Makala Salwa
Makala Salwa
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 4.
NAMA ANGGOTA:
NAZWA SALIMAh
IKA SAFITRIA
ESA SAMIRA
ALVIN MUNAJAB
NASARUDIN
HIKMAL RAMADHAN
Biodata NGGOTa:
nama : nazwa salimah
kelas: xii ips 2
alamat: baka jaya
asal sklh: sman 1 woja
NAMA:NASARUDIN
KELAS:XII IPS 2
ALAMAT: BUNCU
ASAL SKLH: SMAN 1 WOJA
DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………1
BAB 1.PENDAHULUAN………………………………………………………….2
BAB 2.PEMBAHASAN………………………………………………………….6
1.1 PENGERTIAN…………………………………………………………………7
4.1 NASIOLISIS……………………………………………………………….10
BAB III
1.1 KESIMPULAN…………………………………………………………..11
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1.1. PENGERTIAN
a. Gerakan Benteng
Perhatian terhadap perkembangan dan pembangunan ekonomi dicurahkan oleh
Soemitro Djojohadikusumo Menteri Perdagangan pada masa Kabinet Natsir yang
berpendapat bahwa pembangunan ekonomi Indonesia pada hakekatnya adalah
pembangunan ekonomi baru. Sumitro yang merupakan wakil Partai Sosialis
Indonesia dalam kabinet Natsir (Masyumi) melihat menumpuknya beban
pemerintahan RI karena utang warisan penjajah Belanda sangat membebani
Republik Indonesia. Gagasan Soemitro kemudian dituangkan dalam program
Kabinet Natsir dalam wujud pencanangan Rencana Urgensi Perekonomian (RUP)
yang sering disebut juga dengan Plan Soemitro. Wujud dari RUP tersebut
kemudian dicanangkan Program Benteng.
c. Gerakan Asaat
Tujuan
Bertujuan melindungi perekonomian warga Indonesia asli dari persaingan
dagang dengan pengusaha asing khususnya tionghoa. Pada oktober
1956,pemerintah menyatakan akan membuat lisensi khusus untuk para
pengusaha pribumi
d. Gunting Syafrurudin
gunting syafrudin
Menurut kebijakan tersebut, uang NICA dan uang De Javasche Bank dari pecahan
Rp 5 ke atas digunting menjadi dua. Guntingan kiri tetap berlaku sebagai alat
pembayaran yang sah dengan nilai setengah dari nilai semula, bagian kiri itu harus
ditukarkan dengan uang kertas baru di bank dan tempat-tempat yang telah
ditunjuk. Guntingan kanan dapat ditukar dengan obligasi Pemerintah. Pecahan Rp
2,50 ke bawah tidak mengalami pengguntingan, demikian pula uang ORI (Oeang
Republik Indonesia).
Kebijakan ini dibuat untuk mengatasi situasi ekonomi Indonesia yang saat itu
sedang terpuruk—utang menumpuk, inflasi tinggi, dan harga melambung. Dengan
kebijaksanaan yang kontroversial itu, Sjafruddin bermaksud sekali pukul
menembak beberapa sasaran: penggantian mata uang yang bermacam-macam
dengan mata uang baru, mengurangi jumlah uang yang beredar untuk menekan
inflasi dan dengan demikian menurunkan harga barang, dan mengisi kas
pemerintah.
Tujuan
Untuk mengatasi sutuasi ekonomi Negara yg saat ini sedang terpuruk yaitu
utang menumpuk, inflasi tinggi dan harga melambung
Program Pembangunan Rencana Lima Tahun berbeda dengan RUP yang lebih
umum sifatnya. Program Rencana Lima Tahun lebih bersifat teknis dan terinci
serta mencakup prioritas-prioritas proyek yang paling rendah. Tujuan dari Rencana
Lima Tahun adalah mendorong munculnya industri besar, munculnya perusahaan-
perusahaan yang melayani kepentingan umum dan jasa pada sektor publik yang
hasilnya diharapkan mampu mendorong penanaman modal dalam sektor swasta.
RPLT tidak dapat berjalan dengan baik disebabkan karena :
Adanya depresi ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa Barat pada akhir
tahun 1957 dan awal tahun 1958 mengakibatkan ekspor dan pendapatan
negara merosot.
Adanya ketegangan antara pusat dan daerah sehingga banyak daerah yang
melaksanakan kebijakan ekonominya masing-masing
Pertama, tahap pengambilalihan, penyitaan dan penguasaan atau sering disebut “di
bawah pengawasan”.
Tujuan RPLT.
1.mendorong munculnya industry besar
2. munculnya perusahaan perusahaan yg melayani kepentingan umum dan
jasa.
Rencana program 5 thn (rplt)
1. RPLTdi laksanakan antara thn 1956-1961 dan disetujui oleh DPR
November 1958
2. Thn 1957 RPLT di ubah menjadi musyawarah nasional membangun
(munab).
3. RPLT berbeda dengan RUP yg lebih umum syifatnya.
BAB III
1.1. KESIMPULAN
Gerakan benteng
Gerakan safrudin
Gerakakn alibaba
Gerakan assaat
Rencana program 5thn