Anda di halaman 1dari 13

Penggunaan Alginat dalam Pembuatan, Murdinah JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 2

Available online: journal.ipb.ac.id/index.php/jphpi DOI: 10.17844/jphpi.2015.18.2.177

PENGGUNAAN ALGINAT DALAM PEMBUATAN SERBUK EFFERVESCENT


SARI JERUK LEMON

The Use of Alginate in Lemon Extract Effervescent Powder Production

Murdinah*
Peneliti pada Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan
Bioteknologi Kelautan dan Perikanan
Jalan KS Tubun-Petamburan V1, Slipi, Jakarta Pusat 10260
Telepon (021) 53650157; Faks. (021) 53650158
*Korespodensi: murdinah@yahoo.com
Diterima: 25 Juni 2015, Disetujui: 2 Agustus 2015

Abstrak
Penelitian penggunaan alginat dalam pembuatan minuman serbuk effervescent
sari jeruk lemon telah dilakukan. Penelitian bertujuan untuk menentukan konsentrasi
penggunaan alginat dalam pembuatan minuman serbuk effervescent sari jeruk lemon yang
menghasilkan produk terbaik dan diterima oleh konsumen. Bahan-bahan yang digunakan
dalam formulasi minuman serbuk effervescent sarijeruk lemon adalah serbuk sari jeruk
lemon, sukrosa, aspatam, garam dan effervescent mix (asam sitrat-asam tartrat-natrium
bikarbonat). Alginat yang digunakan dalam pembuatan serbuk effervescent sari jeruk
lemon adalah alginat hasil ekstraksi dari rumput laut Sargassum filipendula. Penggunaan
alginat dalam produk serbuk effervescent sari jeruk lemon divariasi dari konsentrasi 1; 2;
3; dan 4%. Parameter yang diamati untuk menentukan kualitas produk serbuk effervesvent
meliputi kadar air, kadar abu, pH, viskositas dan organoleptik (aroma, rasa, kekentalan, efek
effervescent, efek sparkle dan penerimaan). Analisis kandungan serat pangan, kadar gula,
kadar vitamin C, total asam tertitrasi, TPC dan E. Coli dilakukan terhadap produk serbuk
effervescent sari jeruk lemon terpilih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi
konsentrasi alginat akan mengakibatkan peningkatan kekentalan dan penurunan nilai
organoleptik. Konsentrasi penggunaan alginat sebesar 1% menghasilkan produk serbuk
effervescent sari jeruk lemon yang terbaik, dengan karakteristik memiliki kandungan air
7,60%, kandungan serat pangan tidak larut 0,87%, serat pangan larut 7,92%, kadar gula
3,74%, kadar vitamin C 55,26 mg/100 g, total asam tertitrasi 134,15 mL NaOH 0,1N/100
mL, viskositas 20 cPs, TPC <2,5x102 koloni/mL dan E. Coli negatif.

Kata kunci: Serbuk effervesvent, sari jeruk lemon, alginat, karakteristik

Abstract
Study on the use of alginate in lemon (Citrus medica var lemon) extract effervescent
powder production has conducted. The aims of the research are to determine the optimum
concentration of alginate used in lemon extract effervescent powder to produced best
product and acceptance consumen.The lemon extract effervescent powder formula
consisted of lemon extract powder, sucrose, aspartame, salt and effervescent mix (citric
acid-tartrat acid-sodium bicarbonat). The alginate used in this study was extracted from
Sargassum filipendula sea weed. The concentration of alginate used in lemon effervescent
powder production was varied from 1; 2; 3 and 4%. The parameters observed to see the
quality of the product were moisture content, ash content, pH, viscosity and organoleptic

177 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 2 Penggunaan Alginat dalam Pembuatan, Murdinah

value (flavor, taste, viscosity, effec effervescent, effect sparkle and acceptance). Analysis
of dietary fiber, sugar content, vitamin C content, total titratable acids, TPC and E.Coli
to the best product. The result showed that the higher the concentration of alginate used
in lemon effervescent powder production, the higher viscousness and the lower the
organoleptic value. The optimum concentration of alginate used in the lemon extract
effervescent powder processing was 1%. The characteristic this product 7.60% moisture
content, 0.86% insoluble dietary fiber , 7.92% soluble dietary fiber, 3.74% sugar content,
55,26 mg/100 g vitamin C, 134.15 mL 0.1 NaOH/100 mL total titratable acids, 20 cPs
viscosity, <2.5x102 coloni/mL TPC and E.Coli negative.

Keywords: Alginate, characteristic, effervescent powder, lemon extract

PENDAHULUAN sangat tinggi sehingga sangat efektif untuk


Minuman serbuk dalam beberapa mencegah penyakit kekurangan vitamin
tahun terakhir ini berkembang sangat C (Wijayakusuma 2007). Sari jeruk lemon
pesat dan dijual dalam bentuk kemasan dapat dibuat dalam bentuk serbuk sari
sachet atau kemasan yang lebih besar. jeruk lemon dengan cara pengeringan
Jenis minuman dalam bentuk serbuk menggunakan metode pengering semprot
cukup beragam, ada katagori kopi, coklat, (spray drier) dengan menambahkan
teh, dan ada juga katagori beverage yang bahan pengisi. Keuntungan produk
kadang disebut sebagai powder juice berupa serbuk lebih tahan lama dan sari
drink (Bing Ananta Andimulia dan jeruk lemon dapat diformulasikan dengan
Astuti Sitanggang 2009). Powder beverage bahan aktif alami dan bahan lain sebagai
drink diawali dengan jenis powder fruit minuman fungsional effervescent. Teknik
juice sebagai minuman penghilang rasa encapsulasi bahan aktif menggunakan
haus, sekarang berkembang menjadi bahan pengisi (maltodektrin, dektrin)
beberapa kategori untuk membidik pasar dengan alat spray drier untuk melindungi
yang berbeda-beda, misalnya minuman bahan aktif akhir-akhir ini cukup
energi yang focus pada efek segar bagi berkembang untuk memproduksi produk
peminumnya; minuman herbal (jahe, effervescent (Rotthauser et al. 1998;
kunyit instan), yang semakin berkembang Ely et al. 2007; Zea et al. 2013).
karena meningkatnya kepedulian Alginat merupakan polisakarida
konsumen untuk mengkonsumsi bahan- hasil ekstraksi dari rumput laut coklat
bahan natural; minuman fungsional jenis Sargassum sp. Alginat mengandung
(minuman dengan penambahan bahan serat pangan yaitu serat pangan larut
yang berguna untuk tubuh, seperti serat, dan serat pangan tidak larut yang
vitamin C dan vitamin E dosis tinggi) bermanfaat untuk kesehatan. Alginat
yang berkembang karena kepedulian memiliki kemampuan menurunkan kadar
konsumen akan kurangnya asupan dari gula darah dan kolesterol dalam darah
makanan sehari-hari. (Wikanta et al. 2002; 2003). Natrium
Jeruk lemon (Citrus medica var lemon) alginat dalam bentuk serbuk bersifat
dapat dimanfaatkan sari buahnya untuk mudah larut dalam air dan mempunyai
minuman penyegar. Kandungan vitamin potensi untuk dibuat minuman serbuk
C pada jeruk lemon dibandingkan effervescent. Penelitian pembuatan
dengan buah-buah yang lain seperti serbuk minuman sari buah jeruk lemon
papaya, semangka, juga jeruk yang lain (Citrus medica var lemon) dengan

