DISUSUN OLEH :
B. Etiologi
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun
setelah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah
menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah.
5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah parifer
C. Manifestasi Klinis
1. Mengeluh sakit kepala, pusing
2. Lemas, kelelahan
3. Sesak nafas
4. Gelisah
5. Mual
6. Muntah
7. Kesadaran menurun
D. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium, meliputi :
a. Hb/Ht
b. BUN/kreatinin
c. Glucosa
d. Urinalisa
2. CT Scan : mengkaji adanya tumor cerebal, encelopati
3. EKG : dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian
gelombamg P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung
hipertensi.
4. IUP : mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti : batu ginjal,
perbaikan ginjal.
5. Photo dada : menunjukan destruksi klasifikasi pada area katup,
pembesaran jantung.
E. Penatalaksanaan
Pada hipertensi ringan tanpa faktor resiko atau kerusakan organ,
penatalaksanaannya adalah dengan perubahan gaya hidup dan
memantau pasien selama 6 – 12 bulan. Pada hipertensi berat yang
disertai faktor resiko dan kerusakan organ, penatalaksanaannya
menggunakan farmakologi (obat).
G. Discharge Planning
1. Berhenti merokok
2. Pertahankan gaya hidup sehat
3. Belajar untuk rileks dan mengendalikan stress
4. Batasi konsumsi alcohol
5. Penjelasan mengenai hipertensi
6. Jika sudah menggunakan obat hipertensi teruskan penggunaannya
secara rutin
7. Diet garam serta pengendalian berat badan
8. Periksa tekanan darah secara teratur
H. Komplikasi
1. Penyakit pembuluh darah otak seperti stroke, perdarahan otak,
transient ischemic attack (TIA).
2. Penyakit jantung seperti gagal jantung, angina pectoris, infrak
miocard acut (IMA).
3. Penyakit ginjal seperti gagal ginjal.
4. Penyakit mata seperti perdarahan retina, pembelahan retina,
oedema pupil.
I. Patofisiologi
Meningkatnya tekanan darah didalam saluran arteri bisa terjadi melalui
beberapa cara, yaitu : jantung memompa lebih kuat sehingga
mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya, arteri besar
kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak
dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui
pembuluh darah yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan
naiknya tekanan darah. Inilah yang biasanya terjadi pada usia lanjut,
dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena
ateriosklerosis.
Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat
terjadi vasokonstruksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk
sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon
didalam darah.
Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga
A. Pengkajian
Tipe keluarga didasari oleh anggota keluarga yang berada dalam satu
rumah. Tipe keluarga dapat dilihat dari komposisi dan genogram dalam
keluarga.
10) Negara asal dan berapa lama keluarga tinggal di suatu wilayah.
f) Identifikasi Religius
Hal-hal yang perlu dikaji dalam status sosial ekonomi dan mobilitas
keluarga adalah :
(1) Status kelas Sosial
Riwayat keluarga mulai lahir hingga saat ini, yang meliputi riwayat
penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing- masing anggota keluarga,
perhatian terhadap pencegahan penyakit (imunisasi), sumber pelayanan
kesehatan yang bisa digunakan serta riwayat perkembangan dan kejadian-
kejadian atau pengalaman penting yang berhubungan dengan kesehatan
(perceraian, kematian, kehilangan)
e) Riwayat keluarga sebelumnya
4) Struktur Keluarga
Struktur keluarga yang dapat dikaji menurut Friedman adalah :
a) Pola dan komunikasi keluarga
b) Menjelaskan cara berkomunikasi antar anggota keluarga, sistem
komunikasi yang digunakan, efektif tidaknya ( keberhasilan )
komunikasi dalam keluarga.
c) Struktur kekuatan keluarga
(1) Kemampuan keluarga mmengendalikan dan mempengaruhi orang
lain/anggota keluarga untuk merubah perilaku. Sistem kekuatan
yang digunakan dalam mengambil keputusan, yang berperan
mengambil keputusan, bagaimana pentingnya keluarga terhadap
putusan tersebut.
(2) Struktur Peran
Mengkaji struktur peran dalam keluarga meliputi :
d) Struktur peran formal
(1) Posisi dan peran formal yang telah terpenuhi dan gambaran
keluarga dalam melaksanakan peran tersebut.
(2) Bagaimana peran tersebut dapat diterima dan konsisten dengan
harapan keluarga, apakah terjadi konflik peran dalam keluarga.
(3) Bagaimana keluarga melakukan setiap peran secara kompeten.
