Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PENELITIAN

Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Pajak Restoran dalam


Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Pada Saat Era Pandemi Covid-19 Di
Kota Surakarta

Oleh:

Nama : Salwa Anisa Apriliani

NPM : 1910104064

Prodi : S1 Akuntansi

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TIDAR

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada bulan Maret 2020 lalu, Indonesia pertama kali mengkonfirmasi kasus Covid-19. Sejak
saat itu, kasus positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat hingga mencapai hampir 2juta orang.
Akhirnya World Health Organization (WHO) menetapkan status Covid-19 sebagai Pandemi.
Artinya, ketika Covid-19 ini ditetapkan sebagai pandemi, maka wabah ini telah menyebar meliputi
daerah geografis yang luas (belahan dunia). Indonesia terus berjuang melawan wabah tersebut
yang terus menjangkit, sehingga pemerintah memberikan himbauan untuk selalu menerapkan
protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker dan menghindari kerumunan, serta
pembatasan sosial guna mengurangi kasus positif Covid-19 mengubah perilaku hidup masyarakat
yang dikenal dengan istilah New Normal. Pandemi Covid-19 bukan hanya membawa dampak
negatif terhadap kesehatan, namun juga berpengaruh dalam berbagai bidang kehidupan, seperti
salah satunya dalah bidang ekonomi, seperti terjadinya PHK, pengangguran meningkat, investasi
melemah bahkan terhentinya sektor-sektor usaha. Dengan adanya himbauan pemerintah untuk
melakukan pembatasan sosial atau social distancing dan juga lockdown saat pandemi Covid-19
maka hal tersebut menyebabkan terjadinya penurunan aktivitas ekonomi.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber keuangan daerah yang digali dari dalam
wilayah daerah bersangkutan yang terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan, dan pendapatan asli daerah lain-lain yang sah. Kemampuan
daerah dalam melaksanakan otonominya sangat ditentukan atau tergantung dari sumber-sumber
pendapatan asli daerah (PAD).
Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) salah satunya berasal dari sektor pajak daerah.
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 2009, Pajak Daerah adalah kontribusi wajib
kepada kepala daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan bersifat memaksa berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang digunakan untuk pembiayaan keperluan daerah dan
pembangunan daerah. Pajak daerah terbagi menjadi dua yaitu pajak provinsi dan pajak kabupaten
atau kota. Pajak provinsi terdiri dari pajak kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air, bea balik
nama kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air, dan pajak bahan bakar kendaraan bermotor.
Pajak kabupaten atau kota terdiri dari pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame,
pajak penerangan jalan, dan pajak parkir.
Sebagai salah satu kota penunjang Provinsi Jawa Tengah, Surakarta merupakan kota yang
pertumbuhan dan perkembangan perekonomiannya dapat dikatakan relatif cepat. Hal ini bisa
dilihat dari perkembangan perekonomian Kota Surakarta di berbagai sektor khususnya pada sektor
perdagangan yang tymbuh begitu pesat. Terpantau bahwa dari segi perdagangan di Kota Surakarta
semakin banyaknya restoran, rumah makan, café, coffee shop, dan tempat makan lainnya yang
baru didirikan. Dengan melihat perkembangan tersebut, maka penerimaan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) dari sektor pajak, pajak reklame dan pajak restoran memiliki potensi yang cukup besar.