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 178


Penggunaan Alginat dalam Pembuatan, Murdinah JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 2

penambahan alginat yang diekstraksi Beberapa penelitian menunjukkan


dari rumput laut Sargassum filipendula bahwa bahan yang mengandung
telah dilakukan oleh Permana (2008). komponen aktif misalnya antioksidan,
Pembuatan minuman alginat dalam probiotik, vitamin C, memiliki potensi
bentuk cair yang dikemas dalam gelas dikembangkan menjadi produk minuman
plastik sudah dikembangkan di Balai Besar fungsional dalam bentuk serbuk maupun
Penelitian dan Pengembangan Pengolahan tablet effervescent (Rizal D dan Widya
Produk dan Bioteknologi. Aspek DRP 2014; Nagashima A I 2013).
pemasaran, kurang praktis dari bentuk Nurjanah et al. (2013) telah
kemasan maupun cara penyajiannya dan mengembangkan produk minuman
tidak tahan lama produknya. fungsional berbahan baku lintah laut
Upaya mengoptimalkan pemanfaatan dengan campuran antioksidan dan
jeruk lemon dan alginat, perlu dilakukan beberapa komponen yang mengandung
inovasi produk baru yang lebih praktis taurin. Saat ini pengembangan produk
dan diterima konsumen. Salah satu minman fungsional telah berkembang
alternatif inovasi produk baru yang dapat dengan teknologi effervescent. Teknologi
dikembangkan adalah minuman serbuk effervescent berupa serbuk, granula
effercesvent. Produk serbuk effervescent dan tablet juga banyak dikembangkan
disukai karena memiliki warna, bau dan menggunakan tanaman obat maupun
rasa yang menarik. Selain itu apabila bahan obat dalam industri farmasi
dibandingkan dengan minuman serbuk (Monton et al. 2014; Zea et al. 2013;
biasa, serbuk effervescent memiliki Bhattacharyya & Swetha, 2014;
keunggulan pada kemampuan untuk Wang et al. 2012).
menghasilkan gas karbon dioksida yang Penelitian ini dimaksudkan untuk
memberikan rasa segar seperti pada air memanfaatkan jeruk lemon dan alginat
soda. Keunggulan produk minuman dalam produk minuman serbuk effervescent
dalam bentuk serbuk effervescent yaitu sebagai minuman kesehatan. Penelitian ini
mampu menghasilkan gas karbondioksida bertujuan untuk menentukan konsentrasi
(CO2) yang memberikan efek sparkle penggunaan alginat dalam pembuatan
(rasa air soda) dan mempermudah proses minuman serbuk effervescent sari jeruk
pelarutan. Cara penyajiannya juga cukup lemon yang menghasilkan produk terbaik
mudah dan cepat yaitu dengan menyeduh dan diterima oleh konsumen.
atau dengan melarutkan dalam air dingin
sekalipun tanpa melibatkan pengadukan BAHAN DAN METODE
secara manual. Serbuk minuman siap saji Bahan dan Alat
effervescent adalah bentuk minuman siap Bahan utama yang digunakan untuk
saji yang dapat menghasilkan gelembung pembuatan alginat adalah rumput laut
gas sebagai reaksi kimia dengan cairan Sargassum filipendula yang diperoleh dari
(Mohrle 1989; Permana et al. 2012). Salah perairan Binuangeun, Kabupaten Lebak.
satu keunggulan minuman berkarbonisasi Bahan bantu untuk ekstraksi alginat
adalah aman dari kontaminasi bakteri, adalah HCl teknis, Na2CO3 teknis, NaOH
terutama bakteri yang bersifat patogen teknis, NaOCl food grade, dan IPA teknis
(penyebab penyakit). Gas karbondioksida yang diperoleh dari toko kimia Brataco,
yang larut dalam air, bukan hanya Jakarta. Serbuk sari jeruk lemon dibuat
menghasilkan rasa yang spesifik, tetapi dari jeruk lemon segar yang diperoleh
juga dapat berfungsi sebagai antibakteri dari pasar Palmerah Jakarta. Bahan-
untuk mengawetkan minuman secara bahan yang digunakan untuk pembuatan
alami.
179 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 2 Penggunaan Alginat dalam Pembuatan, Murdinah

