1
DOA ROSARIO KELUARGA
Petunjuk Praktis:
1. Rosario dengan misteri-misterinya merupakan permenungan tentang karya
keselamatan Allah melalui Yesus Kristus. Kristus tetap menjadi pusat
dari Doa Rosario. Oleh karena itu, selama melakukan Doa Rosario,
hendaklah disediakan salib dan diatur sedemikian rupa sehingga salib itu
tetap menjadi pusat doa.
2. Rumusan ini dibuat dalam rangka Doa Rosario Bersama Keluarga selama
Bulan Oktober 2021 dengan mempertimbangkan situasi dan keadaan
masa pandemi COVID-19 yang masih dalam proses mengakhirinya.
3. Rumusan ini digunakan untuk Doa Rosario Keluarga atau bila
memungkinkan dapat pula digunakan oleh keluarga-keluarga yang
melaksanakan Rosario Bersama di Wilayah Rohani
4. Rumusan yang ditawarkan dalam buku ini dapat disesuaikan
penggunaannya, dapat ditambah atau dikurangi, asalkan tidak
mengganggu disposisi batin peserta atau pendoa.
5. Doa-doa yang dicantumkan dapat dibawakan seluruhnya atau sebagian
dan dapat ditambahkan sesuai kebutuhan dan kerinduan pendoa
(keluarga)
6. Ucapkanlah doa-doa dengan penghayatan penuh. 1 kali Salam Maria yang
diucapakan dengan iman, lebih berarti dari 10 kali Salam Maria yang
diucapkan secara sembarangan dan tanpa iman.
7. Dalam hal ini berlaku prinsip: lex orandi, lex credendi et lex vivendi.
Apa yang dirumuskan dalam doa liturgis haruslah sesuai dengan
rumusan- rumusan iman dan menjadi pedoman untuk tindakan nyata
dalam hidup sehari-hari.
8. Mulailah Doa Rosario ini dengan Doa Malaikat Tuhan (Jam 6 sore) bila
didoakan pada jam itu.
9. TATA LAKSANA DOA ROSARIO: Hari Senin & Sabtu (Misteri Gembira), Hari
Rabu & Minggu (Misteri Mulia), Hari Selasa & Jumat (Misteri Sedih), Hari
Kamis (Misteri Terang)
10. Dalam rangka mendukung Karya Misioner Kepausan, Karya Kerasulan
Indonesia dan Karya Kerasulan Keuskupan/Paroki baiklah diupayakan
sumbangan umat lainnya baik pribadi maupun keluarga atau komunitas.
11. Minggu, 24 Oktober adalah Hari Minggu Misi Sedunia ke-95. Bila
keadaan/situasi memungkinkan baiklah bila dilaksanakan Doa Rosario
Bersama namun tidak menggantikan Perayaan Ekaristi di Paroki atau
Stasi.
12. Dalam situasi dan atau keadaan Pandemi Covid Protokol Kesehatan dan
segala ketentuan yang menyertainya wajib dipatuhi dan dilaksanakan.
HARI SELASA DAN HARI JUMAT (Peristiwa Sedih)
ROSARIO
1. Aku Percaya ….Kemuliaan ------Terpujilah -----
-
Ya Yesus, yang baik. Ampunilah dosa-dosa kami. Selamatkanlah kami
dari api neraka, dan hantarlah jiwa-jiwa ke dalam surga, terutama mereka
yang sangat membutuhkan kerahimanMu. Amin
Bapa Kami ....
2. Yesus didera
“Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan
berlutut menyembah-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia, mereka
menanggalkan jubah ungu yang dipakai-Nya dan mengenakan lagi
pakaian- Nya kepada-Nya.” (Mrk. 15:19-20a)
KOLEKTE
Sambil memberikan derma, umat menyanyikan salah satu nyanyian Maria atau
nyanyian Santu Joseph. Sesudah Kolekte pemandu atau petugas lain
membawakan Katekese berikut:
RUANG KATEKESE:
(Untuk tanggal 1 s/d 9 Oktober )
PENUTUP
DOA
O Maria, Engkau terus bersinar dalam perjalanan kami sebagai tanda
keselamatan dan harapan. Kami mempercayakan diri kami kepadamu,
bunda kesehatan orang yang sakit, yang berada di kaki salib,
dipersatukan dengan penderitaan Yesus, dan bertahan dalam imanmu.
“Pelindung orang-orang Romawi”, Engkau tahu kebutuhan kami, dan
kami tahu bahwa engkau akan memberikan, sehingga, seperti di Kana
di Galilea, sukacita dan perayaan saat bisa kembali setelah masa
percobaan ini. Bantu kami, Bunda Cinta Ilahi, untuk menyesuaikan diri
dengan kehendak Bapa dan untuk melakukan apa yang Yesus katakan
kepada kami. Karena Ia menanggung sendiri penderitaan kita, dan
membebani diri-Nya dengan kesedihan kita untuk membawa kita,
melalui salib, kepada sukacita dari Kebangkitan.
