o
o Pertama-tama DI-S dan CI-S dihitung secara
terpisah, kemudian ditambah menjadi satu untuk
mendapatkan OHI-S score, yaitu :
0,0-1,2 Good
1,3-3,0 Fair
3,1-6,0 Poor
2 Plaque-free Score by Tujuan :
Grant, Stern and untuk menentukan lokasi, jumlah, dan presentase
Everett permukaan yang terbebas dari plak untuk motivasi dan
instruksi setiap individu.
Seleksi gigi dan permukaan :
seluruh gigi yang telah erupsi diikutseratakan, 4
permukaan dicatat pada setiap gigi (fasial, lingual,
mesial, dan distal).
Prosedur :
aplikasikan disclosing agent dan periksa setiap
permukaan gigi untuk menentukan ada tidaknya plak
dan catat permukaan gigi yang berwarna merah.
Papillary bleeding on probing :
jumlahkan seluruh lingkaran kecil yang ditandai ketika
mengalami bleeding.
Pada individu dengan 32 gigi memiliki 30 daerah
interdental.
Bagian mesial atau distal dari gigi yang berdekatan
dengan daerah edentulous diprobing dan dihitung.
Penghitungan
Skor plague-free = Total jumlah gigi yang masih ada
dan total jumlah permukaan dengan plak.
3 Plaq Control Record Sama dengan skor plaque-free oleh Grant, Stern, dan
by O’Leary Everett.
Teknik :
1. Kumur-kumur
2. Aplikasi vaselin pada bibir
3. Aplikasi disclosing agent pada seluruh permukaan gigi
4. Kumur-kumur
5. Cek ada stain atau tidak
6. Kalau ada : skor 1, tidak : skor 0
Presentase :
- 0-20% sangat baik
- 21-40% baik
- 41-60% sedang
- 61-100% buruk
Interpretasi :
Walaupun 0% ideal, <10% telah dianjurkan sebagai
guideline dalam terapi periodontal.
Setelah inisial terapi, ketika pasien mencapai tingkat
kontrol plak 10% yang dibutuhkan adalah prosedur
periodontal dan restorasi dimulai.
Dalam perbandingan, evaluasi serupa dengan
menggunakan catatan skor plaque –free dengan target
lebih dari 90% atau skor plaque-free yang lebih baik
sebelum fase pembedahan harus dilakukan.
4 Definisi kontrol plak Menghilangkan plak mikroba dan mencegah akumulasi plak pada
gigi dan permukaan gingival yang dekat dengan gigi.
5 Tujuan dari kontrol 1. Kontrol plak menghambat pembentukan kalkulus
plak 2. Pembersihan plak yang dapat menyebabkan inflamasi
gingival
3. Kontrol plak yang baik dapat pmengembalikan dan
memelihara kesehatan oral dengan mudah.
6 Alasan Jika plak supragingiva dibiarkan akan berubah menjadi plak
subgingiva potensi kolonisasi bakteri pathogen juga akan
meningkat plak perlu dibesihkan secara teratur
pembentukan penyakit periodontal dapat dikontrol/dihambat.
7 Pendekatan dasar untuk 1. Mekanis
kontrol plak - Individu
- Professional kontrol plak subgingiva, skaling dan
root planing
2. Kimiawi
- Individu
- Professional
8 Kontrol Plak secara 1. Toothbrush : manual atau dengan listrik
mekanis 2. Alat untuk interdental :
- dental floss (unwaxed atau waxed)
- Triangular toothpicks : Hand-held, proxa-pic
- Brush : proxa brush, bottle brush
- Yarns, Gauze strips, Pipe cleaner
3. Lainnya : rubber tip stimulator, water irrigators.
1. Toothbrush Sejarah :
Awalnya menggunakan chewing twigs (tumbuhan
beraromatik) dan siwak ( dari arrack trees)
Tahun 1600 cina mencipatakan sikat gigi modern.
Tahun 1780 William Addis membuat sikat gigi dengan
bone handle dan hog bristle
Tahun 1900 memperkenalkan sikat gigi dengan
celluloid (plastic) brush dan bone handle.
World War II Bulu nilon diperkenalkan.
Metode Stillman
Dengan metode ini ujung bristle diletakkan dengan
sudut 450, dengan bristle diletakkan sebagian diatas
gingival dan sebagian lagi diatas bagian servikal dari
gigi.
Ujung bristle berada pada tempatnya, tekanan
diaplikasikan pada blanch gingival dan gerakan rotary
vibratory yang halus dan tegas diaplikasikan pada
brush dengan bristle tetap pada posisi yang sama.
Kelebihan :
1. Menghilangkan deposit yang halus dari daerah
servikal.
Metode Charter :
1. Multitufted brush yang halus atau sedang, diletakkan pada
gigi dengan bristle mengarah menuju mahkota pada sudut
450 terhadap long aksis gigi.
2. Sisi samping bristle ditekuk melawan gingival, dan
gerakan maju mundur digunakan untuk memijat gingival.
Kelebihan : metode ini efektif pada kasus tertentu
dengan papilla interdental yang menyusut (receded)
cocok untuk pembersihan gingival dengan lembut dan
memijat gingival ketika menggunakan brush halus
dan teknik ini dapat direkomendasikan untuk
pemebrsihan sementara pada daerah luka yang sedang
pada fase penyembuhan setelah bedah periodontal.
Teknik Scrub :
Metode yang paling sederhana
Terdiri atas hanya meletakkan bristle disebelah gigi
dan digerakan secara maju mundur atau scrubbing.
Kelebihan : mudah dikuasai
Kekurangan : pembersihan plak yang buruk,
menyebabkan abrasi servikal dan resesi gingival
Teknik :
Panjangnya minimal 12-18 inci, 45 cm
Dililitkan disekitar jari atau ujungnya diikat bersamaan
dalam satu lingkaran
Setelah menarik floss antara ibu jari dan jari telunjuk,
gerakkan dengan halus melewati setiap daerah kotak
dengan gerakan maju mundur
Ketika floss terletak lebih apical dari daerah kontak
pindahkan keatas sepanjang gigi hingga mencapai daerah
kontak dan turunkan kembali kedalam sulkus ulangi
bebrapa kali dan ulangi pada permukaan proksimal gigi