minuman serbuk effervescent sari jeruk (1:30), pada suhu 60-70oC selama 2 jam.
lemon adalah serbuk sari jeruk lemon, Setelah perebusan bubur rumput laut
sukrosa, aspartam, garam, asam sitrat, disaring menggunakan alat penyaring
asam tartrat, natrium bikarbonat. Alat bergetar dengan ukuran saringan 150
yang digunakan untuk ekstraksi alginat mesh. Filtrat yang diperoleh dipucatkan
adalah pengering semprot (spray drier), dengan menambahkan larutan NaCl
analisis kualitas produk serbuk effervescent sebanyak 4% dari volume filtrat diaduk
antara lain pH meter Thermo orion dan didiamkan selama 30 menit,
420, Viscometer Brookfield, Whiteness kemudian ditambahkan larutan HCl 10%
meter, Refraktometer ABBE, oven, labu sampai pH sekitar 3 hingga terbentuk
erlenmeyer, labu takar, dan timbangan. asam alginat. Asam alginat dicuci dengan
air tawar lalu ditambah larutan NaOH
METODE 10% sampai pH 7-8, dan selanjutnya
Pembuatan Serbuk Sari Jeruk ditambahkan IPA daiduk hingga
Lemon (Murdinah dan Ranti terbentuk serat natrium alginat. Serat
Dwijayanti, 2013) natrium alginat dikeringkan dalam oven
Serbuk sari jeruk lemon dibuat dengan pada suhu 50oC selama 10 jam, setelah
cara mikroenkapsulasi menggunakan kering digiling dan diayak menggunakan
bahan pengisi maltodekstrin dengan alat saringan 100 mesh dan diperoleh serbuk
pengering spray drier. Buah jeruk lemon natrium alginat yang mudah larut dalam
segar yang sudah matang berwarna air. Alginat yang dihasilkan dianalisis
kuning dicuci, dibelah menjadi dua kadar air dan kadar abu (AOAC 2005),
kemudian diperas dengan alat pemeras pH diukur menggunakan alat pH meter,
jeruk untuk memisahkan ampas dan serat pangan dengan metode enzimatis
bijinya. Cairan sari buah jeruk lemon (AOAC 2005), viskositas diukur
disaring menggunakan saringan stainless menggunakan alat viskometer Brookfield
stell hingga diperoleh filtrat sari jeruk dan derajat putih diukur menggunakan
lemon. Filtrat sari jeruk lemon ditambah alat Whiteness meter.
maltodekstrin 20% dari volume filtrat sari
jeruk lalu diaduk dengan mixer sampai Pembuatan Serbuk Effervescent
homogen, kemudian dikeringkan dengan Sari Jeruk Lemon
alat spray drier dan dihasilkan serbuk sari Pembuatan serbuk effervescent sari
jeruk lemon. jeruk lemon menggunakan metode kering
(Ansel 1989). Formulasi minuman serbuk
Pembuatan Serbuk Alginat effervescent sari jeruk lemon adalah serbuk
(Murdinah et al. 2005) sari jeruk lemon 13,70%, sukrosa 50,55%,
Pembuatan alginat menggunakan aspartam 0,85%, garam 0,10%, asam
metode ekstraksi alginat melalui jalur sitrat 4,40%, asam tartrat 12,20%, natrium
asam alginat. Rumput laut kering bikarbonat 17,20%. Variasi konsentrasi
Sargassum filipendula dicuci dengan air alginat yang digunakan dalam formulasi
tawar lalu direndam dalam larutan HCl serbuk effervescent sari jeruk lemon adalah
1% selama 1 jam, dan setelah itu dicuci 1, 2, 3 dan 4%.Kisaran konsentrasi ini
lagi dengan air tawar. Ekstraksi dilakukan berdasarkan hasil penelitian pendahuluan
dengan cara merebus rumput laut dalam yang menunjukkan bahwa penggunaan
larutan Na2CO3 2% dengan perbandingan konsentrasi 5% menghasilkan minuman
rumput laut dengan larutan pengekstrak yang kental sehingga efek effervescent

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 180


Penggunaan Alginat dalam Pembuatan, Murdinah JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 2

menjadi berkurang. Sebagai pembanding kadar air 11,07%, kadar abu 19,20%, pH
adalah produk minuman serbuk 6,86, viskositas 308 cPs, derajat putih
effervescent komersial (Adem Sari). 54,50%, serat pangan larut 13,75%, serat
Penelitian dilakukan dengan ulangan pangan tidak larut 52,11%, dan serat
sebanyak 3 kali. pangan total 65,86%.
Parameter kualitas produk yang Hasil analisis kadar air alginat
diamati meliputi kadar air yang diukur hasil ekstraksi pada penelitian ini
dengan metode gravimetri (AOAC, adalah 11,07%, nilai kadar air ini masih
2005), kadar abu (AOAC, 2005), pH memenuhi persyaratan mutu alginat
diukur menggunakan alat pH meter, oleh Food Chemical Codex (FCC 1981)
viskositas diukur menggunakan alat yaitu sebesar <15%, maupun persyaratan
viskometer Brookfield. Uji organoleptik alginat sebagai bahan pangan oleh JECFA
dilakukan terhadap produk dengan yang ditetapkan sebesar maksimal 15%
parameter aroma, rasa, efek effervescent, (FAO 2008).
efek sparkle, kekentalan dan penerimaan Hasil analisis kadar abu alginat hasil
menggunakan skala hedonik 1-7 dengan ekstraksi dari rumput laut Sargassum
kriteria 1 (sangat tidak suka); 2 (tidak filipendula adalah 19,20%. Kandungan
suka); 3 (agak tidak suka); 4 (agak suka); 5 abu dalam alginat umumnya tidak lebih
(suka); 6 (sangat suka) dan 7 (amat sangat dari 27%. Kadar abu alginat hasil ekstraksi
suka) dengan panelis sebanyak 15 orang pada penelitian ini masih memenuhi
(BSN 2006a). persyaratan mutu alginat oleh FCC (1981)
yang ditetapkan sebesar 18-27%. Tinggi
Analisis Data rendahnya kadar abu disebabkan oleh
Analisis data dilakukan dengan garam dan mineral.
analisis sidik ragam (anova) dan apabila Hasil analisis pH menunjukkan bahwa
berbeda nyata dilanjutkan dengan pH alginat hasil ekstraksi pada penelitian
uji Duncan. Sedangkan untuk data ini adalah sebesar 6,86. Nilai pH alginat
organoleptik dilakukan dengan uji hasil penelitian memenuhi standar
Kruskal-Walis. Analisis statistik dilakukan mutu alginat menurut Winarno (1996)
dengan bantuan program statistik SPSS. yaitu berkisar antara 3,5-10. pH alginat
Hasil produk terbaik ditinjau dari nilai mempengaruhi sifat kelarutan alginat, dan
organoleptik dan sifat kekentalan produk jenis alginat dalam bentuk natrium alginat
dilakukan analisis kadar air (AOAC 2005), yang bersifat larut air banyak dibutuhkan
kadar gula, kadar total asam tertitrasi dan di pasaran.
kadar vitamin C (Apriyantono et al. 1989), Viskositas merupakan salah satu sifat
serat pangan menggunakan metode fungsional yang penting dari alginat, dan
enzimatis (AOAC 2005), total padatan sifat ini dapat dijadikan sebagai tingkat
terlarut diukur dengan alat refraktometer kualitas alginat dalam perdagangan.
ABBE, TPC dan E. Coli (BSN 2006b; 2006c). Viskositas alginat hasil ekstraksi pada
penelitian ini sebesar 308 cPs. Menurut
HASIL DAN PEMBAHASAN Winarno (1996) menyatakan bahwa
Karakteristik Alginat viskositas alginat dalam 1% larutan
Alginat hasil ekstraksi dari rumput pada suhu 25oC adalah 10-5000 cPs,
laut Sargassum filipendula berupa natrium oleh karena itu alginat hasil ekstraksi
alginat yang mudah larut dalam air, memenuhi standar mutu tersebut.
memiliki karakteristik sebagai berikut: Viskositas alginat hasil ekstraksi pada

181 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 2 Penggunaan Alginat dalam Pembuatan, Murdinah

penelitian ini termasuk dalam kelompok & Kamishima 2008). Adapun serat tidak
tipe alginat viskositas rendah karena larut pada rumput laut umumnya berupa
kelompok viskositas sedang memiliki selulosa, asam uronat, dan gula-gula netral
nilai >350 cPs pada konsentrasi 1% (Ruperez & Saura-Calixto 2001). Manfaat
(Mc. Hugh 2008). serat rumput laut bagi kesehatan berkaitan
Derajat putih merupakan parameter dengan sifat fisiko-kimianya, terutama
yang menentukan tingkat warna putih daya serap air, viskositas, fermentabilitas,
dari suatu produk. Beberapa produk dan kapasitas penukar ionnya (Jimenez-
mutunya ditentukan oleh warna produk Escrig dan Saura-Muniz 2000). Beberapa
tersebut. Semakin tinggi derajat putih penelitian menunjukkan bahwa rumput
maka produk tersebut warnanya semakin laut yang mengandung komponen
putih. Hasil analisis derajat putih alginat agar, karaginan dan alginat memiliki
hasil ekstraksi pada penelitian ini adalah potensi dalam menurunkan kolesterol
54,50%, secara pengamatan visual alginat plasma. Alginat memiliki potensi dalam
berwarna krem. menurunkan kolesterol darah melalui
Alginat hasil ekstraksi dari rumput penghambatan absorpsi kolesterol di usus
laut coklat Sargassum filipendula (Suzuki et al. 1993; Wikanta et al. 2003).
mengandung serat pangan tidak larut Konsumsi serat pangan yang cukup akan
air sebesar 52,11%, serat pangan larut bermanfaat dalam mencegah kanker
air 13,75% dan serat pangan total kolon, menurunkan kolesterol darah,
65,86%. Serat pangan sering dibedakan mencegah penyakit jantung koroner,
berdasarkan berdasarkan kelarutannya memperbaiki penyerapan glukosa bagi
dalam air, yaitu serat pangan yang larut penderita diabetes, serta mengontrol berat
air (soluble dietary fiber) dan tidak larut badan (Suzuki et al.1993; Ren et al. 1994).
air (insoluble dietary fiber). Rumput
laut coklat mengandung serat larut air Serbuk Effervescent Sari Jeruk
berupa alginat, fucan, sulfat-fukoidan, Lemon Alginat
dan laminarian (Fleury & Lahaye,1991; Sifat Kimia dan Fisika
Kakita & Kamishima 2008). Komponen Kadar air produk serbuk effervescent
utama penyusun asam alginat pada alga sari jeruk lemon hampir sama untuk
coklat adalah asam manuronat dan asam semua perlakuan yaitu berkisar antara
guluronat. Rasio antara asam manuronat 7,0–7,67% (Tabel 1). Hasil uji statistik
dan asam guluronat akan mempengaruhi terhadap kadar air menunjukkan bahwa
sifat fungsional sodium alginat (Kakita perlakuan konsentrasi penggunaan

Tabel 1 Sifat kimia dan fisika serbuk effervescent sari jeruk lemon pada penggunaan
konsetrasialginat yang berbeda
Konsentrasi Sifat kimia dan fisika
alginat Kadar air (%) Kadar abu (%) pH Viskositas (cPS)
1% 7,60±0,12a
12,37±0,49 a
5,17±0,11 a
20,00±1,77a
2% 7,60±0,11a 12,67±0,54a 5,20±0,08a 33,00±0,58b
3% 7,0 ±0,89a 12,72±1,17a 5,23±0,11a 40,00±0c
4% 7,67±0,03a 13,35±1,44b 5,32±0,07a 50,00±0d
Produk komersial 3,80±0,05b 24,30±0,01c 5,50±0,0a 20,00±0a
Keterangan: Huruf yang berbeda di belakang angka pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang
nyata (p<0,05).

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 182


Penggunaan Alginat dalam Pembuatan, Murdinah JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 2

alginat tidak memberikan pengaruh alginat dengan penggunaan konsentrasi


yang nyata terhadap kadar air produk 4% dapat meningkatkan nilai kadar abu
serbuk effervescentsari jeruk lemon. produk serbuk effervescent sari jeruk
Hal ini disebabkan karena alginat yang lemon. Perbandingan kadar abu produk
ditambahkan adalah dalam bentuk komersial (24,30%) dengan kadar abu
serbuk sehingga pengaruhnya terhadap serbuk effervescent sari jeruk lemon ini
kadar air minuman serbuk effervescent relatif lebih rendah, hal ini disebabkan
sari jeruk lemon sangat kecil. Apabila karena penggunaan formula dan bahan-
dibandingkan dengan kadar air produk bahan dalam formulasi serbuk effervescent
komersial yaitu 3,80%, maka kadar air berbeda.
serbuk effervescent sari jeruk lemon Nilai pH produk serbuk effervescent
relatif lebih tinggi. Kadar air serbuk sari jeruk lemon hampir sama untuk
effervescent lebih banyak ditentukan oleh semua perlakuan yaitu berkisar antara
kadar air bahan-bahan penyusun serbuk 5,17 – 5,32, sedangkan serbuk effervescent
effervescent dan perlakuan pengeringan/ komersial nilai pH nya 5,50.Kisaran nilai
pengovenan. Selain itu penanganan dan pH tersebut menunjukkan bahwa produk
penyimpanannya memerlukan perhatian serbuk effervescent sari jeruk lemon
khusus karena bersifat higroskopis tergolong produk yang bersifat asam, hal
(Martindale, 1989). Ruangan dengan ini karena menggunakan asam sitrat, asam
kelembaban maksimal 25% dan suhu tartrat, dan serbuk sari jeruk lemon. Hasil
25oC, merupakan kondisi yang paling uji statistik terhadap pH menunjukkan
baik untuk proses pembuatan granula bahwa perlakuan konsentrasi alginat tidak
effervescent (Lieberman et al. 1989). memberikan pengaruh yang nyata terhadap
Hasil analisis sifat kimia dan fisika pH produk serbukeffervescent sari jeruk
serbuk effervescent sari jeruk lemon lemon. Alginat yang digunakan memiliki
meliputi kadar air, kadar abu, pH dan nilai pH 6,86 dan penggunaan dalam formulasi
viskositas dapat dilihat pada Tabel 1. serbuk effervescent konsentrasinya rendah
Kadar abu merupakan parameter sehingga tidakmempengaruhi nilai pH
yang menunjukkan besarnya kadar produk tersebut. Nilai pH produk serbuk
mineral yang terkandung dalam suatu effervescent lebih banyak ditentukan oleh
bahan. Hasil analisis kadar abu produk jumlah asam sitrat dan asam tartrat yang
serbuk effervescent sari jeruk lemon digunakan. Rasio komponen effervescent
menunjukkan bahwa produk tersebut akan mempengaruhi kelarutan dan pH
memiliki kadar abu antara adalah 12,37– produk effervescent (Aslani & Jahangiri
13,35%, sedangkan produk komersial 2013; Monton et al. 2014).
memiliki kadar abu sebesar 24,30%. Hasil Hasil pengukuran viskositas atau
analisis statistik menunjukkan bahwa kekentalan serbuk effervescent sari jeruk
perlakuan penggunaan konsentrasi lemon menunjukkan nilai antara 20- 50
alginat berpengaruh nyata terhadap kadar cPs (Tabel 1). Nilai viskositas tersebut
abu serbuk effervescent sari jeruk lemon. terlihat semakin tinggi konsentrasi
Penggunaan konsentrasi alginat 1%, 2% alginat dalam serbuk effervescent sari
dan 3% tidak berpengaruh nyata terhadap jeruk lemon mengakibatkan kekentalan
nilai kadarabu produk, sedangkan produk semakin tinggi.Viskositas
penggunaan alginat konsentrasi 4% terendah diperoleh pada produk dengan
berpengaruh nyata terhadap nilai kadar penggunaan alginat 1% yaitu sebesar
abu produk dibandingkan dengan 20 cPs dan tertinggi pada penggunaan
perlakuan lain. Kandungan mineral dari alginat 4% sebesar 50 cPs. Hasil analisis

183 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 2 Penggunaan Alginat dalam Pembuatan, Murdinah

statistik menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi alginat yang digunakan dalam


konsentrasi alginat memberikan pengaruh produk akan menurunkan nilai aroma
yang nyata terhadap viskositas produk produk serbuk effervescent sari jeruk
serbuk effervescent. Apabila dibandingkan lemon. Hasil uji statistik menunjukkan
dengan produk komersial yaitu sebesar 20 bahwa hanya perlakuan konsentrasi
cPs, maka hanya perlakuan penggunaan alginat 1% yang tidak berbeda nyata
alginat konsentrasi 1% yang memiliki dibandingkan produk komersial (5,73),
nilai viskositas sama, sedangkan untuk sedangkan semua perlakuan lainnya
perlakuan konsentrasi alginat 2%, 3% dan menghasilkan nilai yang lebih rendah.
4% lebih tinggi. Peningkatan konsentrasi Semakin tinggi konsentrasi alginat akan
alginat yang digunakan pada formula menyebabkan produk menjadi beraroma
serbuk effervescent sari jeruk lemon, akan agak amis seperti rumput laut sehingga
meningkatkan nilai viskositas serbuk tidak disukai oleh panelis.
effervescent sari jeruk lemon.Tingkat Nilai organoleptik rasa produk serbuk
kekentalan serbuk effervesvent sari jeruk effervescent sari jeruk lemoncenderung
lemon alginat akan mempengaruhi tingkat semakin rendah dengan bertambahnya
penerimaan panelis terhadap minuman konsentrasi alginat yang digunakankan
tersebut. dalam produk. Nilai organoleptik rasa
terendah diperoleh produk dengan
Organoleptik konsentrasi alginat 4% yaitu 3,36 dan
Pengujian organoleptik terhadap nilai tertinggi diperoleh pada konsentrasi
serbukeffervesvent sari jeruk lemon alginat 1% yaitu 5,80. Hasil uji statistik
yang dilakukan meliputi aroma, rasa, menunjukkan bahwa kecuali perlakuan
kekentalan, efek effervescent, efek sparkle, alginat 1% semua perlakuan menghasilkan
dan penerimaan keseluruhan. Hasil uji nilai organoleptik rasa yang lebih rendah
organoleptik serbuk effervescentsari jeruk dibandingkan produk komersial yaitu
lemon pada penggunaan konsentrasi 5,91. Rasa serbuk effervescent sari jeruk
alginat yang berbeda disajikan pada lemon manis dan asam. Rasa manis karena
Tabel 2. Nilai semakin besar menunjukkan terdapat sukrosa dan aspartam serta rasa
semakin disukai dengan skala 1-7. asam dari sari jeruk lemon, asam sitrat
Uji organoleptik aroma menunjukkan dan asam tartrat.
bahwa ada kecenderungan semakin tinggi Nilai organoleptik kekentalan produk

Tabel 2 Hasil uji organoleptik serbuk effervescent sari jeruk lemon pada penggunaan
konsentrasi alginat yang berbeda
Nilai organoleptik
Konsentrasi
Efek
alginat Aroma Rasa Kekentalan Efek sparkle Penerimaan
effervescent
1% 5,50±0,29 5,80±0,37 5,75±0,45 5,17±0,20a
a a a
5,57±0,29a 5,22±0,20a
2% 4,61±0,34b 4,71±0,28b 4,50±0,21b 4,21±0,11b 4,29±0,02b 4,83±0,35b
3% 3,42±0,61b 3,50±0,15c 4,10±0,42c 3,08±0,13b 3,29±0,16b 3,36±0,31c
4% 2,79±0,25c 3,36±0,33c 3,27±0,26d 3,0±0,12b 3,25±0,24b 3,28±0,21c
Produk
5,73±0,09a 5,91±0.09a 5,94±0,05a 5,88±0,21a 5,67±0,60a 5,58±0,27a
komersial
Keterangan: Huruf yang berbeda di belakang angka pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang
nyata (p<0,05).

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 184


Penggunaan Alginat dalam Pembuatan, Murdinah JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 2

serbuk effervescent sari jeruk lemon perlakuan alginat 1% semua perlakuan


cenderung semakin rendah dengan menghasilkan nilai organoleptik yang
bertambahnya konsentrasi alginat dalam lebih rendah dibandingkan produk
produk. Nilai organoleptik terendah komersial (5,67).
diperoleh paroduk dengan penggunaan Uji penerimaan panelis menunjukkan
alginat 4% yaitu 3,27 dan nilai tertinggi bahwa produk dengan konsentrasi alginat
diperoleh pada konsentrasi alginat 1% memperoleh nilai tertinggi yaitu 5,22
1% yaitu 5,75. Hasil analisis statistik (disukai panelis) dan semakin menurun
menunjukkan bahwa kecuali perlakuan dengan meningkatnya konsentrasi
alginat 1% yang tidak berbeda nyata alginat yang digunakan. Hasil uji statistik
dibandingkan produk komersial yaitu menunjukkan bahwa selain perlakuan
5,94. Penambahan alginat konsentrasi konsentrasi alginat 1% semua perlakuan
1% tidak mempengaruhi kekentalan menghasilkan nilai yang berbeda nyata.
minuman serbuk effervescent sari jeruk Tingginya nilai penerimaan minuman
lemon. Hasil pengukuran viskositas serbuk effervescent sari jeruk lemon dengan
menunjukkan nilai yang sama yaitu 20 penggunaan alginat konsentrasi 1%
cPs. Pernyataan ini sejalan dengan hasil disebabkan karena nilai-nilai organoleptik
pengukuran viskositas bahwa semakin lainnya yaitu aroma, rasa, kekentalan, efek
tinggi konsentrasi alginat yang digunakan effervescent, dan efek sparkle memang
nilai viskositas serbuk effervescent semakin lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya.
tinggi akan menyebabkan produk menjadi Penggunaan alginat sebanyak 1% dalam
lebih kental sehingga tidak disukai oleh pembuatan serbuk effervescent sari jeruk
panelis. lemon paling disukai. Penggunaan alginat
Nilai organoleptik efek effervescent dapat disarankan sebagai sumber serat
serbuk effervescent sari jeruk lemon pangan dari rumput laut coklat sebagai
tertinggi diperoleh pada konsentrasi alternatif pengganti serat pangan yang
alginat 1% dan cenderung menurun berasal dari tanaman.
dengan penambahan konsentrasi alginat.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa Analisis Karakteristik Produk
selain perlakuan penggunaan alginat Terpilih
konsentrasi 1%, semua perlakuan Hasil analisis kadar air, kadar serat
menghasilkan nilai efek effervescent pangan, kadar gula, kadar vitamin C, kadar
yang lebih rendah dibanding produk asam tertitrasi, total padatan terlarut,
komersial. Semakin tingginya konsentrasi viskositas, ALT dan E.Coli produk serbuk
alginat menghasilkan produk yang effervescent terpilih dapat dilihat dalam
semakin kental juga semakin kurang Tabel 3. Dari tabel tersebut terlihat bahwa
memberikan efek effervescent sehingga nilai kadar air serbuk effervescent terpilih
kurang menghasilkan buih. memiliki kadar air sebesar 7,60%.
Nilai organoleptik efek sparkle serbuk Serbuk effervesvent sari jeruk lemon
effervescent sari jeruk lemon cenderung dengan pennggunaan alginat konsentrasi
semakin rendah dengan bertambahnya 1% berdasarkan uji sensori dipilih sebagai
konsentrasi alginat dalam produk. Nilai produk terbaik.Hasil analisis karakteristik
organoleptik terendah diperoleh produk produk serbuk effervescent terpilih dapat
dengan konsentrasi alginat 4% yaitu dilihat dalam Tabel 3. Nilai kadar air
3,25 dan nilai tertinggi diperoleh pada produk serbuk effervescent sari jeruk lemon
konsentrasi alginat 1% yaitu 5,57. Hasil sebesar 7,60%. Kadar air menunjukkan
uji statistik menunjukkan bahwa kecuali banyaknya air yang terkandung per

185 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 2 Penggunaan Alginat dalam Pembuatan, Murdinah

Tabel 3 Hasil analisis karakteristik produk serbuk effervescent sari jeruk lemon alginat
terpilih
Karakterisitik Produk
Parameter
Produk terpilih Produk komersial
Kadar air (%) 7,60±0,12 3,80±0,05
Kadar Serat pangan larut (%) 7,92±0,10 2,19±0,08
Kadar Serat pangan tidak larut (%) 0,87±0,02 0,76±0,02
Kadar vitamin C (mg/100g) 55,26±3,05 54,10±2,77
Kadar gula (%) 3,74±0,18 3,14±0,06
Total asam tertitrasi (ml NaOH 0,1N/100 g contoh) 134,17±1,75 134,83±1,32
Total padatan terlarut (% brix) 48,57±3,11 45,70±1,75
Viskositas (cPs) 20 20
Total Plate Count/TPC (koloni/ml) < 2,5 x 102 < 2,5 x 102
E. Coli (APM/ml) Negatif Negatif

