pengolahan software sebesar 25,5 dengan nilai T tabel
sebesar 52 (T0 = 25,50 < T0,05 = 52)
2. Berdasarkan perhitungan dan pengolahan data yang telah dilakukan pada uji
Chi-Square, diperoleh nilai X2 hitung pada perhitungan manual sebesar 4,4287
dengan nilai X2 tabel sebesar 26,296 (X20 = 4,4287 < X20,05 = 26,296),
sementara diperoleh nilai X2 hitung pada pengolahan software sebesar 4,429
dengan nilai X2 tabel sebesar 26,296 (X20 =4,429 < X20,05 = 26,296)

3.2 Saran
Saran adalah sebuah usulan, anjuran atau solusi terhadap suatu hal baik
yang bisa berupa permasalahan ataupun masukan dalam melakukan suatu hal.
Berdasarkan praktikum statistika industri modul Statistika Nonparametrik ini,
penulis ingin menambahkan beberapa saran yang diharapkan bisa bermanfaat
untuk semua praktikan praktikum statistika industri. Berikut adalah saran yang
ingin penulis sampaikan :
1. Lebih teliti dan fokus dalam melakukan perhitungan data, agar tidak
terjadi perbedaan yang cukup besar antara perhitungan manual dan
pengolahan software.
2. Lebih teliti dan kompak dalam mengerjakan angka-angka yang akan
dihitung sejak awal, karena jika salah menghitung diawal, akan salah
sampai akhir.
30

3. Melakuakan pengecekan kembali terhadap semua data yang diinput dan


diolah agar tidak terjadi kesalahan.

DAFTAR PUSTAKA
31

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian – Suatu Pendekatan Praktek,


Cetakan Kedua Belas (Edisi Revisi V). Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Hasan, M. Iqbaal. 2002. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Sttistik Inferensif).
Jakarta: Bumi Aksara
Proboyekti, Umi. 2017. Kesimpulan, Saran, dan Abstrak. Jakarta:lecturer.ukdw
Santiyasa, I Wayan. 2015.Modul Kuliah Statistika Dasar. Bali: Simdos.unud
Setyowati, Endah. 2017. Kesimpulan, Saran, dan Abstrak. Jakarta:lecturer.ukdw
Walpole, Ronsld E. 1982. Pengantar Statistika Edisi Ke-3. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai