2|Page
III. Gangguan Pola Tidur Pada Anak
Anak yang mengalami teror dimalam hari ( pada saat tidur) akan terjaga secara tiba-tiba
dari tidur pulas dan berada pada kondisi uring-ringan. Si anak bisa berteriak dan duduk
ditempat tidur, bernapas dengan cepat, dan mungkin terdiam atau melempar barang-barang
disekitar tempat tidurnya. Meskipun demikian, ia tidak benar-benar terjaga, akan segera
tertidur kembali, dan keesokan harinya tidak mengingat tentang kejadian tersebut.
Night terror adalah gangguan tidur yang ditandai dengan teriakan, ketakutan yang sangat
intens, keluarnya keringat, gerakan memukul-mukul, menangis, atau bahkan
halusinasi. Saat seseorang tidur dan mengalami mimpi buruk, biasanya ia dapat terbangun
dan mengingat pengalaman yang tidak mengenakkan tersebut.
Teror dimalam hari (night terrors) kebanyakan muncul pada usia antara 3 -13 tahun.
Gangguan tidur dimalam hari lebih banyak menimpa anak laki-laki dibandingkan anak
perempuan.
Sleepwalking adalah gangguan tidur yang cukup umum terjadi, yang menyebabkan
penderita berjalan atau melakukan aktivitas dalam keadaan tidur. Dalam dunia medis,
kondisi ini dikenal dengan istilah somnambulism. Biasanya menyerang anak kecil usia 4-8
tahun. Meski begitu, orang dewasa dan lansia juga bisa mengalaminya.
Gangguan tidur ini biasanya muncul pada awal tidur malam, sering kali 1-2 jam setelah
tidur dan jarang terjadi saat tidur siang. Episode tidur berjalan dapat terjadi jarang ataupun
sering, dan satu episode biasanya berlangsung beberapa menit atau lebih.
Gejala sleepwalking yang paling umum terjadi, yaitu :
a) Turun dari tempat tidur dan berjalan-jalan.
b) Bangun di tempat tidur dan membuka mata.
c) Tampak memiliki ekspresi sayu.
d) Dapat melakukan aktivitas rutinitas, seperti berganti pakaian, berbicara, atau
mengonsumsi camilan dengan mata tertutup.
e) Disorientasi atau bingung sesaat setelah bangun.
f) Tidak merespons atau berkomunikasi dengan orang lain.
g) Alami teror tidur/mimpi buruk yang bersamaan dengan tidur berjalan.
3|Page
Dalam dunia medis sleep talking disebut dengan somniloquy. Ini adalah salah satu
gangguan tidur tipe parasomnia yakni ketidaknormalan gerakan, perilaku dan mimpi saat
tidur. Sleep talking terjadi kapan saja saat tidur terutama selama transisi dari terjaga
menjadi NREM (non-rapid eye movement).
Ganguan tidur dapat dipicu oleh aktivitas secara tidak sengaja pada sistem pengendali
motorik di otak atau bisa juga dipicu oleh gangguan pernapasan atau gerakan kaki yang
berlebihan. Gangguan ini dapat diturunkan dari keluarga.
Mimpi buruk merupakan hal yang umum, menurut laporan orang tua di Swedia, hamper 58
persen dari anak swedia berusia 5-7 tahun mengalami hal ini. Hal ini sering kali
disebabkan karena mereka tetap terjaga sampai larut, makan makanan berat sebelum waktu
tidur, atau terlalu bersemangat, seperti, karena menonton siaran televisi yang terlalu
mengasyikkan, menonton seram, atau mendengar cerita yang menakutkan sebelum tidur.
Mimpi buruk yang kadang-kadang terjadi tidak perlu dikhawatirkan, tetapi jika sering dan
terus terjadi, terutama mimpi yang membuat anak jadi takut atau cemas ketika mereka
terjaga, dapat menjadi tanda-tanda stres yang berlebihan.
Enuresis adalah buang air kecil yang terjadi berulang-ulang ketika tidur atau masih
berpakaian.
4|Page
Kemampuan motor halus (fine motor skills) adalah kemampuan-kemampuan fisik yang
melibatkan otot halus serta koordinasi mata dan tangan. seperti mengancingkan baju,
menggambar, serta koordinasi mata dan otot halus. Pencapaian dalam kemampuan ini
memungkinkan anak kecil untuk mengambil tanggungjawab terhadap perawatan pribadi
mereka.