Tentunya setiap perusahaan ataupun perorangan akan semakin banyak menggunakan media
reklame untuk memperkenalkan berbagai jenis kegiatan usaha atau produk mereka kepada
masyarakat, begitu juga dengan para pengusaha peyedia tempat makan/minum seperti restoran,
rumah makan, cafe tentu akan dikenakan pungutan pajak pada tempat usahanya. Hal ini dapat
dilihat dari sudut-sudut Kota Suarakarta baik di pusat kota maupun di pinggiran kota banyak sekali
berbagai macam bentuk reklame beserta tempat usaha mereka.
Reklame adalah benda, alat perbuatan, atau media yang bentuk dan corak ragamnya dirancang
untuk tujuan komersial memperkenalkan, mempromosikan, atau menarik perhatian umum
terhadap barang, jasa, orang, atau badan, yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, dan/atau
dinikmati oleh umum. Sedangkan Pajak Reklame yaitu pajak atas penyelenggaraan reklame
(Undang-undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, 2009). Restoran adalah fasilitas penyedia
makanan dan/atau minuman dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga rumah makan,
kafetaria, kantin, warung, bar, dan sejenisnya termasuk jasa boga/catering. Pajak Restoran adalah
pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran.
Dari semua jenis Pajak Daerah, pajak reklame dan pajak restoran dianggap cukup potensial
dalam menyumbang Pendapatan Asli Daerah di Kota Surakarta, karena sektor-sektor tersebut
saling berhubungan dalam pertumbuhan industri restoran di Kota Surakarta. Sejak pemerintah
Kota Surakarta menerapkan kebijakan PSBB, aktivitas ekonomi di lingkungan masyarakat mulai
menurun seperti lapangan usaha penyedia akomodasi serta makan minum juga ikut terkena
dampaknya. Serta masih banyaknya pelanggaran-pelanggaran terhadap reklame, antara lain
pelanggaran mengenai izin lokasi pemasangan dan adanya pihak pemasang reklame yang tidak
memperhatikan masa berlakunya, sehingga banyak reklame yang terpasang tanpa adanya
konfirmasi perpanjangan reklame yang nantinya akan membuat pendapatan daerah menurun.
Pajak reklame dan pajak restoran merupakan salah satu jenis pajak daerah yang terkena
dampak dari Pandemi Covid-19. Untuk mengoptimalkan pemungutan pajak reklame dan pajak
restoran maka perlu dilakukan perhitungan penerimaan pajak daerah yang akurat sehingga dapat
diketahui tingkat efektivitasnya dalam upaya meningkatkan pendapatan asli daerah di Kota
Surakarta. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk menganalisis efektivitas pajak reklame
dan pajak restoran dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, khususnya pada Kota Surakarta
pada masa pandemi Covid-19.
1.2 Rumusan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah
1. Bagaimana efektivitas penerimaan pajak reklame dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Kota Surakarta pada saat era pandemi Covid-19?
2. Bagaimana efektivitas penerimaan pajak restoran dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Kota Surakarta pada saat era pandemi Covid-19?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah antara lain:
1. Untuk mengetahui efektivitas penerimaan pajak reklame dalam meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Kota Surakarta pada saat era pandemi Covid-19
2. Untuk mengetahui efektivitas penerimaan pajak restoran dalam meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Kota Surakarta pada saat era pandemi Covid-19

