Anda di halaman 1dari 13

biografi

(PEMIKIRAN EKONOMI NASIoNAL)

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 4.

NAMA ANGGOTA:
 NAZWA SALIMAh
 IKA SAFITRIA
 ESA SAMIRA
 ALVIN MUNAJAB
 NASARUDIN
 HIKMAL RAMADHAN

SMA NEGERI 1 WOJA


TAHUN AJARAN 2021/2022

Biodata NGGOTa:
 nama : nazwa salimah
kelas: xii ips 2
alamat: baka jaya
asal sklh: sman 1 woja

 nama: ika safitria


kelas: xii ips 2
alamat: baka jaya
asal sklh: sman 1 woja

 Nama: esa samira


Kelas: xii ips2
Alamat: monta baru
Asal sklh: sman 1 woja

 Nama: Alvin munajab


Kelas: xii ips 2
Alamat:wawonduru
Asal sklh: sman 1 woja
 Nama: hikmal ramadhan
Kelas: XII IPS 2
ALAMAT: BAKA JAYA
ASAL SKLH: SMAN 1 WOJA


NAMA:NASARUDIN
KELAS:XII IPS 2
ALAMAT: BUNCU
ASAL SKLH: SMAN 1 WOJA

DAFTAR ISI

DAFTAR

ISI………………………………………………………………………1

BAB 1.PENDAHULUAN………………………………………………………….2

1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………………3


1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………………………4
1.3 TUJUAN MASALAH………………………………………………………..5

BAB 2.PEMBAHASAN………………………………………………………….6

1.1 PENGERTIAN…………………………………………………………………7

2.1 UPAYA PEMBANGKIT PEREKONOMIAN………………………………8

3.1 PENCANA PROGRAM 5THN RPLT………………………………………9

4.1 NASIOLISIS……………………………………………………………….10

BAB III
1.1 KESIMPULAN…………………………………………………………..11

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pemikiran ekonomi pada 1950-an pada umumnya merupakan upaya


mengembangkan struktur perekonomian kolonial menjadi perekonomian nasional.
Hambatan yang dihadapi dalam mewujudkan hal tersebut adalah sudah berakarnya
sistem perekonomian kolonial yang cukup lama. Warisan ekonomi kolonial
membawa dampak perekonomian Indonesia banyak didominasi oleh perusahaan
asing dan ditopang oleh kelompok etnis Cina sebagai penggerak perekonomian
Indonesia. Kondisi inilah yang ingin diubah oleh para pemikir ekonomi nasional di
setiap kabinet di era demokrasi parlementer. Upaya membangkitkan perekonomian
sudah dimulai sejak kabinet pertama di era demokrasi parlementer, Kabinet Natsir.

1.2 rumusan masalah


1. Jelaskan pemikiran ekonomi nasional
2. Bagaimana upaya pembangkitan perekonomian
3. Tentang nasionalisis perusahaan

1.3 tujuan masalah

Mengetahui permasalahan pemikiran ekonomi nasional

BAB II

PEMBAHASAN

1.1. PENGERTIAN

Pemikiran ekonomi merupakan upaya pengembangan struktur perekonomian


colonial menjadi perekonomia nasional.hambatan yg di hadapi adalah mewujudkan
hal tersebut dalah sudah berakakrnya system perekonomian koloniel yang cukup
lama.

2.1. UPAYA PEMBANGKITAN PEREKONOMIAN

a. Gerakan Benteng
Perhatian terhadap perkembangan dan pembangunan ekonomi dicurahkan oleh
Soemitro Djojohadikusumo Menteri Perdagangan pada masa Kabinet Natsir yang
berpendapat bahwa pembangunan ekonomi Indonesia pada hakekatnya adalah
pembangunan ekonomi baru. Sumitro yang merupakan wakil Partai Sosialis
Indonesia dalam kabinet Natsir (Masyumi) melihat menumpuknya beban
pemerintahan RI karena utang warisan penjajah Belanda sangat membebani
Republik Indonesia. Gagasan Soemitro kemudian dituangkan dalam program
Kabinet Natsir dalam wujud pencanangan Rencana Urgensi Perekonomian (RUP)
yang sering disebut juga dengan Plan Soemitro. Wujud dari RUP tersebut
kemudian dicanangkan Program Benteng.

Program Benteng merupakan usaha pemerintah Republik Indonesia untuk


mengubah struktur ekonomi ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional
(pembangunan ekonomi Indonesia). Istilah ‘Benteng’ dari ide Sumitro ini
diberikan karena pada dasarnya program tersebut berusaha membangun
kewirausahaan pribumi agar mampu membentengi perekonomian negara yang baru
merdeka seperti Indonesia.

