• Terdapat suku bangsa yang kecil yang tediri dari hanya beberapa
ratus orang maupun suku bangsa besar yang terdiri dari berjuta-
juta orang , sehingga antropolog tidak dapat membuat deskripsi
yang komprehensif terhadap suku bangsa yang besar.
b. Wawancara bebas
• Wawancara bebas tidak memiliki pusat , sehingga
pertanyaan dapat beralih dari satu pokok ke pokok lainnya,
akibatnya data yang terkumpul dari wawancara bebas dapat
beraneka ragam sifatnya.
Metode wawancara
Menurut Danandjaja terdapat satu teknikwawancara lain yang
disebut wawancara sambal lalu.
Wawancara sambal lalu sebenernya termasuk kedalam
wawancara tidak terencana, namun perbedaanya adalah
responden yang diwawancarai tidak diseleksi terlebuh dahulu
secara seksama.
Responden dapat demui dimana saja selama penelitian sedang
berlangsung.
Cara wawancaranya dapat dilakukan menurut situasi dan
kondisi, sehingga dapat berbentuk berstruktur , berfokus,
maupun bebas.
Metode Genealogis
Merupakan ini dikembangkan oleh rivers yaitu metode wawancara yang
tidak terencana, namun berstruktur untuk mencatat silsilah atau daftar asal
usul dari informan-informan dalam masyarakat yang dijadikan objek
penelitian.
Metode ini muncul karena rivers menyadari bahwa seorang informan
biasanya tidak memiliki suatu pengertian mengenai keseluruhan dari
system kekerabatannya sendiri , dan bahwa istilah-istilah kekerabatan dari
satu bahasa tidak dapat diterjemahkan secara tepat sama dengan istilah-
istilah kekerabatan dalam bahasa lain.
Pada contohnya para informam tidak dapat ditanya langsung oleh peneliti
dengan istilah-istilah yang lazim dalam antropologi seperti clan (klen),
keluarga luas (extended family), keluarga inti (nuclear family), dan
sebagainya.
Metode Genealogis
Terdapat 3 tahap dalam metode genealogis yaitu :
1. . Peneliti hanya menanyakan kerabat-kerabat informan, nama tersebut
digambar dengan bagan dengan informan sebagai pusat dari bagan.
2. Pada tahap berikutnya ditanyakan hubungan-hubungan kekerabatan dari
semua anggota kerabat informan yang nama-namanya telah tercata dalam
gambar tersebut.
3. Pada tahap selanjutnya apabila peneliti sudah mengumpulkan genealogi dari
informan , maka diadakan perbandingan dan kupasan dari daftar asal usul tadi
dengan tujuan untuk mendapatkan keterangan sebanyak mungkin dari daftar-
daftar yang didapatkan.
Metode Pengamatan
Pengamatan berdasarkan sifat interaksi dibagi menjadi dua :
1. Pengamatan
2. Pengamatan terlibat
Perbedaan dari kedua jenis pengamatan ini terletak pada ada
atau tidaknya interaksi antara peneliti dengan responden atau
informannya.
Pada pengamatan terlibat interaksi peneliti dengan responden
berjalan intens karena peneliti tinggal bersama dalam satu
rumah dengan responden.
Metode Pengamatan
Pengamatan berdasarkan bentuknya dibagi menjadi dua :
1. Pengamatan berstruktur/formal
2. Pengamatan tak berstruktur/informal/partisipan observation