satuan bahan dan merupakan salah satu yang dapat menjadi sumber serat pangan
parameter mutu yang penting untuk yang berasal dari rumput laut. Produk
produk-produk yang kering karena akan komersial mengandung serat pangan yang
menentukan kecenderungan kerusakan berasal dari tanaman. Serbuk effervescent
pada bahan tersebut. Menurut Lachman sari jeruk lemon alginat ini memiliki
et al. (1994), kadar air sangat berpengaruh keunggulan terutama dari segi serat
terhadap efek karbonisasi (efek sparkle) pangan. Serat pangan sangat bermanfaat
pada saat dilarutkan dalam air. Apabila bagi kesehatan tubuh manusia.
dibandingkan dengan nilai kadar air Serbuk effervescent sari jeruk lemon
produk komersial yaitu 3,80%, maka nilai alginat mengandung vitamin C sebesar
kadar air serbuk effervescent sari jeruk 55,26%, kadar vitamin C ini berasal dari
lemon alginat ini lebih tinggi, hal ini sari jeruk lemon. Kadar vitamin C dalam
diduga karena formula yang digunakan jeruk lemon adalah sebesar 47 mg/100
berbeda. Penggunaan asam sitrat dan g jeruk lemon (Prayudi 2003). Pada
natrium bikarbonat dengan konsentrasi produk komersial dalam komposisinya
tinggi akan meningkatkan kadar air ditambahkan vitamin C sebesar 90 mg
produk serbuk effervescent karena kedua (100% AKG).
bahan tersebut bersifat higroskopis Total gula serbuk effervescent sari
(Martindale 1989). jeruk lemon alginat sebesar 3,74%.
Serbuk effervescent sari jeruk Kadar gula yang dihasilkan berasal
lemon dengan penggunaan alginat 1% dari komposisi bahan yang digunakan
mengandung serat pangan larut sebesar terutama dari sukrosa dan aspartam yang
7,92% dan serat pangan tidak larut sebesar menyebabkan rasa manis. Sukrosa yang
0,87%. Analisis serat pangan terlihat digunakan dalam formulasi produk serbuk
bahwa produk serbuk effervescent sari effervescent sebesar 50,55% dan aspartam
jeruk lemon memiliki nilai lebih tinggi yang ditambahkan konsentrasinya kecil
dibanding produk komersial. Alginat yang (0,85%). Komposisi bahan produk
ditambahkan pada serbuk effervescent sari komersial juga menggunakan aspartam
jeruk lemon mengandung serat pangan sebesar 35 mg (ADI: 50 mg/kg berat
larut dan serat pangan yang tidak larut badan).

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 186


Penggunaan Alginat dalam Pembuatan, Murdinah JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 2

Total gula serbuk effervescent sari Analytical of Chemist. Arlington,


jeruk lemon alginat tidak berbeda dengan Virginia, USA: Published by The
produk komersial. Total asam tertitrasi Association of Official Analytical
serbuk effervescent sari jeruk lemon alginat Chemist, Inc.
sebesar 134,17 mL NaOH 0,1N/100 g. Nilai Apriyantono A, Fardiaz D, Puspitasari
total asam tertitrasi produk menunjukkan NL, Sedarnawati, Budiyano S. 1989.
banyaknya jumlah asam yang terkandung Analisis Pangan. Bogor: Pusat Antar
dalam produk. Jumlah asam produk Universitas, Institut Pertanian Bogor.
serbuk effervescent ini berasal dari asam [BSN] Badan Standarisasi Nasional.
sitrat, asam tartrat dan sari jeruk lemon. 2006a. SNI 01-2346-2006. Petunjuk
Serbuk effervescent sari jeruk lemon Pengujian organoleptik dan atau
alginat memiliki nilai viskositas 20 cPs sensori: Badan Standarisasi Nasional.
tidak berbeda dengan produk komersial, [BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2006b.
dan nilai total padatan terlarut sebesar SNI 01-2332.1-2006.MetodePengujian
48,57%.Dari segi mikrobiologi serbuk Angka Lempeng Total (ALT): Badan
effervescent sari jeruk lemon alginat aman Standardisasi Nasional.
dikonsumsi, karena mengandung TPC [BSN] Badan Standarisasi Nasional.
<2,5x102 koloni/ml dan E.Coli negatif. 2006c. SNI 01-2332.3-2006.
PenentuanColiform dan Escherichia
KESIMPULAN coli: Badan Standarisasi Nasional.
Penggunaan alginat dengan Bhattacharyya S and Swetha G. 2014.
konsentrasi yang berbeda (1%, 2%, 3%, Formulation and evaluation of
dan 4%) mempengaruhi kadar abu, effervescent granules of Fexofenadine
viskositas dan organoleptik (aroma, hydrochloride. The Pharma Innovation
rasa, kentalan, efek effervescent, efek – Journal 3(3):1-8.
sparkle, dan penerimaan produk) serbuk Bing Ananta Andimulia dan Astuti
effervescent sari jeruk lemon. Konsentrasi Sitanggang. 2009. Bisnis Powdered
terbaik dari penggunaan alginat dalam Beveranges di Indonesia. FoodReview
pembuatan minuman serbuk effervescent Indonesia 4(2): 21-23.
sari jeruk lemon adalah penggunaan Ely L, Wilson R, Warren H F, Raimar L.
konsentrasi alginat 1%. Produk serbuk 2007. Effervescent dry powder for
effervescent tersebut dapat diterima oleh respiratory drug delivery. European
panelis dan tidak berbeda nyata dengan Journal of Pharmaceutics and
produk komersial. Biopharmaceutics 65:346-353.
[FAO] Food Agriculture Organization.
DAFTAR PUSTAKA 2008. JECFA for food additives. http://
Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk www.fao.org/agn/jecfa additives/
Sediaan Farmasi. Edisi IV, Penerjemah details.html?id=679 [9/10/2015].
Farida Ibrahim. Jakarta: Universitas [FCC] Food Chemical Codex. 1981.
Indonesia, National Academy Press. Washington,
Aslani A and Jahagiri. 2013. Formulation, D C :274.
Characterization and Physicochemical Fleury N. and Lahaye M. 1991. Chemical
Evaluation of Ranitidine Effervescent and physic-chemical characterization
Tablets. Advanced Pharmaceutical of fibres from Lamiaria digitata
Bulletin 3(2):315-322. (Kombu Breton): A physiological
[AOAC]. 2005. Official Method of approach. Journal of the Science of
Analysis of The Association of Official Food and Agriculture 55:389-400.

