OLEH:
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2021
I. PENDAHULUAN
Minyak atsiri adalah zat berbau yang terkandung dalam tanaman. Minyak ini
disebut juga minyak menguap, minyak eteris, minyak essensial karena pada suhu
kamar mudah menguap. Istilah esensial sendiri dipakai karena minyak atsiri
memiliki bau dari tanaman asalnya (Guenther, 1987). Minyak atsiri biasa
diperoleh dengan cara destilasi baik itu destilasi uap, destilasi air, maupun
destilasi uap-air Dengan sifat aromatiknya minyak atsiri kini mulai banyak
Menurut Allied Marked Research (2016) seiring dengan kesadaran manfaat dari
minyak atsiri kini produksi minyak atsiri di dunia terus meningkat. Permintaan
global pada minyak atsiri pada tahun 2018 tercatat sebanyak 226,9 kiloton senilai
dengan $ 8 milliar USD akan meningkat pada tahun 2025 sebanyak 404,2 kiloton
dengan nilai $ 15,6 milliar USD. Spa dan relaksasi memegang pangsa volume
terbesar lebih dari 39,0% pada tahun 2019 dan diproyeksikan akan mengalami
terutama disebabkan oleh perubahan gaya hidup konsumen di seluruh dunia. Gaya
hidup yang sibuk telah menciptakan kebutuhan yang signifikan untuk terapi
Makanan dan minuman muncul sebagai salah satu segmen aplikasi utama pada
tahun 2019 dengan pangsa volume 38,6% dan diperkirakan akan berkembang
pada CAGR tercepat dari tahun 2020 hingga 2026. Meningkatnya permintaan
akan produk makanan yang alami, aman, dan diproses secara minimal di seluruh
dunia muncul sebagai faktor utama yang memperluas cakupan aplikasi minyak
esensial dalam aplikasi makanan dan minuman. Sifat antimikroba minyak ini
membantu mengawetkan produk makanan dan minuman untuk durasi yang lebih
umur simpan produk tanpa mengorbankan kualitas merupakan faktor utama lain
Memiliki sekitar 40 jenis tanaman penghasil minyak atsiri namun hanya sekitar 12
jenis yang telah digunakan sebagai sumber minyak atsiri yang telah diekspor ke
pasar dunia. Beberapa produk minyak atsiri Indonesia yang berpengaruh di pasar
dunia, seperti minyak nilam, akar wangi, pala, dan cengkeh. Kegiatan produksi
minyak atsiri nasional melibatkan banyak pihak mulai dari petani penghasil bahan
industri pengolahan dan eksportir maju. Indonesia dikenal sebagai salah satu
dunia bersama dengan negara China, India dan Brazil. Berdasarkan data
Internarional Trade Center (ITC), nilai ekspor minyak atsiri mencapai USD 91
juta (2009) dan meningkat menjadi USD 161 juta (2011). Sedangkan mengalami
penurunan pada tahun 2013 menjadi USD 123 juta sehingga menjadikan
Melaleuca cajuputi dikenal dengan nama daerah Kayu putih merupakan salah satu
jenis tanaman asal Indonesia yang mempunyai peranan cukup penting dalam
industri minyak atsiri. Di Indonesia, tanaman kayu putih tumbuh secara alami di
daerah Maluku (Pulau Burum, Pulau Seram, Pulau Ambon dan Pulau Nusa Laut),
Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, Bali dan Irian Jaya. Hingga kini total
luas tanaman kayuputih di Indonesia telah mencapai lebih dari 245.756 hektar
(Sunanto, 2003). Tanaman kayu putih merupakan salah satu jenis yang cukup
berpotensi untuk upaya rehabilitasi lahan, baik dari aspek ekologis maupun aspek
ekonomis. Terdapat keuntungan ganda yang diperoleh pada pengembangan
tanaman kayu putih di lahan kritis antara lain untuk menunjang usaha konservasi
lahan dan pemanfaatan lahan marginal menjadi lahan produktif serta memberikan
kayu putih mencapai 1,23% (Ibrahim dkk., 1996). Komposisi minyak kayu putih
berisi senyawa utama dan ikutan, dengan senyawa utama terdiri dari 1,8 cineole
senyawa ikutan terdiri dari limonene (1,3-5 %), β-caryophyllene (1-4 %),
humulene (0,2-2 %), viridiflorene (0,5-7 %), α-terpineol (1-7 %), α dan β-selinene
Di Indonesia produk minyak kayu putih diperkirakan 450 ton per tahun.
mencapai 1500 ton per tahun. Sehingga Indonesia mempunyai defisit terhadap
permintaan minyak kayu putih dalam negeri sebesar 1000 ton. Hal ini
minyak kayu putih. Sering juga disebut pengukusan karena menempatkan bahan
tanaman yang akan disuling dalam wadah yang konstruksinya hampir sama
dengan dandang pengukus. Prosesnya, air dididihkan pada bawah alat lalu minyak
atsiri akan ikut bersama aliran uap yang dialirkan ke kondensor. Metode ini
merupakan metode yang sederhana dan membutuhkan biaya yang rendah. Untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri minyak kayu putih diperlukan perbaikan alat
kualitas dan ketidakstabilan pasokan. Hal ini terutama karena sebagian besar
usaha produksi minyak atsiri masih dijalankan dengan sangat sederhana, baik
dalam pembudidayaan tanaman maupun pengolahan hasil. Selain itu, efisiensi dan
negara pengekspor minyak atsiri yang berpengaruh di dunia harus terus berupaya
untuk mengembangkan produksi, kualitas dan nilai tambah minyak atsiri dan
produk turunannya serta daya saingnya yang akan terus menguat dan memberikan
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan modifikasi pada alat destilasi
uap-air untuk mencapai yield yang optimal. Alat yang kami buat bisa
alat tersebut.
