Penyelesaian :
a. Panjang kletuk yang dikeluarkan dalam 1 menit
Untuk menghasilkan 1 [cm] kletuk , maka dapat dis elesaikan
menggunkan persamaan berikut ini :
V aliranbahan
=x panjang kletuk
ω potong
pitch × nextruder
=1 [ cm ]
2 π ×n potong
pitch × nextruder
=1 [ cm ]
6,28 ×n potong
6,28× nextruder
=1 [ cm ]
6,28 × n potong
6,28 ×n extruder =6,28 × n potong
n extruder =n potong
Persamaan diatas menyatakan bahwa putaran extruder dan putaran
potong mesin sama. Untuk meningkatkan kapasitas produksi kletuk
maka kecepatan potong menggunakan mesin harus lebih besar dari
kecepatan potong manual.
Perhitungan kapasitas menggunakan cara manual sebagai berikut :
Asumsi :
Berat kletuk = 1,2 [gram]
Lubang cetakan kletuk (b) = 6 [lubang]
Massa total kletuk manual/jam (x) = 5 [kg]
Penyelesaian :
m× n ×b ×60
x=
1000
x × 1000=m ×n × b ×60
x ×1000
n=
m×b × 60
5× 1000
n=
1,2 ×6 × 60
n=11,574 [ rpm ]
Jadi kecepatan potong menggunakan tenaga manusia yaitu 11,574
[rpm]. Karena putaran potong menggunakan mesin harus lebih besar
dari cara manual maka kecepatan potong mesin dipilih 60 [rpm].
Diketahui:
Kecepatan putar motor listrik (n₂) = 1750 [rpm]
Diameter puli kecil (D₁) = 50.8 [mm]
Diameter puli besar (D₂) = 101.6 [mm]
Menghitung kecepatan putar yang masuk ke reducer dapat dilakukan
menggunakan rumus berikut :
n₁ D₂
=
n₂ D₁
n₁ D₂
=
n₂ D₁
1750 101.6
=
n₂ 50.8
1750[rpm]×50.8[mm]
n ₂=
101.6[mm]
n₂= 875 [rpm]
Penyelesaian :
n₂
n ₃=
nᵣₒ
875[rpm]
¿
10
n ₃=87.5[rpm]
4.1.4 Kecepatan putar extruder
Diketahui:
Jumlah gigi sprocket kecil (z₄) = 15
Jumlah gigi sprocket besar (z₃) = 22
Kecepatan potar pada reducer (n₃) = 87.5 [rpm]
Menghitung kecepatan putar extruder dapat diakukan menggunakan rumus
berikut:
z₄ n₄
=
z₃ n₃
Penyelesaian :
z₄ n₄
=
z₃ n₃
15 n ₄
=
22 87.5
n₄¿ 59.66[ rpm]
Penyelesaian :
Gaya potong
Untuk menghitung gaya potong pisau menggunakan rumus :
Ft =m× g
(Khurmi,2005: 9)
Penyelesaian :
Ft =m× g
kg
¿ 0,00532[kg ]× 9,81[ ]
m3
¿ 0,052 [ N ]
Daya potong
Ft × π × D× n
P ₁=
60000
0,052[N ]× π × 45[mm]× 60[rpm]
P ₁=
60000
P ₁=0,0073[Watt ]
Penyelesaian :
Gaya pada pisau
F pisau=m× g
F pisau=0,02417[kg ]×9,81[kg /m³ ]
F pisau=0,237 [N ]
Daya pisau
Ft × π × D× n
P ₂=
60000
0,237[ N ]× π ×45 [mm]×60[rpm]
P ₂=
60000
P ₂=0,0334 [Watt ]
4.2.3 Daya pada adonan
Diketahui :
Massa adonan = 10 [kg]
Koefisien gesek (µ) = 0,545
Diameter = 10 [mm]
Kecepatan putar = 60 [rpm]
Penyelesaian :
Koefisien gesek adonan kletuk dengan stainless steel
Gambar 4.1 Percobaan koefisien gesek adonan kletuk dengan stainless steel
Penyelesaian :
Gaya extruder
F=m× g ×Jumlah ruas
m
¿ 2,87 [kg ]×9,81[ ]×5
s2
¿ 140,7735[ N ]
Penyelesaian :
a. Kecepatan pulley (v) motor listrik
π ×D×n
v=
60000
(Sularso, 2008 : 166)
Penyelesaian :
π ×50.8 [mm]× 1750[rpm]
¿
60000
m
