Anda di halaman 1dari 6

Oksitosin: Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 6, No.

2, Agustus 2019 : 92-97

Gambaran Faktor Konsumsi Tablet Tambah Darah Pada


Remaja Putri

Overview Factors Of Consumption Of Blood Added Tablets In


Female Adolescent
Susi Irianti1, Sahiroh
STIKES Faletehan, Serang, Banten
1Email: iriantisusi85@yahoo.co.id

ABSTRAK

Remaja adalah periode yang dianggap rentan dari sudut pandang gizi karena beberapa alasan.
Pertama, dari sisi bertambahnya kebutuhan zat gizi karena pertumbuhan dan perkembangan fisik yang
sangat cepat. Salah satu masalah gizi dan kesehatan remaja putri adalah anemia. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui gambaran faktor konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri kelas VIII di SMP
Negri 1 Ciruas Tahun 2019. Jenis Penelitian deskriptif, teknik pengambilan sampel simple random
sampling sebanyak 100 responden. Hasil penelitian remaja putri yang konsumsi tablet tambah darah 80
orangg 80%, dan, sikap positif 87 orang (87%), mendapatkan dukungan guru 69 orang (69%),
mendapatkan dukungan orang tua 73 orang (73%).

Kata Kunci: Anemia, Fe, Tablet Tambah Darah

ABSTRACT

Teenagers are periods that are considered vulnerable from a nutritional perspective for several
reasons. First, in terms of increasing the need for nutrients because of physical growth and rapid
development. One of the problems of nutrition and health of young women is anemia. The purpose of this
study was to determine the picture of the factors that consume blood-added tablets in Class VIII female
adolescents in junior high school 1 Ciruas in 2019. The type of research was descriptive, the simple
random sampling technique was 100 respondents. The results of the study of young women who
consumed tablets plus 80 people 80%, and, positive attitudes 87 people (87%), received teacher support
69 people (69%), received support from parents of 73 people (73%).

Keywords:Anemia, Fe, Blood Added Tablets

PENDAHULUAN masalah gizi dan kesehatan pada remaja


Remaja merupakan masa yang putri. Anemia merupakan masa sel darah
rentan dari sudut pandang gizi. merah atau konsentrasi hemoglobin (Hb)
Pertambahan kebutuhan zat gizi karena yang mengakibatkan turunnya
pertumbuhan dan perkembangan kemampuan arah untuk mengangkut
fisikyang cepat dan perubahan gaya oksigen. (Departemen Kesehatan RI,
hidup serta kebiasaan makanan 2008).
mempengaruhi kebutuhan an asupan Anemia defisiensi besi adalah
gizi. Salah satu masalah gizi pada remaja anemia yang lebih sering ditemukan
putri Anemia merupakan salah satu pada remaja, karena kebutuhan zat besi

92
Oksitosin: Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 6, No. 2, Agustus 2019 : 92-97 93

yang tinggi untuk pertumbuhan. mg asam folat pada remaja putri usia 12-
Berdasarkan data hasil Riskesdas tahun 18 tahun dan Wanita Usia Subur (WUS).
2013, prevalensi anemia pada kelompok Zat besi diperlukan untuk
remaja usia 15-24 tahun mencapai pembentukan darah dan juga diperlukan
18,4%. Kurangnya asupan gizi makro oleh berbagai dalam enzim juga
seperti karbohidrat, protein, lemak dan diperlukan untuk mengangkut elektro
kekurangan zat gizi mikro seperti (sitokrom), untuk mengaktifkan oksigen,
vitamin dan mineral. sehingga bila kadar zat besi kurang maka
Hal ini sebagaimana penelitian tidak ada yang mengikat hemoglobin
Hamidiyah, dkk (2019) menunjukkan dalam darah dan terjadi pengurangan
bahwa faktor determinan penyebab kadar Hb dalam darah yang disebut
anemia tertinggi adalah konsumsi gizi anemia.
tidak sesuai AKG sebesar 94%. Selain Zat besi yang diberikan secara
itu, saat menstruasi menjadi penyebab oral adalah salah satu cara untuk
remaja puteri menjadi rentan terhadap pencegahan dan pengendalian anemia
anemia. Zat besi sangat dibutuhkan yang diberikan pada remaja putri
untuk pembentukan darah dalam sebanyak 1 tablet/minggu dan 1
mensintesa hemoglobin. Hal ini terjadi tablet/hari selama 10 hari ketika
karena mentruasi yang dialami oleh mentruasi (Kemenkes, 2016).
remaja putri setiap bulannya yang
berdampak kekurangan zat besi dalam METODE PENELITIAN
darah. Jenis penelitian ini adalah
Pemerintah meluncurkan penelitian deskriptif dengan metode
program pemberian suplemen zat besi kuantitatif. Populasi yang digunakan
atau tablet tambah darah (TTD) untuk pada penelitian ini adalah remaja putri
remaja putri agar dapat berkontribusi kelas VIII di SMP Negeri 1 Ciruas,
memutus lingkaran malnutrisi periode bulan April–Mei 2018 dengan
antargenerasi (WHO 2005). Pemerintah jumlah Sampel yang didapat
menyatakan bahwa pemberian TTD menggunakan teknik Total sampling
dengan komposisi terdiri dari 60 mg zat yaitu keseluruhan populasi diambil
besi elemental (dalam bentuk sediaan untuk dijadikan sampel yaitu sebanyak
Ferro sulfat, Ferro Glukonat) dan 0,400 100 orang. Teknik pengumpulan data
94 Oksitosin: Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 6, No. 2, Agustus 2019 : 92-97

adalah data Primer yang didapat sedangkan yang negatif sebesar 13


langsung dari responden dengan responden (13%).
memberikan kuesioner kepada satu Diketahui bahwa dari 100
orang dengan memberikan penjelasan responden memiliki sikap negatif
terlebih dahulu dan memberikan peluang terhadap konsumsi tablet tambah darah
kepada responden untuk mengajukan sebanyak 87 responden (87%). Dan dan
pertanyaan jika belum memahami dalam diantara yang tidak baik terdapat 13
mengisi kuesioner. responden (13%) memiliki sikap yang
tidak baik tentang konsumsi tablet
HASIL DAN PEMBAHASAN tambah darah. Penyebab sikap remaja
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Gambaran putri yang tidak mengonsumsi tablet
Konsumsi Tablet Tambah Darah
Pada Remaja Putri tambah darah yaitu kurangnya minat
Persentase remaja putri dalam mengonsumsi tambet
Konsumsi n
%
Konsumsi 80 80 % tambah darah dikarenakan tidak
Tidak Konsumsi 20 20 %
Jumlah 100 100 %
merasakan perubahan didalam dirinya
dan rasa tablet tambah darah yang
Berdasarkan tabel 1 diatas,
berbau amis. Terdapat faktor yang
diketahui dari 100 responden,sebagian
memiliki hubungan dengan konsumsi
besar Remaja Putri mekonsumsi Tablet
tablet tambah darah yaitu kurang dapat
Tambah Darah yang di berikan sebesar
diterimanya rasa tablet tambah darah
80 (80%), sedangkan yang tidak
menjadi salah satu faktor yang dapat
mengonsumsi sebesar 20 (20%).
mempengaruhi kepatuhan dalam
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Gambaran
Sikap Konsumsi Tablet Tambah mengonsumsi tablet tambah darah.
Darah Pada Remaja Putri Adapun yang menyebutkan
Persentase
Sikap n
% bahwa hasil penelitian Budiari dan
Positif 87 87 %
Subagio (2012), sebesar 48,2% subjek
Negative 13 13 %
Jumlah 100 100 % tidak mengonsumsi tablet tambah darah
karena rasa yang tidak enak dan bau
Berdasarkan tabel 2 diatas,
amis.
diketahui dari 100 responden,sebagian
Sikap merupakan kesiapan pada
besar memiliki sikap positif pada
individu seseorangdalam melakukan
kepatuhan konsumsi tablet tambah darah
tindakan tertentu terhadap suatu hal.
sebanyak 87 responden (87%),
Oksitosin: Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 6, No. 2, Agustus 2019 : 92-97 95

Sikap ini bisa bersifat positif maupun hanya sebagian kecil yang tidak
negatif. sikap positif cenderung mengonsumsi tablet tambah darah, akan
melakukan pendekatan, senang, berharap tetapi alasan lain seperti pola pikir
akan obyek tertentu. Sedangkan sikap bahwa mereka tidak memerlukan untuk
negatif, kecenderungan tindakan adalah meminum tablet tambah darah karena
membenci, tidak suka terhadap obyek merasa tidak sakit. Selain itu sebagian
tertentu. (Edwars dalam Azwar, 2013). besar waktu yang dihabiskan oleh remaja
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Gambaran putri setiap harinya disekolah
Dukungan Guru Terhadap
Konsumsi Tablet Tambah Darah dibandingkan dirumah membuat peran
Pada Remaja Putri guru sangat penting untuk membuat
Persentase
Dukungan guru n remaja putri patuh mengonsumsi tablet
%
Mendukung 69 69% tambah darah.
Kurang mendukung 31 31%
Jumlah 100 100 % Tabel 4. Distribusi Frekuensi Gambaran
Dukungan Orang Tua Terhadap
Konsumsi Tablet Tambah Darah
Berdasarkan tabel 3 diatas, Pada Remaja Putri
Dukungan Orang Persentase
diketahui dari 100 responden, sebagian n
Tua %
besar Guru mendukung dalam Mendukung 73 73 %
Tidak Mendukung 27 27 %
pemberian Tablet Tambah Darah sebesar
Jumlah 100 100 %
69 (69%), sedangkan yang tidak
mendukung sebesar 31 (31%). Berdasarkan tabel 4 diatas,
Sebagian besar Guru mendukung diketahui dari 100 responden,sebagian
dalam pemberian Tablet Tambah Darah besar Orang Tua mendukung dalam
sebesar 69 (69%) Dan diantara yang pemberian Tablet Tambah Darah sebesar
tidak mendukung terdapat 31 responden 73 (73%), sedangkan yang tidak
(31%) yang merasa mendapatkan mendukung sebesar 27 (27%).
dukungan dari guru terhadap Sebagian besar Orang Tua
mengonsumsi tablet tambah darah pada mendukung dalam pemberian Tablet
remaja putri. Dukungan guru sangat Tambah Darah sebesar 73 (73%) dan
berperan penting terhadap remaja putri diantaranya yang kurang mendukung
untuk mengonsumsi tablet tambah darah, terdapat 27 responden (27%), yang
pendekatan yang baik dapat dilakukan merasa mendapatkan dukungan dari
oleh guru terhadap remaja putri sehingga orang tua terhadap mengonsumsi tablet
96 Oksitosin: Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 6, No. 2, Agustus 2019 : 92-97

tambah darah pada remaja putri. Pembentukan niat menjadi suatu


Dukungan orang tua sangat berperan tindakan diperoleh dari pengolahan niat
penting dan salah satu cara pendekatan melalui seberapa penuh keyakinan
yang baik dapat dilakukan dengan seseorang untuk melakukan perilaku
mendukung dan mengingatkan remaja tersebut. Keyakinan ini disebut sebagai
putri untuk mengonsumsi tablet tambah keyakinan normative, yaitu keyakinan
darah. yang didukung oleh orang-orang yang
Sesuai dengan hasil penelitian kita anggap penting seperti keluarga
Albery (2011), dukungan keluarga yang menginginkan kita untuk
menjadi faktor yang diperlukan untuk melakukan perilaku tersebut. Oleh
membentuk niat para remaja putri dalam karena itu terbentuknya niat remaja putri
mengonsumsi tablet tambah darah untuk yang kuatdalammengonsumsi tablet
mencegah anemia. Dengan tingginya tambah darah diperlukan adanya
dukungan yang diberikan oleh keluarga pengaruh sosial dan dukungan dari
maka akan terbentuk suatu keyakinan keluarga.
normatif dan remaja putri akan
cenderung membentuk presepsi positif SIMPULAN DAN SARAN
terhadap konsumsi tablet tambah darah, Sebagian besar remaja putri kelas
untuk membentuk suatu niat yang kuat VIII di SMP Negeri Ciruas sudah
untuk mengonsumsi tablet tambah darah mengkonsumsi tablet Fe dan bersikap
agar terhindar dari resiko anemia. positif terhadap pemberian tablet Fe.
Menurut Kozier (2010), bahwa Dukungan guru dan orang tua sebagian
keluarga biasanya akan menurunkan besar sudah mendukung program
pola perilaku, kebiasaan, dan gaya hidup pemberian tablet Fe. Diharapkan untuk
kepada generasi berikutnya, termasuk pihak sekolah dapat terus mengingatkan
dalam mempengaruhi kesehatan anggota siswinya setiap bulan dan mendukung
keluarganya. Selain itu salah satu fungsi pihak puskemas dalam menjalankan
keluarga adalah untuk mempertahankan program pemberian tablet Fe.
keadaan kesehatan anggota keluarganya
agar tetap memiliki produktivitas yang DAFTAR PUSTAKA
tinggi. Albery. 2011. Psikologi Kesehatan
Panduan Lengkap dan
Komprehensif Bagi Studi
Oksitosin: Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 6, No. 2, Agustus 2019 : 92-97 97

Psikologi Kesehatan. Jakarta: https://journal.ibrahimy.ac.id/ind


Palmal. ex.php/oksitosin/article/view/345
/334
Azwar. 2013.Sikap Manusia: Teori dan
Pengukurannya. Yogyakarta: Kemenkes RI. 2015. Laporan
Pustaka Pelajar akuntabilitas kinerja tahun 2015.
Jakarta: ditjen bina Gizi dan KIA,
Budiarni W, Subagio HW. 2012. kementerian kesehatan
Hubungan pengetahuan, sikap,
dan motivasi dengan Kepatuhan Kozier, B. 2010. Buku Ajar
konsumsi tablet besi folat pada Fundamental Keperawatan
ibu hamil. Journal of Nutrition Konsep Proses dan Praktik. Edisi
College 1(1):99-106 VII. Volume I. Jakarta:EGC
Departemen Kesehatan RI. 2008. WHO. 2005. Nutrition in adolescent:
Program Penanggulangan issues and challenges for the
Anemia Gizi pada Wanita Usia health sector: issues in
Subur (WUS), Jakarta: adolescent health and
Departemen Kesehatan. development. WHOdiscussion
paperson adolescent. Geneva:
Hamidiyah, A., Rohmani, L., Zahro, WHO .
N.A., 2019. Faktor Determinan http://apps.who.int/iris/bitstream/
Anemia Santri Putri. Oksitosin: 1065/43342/1/9241593660_eng.p
Jurnal Ilmiah Kebidanan. Vol.6 df.
(1).P:64-72.

Anda mungkin juga menyukai