2. ___________
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan hubungan
ekstraksiminyakatsirikulitkayumanisdenganmenggunakanResponse Surface
Methodology (RSM).
baku yang digunakan adalah daun kayu putih dari CV. _______. Dimana
hydrodistillation). _________
II. TINJAUAN PUSTAKA
Melaleuca cajuputi subsp. cajuputi atau sering kita sebut tanaman kayuputih
merupakan salah satu jenis tanaman yang berasal dari Indonesia yang biasa
ditemukan di Indonesia bagian timur dan juga bisa ditemukan di Australia bagian
utara. Tanaman ini merupakan penghasil produk hutan bukan kayu berupa minyak
kayu putih yang didapatkan dari proses penyulingan daun umumnya melalui
prinsip destilasi. Masyarakat Indonesia tentunya sudah mengenal sejak lama dan
tidak asing lagi dengan minyak kayu putih tersebut yang biasa digunakan sebagai
minyak balur atau campuran minyak pengobatan lain, campuran parfum dan lain
sebagainya.
kurang lebih 30 m. Tetapi dalam keadaan tertentu tanaman tersebut bisa tumbuh
lebih pendek menjadi belukar dengan cabang yang banyak, namun di Australia
kayuputih bisa mencapai tinggi lebih dari 40 m dan diameter 1,2 m. Batang
kayuputih berwarna abu-abu sampai putih, seperti keras, dan pucuk pohon
helaian daun.(Doran et al., 1998). Bunga kayu putih bersifat biseksual. Terdapat 3
ruang pada bakal buah yaitu ovul, satu putik dan kepala putik. Kelopak dan
mahkota bunganya kecil, benang sari kebanyakan lebih panjang dari perhiasan
bunga dengan bentuk yang mempunyai daya tarik bagi serangga penyerbuk. Biji
kayu putih berjumlah sekitar 1-2% dari jumlah ovul. Buah kayu putih memiliki
bentuk kapsul dan mempunyai kulit buah yang kering dan bertipe debiscent, yaitu
kulit buah yang kering dan terbuka apabila telah mencapai kemasakan untuk
2014)
Di daerah Kepulauan Maluku, tanaman kayuputih tumbuh baik di dataran rendah
maupun dataran tinggi yang berbatasan dengan hutan pantai dan tumbuh secara
monokultur. Spesies ini dapat tumbuh pada ketinggian antara 5-400 m di atas
permukaan laut, dengan zona iklim tropis, dan curah hujan rata-rata 1.300-1.750
mm per tahun. Mampu tumbuh baik pada lahan-lahan marginal maupun di daerah
rawa-rawa dan genangan air. Dan juga mampu beradaptasi pada tanah dengan
drainasi jelek, kadar garam rendah dan tahan terhadap kebakaran. (Doran et al.,
1998)
Saat ini kebutuhan dalam negeri akan minyak kayu putih sebesar 1.500 ton
dalam memproduksi minyak kayu putih hanya sekitar 450 ton per tahunnya dan
angka tersebut merupakan separuh dari perkiraan total produksi tahunan seluruh
pasokan minyak kayu putih sebesar 1000 ton setiap tahunnya. Untuk memenuhi
kayu putih baik itu memperbaiki alat destilasi maupun penelitian lebih lanjut
mengenai bibit unggul minyak kayu putih serta memperluas lahan tanaman kayu
putih.
yaitu 1,8-cineole. Minyak kayu putih dengan kualitas bagus akan mengandung
kadar cineol antara 65%-75%. Secara umum komponen kimia yang terkandung
dalam minyak kayu putih antara lain : β-pinene 1.2%; cineol 60,03%; terpinolene
Pantai
Lahnbatang
, Kota Kotania Piru, Seram
Komposisi Kimia (%)
Namlea Bagian Barat, Maluku
Pulau Buru,
Maluku
β-Ocimene 4,06 1,52
trans-beta-ionon-5,6-epoxide - -
Acetic acid (CAS) Ethylic acid - -
Formamide (CAS) - -
Methanamide 2-Propanone
(CAS) Acetone - -
β-pinene 2,20 0,87
α-pinene - -
β-Myrcen 0,88 -
Limonene 5,96 3,42
1.8-Cineole 61,69 70,22
Phenol. 2-methoxy-(CAS)
Guaiacol - -
γ-Terpinene 1,98 2,77
α-Terpinolene 0,85 1,26
Terpinen-4-ol 0,74 0,93
α-Terpineol 10,03 10,32
2.3-Dihydro-Benzofuran - -
α-Terpinyl Acetate 2,01 1,75
l-Caryophyllene 6,05 3,69
Junipene 0,25 -
α-Humulene 0,64 0,48
β-Selinene 1,28 0,96
Germacrene A 0,50 0,68
Aromadendrene - 0,34
β-elemene - 0,80
Farnesol - -
solvano 0,88 -
Tabel. _ Komposisi Kimia dari Minyak Kayuputih