Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN KARYAWAN

Dosen Pengampu : Dr. Asad Isma, M.Pd

Nama Anggota :

As’ad Ali Mustakim (504200030)


Andi Masruriah (501200530)
Olivia Anggraini (501200622)
Silviana (504200023)
Rian Apriansyah (501200535)
Erwin Chandra Pratama (504200092)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2021
DAFTAR ISI

BAB I PEMBUKAAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan fungsi Pengembangan ........................................... 3
B. Langkah –Langkah dalam Pelaksanaan Pelatihan .......................... 5
C. Penentuan Tujuan Pelatihan ............................................................ 6
D. Langkah-Langkah memilih Metode Pelatihan ................................ 7
E. Cara Mengevaluasi Pelatihan dab Pengembangan ......................... 7

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengembangan (development) adalah fungsi operasional kedua dari manajemen


personalia.Pengembangan karyawan (baru/lama) perlu dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan. Agar pengembangan dapat dilaksanakan dengan baik, harus lebih dahulu
ditetapkan suatu program pengembangan karyawan.

Program pengembangan karyawan hendaknya disusun secara cermat dan didasarkan


kepada metode – metode ilmiah serta berpedoman pada keterampilan yang dibutuhkan
perusahaan saat ini maupun untuk masa depan. Pengembangan harus bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan supaya prestasi
kerjanya baik dan mencapai hasil yang optimal.

Pengembangan karyawan dirasa semakin penting manfaatnya karena tuntutan


pekerjaan atau jabatan, sebagai akibat kemajuan technology dan semakin ketatnya persaingan
di antara perusahaan yang sejenis.Setiap personel perusahaan dituntut agar dapat bekerja
efektif, efisien, kualitas dan kuantitas pekerjaannya baik sehingga daya saing perusahaan
semakin besar.Pengembangan ini dilakukan untuk tujuan nonkarier maupun karier bagi para
karyawan (baru/lama) melalui latihan dan pendidikan.

Pimpinan perusahaan semakin menyadari bahwa karyawan baru pada umumnya hanya
mempunyai kecakapan teoritis saja dari bangku kuliah.Jadi, perlu dikambangkan dalam
kemampuan nyata untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya.Pengembangan karyawan
memang membutuhkan biaya cukup besar, tetapi biaya ini merupakan investasi jangka panjang
bagi perusahaan dibidang personalia. Karena karyawan yang cakap dan terampil akan dapat
bekerja lebih efisien, efektif, pemborosan bahan baku dan ausnya mesin berkurang, hasil
kerjanya lebih baik maka daya saing perusahaan akan semakin besar. Hal ini akan memberikan
peluang yang lebih baik bagi perusahaan untuk memperoleh laba yang semakin besar sehingga
balas jasa (gaji dan benefit) karyawan dapat dinaikkan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dan fungsi pengembangan karyawan?

1
2. Apa saja langkah-langkah dalam melaksanakan pelatihan?
3. Apa penentuan tujuan pelatihan?
4. Bagaimana langkah-langkah pemilihan metode pelatihan?
5. Bagaimana cara mengevaluasi pelatihan dan pengembangan?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi pengembangan karyawan.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam melaksanakan pelatihan.
3. Untuk mengetahui tujuan peltihan.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah pemilihan metode pelatihan.
5. Untuk mengetahui cara mengevaluasi pelatihan dan pengembangan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR PENGEMBANGAN KARYAWAN