 Tujuan dari program Gerakan Benteng antara lain sebagai berikut:

Menumbuhkan dan membina wiraswasta Indonesia sambil menumbuhkan ekonomi


nasional.Mendorong importir-importir nasional hingga mampu bersaing dengan
perusahaan-perusahaan impor asing (Belanda dan China).

b. Gerakan Ekonomi Ali Baba


Pada masa pemerintahan kabinet Ali Sastroamidjojo I (Agustus 1954 - Agustus
1955), menteri prekonomian Mr. Iskaq Cokrohadisuryo memperkenalkan sistem
ekonomi baru yang dikenal dengan sistem Ali-Baba. Artinya, bentuk kerjasama
ekonomi antara pengusaha pribumi yang diidentikkan dengan Ali dan pengusaha
Tionghoa yang diidentikkan dengan Baba. Tujuan dari program ini adalah:

Untuk memajukan pengusaha pribumi.Agar para pengusaha pribumi bekerjasama


memajukan ekonomi nasional.Pertumbuhan dan perkembangan pengusaha swasta
nasional pribumi dalam rangka merombak ekonomi kolonial menjadi ekonomi
nasional. Memajukan ekonomi Indonesia perlu adanya kerjasama antara pengusaha
pribumi dan non pribumi.

Kebijakan ini digambarkan Ali sebagai pengusaha pribumi sedangkan Baba


digambarkan sebagai pengusaha non pribumi khususnya Cina. Pemerintah
menyediakan kredit dan lisensi bagi usaha-usaha swasta nasional. Pemerintah
memberikan perlindungan agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan
asing yang ada. Program ini tidak dapat berjalan dengan baik sebab:

Pengusaha pribumi kurang pengalaman sehingga hanya dijadikan alat untuk


mendapatkan bantuan kredit dari pemerintah. Sedangkan pengusaha non pribumi
lebih berpengalaman dalam memperoleh bantuan kredit.Indonesia menerapkan
sistem Liberal sehingga lebih mengutamakan persaingan bebas.Pengusaha pribumi
belum sanggup bersaing dalam pasar bebas.

c. Gerakan Asaat

Usaha lain yang pernah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pengusaha


pribumi dilakukan melalui “Gerakan Asaat”. Gerakan Assat merupkan suatu
gerakan ekonomi yang diprakarsai Mr. Asaat yang merupakan Menteri Dalam
Negeri pada Kabinet Natsir.
Gerakan Asaat memberikan perlindungan khusus bagi warga negara Indonesia Asli
dalam segala aktivitas usaha di bidang perekonomian dari persaingan dengan
pengusaha asing pada terhadap gerakan ini terlihat dari pernyataan yang
dikeluarkan pemerintah pada Oktober 1956 bahwa pemerintah akan memberikan
lisensi khusus pada pengusaha pribumi. Ternyata kebijakan pemerintah ini

memunculkan reaksi negatif yaitu muncul golongan yang membenci kalangan


Cina. Bahkan reaksi ini sampai menimbulkan permusuhan dan pengrusakan
terhadap toko-toko dan harta benda milik masyarakat Cina serta munculnya
perkelahian antara masyarakat Cina dan masyarakat pribumi.

 Tujuan
Bertujuan melindungi perekonomian warga Indonesia asli dari persaingan
dagang dengan pengusaha asing khususnya tionghoa. Pada oktober
1956,pemerintah menyatakan akan membuat lisensi khusus untuk para
pengusaha pribumi

d. Gunting Syafrurudin

Pemerintah, selain melakukan upaya perbaikan jangka panjang, juga melakukan


upaya perbaikan jangka pendek untuk menguatkan perekonomian Salah satunya
yang dikenal dengan istilah Gunting Syafrudin. Gunting Sjafruddin adalah
kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Syafruddin Prawiranegara, Menteri
Keuangan dalam Kabinet Hatta II, yang mulai berlaku pada jam 20.00 tanggal 10
Maret 1950. Menteri Keuangan, Syafrudin Prawiranegara, mengambil kebijakan
memotong uang dengan memberlakukan nilai setengahnya.

gunting syafrudin
Menurut kebijakan tersebut, uang NICA dan uang De Javasche Bank dari pecahan
Rp 5 ke atas digunting menjadi dua. Guntingan kiri tetap berlaku sebagai alat
pembayaran yang sah dengan nilai setengah dari nilai semula, bagian kiri itu harus
ditukarkan dengan uang kertas baru di bank dan tempat-tempat yang telah
ditunjuk. Guntingan kanan dapat ditukar dengan obligasi Pemerintah. Pecahan Rp
2,50 ke bawah tidak mengalami pengguntingan, demikian pula uang ORI (Oeang
Republik Indonesia).