Seiring dengan perkembangan kemampuan-kemampuan motorik, anak-anak prasekolah
secara terus menerus menggabungkan kemampuan-kemampuan yang sudah mereka miliki
dengan kemampuan yang baru mereka dapatkan untuk menghasilkan kapabilitas yang
lebih kompleks.
Sistem aksi (system of actions) adalah kombinasi kemampuan-kemampuan kompleks yang
meningkat, yang memungkinkan lingkup gerakan yang lebih luas dan akurat serta
memungkinkan kontrol yang lebih besar terhadap lingkungan.
Pemilihan tangan yang dominan (handedness) adalah preferensi untuk menggunakan salah
satu tangan atau tangan tertentu dibandingkan tangan yang lain. Biasanya mulai tampak
jelas pada usia 3 tahun.
Dominan hemisfer kiri otak, akan menggunakan badan/ tangan bagian kanan.
Perubahan yang universal berkaitan dengan kematangan otak pada otot-otot.
Pandangan Kellogg adalah proses perkembangan secara bertahap terjadi pada intermal
anak, keterlibatan orang dewasa sedikit.
Pandangan Vygotsky, perkembangan kemampuan menggambar dipengaruhi interaksi
sosial – anak belajar dari melihat dan membicarakan gambar orang lain.
5|Page
B. Perkembangan Kognitif
I. Pendekatan Piaget (Anak Praoperasional)
Jean Piaget menggambarkan masa kanak-kanak awal sebagai tahap praoperasional
(preoperational stage) dari perkembangan kognitif.
Tahap praoperasional (preoperational stage) adalah dalam teori piaget merupakan tahap
utama kedua dalam perkembangan kognitif, dimana seorang anak menjadi lebih canggih
dalam menggunakan pemikiran simbolis tetapi masih belum dapat menggunakan logika.
Tahap praoperasional, yang berlangsung pada usia sekitar 2-7 tahun ditandai dengan
ekspansi yang besar dalam penggunaan pemikiran-pemikiran simbolis atau kemampuan
representasi yang pertama kali muncul pada tahap akhir sensorimotorik.
6|Page
Beberapa pemahaman ini sudah ada pada masa bayi dan batita. Sebagian lain mulai
berkembang pada masa anak-anak awal, tetapi belum tumbuh sempurna samapai pada
masa kanak-kanak tengah.
Fungsi simbolis (symbolic function) adalah kemampuan untuk menggunakan simbol-
simbol atau representasi mental (kata-kata, angka, atau gambar yang mana seseorang
melekatkan arti tertentu.
Penggunaan simbol-simbol adalah tanda universal budaya manusia. Tanpa simbol manusia
tidak bisa berkomunikasi secara verbal, membuat perubahan, membaca peta atau
merasakan betapa berfoto seseorang yang jauh dan dicintai.
Simbol-simbol ini membantu anak untuk mengingat dan memikirkan hal-hal yang tidak
hadir secara fisik (seseorang yang menggambarkan berdasarkan ingatan). Anak-anak
prasekolah menunjukkan fungsi simbolis melalui tumbuhnya peniruan tertunda (deffered
imitation) bermain pura-pura, dan bahasa.
Peniruan tertunda yang menjadi lebih mantap setelah berusia 18 bulan didasari oleh
representasi mental observasi berbagai kejadian sebelumnya.
Bermain pura-pura (pretend play) adalah bermain dengan melibatkan situasi atau orang
yang tidak nyata, juga disebut bermain fantasi, bermain dramatis atau bermain imajinatif.
Seperti :
Boneka, melambangkan atau mempresentasikan suatu hal yang lain.
7|Page
Transduksi (transduction) adalah kecenderungan anak praoperasional untuk secara mental
mengaitkan fenoma partikular terlepas ada atau tidaknya hubungan sebab akibat yang
logis.
8|Page
Anak gagal dalam memahami bahwa beberapa operasi dapat dibalik, dikembalikan ke
keadaan semula.
Contoh :
Timothy tidak menyadari bahwa jus dalam setiap gelas bisa dituang kembali ke dalam kotak
asalnya, menyanggah klaimnya bahwa ia mendapatkan lebih banyak dari adiknya.
c) Fokus pada keadaan dari pada transformasi (konservasi)
Anak gagal dalam memahami signifikansi transformasi di antara beberapa keadaan.
Contoh :
Dalam tugas konservasi, timothy tidak memahami bahwa mengubah bentuk zat cair
(menungkan dari suatu wadah ke wadah yang lain) tidak mengubah jumlahnya.
d) Penalaran transduktif
Anak tidak menggunakan penalaran deduktif ataupun induktif. Tetapi mereka melompat dari
satu partikular ke partikular lain dan melihat sebuah kausal meskipun pada kenyataannya
tidak ada.