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti
Penelitian ini bagi penulis diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan serta lebih
mendalami dan memahami lagi mengenai efektivitas penerimaan pajak reklame dan pajak
restoran dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat sebagai masukan dan tambahan pengetahuan di bidang
akuntansi sektor publik atau akuntansi pemerintahan, khususnya materi terkait efektivitas
penerimaan pajak reklame dan pajak restoran dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Kota Surakarta pada saat era pandemi Covid-19
3. Bagi Pemerintah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat sebagai masukan dan
pertimbangan bagi pemerintah daerah Kabupaten Wonogiri untuk mengetahui pentingnya
penerimaan pajak reklame dan pajak restoran dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Kota Surakarta pada saat era pandemi Covid-19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis dan Pengembangan Hipotesis


2.1.1 Pengertian Pajak
Menurut Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata cara Perpajakan Nomo 16 Tahun 2009
Pasal 1 ayat 1, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pemungutan pajak daerah oleh pemerintah daerah kepada masyarakat digunakan untuk menunjang
penyelenggaraan tugas pemerintahan serta pembangunan dan pembinaan yang berguna untuk
meningkatkan taraf hidup bagi masyarakat (Anggoro 2017 : 46).

2.1.2 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Menurut Undang-Undang No.,17 Tahun 2003 pasal 1 butir 13 tentang keuangan Negara
menyatakan bahwa pendapatan asli daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai
penambahan nilai kekayaan yang bersih. Kemudian Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 pasal 1
butir 15 tentang pemerintahan daerah yang dimaksud dengan pendapatan daerah ialah semua hak daerah
yang diakui sebagaimana penambahan nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah menentukan bahwa pendapatan asli daerah adalah pendapatan
yangdiperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan perundang-udangan yang berlaku
Menurut Carunia, (2017:119) PAD adalah penerimaan yang diperoleh dari sumber-sumber
dalam wilayahnya sendiri. Semakin tinggi peranan PAD dalm struktur keuangan daerah, maka semakin
tinggi pula kemampuan keuangan yang dimiliki oleh daerah untukmelaksanakan kegiatan
pembangunan daerahnya.
2.1.3 Pajak Reklame
Pajak reklame adalah salah satu pajak daerah dan salah satu sumber pendapatan asli daerah
yang menunjukkan posisi strategis dalam hal pendanaan pembiayaan daerah. (Siahaan, 2012) “Pajak
Reklame adalah pajak daerah yang penerimaannya diserahkan dan digunakan untuk kepentingan
pemerintah daerah sebagaimana dimaksud UU No.34 Tahun 2000”. Sedangkan yang dimaksud dengan
reklame adalah benda, alat, perbuatan, atau media yang bentuk dan corak ragamnya dirancang untuk
tujuan komersial memperkenalkan, menganjurkan, mempromosikan, atau untuk menarik perhatian
umum terhadap barang, jasa, orang, atau badan yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, dan/atau
dinikmati oleh umum.
2.1.4 Pajak Restoran
Menurut peraturan daerah karawang No.12 Tahun 2011 pasal 3 tentang pajak daerah
menyatakan bahwa Pajak restoran ialah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. Restoran
adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau minuman dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga
rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar, dan sejenisnya termasuk jasa boga /katering. Menurut
Phaureula Artha Wulandari dan Emy Iryanie (2018:67) pajak restoran merupakan pungutan daerah atas
pelayanan yang disediakan oleh restoran meliputi penjualan makanan dan/atau minuman yang
dikonsumsi oleh pembeli, baik dikonsumsi ditempat pelayanan maupun ditempat lain. (sepuluh).
2.1.5 Efektivitas
Efektivitas menurut mahmudi (2010) mendefinisikan bahwa “efektivits adalah hubungan antara
output dengan tujuan, semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka
akan semakin efektif organisasi, program atau efektivitas tersebut. Efektivitas berfokus terhadap hasil,
program atau kegiatan yang dinilai efektif sesuai dengan tujuan yang diharapkan.”
2.2 Penelitian Terdahulu
Terdapat tinjauan empirik atau penelitian terdahulu yang menjadi landasan dilakukannya
penelitian ini.