Kebijakan ini dibuat untuk mengatasi situasi ekonomi Indonesia yang saat itu
sedang terpuruk—utang menumpuk, inflasi tinggi, dan harga melambung. Dengan
kebijaksanaan yang kontroversial itu, Sjafruddin bermaksud sekali pukul
menembak beberapa sasaran: penggantian mata uang yang bermacam-macam
dengan mata uang baru, mengurangi jumlah uang yang beredar untuk menekan
inflasi dan dengan demikian menurunkan harga barang, dan mengisi kas
pemerintah.

 Tujuan
Untuk mengatasi sutuasi ekonomi Negara yg saat ini sedang terpuruk yaitu
utang menumpuk, inflasi tinggi dan harga melambung

3.1. . RENCANA PROGRAM 5THN (RPLT)

Pada masa kabinet Ali Sastroamijoyo II, pemerintahan membentuk Badan


Perencanaan Pembangunan Nasional yang disebut Biro Perancang Negara (BPN).
Tugas biro ini merancang pembangunan jangka panjang. Ir. Juanda diangkat
sebagai menteri perancang nasional. Biro ini berhasil menyusun Rencana
Pembangunan Lima Tahun (RPLT) yang rencananya akan dilaksanakan antara
tahun 1956-1961 dan disetujui DPR pada tanggal 11 November 1958. Tahun 1957
sasaran dan prioritas RPLT diubah melalui Musyawarah Nasional Pembangunan
(Munap).

Program Pembangunan Rencana Lima Tahun berbeda dengan RUP yang lebih
umum sifatnya. Program Rencana Lima Tahun lebih bersifat teknis dan terinci
serta mencakup prioritas-prioritas proyek yang paling rendah. Tujuan dari Rencana
Lima Tahun adalah mendorong munculnya industri besar, munculnya perusahaan-
perusahaan yang melayani kepentingan umum dan jasa pada sektor publik yang
hasilnya diharapkan mampu mendorong penanaman modal dalam sektor swasta.
RPLT tidak dapat berjalan dengan baik disebabkan karena :

Adanya depresi ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa Barat pada akhir
tahun 1957 dan awal tahun 1958 mengakibatkan ekspor dan pendapatan
negara merosot.

Perjuangan pembebasan Irian Barat dengan melakukan nasionalisasi perusahaan-


perusahaan Belanda di Indonesia menimbulkan gejolak ekonomi.

Adanya ketegangan antara pusat dan daerah sehingga banyak daerah yang
melaksanakan kebijakan ekonominya masing-masing

1.4 NASIONALISIS PERUSAAN


 Nasionalisasi Perusahaan

Usaha pembangunan ekonomi nasional lainnya dijalankan dengan kebijakan


nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing. Nasionalisasi adalah proses di mana
negara mengambil alih kepemilikan suatu perusahaan milik swasta atau asing.
Undang-Undang nasionalisasi disahkan pada tanggal 27 Desember 1958. Dalam
Peraturan Pemerintah (PP) No.23/1958 tersebut ditetapkan bahwa perusahaan-
perusahaan milik Belanda yang berada di wilayah RI menjadi milik penuh dan
bebas negara RI.

Pada tahun 1956, PM Ali Sastroamidjojo II membatalkan perjanjian KMB dengan


Belanda secara sepihak, karena Belanda tidak mau menyerahkan Irian Barat
kepada RI. Namun, pemerintah RI masih mengusahakan perjuangan diplomasi
melalui Perserikatan bangsa-bangsa (PBB). Hasilnya, Indonesia kembali gagal
memperjuangkan kembalinya Irian Barat ke dalam naungan RI dalam Sidang
Umum PBB di bulan November 1957. Pemerintah Indonesia pada masa itu
mengambil kebijakan untuk melakukan nasionalisasi perusahaan Belanda. Sejak
tahun 1957 nasionalisasi yang dilakukan pemerintah terbagi dalam dua tahap;

Pertama, tahap pengambilalihan, penyitaan dan penguasaan atau sering disebut “di
bawah pengawasan”.

Kedua, pemerintah mulai mengambil kebijakan yang pasti, yakni perusahaan-


perusahaan yang diambil alih itu kemudian dinasionalisasikan.

Selanjutnya pemerintah membentuk Badan Nasionalisasi Perusahaan Belanda


(BANAS) untuk menertibkan proses nasionalisasi. Beberapa Perusahaan asing
yang dinasionalisasi antara lain sebagai berikut.

Pada tahun 1953 Pemerintah Indonesia menasionalisasi De Javasche Bank (DJB)


menjadi Bank Indonesia (BI).