Contoh :
Sarah bersikap kasar kepada saudaranya kepada saudaranya, kemudian saudaranya jatuh
sakit. Sarah menyimpulkan bahwa ia menyebabkan saudaranya sakit.
e) Egosentrisme
Ketidakmampuan untuk mempertimbangkan sudut pandang orang lain sebuah karakteristik
pemikiran anak kecil atau anak kecil yang sebegitu fokusnya pada sudut pandangnya sendiri
sehingga mereka tidak dapat mengambil sudut pandang orang lain.
Contoh :
Kara tidak menyadari bahwa ia perlu membalik buku yang dipegangnya sehingga ayahnya
bisa melihat gambar yang ia tanyakan. Ia bahkan memegang buku tersebut tepat didepannya
sehingga hanya ia yang bisa melihat gambar tersebut.
f) Animisme
Kecenderungan untuk mengatribusikan kehidupan pada objek yang tidak hidup atau anak
mengatribusikan kehidupan pada benda-benda mati.
Contoh :
Amanda mengatakan bahwa pagi ingin muncul tetapi malam berkata “Aku tidak akan
pergi”.
9|Page
g) Ketidakmampuan membedakan tampilan luar dengan realitas
Anak bingung mengenai apa yang nyata melalui tampilan luar.
Contoh :
Courtney bingung ketika melihat gabus yang dibentuk mirip batu, ia menyatakan bahwa itu
kelihatan seperti batu dan itu memang benar-benar batu.
10 | P a g e
Anak kecil cenderung untuk fokus pada detail pasti dari sebuah kejadian yang sering kali
gampang dilupakan. Sedangakan anak yang lebih tua dan orang dewasa biasanya
berkonsentrasi pada intisari apa yang terjadi.
Para ahli pemrosesan informasi menganggap ingatan sebagai sistem kearsipan yang
memiliki tiga langkah, yaitu :
a) Pengodean (encoding)
Proses seperti memasukan informasi dalam sebuah map untuk diarsipkan didalam
ingatan. Proses ini melabel informasi tersebut dalam suatu “kode” atau “label” agar
mudah ditemukan jika dibutuhkan.
b) Penyimpanan (storage)
Meletakkan map didalam lemari arsip atau penyimpanan informasi dalam ingatan
untuk penggunaan masa depan.
c) Pengambilan kembali (retrieval)
Proses dimana informasi di akses atau diambil kembali dari penyimpanan memori.
Cara bagaimana otak menyimpat informasi dianggap universal, meskipun efisiensi dari
setiap sistem dapat berbeda-beda.
Model perosesan informasi menggambarkan bahwa otak memiliki tiga “gudang”: yaitu :
1. Ingatan sensorik (sensory memory)
“tempat penampungan” sementara dari informasi sensorik yang masuk. Ingatan
sensorik hanya memiliki sedikit perubahan dari masa bayi. Tanpa adanya pemrosesa
pengodean ingatan sensorik akan hilang dengan cepat.
2. Ingatan kerja (working memory)
Tempat penyimpanan jangka pendek dari informasi yang sedang diproses secara aktif
atau sebuah gudang jangka pendek untuk informasi yang sedang digunakan oleh
seseorang yang berusaha memahami, memikirkan atau mengingat sesuatu.
3. Ingatan jangka panjang ( long term memory)
Tempat penyimpanan hampir tidak terbatas yang menyimpan informasi untuk jangka
waktu yang sangat lama.
Pengenalan (recognition) adalah kemampuan untuk mengidentifikasi sesuatu yang pernah
ditemui sebelummnya, (contoh mengambil sarung tangan dari kotak barang hilang).
11 | P a g e
Mengenang (recall) adalah kemampuan mereproduksi pengetahuan dari ingatan (contoh,
mendeskripsikan sarung tangan pada orang lain atau menggambar huruf di udara setelah
melihat satu kali)
Anak prasekolah, seperti juga kelompok usia yang lain, lebih baik dalam pengenalan dari
pada mengenang, tetapi kedua kemampuan ini meningkat seiring dengan bertambahnya
usia. Makin familiar dengan suatu hal, makin baik mereka mengingat.
Ingatan mengenai pengalaman anak-anak, sangat jarang dibentuk dengan sengaja. Anak
kecil hanya mengingat kejadian yang memiliki kesan kuat. Kebanyakan dari ingatan sadar
ini memiliki rentang yang pendek.