Penulis Judul Penelitian Hasil Penelitian Sumber


Muhammad Analisis Peranan Berdasarkan hasil penelitian, maka jurnal.unismabekasi.ac.id
Nasrulloh Efektivitas dan dapat disimpulkan bahwa tingkat
Huda dan Kontribusi Pajak efektivitas Pajak Restoran
Galih Restoran mengalami kondisi instabilitas dalam
Wicaksono Terhadap kurun waktu 5 tahun terakhir. Rerata
(2022) Pendapatan Asli tingkat efektivitas Pajak Restoran
Daerah Kabupaten Badung dalam jangka
Kabupaten waktu tersebut berada dalam kategori
Badung efektif, di mana realisasi penerimaan
terkadang melebihi target, mendekati
target, bahkan jauh dari target yang
telah ditentukan.
Zulia Analisis Hasil penelitian menunjukkan bahwa jurnal.umsu.ac.id
Hanum Efektivitas selama pandemi Covid-19 yang
(2021) Pemungutan terjadi pada tahun 2020 mengalami
Pajak Reklame di penurunan yang cukup signifikan
Masa Covid-19 hingga mencapai 45,26% dimana
Pada Badan artinya pemungutan pajak reklame di
Pendapatan masa Covid-19 tidak efektif pada
Daerah Badan Pendapatan Daerah
Kabupaten Kabupaten Langkat.
Langkat
Eka Yunita Analisis Hasil penelitian menunjukkan bahwa jurnal.ibik.ac.id
dan Efektivitas Dan Efektivitas penerimaan Pajak
Yuliandi Kontribusi Pajak Reklame dan Pajak Restoran di Kota
(2021) Reklame Dan Bogor sudah sangat efektif dan
Pajak Restoran menunjukan bahwa kinerja
Terhadap pemerintah bogor dalam melakukan
Pendapatan Asli pemungutan pajak reklame dan pajak
Daerah Kota restoran sudah baik. Kontribusi pajak
Bogor reklame dan pajak restoran terhadap
PAD di Kota Bogor masih belum
dapat dikatakan baik, dibuktikan
dengan angka rata-rata rasio
kontribusi pajak reklame sebesar
1,43% dan pajak restoran sebesar
12,99% termasuk kedalam kriteria
kurang
Magdalena Analisis Berdasarkan analisis penelitian, jurnal.fisip.untad.ac.id
Silawati Pengaruh maka dapat diambil kesimpulan hasil
Samosir Kontribusi dan analisis kontribusi menunjukan
(2020) Efektivitas Pajak bahwa pajak hotel dan restoran
Hotel, Restoran dikategorikan kurang mempunyai
dan Hiburan kontribusi, sedangkan pajak hiburan
Terhadap dikatagorikan relatif tidak
Pendapatan Asli mempunyai kontribusi. Hasil
Daerah Pada efektivitas menunjukkan bahwa
Badan pajak hotel dan pajak restoran
Pendapatan mampu menggambarkan kemampuan
Daerah Pemda Kabupaten Sikka dalam
Kabupaten Sikka merealisasikannya dibandingkan
target yang ditetapkan. Selanjtnya
pajak hiburan menunjukan kondisi
yang sebaliknya dimana Pemda
Kabupaten Sikka belum mampu
dalam merealisasikan pajak hiburan
yang direncanakan dibandingkan
target yang ditetapkan berdasarkan
potensi riil daerah.
Markus, Analisis Potensi Hasil penelitian menjelaskan bahwa e-journal.unsrat.ac.id
Herman, Dan Efektivitas tingkat penerimaan Pajak Reklame
dan Robert Penerimaan Kota Manado tahun 2010 - 2014
(2020) Pajak Reklame mengalami kenaikan pada tahun
Di Kota Manado 2012-2014 namun tidak signifikan
dan tidak mencapai target yang
ditetapkan. Pada tahun 2015 dan
2016 dengan kriteria “sangat efektif”
tingkat penerimaan pajak reklame
mengalami kenaikan yang signifikan
dan melampaui target yang telah
ditetapkan.

2.3 Kerangka Konseptual


Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori
dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Arti teori adalah sebuah
kumpulan proposisi umum yang saling berkaitan dan digunakan untuk menjelaskan hubungan yang
timbul antara beberapa variabel yang diobservasi. Berdasarkan uraian teoritis, maka variabel
independen dalam penelitian ini adalah efektivitas penerimaan Pajak Reklame dan Pajak Restoran,
sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hubungan
antara variabel independen dan variabel dependen tersebut dapat digambar sebagai berikut:

Pajak Reklame (X1)

Pendapatan Asli Daerah (Y)

Pajak Restoran (X2)

2.4 Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:93), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan


masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat
pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. H1 : Efektivitas penerimaan pajak reklame berpengaruh signifikan dalam meningkatkan


Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta pada saat era pandemi Covid-19
2. H2 : Efektivitas penerimaan pajak restoran berpengaruh signifikan dalam meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta pada saat era pandemi Covid-19
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan motode penelitian kuantitatif. Sugiyono (2011: 7)


menyatakan bahwa “Metode penelitian kuantitatif berdasarkan pada filsafat positivisme dalam
metode penelitiannya, hal ini digunakan pada penelitian populasi atau sampel tertentu”.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, yaitu gabungan antara


metode kuantitatif dan deskriptif. Metode deskriptif adalah dengan melakukan
deskripsi/penjelasan dalam bentuk tabel maupun grafik atas kondisi obyek penelitian maupun
hasil penelitian. Metode kuantitatif adalah dengan menggunakan alat analasis kuantitaf dan
dalam penelitian ini akan menggunakan regresi sederhana.

3.2 Jenis dan Sumber Data

3.2.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pooling data (cross-section pooled
data). Pooling data merupakan jenis data yang nilainya diambil pada saat tertentu (one shoot
time) dalam batasan yang sesuai dengan atribut pengukuran tertentu dan selama periode tertentu.
Pooling data dalam penelitian ini diambil dari data keuangan pemerintah daerah Kabupaten
Surakarta selama 5 tahun (2018-2022).