Kami pergi dalam perlindunganmu, O Bunda Suci Allah; Janganlah
menolak permohonan kami, dalam kebutuhan kami ini, tapi
selamatkanlah kami selalu dari setiap bahaya, O Perawan yang Agung
dan Terberkati. Terpujilah.
Nyanyian Penutup:
KOLEKTE
Sambil memberikan derma, umat menyanyikan salah satu nyanyian Maria atau
nyanyian Santu Joseph. Sesudah itu Pemandu atau petugas lain membawakan Katekese
berikut.
PENUTUP DOA
ROSARIO
KOLEKTE
Sambil memberikan derma, umat menyanyikan salah satu nyanyian Maria atau
nyanyian Santu Joseph. Sesudah itu Pemandu atau petugas lain membawakan Katekese
berikut.
PENUTUP DOA
O Maria, Engkau terus bersinar dalam perjalanan
kami sebagai tanda keselamatan dan harapan. Kami mempercayakan
diri kami kepadamu, bunda kesehatan orang yang sakit, yang berada di
kaki salib, dipersatukan dengan penderitaan Yesus, dan bertahan
dalam imanmu. “Pelindung orang-orang Romawi”, Engkau tahu
kebutuhan kami, dan kami tahu bahwa engkau akan memberikan,
sehingga, seperti di Kana di Galilea, sukacita dan perayaan saat bisa
kembali setelah masa percobaan ini. Bantu kami, Bunda Cinta Ilahi,
untuk menyesuaikan diri dengan kehendak Bapa dan untuk melakukan
apa yang Yesus katakan kepada kami. Karena Ia menanggung sendiri
penderitaan kita, dan membebani diri-Nya dengan kesedihan kita
untuk membawa kita, melalui salib, kepada sukacita dari
Kebangkitan.
Kami pergi dalam perlindunganmu, O Bunda Suci Allah; Janganlah
menolak permohonan kami, dalam kebutuhan kami ini, tapi
selamatkanlah kami selalu dari setiap bahaya, O Perawan yang Agung
dan Terberkati. Terpujilah
2. Salam Putri Allah Bapa Salam Maria Salam Bunda Allah Putra
Salam Maria Salam Mempelai Allah Roh Kudus Salam Maria
3. Kemuliaan ……Terpujilah …. Ya Yesus yang baik
4. Datanglah Roh Kudus, datanglah dengan kekuatan perantaraan Ibu
Maria yang Tak Bernoda, Mempelai-Mu yang terkasih. Bunda Maria,
kami mencintaimu, lindungilah kami, selamatkanlah dunia.
KOLEKTE
Sambil memberikan derma, umat menyanyikan salah satu nyanyian Maria atau
nyanyian Santu Joseph. Sesudah itu Pemandu atau petugas lain membawakan Katekese
berikut.
8. Mengapa kita tidak boleh terlambat di Misa dan tidak boleh pulang
sebelum selesai Misa?
Karena peristiwa sanctificatio (Pengudusan Umat Allah) dan glorificatio
(pemuliaan bagi Allah) sudah mulai terjadi saat Ritus Pembuka –
(perarakan masuk dan nyanyian pembuka) dan berakhir dengan Ritus
Penutup – saat berkat, pengutusan dan nyanyian
9. Bagaimana sikap liturgi kita pada saat Hosti atau Piala
ditunjukkan/diangkat imam saat konsekrasi?
Bila umat dalam sikap berdiri maka saat Hosti atau Piala diperlihatkan
imam, sikap umat yang benar adalah membugkuk.
Bila umat dalam sikap berlutut maka saat Hosti dan Piala
diperlihatkan imam, sikap umat yang benar adalah memandang Hosti
dan Piala dengan khidmat dan penuh hormat TANPA gerakan tambahan
lainnya.
10. Bagaimana sikap liturgi kita selama Doa Syukur Agung?
Untuk umat yang di tempat duduknya tersedia tempat berlutut maka
ia harus berlutut.
Untuk umat yang di tempat duduknya tidak tersedia
tempat berlutut maka ia harus berdiri.
11. Apakah Syahadat Para Rasul atau Aku Percaya perlu diucapkan pada
saat Ibadat Sabda?
Pertama, Aku Percaya BUKAN doa melainkan Ikrar atau Pengakuan
Iman. Karena itu sepantasnya diungkapkan HANYA dalam ibadat-ibadat
resmi Gereja terutama dalam Perayaan Ekaristi Hari Minggu dan Hari
Raya dan dalam Perayaan Pembaptisan dan pada Ibadat Arwah
Dalam Ibadat-ibadat lainnya sesudah Pemakluman Sabda, umat
menanggapi sabda dengan Doa Pujian atau dengan Doa Universal
(oratio universalis) atau dengan Doa Umat Beriman (oratio fidelium)
Doa Penutup