(4) Bagaimana fleksibilitas peran saat dibutuhkan
e) Struktur peran informal
(1) Peran-peran informal dan peran-peran yang tidak jelas yang ada
dalam keluarga, serta siapa yang memainkan peran tersebut dan
berapa kali peran tersebut sering dilakukan secara konsisten
(2) Identifikasi tujuan dari melakukan peran indormal, ada tidaknya
peran disfungsional serta bagaimana dampaknya terhap anggota
keluarga
f) Analisa Model Peran
(1) Siapa yang menjadi model yang dapat mempengaruhi anggota
keluarga dalam kehidupan awalnya, memberikan perasaan dan
nilai-nilai tentang perkembangan, peran- peran dan teknik
komunikasi.
(2) Siapa yang secara spesifik bertindak sebagai model peran bagi
pasangan dan sebagai orang tua.
5) Nilai-Nilai Keluarga
6) Fungsi Keluarga
a) Fungsi Afektif
8) Fungsi Reproduksi
Salah satu fungsi dasar keluarga adalah untuk menjamin kontinuitas antar-
generasi keluarga dan masyarakat yaitu menyediakan anggota baru untuk
masyarakat.
9) Fungsi Perawatan Kesehatan
Untuk mengetahui conjungtiva pucat atau tidak, sklera putih atau tidak (Priharjo,
2007).
f) Hidung
Untuk menilai simetris kanan dan kiri, ada lubang kanan dan kiri, ada benjolan
atau tidak (Priharjo, 2007).
g) Telinga
Untuk mengetahui kebersihan mulut, ada karies atau tidak (Priharjo, 2007).
i) Leher
Untuk mengetahui adakah kelenjar tyroid dan ada pembesaran getah bening atau
tidak (Priharjo, 2007).
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Gangguan pola tidur
b. Disfungsi proses keluarga
c. Ketidakefektifan managemen regimen teraupetik keluarga
d. Kesiapan meningkatkan nutrisi
e. Kesiapan meningkatkan komunikasi.
f. Kesiapan meningkatkan pengetahuan
g. Kesiapan meningkatkan koping keluarga
Skoring :
Setelah dilakukan
Ketidakefektifan a) keluarga mampu mengenal o keluarga mampu mengenal masalah
intervensi
pemeliharaan masalah
keperawatan Berikan pendikan kesehatan mengenai
kesehatan b/d
1813 proses penyakit hipertensi (pengertian,
ketidakmampuan
a) keluarga tanda dan gejala, penyebab, penyegahan,
keluarga merawat - Keluarga mampu mengenal
mampu cara mengontrol nyeri dan pengobatan
anggota keluarga masalah tentang
mengenal hipertensi)
yang sakit pengetahuan kesehatan.
masalah
o Keluarga mampu memutuskan
b) Keluarga b) Keluarga mampu memutuskan
mampu - Berikan dukungan pada keluarga
c) Keluarga mampu merawat
memutuskan membuat keputusan yang tepat
anggota keluarga yang sakit
c) Keluarga dalam merawat anggota keluarga
mampu 1606
- Motivasi keluarga untuk
merawat
- Keluarga bersedia memberikan harapan pada proses
anggota
berpartisipasi dalam pengobatan hipertensi
keluarga yang
perawatan kesehatan ibu J o Keluarga mampu merawat anggota
sakit
yang mengalami hipertensi keluarga yang sakit
d) Keluarga
mampu 1622 Libatkan keluarga dalam merawat anggota
memodifikasi keluarga yang menderita hipertensi
- Keluarga mampu
lingkungan
menyiapkan diet hipertensi o Keluarga mampu memodifikasi
e) Keluarga
lingkungan
mampu 1632
memanfaatkan Managemen lingkungan
- Keluarga mampu
fasilitas
menerapkan aktivitas yang o Keluarga mampu memanfaatkan
pelayanan
tepat fasilitas pelayanan kesehatan
kesehatan
2009
- Menyiapkan lingkungan
rumah yang aman dan
nyaman
1806
- Keluarga mengetahui
sumber-sumber kesehatan.
Implementasi keperawatan
Implementasi dapat dilakukan oleh banyak orang seperti klien (individu atau keluarga),
perawat dan anggota tim perawatan kesehatan yang lain, keluarga luas dan orang-orang yang
lain dalam jaringan kerja social keluarga (Friedman 2013).
Evaluasi
Komponen kelima dari proses keperawatan ini adalah evaluasi. Evaluasi didasarkan pada
bagaimana efektifnya tindakan keperawatan yang dilakukan oleh keluarga, perawat, dan yang
lain. Evaluasi meraupakan proses berkesinambungan yang terjadi setiap kali seorang perawat
mempebaharui rencana asuhan keperawatan (Friedman, 2013).