1. Pengertian dan Fungsi Pengembangan
Edwin B.Flippo dalam (Malayu Hasibuan,2005) mengatakan pendidikan adalah
berhubungan dengan peningkatan pengetahuan umum dan pemahaman atas lingkungan kita
secara menyeluruh. Mathis (2002) menyatakan bahwa pengembangan adalah usaha-usaha
untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam lingkungan pekerjaan untuk menghadapi
berbagai penugasan. Ranupandojo dan Hasan (2004) menyatakan pengembangan karyawan
sering diartikan dengan usaha-usaha untuk meningkatkan keterampilan maupun pengetahuan
umum bagi karyawan agar pelaksanaan pencapaian tujuan lebih efisien. Malayu Hasibuan
(2005) menyatakan pengertian pengembangan karyawan adalah suatu usaha untuk
meningkatkan kemampuan teknis teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan/ jabatan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan bertujuan
meningkatkan keahlian teoritis, konsep dan moral sedangkan pelatihan bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan teknis pelaksanaan pekerjaan karyawan
Dari pendapat beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa pengertian
pengembangan karyawan adalah pendidikan dan latihan sebagai cara untuk meningkatkan
kinerja kerja seorang karyawan dengan cara meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
sikap guna mencapai peningkatan kualitas kerja yang diharapkan agar perusahaan dapat
memiliki kekuatan untuk berkompetisi dipasaran.
Berikut adalah paparan tentang fungsi pengembangan SDM bagi bisnis:
a. Meningkatkan Produktivitas
Fungsi yang dari pengembangan sumber daya manusia yang pertama adalah
bisa meningkatkan produktivitas karyawan dalam bekerja. Di mana seorang
karyawan mungkin mampu menciptakan varian baru dari berbagai produk yang
ditawarkan perusahaan. Sehingga konsumen ANda tidak akan merasa bosan
karena bisa memilih banyak varian yang telah disediakan.
b. Mampu Mengurangi Kerusakan yang Terjadi Pada Produk
Karyawan yang memang memiliki keahlian atau keterampilan dalam
perusahaan bisa mengurangi sebuah kerusakan produk. Namun keterampilan
tersebut terlebih dahulu harus dikembangkan melalui pelatihan yang dilakukan
3
oleh divisi pengembangan sumber daya manusia. Sehingga karyawan atau
pekerja akan terlihat lebih terampil dan memiliki kualitas yang tinggi dalam
bekerja.
c. Pekerjaan Bisa Berjalan Secara Efisien
Kata efisien memiliki makna melakukan pekerjaan secara tepat dan tidak
membuat kesalahan dalam bekerja. Karena memang fungsi dari program
pengembangan sumber daya manusia tersebut untuk melatih karyawan agar
memiliki sifat yang terampil. Maka dari itu, Pekerjaan yang dilakukan bisa
berjalan secara efisien berdasarkan apa yang diharapkan.
d. Meningkatkan Sikap Kepemimpinan
Sikap kepemimpinan memang harus dilatih dan tidak banyak dikuasai oleh
banyak orang, bahkan pemimpin itu sendiri. Namun sikap kepemimpinan ini
tidak selamanya harus dimiliki oleh seorang pemimpin saja, akan tetapi harus
juga dimiliki oleh karyawan dengan mempelajari dan melakukan pelatihan
kepemimpinan. Nantinya sifat kepemimpinan ini bisa berguna secara individu
dan organisasi secara menyeluruh.
e. Memberikan Tingkat Pelayanan yang Baik Kepada Konsumen
Pelayanan memang juga termasuk dalam sebuah penilaian yang dinilai oleh
konsumen jika menggunakan sebuah jasa. Maka dari itu berikan pelayanan yang
baik kepada konsumen agar merasa nyaman. Untuk meningkatkan pelayanan
yang lebih biak maka diperlukan sebuah pengembangan sumber daya manusia
agar para karyawan bisa meningkatkan pelayanan yang baik kepada konsumen
sesuasi standar.
f. Menciptakan Moral yang Baik Bagi Karyawan
Adapun moral yang dimaksud dalam hal ini adalah sebuah sikap yang harus
diterapkan oleh manusia atau karyawan dalam melakukan pekerjaan. Moral
yang baik contohnya seperti memiliki sikap disiplin, tidak terlambat untuk
masuk kerja, atau loyal terhadap pekerjaan. Selain itu, pekerjaan juga harus
dikerjakan dengan tepat waktu tanpa menunda untuk mengerjakannya.
g. Mampu Meningkatkan Balas Jasa
Mengenai balas jasa ini merupakan kata lain dari kata upah atau gaji yang
diberikan kepada pekerja. Di mana upah atau gaji ini sebagai sebuah balas jasa
karena meluangkan waktu dan tenaga untuk bekerja di perusahaan tersebut. Hal

4
ini bisa ditingkatkan jika pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan semakin
baik.