Tiga tipe ingatan anak-anak dapat dibedakan dalam tiga fungsi, yaitu :
a) Ingatan generik (generic memory)
Adalah yang dimulai pada usia kira-kira 2 tahun, ingatan yang menghasilkan naskah
(script) atau bagan kejadian yang familiar dan berulang tanpa adanya detail tempat dan
waktu. Situasi yang rutinitas yang berlangsung lagi dan lagi. Ini membantu anak dalam
mengetahui apa yang akan terjadi dan bagaman harus bertindak.
Contoh :
Brian mungkin memiliki naskah mengenai naik bus ke kelompok bermain atau makan
siang ke tempat nenek.
b) Ingatan episodik (episodic memory)
Adalah ingatan jangka panjang tentang kesadaran telah mengalami sebuah kejadian
yang terjadi pada saat tertentu. Anak kecil mengingat lebih baik kejadian yang baru
bagi mereka. Ingatan episodik bersifat sementara.
Contoh :
Anak berusia 3 tahun mungkin mengingat detail mengenai tentang dirinya pergi ke
sirkus selama satu tahun atau lebih.
c) Ingatan otobiografis (autobiographical memory)
Adalah ingatan yang membentuk sejarah hidup seseorang. Ingatan-ingatan ini bersifat
spesifik dan tahan lama. Ingatan otobiografis adalah sebuah tipe ingatan episodik,
tetapi tidak semua ingatan episodik menjadi bagian dari ingatan ini, hanya ingatan
yang memiliki makna khusus dan pribadi bagi anak. Bagi kebanyakan orang, ingatan
biografis dapat kembali sampai usia 3 atau 4 tahun, tetapi beberapa orang dewasa
12 | P a g e
dapat mengingat mulai dari usia 2 tahun (Howe, 2003). Disis lain beberapa orang
dewasa tidak bisa mengingat hal apapun sebelum usia 8 tahun (Nelson, 1992).
Contoh :
ingatan seseorang mengenai perjalanan dalam meniti karier yang dilalui dari
permulaan sampai kini ia menjadi orang yang paling terkenal.
Model Interaksi Sosial (social interaction model) adalah yang menampung ingatan
autobiografis anak yang dibangun secara kolaboratif dengan orang tua atau orang dewasa
lain ketika mereka membicarakan kejadian-kejadian yang di alami bersama.
Contoh :
Ibu mengomentari dan menanyakan kepada anaknya ketika si anak bercerita tentang
sesuatu yang mereka lakukan atau lihat, dapat membantu anak membuat struktur
bagaimana ia mengingatnya.
E. Perkembangan Bahasa
Anak prasekolah memiliki banyak pertanyaan: berapa kali tidur sampai akhirnya waktu
berganti? Siapa yang mengisi air sungai? Apakah bayi punya otot? Apakah bebauan
berasal dari hidung? Fasilitas bahasa yang berkembang dari anak akan membantu mereka
mengekspresikan pandangan unik mereka tentang dunia.
Anak yang pada usia 3 tahun menggambarkan bagaimana ayah “menggolok” kayu
(memotong dengan golok) atau meminta ibu untuk “potongan” makanannya
14 | P a g e
(memotongkecil-kecil) mungkin, pada usia 5 tahun akan mengatakan padqa ibunya agar
“jangan norak deh “ atau menunjukkan dengan bangga pada mainannya dan berkata “ Lihat
bagaimana akau mengaturnya”.
Kosa kata pada anak usia 3 tahun anak rata-rata akan mengetahui 900 sampai 1000 kata.
Pada usia 6 tahun anak biasanya memiliki kosa kata ekspresif (yang bisa diucapkan) sekitar
2600 kata dan memahami sekitar 20.000 kata.
Dengan bantuan sekolah formal, kosa kata pasif atau represif anak (kata-kata yang bisa ia
pahami) akan bertamba 4 kali lipat menjadi 80.000 kata ketika ia memasuki SMA.
Perluasan kosa kata ini mungkin terjadi karena pemetaan yang cepat (fast mapping) yang
memungkinkan anak untuk memetik arti kira-kira dari sebuah kata baru setelah
mendengarnya sekali atau dua kali dalam percakapan.
Pemetaan yang cepat (fast mapping) adalah proses dimana anak menyerap arti dari sebuah
kata baru setelah mendengarnya satu atau dua kali dalam sebuah percakapan.