187 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 2 Penggunaan Alginat dalam Pembuatan, Murdinah

Jimenez-Escrig A. and Sanchez-Muniz Penelitian Kelautan dan Perikanan


FJ. 2000. Dietary fibre from Edible Tahun 2013. Jilid III. Universitas
seaweeds: chemical structure, Gadjah Mada. Yogyakarta 31 Agustus
physicochemical properties and 2013. Hal.1-8.
effects on cholesterol metabolism. Nagashima AI, Pansiera PE, Baracat MM,
Nutrition Research 20: 585-598. Gomez RJHC. 2013. Development
Kakita H. and Kamishima H. 2008. Some of effervescent product, in powdwer
properties of alginate gels derived and tablet form, supplemented with
from algal sodium alginate. Journal of probiotics Lactobacillus acidophilus
Applied Phycology 20:543-549. and Saccharomyces boulardii. Food
Lieberman HA, Lachman L, Schwart Science and Technology (Campinas)
JB. 1989. Teori dan Praktek Farmasi 33 (4):13.
Industri Volume 1. Penerjemah: Siti Permana, RA. 2008. Karakteristik
Suyatmi.The Theory and Practice of Serbuk Minuman Sari Jeruk Lemon
Industrial Pharmacy vol 1. Jakarta: (Citrus medica var lemon) dengan
Universitas Indonesia Press. Penambahan Natrium Alginat
Martindale. 1989. The Extra yang Diekstraksi dari Rumput Laut
Pharmacopoeia, 29th edition. The Sargasum Filipendula. [Skripsi].
Pharmaceutical Press. London. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Mc. Hugh DJ. 2008. Production, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
properties and uses of alginates dalam Permana, Widayanti, Prabawati S, dan
production and utilization of products Setiabudi DA. 2012. Sifat antioksidan
from commercial seaweeds. FAO Bubuk Kulit manggis Instant
Corporate Document Repository. dan Aplikasinya untuk makanan
http://www.fao.org/docrep/006/ fungsional berkarbonisasi. Jurnal
y476e08.htm. 45pp. Diakses pada Pascapanen 9(2):88-95.
tanggal 12 Oktober 2015. Prayudi Y. 2003. Aplikasi khitosan sebagai
Mohrle, R. 1989. Pharmaceutical Dosage penjernih pada formulasi minuman
Forms, Vol 1., 2nd. Ed. New York: campuran sari jeruk lemon dan
Marcel Dekker, Inc. madu (honey lemon ready to drink).
Monton C, Suksaeree J, Pathompak [Skripsi]. Bogor. Fakultas Teknologi
P. 2014. Can Makjong (Scaphium Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Macropodum) Powder Formed Rajalakshmi G, Vamsi CH, Balachander
Gel In Effervescent Blend. R, Damodharan N. 2011. Formulation
Inernational Journal of Pharmacy and and evaluation of diclofenac
Pharmaceutical Sciences 6(6):610-612. potassium effervescent tablets.
Murdinah, Peranginangin, R., Irianto, H International Journal Pharmaceutical
E, Amini, S, Subaryono, Darmawan, and Biomedical Research 2(4):237-
D, Sinurat, E, dan Fransiska, D. 2005. 243.
Riset Optimasi Pemanfaatan Makro Rizal D dan Widya Dwi Rukmi Putri. 2014.
dan Mikro Alga. Laporan Teknis. Pembuatan Serbuk Effervescent Miana
Pusat Riset Pengolahan Produk dan (Coleus (L) benth): Kajian Konsentrasi
Sosial Ekonomi:106. Dekstrin dan Asam Sitrat terhadap
Murdinah dan Ranti Dwijayanti.2013. karakteristik Serbuk Effervescent.
Minuman Serbuk Alginat Berkarbonat Jurnal Pangan dan Agroindustri
dengan Flavor Jeruk Lemon.Prosiding 2(4):210-219.
Seminar Nasional Tahunan X Hasil Ren D., Noda H., Amano H., Nishino

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 188


Penggunaan Alginat dalam Pembuatan, Murdinah JPHPI 2015, Volume 18 Nomor 2

T., and Nishizawa K. 1994. Study on Zhao Yun. 2012. Study on Preparation
anthihypertensive and hyperlipidemic Process of Effervescent Tablets Made
effects of marine algae. Journal of from EGCG of Tea. Chinese Food
Fisheries Science And Technology Science 1(4):15-17.
60:83-88. Wijayakusuma H. 2007. Sehat dengan
Rotthauser B, Gerolf K, Peter C. S. 1998. jeruk lemon. Jakarta: Suara Karya. [5
Optimization of effervescent tablet Juli 2007].
formulation containing spay dried Wikanta T, Khaironi, dan Rahayu L. 2002.
L-leucine and polyethylene glycol Pengaruh Pemberian Natrium Alginat
6000 as lubricants using a central Terhadap Penurunan Kadar Glukosa
composite design. European Journal of Darah Tikus. Jurnal Penelitian
Pharmaceutics and Biopharmaceutics Perikanan Indonesia 8(6):21-32.
46:85-94. Wikanta T, R.R. dan L. Rahayu. 2003.
Ruperez P. and Saura-Calixto F. 2001. Pengaruh Pemberian Natrium
Dietary fibre and physicochemical Alginat Terhadap Penurunan Kadar
properties of edible Spanish Kolesterol Total Darah Bobot Badan
Seaweeds. European Food Research Tikus. Jurnal Penelitian Perikanan
and Technology 212:349-354. Indonesia 9(5):23-32.
Suzuki T, Nakai K, Yoshie Y, Shirai T and Winarno FG. 1996. Teknologi Pengolahan
Hirano T. 1993. Effect of sodium Rumput Laut. Pustaka Sinar Harapan.
alginates rich in guluronic and Jakarta.
mannuronic acids on cholesterol Zea LP, Yusof YA, Aziz MG, Ling CN,
levels and digestive organs of high- Amin NAM. 2013. Compressibility
cholesterol-fed rats. Nippon Suisan and dissolution characteristics of
Gakkaishi 59:545-551. mixed fruit tablets made from guava
Wang Xian-bo, Zou Li-gen, Qian Li-hua, and pitaya fruit powders. Powder
Technology 247:112-119.

189 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia

Anda mungkin juga menyukai