Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SALWA ANISA APRILIANI

NPM : 1910104064

PRODI : K1 S1 AKUNTANSI

MATKUL : AKUNTANSI PEMERINTAHAN

TUGAS PERTEMUAN 10

1. Bagaimana perlakuan akuntansi dalam kas dan setara kas di pemerintahan?


Jawab:
Kas dan setara kas pada pemerintah daerah mencakup kas yang dikuasai, dikelola dan dibawah
tanggung jawab bendahara umum daerah (BUD) dan kas yang dikuasai, dikelola dan di bawah
tanggung jawab selain bendahara umum daerah, misalnya bendahara pengeluaran. Kas dan setara
kas yang yang dikuasai dan dibawah tanggung jawab bendahara umum daerah terdiri dari:
a. saldo rekening kas daerah, yaitu saldo rekening-rekening pada bank yang ditentukan oleh
kepala daerah untuk menampung penerimaan dan pengeluaran.
b. setara kas, antara lain berupa surat utang negara (SUN)/obligasi dan deposito kurang dari 3
bulan, yang dikelola oleh bendahara umum daerah
Saldo kas dan setara kas harus disajikan dalam Neraca dan Laporan Arus Kas. Mutasi antar pos-
pos kas dan setara kas tidak diinformasikan dalam laporan keuangan karena kegiatan tersebut
merupakan bagian dari manajemen kas dan bukan merupakan bagian dari aktivitas operasi,
investasi, pendanaan, dan transitoris pada Laporan Arus Kas.

2. Bagaimana pula perlakukan akuntansi aset tetapnya?


Jawab:
Untuk dapat diakui sebagai asset tetap, suatu asset harus berwujud dan memenuhi kriteria:
- Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan
- Biaya perolehan asset dapat diukur secara andal
- Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas
- Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan

Pengakuan asset tetap akan sangat andal bila asset tetap telah diterima atau diserahkan hak
kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya berpindah. Aset tetap dinilai dengan biaya
perolehan. Apabila penilaian asset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak
memungkinkan maka nilai asset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saar perolehan. Barang
berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatu asset dan dikelompokkan
sebagai asset tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya perolehan. Bila asset tetap
diperoleh dengan tanpa nilai, biaya asset tersebut adalah sebesar nilai wajar pada saat asset
tersebut diperoleh.

3. Jelaskan pula perlakuan akuntansi piutang dan persediaan dalam pemerintahan?


Jawab:
1) Akuntansi Piutang
Piutang pemerintah diakui pada saat timbulnya hak tagih pemerintah antara lain karena adanya
tunggakan pungutan pendapatan, perikatan, transfer antar pemerintahan dan kerugian negara
serta transaksi lainnya yang belum dilunasi sampai dengan tanggal pelaporan. Piutang jangka
pendek disajikan pada pos aset lancar di neraca menurut jenis piutang. Penyajian Piutang dlm
mata uang asing pd neraca menggunakan kurs tengah Bank Sentral pd tanggal pelaporan. Selisih
penjabaran pos Piutang dlm valas antara tanggal transaksi dan tanggal neraca dicatat sbg
kenaikan/penurunan ekuitas periode berjalan. Penyisihan piutang tidak tertagih disajikan
tersendiri dalam neraca dan sebagai pengurang atas jumlah piutang. Pengungkapan Piutang
Jangka Pendek dalam CaLK mencakup:
• Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengakuan, penilaian, dan pengukuran;
• Rician jenis dan saldo menurut umur;
• Penjelasan atas penyelesaian piutang (masih di K/L atau sudah diserahkan penyelesaiannya ke
PUPN);
• Jaminan atau sitaan jika ada.

Pengakuan dan Pengukuran piutang jangka Panjang:

a) Piutang Tagihan Penjualan Angsuran (TPA)


 Diakui pada saat terjadinya penjualan angsuran.
 Diakui sebesar tagihan dalam perjanjian

b) Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)


 Diakui pada saat ditetapkannya TP/TGR
 Diakui sebesar tagihan dalam surat keterangan/keputusan.

c) Piutang Jangka Panjang Lainnya


 Diakui pada saat timbulnya hak pemerintah untuk menagih kepada pihak lain.
 Diakui sebesar nilai nominal transaksi yang berakibat pada timbulnya hak tagih pemerintah.

Piutang TPA, Tagihan TP/TGR Jangka Panjang, Penerusan Pinjaman, dan Piutang Jangka
Panjang Kredit Pemerintah yg jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah tanggal pelaporan disajikan
pd neraca sbg Piutang Jangka Panjang. Piutang TPA, Tagihan TP/TGR/Piutang Jangka Panjang
Penerusan Pinjaman, dan Piutang Jangka Panjang Kredit Pemerintah yang jatuh tempo kurang
dari 12 bulan setelah tanggal pelaporan direklasifikasi sebagai Aset Lancar. Penyajian Piutang
Jangka Panjang dlm mata uang asing di neraca menggunakan kurs tengah Bank Sentral pada
tanggal pelaporan. Selisih penjabaran pos Piutang Jangka Panjang dlm mata uang asing antara
tanggal transaksi dan tanggal neraca dicatat sebagai kenaikan atau penurunan ekuitas periode
berjalan. Pengungkapan Piutang Jangka Panjang dalam CaLK mencakup:

• Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengakuan, penilaian, dan pengukuran;

• Rincian jenis dan saldo menurut umur;

• Penjelasan atas penyelesaian piutang (masih di K/L atau sudah diserahkan penyelesaiannya ke
PUPN);

• Jaminan atau sitaan jika ada.

2) Akuntansi Persediaan

Persediaan diakui pada saat:

a) potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat
diukur dengan andal. Biaya tersebut didukung oleh bukti/ dokumen yang dapat diverifikasi
dan di dalamnya terdapat elemen harga barang persediaan sehingga biaya tersebut dapat
diukur secara andal, jujur, dapat diverifikasi, dan bersifat netral;
b) pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/ atau kepenguasaannya berpindah. Dokumen
sumber yang digunakan sebagai pengakuan perolehan persediaan adalah faktur, kuitansi, atau
Berita Acara Serah Terima (BAST)

Dalam mencatat Persediaan, Pemerintah menggunakan metode pencatatan Perpetual.


Persediaan dinilai dengan menggunakan Metode First In First Out (FIFO), dimana barang
yang masuk terlebih dahulu dianggap sebagai barang yang pertama kali keluar. Dengan
metode ini saldo persediaan dihitung berdasarkan harga perolehan masing-masing. Dalam
rangka penyajian persediaan di neraca, satuan kerja melaksanakan Stock Opname
(Inventarisasi Fisik) persediaan yang dilakukan setiap semester. Hasil inventarisasi fisik
digunakan sebagai dasar perhitungan beban persediaan dan sebagai dasar penyesuaian data
nilai persediaan yang berguna bagi pengendalian pengelolaan persediaan. Persediaan
diungkapkan secara memadai dalam catatan atas Laporan Keuangan hal-hal sebagai berikut
antara lain:

1. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan;

2. Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang atau perlengkapan yang digunakan dalam
pelayanan masyarakat, barang atau perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi,
barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat, dan barang yang
masih dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat;

3. Penjelasan atas selisih antara pencatatan dengan hasil inventarisasi fisik; dan

4. Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam kondisi rusak atau using.

Anda mungkin juga menyukai