3.2.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu:

1. Data Sekunder, yaitu data yang berasal dari pihak atau lembaga yang telah menggunakan
atau mempublikasikannya. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari data kinerja
keuangan Pemerintah Daerah Kota Surakarta.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini melalui studi kepustakaan, yaitu
kegiatan mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan penelitian yang berasal dari jurnal-jurnal
ilmiah, literatur-literatur serta publikasi lain yang dijadikan sumber. Selain itu, pengumpulan data dalam
penelitian ini bersifat dokumentasi yaitu dengan cara mengunduh data laporan realisasi pajak daerah
dan laporan realisasi anggaran Pemerintah Kabupaten/Kota historis dari situs resmi Badan Badan
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Surakarta.

1.4 Populasi dan Sampel


1.4.1 Populasi
1.4.2 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data penerimaan atau realisasi pajak reklame, pajak
restoran, dan data target realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Daerah Kota
Surakarta.
1.4.3 Sampel
Metode pengambilan sampel (sampling methode) yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah data penerimaan pajak reklame
dan pajak restoran tahun 2018-2022 yaitu pada saat adanya pandemi Covid-19

1.5 Teknik Analisis Data


Dalam melakukan analisis sehubungan dengan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka peralatan analisis yang digunakan adalah:
1. Menghitung Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Pajak Restoran
a) Efektivitas Pajak Reklame
Efektivitas = Realisasi Pajak Reklame x 100%
Target Pajak Reklame
b) Efektivitas Pajak Restoran
Efektivitas = Realisasi Pajak Restoran x 100%
Target Pajak Restoran

Tabel Kriteria Efektivitas

Kriteria Efektivitas Keterangan


Presentasi Efektivitas
>100% Sangat Efektif
90-100% Efektif
80-90% Cukup Efektif
60-80% Kurang Efektif
<60% Tidak Efektif

2. Menghitung Kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)


a) Analisis Kontribusi Pajak Reklame
Kontribusi Pajak Reklame = Realisasi Pajak Reklame x 100%
Realisasi PAD
b) Analisis Kontribusi Pajak Restoran
Kontribusi Pajak Reklame = Realisasi Pajak Restoran x 100%
Realisasi PAD

Tabel Kriteria Kontribusi

Kriteria Kontribusi Keterangan


Kontribusi (%)
>50 Sangat Baik
40,10-50,00 Baik
30,10-40,00 Cukup Baik
20,10-30,00 Sedang
10,00-20,00 Kurang Baik
<10 Sangat Kurang

a. Definisi Operasional Variabel


Dalam memudahkan melaksanakan dan menganalisis hasil penelitian maka dibuat
operasional variabel. Sugiyono (2011: 31) “Variabel adalah merupakan suatu hal dalam bentuk
apapun yang ditetapkan oleh peneliti untuk memperoleh informasi tersebut lalu ditarik sebuah
kesimpulan”. Adapun variabel yang ada dalam penelitian terdiri atas dua jenis yakni variabel
independen dan variabel dependen:
1. Variabel Independen
Menurut Sugiyono (2016: 96), Variabel independen adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat). Variabel independen dalam penelitian ini adalah:
a) Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame (X1)
Pajak reklame adalah pajak yang dikenakan atas penyelenggaraan reklame dan dipungut
berdasarkan undang – undang yaitu Undang – Undang No. 8 Tahun 2009 dan dikenakan
tarif sebsar 25%. Tingkat efektivitas penerimaan pajak reklame dapat dihitung dengan
membandingkan antara realisasi penerimaan pajak reklame dengan anggaran pajak
reklame yang telah ditetapkan. Efektivitas penerimaan pajak reklame berpotensi efektif
apabila mencapai minimal satu sampai dengan 100%. Apabila hasil perhitungan
menunjukkan 100% maka menunjukkan Sangat efektif.
b) Efektivitas Penerimaan Pajak Restoran (X2)
Efektivitas pajak restoran adalah perbandingan antara realisasi penerimaan pajak
restoran dengan target pajak restoran yang telah ditetapkan setiap tahunnya. (Halim,
2002:129). Apabila dalam perhitungan efektivitas pajak dan retribusi daerah mencapai
persentase mendekati 100% maka bisa diartikan pajak dan retribusi daerah tersebut
semakin aktif, untuk menguji keefektivitasannya kita dapat membandingkan tingkat
efektivitas tahun berjalan dengan tingkat efektivitas tahun sebelumnya.