2. Langkah langkah dalam pelaksanaan pelatihan


a. Buat dan perjelas tujuan bisnis
Sebelum kita menetapkan peraturan pada karyawan ataupun merekrut atau
memilih karyawan, tentu sebaiknya kita tahu persis terlebih dahulu apa tujuan
dari bisnis yang dijalankan tersebut. Jadi kita bisa menyesuaikan antara
kebutuhan atau penunjang tercapainya tujuan dengan proses bisnis dan sumber
daya manusianya.
Setelah diketahui dan teridentifikasi tujuannya, maka kita bisa menentukan
keterampilan, pengetahuan dan kompetensi apa yang harus dimiliki SDM yang
dapat mengarahkan perusahaan pada kesuksesan. Hal ini juga dapat menjadikan
waktu usaha benar-benar efektif. Karena kita tahu, apa yang kita mau, jadi tak
perlu buang-buang waktu.
b. Diskusi dengan SDM
Bisnis kita memang memiliki tujuan, tapi bukan berarti melakukan hal lain
selain yang sudah ditentukan itu pasti salah. Lakukanlah diskusi dengan SDM
yang dimiliki. Berbicaralah dengan mereka tentang aspirasi dan tingkat keahlian
yang mereka miliki. Dengan begitu, kita juga bisa tahu tujuan dari karir atau
pekerjaan karyawan tersebut. Mereka mungkin sudah punya tujuan dan
keinginan untuk mengembangkan diri, namun belum tahu caranya. Nah, hal
seperti ini yang bisa dijadikan acuan oleh perusahaan untuk melakukan
pelatihan dan pengembangan SDM. Sebagian karyawan bahkan tak menyadari
jika sebetulnya mereka membutuhkan trigger serta dorongan untuk
meningkatkan kompetensi juga keahlian yang dimiliki.
c. Mengenali kompetensi dan kesiapan karyawan
Setiap orang punya kompetensi, punya sesuatu yang ada dalam diri namun
belum semua sdm siap. Dalam artian, tak semuanya ingin, mumpuni dan
mempunyai pengalaman yang cukup untuk berada di tempat dengan tanggung
jawab lebih. Maka di sini, peran pelatihan dan pengembangan SDM itu
dibutuhkan. Kenali potensi karyawan dan jangan melupakan kesiapannya.
d. pertimbangkan berbagai jenis pelatihan dan pengembangan

5
Jika ketiga hal sebelumnya telah dilakukan, kini saatnya kita mencari jalan agar
karyawan lebih memiliki kompetensi dan lebih siap lagi. Pertimbangkan
berbagai bentuk atau jenis pelatihan dan pengembangan SDM untuk menambah
skill dan pengetahuan. Bisa kursus, kelas online, kelas formal dan lain
sebagainya. beri kesempatan untuk karyawan untuk belajar dan bertumbuh.
e. buat rencana sebelum,selama dan setelah
Agar semua hal tersebut berjalan efektif, Pastikan karyawan memiliki
pemahaman yang jelas tentang tujuan kegiatan ini. Buat selama proses tersebut
berlangsung ini dapat bermanfaat. Dan jika telah selesai, siapkan tempat atau
peluang bagi sdm tersebut untuk mengaplikasikan apa yang telah didapat yang
tentunya mampu meningkatkan kualitas kinerja serta memberi pengaruh pada
perusahaan
Agar tujuan bisnis tercapai, kita harus menyiapkan ‘pasukan’ terbaik untuk
menggapainya. Untuk itulah pelatihan dan pengembangan SDM ini sangat
penting dilakukan pada setiap perusahaan. juga bisa berkonsultasi dengan ahli
bisnis perihal pengembangan dan pelatihan untuk SDM ini agar kualitas SDM
yang ada di perusahaan bisa menjadi lebih optimal

