Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGAH

UPTD DINAS KESEHATAN


PUSKESMAS PAMAR
KECAMATAN RUSIP ANTARA
Jl. Angkup-Pamar

KERANGKA ACUAN
PEMBINAAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

A. Pendahuluan
Menurut World Health Organization (WHO), yang termasuk kedalam kelompok remaja
adalah mereka yang berusia 10-19 tahun, dan secara demografis kelompok remaja dibagi menjadi
kelompok usia 10-14 tahun dan kelompok usia 15-19 tahun. Sementara UU No. 23 Tahun 2002
tentang perlindungan anak mengelompokkan setiap orang yang berusia sampai dengan 18 tahun
sebagai anak sehingga berdasarkan UU ini sebagian besar remaja termasuk dalam kelompok anak.
Persepsi remaja tentang kesehatan reproduksi cenderung kepada hubungan seksual semata,
seks secara otomatis dalam pandangan masyarakat di hubungkan dengan berbagai hal yang negatif,
ditambah dengan asumsi masyarakat menyangkut seks yang masih dianggap tabu sehingga konsep
seksual yang benar tidak dapat tersampaikan. Seks terkesan sebagai konsumsi orang dewasa,
sedangkan remaja atau siapapun yang belum menikah tidak boleh membicarakannya. Inilah
persoalan yang menjadi tantangan mengenai pemahaman kesehatan reproduksi remaja yang ada di
masyarakat.

B. Latar Belakang
Perubahan fisik yang pesat dan perubahan endokrin/hormonal yang sangat dramatik
merupakan pemicu masalah kesehatan remaja serius karena tumbuhnya dorongan motivasi seksual
yang menjadikan remaja rawan terhadap penyakit dan masalah kesehatan reproduksi, kehamilan
remaja dengan segala konsekuensinya yaitu : hubungan seks pranikah, aborsi, PMS & HIV-AIDS
serta narkotika.  Permasalahan remaja seringkali berakar dari kurangnya informasi dan pemahaman
serta kesadaran untuk mencapai sehat secara reproduksi. Di sisi lain, remaja sendiri mengalami
perubahan fisik yang cepat.  Akses untuk mendapatkan informasi bagi remaja banyak yang
tertutup. Dengan memperluas akses informasi tentang kesehatan reproduksi remaja yang benar dan
jujur bagi remaja akan membuat remaja makin sadar terhadap tanggung jawab perilaku
reproduksinya. Dengan makin banyaknya persoalan kesehatan reproduksi remaja, maka pemberian
informasi, layanan dan pendidikan kesehatan reproduksi remaja menjadi sangat penting. 

C. Tujuan
Meningkatkan Pengetahuan Remaja tentang Kesehatan Reproduksi

D. Kegiatan Pokok dan Rinciannya


1. Petugas Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) datang ke sekolah-sekolah untuk
memberikan pembinaan kesehatan reproduksi remaja
2. Pelaksanaan pembinaan kesehatan reproduksi remaja adalah sebagai berikut :
- Menjelaskan definisi kesehatan reproduksi
- Menjelaskan definisi remaja dan pembagian masa remaja
- Menjelaskan perubahan fisik pada remaja
- Pengenalan tentang bentuk dan fungsi alat reproduksi
- Menjelaskan cara merawat alat reproduksi
- Menjelaskan pengertian dan ciri-ciri kehamilan
- Menjelaskan resiko aborsi dan peraturan undang-undang tentang larangan aborsi
- Pengenalan tentang Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) dan cara penularan HIV/AIDS
- Menjelaskan tentang sifat dari pencandu narkoba
- Menjelaskan akibat pergaulan bebas antara remaja laki-laki dan perempuan
- Menjelaskan cara menghindari seks bebas
3. Setelah melakukan pembinaan kesehatan reproduksi remaja, kemudian petugas Pelayanan
Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) membagikan kuesioner pada remaja di sekolah untuk di isi
dengan sebenar-benarnya
4. Apabila ditemukan remaja bermasalah atau ditemukan kasus pada remaja maka dilakukan
rujukan ke Puskemas / Rumah Sakit
5. Menyarankan kepada remaja di sekolah untuk datang ke puskesmas untuk memeriksakan
kesehatannya
6. Setelah melakukan pembinaan kesehatan reproduksi remaja petugas Pelayanan Kesehatan
Peduli Remaja (PKPR) pulang

E. Cara Pelaksanaan
1. Kegiatan pembinaan kesehatan reproduksi remaja dilakukan di sekolah-sekolah
2. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 13 s/d 14 September 2017
3. Pembinaan kesehatan reproduksi remaja di lakukan oleh petugas Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja (PKPR)

F. Sasaran
Kelompok Remaja di Sekolah

G. Evaluasi Pelaksana Kegiatan


Sasaran terlayani dengan baik, pembinaan kesehatan reproduksi dapat dilaksanakan dengan
lancar, dan di ketahuinya kasus yang terdapat dikalangan remaja sekolah.

H. Pencatatan dan Pelaporan


Dilaksanakan sesuai dengan prosedur pembinaan kesehatan reproduksi remaja

Mengetahui :
Pengelola Program Kepala Puskesmas Pamar
Pembinaan Kesehatan Reproduksi Remaja

1. dr. Andrika ( __________ )


Ns. Muhammad Nuh, S. Kep
Nip. 19670919 200212 1 002
2. Syalkiana, S.ST ( __________ )

3. Mauliqka Utari, Amd. Keb ( __________ )

Anda mungkin juga menyukai