¿ 4.65 [ ]
s
Penyelesaian :
a. Kecepatan Pulley (v)
π ×d×n
v=
60000
π ×101,6 [ mm ] ×875 [rpm]
¿
60000
m
¿ 4.65 [ ]
s
b. Volume Pulley
Asumsi pulley berbentuk pejal
π × D ² ×t
V=
4
π × ( 0,1016 m )2 ×0,02[m]
¿
4
¿ 1,62× 10 ¯ 5 [m3 ]
c. Berat pulley
℘ ₃= ρ× V × g
kg m
℘ ₃=2,7 ×103 [ ]× 0.0000162 [ m3 ] ×9.81[ ]
m3
s ²
¿ 0.43 [ N ]
d. Daya pulley motor listrik
P ₇=℘ ₃ × v
m
¿ 0,43 [ N ] × 4,65 [ ]
s
¿ 2 [ Watt ]
P8=F ×ω
π × D ×n
¿F×
60000
π × 68× 60
¿ 5,856 × ¿ 1,25[Watt ]
60000
b. Sprocket pada ekstruder ke pisau jumlah teeth 22
Diketahui :
Massa = 0,597 [kg]
Diameter = 95 [mm]
Kecepatan putar =60 [rpm]
Penyelesaian :
F=m× g
m
F=1,4 [ kg ] × 9,81
[]
s2
¿ 13,734 [N ]
P ₉=F ×ω
π × D ×n
¿F×
60000
π × 95 ×87,5
¿ 13,734 [N ]×
60000
¿ 1,9 [ Watt ]
a. Panjang sabuk
2
π ( D ₁+ D₂ )
L= ( D ₁+ D₂ ) +2 C+
2 4C
(Robert L Mott, 2018 : 252)
Penyelesaian :
2
π ( D ₁+ D₂ )
L= ( D ₁+ D₂ ) +2 C+
2 4C
( D₁ ± D₂ )2
¿ 2 C+1,57 ( D ₁+ D₂ ) +
4C
( 101,6+50,8 )2
¿ 2 ×440+ 1,57 (101,6+ 50,8 ) +
4 × 440
¿ 880+239,268+1,466
¿ 11220,734 [mm]
L = 1120,7734 [mm]
L = 44 [inchi]
b. Untuk mencari jarak antara sumbu poros (C) ,maka digunakan rumus
b+ √ b2−32 ( D ₁+ d ₂ )2
C=
16
(Sularso,2008:170)
Dimana b = 4L-6,28(D₁+d₂)
¿ 4 ×1117,6−6,28 (D₁+ d ₂)
¿ 4470,4−957,072
¿ 3513,328 [ mm ]
Maka ,
b+ √ b2−32(D₁−D₂)²
C=
16
2 2
3513,328+ √( 3513,328 ) −32 ( 50,8 )
¿
16
¿ 438,43 [ mm ]
Jadi,jarak sumbu antara kedua poros pulley adalah 438,43 [mm]
θ ₁=180 ᵒ+ 2× α
θ ₂=180 ᵒ−2 α
θ ₁=180 ᵒ+ 2× α
¿ 180 ᵒ+2 ×3,325
π
¿ 186,65 ᵒ ×
180
¿ 1,037 [ rad ]
θ ₂=180 ᵒ−2 α
¿ 180 ᵒ−2× 2,325
π
¿ 173,35 ᵒ ×
180
¿ 0,963[ rad ]
e. Kecepatan linier sudut
Menghitung kecepatan linier sudut menggunakan rumus berikut :
πdn
v=
60
(Khurmi, 2005 : 762)
Penyelesaian :
πdn
v=
60
π ×101,6 × 875
¿
60000
m
¿ 4,65 [ ]
s
Penyelesaian :
Gaya sabuk maksimum
F maks=σ ×× t
N
¿ 2,8 ×106
[ ]
m2
×0,013 [ m ] × 0,008 [ m ]
¿ 291,2 [ N ]
Gaya tegang sabuk pada sisi kencang
T ₁=F maks−Fc
¿ 291,2−2,34
¿ 288,86[ N ]
Gaya tegang sabuk pada sisi kendor
T1
2,3 log ( )
T2
=μ ×θ × cosecβ
288,86
2,3 log (
T₂ )
=0,272 ×1,037 ×2,92
288,86
2,3 log (
T₂ )
=0,824
( 288,86
T₂ )
=antilog (
0,824
2,3 )
( 288,86
T₂ )
=¿2,281
288,86=2,281T ₂
T ₂=¿126,597 [N]
Diketahui :
No.Rantai =RS40
pitch
D=
180
sin
N
(Sularso,2008:206)
Keterangan :
pitch
D ₁=
180
sin
N
12,7 [ mm ]
D ₁=
180
sin
15
D ₁=61,08 ¿
pitch
D ₂=
180
sin
N
12,7
D ₂=
180
sin
22
D ₂=89,238 [ mm ]
C=33 × pitch
Keterangan :
“angka 33 dipilih dari angka yang dianjurkan yaitu 30-50 kali pitch”.
Maka jarak pusat sprocket nominal (C) adalah :
C=33 × pitch
C=33 ×12,7
¿ 419,1 [ mm ]
N ₁+ N ₂ ( N ₂−N ₁)²
L=2 C+ +
2 4 π ²C
Keterangan :
L = Panjang rantai
C= Jarak pusat sprocket nominal
N₁ = jumlah gigi sprocket kecil
N₂ = jumlah gigi sprocket besar
L
L= ( PdC ) ³ ×10
6
Ld=
60 ×n