3. Tujuan pelatihan karyawan


Setidaknya, ada 5 tujuan yang perusahaan sasar ketika menyelenggarakan pelatihan bagi
karyawannya. Beberapa tujuan yang kami maksud antara lain:
a. Meningkatkan pengetahuan karyawan, terutama tentang tren - tren terbaru yang belum
mereka ketahui.
b. Meningkatkan keterampilan karyawan, terutama berhubungan dengan skill yang secara
spesifik berhubungan dengan bidang kerjanya.
c. Mengembangkan sikap yang lebih baik, agar mampu menyesuaikan dengan budaya
kerja yang ingin perusahaan bangun.
d. Mempersiapkan tanggung jawab lebih tinggi, khususnya ketika perusahaan ingin ada
peningkatan kapasitas dan kemampuan manajerial.
e. Memfasilitasi perubahan yang terjadi pada organisasi, ketika ada hal hal yang ingin
organisasi ubah dalam budayanya.

4. Langkah-langkah pemilihan metode pemilihan


Salah satu untuk memilih metode pelatihan adalah membandingkan berbagai metode.
6
a. Langkah pertama dalam memilih metode adalah mengidentifikasi jenis-jenis hasil
belajar dimana anda ingin pelatihan dapat memengaruhinya. Hasil-hasil tersebut
meliputi informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi pengetahuan, sikap, dan
keterampilan motorik. Berbagai metode pelatihan dapat memengaruhi satu atau
beberapa hasil belajar. Sekali anda mengidentifikasi metode pembelajaran
b. langkah berikutnya mempertimbangkan sejauh apa metode tersebut membantu proses
pembelajaran dan peralihan pelatihan, biaya-biaya yang berkaitan dengan
pengembangan dan penggunaan metode serta efektivitasnya.

5. Cara mengevaluasi pelatihan


Empat Level Evaluasi Pelatihan Model Kirkpatrick
a. Evaluasi Level 1 : Reaksi (Reaction)
Pada tingkat ini keberhasilan suatu pelatihan dapat dievaluasi dari reaksi atau respon
peserta pelatihan. Minat dan keaktifan peserta dalam pelatihan menjadi indikasi
bahwa peserta dapat mengikuti pelatihan dengan antusias dan penuh semangat.
Kepuasan peserta dalam mengikuti pelatihan juga menjadi indikasi bahwa pelatihan
diikuti dengan suasana yang menyenangkan. Di ujung pelatihan, dalam pelatihan
yang bersifat berkesinambungan, peserta menunjukkan minat yang tinggi untuk
mengikuti pelatihan lanjutan.
b. Evaluasi Level 2 : Evaluasi Belajar (Learning)
Kirkpatrick (1998:20) mengemukakan “learning can be defined as the extend to
which participans change attitudes, improving knowledge, and/or increase skill as a
result of attending the program”. Dengan demikian, efektifitas pelatihan, dalam level
ini, diukur dari dampaknya terhadap peserta. Apakah setelah pelatihan berakhir ada
perubahan dari aspek pengetahuan, ketrampilan atau perilaku kerja ke arah yang
lebih baik, sesuai tujuan diselenggarakannya pelatihan.
Pengukuran hasil belajar dapat dilakukan dengan membuat kelompok pembanding.
Sekelompok peserta yang telah diberikan pelatihan dievaluasi dan dibandingkan
dengan kelompok pembanding yakni kelompok peserta yang tidak diberikan
pelatihan. Cara melakukan evaluasi pelatihan lainnya adalah dengan melakukan pre
test dan post test, yaitu peserta diberikan tes terlebih dahulu sebelum pelatihan
dijalankan dan sesudah pelatihan dijalankan.
c. Tingkah Laku (Behavior)