Tata Bahasa dan sintaks :
- Cara bagaimana anak menggabungkan suku kata menjadi kata, dan kata menjadi
kalimat tumbuh menjadi lebih kompleks pada masa kanak-kanak awal.
- Pada usia 3 tahun anak biasanya mulai menggunakan bentuk jarnak, kata ganti
kepemilikan, bentuk masa lampau, serta mengetahui perbedaan antara saya, kamu, dan
kita. Kalimat mereka biasanya pendek dan sederhana, sering kali menghilangkan
article a dan the memasukkan kata ganti, kata sifat, dan kata depan. Meskipun
demikian, mereka sering kali menggunakan kalimat deklaratif ("Kucing ingin susu"),
mereka bisa bisa bertanya dan menjawab-pertanyaan apa dan di mana. (Mengapa dan
bagaimana lebih sulit untuk dipahami).
- Antara usia 4-5 tahun, kalimat yang digunakan rata-rata terdiri dari 4 atau 5 kata bisa
berbentuk deklaratif, negatif ("Saya tidak lapar"), interogatif ("Kenapa saya tidak boleh
main di luar]") atau imperatif ("Tangkap bolanya!"). Anak berusia 4 tahun
menggunakan kalimat kompleks dan multiklausal ("Saya makan karena saya lapar").
- Pada usia 5-7 tahun, perkataan anak sudah mulai mirip orang dewasa. Mereka
berbicara dalam kalimat yang lebih panjang dan kompleks. Mereka menggunakan lebih
banyak konjungsi, awalan, dan articles. Mereka menggunakan kalimat majemuk dan
kompleks dan dapat memahami semua bagian kalimat.
15 | P a g e
Pragmatik dan Perkataan Sosial :
- Pragmatik (pragmatics) adalah pengetahuan praktis yang diperlukan untuk
menggunakan bahasa dengan tujuan komunikatif atau Pengetahuan praktis mengenai
bagaimana menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Termasuk dalam hal ini adalah
mengetahui bagaimana bertanya tentang sesuatu, menceritakan cerita atau lelucon,
memulai dan melanjutkan percakapan, dan menyesuaikan tanggapan dengan sudut pan
dang pendengar.
- Perkataan sosial (social speech) adalah perkataan yang dimaksudkan untuk dipahami
oleh pendengar.
- Kebanyakan anak berusia 3 tahun senang berbicara, dan mereka memperhatikan akibat
dari perkataan mereka pada diri orang lain. Iika orang lain tidak memahami maksud
mereka, mereka akan berusaha menjelaskan dengan lebih jelas.
- Anak 4 tahun, terutama anak perempuan, menyederhanakan bahasa mereka dan
menggunakan nada yang lebih tinggi ketika berbicara pada anak berusia 2 tahun.
Kebanyakan anak berusia 5 tahun dapat menyesuaikan apa yang mereka katakan
dengan apa yang diketahui oleh pendengar. Mereka sekarang bisa menggunakan kata-
kata untuk menyelesaikan perselisihan, dan mereka menggunakan bahasa yang lebih
sopan dan lebih sedikit menggunakan kalimat perintah langsung ketika berbicara
dengan orang dewasa dibandingkan berbicara dengan anak lain.
- Hampir setengah dari setengah anak berusia 5 tahun dapat bertahan pada sebuah topik
percakapan, jika mereka merasa nyaman dengan lawan bicara atau jika topik
pembicaraan adalah sesuatu yang mereka tahu dan sukai.
Perkataan Pribadi :
- Perkataan pribadi (private speech ) adalah berbicara dengan mengeluarkan suara
kepada diri sendiri tanpa adanya niat untuk berkomunikasi dengan orang lain.
- Biasa ditemui pada masa kanak-kanak, mencapai 20 sampai 50 persen dari apa yang
dikatakan oleh anak 4-10 tahun.
- Anak berusia 2-3 tahun melakukan "crib talk': bermain dengan suara dan kata-kata.
Anak berusia 4-5 tahun menggunakan perkataan pribadi sebagai cara untuk
mengungkapkan fantasi dan emosi.
16 | P a g e
- Anak yang lebih tua "berpikir sambil bersuara" atau menggumam dengan suara yang
hampir tidak terdengar.