2. Variabel Dependen
Variabel dependen disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Menurut
Sugiyono (2016: 97), Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau yang
dipengaruhi oleh variabel independen. variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi
atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.” Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurut Undang-Undang no 33 tahun 2004 merupakan


pendapatan daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi Daerah, basil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang
sah, yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada daerah dalam menggali
pendanaan dalam pelaksanaan otonomi daerah sebagai mewujudan asas desentralisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Adi, R. W., Tinangon, J. J., & Elim, I. (2020, Oktober). Evaluasi Efektivitas Penerimaan Pajak Hotel,
Pajak Reklame, Pajak Hiburan dan Kontribusi di Pemerintah Kota Manado. Jurnal EMBA, 8(4),
261-267.
Arifiyanti, A., & Ardiyanto, M. D. (2022). Analisis Penerimaan Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli
Daerah Sebelum dan Setelah Adanya Pandemi Covid-19 Di Kabupaten dan Kota Se-Jawa
Tengah. Diponegoro Journal Of Accounting, 11(1), 1-13. Diambil kembali dari http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/accounting
Aznedra. (2017, Agustus). Pengaruh Kontribusi Penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran Terhadap
Pendapatan Asli Daerah Di Wilayah Kota Batam Tahun 2012-2014 (Studi Kasus Dinas
Pendapatan Asli Daerah di Kota Batam). DIMENSI, 6(2), 235-255.
Dotulong, G. A., Saerang, D. P., & Poputra, A. T. (2014, Mei). Analisis Potensi Penerimaan dan
Efektivitas Pajak Restoran di Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi,
14(2), 92-107.
Erawati , T., & Rahmawat, N. (2016, Juni). Analisis Efektivitas dan Efisiensi Pajak Reklame, Pajak
Parkir, Pajak Hiburan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) di Kabupaten Bantul. Jurnal Akuntansi, 4(1), 41-56.
Gunawan, E. (2018). Pengaruh Efektivitas Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Aceh Timur. Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi,
2(1), 1-54. Diambil kembali dari http://journal.lembagakita.org/
Hanum, Z. (2021, Desember). Analisis Efektivitas Pemungutan Pajak Reklame di Masa Covid-19 Pada
Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat. Jurnal Ilmu ekonomi dan Studi Pembangunan,
21(2). doi:10.30596/ekonomikawan.v%vi%i.8416
Hebimisa, M. T., Sondakh, J. J., & Wangkar, A. (2017). Analisis Efektivitas dan Kontribusi Penerimaan
Pajak Reklame, Pajak Bumi dan Bangunan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Siau
Tagulandang Biaro. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, 12(2), 1021-1032.
Hud, M. N., & Wicaksono, G. (2022). Analisis Peranan Efektivitas dan Kontribusi Pajak Restoran
Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Badung. Jurnal Riset Akuntansi & Komputerisasi
Akuntansi, 13(1), 98-110. Diambil kembali dari http://jurnal.unismabekasi.ac.id/
Kobandaha, R., & Wokas, H. R. (2016, Maret). Analisis Efektivitas, Kontribusi, dan Potensi Pajak
Reklame dan Pajak Hotel Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Kotamobagu. Jurnal EMBA,
4(1), 1461-1472.
Kustiyah, E., & Suryani. (2014-2015, Agustus-Januari). Efektivitas Pajak Reklame Terhadap
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Di Kota Surakarta. Jurnal Paradigma, 12(2), 197-226.
Lohonauman, I. L. (2016, Maret). Analisis Efektivitas Pemungutan Pajak Daerah dalam Meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Sitaro. Jurnal EMBA, 4(1), 172-180.
Mahyudin, Nastia, & Sa’ban, L. A. (2021). Efektivitas Pemungutan Pajak Restoran dalam
Meningkatkan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kota Baubau. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, 10(1), 85-94.
Makalew, M. D., Nangoi, G. B., & Lambey, R. (2018). Analisis Potensi dan Efektivitas Penerimaan