 Tujuan RPLT.
1.mendorong munculnya industry besar
2. munculnya perusahaan perusahaan yg melayani kepentingan umum dan
jasa.
 Rencana program 5 thn (rplt)
1. RPLTdi laksanakan antara thn 1956-1961 dan disetujui oleh DPR
November 1958
2. Thn 1957 RPLT di ubah menjadi musyawarah nasional membangun
(munab).
3. RPLT berbeda dengan RUP yg lebih umum syifatnya.

BAB III

1.1. KESIMPULAN

Pada umumnya merupakan upaya pengembangan struktur perekonomian colonial


menjadi perekonomian nasional.

Dalam pergantian perekonomian ini pemerintah menerapkan beberapap


kebijakan seperti :

 Gerakan benteng
 Gerakan safrudin
 Gerakakn alibaba
 Gerakan assaat
 Rencana program 5thn

Anda mungkin juga menyukai

  • Muhammad Yusuf
    Muhammad Yusuf
    Dokumen6 halaman
    Muhammad Yusuf
    Shinta meilanasari Shinta meilanasari
    Belum ada peringkat
  • Emodul Kelas X KD 3.3-1
    Emodul Kelas X KD 3.3-1
    Dokumen59 halaman
    Emodul Kelas X KD 3.3-1
    Shinta meilanasari Shinta meilanasari
    Belum ada peringkat
  • Makalah Wati
    Makalah Wati
    Dokumen13 halaman
    Makalah Wati
    Shinta meilanasari Shinta meilanasari
    Belum ada peringkat
  • Miskan Pro
    Miskan Pro
    Dokumen43 halaman
    Miskan Pro
    Shinta meilanasari Shinta meilanasari
    Belum ada peringkat
  • Makalah Model Simulasi
    Makalah Model Simulasi
    Dokumen10 halaman
    Makalah Model Simulasi
    Shinta meilanasari Shinta meilanasari
    100% (1)
  • Makalah Rekrutmen
    Makalah Rekrutmen
    Dokumen25 halaman
    Makalah Rekrutmen
    Shinta meilanasari Shinta meilanasari
    Belum ada peringkat
  • Laporan PKL Tiara
    Laporan PKL Tiara
    Dokumen16 halaman
    Laporan PKL Tiara
    Shinta meilanasari Shinta meilanasari
    Belum ada peringkat
  • Makalah Perkembangan Pendidikan
    Makalah Perkembangan Pendidikan
    Dokumen13 halaman
    Makalah Perkembangan Pendidikan
    Shinta meilanasari Shinta meilanasari
    100% (2)
  • LAPORAN PKL Pipit Wahyuningsi
    LAPORAN PKL Pipit Wahyuningsi
    Dokumen12 halaman
    LAPORAN PKL Pipit Wahyuningsi
    Shinta meilanasari Shinta meilanasari
    Belum ada peringkat
  • Makalah Murni
    Makalah Murni
    Dokumen15 halaman
    Makalah Murni
    Shinta meilanasari Shinta meilanasari
    Belum ada peringkat
  • Laporan PKL Gita
    Laporan PKL Gita
    Dokumen16 halaman
    Laporan PKL Gita
    Shinta meilanasari Shinta meilanasari
    Belum ada peringkat
  • Makalah Nufus
    Makalah Nufus
    Dokumen22 halaman
    Makalah Nufus
    Shinta meilanasari Shinta meilanasari
    Belum ada peringkat
  • Makalah Pengaplikasian Komputer
    Makalah Pengaplikasian Komputer
    Dokumen22 halaman
    Makalah Pengaplikasian Komputer
    Shinta meilanasari Shinta meilanasari
    Belum ada peringkat
  • Makalah Ria
    Makalah Ria
    Dokumen16 halaman
    Makalah Ria
    Shinta meilanasari Shinta meilanasari
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kelompok 1
    Makalah Kelompok 1
    Dokumen14 halaman
    Makalah Kelompok 1
    Shinta meilanasari Shinta meilanasari
    Belum ada peringkat
  • Makalah Sistem Moneter
    Makalah Sistem Moneter
    Dokumen14 halaman
    Makalah Sistem Moneter
    Shinta meilanasari Shinta meilanasari
    Belum ada peringkat
  • Makalah Ardian PKLH
    Makalah Ardian PKLH
    Dokumen8 halaman
    Makalah Ardian PKLH
    Shinta meilanasari Shinta meilanasari
    Belum ada peringkat
  • Bola Volii
    Bola Volii
    Dokumen32 halaman
    Bola Volii
    Shinta meilanasari Shinta meilanasari
    Belum ada peringkat
  • RPP Xii
    RPP Xii
    Dokumen9 halaman
    RPP Xii
    Shinta meilanasari Shinta meilanasari
    Belum ada peringkat