- Piaget, melihat perkataan pribadi sebagai tanda ketidakmatangan kognitif. Menurut
Piaget, karena anak kecil masih egosentris-tidak bisa menyadari sudut pandang orang
lain-mereka tidak bisa berkomunikasi secara bermakna. Mereka hanya menyuarakan
apa pun yang ada di pikiran mereka. Selain itu, menurut Piaget, anak kecil berbicara
ketika mereka melakukan sesuatu karena mereka belum bisa membedakan kata-kata
dan tindakan yang diwakili oleh kata tersebut.
- Pada akhir tahap praoperasional, seiring dengan kematangan kognitif dan pengalaman
sosial, menurutnya, anak menjadi lebih tidak egosentris dan dapat melakukan
pemikiran simbolis sehingga meninggalkan perkataan pribadi.
- Vygotsky : tidak melihat perkataan pribadi sebagai sesuatu yang egosentris. Ia melihat
hal ini sebagai bentuk khusus dari komunikasi: Percakapan dengan diri sendiri.
Sehingga, menurutnya, hal ini memiliki fungsi penting dalam peralihan antara
perkataan sosial awal (sering kali dialami dalam bentuk perintah dari orang dewasa)
dan perkataan dalam diri (berpikir dengan kata-kata). Peralihan ke kontrol internal dari
perilaku ("Sekarang saya harus meletakkan lukisan ini di suatu tempat").
- Vygotsky berpendapat bahwa perkataan pribadi mengikuti bentuk kurva normal.
Meningkat pada masa prasekolah dan menurun, kemudian menghilang pada masa
sekolah awal seiring dengan lebih mampunya anak mengatur dan menguasai tindakan
mereka.
Perkembangan Bahasa yang Tertunda :
- Masih tidak jelas mengapa beberapa anak terlambat dalam berbicara. Mereka tidak
selalu mengalami kekurangan input bahasa di rumah. Anak-anak ini mungkin memiliki
keterbatasan kognitif yang membuat mereka sulit untuk belajar aturan bahasa.
- Anak dengan keterlambatan bahasa mungkin mengalami masalah dalam pemetaan
cepat; mereka mungkin perlu lebih sering mendengar kata baru dibandingkan anak lain
sebelum mereka mampu menambahkannya dalam kosakata mereka.
- Anak laki-laki lebih mungkin dibandingkan anak perempuan untuk mengalami
keterlambatan berbicara. Kebanyakan anak yang terlambat berbicara-terutama yang
pemahamannya normal pada akhirnya dapat mengejar kemampuan berbicara.
17 | P a g e
- Meskipun demikian, bagi sebagian anak, keterlambatan bahasa di awal, jika tidak
dirawat, dapat menandai adanya gangguan bahasa yang menetap yang dapat memiliki
konsekuensi kognitif, sosial, dan emosional yang jauh.
- Dalam sebuah penelitian longitudinal, sebanyak 31 anak yang diidentifikasi sebagai
anak yang terlambat berbicara pada usia 2 tahun memiliki kemampuan naratif yang
kurang kompleks pada usia 8-9 tahun dibandingkan kelompok kontrol yang tidak
mengalami keterlambatan berbicara. Anak yang tidak dapat berbicara atau memahami
dengan baik dibandingkan rekan sebayanya cenderung dicap negatif oleh orang dewasa
dan anak-anak lain serta mengalami kesulitan untuk mendapatkan teman beimain dan
sahabat. Hereditas memegang peranan besar, terutama pada kebanyakan kasus
keterlambatan berbicara yang parah dan menetap, riwayat keluarga harus
dipertimbangkan dalam merekomendasikan perawatan untuk anak. Terapi wicara dan
bahasa dapat menjadi perawatan yang efektif, terutama jika dimulai sejak dini.
Interaksi Sosial dan Persiapan Untuk Kemampuan Membaca :
- Untuk memahami apa yang tertulis anak harus menguasai kemampuan-kemampuan
pramembaca terlebih dahulu.
- Kemunculan kemampuan literasi (emergent literacy) adalah perkembangan anak usia
prasekolah dalam hal kemampuan, pengetahuan dan sikap yang berkaitan dengan
menulis dan membaca.
- Kemampuan-kemampuan pramembaca meliputi, yaitu :
1) Kemampuan bahasa secara umum seperti kosakata, sintaks, struktur narasi, dan
pemahaman bahwa bahasa digunakan untuk berkomunikasi.
2) Kemampuan fonologis khusus, seperti kesadaran fonemik (kesadaran bahwa kata-
kata terdiri dari bunyi-bunyi tertentu atau fonem) dan hubungan fonem-grafem
(kemampuan untuk mengaitkan bunyi dengan huruf atau rangkaian huruf tertentu.
18 | P a g e