7
Evaluasi training level 3 ini lebih memfokuskan pada evaluasi pelatihan karyawan
dari aspek perubahan perilaku. Kalau pada level 2, evaluasi pelatihan hanya
menekankan perubahan sikap (internal), pada level 3, evaluasi akan menilai apakah
setelah mengikuti pelatihan peserta mengalami perubahan perilaku yang berdampak
pada kinerja. Oleh karena itu, pada evaluai pelatihan pada level ini disebut sebagai
evaluasi terhadap outcomes pelatihan.
d. Evaluasi Hasil (Result)
Evaluasi training pada level 4 menekankan pada hasil akhir (result) setelah
mengikuti diklat. Hasil akhir dalam hal ini dapat berupa indicator-indikator kinerja
yang nyata seperti kenaikan produktifitas, peningkatan laba, penurunan biaya,
penurunan tingkat kesalahan, peningkatan kualitas, penurunann keluhan pelanggan.
Oleh karena dampaknya yang langsung pada kinerja perusahaan, diklat yang
berorientasi hasil menjadi kegiatan yang sangat strategis. Oleh sebab itu, sebaiknya
dalam penyusunan proposal kegiatan diklat dapat diidentifikasi secara lebih konkret
dampak dari pelaksanaan diklat sehingga pelaksanaannya dapat lebih terarah.

BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Pengembangan merupakan suatu proses merubah sumber daya manusia yang dimiliki
organisasi dari sudut keadaan yang baik menuju keadaan yang lebih baik lagi. Sedangkan
pelatihan merupakan suatu perubahan yang sistematis dari knowledge, skills, attitude, dan
behaviour yang terus mengalami peningkatan yang dimiliki oleh karyawan dengan itu dapat
mewujudkan sasaran yang ingin dicapai oleh suatu organisasi atau perusahaan dalam

8
pemenuhan standar SDM yang diinginkan. Pelatihan juga merupakan upaya untuk
mengembangkan pemahaman, pengetahuan dan keterampilan. Diberikan secara instruksional
baik in-door maupun out-door obyeknya seseorang atau sekelompok orang. Sasarannya untuk
memberikan pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan kepada karyawan sesuai dengan
kebutuhannya. Prosesnya mempelajari dan mempraktekkan dengan menuruti prosedur
sehingga menjadi kebiasaan. Hasilnya terlihat dengan adanya perubahan, tepatnya perbaikan
cara kerja di tempat kerja. Pelatihan yang tepat akan memberikan keuntungan tidak hanya bagi
perusahaan tetapi juga bagi karyawan, oleh karena itu ketepatan mendesign pelatihan menjadi
sangat penting. Dalam organisasi atau perusahaan, pengembangan dan pelatihan sangat
diperlukan supaya dapat meningkatkan produktivitas dan taraf dalam perusahaan itu sendiri.
Pengembangan dan pelatihan yang dilakukan secara tepat akan sangat berdampak positif,
sehingga akan menghasilkan karyawan yang terlatih dan berkompeten.

B. Saran
Menentukan program pengembangan dan pelatihan yang memiliki berbagai cara yang
bisa ditempuh oleh perusahaan, perusahaan harus mempertimbangkan yang mana yang baik
dan cocok digunakan, dan yang tidak. Apakah menggunakan trainers dari dalam perusahaan
atau luar peusahaan. Serta juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lainnya sampai matang,
sehingga kegiatan tersebut akan menghasilkan hasil maksimal dan sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan di awal dan akan menghasilakan karyawan kompoten.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://presenta-co-id.cdn.ampproject.org/v/s/presenta.co.id/artikel/pelatihan-dan-
pengembangan
karyawan/amp/?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%
3D#aoh=16360216971724&csi=1&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=
Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fpresenta.co.id%2Fartikel%2Fpelatihan-
dan-pengembangan-karyawan%2F

10

Anda mungkin juga menyukai