Pajak Restoran di Kota Tomohon. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, 13(2), 57-67.
Munawwaroh, I., Nurlaela, S., & Masitoh, E. (2018, Januari). Kontribusi Penerimaan Retribusi Daerah,
Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Hotel, dan Pajak Restoran Terhadap Pendapatan Asli
Daerah Kota Surakarta. Jurnal Ekonomi Paradigma, 19(2), 123-130.
Noerman Syah, A. L., Widianto, A., & Purwitasari, E. (2019, Februari). Analisis Efektivitas Pajak
Hotel, Pajak Restoran dan Pajak Hiburan Serta Kontribusinya terhadap Produk Domestik
Regional Brutto dan Pendapatan Asli Daerah di Kota Tegal. Riset & Jurnal Akuntansi, 3(1),
46-55.
Nurmala, & Kosasih. (2021, Juli). Efektivitas dan Kontribusi Penerimaan Pajak Hotel dan Pajak
Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah Karawang. Journal for Management Student
(JFMS)(1), 16-25.
Olga, M. A., & Andayani, S. (2021). Pengaruh Pajak Hiburan, Pajak Restoran, dan Pajak Hotel
Terhadap PAD Jawa Timur. Jurnal Proaksi, 8(2), 523 - 536.
Putra, R. E. (2019, Desember). Analisis Kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak Hiburan
dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batam Tahun 2014-2018.
Measurement, 13(2), 131 - 141.
Saifudin, & Nugroho, K. A. (2021, Desember). Pajak Reklame: Efektivitasnya Terhadap PAD Kota
Semarang. Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi, 19(4), 304-314.
Samosir, M. S. (2020, April). Analisis Pengaruh Kontribusi dan Efektivitas Pajak Hotal, Restoran, dan
Hiburan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Sikka.
Journal of Public Administration and Government, 2(1), 35-43.
Saraswati, D., & Hrp, A. P. (2020, Januari). Analisis Penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran (Studi
Kasus Kota Medan). Jurnal Perpajakan, 1(2), 169-181.
Sarundayang, M. S., Karamoy, H., & Lambey, R. (2018). Analisis Potensi dan Efektivitas Penerimaan
Pajak Reklame Di Kota Manado. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, 13(2), 273-281.
Septiansyah, I., Sofianty, D., & Helliana. (2017-2018). Pengaruh Efektivitas Penerimaan Pajak Parkir
dan Efektivitas Penerimaan Pajak Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah (Studi Kasus pada
Dinas Pelayanan Kota Bandung Periode Tahun 2011-2015). Jurnal Akuntansi, 688-694.
Setiawati, G. F., & Gayatrie , C. R. (2018, November). Analisis Efektivitas dan Kontribusi Pajak
Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Semarang. Jurnal Aktual
Akuntansi Keuangan Bisnis Terapan, 1(2), 127-136.
Soleh, A. (2020, Juni). Analisis Pajak Reklame Dalam Upaya Meningkatkan PAD Di Kabupaten
Sarolangun. Jurnal Development, 8(1), 24-95.
Sripradita, N. A., Topowijono, & Husaini, A. (2014). Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame
Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (Studi pada Dinas Pendapatan Daerah
Kabupaten Kediri). Jurnal e-Perpajakan, 1(1), 1-10.
Suoth, C., Morasa, J., & Tirayoh, V. (2022, Januari). Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Daerah Di
Kabupaten Minahasa. Jurnal EMBA, 10(1), 917-925.
Windiarti, W., & Sofyan, M. (2018, Desember). Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Bumi dan
Bangunan Kota Depok. Jurnal Ilmiah Ekbank, 1(2), 29-39.
Wotulo, F., Gamaliel, H., & Maradesa, D. (2021, Juli - Desember). Evaluasi Pajak Restoran Pada Masa
Pandemi COVID-19 Di Kota Manado. Jurnal LPPM Bidang EkoSosBudKum (Ekonomi, Sosial,
Budaya, dan Hukum), 5(1), 207-215.
Yulia, I. A. (2020). Pengaruh Pajak Hiburan Dan Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah
Studi Kasus Pada Bapenda Kota Bogor. Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan, 8(3), 333-338.
Yunita , E., & Yuliandi. (2021). Analisis Efektivitas Dan Kontribusi Pajak Reklame Dan Pajak Restoran
Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bogor. Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan, 9(1), 79-92.

Anda mungkin juga menyukai